TUGAS PENELITIAN
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulisan tugas penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik
dan tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas penelitian
ini, tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya bimbingan, dukungan bantuan serta
doa dari berbagai pihak selama penyusanan tugas penelitian ini. Oleh karena itu,
secara khusus penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada:
1. Dr. Henny Setyo Lestari, S.E., M.M selaku Dosen pembimbing yang telah
Penulis berharap semoga tugas penelitian ini dapat memberikan manfaat terhadap
karena itu, penulis senantiasa berharap kritik dan saran demi perbaikan penelitian ini.
Muhammad Risal
i
DAFTAR ISI
PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR IS .............................................................................................. ii
LAMPIRAN ............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
ABSTRAK
Kata Kunci : good corporate governance; kebijakan dividen; dividen payout ratio;
yield dividen.
vii
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of good corporate governance ( GCG) on
dividend policy with the independent variable board size, board independent,
institutional ownership on the dependent variable, namely dividend payout ratio
(POUT) and dividend yield (YD). The data used in this study is secondary data
sourced from the annual reports of non-cyclical consumer sector companies listed on
the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the 2017-2021 period. The research
sample was selected using purposive sampling method in order to obtain 30
companies as samples. The data analysis used to test the hypothesis is multiple
regression analysis using the Eviews 9 program. The results show that the
independent board variable has a significant effect on dividend policy. This implies
that a higher proportion of board independence cyclical consumer on the Indonesian
stock exchange can encourage dividend policy. Meanwhile, the board size and
institutional ownership variables have no significant effect on dividend policy.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
dividen dengan variabel GCG. Selain itu, kebijakan dividen menjadi salah satu
kebijakan dividen (Al Farooque et al., 2021). Implementasi dari dari GCG ini
diharapkan dapat mengurangi resiko yang muncul akibat dari dalam perusahaan
sehingga memberikan nilai positif bagi investor dan seluruh stakeholder yang
1
menghasilkan deviden bagi perusahaan dan investor. Dalam beberapa penelitian
Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan upaya untuk
linear dengan jumlah dividen yang dibagikan, demikian pulan dengan proporsi
ditemukan bahwa variabel rapat dewan direksi dan komite audit independent serta
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penelitian adalah
sebagai berikut :
kebijakan dividend?
dividen?
dividen?
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas maka tujuan dari penelitian ini
kebijakan dividen.
3
2. Untuk menganalisa pengaruh dewan independent perusahaan (Board
kebijakan dividen?
dividen?
2. Untuk Investor
pengaruh good corporate governance terhadap kebijakan dividend. Oleh karena itu,
investor dapat mengidentifikasi saham perusahaan yang memilik prospek masa depan
4
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
penelitian.
5
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN
penelitian selanjutnya
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini, pertama, pentingnya hak pemegang
saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada waktunya. Kedua,
Hal ini berkaitan dengan peraturan kewenangan pemilik, direktur, manajer, pemegang
Tujuan good corporate governance adalah untuk menciptakaan nilai tambah bagi
semua pihak yang berkepentingan (Arifin, 2005). Pihak-pihak tersebut adalah pihak
internal yang meliputi dewan komisaris, direksi, karyawan, dan pihak eksternal yang
7
meliputi investor, kreditur, pemerintah, masyarakat dan pihak–pihak lain yang
menentukan proporsi pembagian laba bersih untuk dibagikan kepada pemegang saham
dan laba ditahan untuk melakukan reinvestasi. Setiap perusahaan tentunya berbeda
sebuah perusahaan adalah bagaimana menentukan proporsi yang ideal antara dividen
yield saat ini dengan potensi pertumbuhan nilai perusahaan dimasa mendatang.
Pembagian dividen secara otomatis akan mengurangi laba ditahan dan kas yang
tersedia tetapi distribusi keuntungan kepada pemegang saham memang secara filosofis
adalah tujuan akhir dari setiap perusahaan (Darmawan, 2018). Kestabilan pembagian
dividen juga dapat meningkatkan kepercayaan investor yang berimplikasi pada naiknya
nilai saham dari perusahaan tersebut, karena pada dasarnya investor menginginkan
apakah laba yang diperoleh oleh perusahaan akan dibagikan sebagai dividen secara
8
2018), yang selanjutnya kebijakan tersebut diputuskan oleh pemegang saham melalui
yang dilakukan oleh (Al Farooque et al., 2021) menemukan bahwa struktur manajemen
dan struktur kepemilikan saham berpengaruh secara signifikan dalam hal formulasi
kepemilikan institusional.
Dalam hal tersebut, kebijakan dividen memiliki pengaruh secara signifikan dengan
tata kelolah perusahaan atau good corporate governance (Dewasiri et al., 2019).
Selaras dengan good corporate governance sebagai sebuah system dan struktur
perusahaan yang bekerja untuk meningkatkan nilai pemegang saham (kusmayadi et al.,
2015).
Tabel dibawah ini berisi rekapitulasi penelitian sebelumnya yang sudah digunakan
Periode
9
Hamid dan Lan perusahaanyang Dividen signifikan positif
Board kepemilikan
Ownership, kepemilikan
Foreign manajerial
Government
ownership
Control
Firm Size,
10
Firm Age,
Firm, Leverage
ratio
Profit,Ebit,EPS profitabilitas
perusahaan masa
variabel diproksikan
sebagai Return on
ditangkap sebagai
Laba Sebelum
Pajak/Modal
Disetor. Secara
khusus, hubungan
antara
11
distribusi dividen
dan profitabilitas
perusahaan di masa
memiliki dampak
positif yang
signifikan terhadap
pembayaran dividen
Temuan
menunjukkan bahwa
meningkatkan
12
proporsi direktur
non-eksekutif akan
membantu menjaga
kepentingan
pemegang saham
dengan
memungkinkan
pembayaran dividen
Chi Minh di
Vietnam
13
Hasil penelitian ini
membuktikan
pengaruh signifikan
positif profitabilitas,
return on asset
dengan kebijakan
pembayaran dividen
yang dilakukan oleh (Al Farooque et al., 2021) menemukan bahwa struktur manajemen
dan struktur kepemilikan saham berpengaruh secara signifikan dalam hal formulasi
kepemilikan institusional.
14
Berdasarkan uraian di atas maka berikut ini adalah rerangka konseptual yang
akan dijadikan acuan dalam mengekplorasi variabel good corporate governance dari
BOARD SIZE
H1
BOARD
INDEPENDENT H2 DIVIDEND
POLICY
H3
INSTITUTIONAL
OWNERSHIP
H4
- FIRM SIZE
- FIRM AGE
- ROA
Gambar 1
Bagan Rerangka Konseptual
dividen. Dalam sejumlah penelitian, ditemukan bahwa jumlah dewan secara signifikan
memberikan pengaruh terhadap proporsi pembagian saham (Al Farooque et al., 2021),
sejalan dengan temuan (Saliya & Dogukanli, 2022) bahwa jumlah dewan berkorelasi
15
positif dengan jumlah pembayaran dividen. Semakin besar jumlah dari dewan direksi
2022). Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Yakubu et al., 2022) dan (Al Farooque
memiliki peranan penting dalam penetapan kebijakan pembagian dividen (Al Farooque
et al., 2021) pemegang saham institusi dapat mempengaruhi kebijakan dividen baik
secara langsung melalui rapat umum pemegang saham maupun komunikasi langsung
16
2.4.4 Pengaruh Firm Size, Firm Age dan Profitabilty terhadap kebijakan
dividen
Penelitian yang dilakukan oleh (Al Farooque et al., 2021) menemukan bahwa
usia perusahaan (Firm Age) dan Profitability (ROA) tidak berpengaruh signifikan.
Sementara penelitian yang dilakukan oleh (Lee et al., 2022) menemukan bahwa ukuran
dividen.
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
independen yaitu jumlah dewan perusahaan (Board Size), dewan independent (Board
yaitu, ukuran perusahaan (Firm Size), usia perusahaan (firm age) dan profotability
(ROA) terhadap variabel dependent yaitu kebijakan dividen. Data yang dipergunakan
dalam penelitian ini yaitu data panel yaitu penggabungan dari data cross sectional dan
time series pada perusahaan sektor consumer non cylical yang terdaftar di bursa efek
Indonesia (BEI) selama periode tahun 2017 – 2021. Dalam penelitian ini, terdiri dari 3
(tiga) variabel yaitu variable independent atau variabel bebas, variable dependent atau
18
kepada pemegang
dividen.
Persaham
perusahaan kepada
pemegang saham
DY = Dividen per
pengukuran.
periode pengukuran
19
Institutional INS Persentasi jumlah (Al Farooque et al.,
perusahaan dalam
periode pengukuran
Variabel Firm Age FAGE Dihitung dalam tahun (Al Farooque et al.,
perusahaan mulai
tercatat di BEI
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung. Sumber data pada
penelitian ini didapat dari website bursa efek Indonesia (www.idx.co.id) dan website
seluruh perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data penelitian ini terdiri dari data
perusahaan sektor consumer non cyclical yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI)
20
3.4 METODE PENARIKAN SAMPEL
metode purposive sampling. Metode ini dilakukan atas dasar pertimbangan pada fokus
dari 103 populasi perusahaan sektor consumer non cyclical di bursa efek Indonesia
selama 5 tahun (periode 2017 – 2021). Pemilihan data sampel perusahaan berdasarkan
perusahaan.
2. Telah tercatat di bursa saham Indonesia (BEI) dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir.
Sumber data diperoleh dari website bursa efek Indonesia (www.idx.co.id dan
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi
data panel. Metode tersebut bertujuan untuk menganalisa dan menguji pengaruh dari
21
BSIZE (Jumlah Dewan Perusahaan)), BIND (Proporsi jumlah dewan independen),
(Return on asset) terhadap kebijakan dividen yaitu POUT (dividen payout ratio) dan
bursa efek Indonesia (BEI). Model data panel yang terdapat dalam regresi data panel,
yaitu common effect, fixed effect dan random effect. Data tersedia selanjutnya diolah
Dalam analisis regresi data panel terdapat tiga model yang digunakan yaitu
dengan model common effect (pooled least square), fixed effect, dan random effect.
Untuk menentukan model yang tepat dan baik untuk diinterpretasikan, maka harus
diakukan dua tahapan pengujian yaitu chow test dan hausman test, sebagai berikut:
COMMON EFFECT
UJI CHOW
FIXED EFFECT
UJI HAUSMAN
RANDOM EFFECT
Gambar 2
Proses Pemilihan Model dalam Data Panel
22
. Langkah-langkah pengujian data panel adalah sebagai berikut:
1. Uji Chow
Chow test digunakan untuk melihat model manakah yang lebih tepat digunakan
antara common effect dan fixed effect. Chow test didasarkan pada hipotesa nol
sebagai berikut:
a. Jika Prob. cross section dari Prob. Chi- square < α 0.05 maka Ho ditolak,
b. Jika Prob. cross section dari Chi- square > α 0.05 maka Ho diterima,
Tabel 3
Hasil Uji Chow
Chow Test
Effects Test Model Prob. Hypothesis Conclusion
Model 1 (Dividend 0.0000 Ha Diterima Fixed Effects
Cross- Payout) Model
Section F Model 2 (Dividend 0.0000 Ha Diterima Fixed Effects
Yield) Model
23
Hasil menunjukkan bahwa nilai dari Prob. Cross-Section F model 1 sebesar
0.0000 < 0.05, Ha Diterima. Dapat disimpulkan bahwa model terbaik yang terpilih
adalah Fixed Effects Model. Nilai dari Prob. Cross-Section F model 2 sebesar
0.0000 < 0.05, Ha Diterima. Dapat disimpulkan bahwa model terbaik yang terpilih
2. Hausman Test
Hausman Test ditunjukan untuk memilih model manakah yang lebih baik dan
tepat untuk digunakan dalam penelitian. Terdapat dua model yang dapat dipilih dari
hasil uji hausman yaitu fixed effect model dengan random effect model. Hausman
Tes juga digunakan untuk melihat apakah model yang digunakan memiliki
antara fixed effect model dengan random effect model. Pengujian ini dilakukan
Ho : model yang tepat untuk digunakan adalah random effect (ada gangguan
antara individu).
Ha : model yang tepat untuk digunakan adalah fixed effect (tidak ada gangguan
antara individu).
a. Jika probabilitas hasil dari chi-square < α 0.05 maka Ho ditolak maka model
24
b. Jika probabilitas hasil dari chi-square > α 0.05 maka Ha diterima maka
Tabel 4
Hasil Hausman Test
Hausman Test
Effects Test Model Prob. Hypothesis Conclusion
Model 1 (Dividend 0.0256 Ha Diterima Fixed Effects
Cross-
Payout) Model
Section
Model 2 (Dividend 0.0390 Ha Diterima Fixed Effects
Random
Yield) Model
model 1 sebesar 0.0256 < 0.05, Ha Diterima. Dapat disimpulkan bahwa model
terbaik yang terpilih adalah Fixed Effects Model. Nilai dari Prob. Cross-Section
3. Uji Serentak
Uji anova atau yang sering dikenal dengan uji F pada dasarnya menunjukan
25
Ha: β1≠ β2≠β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ β6 = 0 Ada variabel independent (Bsize,
a. Jika probabilitas F < α 0.05, maka H0 ditolak. Maksud dari hasil tersebut
untuk digunakan.
b. Jika probabilitas F > α 0.05, maka Ha diterima. Maksud dari hasil tersebut
Berikut adalah hasil olahan dengan software e-views 9 dari hasil uji F:
Tabel 5
Hasil Uji Simultan
26
Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan nilai dari Prob (F-Statistic)
pada model 1 sebesar 0.0000 < 0.05, Ha Diterima. Dapat disimpulkan bahwa
variabel dependen.
Nilai dari Prob (F-Statistic) pada model 2 sebesar 0.0000 < 0.05, Ha
dilihat dari besarnya nilai adjusted r-squared pada model regresi. Apabila adjusted r-
square mendekati 1 artinya variabel independen yang terdapat dalam model mampu
dependen.
Berikut adalah hasil pengujian dengan uji goodness of fit (uji adjusted R2 ) :
27
Tabel 6
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi
Testing Model Value
Model 1 (Dividend 0.490344
Payout)
Adjusted R-Squared
Model 2 (Dividend 0.531212
Yield)
dependen sebesar 53.12%, sisanya sebesar 47.88% dijelaskan oleh variabel lain
di luar model.
hasil penelitian tetapi tidak untuk mengambil kesimpulan yang lebih luas terhadap ciri-
ciri populasi. Ruang lingkup dari statistic deskriftif meliputi konsep dasar statistika,
28
Dengan statistik deskriptif data yang terkumpul dianalisis dengan perhitungan
pengaruh Bsize, BIND, INST, FS, FA, ROA, terhadap kebijakan dividen, maka
Model 1:
β7ROAit + Ɛit
Model 2:
Ɛit
Keterangan :
α = Constanta
β = Regression Coefficient
FS = Ukuran Perusahaan
29
FA = Ukuran perusahaan (LN Total Asset)
Ɛ = Standard error
dependen.
30
BAB IV
mendeskripsikan data dengan melihat dari nilai minimum, maksimum, rata – rata
variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu, POUT, YD sebagai variabel
dependend. BSize, BIND, INST sebagai variabel independent serta FAge, FSize, ROA
Tabel 7
Hasil Analis Deskriptif
Hasil tabel data statistik menunjukkan bahwa nilai rata – rata dari variabel
dependent yaitu POUT dan Yd adalah 0,478421 dan 0,028861. Nilai median
31
sebesar 0.341958 dan 0.024015 sedangkan nilai standar deviasinya sebesar 0.531110
dan 0.023438.
Data deskriftif dari variable independent yaitu, Bsize memililiki nilai rata – rata
sebesar 10.86154, nilai median sebesar 10.00000 serta nilai standar deviasinya sebesar
3.132114. BIND memiliki nilai rata – rata sebesar 0.214827, nilai median sebesar
0.200000, standar deviasinya sebesar 0.084779 sedangkan INST memiliki nilai rata –
rata sebesar 0.842123, nilai media sebesar 0.948800 serta standar deviasinya sebesar
0.221504.
Sementara data deskriptif dari variabel kontrol yaitu Fage memilik nilai rata –
rata sebesar 22.61538, nilai median sebesar 25.50000, standar deviasinya sebesar
9.596822. ROA memiliki nilai rata – rata sebesar 0.111576, nilai median sebesar
0.075887, standar deviasinya sebesar -0.049023 sementara FSize memiliki nilai rata –
rata sebesar 29.94788, nilai median sebesar 30.01985 serta standar deviasinya sebesar
1.334634.
apakah variabel independen dan kontrol secara individu berpengaruh terhadap variabel
dependen. Kriteria pengujian dari uji t-test jika signifikansi t < 0.05, maka H0 ditolak
32
Tabel 8
Hasil Regresi Model 1 (POUT)
independent terhadap variable dependen yaitu dividen payout ratio (POUT). Variable
Board Size memiliki nilai prob. sebesar 0.1452 > 0.05, maka Board Size tidak
memiliki nilai prob. sebesar 0.0123 < 0.05, maka Board Independent berpengaruh
Institutional Ownership memiliki nilai prob. sebesar 0.6648 > 0.05, maka Institutional
terhadap variable dependen dalam hal ini dividin payout ratio (POUT), Variable Firm
Size memiliki nilai prob. sebesar 0.7241 > 0.05, maka Firm Size tidak berpengaruh
terhadap Dividend Payout Ratio. Ha ditolak. Variable Firm Age memiliki nilai prob.
sebesar 0.0431 < 0.05, maka Firm Age berpengaruh signifikan terhadap Dividend
33
sebesar 0.3954 > 0.05, maka Profitability tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout
Ratio. Ha ditolak.
Tabel 9
Hasil Regresi Model 2 (YD)
independent terhadap variable dependen dalam hal ini Dividen Yield (YD). Variable
Board Size memiliki nilai prob. sebesar 0.3205 > 0.05, maka Board Size tidak
memiliki nilai prob. sebesar 0.0327 < 0.05, maka Board Independent berpengaruh
Ownership memiliki nilai prob. sebesar 0.2508 > 0.05, maka Institutional Ownership
Hasil regresi model 2 pada table 9 menujukkan pengaruh variable control terhadap
variable dependen dalam hal ini dividen Yield (YD), Variable Firm Size memiliki nilai
prob. sebesar 0.3081 > 0.05, maka Firm Size tidak berpengaruh terhadap Dividend
Yield. Ha ditolak. Variable Firm Age memiliki nilai prob. sebesar 0.0645 > 0.05, maka
34
Firm Age tidak berpengaruh terhadap Dividend Yield. Ha ditolak. Sedangkan Variable
Profitability memiliki nilai prob. sebesar 0.3941 > 0.05, maka Profitability tidak
Hasil regresi model 1 pada tabel 8 menunjukkan bahwa Variable Board Size
memiliki nilai prob. sebesar 0.1452 > 0.05, maka Board Size tidak berpengaruh
terhadap Dividend Payout Ratio dan regresi model 2 pada table 9 Variable Board Size
memiliki nilai prob. sebesar 0.3205 > 0.05, maka Board Size tidak berpengaruh
terhadap Dividend Yield. Dalam penelitian ini menujukkan Board Size tidak
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Al Farooque et al.,
pembagian dividen. Penelitian ini juga tidak sejalan dengan temuan (Saliya &
Dogukanli, 2022) bahwa semakin besar jumlah dewan perusahaan maka semakin besar
Independent memiliki nilai prob. sebesar 0.0123 < 0.05, maka Board Independent
35
berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio dan regresi model 2 pada table
9 Variable Board Independent memiliki nilai prob. sebesar 0.0327 < 0.05, maka Board
Penelitian ini sejalan dengan temuan dari (Al Farooque et al., 2021) dan
(Yakubu et al., 2022) yang menyatakan bahwa independensi dewan (BIND) memiliki
pengaruh positif yang signifikan terhadap kebijakan dividen . Hal ini menyiratkan
bahwa proporsi independensi dewan yang lebih tinggi pada perusahaan sector
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa keterlibatan yang lebih aktif dari dewan
independen akan mengarah pada perlindungan yang lebih besar dari kepentingan
pemegang saham dan dengan demikian menghasilkan dividen (Saliya & Dogukanli,
2022). Oleh karena itu, penelitian ini mendukung hipotesis H2 bahwa Perusahaan
sector consumer noncylical di bursa efek indesia (BEI) dengan jumlah dewan
Ownership memiliki nilai prob. sebesar 0.6648 > 0.05, maka Institutional Ownership
tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Dan regresi model 2 pada table 9
Variable Institutional Ownership memiliki nilai prob. sebesar 0.2508 > 0.05, maka
36
tersebut secara bersama – sama menujukkan bahwa Variable Institutional Ownership
Penelitian ini tidak konsisten dengan temuan oleh (Al Farooque et al., 2021)
yang menyatakan bahwan ada hubungan positif yang signifikan antara kepemilikan
persentase saham yang lebih tinggi dipegang oleh investor institusional lebih mungkin
Hasil regresi model 1 pada table 8 menunjukkan Variable Firm Size memiliki nilai
prob. sebesar 0.7241 > 0.05, maka Firm Size tidak berpengaruh terhadap Dividend
Payout Ratio. Sedangkan hasil regresi model 2 pada table 9 menunjukkan Variable
Firm Size memiliki nilai prob. sebesar 0.3081 > 0.05, maka Firm Size tidak
berpengaruh terhadap Dividend Yield. Penelitian tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Lee et al., 2022) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan (firm
Hasil regresi model 1 pada table 8 menunjukkan Variable Firm Age memiliki nilai
prob. sebesar 0.0431 < 0.05, maka Firm Age berpengaruh signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio. Sedangkan pada model 2 pada table 9 Variable Firm Age memiliki nilai
prob. sebesar 0.0645 > 0.05, maka Firm Age tidak berpengaruh terhadap Dividend
Yield. Ha ditolak. Penelitian ini sejalan dengan temuan (Al Farooque et al., 2021) yang
37
menemukan bahwa usia perusahaan (firm age) tidak berpengaruh signifikan dengan
kebijakan dividen.
Hasil regresi model 1 pada table 8 Variable Profitability memiliki nilai prob. sebesar
0.3954 > 0.05, maka Profitability tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio.
Sedangkan model 2 pada table 9 Variable Profitability memiliki nilai prob. sebesar
0.3941 > 0.05, maka Profitability tidak berpengaruh terhadap Dividend Yield.
Penelitian ini sejalan dengan temuan oleh (Al Farooque et al., 2021) bahwa profitability
dengan temuan (Lee et al., 2022) yang menyatakan bahwa profitability (ROA)
Penelitian yang dilakukan oleh (Al Farooque et al., 2021) menemukan bahwa usia
Sementara penelitian yang dilakukan oleh (Lee et al., 2022) menemukan bahwa ukuran
dividen.
38
BAB V
5.1 SIMPULAN
5. Firm Age berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen dalam hal ini
Indonesia
39
5.2 IMPLIKASI
Melalui penelitian Good corporate governance dan kebijakan dividen ini, dapat
sebagai berikut :
2. Untuk Investor
pengaruh tata kelolah perusaan terhadap kebijakan dividend. Oleh karena itu,
1. Variabel good corporate governance yang digunakan hanya board size, board
masih banyak yang terkait tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
40
5.4 SARAN
Dari hasil penelitian ini, pembahasan dan keterbatasannya yang telah dikemukan
oleh peneliti maka saran yang dapat direkomendasikan untuk penelitian selanjutnya
41
DAFTAR PUSTKA
Al Farooque, O., Hamid, A., & Sun, L. (2021). Does corporate governance have a say
on dividends in Australian listed companies? Australasian Accounting, Business
and Finance Journal, 15(4), 47–75. https://doi.org/10.14453/aabfj.v15i4.4
Darmawan, D. (2018). Manajemen keuangan : memahami kebijakan deviden, teori,
dan praktiknya di indonesia. In Manajemen Keuangan : Memahami Kebijakan
Deviden, Teori, dan Praktiknya di Indonesia.
Dewasiri, N. J., Yatiwelle Koralalage, W. B., Abdul Azeez, A., Jayarathne, P. G. S. A.,
Kuruppuarachchi, D., & Weerasinghe, V. A. (2019). Determinants of dividend
policy: evidence from an emerging and developing market. Managerial Finance,
45(3), 413–429. https://doi.org/10.1108/MF-09-2017-0331
Eko sudarmanto. (2021). Good Corporate Governance (1st ed.). Yayasan Kita
Menulis.
Kaymaz, Ö., Kaymaz, O., & Guvemli, B. (2021). Testing Dividend Signaling Theory
in Turkey as an Emerging Market: Empirical Evidence From Public Firms Listed
in Borsa Istanbul. Muhasebe ve Finansman Dergisi, 59–92.
https://doi.org/10.25095/mufad.934750
Kokotec, I. D., & Ph, D. (2022). Corporate Governance and Institutional Investors :
Why are They Important ? 9(1).
kusmayadi, rudiana, & badruzaman. (2015). Good Corporarte Givernance
(Firmansyah (ed.); 1st ed.). LPPM Universitas Siliwangi.
Lee, C.-W., Hsu, H.-H., Peng, S.-J., & Nguyen, T. N. H. (2022). Exploring the
Determinants of Company’s Dividend Payout Policy in Vietnamese Stock
Market. Journal of Applied Finance & Banking, 12(2), 1–25.
https://doi.org/10.47260/jafb/1221
Manossoh, H. (2016a). Good Corporate Governance Untuk Meningkatkan Kualitas
Laporan Keuangan. In PT Norlive Kharisma Indonesia : Bandung ISBN: 978-602-
73706-6-1.
Manossoh, H. (2016b). Good Corporate Governance untuk Meningkatkan Laporan
Keuangan (1st ed.). PT. Norlive Kharisma Indonesia.
Saliya, A. Y., & Dogukanli, H. (2022). The Board Structure and Dividend Payout
Policy: Empirical Evidence from BIST 100, Turkey. Asian Journal of Economic
Modelling, 10(1), 43–60. https://doi.org/10.55493/5009.v10i1.4459
Tahu, G. P. (2018). Anteseden Kebijakan Dividen dan Implikasinya Pada Nilai
Perusahaan.
42
Yakubu, I. N., Kapusuzoglu, A., & Ceylan, N. B. (2022). The Effect of Corporate
Governance on Firm Dividend Policy: Evidence from Ghana. Muhasebe ve
Finansman Dergisi, 1064148(94), 223–238.
https://doi.org/10.25095/mufad.1064148
Yusuf Nalim, S. urmudi. (2012). Statistika Deskriptif (1st ed.). STAIN
PekalonganPress.
43
Lampiran 1. Sampel penelitian
44
Lampiran 2.
Model 1 (Dividend Payout Ratio)
Common Effects Model
45
Lampiran 3
Fixed Effects Model
46
_HMSP--C 0.937044
_ICBP--C 0.434531
_INDF--C 0.358355
_JPFA--C -0.150908
_LSIP--C -0.090015
_MAIN--C -0.180027
_MIDI--C -0.258773
_MLBI--C 0.202658
_MYOR--C -0.015170
_SGRO--C -0.034656
_SIMP--C -0.568893
_SKLT--C -0.627124
_TBLA--C -0.178104
_TCID--C -0.493593
_TGKA--C -0.313583
_ULTJ--C -0.372920
_UNVR--C 0.511680
_ROTI--C 0.045997
Effects Specification
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
47
Lampiran 4
48
_SGRO--C 0.038069
_SIMP--C -0.243055
_SKLT--C -0.134848
_TBLA--C -0.069300
_TCID--C -0.123808
_TGKA--C -0.031403
_ULTJ--C -0.099302
_UNVR--C -0.069800
_ROTI--C 0.076752
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
49
Lampiran 5
Chow Test
50
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
Hausman Test
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
51
Sample: 2017 2021
Included observations: 5
Cross-sections included: 26
Total pool (balanced) observations: 130
Effects Specification
52
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
53
Fixed Effects Model
54
_JPFA--C -0.007312
_LSIP--C -0.007974
_MAIN--C -0.003078
_MIDI--C -0.009247
_MLBI--C -0.008448
_MYOR--C -0.022012
_SGRO--C -0.016653
_SIMP--C -0.004853
_SKLT--C -0.022180
_TBLA--C 0.009645
_TCID--C 0.007329
_TGKA--C 0.005699
_ULTJ--C -0.021338
_UNVR--C 0.000128
_ROTI--C -0.013962
Effects Specification
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
55
Random Effects Model
56
_TBLA--C 0.008786
_TCID--C -0.000774
_TGKA--C 0.004038
_ULTJ--C -0.007583
_UNVR--C -0.004930
_ROTI--C -0.008734
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
57
Chow Test
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
58
59
Hausman Test
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
60
Effects Specification
61