Presentasi Optek
IRITASI FIBROMA
2
DEFINISI
ETIOLOGI
Iritasi Kronis
Trauma
Kebiasaan buruk
GAMBARAN KLINIS
Predileksi lokasi: palatum, lidah, bibir,gingiva.
Bentuk : sessile, pedunculated
Ukuran : biasanya kecil < 1,5 cm
Konsistensi : padat-kenyal
Warna : sama dgn jar.sekitar.
Batas : jelas.
Dapat digerakkan
Dilapisi jar keratin
(Fragiskos)
EPULIS
7
DEFINISI
Suatu
ETIOLOGI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Trauma
Iritasi mekanik
Iritasi infeksi bakteri
Kalkulus
Akar gigi yang tajam
Gangguan hormonal
OH buruk
9
JENIS EPULIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Epulis Fibromatosa
Epulis Fissuratum
Epulis Granulomatosa
Epulis Gravidarum
Epulis Giganto-Cellularis
Epulis Congenital
Epulis Pyogenicum
10
1.EPULIS FIBROMATOSA
Suatu
ikat
fibrous
o.k
Bentuk:
11
1. Epulis Fibromatosa
HPA:
RONTGEN:
Adanya resorpsi
alveolar crest
dari
TERAPI:
Eliminasi causa.
Eksisi.
12
2. EPULIS FISSURATUM
Lokasi
: dimaksila > mandibula. Terletak
superficial
Bentuk
: Berbentuk lipatan-lipatan pd gingiva
sejajar prosesus alveolaris sepanjang tepi protesa.
Konsistensi
: Padat-lunak
Warna
: Sama jar.sekitar.
Permukaan
: Halus.
Dapat disertai ulser pd dasar lipatan
Umumnya tidak sakit.
13
2. EPULIS FISSURATUM
HPA:
TERAPI:
Koreksi Denture.
Eksisi.
( Fragiskos)
14
3. EPULIS GRANULOMATOSA
Suatu reaksi jaringan yang granulomatik karena
iritasi kronik
Klinis:
Lokasi
: terbanyak pada gingiva,
tetapi dapat juga terjadi diseluruh rongga
mulut: bibir bawah , lidah dan palatum.
Bentuk
: Sesile & Pedunculated
Konsistensi
: lunak
Permukaan
: granuler, mudah berdarah.
Warna
: merah gelap sampai ungu
Nyeri tekan (+)
15
3. EPULIS GRANULOMATOSA.
HPA:
Dungkul dilapisi epitel bertatah, dibawahnya
terdiri jaringan granulasi dgn proliferasi
kapiler dan jaringan ikat muda
TERAPI
Eliminasi Causa.
Eksisi.
16
4. EPULIS GRAVIDARUM
Etiologi:
Lokasi
: di gingiva, dpt tunggal atau
ganda.
Bentuk
: Pedunculate /bertangkai.
Ukuran
: kadang-kadang dapat besar sekali
Warna
: merah gelap/kebiruan pucat
bila ditekan.
Konsistensi
:
lunak,Compressible,
mudah
berdarah
Perkembangan: membesar wkt gravid dan mengecil pd
post partum
17
4.EPULIS GRAVIDARUM
HPA:
Jar.granulasi dengan vaskularisasi
Terdapat sedikit lymphocyt,
neutrophyls dan kebanyakan sel-sel
yang besar adalah jenis endothelial.
Identik dengan pyogenic granuloma
TERAPI:
Perbaikan
OH dan nutrisi
setelah melahirkan dungkul tidak
mengalami regresi eksisi
eksisi tidak boleh dilakukan pada
periode kehamilan rekurensi
18
5. EPULIS GIGANTO-CELLULARIS
Penyebab utama : Iritasi kronis
Frewkuensi: jarang terjadi, bnyk pd wanita usia
30 th
Klinis:
Lokasi
: dapat mengenai jar.periodontal atau
pada daerah edentulous.
Bentuk
: Sessile & Pedunculated.
Ukuran
: Bervariasi antara 0,5-1,5 cm
Konsistensi
: lunak, granuler, mudah berdarah.
Permukaan
: Halus.
Warna
: merah tua.
19
5. EPULIS GIGANTO-CELLULARIS
HPA:
Terapi:
(Fragiskos)
20
6. EPULIS CONGENITAL
Sudah ada sejak lahir, berasal dari sisa-sisa
epitel pada saat pertumbuhan janin
Klinis:
Lokasi
Bentuk
ridge
Konsistensi
Warna
Tidak sakit
21
6. EPULIS CONGENITAL
HPA:
Sel
yang besar dengan
sitoplasma eosinofilik tapi
tanpa pseudoepitheliomatous
TERAPI:
Eksisi.
(Scully & Welbury, 1996)
22
7. EPULIS PYOGENICUM
Merupakan
23
7. EPULIS PYOGENICUM
Klinis:
Bentuk
: bertangkai
Konsistensi
:lunak, keluhan sakit (+)
Permukaan
: halus, berlobul-lobul
Mudah berdarah spontan, diikuti eksudat
purulen
Sering terjadi ulserasi
Pertumbuhan cepat sampai batas tertentu
Rekurensi (+), krn tdk berkapsul
24
7.EPULIS PYOGENICUM
HPA:
Menyerupai
epulis
granulomatosa,
hanya
berbeda lokasi
Proliferasi kapiler dan
fibroblast
disertai
infiltrasi sel PMN dan sel
radang kronik
TERAPI:
menghilangkan
infeksi
disertai eksisi bertahap
agar tidak menutupi
kapiler
26
EKSISIONAL BIOPSI
EKSISIONAL BIOPSI
INDIKASI
KONTRA INDIKASI
27
Peterson, Ellis, Hup, Tucker. Contemporary Oral and Maxilllofacial Surgery. 3rd ed. P.521
EKSISIONAL BIOPSI
Sumber : Peterson, Ellis, Hupp, Tucker. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery. 4th ed. C.V. Mosby. St. Louis. 2003
p:458-478
28
PRESENTASI KASUS
29
PASIEN 1
Nama
: Bpk. Aryono.
Jns Klm
: Laki-laki.
Umur
: 55 th
No Status: D 4626/VII/10
Alamat
14/11
30
ANAMNESA
31
STATUS GENERALIS
KU : baik ; Td: 130/80 mmHg,N: 80x/mnt
RR:20 x/mnt t: Afebris
K/L : a -/i -/c -/d Th : C : S1S2 tunggal
32
33
34
INTRA ORAL
35
FOTO RO PERIAPIKAL
36
37
DIAGNOSA
38
PLANING
Eksisional Biopsi + ekstraksi gigi 45,46
Pro : Scalling RA & RB
39
METODE EKSISI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Informed consent.
Desinfeksi intra oral dengan povidone iodine 10%
Desinfeksi ekstra oral dengan alkohol 70%
Memasangkan duk steril untuk mempersempit
lapangan pandang
Lokal anestesi
Ligasi tangkai epulis pada pangkalnya dengan benang,
atau dengan kemudian ditarik menjauhi pangkal
Epulis dieksisi pada dasar tangkai epulis PA
Ekstraksi gigi 45,46
Dilakukan pengerokan dasar epulis secara radikal
regio 46 sampai dengan periosteum dan sebagian
tulang yang terlibat feeding arterinya menggunakan
kuret dan bur low speed
40
METODE EKSISI
8.
9.
10.
11.
41
KOMPLIKASI
1.
2.
Perdarahan
Rekurensi epulis, o.k ekstirpasi yg tdk
sempurna dan faktor penyebab yg tidak
dihilangkan
42
PASIEN 2
Nama
Jns Klm
: Wanita.
Umur
: 52th
No Status: D 4704/VIII/10
Alamat
GC no.6
Telp
: 031-92215078
43
ANAMNESA
44
STATUS GENERALIS
KU : baik ; Td: 135/80 mmHg,N: 80x/mnt
RR:20 x/mnt t: Afebris
K/L : a -/i -/c -/d Th : C : S1S2 tunggal
45
46
47
INTRA ORAL
48
49
DIAGNOSA
50
PLANING
51
TEKNIK OPERASI
Informed Consent
Asepsis daerah IO dg Povidone iodine 10% + Asepsis
daerah EO dg Alkohol 70%
Memasangkan duk steril untuk mempersempit lapangan
pandang
Anestesi sirkuler di sekitar lesi
Ligasi lesi dengan benang jahit kemudian ditarik
menjauhi pangkal
52
TEKNIK OPERASI
53
(Fragiskos. Oral Surgery)
TEKNIK OPERASI
Dilakukan undermine / diseksi pada tepi
mukosa.
Penjahitan pada daerah bekas insisi dan bekas
pencabutan.
Instruksi Post op.
54
KOMPLIKASI
Perdarahan
Infeksi
55
TERIMA KASIH
56
TINJAUAN PUSTAKA
57