Anda di halaman 1dari 2

Cedera atau fraktur pada daerah wajah memiliki signifikansi yang tinggi karena berbagai

alasan. Daerah wajah memberikan perlindungan terhadap kepala dan memiliki peran penting
dalam penampilan. Daerah maksilofasial berhubungan dengan sejumlah fungsi penting
seperti penglihatan, penciuman, pernafasan, berbicara, dan juga memakan. Fungsi -fungsi ini
sangat terpengaruh pada cedera dan berakibat kepada kualitas hidup yang buruk. Dalam hal
ini fiksasi bertujuan agar fragmen yang telah direposisi dan mendapat retensi tidak bergerak
selama masa awal penyembuhan, fiksasi ini dapat menggunakan metode fiksasi
maksilomandibular (Singh, 2012).

1. Essig wiring dilakukan untuk memperoleh fiksasi yang kokoh dapat dilakukan ligasi
dengan bantuan pemasangan archbarr. Hasil optimal diperoleh dengan
menggabungkan kedua teknik ini, yakni dilakukan Essig wiring dikombinasikan
dengan pemasangan archbarr. Setelah dua hingga tiga bulan alat ini dilepas dan pada
saat itu gigi telah kokoh tertanam di dalam tulang alveolar.
Indikasi : fraktur dentoalveolar dan splinting gigi yang luksasi
Kontraindikasi : Pada gigi yang mengalami fraktur akarnya merupakan
kontraindikasi untuk perawatan ini, demikian pula untuk gigi - gigi desidui pada
masa periode geligi campuran.
Langkah-langkah perawatan :
Melilikan kawat panjang mengelilingi gigi - gigi, melalui 13 sampai 23.Lilitan
dimulai dari distal gigi 13 bagian bukal, sampai distal gigi 23, kemudian
menembus interdental distal gigi 23 s/d bagian lingual, selanjutnya kawat ditarik
kembali sepanjang lingual sampai bagian distal gigi 13, menembus interdental 13
menembus ke bagian bukal dan bertemu dengan ujung kawat asalnya dan
dieratkan di distobukal gigi 13. Ambil sepotong kawat pendek tembuskan melalui
interdental gigi dari bukal ke lingual tepat di atas kawat panjang bukal & lingual,
kemudian belokkan ke bawah dan kembali menembus interdental tepat di bawah
kawat panjang bagian lingual & bukal sampai bertemu dengan ujung kawat di
bukal dan dieratkan. Selanjutnya untuk lebih mempererat fiksasi, maka disetiap
interdental gigi - gigi antara 13 & 23 dieratkan. Masing - masing dengan sepotong
kawat.
Essig wiring (Malik, 2012)
(Borle, 2014)

Anda mungkin juga menyukai