Disusun Oleh:
KEN AUVA MAULIDA
NIM. 0910230086
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat
Sarjana Ekonomi
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul : “Faktor- faktor yang
2011)”. Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam
meraih derajat sarjana Ekonomi program Strata Satu (S-1) Fakultas Ekonomi dan
penulis tidak luput dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat
adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu
1. Bapak Helmy Adam, SE.,MSA, Ak. selaku dosen pembimbing yang telah
2. Bapak Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
4. Bapak Nurkholis, SE., M.Bus., Ph.d., Ak. selaku dosen penguji 1 (satu)
ABSTRAKSI ................................................................................................. x
Perusahaan ..................................................................................... 74
LAMPIRAN ...................................................................................................... 87
DAFTAR TABEL
Disusun Oleh:
Ken Auva Maulida
0910230086
Dosen Pembimbing:
HelmyAdam, SE.,MSA, Ak
ABSTRAK
By:
Ken Auva Maulida
0910230086
Advisory Lecturer:
HelmyAdam, SE.,MSA, Ak
ABSTRACT
The objectives of this research was to examine the influence of leverage ratio,
profitability ratio, public ownership proportion, and firm size to the disclosure of
sustainability performance on companies website which was listed at Indonesia
Stock Exchange until 2011. The population that have been use in this research
was all the companies that have been listed in Indonesia Stock Exchange, the
research periode of this research was 2011. Sustainability performance measured
by sustainability performance disclosure index, based on item indicator from GRI
G3 Guideline. Data processing and analysis is based on multiple linier regression
model. The result of multiple linier regression analysis indicate that firm size has
a statistically significant positive relationship with the disclosure of sustainability
performance on company website in the other hand leverage ratio has a
statistically significant negative relationship. Profitability ratio, public ownership
proportion do not have significant influence.
PENDAHULUAN
Sepanjang tahun 2011 meski perekonomian dunia bisa dibilang tidak dalam
keadaan yang menggembirakan dan sejumlah negara besar dilanda krisis hutang,
Indonesia justru mencetak pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) 6,5 persen
dan rasio hutang terhadap PDB hanya 25 persen. Pada tahun yang sama sektor
kinerja lingkungan dan sosial perusahaan mulai tumbuh secara perlahan- lahan.
perusahaan, terkait masalah lingkungan dan sosial. Kesadaran ini pula yang
perusahaan yang tidak hanya sebatas satu aspek kinerja saja, melainkan
depan dan bisnis berkaitan dengan masa kini, padahal sustainability seharusnya
menjadi bagian integral dari perencanaan jangka pendek dan perancangan strategi
yang mengabaikan norma-norma sosial akan kehilangan niat baik dari para
Lebih jauh Bary dan Bouma menyatakan salah satu contoh dramatis yang dari
merancang mobil berdasarkan asumsi bahwa ada sejumlah besar cadangan minyak
bumi dan bahan-bahan mentah yang tersedia dan dapat digunakan. Mereka
kehilangan daya saing mereka saat harga bahan bakar melambung tinggi di tahun
2005, sebuah refleksi dari semakin menipisnya cadangan sumber daya alam dunia.
Saat krisis terjadi, dalam jangka waktu yang singkat konsumen memilih mobil-
mobil yang lebih irit bahan bakar. Para perusahaan manufaktur mobil di Amerika
tidak memiliki cukup waktu untuk merespon trend ini dengan rancangan-
sebelumnya.
Banyak perusahaan seringkali masih berpikiran bahwa aktivitas
menghasilkan pendapatan, padahal penjualan hak emisi gas rumah kaca juga dapat
yang menerima Sertifikat Penurunan Emisi dari program pertukaran karbon yang
Alternatif. Kedua proyek ini diharapkan dapat mengurani emisi karbon sebesar 6-
7 juta ton CER antara 1 Januari 2005 – 2012. Di bulan Juni 2008, Indocement
menerima pembayaran pertama dari Bank Dunia senilai US$ 40.303 setelah
emisi gas rumah kaca bisa bernilai ratusan ribu dolar per tahunnya (Bary dan
Bouma, 2009).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa masyarakat dewasa ini kian
konsumen dewasa ini terbukti memperhatikan aspek- aspek sosial dan lingkungan
mendapat posisi tersendiri di hati masyarakat dalam peran utama mereka sebagai
mereka sebagai strategi untuk mengambil hati para konsumen dan yang paling
kepentingan.
Terdapat dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan
luar apa yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan badan pengawas
pengawas.
(Global Reporting Initiative) yang masih bersifat optiona, pedoman ini berisikan
prinsip-prinsip dalam mendefinisikan isi laporan dan menjamin kualitas dari informasi yang
dilaporkan. Panduan juga meliputi Standar Pengungkapan yang terdiri atas Indikator Kinerja dan
item pengungkapan lainnya sebagaimana halnya panduan akan topik teknis spesifik dalam
pelaporan.
terbilang cukup tinggi, untuk alasan itulah banyak perusahaan membuat dan
melalui website.
users dapat melakukan proses pencarian, filter, retrieve, dan bahkan mengatur
kembali informasi dengan biaya yang rendah dan dengan tepat waktu (Almilia,
2008).
sampel hanya 10 sampel saja yang menyajikan sustainability reporting pada menu
utama website, dan rendahnya kuantitas dan kualitas informasi yang disampaikan
Temuan lain dalam penelitian ini adalah banyak perusahaan yang tidak dapat
website perusahaan adalah tentang produk atau jasa yang dihasilkan, serta banyak
lain adalah penelitian Putri (2011) Xiao et al., (2004) . Namun ada juga beberapa
penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
Anggraini (2006).
Faktor lain yang diduga berpengaruh positif terhadap pengungkapan sukarela
Bowman & Haire (1976) dalam Anggraini (2006). Penelitian yang dilakukan
Tama (2012), Fahrizqi (2010) dan Almilia (2008) mendukung gagasan ini.
pengungkapan sukarela.
Perusahaan dengan porsi kepemilikan saham oleh publik yang besar juga
dikarenakan semakin banyak pemegang saham maka akan semakin banyak pula
(2011).Pernyataan ini sejalan dengan penelitian Hadi (2001) dan Mei Tan,
lebih besar akan mengungkapkan informasi yang lebih luas untuk mengurangi
biaya keagenan tersebut. Disamping itu perusahaan besar merupakan emiten yang
banyak disoroti, pengungkapan yang lebih besar merupakan biaya politis sebagai
sukarela antara lain penelitian Putri (2011), Tama (2012) dan Diinurrahman
(2011).
masalah pada penelitian ini adalah apakah rasio leverage, rasio profitabilitas,
1. Bagi investor dan kreditor penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel penelitian, serta
BAB V : PENUTUP
peneliti untuk pihak- pihak yang berkepentingan dan juga bagi penelitian
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan satu- satunya tanggung jawab sosial yang dimiliki adalah untuk
dan juga terpengaruh oleh kegiatan perusahaan” (Freeman, 2001) dalam Hawke
(2012).
stakeholder. Hal ini semakin didukung dengan munculnya konsep Triple bottom
line (TBL) yang merupakan sebuah konsep yang dicetuskan oleh John Elkington
(1994) dalam Tama (2012) melalui bukunya “Cannibals with Forks: The Triple
bottom line of 21st Century Business”. TBL mulai merubah paradigma bisnis dari
single p (Profit) menjadi triple p, yaitu profit, people, dan planet. Pada awalnya
perusahaan hanya berfokus pada single p, dimana tujuan utama perusahaan adalah
yang muncul dari kegiatan usaha. Namun pandangan ini berubah seiring dengan
(Hubbard 2006). TBL menyiratkan bahwa kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial
harus seimbang dan memiliki bobot kepentingan yang setara (Hubbard, 2008).
aspek finansial, lingkungan dan sosial. Teori- teori tersebut akhirnya mendasari
konsep three pillars of sustainability yang muncul dalam world summit tahun
pembangunan keberlanjutan .
Mengingat semakin tingginya kesadaran masyarakat sekarang terhadap
dalam laporan tahunan atau laporan terpisah adalah untuk mencerminkan tingkat
stakeholders lainnya.
sebagai berikut :
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa telah menjadi penting untuk sebuah
meets the needs of the present without compromising the ability of future
generations to meet their own needs.’ Atau dapat diartikan dalam bahasa
mereka sendiri. Definisi dari sustainable development ini sekarang biasa dianggap
2004) .
dan keberlanjutan lingkungan. Ketiga aspek tersebut kemudian disebut the three
pillars of sustainability atau tiga pilar keberlanjutan. Ketiga pilar tersebut saling
Gambar 2.1
overlapping-circles model
Sumber : www.csrindonesia.com
terintegrasi.
dependencies model.
Gambar 3.2
three concentric spheres/ nested-dependencies model
Sumber : www.csrindonesia.com
menyatakan bahwa model three concentric spheres ini menunjukkan bahwa aspek
sosial manusia “dimiliki sepenuhnya” oleh unsur lingkungan, karena dengan tidak
adanya unsur- unsur lingkungan, kehidupan sosial tidak akan berjalan, dan karena
manusia menciptakan ekonomi, maka manusia dapat mengubah model ekonomi
sustainability harus meliputi area kunci dari kinerja ekonomi, lingkungan dan
sosial.
tidak ada pemborosan dalam pemakaian sumber daya langka, dalam rangka
mencapai dua tujuan yaitu (1) kepuasan kebutuhan dan keinginan pribadi
justice dan justice towards nature, dalam hubungan manusia dan alam dalam
jangka waktu yang panjang dan dengan ketidakpastian masa depan yang tidak
dapat dipisahkan.
2. Orientasi pada masa depan dengan jangka waktu panjang dan dengan
dengan generasi masa datang, begitu juga keadilan antara manusia dan
alam.
Sedangkan menurut R.N. Stavins et al. (2003) aspek ekonomi dapat dikatakan
menyediakan fokus yang masuk akal untuk banyak analisis ekonomi mengenai
Persoalan utama dari economic sustainability adalah sistem manusia dan alam
dimana sumber daya alam langka, barang dan jasa, barang subsitusi maupun
bagaimana kita memahami dan mengatur hubungan antara manusia dan alam
dalam jangka waktu panjang agar nantinya sumber daya alam langka, barang dan
kepuasan kebutuhan manusia dan keinginan manusia dengan cara yang benar?
dalamnya
2.2.2 Social Sustainability
Social sustainability occurs when the formal and informal processes, systems,
structures and relationships actively support the capacity of current and
future generations to create healthy and liveable communities. Socially
sustainable communities are equitable, diverse, connected and democratic
and provide a good quality of life
Dengan kata lain social sustainability adalah sebuah keadaan dimana proses
formal dan informal, sistem, struktur dan hubungan- hubungan secara aktif
mendukung kapasitas dari generasi sekarang dan masa depan untuk menciptakan
masyarakat yang sehat dan layak. Dari definisi di atas juga ditekankan bahwa
masyarakat yang berkelanjutan secara sosial memiliki ciri- ciri adil, beragam,
Menurut McKenzie (2004) ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk
datang tidak akan dirugikan dengan aktivitas dari generasi masa kini.
tetapi juga pada area lain dalam kegiatan politik terutama sekali dalam
level lokal.
“pemancaran” tersebut.
komunitas .
jawab .
secara lingkungan jika kegiatan atau praktek tersebut selaras dengan stabilitas
tersebut bergantung.
Yale Center for Environmental Law and Policy (YCELP) dan Center for
University. Setelah melalui studi panduan awal di tahun 2000, ESI pertama kali
diterbitkan pada tahun 2001 dan sesudah itu terus “diperhalus” di tahun 2002 dan
2005 (Esty et al ., 2005) dalam (Morse and Fraser, 2005). Indeks ini digunakan
memungkinkan pemahaman yang lebih baik akan “ harga yang harus dibayar”
dari peraturan atau kebijaksanaan terkait lingkungan. Tujuan utama dari ESI
adalah untuk menyediakan pembanding yang luas antar negara (Morse dan Fraser
2005).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya ESI terdiri dari beberapa indikator,
berikut adalah tabel indikator dan komponen dari ESI dalam versi tahun 2002
Tabel 2.1
Indikator ESI
Component of The ESI Number of Number of
Indicators variables
The Environmental systems(SYSTEM) 5 13
Environmental
Sustainability Reducing environmental 5 15
Index (ESI) stresses(STRESS)
Reducing human 5 22
vulnerability(VULNER)
Social and institutional capacity (CAP) 3 13
Global stewardship (GLOBAL) 20 68
Sumber : Morse dan Fraser (2005)
2.3 Pengungkapan Sustainability Performance pada Website Perusahaan
pengungkapan sukarela dan tidak diregulasi oleh badan tertentu pada beberapa
dan baik pengungkapan wajib maupun sukarela. Bonson dan Escobar (2001)
Internet telah terbukti telah menjadi media yang potensial dalam pengungkapan
website mereka.
yang digunakan, dan produk yang dihasilkan. Sedangkan informasi sosial yang
dikembangkan oleh Cheng, Lawrence dan Coy (2000) dan sampel 19 industri
Indonesia. Temuan lain dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak banyak
juga dilakukan oleh Sasongko dan Luciana (2008), memberikan bukti bahwa dari
menu utama website, dan rendahnya kuantitas dan kualitas informasi yang
dalam semua dimensi dan untuk semua drivers dari keberlanjutan perusahaan
dibagi menjadi tiga dimensi, lingkungan, sosial dan ekonomi. Global Reporting
performance tersebut.
pertama kali pada tahun 1997 oleh The Boston Based Coalition on Environmental
lebih dari tujuh tahun terakhir ini GRI telah masuk dalam kriteria kerangka
bagi tanggapan dan pengujian publik pada musim semi tahun 2000. Sebanyak dua
puluh satu perusahaan dari seluruh dunia menjadi proyek percontohan bagi
komentar yang subtantif. Baru pada Juni 2000, GRI meluncurkan the
sustainability Reporting Guidelines yang telah diadopsi oleh kurang lebih seratus
UN development fund) yang saat ini telah menjadi organisasi independen. GRI
persetujuan pihak ketiga, yakni proses pencapain tujuan melalui negosiasi diantara
mitra kerja dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan sosial dan standar lingkungan.
GRI memiliki misi yaitu menciptakan konsisi yang transparan dan dapat bertukar
ekonomi, lingkungan dan kinerja sosial agar dapat dibandingkan dengan laporan
Utilities, Financial Services, Food Processing dan Media. Dalam penelitian ini ,
subjek yang diteliti adalah perusahaan manufaktur, dan karena GRI tidak
lebih jauh ke dalam subkategori Praktek tenaga kerja dan pekerjaan yang layak,
terms dari indikator yang ada, kompilasi metodologi, intended scope dan relevansi
sosial. Indikator sosial dikategorikan lebih lanjut menjadi Pekerja, Hak Asasi,
Indikator inti telah dikembangkan melalui proses yang dilakukan GRI dengan
muncul atau menjelaskan topik yang mungkin menjadi material bagi sejumlah
organisasi tetapi tidak untuk organisasi lainnya. Terdapat total 79 indikator kinerja
dari 3 kategori yang akan dilampirkan dalam penulisan ini. Aspek- aspek pokok
posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu entitas. Laporan
Apa yang jarang dilaporkan, tapi yang sering diinginkan oleh pembaca
telah layak secara keuangan, namun hal tersebut boleh jadi dicapai dengan
menciptakan eksternalitas yang berdampak terhadap pemangku kepentingan
hayati), emisi, efluen dan limbah, produk dan jasa, pengangkutan/transportasi, dan
aspek menyeluruh
Energi, air dan bahan yang diperkenalkan dalam tiga jenis input standar yang
kepentingan lingkungan, yang ditangkap oleh Aspek dari Emisi, Efluen dan
dimana itu dapat dilihat sebagai sumber alam. Namun keanekaragaman hayati
organisasi dapat mempengaruhi lingkungan, namun sering melalui pihak yang lain
seperti pelanggan atau supplier dari jasa logistik. Kompilasi dan Aspek
kinerja lingkungan.
bahwa produk dan jasa tersebut sesuai dengan pemakaian yang dimaksudkan dan
Susunan indikator Tenaga Kerja secara luas didasarkan pada pengertian kerja
yang layak. Rancangan itu dimulai dengan keterangan tentang cakupan dan
distribusi/ penebaran jenis kelamin dan kelompok usia. Pendekatan dialog antara
organisasi dan karyawan, dan derajat karyawan diorganisasikan dalam badan
dalam Indikator Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LA6, LA7, LA8, LA9) yang
tujuan keduanya mencakup program dan kinerja statistik tentang kesehatan dan
sosial yang luas dari keberagaman dan perlakuan setara dicakup dalam LA14
kegiatan dari organisasi terhadap hak-hak asasi sipil dan politik dari para
of Human Rights) dan Deklarasi ILO Tahun 1998 tentang Prinsip dan Hak- Dasar
Work of 1998), khususnya delapan Konvensi Inti (Core Conventions) dari ILO.
Walaupun berkaitan erat, penggolongan HAM dan Praktek Ketenagakerjaan
mempunyai tujuan yang berbeda. Indikator HAM terfokus pada cara organisasi
kerja.
diperbandingkan atas akibat atau hasil, yang oleh karena itu difokuskan terutama
pada kasus-kasus yang terkait dengan inti HAM. Kasus pada umumnya
mencakup tiga bidang umum yaitu Kasus yang terkait dengan aspek dasar HAM,
menangani masalah hak asasi manusia, termasuk pelatihan dan prosedur internal,
Kategori kinerja untuk Pekerja, Hak Asasi Manusia, dan Tanggung Jawab
Namun demikian, dampak sosial dari organisasi juga terkait dengan interaksinya
dengan struktur pasar dan institusi sosial yang membentuk lingkungan sosial di
mana kelompok-kelompok kepentingan saling berinteraksi. Interaksi semacam ini,
dan bagaimana interaksi organisasi dengan institusi sosial lainnya dikelola dan
ditengahi.
Secara khusus, informasi yang dicari terkait dengan penyuapan dan korupsi,
luar apa yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan badan pengawas
informasi privat yang menurut pertimbangannya sangat diminati oleh investor dan
pemegang saham, khususnya kalau informasi tersebut merupakan berita baik
al.,. (2005) dalam Putri (2011) menyatakan bahwa motivasi yang terpenting
prediksi pasar sangat berbeda dengan prediksi mereka. Selain itu terdapat
motivasi lain yaitu memberikan sinyal (tanda), dimana manajer dianggap akan
diwajibkan oleh standar akuntansi atau badan pengawas. Sehingga motivasi yang
sustainability performance perusahaan digunakan item- item yang selama ini telah
2.7.1 Leverage
menggunakan aktiva dan sumber dana yang menimbulkan beban tetap bagi
structure tampak pada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar, utang
saham biasa dan laba ditahan. Yang disebut dengan leverage factor merupakan
perbandingan antara nilai buku total utang (D) dan total aktiva (TA) atau
DER (Debt to Equity Ratio) . DER berhubungan dengan tingkat modal yang
berasal dari pihak luar perusahaan. DER merupakan rasio yang mengukur
besarnya hutang yang ditanggung melalui modal sendiri (Trisnaeni, 2007) dalam
Tama (2012). DER didapatkan dari presentase perbandingan total utang dengan
total modal. DER dipilih dalam penelitian ini karena DER berhubungan dengan
tingkat modal yang berasal dari pihak luar perusahaan, sehingga DER layak
2.7.2 Profiitabilitas
1. Profit margin on sales atau margin laba atas penjualan (dihitung dengan
Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROE, karena
tentang pasar modal, yang dapat melakukan penawaran umum hanyalah emiten
umum adalah:
1. Tahap persiapan
saham yang dimiliki masyarakat (publik) dengan jumlah saham perusahaan yang
beredar .
ukuran dari suatu perusahaan yang dilihat dari market capitalization. Ukuran
nilai ekuiti, nilai penjualan atau nilai total aset yang dimiliki perusahaan. Menurut
undang- undang No.9 tahun 1995 tentang usaha kecil poin b, menjelaaskan bahwa
Dengan adanya ketentuan ini maka dapat dinyatakan bahwa perusahaan yang hasil
industri menengah dan besar. Selain itu ukuran perusahaan yang didasarkan pada
total aset yang dimiliki oleh perusahaan diatur dalam ketentuuan BAPEPAM no
perusahaan yang memiliki jumlah kekayaan total (total assets) tidak lebih dari
Dari uraian di atas, ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aktiva yang
dalam logaritma natural, sehingga ukutan perusahaan juga dapat dihitung dengan
Performance
(Darwis , 2007 ). Menurut Meek et.al (1995) dalam Putri (2011) semakin tinggi
tingkat leverage perusahaan, semakin besar pula biaya agensi, atau dengan kata
lain semakin besar kemungkinan terjadi transfer kemakmuran dari kreditur jangka
panjang kepada pemegang saham dan manajer. Untuk mengurangi biaya agensi
hak mereka sebagai kreditur. Berdasarkan teori ini, semakin tinggi tingkat
(Almilia , 2008)
(ICD) atau pengungkapan sukarela perusahaan berbasis internet. Hal ini senada
dengan hasil penelitian Putri (2011) yang menemukan bahwa rasio leverage
yang berkebalikan ditemukan oleh Almilia (2008). Atas uraian diatas, dan
berikut :
Performance
besar pengungkapan informasi sosial Bowman & Haire (1976) dalam Anggraini
(2006).
dilakukan oleh Singhvi dan Desai (1971) dalam Almilia (2008). Singhvi dan
Desai (1971) menggunakan 500 perusahaan besar di U.S, dan memberikan bukti
akan cenderung meng ungkapkan lebih banyak informasi ketika ada peningkatan
keuangan yang lebih besar bagi perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas
(sukarela).
hasil penelitian Fahrizqi (2010), dan Almilia (2008) namun bertentangan dengan
Perusahaan dengan porsi kepemilikan saham oleh publik yang besar juga
dikarenakan semakin banyak pemegang saham maka akan semakin banyak pula
(2011).
tahun 1999 menemukan bahwa perusahaan dengan proporsi saham publik yang
besar memiliki pengungkapan sukarela yang besar pula. Namun hasil penelitian
(2011) .
Atas uraian diatas, dan mengingat bahwa pengungkapan sustainability
Performance
variasi pengungkapan dalam laporan tahuan perusahaan. Hal ini jika dikaitkan
dengan teori agensi, perusahaan besar memiliki biaya keagenan yang lebih besar
banyak disoroti, pengungkapan yang kebih besar merupakan biaya politis sebagai
jika nilai ukuran perusahaan meningkat maka akan berdampak pada kenaikan
Sehingga semakin tinggi rasio ini maka semakin baik tingkat pengungkapan
sukarela perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2011) dengan menggunakan sampel
Penelitian lain yang juga mendukung hubungan positif antara ukuran perusahaan
Diinurrahman (2011).
Leverage
(X1)
profitabilitas
Pengungkapan
(X2) sustainability
performance pada
website perusahaan
Proporsi kepemilikan
saham publik (Y)
(X3)
Ukuran Perusahaan
(X4)
METODE PENELITIAN
hypotesis testing. Menurut Indriantoro dan Supomo (1999 :89 ) hypotesis testing
hubungan antar variabel . Tipe hubungan antara dua variabel atau lebih dapat
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda- benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/ subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek
yang listed di BEI tahun 2011 sebanyak 136 perusahaan. Perusahaan manufaktur
dipilih, untuk menghindari adanya industrial effect yaitu risiko industri yang
berbeda antar suatu sektor industri yang satu dengan yang lain.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono 2005:91). Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka pneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu.
2. Mempunyai official website yang dapat diakses dan tidak dalam masa
Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang dipeoleh dari
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
2011 berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesian Stock Exchange (IDX).
Data sekunder adalah data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri
oleh peneliti (Sekaran, 2006: 77). Data sekunder tersebut terdiri dari :
BEI pada tahun 2011 yang telah dipublikasikan dan bersumber dari
masing perusahaan
dokumentasi, yaitu dengan mencari data sekunder yang berupa laporan keuangan
laporan keuangan terdaftar pada BEI pada tahun 2011 . Untuk pengungkapan
akibat, karena adanya variabel bebas (variabel independen) (Sugiyono, 2005: 40).
performance pada website perusahaan dalam penelitian ini akan diukur dengan
performance pada website perusahaan yang dibagi dalam tiga kategori yaitu
dalam subkategori praktek tenaga kerja dan pekerjaan yang layak, hak asasi
performance diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan.
yang disesuaikan.
Indeks pengungkapan sustainability performance (SP) (Y) =
79
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah faktor- faktor yang mempengaruhi
1. Rasio Leverage
jangka panjang. Rasio leverage dalam penelitian ini menggunakan debt to equity
2. Rasio profitabilitas
berikut :
PUB : n
k
keterangan :
penelitian Almilia dan Retrinasari (2007) dalam Putri (2011) yaitu dengan
meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata- rata dan
standar deviasi. Hasil analisis deskriptif berguna untuk mendukung interpretasi
Uji ini dilakukan untuk menghindari terjadinya problem klasik karena dapat
menyebabkan hasil perhitungan menjadi bias dan tidak valid. Uji asumsi klasik
a. Uji normalitas
besar (n>30). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik . Dalam
adalah
normal
sebaliknya jika nilai tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi
multikolinieritas.
c. Uji Autokorelasi
berkorelasi berdasakan urutan waktu (time series) atau urutan ruang (cross
periode t-1 (periode sebelumnya ). Jika ada korelasi maka akan terjadi
d. Uji Heteroskedastisitas
berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Metode yang digunakan untuk
dengan melakukan uji glejser. Dalam uji glejser nilai absolut residual
│Ut│ = α + β Xt +vt
2009: 129)
setelah bebas dari pelanggaran asumsi klasik agar hasil pengujian dapat
diinterpretasikan dengan tepat. Metode regresi linier berganda, yaitu metode yang
digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap
variabel dependen dengan skala pengukur rasio dalam suatu persamaan linier
(Indriantoro dan Supomo ,1999). Regresi linier berganda digunakan penulis untuk
menguji faktor- faktor yang terdiri dari rasio leverage, profitabilitas, ptoporsi
maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
dimana :
B0 = Intercept
e = error
Menurut Ghozali (2009: 87) ketepatan fungsi regresi tersebut dalam menaksir
nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit – nya yang secara statistik dapat
model dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2009: 87) . Nilai
R2 berkisar antara 0-1, nilai yang kecil berarti kemampuan variabel independen
a. Bila F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikan (sig ≤ 0,05)
maka hipotesis tidak dapat ditolak, ini berarti bahwa secara simultan
dependen .
b. Bila F hitung < F tabel atau probabilitas > nilai signifikan (Sig ≥0,05)
dependen.
3.10.3 Uji Statistik t
uji t diperoleh dengan bantuan program SPSS, yaitu dengan melihat nilai
a. Jika sig. t <0,05 , hal ini berarti variabel independen secara parsial
b. Jika sig. t > 0,05 , hal ini berarti variabel independen secara parsial tidak
terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011. Perusahaan tersebut
juga menerbitkan laporan keuangan tahun 2011 dan memiliki website perusahaan.
Tabel 4.1
Perolehan Sampel Penelitian
NO Kriteria Sampel Jumlah
1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011 136
2 Perusahaan- perusahaan manufaktur yang tidak mempunyai 33
official website / sedang dalam masa perbaikan
3 Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan 4
keuangan yang telah diaudit yang berkahir 31 Desember 2011
di www.idx.co.id
4 Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang rupiah 8
Jumlah sampel yang tersedia 91
Tahun pengamatan 1
Total sampel selama periode penelitian 91
4.1.1 Pengungkapan Sustainability Performance
pada tahun 2011 dengan total pengungkapan sebanyak 320 pengungkapan. Hasil
sampel pada tahun 2011 akan kinerja keberlanjutan dalam website perusahaan
Tabel 4.2
Hasil Analisis Indeks Pengungkapan Sustainability performance
Kategori Jumlah Pengungkapan Per
kategori
Ekonomi 48
Lingkungan 154
Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak 31
Hak asasi manusia 3
Masyarakat 1
Tanggungjawab Produk 83
sebesar 48,13%, kategori ekonomi sebesar 15%, kategori praktek tenaga kerja dan
pekerjaan yang layak sebesar 9,69%, kategori hak asasi manusia sebesar 0,94%,
25,94% .
paling tinggi berkaitan dengan penggunaan bahan alam, pemakaian energi dan
ini cenderung lebih besar karena kinerja lingkungan sendiri memang telah diatur
dalam undang- undang PT No.40 tahun 2007 pasal 74 ayat 1 yang menyebutkan
sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
pernyataan Dunlap dan Scarce (1991) dalam Agustin (2010) yang menyatakan
publik juga ingin tahu sebesar apa kegiatan perusahaan itu berdampak terhadap
dapat dijadikan sebagai investasi masa depan perusahaan karena program ini
subkategori praktek tenaga kerja dan pekerjaan yang layak, hak asasi manusia,
kinerja sosial ini menjadi kategori kinerja yang banyak diungkapkan setelah
kategori lingkungan. Hal ini karena kinerja sosial yang merupakan salah satu
karena perusahaan ingin menanamkan bahwa produk yang telah dihasilkan aman
data yang dilihat dari nilai rata- rata (mean), standar deviasi dari masing- masing
variabel penelitian. Hasil analisis deskriptif dari variabel- variabel penelitian dapat
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
LEV 91 -27.05 40.37 1.3853 5.51642
ROE 91 -7.69 1.56 .0921 .87510
SHARE 91 .02 .68 .2633 .15733
SIZE 91 25.19 32.66 27.9812 1.43071
SP 91 .01 .20 .0452 .03192
Valid N
91
(listwise)
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari 91 sampel yang diteliti,
nilai terendah dari variabel leverage sebesar -27,05 dan nilai tertingginya sebesar
40, 37. Untuk variabel profitabilitas yang diukur dengan Return of Equity nilai
terendah mencapai sebesar -7,69 sedangkan nilai tertingginya sebesar 1,56. Nilai
terendah dari variabel kepemilikan saham publik (SHARE) sebesar 0,02 dan
sebesar 0,68 untuk nilai tertinnginya. Pada variabel ukuran perusahaan dimana
apabila nilai log asset semakin banyak maka ukuran perusahaan tersebut semakin
besar, nilai terendah sebesar 25,19 dan nilai tertinggi sebesar 32,66. Pada variabel
Nilai rata- rata variabel leverage dan profitabilitas (ROE) masing- masing
1,39 dan 0,921, standar deviasi kedua variabel adalah 5,52 dan 0,88. Nilai rata-
rata kepemilikan saham publik (SHARE) dan ukuran perusahaan (SIZE) adalah
0,26 dan 27,98, sedangkan standar deviasi kedua variabel tersebut adalah 0,16 dan
Pengujian ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
ini uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji
Unstandardized
Residual
N 91
a
Normal Parameters Mean .0000000
Positive .104
Negative -.047
Kolmogorov-Smirnov Z .992
dari α=0,05.
penelitian ini menggunakan nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor
(VIF). Jika nilai tolerance< 0,10 dan nilai VIF>10 maka terjadilah
multikolinieritas. Sebaliknya jika nilai tolerance> 0.10 dan nilai VIF< 10 maka
Hasil nilai VIF untuk variabel independen adalah lebih kecil dari 10 dan nilai
Tabel 4.6
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.113 .038 -2.987 .004
LEV .000 .000 -.087 -.659 .512
ROE .002 .003 .081 .613 .541
SHARE -.015 .012 -.126 -1.227 .223
SIZE .005 .001 .367 3.534 .001
a. Dependent Variable: abs_res
VARIABEL t-hitung Probabilitas keterangan
LEV -0,659 0,512 Tidak signifikan
ROE 0,613 0,541 Tidak signifikan
SHARE -1,227 0,223 Tidak signifikan
SIZE 3,534 0,001 signifikan
uji glejser di atas dapat dijelaskan bahwa masing- masing 3 variabel bebas yaitu
saham publik (X3), dan Ukuran Perusahaan (X4). Sedangkan variabel dependen
(Y). Untuk mengatasi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi yang akan
bahwa hasil regresi yang didapat telah dapat telah terbebas dari
heteroskedastisitas. Hasil output yang sudah diestimasi dengan opsi robust adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.7
Ringkasan Output Analisis Regresi
Variabel Koefisien Standard t- hitung P-value
Regresi Error
LEV -0, 001 0,000586 -1.74 0.086
ROE -0.005 0,0035658 -1.27 0.209
SHARE -0.044 0,0161457 -2.73 0.008
SIZE 0.012 0,0028978 4.25 0.000
Cons -0.286 0,0780824 -3.66 0.000
R2 0.2880
Adjusted R2 0,255
F hitung 5.57
Prob (F-statistic) 0.0005
Jumlah Observasi 91
Std. Error Of 0,02755
The Estimate
Dimana :
X1 : Leverage
X2 : Profitabilitas
X4 : Ukuran Perusahaan
e : Error
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa R adjusted square diperoleh sebesar 0,255.
performance pada website perusahaan (Y) dapat dijelaskan oleh persamaan regresi
sebesar 25,5% sedangkan sisanya sebesar 74,5% dijelaskan oleh variabel lain
Tabel 4.7 juga menunjukkan bahwa nilai F- statistic sebesar 5.57 dengan
probabilitas sebesar 0,0005 (< 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel
Hipotesis 1
website perusahaan. Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa variabel rasio leverage
namun pada level signifikansi 10%, leverage dengan nilai t hitung sebesar -1,74
perusahaan. Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa variabel profitabilitas (X2)
memiliki nilai probabilitas sebesar 0.209, karena probabilitas lebih besar dari α=
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel leverage tidak berpengaruh terhadap
Hipotesis 3
performance pada website perusahaan. Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa variabel
sebesar 0.008. t hitung yang negatif menandakan bahwa hubungan yang terbentuk
bersifat berkebalikan atau negatif, dapat dilihat pula bahwa probabilitas variabel
ini lebih kecil dari α= 0,05, ini berarti variabel proporsi kepemilikan saham
pada website perusahaan (Y) . Namun setelah variabel diuji pengaruhnya secara
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: SP
Dari hasil uji regresi secara parsial tersebut didapatkan nilai probabilitas
sebesar 0,383 lebih besar dari α= 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis 3 ditolak.
Hipotesis 4
perusahaan. Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa variabel ukuran perusahaan (SIZE)
(X4) memiliki nilai probabilitas sebesar 0,000. t hitung yang positif menandakan
bahwa hubungan yang terbentuk bersifat searah atau positif. Karena probabilitas
lebih kecil dari α= 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel size perusahaan
Menurut Meek et.al (1995) dalam Putri (2011) semakin tinggi tingkat
leverage perusahaan, semakin besar pula biaya agensi, atau dengan kata lain
panjang kepada pemegang saham dan manajer. Untuk mengurangi biaya agensi
tidak mendukung teori keagenan, dimana perusahaan dengan rasio leverage yang
tinggi harusnya lebih banyak melakukan pengungkapan informasi, dalam hal ini
melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba di masa depan. Dengan
melanggar perjanjian utang. Manajer akan memilih metode akuntansi yang akan
interest coverage, modal kerja dan ekuitas pemegang saham (Watt &
Zimmerman, 1990 dalam Scott, 1997) . Oleh karena itu semakin tinggi tingkat
laba sekarang lebih tinggi. Supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer
sustainability performance ).
peduli akan keberlanjutan baik saat laba perusahaan besar maupun kecil. Selain
itu salah satu alasan perusahaan menerapkan tanggungjawab sosial dan
lingkungannya adalah karena adanya tuntutan dari stake holder termasuk aktivis,
dan masyarakat umum. Atau kemungkinan lain, perusahaan memang telah benar-
yang besar juga akan memberikan pengungkapan informasi yang lebih rinci. Hal
banyak pula pihak- pihak yang berkepentingan. Hasil penelitian ini menunjukkan
saham publik perusahaan tersebut kecil atau besar. Dalam penelitian ini rata- rata
proporsi kepemilikan saham publik adalah sebesar 26,3% jadi dapat dikatakan
yang rendah.
Perusahaan- perusahaan di Indonesia kepemilikan sahamnya kebanyakan
dimiliki oleh non publik yang masih ada kaitan dengan perusahaan sehingga
website tidak terlalu dibutuhkan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh
manajemen yang lebih menentukan . Selain itu investor yang ada di lapangan
lebih mengandalkan alat analisis yang bersifat teknis, daripada analisis yang
perusahaan. Perusahaan besar merupakan emiten yang paling banyak disoroti baik
Penjelasan lain adalah berkaitan dengan teori agensi dimana perusahaan besar
memiliki biaya keagenan yang lebih besar daripada perusahaa kecil. Perusahaan
besar akan mengungkapkan informasi yang lebih banyak sebagai upaya untuk
mengurangi biaya keagenan tersebut. Sejalan dengan teori- teori di atas, hasil
penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara size
performance ini dilakukan untuk mengurangi biaya keagenan dan polititical cost
yang dilakukan, selain karena motivasi biaya agensi dan political cost, terlebih
lagi pada dasarnya perusahaan besar lebih percaya diri (confidence) dan mampu
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
ini, dari hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan, diperoleh
perusahaan besar maupun kecil. Selain itu salah satu alasan perusahaan
kebanyakan dimiliki oleh non publik yang masih ada kaitan dengan
dalamnya.
perusahaan.
pengamatan.
5.3 Saran
1. Untuk Perusahaan
terhadap publik.
ini
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Triani. 2010. Analisis Hubungan Antara Kinerja Ekonomi dan Kinerja
Lingkungan dengan Alokasi dana CSR pada Perusahaan Ekstraktif . Skripsi.
Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Hadi, Nor. 2001. Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan
Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Jakarta.
Tesis.Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro
http://environment.nationalgeographic.com/environment/greendex/2008-survey/,
diakses tanggal 21 November 2012
Hubbard, Graham.2006. Measuring Organizational Performance Beyond the
Triple Bottom Line. Wiley InterScience, (www.interscience.wiley.com),
diakses tanggal 21 November 2012
Indriantoro dan Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi &
Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Morse dan Fraser. 2005. Making Dirty Nations Look Clean? The Nation State and
the Problem of Selecting and Weighting Indices as Tools for Measuring
Progress Towards Sustainability. Geoforum. xxx (2005) xxx–xxx
Putri, Diah Safitri. 2011. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan
Sukarela Laporan Tahunan Perusahaan. Skripsi. Malang: Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Brawijaya
www.idx.co.id
www.globalreporting.org