MELDA GUSTI
NIM. 190461201019
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
DAFTAR TABEL..................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................6
3.4.1 Populasi..............................................................................48
3.4.2 Sampel...............................................................................48
3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel..............................................49
3.5 Prosedur Pengumpulan Data........................................................50
Tabel 1.1 Data Jumlah Penumpang PT. PELNI Cabang Tanjungpinang Tahun
2022...................................................................................................7
barang atau jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
tujuan untuk membuat strategi yang tepat supaya barang atau jasa yang
ditawarkan pemasar perusahaan dapat laku terjual (Ifal Anwar & Budi Satrio
2015).
Menurut Kotler dan Keller (dalam Anisa Ferdiana Fasha et al., 2022)
menyatakan bahwa ada lima tahapan yang menjadi indikator konsumen sebelum
pembelian. Hal itu menunjukkan bahwa proses membeli yang dilakukan oleh
melakukan berbagai strategi untuk menghindari segala jenis persaingan yang ada
bisnis yang terus meningkatkan kualitas bisnisnya yaitu dibidang jasa transportasi.
dilihat dari segi perkembangan perekonomian yang ada di Indonesia pasca Covid-
19 melanda tahun 2020. Pada saat itu hingga saat ini kondisi bisnis transportasi
terus mengalami pemulihan dengan adanya tren kenaikan, baik dari segi kenaikan
227.663 jiwa. Dapat dilihat dari situs web Kepriprov yang menyatakan bahwa
Kepulauan Riau terdapat 5 kabupaten dan 2 kota, sekitar 96% merupakan lautan
Riau memiliki luas laut yang sangat luas dapat disimpulkan bahwa sebagai
penghubung antar kabupaten dan kota yang ada di Kepluauan Riau adalah
transportasi kapal laut yang menjadi salah satu alat transportasi penghubung antar
kapubaten dan kota. Transportasi kapal laut menjadi salah satu sarana yang
(BUMN) perusahaan ini sudah berdiri sejak tanggal 28 April 1952 hingga saat ini
yang bergerak dibidang jasa transportasi kapal laut yang handal dan profesional
mengoperasikan armada kapal penumpang, kapal ferry cepat dan armada kapal
barang atau biasa disebut dengan program tol laut (pelni.co.id). Adapun kapal
Kelud, KM. Umsini dan KM. Bukit Raya. Dapat dilihat melalui tabel berikut
Tabel 1.1
Data Jumlah Penumpang PT. PELNI Cabang Tanjungpinang Tahun 2022
PENUMPANG NAIK
Bulan
KM. KELUD KM. UMSISNI KM. BUKIT RAYA
Januari 400 860 1.355
Februari 247 684 803
Maret 214 83 902
April 165 343 1.701
Mei 322 1.184 798
Juni 496 3.450 1.751
Juli 509 1.505 3.340
Agustus 688 1.046 1.254
September 258 1.179 1.346
Oktober 281 1.533
November 572 993 1.103
Desember 662 1.612 2.633
JUMLAH 4.814 14.472 16.986
Sumber: (Data Diolah, 2023)
Dapat kita lihat pada tabel diatas jumlah penumpang yang berada di kapal
Bukit Raya memiliki jumlah paling tinggi dibandingkan dengan kapal Umsini dan
kapal Kelud, hal ini desebabkan karena kapal tersebut merupakan salah satu kapal
Kepulauan Riau dan dapat dikatakan bahwa pengguna dari jasa transportasi
salah satunya adalah masyarakat baik yang datang maupun yang keluar dari kota
arah Pulau Jawa dan kapal Umsini adalah kapal yang berlayar menuju arah Timur.
menghubungkan antar kabupaten dan kota yang ada di Kepulauan Riau seperti
transportasi udara dan transportasi laut lainnya seperti Roro dan kapal-kapal
penumpang lainnya.
penggunaan suatu produk atau jasa, baik dari segi informasi yang mereka terima
mengenai kualitas layanan produk atau jasa tersebut, perbandingan harga dengan
muatannya mencapai lebih dari 1500 orang. Adapun fasilitas yang menjadi
kualitas layanan yang ada dikapal Bukit Raya yaitu, tempat tidur, makan dan
minum, life jacket dan pelampung, kabin kapal, kantin atau warung,
transportasi lainnya berada pada fasilitas yang mereka dapatkan saat berada di
dalam kapal yang memberikan kenyamanan saat berlayar. Salah satu fasilitasnya
yaitu kapal Bukit Raya menyediakan tempat tidur dan memberikan makan dan
minum gratis sedangkan kapal penumpang lainnya tidak, selain itu ukuran kapal
yang sangat besar membuat penumpang saat melakukan perjalanan dalam kondisi
tunggu pelabuhan karena ingin cepat masuk kedalam kapal namun, sekarang
sudah bisa dikatakan tidak ada lagi penumpang yang berteriak-teriak saat
masuk kepada calon penumpang kapal. Faktor kualitas layanan menjadi salah satu
faktor yang sangat penting dalam keputusan pembelian. Saat ini, PT. PELNI telah
harus datang langsung untuk mengetahui jadwal tiket kapal namun, sekarang
konsumen sudah bisa untuk melakukan pembelian ataupun untuk melihat jadwal
lainnya menjadi tantangan tersendiri bagi PT. PELNI. Salah satu tantangan yang
para konsumen. Artinya kualitas layanan yang diberikan kepada konsumen harus
terhadap para konsumen dan ketika mereka merasa puas terhadap kualitas layanan
tersebut kepada orang lain sehingga keputusan untuk menggunakan jasa tersebut
akan tercapai.
Selain kualitas layanan harga juga menjadi salah satu tolak ukur bagi
dibebankan pada suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar
konsumen atas manfaat memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa
tersebut Kotler & Amstrong dalam (Hadju & Sitohang 2020). Dalam berbagai
usaha suatu perusahaan harus mampu menentukan harga barang dan jasa yang di
tawarkan kepada konsumen. Harga menjadi salah satu ukuran bagi konsumen di
Dalam segi harga PT. PELNI mengikuti subsidi dari pemerintah karena
PT. PELNI merupakan perusahaan milik negara (BUMN) harga yang di tetapkan
dalam penjualan tiket sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Banyak terdapat perusahaan transportasi lainnya yang menjadi pesaing bagi PT.
PELNI namun, tidak menjadi penghalang bagi perusahaan tersebut untuk terus
berkembang dan maju baik dalam segi kualitas layanan maupun harga. Setelah
melakukan survei awal yang di lakukan kepada beberapa konsumen yang pernah
menggunakan jasa transportasi kapal laut PT. PELNI mereka mengatakan harga
yang ditawarkan oleh PT. PELNI lebih murah dibandingkan dengan perusahaan
jasa transportasi lainnya, seperti harga tiket pesawat dan harga transportasi kapal
laut lainnya. Hal ini membuat PT. PELNI sebagai transportasi antar pulau
Harga suatu produk atau jasa merupakan faktor penentu utama permintaan
pasar dan harga juga dapat mempengaruhi posisi pesaing. Hal tersebut dibuktikan
dalam penelitian (Rustina & Dinda, 2021) yang menyatakan bahwa ada pengaruh
Asrizal et.al (2019) yang menyatakan bahwa harga tidak berpengaruh positif dan
mereka paham dengan jasa yang akan mereka gunakan, melainkan konsumen
tersebut baik dari segi kualitas layanan dan lainnya. Sebagai perusahaan jasa
menggunakan produk atau jasa tersebut. PT. PELNI telah melakukan pembaruan
dalam sistem pembayaran tiket yang dulunya pembayaran masih dilakukan secara
manual atau tunai namun sekarang sudah menggunakan sistem pembayaran secara
Debit atau menggunakan kartu ATM agar lebih aman dan terjamin dalam
PELNI yang tidak memiliki kartu ATM mengalami kekusahan dalam pembayaran
sehingga harus meminta bantuan orang yang lain yang mempunyai kartu ATM
untuk pembayaran tiket tersebut. Selain itu ketika konsumen ingin membatalkan
minimal satu hari menjelang keberangkatan dan tiket tersebut belum di boarding
menggunakan jasa PT. PELNI untuk bepergian disebabkan karena selain kualitas
layanan dan harga yang sangat terjangkau dibandingkan dengan transportasi
kenyamanan saat berlayar. Hal demikian, dapat dilihat dari keadaan angin laut
transportasi namun, tidak menjadi penghalang bagi PT. PELNI untuk terus
memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang kapal. Ukuran kapal yang sangat
besar membuat penumpang tidak terlalu merasakan gelombang ombak saat dalam
perjalanan. Selain itu, dalam segi ketepatan waktu keberangkatan PT. PELNI
keberangkatan bisa dikatakan hanya terjadi karena keadaan cuaca yang tidak
tidak sampai berhari-hari melainkan hanya satu jam setelah waktu keberangkatan
dijadwalkan.
baik dari segi penerimaan informasi dari orang-orang yang telah menggunakan
jasa tersebut maupun setelah menggunakan jasa tersebut. Jika konsumen merasa
puas dengan jasa yang konsumen gunakan sesuai dengan kebutuhan dan
tersebut kembali.
Keputusan pembelian akan terjadi apabila kulitas layanan, harga dan
keinginan konsumen. Hal ini disebabkan kualitas jasa sangat tergantung dari siapa
dan bagaimana jasa itu diberikan. Berbagai upaya yang dilakukan perusahaan
dalam meningkatkan kualitas layanan, harga dan kepercayaan agar mitra kerja
memutuskan strategi dan inovasi apa saja yang harus mereka gunakan untuk
Segala inovasi dan strategi yang dilakukan oleh PT. PELNI bertujuan
untuk membuat konsumen yang menggunakan jasa tersebut merasa puas atas
layanan yang telah mereka berikan dan menumbuhkan rasa kepercayaan penuh
konsumen terhadap PT. PELNI. Karena timbulnya perasaan puas oleh konsumen
TANJUNGPINANG”.
1.2 Identifikasi Masalah
cabang Tanjungpinang.
dari pemerintah.
yaitu:
ini terfokus pada variabel kualitas pelayanan, harga dan kepercayaan terhadap
pengambilan keputusan pada jasa transportasi laut pada PT. PELNI Cabang
Tanjungpinang.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Tanjungpinang.
Tanjungpinang.
4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan, harga dan kepercayaan
berikut:
pengambilan keputusan.
Tanjungpinang.
penelitian ini. Masing-masing bab secara garis besar diuraikan sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
HIPOTESIS
variabel yang akan peneliti teliti yaitu terdiri dari defenisi variabel yang berisikan
salah satu strategi yang diberikan perusahaan kepada konsumen untuk memenuhi
atas adanya perbandingan dua faktor utama yaitu persepsi pelanggan atas layanan
yang nyata mereka terima (perceived sevice) dengan layanan yang sesungguhnya
utama yang mempengaruhi kualitas layanan yaitu: jasa yang di berikan oleh
sesuai dengan yang dirasakan, maka kualitas layanan akan dipersepsikan baik dan
positif. Demikian juga sebaliknya apabila jasa yang diberikan lebih jelek
negatif atau buruk. Maka baik tidaknya kualitas layanan tergantung pada
berdasarkan penilaian konsumen terhadap jasa yang dirasakan. Oleh karena itu
Rangkuti (2016).
Menurut Kusuma Roza dan Erlan (2021) terdapat lima dimensi dari
kualitas layanan:
b. Kehandalan (Reability).
sesuai dengan yang disajikan serta akurat dan terpercaya. Kinerja harus
tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan tidak dengan akurasi yang
tinggi.
c. Ketanggapan (Responsiveness).
d. Jaminan (Assurance)
e. Empati (Empaty)
a. Technical Quality hal ini berkaitan dengan kualitas output jasa yang
dipersepsikan pelanggan
b. Functional Quality hal ini berkaitan dengan kualitas cara penyampaiaan
jasa atau menyangkut proses transfer kualitas teknis, output atau hasil
2.1.2 Harga
Menurut Kotler dan Keller (2012) harga adalah sejumlah uang yang
ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah semua nilai yang diberikan oleh
produk atau jasa. Menurut Kotler dan Amstrong (dalam Hendri & Sonang 2020)
harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk dan jasa atau
jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat yang memiliki atau
memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah salah satu faktor penting
tidak.
sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk
atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan
harga sesuai dengan nilai yang diberikan dan dapat dipahami oleh konsumen. Jika
harganya terlalu tinggi daripada nilai yang diterima konsumen, maka besar
b. Kesesuain harga dengan kualitas produk atau jasa, harga dengan kualitas
c. Daya saing harga, harga lebih efektif dari perusahaan jasa lain agar
a. Keterjangkaun harga
Harga yang dapat dijangkau oleh semua kalangan sesuai dengan target
kepada konsumen
pada pesaing
untuk membeli.
diharapkan.
menilai manfaatnya.
2.1.3 Kepercayaan
memberikan apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki
seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat dipercaya.
Kepercayaan juga merupakan suatu pondasi dari bisnis. Suatu transaksi bisnis
antara dua pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-masing saling
mempercayai. Kepercayaan ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain atau
mitrabisnis, melainkan harus dibangun mulai dari awal dan dapat dibuktikan.
satu faktor penting dalam pengambilan keputusan. Kotler dan keller (dalam Arjun
(trust) adalah kepercayaan pihak tertentu terhadap yang lain dalam melakukan
tersebut akan memenuhi segala kewajibannya secara baik sesuai yang diharapkan.
bahwa pihak lain akan melakukan tindakan yang diharapkan, meskipun kedua
a. Trusting Belief
Trusting Belief adalah sejauh mana seseorang percaya dan merasa yakin
terhadap orang lain dalam situasi. Trusting belief adalah persepsi pihak
b. Trusting Intention
siap bergantung pada orang lain dalam situasi, ini terjadi secara pribadi
Ability (Kemampuan) adalah sebuah penilaian teknisi atas apa yang dapat
bertransakasi.
c. Integrity (Integritas)
d. Willingness to depend
terjadi.
melakukan evaluasi sampai mana baik semua pilihan lain dan selanjutnya
langkah pada setiap tahapan proses pembelian konsumen (Erinawati & syafarudin,
keputusan pembelian suatu produk ajau jasa dalah tahapan dimana sebelum
apakah produk atau jasa yang akan digunakan sesuai dengan apa yang mereka
harapkan dan apakah produk atau jasa tersebut sesuai dengan manfaat dan
untuk menetapkan pilihan dalam memilih berbagai jasa atau produk pada periode
tertentu dan dapat berubah secara terus menerus serta hasil yang dipilih
berdasarkan pilihan yang jelas dari salah satu alternatife kemungkinan yang ada.
a. Faktor Budaya
rasakan.
b. Faktor Sosial
perilaku seseorang.
c. Faktor Pribadi
individu, seperti jenis kelamin, usia, dan tahapan dalam siklus hidup,
d. Faktor Psikologis
Berdasarkan Sangadji dan Sopiah (dalam Didik & Adi 2020) indikator
jumlah lebih dari satu yang bisa memiliki perbedaan aslinya. Samanya
paling baik.
a. Menentukan barang
b. Menentukan pilihan
c. Mennentukan distributor
d. Waktu transaksi
e. Total transaksi
yaitu:
a. Pengenalan Kebutuhan
kebutuhan.
b. Pencarian Informasi
empat kelompok:
toko
konsumen
produk/jasa.
c. Evaluasi Alternatif
d. Keputusan Pembelian
landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun kerangka pemikiran
sebagai berikut:
Kualitas Pelayanan
(X1)
1. Bukti Fisik
2. Kehandalan
3. Ketanggapan
H1
Harga
(X2)
Keputusan Pembelian
1. Keterjangkauan harga
2. Kesesuaian harga dengan (X4)
dengan kualitas produk H2
1. Terdapat Kebutuhan
atau jasa
2. Mencari Informasi
3. Daya saing harga
3. Evaluasi Alternatife
4. Kesesuaian harga dengan
Sumber: Didik dan Adi
manfaat.
(2020)
Sumber: Stanton (Rosvita
dalam Meinthiana 2019)
H3
Kepercayaan H4
(X3)
1. Keunggulan/Ketulusan
2. Kemampuan
3. Integritas Keterangan:
4. Willingness to depend
Sumber: Kotler dan Keller Persial
(2016:225)
Simultan
langsung.
Freddy Rangkuti (dalam Alfian & Edi 2021) mengatakan bahwa kualitas
layanan tidak dapat dinilai berdasarkan sudut pandang perusahaan tetapi harus
dipandang dari sudut pandang penilaian pelanggan. Oleh karena itu, ketika
merumuskan strategi dan rencana layanan, perusahaan harus fokus pada elemen
bahwa kualitas layanan adalah hal utama yang harus diperhatikan oleh suatu
memperhatikan dan mencari informasi mengenai produk atau jasa yang akan
penggunaan produk atau jasa yang ditawarkan. Berdasarkan uraian tersebut, dapat
Pembelian
Harga (Price) adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas jasa, atau
jumlah nilai yang konsumen tukar dalam rangka mendapatkan manfaat dari
memiliki atau menggunakan produk atau jasa (Buchori Alma, 2013:169). Tjiptono
(dalam Heri el.al 2018) menyatakan bahwa harga merupakan salah satu penentu
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa setiap
memperoleh produk atau jasa. Selain itu, harga adalah salah satu faktor bagi
Dengan kata lain, harga yang ditetapkan merupakan kesesuai nilai tukar dengan
produk atau jasa yang ditawarkan dan dapat dijangkau oleh konsumen agar dapat
perusahaan, mereka akan lebih suka melakukan pembelian ulang dan membagi
terbangun karena adanya harapan bahwa pihak lain akan bertindak sesuai dengan
lain, maka mereka yakin bahwa harapan akan terpenuhi dan tak akan ada lagi
kekecewaan (Ryan dalam Heri et.al 2018). Berdasarkan uraian tersebut, dapat
keputusan pembelian
layanan dari pengalaman masa lalu, promosi dari mulut ke mulut, dan iklan
dengan membandingkan pelayanan mereka dengan apa yang mereka terima atau
produk atau jasa yang ditawarkan. Menurut Nurlina et.al (dalam Rudi & Tiurniari
2022) harga adalah suatu hal yang diberikan yang berupa nominal tentang suatu
produk atau jasa. Harga merupakan faktor yang sangat penting dan harus
difikirkan secara jelas, dikarenakan harga terlalu murah itu juga tidak baik
ataupun harga yang terlalu tinggi jika tidak sesuai dengan produk ataupun jasa
yang akan kita jual akan membuat produk atau jasa tersebut tidak akan diminati
ataupun di beli oleh para pelanggan. Faktor harga merupakan faktor yang
suatu produk atau jasa. Penetapan harga yang tepat dapat mempengaruhi jumlah
motif dan minat lain, sehingga kepercayaan menjadi sebuah pikiran yang
deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu (Liang et.al dalam Peres,
2021). Kepercayaan konsumen pada sebuah produk dapat dilihat dari atribut dan
kepercayaan pada produk tersebut Sumarwan (dalam Rohmatulloh & Sari, 2021).
Artinya produk yang memiliki manfaat lebih banyak dari produk lainnya akan
kepercayaan pada produk yang akan mereka gunakan dilihat dari berbagai
2.5 Hipotesis
sebagai berikut:
keputusan pembelian.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan serta
kegunaan tertentun dengan prosedur serta teknik pengambilan data sesuai dengan
kualitatif. Jenis penelitian pada penelitian pada penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik dan analisis jalur. Data dalam
penelitian ini berupa angka-angka kemudian data yang diperoleh dan dianalisis
Sciences) versi 26. Variabel dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel,
yaitu variabel independen dan dependen. Variabel dalam penelitian ini sebagai
berikut:
a. Variabel Independen (Bebas)
Kepercayaan (X3).
(Y).
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
2019:55). Variabel yang diteliti dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk
3.4.1 Populasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi tidak hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda
alam lain. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada objek atau
subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang
dimiliki oleh subjek atau obejek tersebut. Adapun yang dijadikan populasi dalam
penelitian ini adalah pengguna jasa transportasi kapal bukit raya PT. PELNI
cabang Tanjungpinang dari data awal yang diperoleh sebanyak 16.986 jumlah
3.4.2 Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan adalah
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau
dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2019:133). Jadi
beberapa teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling pada dasarnya dapat
sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik nonprobability
Teknik penentuan besarnya ukuran sampel pada penelitian ini diukur dengn
N
n= 2
1+ N ( e)
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
Dimana jumlah populasi adalah 16.986 jiwa dan error yang dikehendaki
adalah 10%. Maka jumlah sampel yang digunakan adalah sebagai berikut:
16.986
n=
1+16.986 (0,1)2
16.986
n= 2
1+16.986 (0,01)
16.986
n=
1+169,86
16.986
n=
170,86
n=99,95 di bulatkan100
orang pengguuna jasa transportasi kapal bukit raya PT. PELNI cabang
berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Metode pengumpulan data
Tanjungpinang.
3.5.2. Data Sekunder
data sekunder dalam penelitian ini didapatkan dari data yang sudah
pembahasan.
berbagai setting, berbagai sumber dan juga berbagai cara. Jika dilihat dari setting,
data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (naturat setting) pada labiratorium
diskusi dan lain-lain. Selanjutnya jika dilihat dari segi cara atau teknik
pengambilan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara
data yang mempunyai ciri spesifik apabila dibandingkan dengan teknik lain.
secara lansung pada objek penelitian yaitu penumpang kapal di wilayah PT.
kegiatan setelah data dari keseluruhan atau sumber lain terkumpul. Menurut
akurat, maka setiap instrument harus memiliki skala. Dalam penelitian ini skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
kelompok orang tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan oleh peneliti yang
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indicator variabel. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
Tabel 3.2
Skala Likert
No Pilihan Jawaban Kode Nilai/Skor
1. Sangat Stuju SS 5
2. Setuju S 4
3. Ragu-Ragu RR 3
4. Tidak Setuju TS 2
5. Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Sugiyono (2019:147)
Skala Likert dikatakan ordinal karena pertanyaan sangat setuju
mempunyai tingkat preferensi yang lebih tinggi dari setuju. Setuju lebih tinggi
dari ragu-ragu. Ragu-ragu lebih tinggi dari tidak setuju. Dan, tidak setuju lebih
tinggi dari pada sangat tidak setuju. Instrument penelitian yang menggunakan
dengan pilihan.
Pada penelitian ini terdapat teknik pengujian instrument yang meliputi uji
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidak valid suatu
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur
pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat benar-benar dapat mengukur
yang hendak kita ukur Sugiyono (2019:107). Pengujian menggunakan uji dua sisi
1. Jika r hitung > tabel (uji 2 sisis dengan sig 0,05), maka instrument atau item-
2. Jika r dihitung < t tabel (uji 2 sisi dengan sig 0,05) maka instrument atau
valid.
3.6.1.2 Uji Reliabilitas
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan
Uji asumsi klasik dilakukan unruk menghasilkan suatu analisis data yang
yang harus dipenuhi antara lain dengan uji normalitas, uji multikolonieritas dan
uji heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik memiliki distribusi yang pada data-datanya. Untuk
analisis grafik, dengan melihat normal probability plot atau uji normalitas P-Plot,
dengan membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi
dikatakan normal jika data menyebar dan mengikuti disekitas garis diagonal.
Selain itu, uji normalitas juga dapat dilihat dengan histogram yang
kedua arah positif dan negatifnya. Besar pembagian data atau rata-rata sebaran
data yang biasanya diwujudkan dengan bentuk lonceng, untuk data yang
kiri. Untuk memastikan data berdistribusi dengan normal tidak hanya uji P-Plot
dan histogram saja yang dilakukan, peneliti juga melakukan uji test Kolmogorov-
Smirnov.
Kalmogotov-Smirnov lebih besar dari signifikan (α) 0,05 maka dapat dikatakan
sebagai berikut:
1. Jika signifikan < 0,05 maka H0 diterima yang berarti data tidak terdistribusi
normal
2. Jika signifikan > 0,05 maka H a diterima yang berarti data terdistsribusi secara
normal.
multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation faktor
(VIF). Cara untuk mendeteksi gejala multikolinearitas adalah dengan melihat VIF
(Variance Inflation Factor), bila nilai VIF < 10 maka dianggap tidak ada
dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
memiliki level signifikan (r > 0,05) berarti tidak terjadi heteroskedastisitas dengan
metode Glejser. Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel
independen dengan nilai absolute residualnya. Jika nilai signifikan antara variabel
independen dengan nilai absolute residual lebih tinggi dari 0,05 maka tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas.
variabel bebas (independent variabel) yang jumlahnya lebih dari satu terhadap
satu variabel terikat (dependent) (Ghozali, 2018: 95). Model analisis regresi linier
Keterangan:
KA = Keputusan Pembelian
α = Konstanta
b1 – b2 = Koefision Regresi
X1 = Kualitas Layanan
X2 = Harga
X3 = Kepercayaan
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka hasilnya signifikan, berarti terdapat
kelayakan model tingkat α sebanyak 5%. Menurut Ghozali (2018:179) jika nilai
signifikan uji F < 0,05 maka model yang digunakan dalam penelitian layak dan
nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
jumlah variabel bebas maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel
Arianty, N., & Gunawan, R. (2021). Dampak Harga Terhadap Minat Beli Dengan
Kualitas Produk Sebagai Variabel Intervening Pada UMKM Ikan Lele Di
Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.
Jurnal Muhammadiyah Sumatera Utara, 2(2), 60-74.
Anwar, Ifal, & Satrio, Budi. (2015). Pengaruh Harga dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Vol. 4
No. 12.
Febrizal, & Asron Saputra. (2022). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Watchout Di Matahari BCS Mall
Batam. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol. 5 No. 1.
Herlambang, Alfian Sulistyo, & Edi Komara. (2021). Penagruh Kualitas Produk,
Kualitas Pelayanan, Dan Kualitas Promosi Terhadap Kepuasan
Pelanggan (Studi Kasus Starbucks Coffee Reserve Plaza Senayan). Jurnal
Ekonomi Perbankkan Vol. 7 No. 2.
Hadju, H. Z., & Sitohang, S. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, dan
Fasilitas terhadap Keputusan Pembelian pada Jasa Transportasi PT PELNI
Surabaya. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen (JIRM), 9(8), 1–18.
Prabowo, Febri Indra., et.al. (2021). Pengaruh Strategi Pemasaran Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di PT. Sarana
Bandar Logistik. Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 15 No. 2.
Purwiyanto, Didik, & Purwanto, Adi FX. (2020). Brand Awareness Sebagai
Variabel Pemediasi Pengaruh Internet Marketing Terhadap Keputusan
Pembelian (Studi Kasus Mahasiswa Diploma Pelayaran Pada Pembelian
Tiket Online Di PT. PELNI). Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis Dan
Inovasi. Vol. 4 No. 2.
Sugiyono., (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Prof. Ir.
Sutopo. S.Pd, MT.
Werdiasih, Rustina Dewi, & Apriliani, Dinda Kartika. (2021). Pengaruh Citra
Merk, Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada
Produk Smartphone VIVO. Jurnal Ekonomi Akuntansi Dan Manajemen
Vol. 11 No.1.
Lampiran 1
KUESIONER
Yth.
Responden
Di tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Hormat Saya,
Melda Gusti
Petunjuk Pengisian Kuesioner:
Mohon untuk mengisi data responden terlebih dahulu dan setelah itu
dimohon untuk memberi tanda cheklist ( √ ) pada kolom jawaban
bapak/ibu/saudara/i anggap paling benar.
Identitas Responden:
Nama:
Pendidikan : SMA S1
Berapa kali
Menggunakan kapal : 1 kali 2 kali
Bukit Raya
>3 kali
Isilah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda ( √ ) yang sesuai
dengan jawaban anda pada kolom tersedia. Anda dapat memilih salah satu
jawaban yang menurut anda paling tepat sesuai dengan keterangan sebagai
berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pertanyaan:
1. Kualitas Layanan (X1)
S
No Pertanyaan S RR TS STS
S
1. Bukti Fisik
Ruang tunggu keberangkatan kapal
1.1.1
nyaman
Fasilitas kapal PT. PELNI membuat
1.1.2
nyaman
2. Kehandalan
Karyawan PT. PELNI bekerja maksimal
1.2.1
dalam melayani konsumen
ABK kapal PT. PELNI berhati-hati dalam
1.2.2
memperhatikan barang bawaan konsumen
3. Ketanggapan
Kemampuan karyawan PT. PELNI cepat
1.3.1 tangkap dalam menyelesaikan keluhan
konsumen
ABK kapal PT. PELNI cekatan dalam
1.3.2
melaksanakan tugasnya.
4. Jaminan
Karyawan PT. PELNI membantu
1.4.1 mejelaskan jadwal kapal kepada
konsumen
Tersedia asuransi setiap pemumpang
1.4.2 apabila mengalami hal yang tidak
diinginkan saat berada didalam kapal
5. Empati
Karyawan dan ABK kapal PT. PELNI
1.5.1 melayani konsumen dengan tulus dan
rendah hati
(Sumber: Anita Rahayu, 2020)
2. Harga ( X2)
S
No Pertanyaan S RR TS STS
S
1. Keterjangkauan Harga
2. Kesesuaian Harga
Harga tiket kapal PT. PELNI sesuai
2.2.1
dengan jasa pelayanan yang diberikan
3. Daya Saing Harga
Harga tiket kapal PT. PELNI lebih efektif
2.3.1
dari perusahaan jasa lainnya
4. Kesesuain Harga dengan Manfaat
Harga yang di tawarkan sesuai dengan
2.4.1
yang konsumen dapatkan.
(Sumber: Dwi Nazilawati, 2021)
3. Kepercayaan
S
No Pertanyaan S RR TS STS
S
1. Keunggulan/Ketulusan
Karyawan PT. PELNI menerima keluhan
3.1.1
konsumen dalam bertransaksi
2. Kemampuan
PT. PELNI memberikan jaminan dan
3.2.1
keamanan dalam bertransaksi
3. Integritas
PT. PELNI menjamin kerahasiaan data
3.3.1
penumpang kapal
4. Willingness to dependen
PT. PELNI menjamin pengembalian uang
3.4.1
apabila terjadi pembatalan tiket
4. Keputusan Pembelian
S
No Pertanyaan S RR TS STS
S
1. Kebutuhan
Saya menggunakan jasa PT. PELNI
4.1.1
karena sesuai dengan kebutuhan
2. Mencari Informasi
Mendapatkan rekomendasi dari orang
4.2.1 yang pernah menggunakan jasa PT.
PELNI
Mencari informasi mengenai jasa
4.2.2
transportasi PT. PELNI
3. Evaluasi Alternative
Melakukan perbandingan dengan
4.3.1 perusahaan jasa transportasi lain sebelum
memutuskan melakukan pembelian
Merekomendasikan jasa transportasi PT.
4.3.2
PELNI kepada orang lain.