DI LAMONGAN
PROPOSAL
OLEH :
1642010090
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan
penelitian ini tepat pada waktunya. Walaupun hasilnya masih jauh dari apa yang
telah memberikan arahan terkait penelitian ini. Tanpa bimbingan dari beliau
mungkin saya tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan format
yang berlaku. Kesalahan yang terdapat di dalam jelas ada. Namun bukanlah
kesalahan yang tersengaja melainkan karena khilafah dan kelupaan. Dari semua
memberikan banyak saran dan pengetahuannya sehingga menambah hal baru bagi
Demikian harapan saya semoga hasil pengkajian ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Dan menambah referensi yang baru skaligus ilmu pengetahuan yang
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................................1
3
2.2.1.2 Manajemen Pemasaran...........................................................14
4
2.2.6.1 Pengertian Kepuasan Konsumen ...........................................26
2.4 Hipotesis...............................................................................................................31
5
3.5.1 Uji Validitas ...........................................................................................37
6
DAFTAR GAMBAR
7
8
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah perusahaan industri besar sedang menurut subsektor 2008-
2015. ...........................................................................................................................
9
BAB I
PENDAHULUAN
Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan pengaruh yang besar terhadap
perubahan perilaku masyarakat terutama dalam hal gaya hidup. Perubahan gaya
hidup membuat kebutuhan masyarakat akan suatu produk atau jasa semakin
meningkat pula . Hal ini dapat dilihat dari perkembangan dunia bisnis yang
menuntut setiap perusahaan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang
inovatif dan bervariatif. Para pelaku bisnis harus mampu menciptakan strategi
yang tepat agar produk atau jasa yang ditawarkannya kepada konsumen dapat
Salah satu bisnis yang merasakan sengitnya persaingan saat ini adalah
bisnis dalam bidang kuliner . Bisnis ini mencerminkan gaya hidup masyarakat
modern dimana mereka akan mencari sesuatu yang praktis untuk memenuhi
kunjungan orang indonesia ke restoran mencapai 380 juta kali dan menghabiskan
total USD1.5 miliar. Kebiasaan ini juga ditopang dengan pertumbuhan restoran
kelas menengah dan atas hingga 250 persen dalam lima tahun terakhir. Mobilitas
yang tinggi dan aktivitas yang cenderung diluar rumah membuat masyarakat akan
10
makanannya. Keberadaan restoran atau cafe sangat membantu mereka yang tidak
(Deskripsi)
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Makanan dan
2008-2015
tahun 2008 – 2011 mengalami penurunan. Namun pada tahun 2012 – 2015
oleh peningkatan kebutuhan masyarakat akan suatu produk baik makanan maupun
minuman.
sebuah restoran atau cafe perlahan berubah. Restoran atau cafe yang dulunya
sebagai tempat makan saja, kini telah berubah sebagai tempat bertemu atau
dalam bidang kuliner, membuat semakin banyak restoran atau cafe yang
11
menawarkan berbagai produk atau jasa dengan keunikan dan keunggulannya
masing - masing. Hal ini membuat konsumen menjadi lebik selektif dalam
memilih produk atau jasa mana yang akan mereka gunakan. Fungsi dari suatu
produk atau jasa bukan lagi menjadi pertimbangan utama konsumen dalam
keputusan pembelian, melainkan juga kepuasan yang diberikan oleh produk atau
jasa tersebut.
menggunakan barang atau jasa yang dibeli juga termasuk faktor – faktor yang
keputusan pembelian tersebut, para pelaku bisnis dituntut untuk peka terhadap
setiap perubahan yang terjadi serta mampu memenuhi dan menanggapi setiap
Kepusan konsumen adalah tingkat perasaan senang atau kecewa seseorang yang
jasa berbeda beda tergantung pada kesesuaian antara kinerja yang dirasakan
12
dengan harapannya. Apabila kinerja dibawah harapan , konsumen akan merasa
kecewa tetapi jika kinerja sesuai atau melebihi dengan harapannya konsumen
akan merasa puas. Konsumen yang merasa puas setelah memakai suatu produk
atau jasa akan cenderung memakai produk atau jasa yang sama dikemudian hari.
Rumah Makan mie Medan 99 Manado menyatakan bahwa kualitas produk dan
merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka
gunakan berkualitas. Konsumen yang datang ke sebuah restoran atau cafe tentu
akan memilih produk yang berkualitas untuk dikonsumsinya, dan mereka akan
puas ketika produk yang mereka konsumsi memiliki kualitas yang sesuai atau
melebihi harapan mereka. Menurut singer dan wylie (2003:27) kualitas suatu
produk khususnya makanan dapat diukur dari kualitas rasa, kuantitas porsi, variasi
menu, cita rasa yang khas, kebersihan dan inovasi. Jadi produk makanan yang
akan diberikan kepada konsumen harus terjamin kualitasnya baik dari segi cita
rasa maupun penampilan agar dapat menarik minat pembelian dan membeli ulang
konsumen.
13
hasil kerja baik untuk meningkatkan kinerja organisasi tersebut (sihombing
jasa melalui kesan yang diciptakan oleh pancera indra (lovelock dan
dimension, design dimesion dan social dimension. Lingungan fisik yang dibuat
lingkungan jasa.
Objek dari penelitian ini adalah kepuasan konsumen pada Vienna Coffee
& Galery. Vienna Coffee & Galery merupakan salah satu cafe yang ada di
Kabupaten Lamongan yang memiliki konsep yang unik dan berbeda dengan cafe
yang lain .Vienna coffe & Galery menawarkan produk yang berkualitas dan
outdoor yang dapat dipilih konsumen . Lokasi cafe ini berada di Jl. Deandles
14
Maka berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk
konsumen.
kepuasan konsumen.
15
4.1 Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Peneliti
3. Bagi Akademis
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan signifikan serta memberikan konstribusi yang cukup besar terhadap kepuasan
17
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pemasaran
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
pengertian pemasaran.
yang dikutip oleh Buchari Alma (2007:3) pemasaran adalah aktivitas yang
dari jasa, barang, ide. Sedangkan Fajar Laksana (2008:4) memberikan pengertian
18
Berdasarkan definisi – definisi tersebut , dapat disimpulkan bahwa
jumlah besar untuk menjual produk yang telah dihasilkan perusahaan. Melainkan
juga mengelola permintaan pada saat tertentu. Karena pada suatu saat mungkin
untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk
sebagai seni atau ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan
19
menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan, dan
efektif.
dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan
pemasaran dengan tepat pada segmen pasar yang diiinginkan agar tingkat
tool atau alat bagi marketer yang terdiri atas berbagai elemen suatu program
20
kegiatan – kegiatan marketing, agar dicari kombinasi maksimal sehingga
pemasaran adalah alat pemasaran yang terdiri atas berbagai kegiatan – kegiatan
tujuan.
1. Product, yaitu kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada
sasaran
2. Price, yaitu sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk
mendapatkan produk.
3. Place, yaitu meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi
pelanggan.
pelanggan membelinya
2.2.2 Jasa
Jasa terkadang sulit dibedakan secara khusus dengan barang. Hal ini
21
Demikian pula sebaliknya, suatu jasa sering diperluas dengan cara memasukkan
atau menambahkan produk fisik pada penawaran jasa tersebut. Untuk memahami
jasa.
manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain dan pada dasarnya tidak
mungkin dan mungkin juga tidak dikaitkan denagn suatu produk fisik.
pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberian nilai
tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya.
Lain halnya dengan Lovelock (2007:5) yang menyatakan bahwa jasa merupakan
layanan yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak yang lain.proses tersebut
tidak terkait dengan produk fisik, jasa tidak berwujud, dan biasanya tidak
manfaat atau peformance yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang
dimana dalam produksinya dapat terikat aupun tidak dengan produk fisik.
antara produk dalam bentuk jasa dan produk dalam bentuk barang. Jasa adalah
22
dikonsumsi diwaktu bersamaan serta memberikan nilai tambah tanpa
barang dan berdampak pada cara memasarkannya. Menurut Kotler & Amstrong
1. Tidak Berwujud (Intangibility), jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, jasa
tidak dapat dilihat, diraba , didengar, atau dicium sebelum jasa tersebut telah
diterima.
Berbeda dengan kualitas produk fisik yang sudah terstandart, pada kualitas
pelayanan jasa tergantung pada siapa yang menyediakan, kapan, dimana dan
bentuk persediaan. Ilai jasa hanya ada saat jasa tersebut diproduksi dan
lain waktu.
23
1. Segmen pasar,
profit service (seperti bank dan penerbangan), serta non profit (seperti
5. Regulasi
pialang, angutan umum dan perbankan) dan non regulated (seperti catering
24
6. Tingkat Intensitas Karyawan
based service (seperti cuci mobil otomatis, ATM) dan people based service
Pada klasifikasi ini jasa dibedakan menjadi high contact service (seperti
sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi
dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Suatu produk tidak dapat
produk juga tidak dapat dikatakan memiliki nilai jual, jika tidak menarik bagi
konsumen. Untuk mendapat gambaran yang jelas mengenai produk tersebut, para
25
penggunaan, konsumsi, dan akuisisi. Sedangkan menurut pendapat Stanton yang
harga, prestise pabrik, dan pengecer produsen yang diterima pembeli untuk
memuaskan keinginannya.
segala sesuatu baik yang berwujud maupun tidak berwujud yang ditawarkan
jasa, oleh karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai kepuasan konsumen.
kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik dari suatu produk atau jasa yang
atau tersirat.
adalah karakteristik dari suatu produk atau jasa yang bergantung pada
26
tersirat. Sedangkan Lupiyoadi (2001:158) menyatakan bahwa konsumen akan
merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka
gunakan berkualitas.
mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan konsumen untuk membedakan
produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas
sebuah produk.
2. Durability ( daya tahan ), yang berarti berapa lama atau umur produk yang
27
4. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang unt
terhadap produk.
dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil
2.2.4 Servicescape
terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Fasilitas servicescape yang
Servicescape juga penting dalam membentuk image atau persepsi karena melalui
28
membandingkan perusahaan jasa yang satu dengan perusahaan jasa lainnya.
secara fisik hadir disekitar konsumen selama pertemuan transaksi layanan jasa.
servicescape terkait erat dengan gaya dan tampilan fisik dan elemen pengalaman
memuaskan tamu dimana desain fasilitas fisik akan memberikan dampak yang
degan tujuan untuk memberikan dampak yang positif terhadap konsumen dan
karyawan.
relevan untuk analisis sekarang yaitu : kondisi sekitar (Ambient Conditions), tata
ruang dan fngsional (Spatial Layout and Funcionality), serta tanda –tanda ,
29
a. Dimensi Ambient Conditions
juga akan menghasilkan dan menimbulkan suasan hati dari seseorang terhadaap
apa yang dirasakannya. Adapun sub dimensi dari ambient conditions yaitu musik,
pengertian diatas , berikut deimensi yang ada pada Vienna Coffee & Galery :
Suhu udara
udara dari suatu ruangan yang dimaksud. Udara yang panas atau dingin akan
Pencahayaan
dengan disesuaikan pada warna ruangan, furnitur ruangan akan menanamkan nilai
dalam benak konsumen terhadap kondisi yang menyenangkan dan lebih positif
30
Warna
Warna adalah salah satu dimensi sevicescape yang memiliki dampak besar
Aroma
seseorang karena aroma dianggap yang paling lekat dengan pancra indera kita.
Hirsch, M.D., dari Smell dan Taste Treatment and research Foundation dalam
Lovelock et al., (2011:16) meyakini bahwa di masa depan kita akan memahami
aroma dengan begitu baiknya sehingga kita dapat menggunakan aroma untuk
Kebisingan (noise)
Kebisingan biasanya dikenal dengan istilah suara berisik atau suara ynag
konsumen.
Musik
31
Musik dapat memberikan dampak hebat terhadap persepsi dan perilaku dalam
situas layanan, sekalipun diputar dengan volume yang sulit didengar. Situasi
Kebersihan
pengaruh yang sangat besar sekali karena pelanggan dimanapun juga memiliki
keinginan yang sama dimana makanan yang dia makan , yang memasak, bahan
makanan, pengolahan, serta tempatnya harus benar – benar bersih, sehat dan
Tata letak ruang mengacu pada cara dimana objek seperti mesin, peralatan,
dan perabot ditur diatur dalam lingkungan jasa (Bitner, 1992). Fungsionalitas
(Lovelock e al.,(201:19).
Tanda , simbol, dan artefak digunakan oleh penyedia jasa untuk membantu
konsumen untuk menemukan apa yang mereka cari saat erada di dalam
32
lingkungan jasa. Menurut Bitner (1992) tanda, simbol, dan artefak adalah benda –
benda lain di lingkungan jas yang kurang dapat berkomunikasi secara langsung
konsumn tentang makna dari tempat dan norma – norma ditempat tersebut.
terlibat dalam memperoleh dan menggunakan suatu produk atau jasa, termasuk di
dalam buku J. Paul Peter yang dialih bahasakan oleh Diah Tantri ( 2013:6) yaitu
perilaku pembelian konsumen akhirindividu dan rumah tangga yag membeli suatu
33
menggunakan produk , layanan atau jasa , ide atau pengalaman untuk memenuhi
membeli suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
mereka.
dapat merancang strategi pemasaran dengan tepat. Seorang pemasar yang mampu
bagi perusahaan. Model perilaku konsumen menurut Kotler dan Ketle (2016:187)
Psikologi
Konsumen Proses Keputusan
Rangs
Rangsa Keputusan Pembelian
angan Motivasi,
ngan Pembelian Pilihan
Pemas Pembelajara
Lain Pengenalan produk
aran n, Persepsi,
Ekonom masalah Pilihan merk
Produk Memori Pencarian Pilihan
& jasa i
informasi penyalur
Harga Sosial Evaluasi Jumlah
Saluran Politik alternatif penyalur
distribu Karakteristi
Budaya Keputusan Waktu
si k Konsumen Pembelian pembelian
Komun Budaya, Perilaku Metode
ikasi Sosial, pasca bayar
Personal pembelian
34
2.2.6 Kepuasan Konsumen
kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu seorang pemasar harus dapat
memiiki perasaan puas atau idak terhadap produk yang dikosumsinya. Kepuasan
atau kecewa seseorang yang timbul setelah membandingkan kinerja yang telah
dipersepsikan suatu produk atau jasa (atau hasil) dengan harapannya. Jika kinerja
gagal memenuhi harapannya , maka pelanggan akan merasa tidak puas. Namun
jika kinerja sesuai atau elebihi harapannya maka pelanggan akan merasa puas atau
sangat puas.
35
Bedasarkan definisi – definisi tersebut , dapat disimpulkan bahwa
konsumsi suatu produk atau jasa yang berasal dari perbandinga kinerja yang telah
vHProduk
1. Kualitas produk, pelanggan akan merasa pas bila hasil evluasi mereka
2. Harga, produk dengan kualitas saa tetapi menetapkan harga yang relatif
36
4. Faktor emosional, pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan
merek tertentu.
5. Biaya dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa, pelanggan yang
sebagai berikut :
kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya guna
digunakan dapat berupa otak saran , kartu komentar, Saluran telephon khusus dan
lain – lain. infomasi – informasi ini dapat memberikan ide baru dan masukan
berharga kepada perusahaan untuk bereaksi secara tanggap dan cepat untuk
menyampaikan keluhan.
37
2. Ghost Shopping
produk perusahaan dan pesaing. Bilamana memungkinkan ada baiknya pula jika
membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu
kinerja perusahaan .
langsung dari pelanggan dan juga akan memberikan kesan positif bahwa
38
2.3 Kerangka Berpikir
Salah satu kunci persaingan diantara para pelaku usaha adalah adanya
kualitas produk yang baik untuk ditawarkan kepada konsumen. Kualitas produk
merupakan salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi kepuasan seorang
konsumen terhadap suatu produk yang dibelinya karena dengan adanya kualitas
yang baik akan mempengaruhi kinerja dari suatu produk yang pada akhirnya
akan mempengaruhi kepuasan seorang konsumen. Hal ini sejalan dengan teori
yang disampaikan pada jurnal Ransulangi, et al. (2015) yang menyatakan bahwa
penelitian yang dilakukan oleh A.E Tantangin (2017) dimana kualitas produk
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada RM. Mie Medan 99.
Artinya semakin baik kualitas produk pada RM. Mie Medan 99 akan meningkatan
kepuasan pelanggan.
Servicescape merupakan salah satu unsur dari physical evidence atau bukti
fisik, dimana suatu produk atau jasa diciptakan dan langsung berinteraksi dengan
39
dilakukan oleh A.E Tantangin (2017) yang menyebutkan bahwa servicescape
Kepuasan Konsumen
(Y)
Servicescape (X2)
H2
2.4 Hipotesis
variabel atau lebih, yang kebenaran hubungan tersebut tunduk pada peluang untuk
& Galery
40
BAB III
METODE PENELITIAN
pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih . Penelitian ini
karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi
2010:11). Penelitian asosiatif ini berbentuk kausal, yaitu hubungan yang bersifat
sebab akibat yang artinya keadaan satu variabel disebabkan atau ditentukan oleh
keadaan satu atau lebih variabel lain (Sugiyono, 2012:59). Penelitian ini berfokus
Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel independent ( variabel bebas )
dan variabel dependen ( variabel terikat ). Adapun variabel dalam penelitian ini
yaitu :
41
Variabel bebas (X2) penelitian ini adalah servicescape.
penelitian ini yang menjadi variabel independent adalah kualitas produk (X1) dan
servicescape (X2) karena variabel ini mempengaruhi variabel dependen (Y) yaitu
kepuasan konsumen.
akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini
mendapatkan 3. Realibility
(Yamit
perhatian, dibeli, Menu higienis
42
dalam dikonsumsi yang Disajikan cepat sesuai
6.Estetika
7. Perceived
sesuai
Musik
Kebersihan
Functionality
Keberfungsian
43
Papan nama
tema
Dekorasi ruang
terkait
sebuah produk.
Sugiyono (2009:86) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
44
penelitian ini adalah kuesioner yang disusun berdasarkan indikator – indikator
dari variabel penelitian. Responden diminta untuk mengisi setiap butir pertanyaan
dengan memilih salah satu dari lima pilihan yang tersedia. Penetepan skor atas
3.3.1 Populasi
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik atau sifat
yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dari peneitian ini adalah
3.3.2 Sampel
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena ada
45
keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan rumus
𝑍²
n= 4(𝑀𝑜𝑒)²
Keterangan:
n = Ukuran sampel
(1,96)²
n= 4(10%)²
dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden yang merupakan konsumen
46
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
non probability sampling . Non probability sampling adalah teknik yang tidak
memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota
teknik purposive sampling yaitu tenik pengambilan sampel sumber data dengan
Jenis data pada penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung
Sumber data penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner kepada
47
3.4.3 Metode Pengumpulan Data
yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa
kepada responden dalam penelian ini, meliputi identitas dan tanggapan sesuai
kepuasan konsumen.
mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
oleh kuesioner tersebut. Dalam hal ini koefisien korelasi yang nilai signifikannya
lebih kecil dari 5% (level of significance) menunjukkan bahwa item item tersebut
48
Realibilitas adalah alat untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator
dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
reabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu
gejala atau kejadian. Menurut Sugiyono (2013) hasil pengujian dikatakan reliabel
jika nilai Alpha Cronbach > 0,50. Jika nilanya lebih kecil dari 0,50 dan nilai
Alpha Cronbach > Cronbach’s Alpha itemdeleted, maka kuesioner penelitian ini
Dalam analisis regresi linier berganda terdapat beberapa asumsi yang harus
dipenuhi agar persamaan regresi yang dihasilkan akan valid jika digunakan untuk
1. Uji Normalitas
menguji apakah dalam model regresi, variabel indeendent dan dependent memiliki
konstribusi normal atau tidak. Kenormalan suatu data merupakan syarat wajib
yang harus terpenuhi dalammodel regresi linier. Menurut Ghozali (2005), salah
satu cara untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak
dapat melihat normal probability plots. Pengujian ini dilakukan dengan cara
49
pengambilan keputusan analisis probabaility plots (Sulaiman, 2004:89) adalah
sebagai berikut :
Apabila data ( yang dapat dilihat dari titik titik pada grafik) menyebar dan
mengikuti garis diagonal, maka dapat disismpulkan bahwa data mengikuti pola
distribusi normal.
Apabila data ( yang dapat dilihat dari titik titik pada grafik) menyebar dan
cenderung menjauh dari garis diagonal serta tidak mengikuti garis diagonal,
2. Uji Multikolinearitas
apakah variabel independent pada pola regresi saling berkolerasi. Apabila terjadi
kolerasi antara variabel independent, maka variabel tersebut dapat dikatakan tidak
dengan melihat nilai tolerance value atau V ariance Inflation Factor (VIF) dengan
Apabila tolerance value > 0,1 dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak
Apabila tolerance value < 0,1 dan VIF > 10, maka dapat disimpulkan terjadi
3. Uji Autokolerasi
residu pada periode saat ini (t) dengan residu pada periode satu periode
sebelumnya (t-1). Untuk memenuhi kriteria BLUE, model regresi harus terbebas
50
dari gejala autokolerasi. Alfigari (2000) mengungkapkan bahwa untuk mendeteksi
gejala autokolerasi dapat menggunakan uji statistik yaitu uji Durbin – Watson
Apabila du < dw < 4 –du, maka tidak terjadi auto kolerasi negatif dan positif
4. Uji Heteroskedastisitas
pengamatan lain. Salah satu asumsi penting dalam regresi linier berganda adalah
varian dan residul dari salah satu pengamatan ke pengamatan lain adalah tetap
Jika pada grafik scatter plot terlihat titik yang memebentuk pola tertentu ,
Jika pada grafik scatter plot, titik titik menyebar di atas dan bawah angka nol
pada sumbu Y serta tidak memebentuk pola tertentu yang teratur, maka dapat
homoskedastisitas)
51
3.5.5 Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Analisis
bebas terhadap satu variabel terikat secara bersamaan. Persamaan regresi dalam
independent yaitu Kualitas Produk (X1) dan Servicescape (X2), terhadap variabel
Y = α + β1 x1+ β2 x2+ e
Keterangan :
α = Konstanta
β1 = Koefisien regresi
X2 = Variabel servicecape
Y = Kepuasan konsumen
e = Error
3.5.5 Uji F
52
secara signifikan terhadap variabel dependent (Y) pada tingkat kepercayaaan
Jika nilai F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang
Jika nilai F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak yang
3.5.6 Uji T
dependent (Y) pada tingkat kepercayaan 95% (Sanusi, 2014) . Dalam penelitian
ini, uji hipotesis dilakukan melalui uji dua pihak dengan kriteria jika t hitung > t
53
Ho : β1 = 0 , artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap
terikat (Y)
Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah α = 0,05 (5%)
pada taraf signifikasi 95%. Variabel bebas (X) berpengaruh signifikan terhadap
54