Anda di halaman 1dari 3

Nama : RONI MONICA PURBA

NPM : 20.15.070
Peminatan : Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK)

1. 5 pilar pencegahan stunting, antara lain:


Pilar 1: Komitmen dan visi kepemimpinan
Pilar 2: Kampanye Nasional dan Perubahan Perilaku
Pilar 3: Konvergensi Program Pusat, Daerah dan Desa
Pilar 4: Ketahanan pangan dan gizi
Pilar 5: Pemantauan dan Evaluasi

Potensi implementasinya di daerah (kabupaten/kota) diharapkan dapat meningkatkan


cakupan layanan gizi spesifik dan sensitif pada sasaran prioritas, yang pada akhirnya
diharapkan dapat menurunkan prevalensi stunting. Implementasi kegiatan hendaknya
dilakukan bekerja sama dengan Kader Pembangunan Manusia (KPM), pendamping Program
Keluarga Harapan (PKH), petugas Puskesmas dan bidan desa, serta petugas Keluarga
Berencana (KB).

2. Tantangan dan hambatan dalam peogram stunting di daerah antara lain:


a. Terhentinya/tertundanya pelaksanaan kegiatan outreach pada tahun 2020, seperti:
 Pemantauan tumbuh kembang balita
 Pemantauan kecukupan asupan gizi ibu hamil dan balita
 Pelaksanaan Posyandu
 Pelaksanaan survey tahunan
b. Tidak tercapainya target kegiatan pada tahun 2020 karena penghentian tatap muka
langsung dan efisiensi anggaran.
c. Meningkatnya target penerima intervensi spesifik dan sensitif, khususnya dalam
pemenuhan asupan gizi masyarakat.

3. Upaya atau program kreatif daerah dalam percepatan penurunan stunting berbasis
perencanaan dan hasil evaluasi di daerah:
a. Analisis hambatan yang ditemukan antara lain:
 Terhambatnya kegiatan akibat pembatasan kegiatan terutama kegiatan yang
melibatkan banyak orang, sehingga kegiatan Posyandu, pertemuan-pertemuan
dankegiatan survey menjadi terkendala
 Menurunnya daya beli masyarakat akibat penghasilan yang berkurang akibat
kondisi Pandemi Covid-19
 Kurangnya informasi yang sampai ke masyarakat akibat pembatasan kegiatan
sosialisasi dan ketakutan masyarakat dalam mengunjungi fasilitas kesehatan
 Berkurangnya dana bantuan dalam penanggulangan stunting akibat pengalihan
dana untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
b. Perencanaan kegiatan yang akan dilakukan, antara lain:
 Penyampaian informasi melalui berbagai media yang memungkinkan
kemudahan informasi untuk diterima setiap lapisan masyarakat
 Penurunan resiko stunting dengan memantau sejak masa kehamilan ibu guna
mencegah kejadian BBLR
 Pemberian nutrisi tambahan bagi ibu hamil
 Menggalakkan program ANC terlaksana secara maksimal di fasilitas kesehatan.
 Pemantauan kesehatan bayi dengan penggalakan program IMD dan ASI
eksklusif
 Pemberian makanan tambahan dan suplemen tambahan bagi balita dengan
pemantauan yang ketat mengenai target yang akan dijangkau
 Pemantauan tubuh kembang dengan aktifnya posyandu dengan memperhatikan
prokes yang diberlakukan oleh pemerintah
 Pengaturan jadwal kunjungan posyandu tanpa menyebabkan kerumunan dengan
mengatur jadwal bergilir di setiap desa.
 Peningkatan program pengadaan air bersih untuk menghindari angka kejadian
penyakit infeksi sehingga status gizi tidak mengalami penurunan yang akhirnya
membengaruhi tumbuh kembang
c. Evaluasi keberhasilan program yang dilaksanakan
 Pemantauan peningkatan status gizi dengan evaluasi tumbuh kembang yang
dilaksanakan secara berkala
 Memasikan pemberian bantuan makanan tambahan dan suplementasi yang tepat
sasaran dengan adanya data-data laporan yang akurat dari desa
 Pemantauan status gizi secara online melalui pelaporan bidan desa di setiap desa
dan dilaporkan secara berkala
 Melakukan evaluasi terhadap pencapaian pemberian suplementasi Vitamin A
dan pemberian obat cacing
 Melakukan evaluasi angka kejadian bimil KEK dan kejadian Malnutrisi pada
Balita
 Pemerintah desa memperkuat pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan
kepada seluruh sasaran prioritas serta mengkoordinir pendataan sasaran dan
pemutakhiran data cakupan intervensi secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai