PROPOSAL
OLEH
Menyetujui :
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis masih bisa menyelesaikan
penyusunan Proposal Tesis ini. Adapun judul pada proposal ini adalah “Analisis
Penulis menyadari hingga selesai Proposal ini tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak teristimewa
kepada:
1. Terulin S. Meliala, AM. Keb, SKM, M.Kes selaku Ketua Yayasan Rumah
3. Prof. Dr. Jon Piter Sinaga, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
4. Dr. Elmina Tampubolon, M.Kes selaku Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan
5. Prof.Dr. Jon Piter Sinaga, M.Kes., selaku Dosen Pembimbing I dan Ns.
i
banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan
6. dr. Henny Roselia Pane, M.Kes., selaku Direktur RSUD Tuan Rondahaim
Akhir kata, semoga Proposal ini dapat bermanfaat dan semoga keselamatan dan
ii
DAFTAR ISI
Judul Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL........................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ vii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................. 8
1.3. Tujuan Penelitian............................................................... 8
1.3.1. Tujuan Umum.................................................................... 8
1.3.2. Tujuan Khusus................................................................... 9
1.4. Manfaat Penelitian............................................................. 9
1.4.1. Manfaat Teoritis................................................................. 9
1.4.2. Manfaat Praktis.................................................................. 9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 11
2.1. Landasan Teori................................................................... 11
2.1.1. Definisi Rumah Sakit......................................................... 11
2.1.2. Retensi................................................................................ 11
2.1.3. Pentingnya Retensi Pegawai …………………………….. 21
2.1.4. Cara Menghitung Tingkat Retensi Pegawai....................... 22
2.1.5. Faktor Yang Mempengaruhi Retensi Pegawai................... 32
2.1.6. Strategi Peningkatan Retensi Pegawai............................... 33
2.1.7. Internal Service Quality..................................................... 33
2.2. Kerangka Teori.................................................................. 37
2.3. Kerangka Konsep............................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 42
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
2
BAB 1
PENDAHULUAN
memerlukan sumber daya manusia yang memiliki kapasitas dalam suatu bidang.
Sumber daya manusia sebagai pelaksanaan visi dan misi organisasi harus diseleksi
dengan baik. Oleh karena itu manajemen sumber daya manusia menjadi hal paling
penting dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi. Sumber daya manusia
(SDM) adalah aspek penting yang tidak boleh dipandang sebelah mata dalam
oleh peralatan serba canggih dan memadai, jika dikelola oleh SDM yang tidak
berkualitas maka semua yang sudah dilakukan itu akan sia-sia (Fai, 2023).
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Dalam
adanya sumber daya manusia selain faktor-faktor pendukung lainnya. Jumlah dan
kualifikasi sumber daya manusia dalam pelayanan rumah sakit disesuaikan dengan
hasil analisis beban kerja, kebutuhan, dan kemampuan pelayanan Rumah Sakit
(Kemenkes, 2020).
memberikan pelayanan prima sehingga citra layanan yang diberikan dapat sesuai
dengan harapan masyarakat. Salah satu aspek pelayanan yang dapat menjadi
profesionalisme sumber daya manusia dan manajemen rumah sakit. Sumber daya
sakit. Keunggulan suatu rumah sakit adalah hasil dari keberhasilan pegawai yang
berada di dalamnya. Hal ini karena sumber daya manusia memiliki kreativitas dan
manusia yang mereka miliki sehingga rumah sakit tersebut dapat mencapai suatu
kondisi fisik, mental, dan sikap pegawai. Pemeliharaan perlu dilakukan agar
pegawai yang dimiliki tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang
tercapainya visi dan misi rumah sakit. Tujuan utama dari pemeliharaan pegawai
adalah untuk membuat setiap pegawai rumah sakit merasa betah dan senantiasa
bertahan sekalipun kadang terjadi hal yang mengganggu kestabilan dan keadaan
sebanyak 2.522 unit pada tahun 2021 jumlah ini naik 3,02 % dari sebelumnya yang
sebayak 2.448 unit. Dari jumlah tersebut sektor swasta memiliki jumlah terbanyak
4
yaitu 1.496 unit, jumlah rumah sakit pemerintah daerah 790 unit dengan rincian
694 unit merupakan rumah sakit milik pemerintah daerah/kota dan 96 unit
pemerintak provinsi. Jumlah rumah sakit milik pemerintah pusat sebanyak 236
unit.ini terdiri dari rumah sakit milik TNI/Polri 164 unit, rumah sakit milik
terutama pihak swasta melihat rumah sakit bukan lagi sebagai tempat untuk
keuntungan. Saat ini banyak rumah sakit yang berdiri baik rumah sakit lama dan
rumah sakit baru, baik yang dimiliki pemerintah maupun swasta. Kondisi ini dapat
menimbulkan persaingan antar rumah sakit satu dengan yang lain. Persaingan itu
keinginan untuk keluar (turnover intentions) yang dapat berujung pada keputusan
perusahaan Anda dan seberapa sering Anda harus menggantinya. Turnover dapat
diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari organisasi. Turnover dapat
berpindah, berhenti atau keluar dari tempat bekerja yang dilakukan secara sukarela
dilakukan karena pegawai ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Turnover
untuk membuat lingkungan kerja yang bagus, masih ada pegawai yang tetap
mengundurkan diri. Turnover sangat merugikan rumah sakit karena banyak biaya
yang telah dikeluarkan untuk perekrutan pegawai yang dilakukan. Masalah lain
mengacu pada sikap dan perasaan bahwa pegawai memiliki pekerjaan mereka juga
tidak hanya manajemen atau pemilik rumah sakit saja. Ini termasuk sejauh mana
kepuasan kerja merupakan pertanda buruknya kondisi suatu organisasi. Kondisi ini
terhadap kondisi tenaga kerja. Selain itu, juga terdapat peningkatan biaya sumber
daya manusia berupa biaya pelatihan yang sudah diinvestasikan pada pegawai
sampai biaya rekrutmen dan pelatihan kembali. Turnover yang tinggi dapat juga
kerja, dan budaya organisasi. Angka turnover pegawai yang tinggi akan berdampak
negatif pada image rumah sakit. Pihak manajemen rumah sakit dianggap kurang
mampu memperhatikan kebutuhan pegawai, belum lagi jika pegawai resign adalah
Pihak rumah sakit harus mencari pengganti atau memberikan beban kerja yang
lebih kepada pegawai yang masih aktif bekerja. Beban kerja yang berlebihan dapat
meningkatkan risiko human error dan akan berdampak pada turunnya kinerja
Dengan adanya pegawai yang resign, berarti rumah sakit kehilangan pegawai
yang harus diganti dengan pegawai baru. Pihak rumah sakit harus mengeluarkan
biaya untuk proses rekrutmen, seleksi, orientasi, dan pelatihan. Selain itu, pegawai
7
baru juga membutuhkan waktu untuk proses penyesuaian dan adaptasi. Jika sebuah
rumah sakit hanya disibukkan dengan permasalahan turnover pegawai, hal ini akan
sakit harus mampu mengendalikan turnover intension pada pegawai, sehingga dapat
menghemat biaya dan waktu. Turnover sangat merugikan pihak rumah sakit dan
retensi. Terjadinya Turnover pegawai tidak dapat diperkirakan, oleh karena itu pihak
Program retensi pegawai merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan
oleh pihak manajemen rumah sakit dalam meminimalkan angka turnover pegawai.
semangat kerja, loyalitas, sikap dan disiplin pegawai akan menurun. Retensi
rumah sakit. Jika employee retention buruk, maka akan meningkatkan employee
pelanggan, standar produksi kerja dan profitability. Fokus dari retensi pegawai
8
adalah mencari hal yang membuat mereka bertahan di rumah sakit tempat mereka
bekerja.
Rumah Sakit Tuan Rondahaim merupakan salah satu Rumah Sakit Umum
Daerah di Kabupaten Simalungun yang berdiri sejak bulan April 2011 dan pada
tahun 2014 Pemerintah telah menetapkan RSUD Tuan Rondahaim menjadi rumah
sakit tipe C dengan jumlah tempat tidur 110, memiliki jumlah pegawai sebanyak
218 orang, sebagian besar berasal dari bagian keperawatan dan penunjang medis.
RSUD Tuan Rondahaim harus melakukan peningkatan kualitas dari segi pelayanan
tidak terlepas dari peran sumber daya manusia (SDM) yang ada di RSUD Tuan
produktifitas selama pencarian dan pelatihan pegawai baru, dan hilangnya pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan pegawai non PNS. Dari survei awal yang dilakukan
angka turnover baik dari status Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun pegawai non
PNS. Data turnover pegawai ditahun 2021 mencapai 11,44%, pada tahun 2022
10,44% persentasi turnover pegawai RSUD Tuan Rondahaim pada tahun 2023
11,43% angka tersebut melebihi standar turnover menurut Leap dalam Lusiati
karier, kurang dihargai dan toxic workplace. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
tidak ada kejelasan karier mereka untuk ke depannya, pegawai merasa kurang
dihargai atas apa yang sudah mereka lakukan untuk meningkatkan kualitas
salah satu usaha untuk menurunkan turnover sehingga akan dapat membantu
menentukan rencana kerja yang akan datang dan dapat menentukan strategi yang
1.4.1 Teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi sebagai data
dasar dan data tambahan bagi penelitian sejenis sehingga pengaplikasian retensi
1.4.2 Praktis
retensi pegawai terhadap internal service quality sehingga pihak manajemen dapat
melakukan perencanaan strategi retensi bagi pegawai dan dapat menjadi acuan
Simalungun.
peningkatan retensi pegawai maka turnover akan menurun dan akan berdampak bagi
produktivitas seluruh sumber daya manusia yang berperan aktif dalam pelayanan di
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
manusia. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah elemen yang paling penting untuk
organisasi (Priyono, 2016). Manajemen sumber daya manusia yang buruk dapat
2.1.2 Retensi
Retensi adalah suatu cara,praktik atau kebijakan yang dirancang oleh
dimiliki oleh perusahaan sampai jangka waktu tertentu sehingga dapat mengurangi
(Sumarni,2011), menurut Karthi, 2012, retensi adalah suatu proses yang melibatkan
pegawai untuk tetap loyal dengan organisasi dalam jangka waktu tertentu atau
13
sampai selesainya proyek, menurut Undari, 2013 retensi pegawai adalah praktik
serta kebijakan yang sudah dirancang supaya dapat menciptakan lingkungan kerja
talenta secara lebih umum, yang didefinisikan sebagai implementasi strategi atau
untuk memenuhi kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan. Daya tarik rumah sakit
kombinasi jumlah staf yang sesuai dengan keahlian, gaji yang kompetitif, dukungan
pengembangan karier, otonomi dan manajemen diri. Tujuan retensi pegawai adalah
pelayanan, menguragi pengeluaran dana dan menjaga moral pegawai yang bekerja
di rumah sakit sehingga tidak kehilangan pegawai yang berkualitas yang diperlukan
Istilah retensi berkaitan dengan istilah turnover yang berarti proses keluarnya
pegawai dari organisasi dan harus diganti. Pergantian pegawai secara sukarela atau
kadar dari keinginan untuk keluar dari perusahaan, banyak alasan yang
pekerjaan yang lebih baik. Turnover adalah keinginan seorang pegawai untuk
berpindah, berhenti atau keluar dari tempat kerja yang dilakukan secara sukarela
atau kemauan sendiri. Organisasi dengan tingkat turnover yang rendah (berkisar
antara 4% sampai 12%), tingkat turnover sedang (12% sampai 22%) atau tinggi
(22% sampai 44%).(VHA 2022 dalam Jones & Gates; 2007). Mengacu pada Gallup,
Terdapat beberapa faktor yang menjadi alasan keberadaan retensi pegawai penting
Produktivitas yang stabil: Pegawai yang bekerja dalam jangka waktu yang
lama dapat menambah nilai signifikan perusahaan tersebut. Hal ini karena
pegawai baru pada dasarnya sangat memakan waktu dan biaya. Dengan
15
cukup panjang dalam suatu perusahaan mempunyai rasa percaya diri dan
baru pada dasarnya memerlukan waktu dan pelatihan untuk beradaptasi dan
sementara waktu.
baik kemampuan mereka dalam mempertahankan pegawai. Untuk itu, terdapat cara
membandingkan jumlah pegawai pada awal periode waktu tertentu dengan jumlah
pegawai yang masih ada pada akhir periode. Adapun berikut contoh rumus yang
(Jumlah individu pegawai yang dapat bertahan dari keseluruhan waktu hingga akhir
periode pengukuran)
______________________________________________________________ x 100
___________________________________________________________ x 100
bersamaan merupakan salah satu praktik terbaik yang dapat dilakukan. Sehingga
dapat mengukur secara akurat dan tepat untuk perencanaan strategi retensi pegawai
perusahaan.
Menurut Mathis dan Jackson (2009), beberapa faktor yang dianggap sebagai
a. Komponen organisasi
budaya dan nilai yang positif dan berbeda mengalami perputaran pegawai yang lebih
rendah. Budaya organisasi adalah pola nilai dan keyakinan bersama yang
mengapa individu mengambil pekerjaannya saat ini dan mengapa orang tersebut
serta perencanaan karier formal di dalam suatu organisasi. Survei terhadap pegawai di
yang diadakan setiap tahun oleh AON Consulting menemukan bahwa peluang untuk
c. Penghargaan
Penghargaan yang diterima pegawai dari perusahaan seperti gaji, insentif dan
tunjangan. Ketiga hal tersebut menjadikan faktor utama seorang pegawai untuk loyal
atau keluar dari perusahaan. Pegawai cenderung loyal terhadap perusahaan apabila
tunjangan dan bonus spesial dari perusahaan. Banyak survei dan pengalaman para
18
profesional SDM menunjukkan bahwa satu hal yang penting terhadap retensi pegawai
uang merupakan faktor retensi pegawai yang utama. Sekitar 89% responden dalam
sebuah survei dan sebagian besar pegawai menyebutkan gaji yang lebih baik atau
kompensasi yang lebih tinggi sebagai alasan untuk berpindah kerja. Akan tetapi
Faktor mendasar yang memengaruhi retensi pegawai adalah sifat dari tugas
dan pekerjaan yang dilakukan. Rancangan tugas dan pekerjaan yang baik harus
memperhatikan unsur tanggung jawab, fleksibilitas kerja pegawai, kondisi kerja yang
Beberapa organisasi menemukan bahwa angka perputaran pegawai yang tinggi dalam
penyaringan yang kurang memadai. Analisis lebih lanjut menemukan bahwa banyak
orang yang diperkerjakan tidak memiliki PKK-PKK yang sesuai untuk pekerjaan
tersebut, individu tersebut keluar. Mengadakan proses seleksi yang baru termasuk
memberikan tinjauan pekerjaan yang lebih realistis kepada para pelamar dan usaha
seleksi yang lebih baik oleh staf SDM, dapat mengurangi perputaran 24%. Setelah
retensi pegawai.
19
e. Hubungan pegawai
dimiliki para pegawai dalam organisasi. Hubungan pegawai termasuk perlakuan adil
bidang seperti kelayakan dari kebijakan SDM, keadilan dari tindakan disipliner, dan
cara yang digunakan untuk memutuskan pemberian kerja dan peluang kerja,
pegawai adalah dukungan supervisor atau manajemen dan hubungan dengan rekan
kerja. Banyak individu membangun hubungan individu yang akrab dengan rekan
kerja.
Menurut Mathis dan Jackson (2009), indikator retensi pegawai antara lain
yaitu sebagai berikut:
a. Komponen organisasi
1. Nilai dan Budaya.
2. Strategi dan Peluang.
3. Perencanaan karir.
c. Penghargaan
1. Gaji dan tunjangan yang kompetitif.
2. Perbedaan penghargaan kinerja.
3. Pengakuan.
3. Kondisi kerja.
4. Keseimbangan kerja/kehidupan.
e. Hubungan Pegawai
1. Perlakuan yang adil/tidak diskriminatif.
2. Dukungan dari supervisor/manajemen.
Ada banyak strategi yang dapat diterapkan dalam perusahaan agar dapat
dampak yang lebih efektif dan dalam jangka waktu yang panjang. Berikut 5 strategi
pertumbuhan karir pegawai saat ini dan di masa depan. Banyak pegawai cenderung
pegawai yang mengambil cuti studi atau mereka yang menghadiri kelas paruh
waktu. Selain itu dapat juga dengan mengatur program pembelajaran dan
mereka.
Saat ini sudah banyak perusahaan yang mulai mengutamakan dan menerapkan
komunikasi terbuka antar pegawai maupun jenjang jabatan. Hal ini dapat
dengan bebas namun dengan bijak dan bersifat membangun. Dengan begitu,
pegawai dapat berbagi pemikiran dan ide, menghadapi konflik, dan mengambil
tentang masalah yang terkait dengan tempat kerja, tingkat kepuasan mereka akan
meningkat.
demikian, perusahaan harus memastikan bahwa beban kerja yang diberikan sesuai
dengan waktu istirahat dan kehidupan pribadi pegawai, atau pada dasarnya
mempromosikan gaya hidup kerja yang work life balance. Hal ini merupakan tugas
dapat bekerja sesuai jumlah jam yang sewajarnya, mereka cenderung mengurangi
perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membuat mereka merasa dihargai
dan dihormati. Memperlakukan semua pegawai dengan cara yang wajar adalah
salah satu cara untuk melakukannya. Selain itu, ketika pegawai melakukan tugasnya
23
dengan baik, mereka harus diakui dan didorong untuk terus melakukan pekerjaan
dengan baik. Meskipun ucapan terima kasih sederhana merupakan sebuah langkah
lainnya seperti kenaikan gaji, bonus, tunjangan jabatan, cuti berbayar, atau bahkan
promosi.
jiwa, cuti sakit dan liburan yang cukup, serta cuti keluarga. Selain
itu, benefit lainnya yang dapat perusahaan berikan seperti , penjadwalan yang
fleksibel, serta insentif lain seperti tunjangan makan serta transportasi, peningkatan
pegawai. Jika manajemen perusahaan tidak mengetahui secara spesifik tentang apa
yang harus diberikan, ada baiknya untuk meminta feedback atau melakukan survey
untuk mengetahui kebutuhan atau keinginan pegawai. Selain itu, perusahaan juga
berbeda.
Internal service quality atau kualitas pelayanan internal adalah suatu upaya
pelanggan eksternal atau konsumen. Dalam lingkungan pasar tenaga kerja saat ini,
kualitas layanan dianggap sebagai salah satu hal yang paling penting dalam
quality mengacu pada semua aktivitas yang harus dilakukan organisasi/instansi dalam
pegawai berperan sebagai elemen penting dalam organisasi dan sebagai pelanggan
internal yang harus dilatih sebagai pemasar dengan keahlian khusus , kemampuan
dengan baik untuk meningkatkan kepuasan kerja dan mendorong mereka menjadi
Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Mathis dan
Jackson (2009). Retensi pegawai pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dengan faktor-
peluang karier organisasi, penghargaan, rancangan tugas dan pekerjan dan hubungan
pegawai.
pelayanan kesehatan dan usaha perbaikan mutu pada tingkat organisasi pelayan
Variabel independen
3. Gaji
4. Supervisi
5. Rekan kerja
Variabel independen
Karakteristik demografi
1. Umur
Penghargaan
2. Jenis kelamin 1. Gaji dan tunjangan kompetitif
2. Perbedaaan penghargaan kinerja
3. Pendidikan 3. Pengakuan
4. Jasa pelayanan
4. Jumlah tanggungan
Hubungan pegawai
1. Perlakuan yang adil/tidak diskriminatif
2. Dukungan dari supervisor/manajeman
3. Hubungan rekan kerja
BAB 3
METODE PENELITIAN
Waktu penelitian dilaksanakan mulai Desember 2023 sampai dengan Februari 2024.
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan (dokter, perawat
apoteker, asisten apoteker dan rekam medis). Jumlah total seluruh populasi penelitian
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan
sampling). Jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu 141 pegawai.
?????????????
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dapat digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data penelitian. Dalam penelitian ini, data-data dan keterangan
kuisioner.
uji Chi-square pada tingkat kemaknaan @ < 0.05. uji analisa multivariate
linier ganda
3.5
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Manajemen
SDM
18 Juli 2023https://umsu.ac.id/berita/pengertian-manajemen-sdm/
30
31