Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Space Maintainer

PJ BLOK : drg. Sri Pandu Utami, M.si


DOSEN PAKAR : Dr. drg Edrizal., Sp.Ort

DISUSUN OLEH:
Hayi Zuci Mei Lestari ( 1710070110022)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS BAITURAHMAH
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul kebiasaan jelek ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu drg., Sri
Pandu Utami, M.si selaku pj blok 19 dan Dr. drg Edrizal., Sp.Ort yang sudah
memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Proses pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. drg
Edrizal.,Sp.Ort dan berbagai media yang materi maupun gambarnya yang telah
kami gunakan sebagai referensi.
Saya menyadari bahwa makalah ini tidaklah luput dari segala kekurangan
dan keterbatasan sehingga masih belum sempurna. Oleh sebab itu, saya
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi
peningkatan kemampuan penyusunan pada masa yang akan datang
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan kita dan mudah-mudahan makalah ini dapat dipahami oleh semua
para pembaca.Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata
yang kurang berkenan.

Padang, 04 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….I

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..II

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………...1

1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………...1


1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………...1
1.3 TUJUAN PEMBELAJARAN…………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….3

2.1 INDIKASI & KONTRAINDIKASI SPACE MAINTAINER………..3

2.2 KEUNTUNGAN & KERUGIAN SPACE MAINTAINER.………..11

2.3 JENIS-JENIS SPACE MAINTAINER……………………...……….17

2.4 SYARAT-SYARAT SPACE MAINTAINER……………………….18

2.5 PERAWATAN GIGI ANAK SLAMA SPACE MAINTAINER….20

BAB III KESIMPULAN…………………………………………………………23

3.1 KESIMPULAN………………………………………………………23

3.2 SARAN………………………………………………………………23

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gigi sulung mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan gigi tetap. Gigi sulung yang tanggal sebelum waktunya
(premature loss) dapat menimbulkan masalah pada pergeseran midline,
gigi berjejal, perubahan pada lengkung gigi, dan kehilangan ruang untuk
gigi tetap penggantinya akibat adanya gaya ke mesial dari gigi posterior
yang telah erupsi pada anak yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan
perkembangan. Premature loss juga menyebabkan gangguan pada erupsi
gigi permanen bila didapatkan kekurangan lengkung rahang. Gigi tetap
akan erupsi keluar dari lengkung rahang sehingga terjadi gigi berjejal atau
maloklusi, sebagai contoh gigi molar sulung yang tanggal terlalu cepat
biasanya di ikuti oleh migrasi molar pertama ke mesial terlihat enam bulan
setelah pencabutan
Pencegahan dan penanggulangan premature loss harus dilakukan
untuk mencegah terjadinya maloklusi. Penanganan waktu yang tepat akan
mempertahankan ruang untuk pertumbuhan gigi permanen. Pencegahan
dan penanggulangan premature loss salah satunya bisa dilakukan dengan
menggunakan pemakaian space maintainer. Space maintainer merupakan

4
alat yang digunakan untuk menjaga ruang kosong akibat gigi anak yang
tanggal sebelum waktunya
1.2 Rumusan masalah

1. Apa saja indikasi & kontra indikasi space maintainer?


2. Apa saja keuntungan dan kerugian space maintainer?
3. Apa saja jenis-jenis space mainterner?
4. Apa saja syarat-syarat penggunaan space maintainer?
5. Bagaimana perawatan gigi anak selama penggunaan space maintainer?

1.3 Tujuan Pembelajaran


1. Untuk mengetahui indikasi & kontra indikasi space maintainer
2. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian space maintainer
3. Untuk mengetahui jenis-jenis space mainterner
4. Untuk mengetahui syarat-syarat penggunaan space maintainer
5. Untuk mengetahui Bagaimana perawatan gigi anak selama penggunaan
space maintainer

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apa saja


indikasi & kontraindikasi space maintainer
Indikasi :
1. Kehilangan gigi sulung yang terlalu awal sedangkan gigi tetap pengganti
masih tertutup tulang alveolar, sehingga kemungkinan erupsi gigi tetap
penggantinya masih memerlukan waktu lama. Keadaan ini dapat dilihat
dari ronsen foto. Sebagai contoh yang sering dijumpai adanya premature
loss pada gigi molar pertama atau molar kedua sulung, sedangkan gigi
molar pertama sudah erupsi merupakan suatu indikasi pembuatan space
maintainer.

5
2. Tidak ditemukan adanya kelaiana orthodonsi pada rahang yang dibuatkan
alat.
3. Adanya congenital missing. Misalnya : pada gigi premolar dua bawah dan
gigi insisif lateral atas. Untuk congenital missing gigi premolar dua, bila
diketahui awal sekali atau sebelum gigi molar satu tetap erupsi maka
dibiarkan saja gigi molar satu tetap mengisi tempat premolar dua, tetapi
bila gigi molar satu tetap sudah erupsi perlu dibuatkan space maintainer
untuk mempertahankan ruangan sampai dapat dibuatkan permanent
bridge. Sedang untuk congenital missing gigi insisif lateral atas kadang-
kadang juga gigi kaninus atas dibiarkan menempati tempat gigi insisif
lateral atas tetapi sudut-sudutnya diasah untuk memeperbaiki esthetisnya.
4. Kebutuhan segi estetik, terutama pada kehilangan gigi sulung anterior
yang terlalu awal.
5. Penuntun erupsi gigi molar pertama tetap, pada kasus kehilangan gigi
molar dua sulung sedangkan gigi molar satu tetap belum erupsi, tetapi
sudah menembus tulang alveolar
6. Persiapan pembuatan permanent bridge. Pada kasus kehilangan gigi molar
satu tetap, bila gigi molar dua tetap sudah erupsi tapi belum sempurna,
perlu dibuatkan space maintainer untuk memper-tahankan ruangan sampai
dapat dibuatkan permanent bridge. Tetapi bila gigi molar dua tetap belum
erupsi, diharapkan gigi molar dua tetap erupsi menempati tempat gigi
molar satu tetap.

Kontra indikasi
1. Adanya crowding yang berat.
2. Adanya frekwensi karies yang tinggi.
3. Penderita handicaped seperti Cerebral palsy dan sebagainya.
4. Penderita yang mempunyai sindroma.

6
2.2 Apa saja keuntungan dan kerugian space maintainer
Keuntungan space maintainer removable :
1. Alat mudah dibersihkan diluar rongga mulut, sehingga memungkinkan
kebersihan mulut dan gigi geligi dapat terjaga.
2. Dapat dikombinasikan dengan alat pencegahan yang lain, terutama pada
kasus interseptik orthodontik.
3. Adanya pergerakan dari alat dapat membantu melancarkan sirkulasi darah
pada jaringan lunak.
4. Dapat membantu fungsi pengunyahan dan bicara pada kasus fungsional.
5. Dapat dibuat dengan mempertimbangkan segi estetis.
6. Menjaga lidah tetap pada posisinya.
7. Dapat membantu merangsang erupsi gigi tetap.
8. Bila terjadi karies pada gigi geligi mudah terlihat dan dapat segera di
tanggulangi.
9. Ruangan untuk erupsi gigi tetap dapat dibuat dengan mengurangi plat pada
bagian gigi yang akan erupsi tanpa membuat alat baru

Kerugian
Alat removable dapat dilepas oleh pemakai, maka ada kemungkinan alat
tersebut dilepas dan diletakkan disembarang tempat, sehingga ada
kemungkinan hilang karena lupa meletakkannya. Sering juga saat makan di
rumah makan alat tersebut dilepas dan lupa membawanya. Yang namanya
anak, seringkali alat tersebut menjadi bahan mainan atau untuk melucu
dihadapan teman sekolah atau teman bermain sehingga ada kemungkinan
terjatuh entah dimana.
Banyak anak yang kurang menyadari kegunaan alat space maintainer,
yang dirasakannya adalah tersiksa bila menggunakan alat mi maka seringkali
anak tidak mau memakainya. Alat yang mudah dipasang dan dilepas sendiri ,
bahkan untuk dipermainkan akan menyebabkan rusak. Alat removable
terutama yang bilateral, apabila dipergunakan dalam waktu yang lama tanpa
kontrol yang ketat dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
rahang kearah lateral.

7
Dalam pembuatan alat removable hendaknya dipenuhi kriteria yang ada,
seperti sederhana dan agar tidak mengiritasi jaringan maka hendaknya dibuat
pas dan halus. Permukaan yang kasar akan mempermudah penempelan plak
yang akan menimbulkan masalah lain. Seperti telah kita ketahui bahwa plak
dapat menimbulkan karies dan penyakitjaringan periodontal. Meskipun
jarang terjadi namun ada kemüngkinan seseorang tidak tahan terhadap akrilik
atau alergi . Untuk kondisi seperti ini hanya ada fixed yang dapat dibuat
untuknya.
Alat removable yang sering hilang atau rusak atau tidak pernah dipakai
menunjukkan bahwa pasien tersebut kurang kooperatif, maka sebaiknya alat
fixed yang dipasang. Dalam gambaran Rontgenogram terlihat benih gigi
yang akan erupsi, demikian pula jaringan tulang di atasnya.

2.3 Apa saja jenis-jenis space mainterner


Macam-macam Space Maintainer
a. Berdasarkan cara pemasangannya dapat dibuatkan jenis Removable,
Semi fixed dan Fixed space maintainer.
b. Berdasarkan fungsinya dapat berupa Fungsional atau Non fungsional.
c. Berdasarkan kegunaannya dapat aktif atau pasif.
d. Kombibnasi dari keempat macam jenis diatas
a. Space Maintainer Removable
Ada 2 ( dua ) macam konstruksi space maintainer removable.
1. Space maintainer removable tanpa klamer retensi ( seluruhnya terbuat dari
akrilik ). Terutama dibuat bila kehilangan gigi bilateral simetris.
Retensinya didapatkan dari tepi-tepi servikal gigi. Dapat dibuat dengan
self curing acrylic karena mudah dan mempercepat waktu pembuatan.
2. Space maintainer removable dengan klamer retensi, dibuat pada kasus yang
memerlukan retensi dari kawat klamer. Ada berbagai jenis klamer yang
dapat dipergunakan antara lain :
(a) Klamer labial bow.
Berfungsi sebagai retensi, dan mencegah gigi anterior bergerak ke depan
terutama untuk rahang atas. Untuk rahang bawah, bila hubungan rahang

8
atas dan bawah normal ( over bite cukup ), tidak perlu dibuatkan labial
bow karena pergeseran gigi-gigi rahang bawah ke depan akan ditahan oleh
permukaan palatal gigi-gigi anterior atas. Sedangkan pembuatan labial
bow pada rahang bawah tujuannya untuk retensinya supaya alat tetap pada
tempatnya. Letak labial bow harus cukup jaraknya dari ginggiva dan
jangan sampai mengenai papila interdentalis karena bila menekan akan
mengiritasi gingiva yang dapat menyebabkan peradangan pada gingiva.
Sebaiknya lengan labial bow dibuat melalui cups dari gigi kaninus, akan
tetapi tidak mengganggu oklusi.

(b) Occlusal rest.


Occlusal rest dipakai untuk menghindari adanya kemungkinan
terjadimhambatan pertumbuha rahang ke aarah lateral. Pada umumnya
dipakai pada rahang bawah terutama pada kasus yang tidak menggunakan
labial bow.

9
( c ) Klamer C
Klamer ini hampir mengelilingi gigi dan dapat menghasilkan retensi yang
cukup baik, akan tetapi kekurangannya dari klamer C ini dapat
menghalangi pertumbuhan tulang rahang ke arah lateral. Oleh karena itu
pada pemakaian klamer ini diperlukan kontrol yang teratur. Bila terlihat
gejala akan terjadi crossbite dari gigi maka pemakaian klamer ini dapat
diganti dengan occlusal rest.
(d) Interproksimal spur atau interproksimal loop. Dipakai sebagai retensi
tambahan, pada anak-anak karena sering memainkan lidahnya dan space
maintainer tetap dipakai waktu makan maka perlu dibuatkan klamer
retensi. Klamer ini dapat dipakai pada rahang atas atau rahang bawah.
b. Semifixed atau Fixed space maintainer.
Fixed space maintainer yaitu : Space maintainer cekat yang mempunyai
2 gigi abutment atau pada sebelah mesial dan distal dari diastema. Sedangkan
yang dimaksud dengan Semifixed space maintainer ialah : Space maintainer
cekat dengan pegangan pada satu sisi dari diastema.
Semifixed atau Fixed space maintainer dapat berupa :
1) Cast appliance (dicor)
Pembuatan alat ini dengan cara pengecoran, misalnya pada kehilangan
gigi molar satu sulung unilateral, gigi abutmentnya molar dua sulung dan
kaninus, pada gigi ini dipreparasi untuk menghilangkan titik kontak dan
bagian yang merupakan undercut. Permukaan oklusal juga dikurangi sedikit.
Setelah preparasi selesai kemudian gigi dicetak dan dibuta model kerja.

10
Kemudian dilakukan pengukiran dengan blue wax pada model tadi, untuk
membuat space maintainernya dibuat seperti Sanitary bridge, setelah selesai
semua baru dicor
2) Band dan Crown.
Pada gigi yang telah mengalami karies dapat dilakukan pembuatan
crown, yang dikombinasikan dengan bar atau loop yang disolderkan pada
crown tersebut. Sedangkan pada gigi yang masih utuh dapat dipasangkan
band yangdisemenkan pada gigi penyangganya. Band dipasangkan pada gigi
abutment, bila gigi abutmentnya tidak ada kariesnya, band dapat dihubungkan
dengan bar atau loop. Caranya sama seperti dengan crown bar atau crown
loop. Pada pemakaian band harus dilakukan control yang teratur, bila band
longgar, harus dilepas dan disemenkan kembali sebab kalau tidak,
dikuartirkan akan terjadi proses karies pada gigi dibawah band. Bentuk crown
yang sudah terjadi, dapat terjadi dari stainless steel atau chromesteel. Crown
dapat dihubungkan dengan bar atau loop pada bagian gigi yang hilang untuk
mempertahankan ruangan yang ada pada lengkung rahang. Caranya
memasang crown, seperti pada pembuatan restorasi dengan metal crown
(mahkota).
Crown berfungsi sebagai retainer space maintainer. Bar atau loop
dipatrikan pada crown, jadi fungsi crown selain untuk retainer space
maintainer juga untuk merestorasi gigi abutment. Pada pemakaian bar dengan
crown dapat fixed atau semifixed, sedang untuk pemakaian loop dengan
crown hanya untuk jenis semifixed. Bar dibuat seperti bentuk Sanitary
bridge, bila gigi tetap erupsi maka bar dapat dipotong. Sedang untuk loop ada
persyaratannya yaitu :
1. Lebar loop kurang lebih sesuai dengan besar benih gigi tetapnya agar
supaya gigi tetap tidak tertekan oleh loop bila erupsi.
2. Loop dibuat sampai menyinggung gigi sebelahnya dan dibuat dibawah
keliling terbesar gigi tetangganya supaya mudah bergerak-gerak.
3. Jarak loop ke ginggiva ± 1 mm.
4. Loop dibuat melengkung sesuai dengan bentuk alveolar bridge gigi yang
hilang.

11
5. Pematrian loop pada crown, pada sudut crown tidak boleh pada sebelah
buccal atau lingual dari crown karena akan mengiritasi mukosa pipi.

Pada kehilangan molar dua desidui sebelum molar pertama permanen


erupsi dapat dibuat space maintainer yang fixed dengan band pada gigi molar
satu desidui dan suatu wire atau kawat yang dipatrikan pada sisi distal dari
band, serta ujung kawat yang lain menyentuh permukaan mesial dari gigi
molar pertama permanen. Untuk mengetahui letak gigi molar pertama
permanen yang belum erupsi maka kita lakukan ronsen foto. Space
maintainer ini membimbing erupsi dari molar pertama permanen. Keburukan
hal ini adalah sering terjadi inflamasi pada gingiva.
3) Lingual arch wire/Palatal arch wire
Alat ini merupakan space maintainer fixed yang pasif dan non
fungsional. Alat ini terdiri dari crown atau band pada sisi kiri dan kanan
rahang yang dihubungkan dengan kawat yang dibuat melalui permukaan
lingual dari gigi guna :
1. Untuk mempertahankan lengkung rahang
2. Untuk mencegah bergeraknya gigi posterior ke arah anterior
3. Untuk mencegah rotasi dari gigi-gigi insisif.
Biasanya dibuatkan pada kehilangan dini gigi kaninus sulung. Alat ini
terdiri dari crown atau band yang disemenkan pada gigi abutment, misalnya
gigi-gigi molar satu sulung kiri dan kanan atau gigi-gigi molar dua sulung kiri

12
dan kanan, dan lingual arch wire dibuat melalui pertengahan cingulum dan
servikal gigi insisif. Kemudian kedua ujung lingual arch wire dipatrikan pada
crown atau bandnya. Penggunaan arch wire pada kasus tertentu seperti pada
kasus mal posisi single, dapat dikombinasikan dengan klamer C atau lainnya
yang disolderkan pada lingual arch wire tersebut.

4) Distal shoe extension


Termasuk jenis semifixed space maintainer. Alat ini dipakai bila
kehilangan gigi molar dua sulung sedang gigi molar satu tetapnya belum
erupsi, tetapi sudah hampir erupsi hanya masih tertutup oleh gingiva.
Fungsi alat ini ialah :
1. Untuk mencegah gigi molar satu tetap bergerak ke mesial (ke tempat
gigi molar dua sulung yang telah dicabut).
2. Sebagai petunjuk erupsi gigi molar satu tetap (guiding eruption).
Alat ini terdiri dari crown atau band yang dipasang pada gigi molar satu
sulung dan distal extentionnya dibuat dari bar yang dipatrikan pada crown
atau bandnya. Perpanjangan bar ke arah distal dengan bagian ujung beban
yang tertahan tepat di bagian mesial dari gigi M1 tetap yang belum erupsi
c. Space Maintainer Jenis Fungsional atau Non Fungsional.
Space maintainer fungsional terutama ditujukan untuk
fungsinpengunyahan, ini tergantung dari keadaan penderita, apakah perlu
dibuatkan space maintainer yang yang dapat berfungsi atau tidak. Pada daerah

13
diastema dapat dibuat dengan tambahan elemen gigi atau tanpa elemen gigi
tetapi dibuatmsedemikian rupa, sehingga dapat berkontak dengan gigi
antagonisnya. Keuntungan dari alat ini, penderita dapat mengunyah sesuai
dengan fungsi gigi. Akan tetapi perlu diperhatikan waktu erupsi gigi
pengganti karena bila kurang kontrol dapat mengganggu erupsi gigi tetap
karena terhalang oleh plat
d. Space Maintainer Aktif dan Pasif.
Space maintainer pasif yaitu space maintainer yang fungsinya hanya
menahan ruang, akan tetapi space maintainer ini dapat dikombinasikan
dengan jenis fungsional sebagai contoh space maintainer yang menggunakan
elemen gigi geligi. Space maintainer aktif disebut juga sebagai space
regainer. Dapat dibuat dalam bentuk space maintainer removable yang
ditambahkan dengan kawat yang dapat diaktifkan untuk mendapatkan
ruangan kembali karena telah adanya penyempitan dari diastema. Atau dapat
pula bentuk cekat, yang banyak dijumpai ialah pada kasus tidak adanya
ruangan untuk gigi premolar dua tetap karena bergeraknya gigi molar satu
tetap ke mesial. Pemakaian alat aktif dapat digunakan klamer, kawat stainless
steel maupun expansion screw. Penggunaan alat ini harus benar – benar
dilakukan pengontrolan agar evaluasi perawatan dapat diikuti sehingga
prognosa dapat dikerjakan dengan apa yang direncanakan.
e. Kombinasi
Gabungan dari ke empat macam space maintainer yang telah diuraikan di
atas, sebagai contoh, space maintainer / space regainer fungsional aktif, yaitu
space maintainer yang menggunakan extrasion screw ditambahkan elemen
gigi – geligi sebagai fungsi pengunyahannya.

2.4 Apa saja syarat-syarat penggunaan space maintainer


Untuk pembuatan space maintainer diperlukan beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi, sesuai dengan maksud dan tujuan pembuatannya.
Adapun persyaratan tersebut antara lain :
1. Dapat memepertahankan ruangan yang cukup untuk
tumbuhnya gigi tetap

14
penggantinya bila erupsi.
2. Dapat mempertahankan lengkung rahang dan posisi gigi Molar
tetap
pertama.
3. Dapat mencegah terjadinya ekstrusi dari gigi antagonis.
4. Dapat menggantikan fungsi pengunyahan.
5. Dapat memperbaiki estetika atau untuk menghilangkan trauma
psikis pada
kehilangan gigi anterior yang terlalu awal.
6. Dapat mencegah gangguan fonetik atau dapat memperbaiki
pengucapan
fonetik akibat kehilangan gigi sulung anterior yang terlalu awal
atau
karena adanya ruangan maka akan terjadi perubahan suara, seperti
pengucapan huruf S yang cenderung diucapkan seperti huruf C.
7. Dapat mencegah lidah menjulur ke arah diastema, bila hal ini
tidak
dicegah kemungkinan dapat menjadi suatu kebiasaan buruk,
sehingga gigi
tetap yang akan erupsi dapat mengalami perubahan posisi akibat
tekanan
lidah.
8. Dapat digunakan sebagai penuntun erupsi gigi tetap pengganti
Alat space maintainer adalah alat Orthodonsi yang bersifat pasif dan
kadang-kadang aktif yang dipergunakan untuk mempertahankan space bekas
gigi desidul yang hilang terlalu awal sampai dengan saat erupsinya gigi
penganti, yang alkan dilepas bila tidak diperlukan lagi. Alat space maintainer
harus mampu mempertahankan proksimal dimensi yang diperlukan, berarti
alat in harus mampu menahan desakan dan mesial maupun distalnya sehingga
space yang dipertahankan tetap ukurannya. Tidak menggangu erupsi gigi
antagonisnya, berarti alat ini tidak boleh prematur kontak dengan gigi
antagonis. Dalam pembuatan sentrik oklusi harus mendapat perhatian khusus,

15
sebab pengambilan sentrik oklusi yang tidak benar akan mengakibatkan
timbulnya kelainan yang lai, atau bahkn memperparah kelainan yan telah
ada.Tidak mengganggu erupsi gigi permanen.
Alat space maintainer yang senng menggangu erupsi gigi permanen
adalah jenis distal shoe atau Willet shoe. Pembuatan distal shoe yang kurang
cermat dapat mengakibatkan distal shoe tersebitjatuh tepat diatas gigi molar
pertama permenen yang sedang erupsi sehingga gigi tersebut terhalang
erupsinya. Apabila distal shoe nya terlalu ke depan maka justru akan
mengganggu erupsi gigi premolar yang akan erupsi. Perlu diingat bahwa
distal shoe biasa di pasang pada kasus pencabutan gigi molar kedua desidui
sebelum gigi molar pertama permanen erupsi. Distal shoe atau Willet shoe ini
biasanya dipasang bersamaan dengan pencabutan gigi molar kedua desidui
ybs, sehingga memanfaatkan anesthesi pada pencabutan. Bila dilaksanakan
beberapa waktu setelah pencabutan maka dalam pemasangannya memerlukan
anesthesi lagi, karena harus membuka gingiva untuk mencapai ujung prosesus
alveolaris. Memberi ruang yang cukup bagi lurusnya erupsi gigi permanen di
bawahnya. Ini dimaksudkan agar alat space maintainer dipasang pada
keadaan spacenya cukup untuk gigi yang akan erupsi, jadi jangan sampai
space memang kurang dari space maintainer tetap dipasang. Perhitungan atau
analisa space tidak boleh gegabah, dan kemungkinan bahwa akan terjadi
kekurangan space harus tetap dinomersatukan sehingga tidak akan terjadi
salah hitung, yang seharusnya membutuhkan space disimpulkan sebagai
cukup space. Akibatnya space yang dipertahankan justru space yang kurang
untuk erupsi gigi yang ada di bawahnya. Ini akan berakibat gigi erupsi kearah
lain atau impaksi.
Alat space maintainer yang dibuat haruslah sederhana dan enak dipakai.
tidak mengganggu lidah dan tidak menyesakkan rongga mulut. Plat yang
tebal dan besar akan menyita ruang gerak lidah sehingga fungsi bicara
terganggu. Semakin sederhana dan semakin kecil alat space maintainer
semakin disukai sipemakai, karena sangat mudah untuk adaptasinya dan
mudah pemeliharaannya., tentu saja harus dengan peringatan keras agar
retensinya benar-benar baik supaya alat tidak terlepas saat dipakai karena alat

16
yang kecil ada kemungkinan bisa tertelan atau masuk dalam saluran
pemafasan yang akan sangat membahayakan pasien.

2.5 Bagaimana perawatan gigi anak selama penggunaan space maintainer


Tanggalnya gigi sulung yang terlampau cepat dapat berefek pada fungsi
dan kesehatan rongga mulut, antara lain fungsi mastikasi karena dengan
hilangnya gigi geligi pada lengkung rahang maka tekanan kunyah akan
berkurang. Tanggalnya gigi anterior pada gigi sulung yang terlalu cepat juga
mempengaruhi fungsi bicara, yaitu penyebutan huruf-huruf tertentu menjadi
terganggu, mempengaruhi fungsi estetik karena akan mempengaruhi
penampilan. Selain itu, efek lain yang dapat terjadi terhadap tanggalnya gigi
sulung terutama gigi anterior akan mengubah penampilan anak, sehingga
menimbulkan efek psikologis yang tidak diinginkan yaitu anak-anak menjadi
kurang percaya diri dan merasa malu karena giginya ompong. Efek yang
paling penting adalah penutupan ruang pada lengkung rahang, sehingga gigi
pengganti tidak mempunyai tempat untuk erupsi dan jika terjadi pada
lengkung rahang yang sempit akan menimbulkan susunan yang berjejal pada
gigi pengganti. Oleh sebab itu perlu dipertimbangkan untuk memasang piranti
space maintener.

17
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Space maintainer merupakan piranti yang digunakan untuk menjaga ruang
akibat kehilangan dini gigi sulung, alat ini dipasang diantara dua gigi .Fungsi dari
space maintener adalah mencegah pergeseran dari gigi keruang yang terjadi akibat
pencabutan dini..mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang dicabut dini,
memperbaiki fungsi pengunyahan, memperbaiki fungsi estetik dan fungsi
berbicara setelah pencabutan dini.1,8
Penggunaan space maintener paling sering dilakukan pada kehilangan gigi
molar sulung rahang bawah maupun rahang atas, baik unilateral maupun bilateral.
Indikasi penggunaan space maintainer, antara lain kehilangan gigi sulung dan gigi
penggantinya belum siap erupsi menggantikan posisi gigi sulung tersebut dan
analisis ruang menyatakan masih terdapat ruang yang memungkinkan untuk gigi
permanennya. Jika ada kebiasaan yang buruk dari anak, misalnya menempatkan
lidah di tempat yang kosong atau menghisap bibir maka pemasangan space
maintainer ini dapat diinstruksikan sambil memberi efek menghilangkan
kebiasaan buruk, adanya tanda-tanda penyempitan ruang dan kebersihan mulut
yang baik. Adapun waktu yang tepat penggunaan space maintainer adalah segera
setelah kehilangan gigi sulung. Kebanyakan kasus terjadi penutupan ruang setelah
6 bulan kehilangan gigi
3.2. Saran

Terlepas dari keterbatasan yang penulis miliki, dalam prorses pembuatan


makalah ini masih banyak terdapat kekurangan atau melampaui yang
seharusnya tertulis. Apabila ada kekurangan penulis mohon maaf dan penulis
menerima saran.

18
DAFTAR PUSTAKA

Raharjo P, Ortodonti dasar. Edisi ke-2. Surabaya: Pusat penerbitan dan


pencetakan Unair (AUP); 2012. p.100-2.
Council. Petunjuk petumbuhan dan perkembangan gigi pada kedokteran gigi
anak. American Academiy of Pediatric Dentistry; 1990
Foster TD. Buku ajar ortodonsi. Edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2000.
McDonald, Ralph.E. Dentistry for the child and adolescent. St. Louis: The CV
Mosby Company;1987.
Andlaw RJ, Rock WP. Perawatan gigi anak. Edisi ke-2. Jakarta: Widya Medika;
1992.
Ferawati, Penatalaksanaan band loop sebagai space maintener pada prematur loos
gigi molar sulung, USU e- repositori; 2008
Barberia E. Free-end space maintener: disain, penggunaan dan keuntungnya. J
Clin Pediatric 2006; 31(1):5-8.
Sartika L. Penatalaksanaan space maintener lepasan pada kehilangan gigi molar
susu bilateral. USU e–repositori 2008
Maniate J. Perawatan spaice maintener pada kedokteran gigi anak. Diakses
www.slideshare.net/dentistryinfo/ management-of-space-in-pediatric-dent.
Februari 2014
Brandon D. Space maintener. alabama pediatric dential associatio and
orthodontic. Pediatric Dentistry, 2006. Diakses:
www.slideshare.net/dentistryinfo/management-of-space-in-pediatric-dent...
Februari 2014

19
18

Anda mungkin juga menyukai