Anda di halaman 1dari 16

ODONTEKTOMI

Yon Aditama
04074881921022

Dosen Pembimbing : drg. Galuh Anggraini, MARS


Indikasi Kontraindikasi
Definisi - Infeksi karena erupsi yang terlambat
dan abnormal (pericoronitis) - Pasien tidak menghendaki
Odontektomi merupakan
- Berkembangnya folikel menjadi keadaan giginya dicabut
tindakan operasi untuk
patologis (kista odontogenic dan - Sebelum panjang akar
mengeluarkan gigi yang tidak
neoplasma) mencapai sepertiga atau dua
erupsi atau sebagian erupsi dan - Usia muda, sesudah akar gigi terbentuk pertiga dan apabila tulang yang
tidak dapat dicabut dengan tang sepertiga sampai dua pertiga bagian menutupinya terlalu banyak
serta harus dikeluarkan secara dan sebelum pasien mencapai usia 18 (pencabutan premature)
surgical excision. tahun - Jika kemungkinan besar akan
- Penyimpangan Panjang lengkung terjadi kerusakan pada struktur
rahang dan untuk membantu penting disekitarnya atau
mempertahankan stabilitas hasil kerusakan tulang pendukung
perawatan ortodonsi yang luas
- Prostetik atau restorative (diperlukan - Apabila kemampuan pasien
untuk mencapai jalan masuk ke tepi untuk menghadapi tindakan
gingiva distal dari molar dua didekatnya) pembedahan terganggu oleh
- Apabila molar kedua didekatnya dicabut kondisi fisik atau mental
dan kemungkinan erupsi normal atau tertentu (Pedersen,1996)
berfungsinya molar ketiga impaksi
sangat kecil
- Sebelum tulang sangat termineralisasi
dan padat yaitu sebelum 26 tahun
- Adanya infeksi
Klasifikasi Impaksi
Klasifikasi Menurut George B. Winter, G.J. Pell & G. Gregory :
A.Berdasarkan relasi molar tiga bawah dengan ramus mandibula dan molar dua bawah:

KLAS I KLAS II KLAS III


Jarak antara distal molar dua
Jarak antara molar dua bawah
bawah dengan ramus mandibula Gigi molar tiga bawah terletak di
dengan ramus mandibula lebih
cukup dari lebar mesiodistal molar dalam ramus mandibula
kecil dari lebar mesiodistal molar
tiga bawah
tiga bawah
Klasifikasi Impaksi
Klasifikasi Menurut George B. Winter, G.J. Pell & G. Gregory :
B. Berdasarkan dalamnya molar tiga bawah impaksi di dalam rahang:

POSISI A POSISI B POSISI C


Bagian tertinggi dari pada gigi
Bagian tertinggi dari pada gigi
terpendam terletak setinggi atau Bagian tertinggi dari pada gigi
berada di bawah dataran oklusal
lebih tinggi dari dataran oklusal terpendam, berada di bawah garis
tapi lebih tinggi dari pada servikal
gigi yang normal servikal gigi molar dua,
molar
Klasifikasi Impaksi
Klasifikasi Menurut Archer dan Kruger
Relasi dari sumbu panjang gigi molar tiga rahang bawah dalam hubungan dengan poros panjang molar dua rahang bawah:

Klas 1 : mesioangular
Klas 2 : distoangular
Klas 3 : vertical
Klas 4 : horizontal
Klas 5 : bukoangular
Klas 6 : linguoangular
Klas 7 : inverted
Anamnesis
Keluhan utama
Pasien laki-laki 26 tahun mengeluhkan gigi belakang bawah kiri tidak tumbuh
sempurna dan terasa sakit

Keluhan tambahan
Pasien juga mengeluhkan gigi berlubang pada gigi belakang bawah kiri

Riwayat penyakit sistemik


Tidak ada / disangkal
Riwayat Pemeriksaan
Tanda vital
• Suhu : 36,5°C Pemeriksaan Fisik
• Nadi : 84/menit Kesadaran : Compos mentis
• Respirasi : 24/menit Total nilai GSC : 15
• Tensi : 110/80 mmHg

Pemeriksaan Ekstra Oral Pemeriksaan Intraoral


 Muka : simetris  Mukosa Bukal : tidak ada kelainan
 Mata, Pupil : normal  Palatum : tidak ada kelainan
 Bibir : tidak ada kelainan  Gingiva : terdapat eritema
 Sklera : tidak ada kelainan dan edema pada
 Kelenjar Limfe : tidak teraba, tidak region d,e,f
sakit  Tonsil : tidak ada kelainan
 TMJ :tidak ada kelainan  Lidah : tidak ada kelainan
 Dasar Mulut : tidak ada kelainan
Pemeriksaan Subjektif Diagnosis
Pasien laki-laki (26 tahun) datang dengan
keluhan gigi geraham bungsu kiri bawah Gigi 38 impaksi klas IA Mesio
tidak tumbuh sempurna dan terasa sakit, Angular
pasien ingin giginya dicabut.

Rencana Perawatan
Temuan Masalah
Odontektomi
Gigi 38
Pemeriksaan klinis: Gigi 38 tumbuh miring
Pemeriksaan radiografi panoramik: gigi 38 impaksi
klas 1 A Mesio Angular
PEMERIKSAAN KLINIS MODEL STUDI
GAMBARAN RADIOGRAFI
Prosedur Penatalaksanaan Odontektomi
• Informed consent

• Permeriksaan subjektif dan objektif

• Pemeriksaan vital sign

• Melakukan foto rontgen panoramik

• Persiapan alat dan bahan

• Pemberian antiseptik pada daerah kerja

• Lakukan anastesi blok mandibula


Prosedur Penatalaksanaan Odontektomi

Prosedur Pembedahan

1. Pembukaan Flap triangular


Syarat-syarat flap:
- Harus membuka daerah operasi yang jelas.
- Insisi terletak pada jaringan yang sehat.
- Mempunyai dasar atau basis cukup lebar sehingga aliran darah ke
flap cukup baik.

2. Pembuangan Jaringan Tulang


- Apabila diperlukan dapat dilakukan pengambilan jaringan tulang yang
menghalangi pengambilan M3.
- Pengambilan dapat dilakukan dengan menggunakan bor.
- Banyaknya tulang yang diambil disesuaikan dengan kebutuhan.
Prosedur Penatalaksanaan Odontektomi

Prosedur Pembedahan

3. Pengambilan Gigi
− gigi diungkit mengunakan bein
− Bagian gigi dipotong menggunakan bur untuk memudahkan
ekstraksi gigi
− Keluarkan seluruh bagian gigi
− Haluskan tepian tulang
− Irigasi menggunakan saline/Klorheksidin
Keuntungan:
4. Suturing • Kuat
• Tiap jahitan bebas, sehingga bila salah s
− Teknik simple Interrupted jahitan terlepas tidak akan mempengaru
yang lainnya.
Kerugian:
• Membutuhkan waktu yang lebih banyak.
• Membutuhkan jumlah benang yang lebih
Prosedur Penatalaksanaan Odontektomi
5. Medikamen
Pemberian analgesik :
R/ Asam mefenamat tab 500 mg No. XV
S 3 dd tab 1

Pemberian antibiotik :
R/ Amoxicilin tab 500 mg XV
S 3 dd tab 1

6. Instruksi Pasca Pencabutan


- Mengigit tampon selama 30 menit – 1 jam
- Jangan makan dan minum yang panas terlebih dahulu
- Jangan memainkan bekas luka operasi dengan lidah
- Jangan sering-sering berkumur atau meludah
- Jangan makan dan minum yang panas terlebih dahulu

7. Kontrol
KOMPLIKASI PASCA ODONTEKTOMI
• NYERI
• PENDARAHAN
• TRISMUS
• PEMBENGKAKAN
• PARAESTESI
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai