Modul 8
Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh Program
Pendidikan Profesi Dokter Gigi RSGM Baiturrahmah Bagian
Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat-Pencegahan (IKGM-P)
Oleh:
ISTIGHFAROH IRAWAN, SKG (20-033)
HAYI ZUCI MEI LESTARI, SKG (20-042)
Disetujui Oleh
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
Penulis sadar dalam penulisan laporan kasus ini bahwa semua proses yang
telah dilalui tidak lepas dari bimbingan drg. Satria Yandi, MDSc selaku dosen
pembimbing, bantuan dan dorongan yang telah diberikan berbagai pihak lainnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
sebagaimana mestinya, baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya,
karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca.Penulisan dalam
laporan kasus inisemoga Allah SWT melimpahkan berkah-Nya kepada kita semua
dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat memberikan
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul Depan.................................................................................................
Kata Pengantar...............................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................
Daftar Gambar................................................................................................
Daftar Tabel....................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN..............................................................................
1.1. Latar Belakang..........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................
1.3. Tujuan.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
Peralatan dalam kedokteran gigi yang dijual di pasaran pada saat ini,
pabrik pembuatnya, kelebihan ini akan berkurang nilainya apabila pada saat
penempatan peralatan tidak berdasarkan prinsip desain tata letak yang benar.
Makalah ini akan membahas desain tata letak penempatan alat kedokteran gigi.
Konsep desain tata letak ruang merupakan suatu proses alokasi ruangan, penataan
ruangan dan peralatan sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan rasa nyaman
baik kepada operator yang bekerja maupun pasien yang menerima pelayanan
Desain tata letak (lay out design) adalah proses alokasi ruangan, penataan
nyaman kepada operator yang bekerja serta pasien yang menerima pelayanan.
Desain tata letak memegang peranan penting dalam efektifitas dan efisiensi
operasi tempat praktek dokter gigi, oleh karena itu perlu direncanakan secara
matang sebelum tempat praktek dibangun dan tidak tertutup kemungkinan untuk
direvisi dikemudian hari bila dinilai sudah tidak baik lagi (Kosterman, 2012).
pada konsep Four Handed Dentistry dan ergonomis. Konsep Four Handed
1
2
Dentistry dikenal Clock Concept yang membagi zona kerja menjadi Static Zone,
Assisten’s Zone, Transfer Zone, dan Operator’s Zone. Zona- zona ini menjadi
pedoman dalam penempatan alat kedokteran gigi. Peletakan alat kedokteran gigi
maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik
Efektifitas dan efisiensi desain tata letak dihitung dari jumlah jarak
gigi?
undang ?
5.) Bagaimana perhitungan cost (fixed cost, variblel cost, semi variable cost
1.3 Tujuan
menurut undang-undang
TINJAUAN PUSTAKA
tempat praktik yang diurusnya sendiri dan biasanya memiliki jam praktik,
kadang juga dibantu oleh perawat, ada juga yang benar-benar sendiri dalam
b) Klinik bersama
ditempatkan adalah pegawai negeri sipil atau pegawai tidak tetap Departemen
4
5
e) Rumah sakit
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat. Rumah
kedokteran, maka:
a.) Dokter gigi yang akan melakukan praktik kedokteran wajib memiliki SIP
b.) Dokter gigi dan dokter gigi spesialis maksimum boleh melakukan praktik
d.) Dokter gigi yang bersangkutan untuk memperoleh SIP harus mengajukan
1) Fotokopi STR Dokter Gigi yang diterbitkan dan dilegalisir asli KKI
e.) SIP berlaku selama 5 (lima) tahun sejak tanggal diterbitkan dan untuk
f.) SIP harus diperpanjang, di periksa dan nomor SIP harus dicantumkan pada
g.) Dokter Gigi yang melakukan pelayanan kesehatan tanpa memiliki SIP,
Praktik Kedokteran.
Surat izin terdiri dari surat izin praktik, surat izin mendirikan bangunan, surat
izin limbah. Surat izin ini dibuat melalui tahap yaitu: mulai dari ACC para
professional yang sah sesuai dengan SIP , hari dan jam praktik, Nomor
Surat Ijin Praktik, Alamat Praktik dan nomor telepon praktik (bila ada)
3.) Selain tulisan tersebut di 7.1 dan 7.2 tidak dibenarkan menambahkan
tulisan lain atau gambar, kecuali yang dibuat oleh PDGI.Dalam hal
4.) Papan nama dasar putih, tulisan hitam dan apabila diperlukan, papan
5.) Papan nama praktek bila dianggap perlu bisa disertai bahasa Inggris.
8
A) Rekam Medis
pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan
dan dokter gigi wajib membuat rekam medis dalam menjalankan praktik
dokter dan dokter gigi segera melengkapi rekam medis dengan mengisi atau
(Nugraheni, 2015).
seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi
3) Apoteker
4) Logistik
gigi yang dilaksanakan oleh lebih dari satu orang dokter gigi, dengan
a) Syaratnya adalah dipimpin oleh seorang dokter gigi /dokter gigi spesialis yang
mempunyai Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik sebagai penanggung
jawab pelayanan.
Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-
tinggal.
10
minimal 3x4 m2 dengan fasilitas tempat cuci tangan dengan air yang
mekanis (AC, kipas angin, exhaust fan) dan penerangan yang cukup.
berlaku
f) Papan nama fasilitas pelayanan kesehatan dan daftar nama dokter yang
bertujuan untuk menentukan tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi
sangat cepat dan tepat dalam mengatasi masalah yang timbul dalam
a) Kekuatan (Strenght)
sehingga dapat membuat lebih kuat dari para pesaingnya. Kekuatan adalah
terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani
b) Kelemahan (Weakness)
12
sumber daya yang ada pada perusahaan baik itu keterampilan atau
c) Peluang (opportunity)
salah satu sumber peluang. Investasi tentunya akan muncul biaya sebagai
d) Ancaman (Treats)
perubahan teknologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi
2) Matriks SWOT
Keterangan:
b) Sel B: Mobilization
c) Sel C: Divestment/Investment
peluang dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi
yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat
Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk
(investasi).
Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena
luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang
besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control
diperkirakan.
1) Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total
skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian
15
penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat
sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10
3) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor
4) Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran
SWOT.
2020).
2020).
2020).
limbah medis dan limbah non medis. Limbah medis yang dihasilkan
berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah terbanyak yang dihasilkan
infeksius, hal tersebut relatif sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hashim dkk. (2011) yang menyebutkan bahwa seluruh klinik yang diteliti
kerjasama dengan instansi seperti rumah sakit dan puskesmas dan hanya
satu praktik dokter gigi yang asistennya sebagai pengelola limbah medis.
Penelitian yang dilakukan oleh Hashim dkk. (2011) di praktik dokter gigi
(Dewa, 2018).
BAB III
PEMBAHASAN
tertentu, adapun untuk melakukan studi kelayakan pendirian praktik dokter gigi
Indonesia.
19
20
3.1.2 Geografi
Bangkinang yang juga merupakan Ibu kota Kabupaten Kampar, dan merupakan
Orbritasi
(Provinsi Riau) : 60 KM
Kelurahan Bangkinang berada pada ketinggian 40m dari permukaan laut dan
kemiringan rata-rata 8-14%, daerah dialiri oleh Sungai Kampar dan beberapa
sungai kecil yang ikut mengairi wilayah Kelurahan Bangkinang, terdiri dari
21
dataran rendah dan perbukitan. Tanah yang subur namun sesuai dengan keadaan
3.1.3 Demografi
a. Kependudukan
Tabel II.1
Jumlah Penduduk Kelurahan Bangkinang Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel II.2
Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Usia
a.) Segmentasi
b.) Targeting
23
pendapatan 2.000.000++
c.) Positioning
lokasi strategis dekat dengan fasilitas umum, design nyaman, bersih dan
aman
a.) Diferensiasi
kontek : ruang praktek yang bernuansa islami dan nyaman serta bersih dan
b.) Selling
serta pasien.
3.)Unsur Nilai
a.) Brand
1.) Komunikatif
2.) Ramah
3.) Holistik
b.) Proses
1.) Kualitas
2.) Biaya
c.) Nyaman
1.) Service
Hasil :
1. Sumbu x
2. Sumbu y
Y (0) 0,4
III I
W X (S)1,43
IV II
sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan
adalah Agresif, artinya didirikannya praktek dokter gigi dalam kondisi prima dan
gigi
3. menambahkan modal
untuk membeli alat yang
lebih lengkap
Kelemahan (w) Strategi wo Strategi wt
1. pelayanan yang 1. lebih mengasah 1. member pelayanan
terbtas kopetensi dengan yang optimal
mengikuti seminar
Struktur organisasi
Dokter gigi
1) Praktek akan diadakan 6 hari dalam satu minggu (Senin, Selasa, Rabu,
2) Jam praktek
Perkiraan
No Bahan Jumlah Total (Rp)
Harga (Rp)
1 Sewa Gedung 60.000.000 5 tahun 300.000.000
2 Komputer 4.000.000 2 buah 8.000.000
3 Telepon 500.000 1 buah 500.000
4 Meja dan kursi dokter 5.000.000 1 set 5.000.000
5 Kursi tunggu pasien 2.000.000 5 set 10.000.000
6 Emergency lamp 500.000 1 set 500.000
7 Televisi 2.500.000 2 buah 5.000.000
8 Lampu 50.000 10 buah 500.000
9 Lemari penyimpanan 1.500.000 2 buah 3.000.000
10 Rak plastic 300.000 1 buah 300.000
11 AC 4.000.000 2 buah 8.000.000
12 Kompresor 2.500.000 1 buah 2.500.000
13 Dispenser 300.000 1 buah 300.000
14 Wastafel 700.000 1 buah 700.000
15 Genset 4.000.000 1 buah 4.000.000
16 APAR 3 kg 200.000 2 buah 400.000
17 Taman bermain anak 800.000 1 800.000
18 Hiasan interior 2.000.000 1 2.000.000
19 Poster edukasi 300.000 2 600.000
20 Pohon hias 50.000 4 200.000
21 Akuarium ikan hias 1.000.000 1 1.000.000
22 Etalase makananRingan 800.000 1 800.000
23 Sterilisator 1.000.000 1 1.000.000
24 Lain-lain 1.000.000 1 1.000.000
25. Dental aerosol suction 9.498.000 1 9.498.000
vacuum machine
JUMLAH 365.598.000
31
Total Rp 105.300.000
Total
= 470.898.000
c) SistemPembagianModal
= 470.898.000
32
d) Pricing/PenentuanTarif
1Hari : 12 pasien
Jumlah
No Keterangan Bulan Satuan
(Rp)
1 ATK 1 150.000 1.250
2 Listrik 1 600.000 5.000
3 Internet 1 500.000 4.166
4 Air danlimbah 1 500.000 4.166
5 Jasa pelayanan 1 800.000 6.667
perawatgigi
Total 21.249
3. Penambalan GIC
No NamaBarang JumlahPasi Harga (Rp) Hargasatuan
en
1 SarungTangan 50 45.000 900
2 Masker 100 30.000 300
3 Kapas 300 20.000 67
4 Alkohol 100 25.000 250
5 AlatDiagnosa 1000 200.000 200
6 Bur Preparasi 10 30.000 3.000
7 Bur Finishing 10 30.000 3.000
8 AlatTumpat 500 500.000 1.000
9 Cavity Cleanser 100 300.000 3.000
10 Vaseline 200 95.000 475
11 GIC 50 400.000 8.000
13 Dentin Conditioner 100 95.000 950
14 Paper Pad 100 50.000 500
15 Celemek 50 40.000 800
16 Tissu 50 15.000 300
17 Selang suction 100 50.000 500
dangelaskumur
Total 25.492
JmlPasi
No NamaBarang Harga HargaSatuan
en
1 Sarungtangan 50 Rp 45.000 Rp 900
38
e) Totalcost
Biayatotaladalahjumlahdaribiayatetap(fixedcost)danvariabel(variablec
Total unit cost = fixed cost + semi variabel cost + variabel cost
g) Totalbiayascalling
Total unit cost = fixed cost + semi variabel cost + variabel cost
h) Totalbiayapenambalan GIC
Total unit cost = fixed cost + semi variabel cost + variabel cost
i) Totalbiayapenambalan RK
Total unit cost = fixed cost + semi variabel cost + variabel cost
Total unit cost = fixed cost + semi variabel cost + variabel cost
Total unit cost = fixed cost + semi variabel cost + variabel cost
l) Totalbiayapemasangan orthodonti
Total unit cost = fixed cost + semi variabel cost + variabel cost
Total unit cost = fixed cost + semi variabel cost + variabel cost
n) TotalbiayaGTSL
Total unit cost = fixed cost + semi variabel cost + variabel cost
o) TotalbiayaGTL
Total unit cost = fixed cost + semi variabel cost + variabel cost
1) Rekam Medik
4) Administrasi alat dan bahan (laporan alat dan bahan yang digunakan)
UCac =
Ucac= = 340.000,-
44
Ket :
Tc = total cost
QBEP =
Ket :
Dari perhitungan unit cost dan BEP diatas, untuk mengembalikan modal
usaha membuka Dentin dental care sebesar 470.898.000 ketika telah selesai
melayani pasein 13. 824 pasien dengan BEP 4 tahun dengan target pendapatan
perhari 340.000.,
revisi ke-3 yang dilaksanakan pada 1 Maret 2020 dan 3 Maret 2020 tentang
berbasis alkohol;
dan jenis aktivitas terdapat pada lampiran. Pemakaian dan pelepasan APD
prosedur rutin.
hipoklorit 0,5% atau etanol 70%) merupakan prosedur yang efektif dan
memadai(Isfandiari, 2020).
sindrom agar pasien memberi tahu tenaga kesehatan, algoritma untuk triase,
Pasien ARI di area tunggu khusus yang memiliki ventilasi yang cukup
(droplet) dan langkah pencegahan kontak (jika ada kontak jarak dekat
a) Ruang yang cukup di pastikan untuk triase (pastikan ada jarak setidaknya
tangan medis, pelindung mata dan jubah untuk digunakan sesuai penilaian
risiko)
d) Alur gerak pasien harus dipastikan dan staf tetap satu arah
berbagai ukuran, termasuk partikel kecil (<5 mkm). Tindakan kewaspadaan harus
3) Gaun lengan panjang dan sarung tangan bersih, tidak steril, (beberapa
4) Celemek kedap air untuk beberapa prosedur dengan volume cairan yang tinggi
jam dan setidaknya 160 liter/ detik/ pasien di sarana–sarana dengan ventilasi
alamiah.
6) Jumlah orang yang berada di ruang pasien sesuai jumlah minimum yang
juga harus dilakukan terhadap suspek dan konfirmasi COVID-19 sampai hasil
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
dengan praktek swasta /pribadi harus dipenuhi sesuai aturan yang berlaku setiap
saat bisa berubah. Pada dasarnya manajemen praktek swasta/pribadi harus dapat
menciptakan praktik yang efektif agar timbul suatu komunikasi yang terbuka dan
4.2 Saran
53
DAFTAR PUSTAKA
Freddy, R. 2014. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka utama
Kosterman. 2020. Desain tata letak penempatan alat kedokteran gigi dental device
layout design. Bandung : Jurnal Vol . 3, No. 1, Juni 2020, hlm. 83-100
Nourlette, Hati SW. 2020. Penentuan Strategi Dengan Pendekatan Analisis Swot Pada
Hotel Nongsa Point Marina & Resort Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis.
Inovbiz: Jurnal Inovasi dan Bisnis, Vol. 5, No. 1, Juni 2017, hlm. 83-102
Nugraheni, R. 2015. Analisis pelayanan rekam medis di rumah sakit x Kediri jawa
timur. Jawa Timur Universitas Diponegoro : Jurnal Wiyata
54
55
Persatuan Dokter Gigi Indonesia. 2008. Tentang kode etik kedokteran gigi
Indonesia pasal 3 ayat 1
Yandi, S., Priyono, B., & Sriyono, N, W. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan mahasiswa co-ass terhadap desain tata letak ruang rsgm fakultas
kedokteran gigi universitas baiturrahmah padang. Yogyakarta : Jurnal B-
Dent, Vol 2, No. 1