Anda di halaman 1dari 70

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PT PRIMA


ABADI MIGAS DENGAN METODE SMART

SKRIPSI

Untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana Strata 1


Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

DELVIA AULIANA

20202205042

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS TEKNOLOGI AKBA MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya, penulis

dapat menyelesaikan Skirpsi ini dengan judul “Sistem Penunjang Keputusan

Penilaian Kinerja Karyawan PT Prima Abadi Migas Dengan Metode Smart”.

Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita,

yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus

berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah, serta rahmat bagi

seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan Skripsi ini pada tepat

waktunya. Selama pembuatannya mulai dari awal sampai akhir penulisan, penulis

mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, terutama dari kedua

orang tuaku tercinta Ayahanda Joko Suciono, Ibunda Dian Faira , Serta Ayahanda

Angkatku tercinta Aminullah sebagai inspirasi dan semangat hidupku. Serta tak

lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada keluarga besarku yang telah

memberikan doa dan motivasi untuk penulis.

Selama penyusunan Skripsi ini dari awal hingga akhir penyelesaian, penulis

mendapat banyak bimbingan dan pengerahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Dr. Y. Johny W.Soetikno, SE.,MM. Selaku Rektor Universitas Dipa Makassar.

2. Ir.H. Irsal., M.T selaku Ketua Prodi Strata satu (S1) Teknik Informatika

Universitas Dipa Makassar.


3. Dr. Asri Kunda ,SE,M.M. selaku pembimbing I Skripsi ini yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan masukan kepada penulis.

4. Sri Wahyuni, S.kom., M.T selaku pembimbing II Skripsi ini yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan masukan kepada penulis.

5. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh staf pengajar di Universitas Dipa Makassar yang

telah mendidik dan memberikan pengetahuan selama mengikuti jenjang

pendidikan.

6. Untuk sahabatku Dian Reskyta, Hardiyanti Rahmah , Pangestu Indah ,

Dheandra Havannah , Khiky , Cimmy , Adhi , Ega , Ade Isman, Whira, Rafly

yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.

7. Teman-teman terbaikku Ferdi, Shobur, Syuhadak, Jeniar ,Yaury , fikrul , chan

Adel, Julita, Hajra, Dayu, Dewi, Arjho, Kristy, yang senantiasa selalu

memberikan semangat bagi penulis.

8. Rekan-rekan mahasiswa Universitas Dipa Makassar yang telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini yang tidak bisa penulis

sebutkan semuanya.

9. Serta seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, saran serta

kritik yang membangun selama proses penyelesaian Skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan dan melimpahkan Rahmat dan

Ridha-nya kepada kita semua, serta semoga Skirpsi dapat bermanfaat bagi semua

orang, Aamiin. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itulah penulis akan menerima semua kritik dan saran untuk menyempurnakan

Skripsi ini.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 10 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah ...................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................... 3

1.5 Sistematika Penulisan .............................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 5

2.1 Kerangka Berfikir .................................................................... 5

2.2 Landasan Teori .................................................................... 6

2.2.1 Kriteria Penilaian ......................................................... 6

2.2.2 Metode Simple Multi Attribute Rating Technique ...... 7

2.2.3 Penerapan Metode SMART ........................................ 9

2.2.4 Proses Pemodelan SMART ......................................... 22

2.2.5 Sistem Penunjang Keputusan ...................................... 24

2.2.6 Tujuan Sistem Penjunjang Keputusan ........................ 25

2.2.7 Kinerja ......................................................................... 26

2.2.8 PHP .............................................................................. 26


2.2.6 Unifield Modeling Language (UML) .......................... 27

2.2.6.1 Definisi UML .................................................. 27

2.2.6.2 Komponen UML ............................................. 27

2.2.7 Pengujian Sistem Blackbox ......................................... 32

2.3 Penelitian Terkait / Road Map Penelitian ............................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 35

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 35

3.2 Jenis Penelitian ........................................................................ 35

3.3 Tehnik Pengumpulan Data ....................................................... 36

3.4. Alat dan Bahan Penelitian ....................................................... 36

3.4.1 Alat Penelitian ............................................................. 36

3.4.2 Bahan Penelitian .......................................................... 37

3.5. Metode Pengujian .................................................................... 37

3.4. Tahapan Penelitian .................................................................. 38

3.4. Jadwal Penelitian ..................................................................... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 40

4.1 Perancangan Solusi .................................................................. 40

4.1.1 Analisis Perancangan Sistem ....................................... 40

4.1.2 Rancangan Antar Muka................................................ 45

4.2 Hasil dan Pembahasan.............................................................. 50

4.2.1 Pengujian Blackbox ..................................................... 52

4.2.2 Pengujian Aplikasi ....................................................... 53

4.2.3 Hasil Pengujian Aplikasi .............................................. 61


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 62

5.1 Kesimpulan .............................................................................. 62

5.2 Saran.. ...................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Prima Abadi Migas adalah perusahaan yang didirikan sejak awal 2021

oleh Bapak Tommi Kamsul Gemitomo yang bergerak dalam bidang usaha industri

pengadaan Oksigen, CO2 dan Argon diperuntukkan untuk perusahaan kontruksi

maupun medical dibeberapa perusahaan di wilayah Sulawesi Tenggara. PT Prima

Abadi Migas menjadi agen distributor pada perusahaan tambang berbasis nikel

yaitu PT. Indonesia Morowali Industrial Part dan beberapa Rumah Sakit besar di

kendari yang memerlukan banyak oksigen ditengah pandemi Covid-19.

Masalah yang muncul saat ini adalah adanya karyawan yang langsung

ditetapkan menjadi karyawan berprestasi hanya dilihat dari satu kriteria saja yaitu

kerjasama sementara untuk kriteria yang lain karyawan tersebut belum tentu

unggul, kriteria yang harus dipenuhi oleh karyawan di PT. Prima Abadi Migas yaitu

integritas, kerjasama, kreatif, pelayanan pelanggan, profesionalisme dan orientasi

tujuan. Dengan banyaknya kriteria yang berpengaruh dalam menentukan karyawan

berprestasi berdasarkan kinerja yang ingin dipilih,maka hal ini tentunya akan

mempersulit manajer dalam menentukan pilihan yang tepat, sesuai dengan kriteria

yang diinginkan. Masalah ini tergolong kedalam masalah yang bersifat

multiobjective (banyak tujuan yang ingin dicapai), dan multicriterias (ada banyak

kriteria yang menentukan dalam mencapai keputusan tersebut). (Nurhasanah, 2017)

1
Banyak metode Sistem Pendukung Keputusan yang dapat membantu

permasalahan diatas. Salah satu metode tersebut adalah metode SMART (Simple

Multi Attribute Rating Technique). Metode SMART merupakan metode

pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah penentuan pilihan yang

bersifat multiobjective diantara beberapa kriteria. Untuk itu perlu dirancang sebuah

aplikasi sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode Simple Multi

Attribute Rating Technique (SMART), sehingga nantinya akan dapat menghasilkan

suatu analisa yang efektif dan efisien. (Nurhasanah, 2017)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemudahan - kemudahan

dalam melakukan proses penilaian karyawan PT Prima Abadi Migas untuk

menentukan kategori karyawan berprestasi dengan menggunakan Metode SMART.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diuraikan berdasarkan latar belakang adalah :

1. Bagaimana merancang sistem penunjang keputusan dengan menetapkan

Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) dalam proses penilaian

kinerja karyawan PT Prima Abadi Migas?

2. Bagaimana mengimplementasikan sistem penunjang keputusan dengan

menetapkan Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) dalam proses

penilaian karyawan PT. Prima Abadi Migas?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penulisan proposal penelitian ini adalah:


1. Kriteria penilaian karyawan berdasarkan kriteria yaitu integritas, kerjasama,

kreatif, pelayanan pelanggan, profesionalisme dan orientasi tujuan pada PT

Prima Abadi Migas.

2. Sistem yang dibuat menggunakan Metode Simple Multi Attribute Rating

Technique (SMART) berbasis web.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat rancangan sistem penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan

dengan menggunakan Metode Simple Multi Attribute Rating Technique

(SMART) dalam proses penilaian karyawan PT. Prima Abadi Migas.

2. Mengimplementasikan sistem penunjang keputusan yang sudah dirancang

dengan menetapkan Metode Simple Multi Attribute Rating Technique

(SMART) dalam proses penilaian karyawan PT. Prima Abadi Migas.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran umum dari keseluruhan tugas akhir ini maka

sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN : Membahas tentang latar belakang dilakukannya

penelitian, rumusan masalah yang akan dibahas, tujuan yang ingin dicapai, batasan

masalah, metode penyelesaian masalah yang digunakan dalam tugas akhir ini, dan

sistematika dari penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA : Membahas tentang kerangka pikir penelitian,

konsep sistem informasi, Diagram Alir Flowchar, Unified Modeling Language


(UML), konsep perancangan sistem, konsep database serta konsep pengujian

sistem.

BAB III. METODE PENELITIAN : Bab ini membahas tentang tempat

melakukan penelitian, teknik pengumpulan data, sistem yang sedang berjalan, serta

alat dan bahan penelitian.

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN: Bab ini membahas

tentang Perancangan Solusi yang berisi perancangan sistem dan Hasil Pembahasan

yang berisi pengujian sistem.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN : Bab ini membahas tentang kesimpulan

dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Pikir

PT Prima Abadi Migas adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang MIGAS
(Minyak dan Gas) yang meyuplai ke perusahaan asing dan beberapa rumah sakit
yang ada di Sulawesi Tenggara. PT. Prima Abadi Migas berlokasi Di Desa
Tendonggeo,Kec.Nambo Kendari Sulawesi Tenggara,dan Perusahaan tersebut
mempunyai kurang lebih 30 karyawan.

proses evaluasi (penilaian) kinerja karyawan yang dilakukan untuk ditetapkan


menjadi karyawan berprestasi yang hanya dilihat dari satu kriteria saja sehingga
perhitungan nilai kinerja karyawan kurang efektif dan pendokumentasian proses
penilaian tidak dilakukan dengan baik.

Dengan menggunakan metode SMART (Simple Multi Attribute Rating


Technique) mampu menyelesaikan masalah penentuan pilihan yang bersifat
multiobjective diantara beberapa kriteria penilaian karyawan yaitu integritas,
kerjasama, kreatif , pelayanan pelanggan, profesionalisme dan orientasi tujuan.

Diharapkan dengan adanya aplikasi ini akan membantu PT Prima Abadi Migas
agar memperoleh hasil penilaian yang objektif dan tepat sasaran.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

5
2.2 LandasanTeori

2.2.1 Kriteria Penilaian

Dalam hal kriteria penilaian ada beberapa aspek yang dapat dinilai antara lain :

1. Integritas

Integritas merupakan salah satu atribut terpenting/kunci yang harus dimiliki

seorang pemimpin. Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan

konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-

ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang

dihasilkan.

2. Kerjasama

Kerjasama dapat diartikan sebagai suatu bentuk usaha bersama antara individu

ataupun kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama sendiri dapat

terjalin ketika terdapat dua individu yang sedang memiliki kepentingan dan

tujuan yang sama, dan memiliki kesadaran untuk bekerjasama dan mencapai

tujuan tersebut.

3. Kreatif

Kreatif adalah gagasan terhadap konsep dan rencana untuk kemajuan, gagasan

ini dibutuhkan dalam pemikiran dan juga hasil karya seseorang di dalam

memecahkan masalah-masalah sosial yang sedang berkembang.

4. Pelayanan Pelanggan

Pelayanan pelanggan adalah bentuk pemberian layanan atau servis yang

diberikan kepada pelanggan atau konsumen.

5. Profesionalisme
Profesionalisme yang diartikan perilaku, cara, dan kualitas yang menjadi ciri

suatu profesi. Seseorang dikatakan profesional apabila pekerjaannya memiliki

ciri standar teknis atau etika suatu profesi.

6. Orientasi Tujuan

Orientasi tujuan adalah konstruk yang menggambarkan bagaimana individu

merespon, memberikan reaksi dan menginterpretasikan situasi untuk mencapai

suatu prestasi atau kinerja tertentu.

2.2.2 Metode Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART)

Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) merupakan metode

pengambilan keputusan multi kriteria yang dikembangkan oleh Edward. Teknik

pengambilan keputusan multi kriteria ini didasarkan pada teori bahwa setiap

alternatif terdiri dari sejumlah kriteria yang memiliki nilai-nilai dan setiap kriteria

memiliki bobot yang menggambarkan seberapa penting kriteria tersebut

dibandingkan dengan kriteria lain. Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu

penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen

untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga

merupakan suatu sistem terkomputerisasi untuk manajemen pengambilan

keputusan yang menangani masalah semi terstruktur dan tidak terstruktur. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan dapat digunakan untuk

membantu manajemen pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan

menilai setiap alternatif agar diperoleh alternatif terbaik (Magrisa dkk, 2018).

SMART menggunakan model linier adaptif untuk memprediksi nilai setiap


pilihan. SMART lebih banyak digunakan karena metodenya yang sederhana dalam

menanggapi kebutuhan pengambil keputusan dan menganalisis tanggapan mereka.

Selain itu, karena analisis terbaik adalah transparan, pendekatan ini menghasilkan

tingkat pemahaman masalah yang tinggi dan diterima oleh pengambil keputusan.

Pembobotan pada SMART menggunakan skala 0 hingga 1 atau 0 hingga 100,

sehingga memudahkan dalam menghitung dan membandingkan nilai dari masing-

masing kriteria yang ada.

Urutan dalam penggunaan metode SMART menurut Goodwin dan Wright ialah :

1. Menentukan banyaknya kriteria digunakan. 


2. Tentukan bobot kriteria untuk setiap kriteria menggunakan sekitar 1 hingga

100 untuk setiap kriteria dengan prioritas tertinggi. 


3. Hitung normalisasi setiap kriteria dengan membandingkan nilai bobot kriteria

dengan jumlah bobot kriteria. Menggunakan rumus : 


W𝑗
𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 = … (1)
∑ 𝑊𝑖

Dimana wj adalah nilai bobot dari suatu kriteria, sedangkan wi adalah total

jumlah bobot dari semua kriteria.

4. Tentukan nilai parameter referensi untuk setiap kriteria di setiap pilihan.

5. Ubah nilai acuan setiap kriteria menjadi nilai acuan data acuan untuk

menentukan nilai utilitas. Nilai utilitas diperoleh dari rumus berikut.

𝐶𝑜𝑢𝑡 − 𝐶𝑚𝑖𝑛
𝑢𝑖 (𝑎𝑖 ) = 100 % … (2)
𝐶𝑚𝑎𝑥 − 𝐶𝑚𝑖𝑛

Dimana 𝑢i(𝑎𝑖) adalah nilai utility kriteria ke-1 untuk kritereria ke-I , Cmax
adalah kriteria nilai maksimal, Cmin adalah nilai kriteria minimal dan Cout

adalah nilai kriteria ke-i.


6. Menentukan nilai akhir dari masing-masing kriteria dengan mengambil nilai

yang didapat dari normalisasi nilai kriteria data baku dengan nilai normalisasi

bobot kriteria. Kemudian jumlahkan nilai dari perkalian tersebut.

𝑢𝑖 (𝑎𝑖 ) = ∑𝑚
𝑗=1 𝑤𝑗. 𝑢𝑖(𝑎𝑖) … (3)

Dimana 𝑢𝑖 (𝑎𝑖 ) adalah nilai total alternative, Wj adalah hasil dari normalisasi

bobot kriteria dan 𝑢𝑖 (𝑎𝑖 ) adalah hasil dari penentuan utility.

2.2.3 Penerapan Metode SMART

1. Menentukan Kriteria Penilaian

Tabel 2.1 Kriteria

Kode Kriteria

K1 Integritas

K2 Kerjasama

K3 Kreatif

K4 Pelayanan Pelanggan

K5 Profesionalisme

K6 Orientasi Tujuan

2. Menentukan Bobot

Tabel 2.2 Kategori Penilaian

Kategori Penilaian Nilai

Sangat Baik 4

Baik 3
Kategori Penilaian Nilai

Cukup 2

Kurang 1

3. Melakukan Normalisasi

Melakukan normalisasi dengan rumus :

W𝑗
𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 =
∑ 𝑊𝑖

Dimana wj adalah nilai bobot dari suatu kriteria, sedangkan wi adalah total

jumlah bobot dari semua kriteria.

Tabel 2.3 Normalisasi

No Kriteria Bobot Normalisasi


100
1 Integritas 100% =0.16
600

100
2 Kerjasama 100% =0.16
600

100
3 Kreatif 100% =0.16
600

100
Pelayanan =0.16
4 100% 600
Pelanggan
100
5 Profesionalisme 100% =0.16
600

100
6 Orientasi Tujuan 100% 600
=0.16

4. Melakukan Penilaian

Penilaian kinerja ini melibatkan lima komponen :

a. Self appraisal yaitu karyawan melihat kembali kinerja mereka dan

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sendiri.


b. Manager review yaitu manajer melakukan penelian tradisional terhadap

karyawan serta mengevaluasi tim.

c. Peer review yaitu rekan kerja satu tim menilai kemampuan karyawan dalam

bekerja sama, mengambil inisiatif, dan berkontribusi terhadap tim.

d. Subordinates appraising manager (SAM) yaitu manajer penilai bahawan

mengevaluasi karyawan berdasarkan laporan langsung.

e. Customer/client review yaitu penilaian ini berdasar ulasan pelanggan atau

klien yang berinteraksi dengan karyawan secara teratur.

Berdasarkan komponen di atas maka manager membentuk tim penilai untuk

menilai kinerja karyawan yang terdiri dari 7 tim penilai agar penilaian terhadap

karyawan lebih efektif. Setiap karyawan akan diberikan nilai oleh tim penilai,

diberikan contoh tim penilai terdiri dari tujuh (7) orang penilai :

Tabel 2.4 Nilai Tim Penilai 1

No. Nama Karyawan K1 K2 K3 K4 K5 K6


1 Karman 3 3 4 4 3 3
2 Suwoko 4 3 3 2 3 3
3 Zulqarnain 4 3 4 2 3 3
4 M Rafli 3 3 2 3 4 2
5 Richy Suciono 3 2 3 3 3 3
6 Muh Idris 2 2 4 3 3 2
7 Sukiman 2 2 3 3 3 4
8 Bambang T 4 4 3 4 4 4
9 Wiwid W 4 4 4 3 3 3
10 Revni Feronika 4 3 4 3 4 4

Tabel 2.5 Nilai Tim Penilai 2

No. Nama Karyawan K1 K2 K3 K4 K5 K6


1 Karman 4 3 4 3 4 4
2 Suwoko 3 3 4 4 3 3
3 Zulqarnain 4 3 3 2 3 3
No. Nama Karyawan K1 K2 K3 K4 K5 K6
4 M Rafli 4 3 4 2 3 3
5 Richy Suciono 3 3 2 3 4 2
6 Muh Idris 3 2 3 3 3 3
7 Sukiman 2 2 4 3 3 2
8 Bambang T 2 2 3 3 3 4
9 Wiwid W 4 4 3 4 4 4
10 Revni Feronika 4 4 4 3 3 3

Tabel 2.6 Nilai Tim Penilai 3

No. Nama Karyawan K1 K2 K3 K4 K5 K6


1 Karman 4 4 3 4 4 4
2 Suwoko 4 3 4 3 4 4
3 Zulqarnain 3 3 4 4 3 3
4 M Rafli 4 3 3 2 3 3
5 Richy Suciono 4 3 4 2 3 3
6 Muh Idris 3 3 2 3 4 2
7 Sukiman 3 2 3 3 3 3
8 Bambang T 2 2 4 3 3 2
9 Wiwid W 2 2 3 3 3 4
10 Revni Feronika 4 4 4 3 3 3

Tabel 2.7 Nilai Tim Penilai 4

No. Nama Karyawan K1 K2 K3 K4 K5 K6


1 Karman 4 4 4 3 3 3
2 Suwoko 4 3 4 3 4 4
3 Zulqarnain 3 3 4 4 3 3
4 M Rafli 4 3 3 2 3 3
5 Richy Suciono 4 3 4 2 3 3
6 Muh Idris 3 3 2 3 4 2
7 Sukiman 3 2 3 3 3 3
8 Bambang T 2 2 4 3 3 2
9 Wiwid W 2 2 3 3 3 4
10 Revni Feronika 4 4 3 4 4 4
Tabel 2.8 Nilai Tim Penilai 5

No. Nama Karyawan K1 K2 K3 K4 K5 K6


1 Karman 4 4 4 3 3 3
No. Nama Karyawan K1 K2 K3 K4 K5 K6
2 Suwoko 2 2 3 3 3 4
3 Zulqarnain 4 3 4 3 4 4
4 M Rafli 4 4 3 4 4 4
5 Richy Suciono 3 3 4 4 3 3
6 Muh Idris 4 3 3 2 3 3
7 Sukiman 4 3 4 2 3 3
8 Bambang T 3 3 2 3 4 2
9 Wiwid W 3 2 3 3 3 3
10 Revni Feronika 2 2 4 3 3 2

Tabel 2.9 Nilai Tim Penilai 6

No. Nama Karyawan K1 K2 K3 K4 K5 K6


1 Karman 2 2 4 3 3 2
2 Suwoko 4 4 3 4 4 4
3 Zulqarnain 4 4 4 3 3 3
4 M Rafli 2 2 3 3 3 4
5 Richy Suciono 4 3 4 3 4 4
6 Muh Idris 3 3 4 4 3 3
7 Sukiman 4 3 3 2 3 3
8 Bambang T 4 3 4 2 3 3
9 Wiwid W 3 3 2 3 4 2
10 Revni Feronika 3 2 3 3 3 3

Tabel 2.10 Nilai Tim Penilai 7

No. Nama Karyawan K1 K2 K3 K4 K5 K6


1 Karman 4 4 3 4 4 4
2 Suwoko 3 2 3 3 3 3
3 Zulqarnain 4 4 4 3 3 3
4 M Rafli 3 3 2 3 4 2
5 Richy Suciono 4 3 4 3 4 4
6 Muh Idris 4 3 4 2 3 3
7 Sukiman 4 3 3 2 3 3
8 Bambang T 3 3 4 4 3 3
9 Wiwid W 2 2 3 3 3 4
10 Revni Feronika 3 4 2 4 3 2
Untuk mendapatkan total nilai alternatif, nilai dari masing-masing tim penilai

dijumlahkan dan dibagi sesuai jumlah penilaian.

Tabel 2.11 Total Nilai Alternatif

No. Nama Karyawan K1 K2 K3 K4 K5 K6


1 Karman 3.6 3.4 3.7 3.4 3.4 3.3
2 Suwoko 3.4 2.9 3.4 3.1 3.4 3.6
3 Zulqarnain 3.7 3.3 3.9 3.0 3.1 3.1
4 M Rafli 3.4 3.0 2.9 2.7 3.4 3.0
5 Richy Suciono 3.6 2.9 3.6 2.9 3.4 3.1
6 Muh Idris 3.1 2.7 3.1 2.9 3.3 2.6
7 Sukiman 3.1 2.4 3.3 2.6 3.0 3.0
8 Bambang T 2.9 2.7 3.4 3.1 3.3 2.9
9 Wiwid W 2.9 2.7 3.0 3.1 3.3 3.4
10 Revni Feronika 3.4 3.3 3.4 3.3 3.3 3.0

5. Menghitung Nilai Utility

Nilai Utility diperlukan pada saat perangkingan tiap alternatif, untuk

menghitung nilai utility digunakan rumus :

𝐶𝑜𝑢𝑡 − 𝐶𝑚𝑖𝑛
𝑢𝑖 (𝑎𝑖 ) = 100 %
𝐶𝑚𝑎𝑥 − 𝐶𝑚𝑖𝑛

Dimana

- 𝑢i(𝑎𝑖) adalah nilai utility kriteria ke-1 untuk kriteria ke-I ,

- Cmax adalah kriteria nilai maksimal,

- Cmin adalah nilai kriteria minimal

- Cout adalah nilai kriteria ke-i.


a. K1
3,6−1
Karman = 𝑥 100 = 85,71
4−1
3,4−1
Suwoko = 𝑥 100 = 80,95
4−1

3,7−1
Zulqarnain = 𝑥 100 = 90,48
4−1

3,4−1
M Rafli = 𝑥 100 = 80,95
4−1

3,6−1
Richy Suciono = 𝑥 100 = 85,71
4−1

3,1−1
Muh Idris = 𝑥 100 = 71,43
4−1

3,1−1
Sukiman = 4−1
𝑥 100 = 71,43

2,9−1
Bambang T = 𝑥 100 = 61,90
4−1

2,9−1
Wiwid W = 𝑥 100 = 61,90
4−1

3,4−1
Revni Feronika = 𝑥 100 = 80,95
4−1

b. K2

3,4−1
Karman = 𝑥 100 = 80,95
4−1

2,9−1
Suwoko = 𝑥 100 = 61,90
4−1

3,3−1
Zulqarnain = 𝑥 100 = 76,19
4−1

3,0−1
M Rafli = 𝑥 100 = 66,67
4−1

2,9−1
Richy Suciono = 𝑥 100 = 61,90
4−1

2,7−1
Muh Idris = 𝑥 100 = 57,14
4−1

2,4−1
Sukiman = 4−1
𝑥 100 = 47,62
2,7−1
Bambang T = 𝑥 100 = 57,14
4−1

2,7−1
Wiwid W = 𝑥 100 = 57,14
4−1

3,3−1
Revni Feronika = 𝑥 100 = 76,19
4−1

c. K3

3,7−1
Karman = 4−1
𝑥 100 = 90,48

3,4−1
Suwoko = 𝑥 100 = 80,95
4−1

3,9−1
Zulqarnain = 𝑥 100 = 95,24
4−1

2,9−1
M Rafli = 𝑥 100 = 61,90
4−1

3,6−1
Richy Suciono = 𝑥 100 = 85,71
4−1

3,1−1
Muh Idris = 𝑥 100 = 71,43
4−1

3,3−1
Sukiman = 4−1
𝑥 100 = 76,19

3,4−1
Bambang T = 𝑥 100 = 80,95
4−1

3,0−1
Wiwid W = 𝑥 100 = 66,67
4−1

3,4−1
Revni Feronika = 𝑥 100 = 80,95
4−1

d. K4
3,4−1
Karman = 𝑥 100 = 80,95
4−1

3,1−1
Suwoko = 𝑥 100 = 71,43
4−1

3,0−1
Zulqarnain = 𝑥 100 = 66,67
4−1

2,7−1
M Rafli = 𝑥 100 = 57,14
4−1

2,9−1
Richy Suciono = 4−1
𝑥 100 = 61,90

2,9−1
Muh Idris = 𝑥 100 = 61,90
4−1

2,6−1
Sukiman = 𝑥 100 = 52,38
4−1

3,1−1
Bambang T = 𝑥 100 = 71,43
4−1

3,1−1
Wiwid W = 𝑥 100 = 71,43
4−1

3,3−1
Revni Feronika = 𝑥 100 = 76,19
4−1

e. K5

3,4−1
Karman = 𝑥 100 = 80,95
4−1

3,4−1
Suwoko = 𝑥 100 = 80,95
4−1

3,1−1
Zulqarnain = 𝑥 100 = 71,43
4−1

3,4−1
M Rafli = 4−1
𝑥 100 = 80,95
3,4−1
Richy Suciono = 𝑥 100 = 80,95
4−1

3,3−1
Muh Idris = 𝑥 100 = 76,19
4−1

3,0−1
Sukiman = 𝑥 100 = 66,67
4−1

3,3−1
Bambang T = 𝑥 100 = 76,19
4−1

3,3−1
Wiwid W = 4−1
𝑥 100 = 76,19

3,3−1
Revni Feronika = 𝑥 100 = 76,19
4−1

f. K6

3,3−1
Karman = 𝑥 100 = 76,19
4−1

3,6−1
Suwoko = 𝑥 100 = 85,71
4−1

3,1−1
Zulqarnain = 𝑥 100 = 71,43
4−1

3,0−1
M Rafli = 4−1
𝑥 100 = 66,67

3,1−1
Richy Suciono = 𝑥 100 = 71,43
4−1

2,6−1
Muh Idris = 𝑥 100 = 52,38
4−1

3,0−1
Sukiman = 𝑥 100 = 66,67
4−1

2,9−1
Bambang T = 4−1
𝑥 100 = 61,90
3,4−1
Wiwid W = 𝑥 100 = 80,95
4−1

3,0−1
Revni Feronika = 𝑥 100 = 66,67
4−1

6. Menghitung Nilai Akhir

Setelah menghitung nilai utility 𝑢𝑖(𝑎𝑖) maka dilanjutkan menghitung nilai

keseluruhan dengan menggunakan rumus :


𝑚
𝑢𝑖 (𝑎𝑖 ) = ∑ 𝑤𝑗. 𝑢𝑖(𝑎𝑖)
𝑗=1

Dimana :

- 𝑢𝑖 (𝑎𝑖 ) adalah nilai total alternatif,

- Wj adalah hasil dari normalisasi bobot kriteria

- 𝑢𝑖 (𝑎𝑖 ) adalah hasil dari penentuan utility.

a. Karman

= (85.71 * 0.16) + (80.95 * 0.16) + (90.48 * 0.16) + (80.95 * 0.16) + (80.95 *

0.16) + (76.19* 0.16)

= 13.71 + 12.95 + 14.47 + 12.95 + 12.95 +12.19

= 79.22

b. Suwoko

= (80.95 * 0.16) + (61.90 * 0.16) + (80.95 * 0.16) + (71.43 * 0.16) + (80.95 *

0.16) + (85.71 * 0.16)

= 12.95 + 9.90 + 12.95 + 11.42 + 12.95 + 13.71

= 73.88

c. Zulqarnain
= (90.48 * 0.06) + (76.19 * 0.06) + (95.24 * 0.06) + (66.67 * 0.06) + (71.43 *

0.06) + (71.43 * 0.06)

= 14.47 + 12.19 + 15.23 + 10.66 + 11.42 + 11.42

= 75.39

d. M Rafli

= (80.95 * 0.06) + (66.67 * 0.06) + (61.90 * 0.06) + (57.14 * 0.06) + (80.95 *

0.06) + (66.67 * 0.06)

= 12.95 + 10.66 + 9.90 + 9.14 + 12.95 + 10.66

= 66,26

e. Richy Suciono

= (85.71 * 0.06) + (61.90 * 0.06) + (85.71 * 0.06) + (61.90 * 0.06) + (80.95 *

0.06) + (71.43 * 0.06)

= 13.71 + 9.90 + 13.71 + 9.90 + 12.95 + 11.42

= 71.59

f. Muh Idris

= (71.43 * 0.06) + (57.14 * 0.06) + (71.43 * 0.06) + (61.90 * 0.06) + (76.19 *

0.06) + (52.38 * 0.06)

= 11.42 + 9.14 + 11.42 + 9.90 + 12.19 + 8.38

= 54.07

g. Sukiman

= (71.43 * 0.06) + (47.62 * 0.06) + (76.19 * 0.06) + (52.38 * 0.06) + (66.67 *

0.06) + (66.67 * 0.06)

= 11.42 + 7.61 + 12.19 + 8.38 + 10.66 + 10.66


= 60.92

h. Bambang T

= (61.90 * 0.06) + (57.14 * 0.06) + (80.95 * 0.06) + (71.43 * 0.06) + (76.19 *

0.06) + (61.90 * 0.06)

= 9.90 + 9.14 + 12.95 + 11.42 + 12.19 + 9.90

= 65.50

i. Wiwid W

= (61.90 * 0.06) + (57.14 * 0.06) + (66.67 * 0.06) + (71.43 * 0.06) + (76.19 *

0.06) + (80.95 * 0.06)

= 9.90 + 9.14 + 10.66 + 11.42 + 12.19 + 12.95

= 66.26

j. Revni Feronika

= (80.95 * 0.06) + (76.19 * 0.06) + (80.95 * 0.06) + (76.19 * 0.06) + (76.19 *

0.06) + (66.67 * 0.06)

= 12.95 + 12.19 + 12.95 + 12.19 + 12.19 + 10.66

= 73,13

7. Perangkingan

Hasil dari perhitungan Nilai akhir kemudian diurutkan dari nilai yang terbesar

hingga yang terkecil untuk memperoleh rangking.


Tabel 2.12 Perangkingan

Nama Karyawan Nilai Rangking


Karman 79.22 1
Zulqarnain 75.39 2
Suwoko 73.88 3

Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa Karyawan atas nama Karman

mendapatkan rangking 1 dengan nilai 79.22 sehingga terpilih sebagai

karyawan teladan.

2.2.4 Proses Pemodelan SMART

Ada sepuluh langkah dalam penyelesaian metode SMART yaitu:

1. Mengidentifikasi masalah keputusan. Pendefinisian masalah harus dilakukan

untuk mencari akar masalah dan batasan – batasan yang ada. Keputusan seperti

apa yang akan diambil harus didefinisikan terlebih dahulu, sehingga proses

pengambilan keputusan dapat terarah dan tidak menyimpang dari tujuan yang

akan dicapai. Pendefinisian pembuat keputusan (decision maker) dilakukan

agar pemberian nilai terhadap kriteria dapat sesuai dengan kepentingan kriteria

tersebut terhadap alternatif.

2. Mengidentifikasi kriteria–kriteria yang digunakan dalam membuat keputusan.

3. Mengidentifikasi alternatif – alternatif yang akan di evaluasi. Pada tahap ini

akan dilakukan proses pengumpulan data.

4. Mengidentifikasi batasan kriteria yang relevan untuk penilaian alternatif. Perlu

untuk membatasi nilai. Ini dapat dicapai dengan menghilangkan tujuan yang

kurang penting. Edwards berpendapat bahwa tidak perlu memiliki daftar


lengkap suatu tujuan. Lima belas dianggap terlalu banyak dan delapan

dianggap cukup besar.

5. Melakukan peringkat terhadap kedudukan kepentingan kriteria. Dalam hal ini

dinilai cukup mudah dibandingkan dengan pengembangan bobot. Hal ini perlu

dilakukan untuk dapat memberikan bobot pada setiap kriteria. Karena bobot

yang diberikan pada kriteria akan bergantung pada perangkingan kriteria.

6. Memberi bobot pada setiap kriteria. Pemberian bobot diberikan dengan nilai

yang dapat ditentukan oleh user sendiri. Dalam hal ini akan dilakukan dua kali

pembobotan yaitu berdasarkan kriteria yang dianggap paling penting dan

berdasarkan kriteria yang dianggap paling tidak penting. Kriteria yang

dianggap paling penting diberikan nilai 100. Kriteria yang penting berikutnya

diberikan sebuah nilai yang menggambarkan perbandingan kepentingan relatif

ke dimensi paling tidak penting. Proses ini akan diteruskan sampai pemberian

bobot ke kriteria yang dianggap paling tidak penting diperoleh.

7. Menghitung normalisasi bobot kriteria. Bobot yang diperoleh akan

dinormalkan dimana bobot setiap kriteria yang diperoleh akan dibagikan

dengan hasil jumlah setiap bobot kriteria. Normalisasi juga akan dilakukan

berdasarkan kriteria yang paling penting dan kriteria yang paling tidak penting.

Nilai dari dua normalisasi yang diperoleh akan dicari nilai rata – ratanya.

8. Mengembangkan single–attribute utilities yang mencerminkan seberapa baik

setiap alternatif dilihat dari setiap kriteria. Tahap ini adalah memberikan suatu

nilai pada semua kriteria untuk setiap alternatif. Dalam bidang ini seorang ahli
memperkirakan nilai alternatif dalam skala 0 – 100. Dimana 0 sebagai nilai

minimum dan 100 sebagai nilai maksimum.

9. Menghitung penilaian / utilitas setiap alternatif. Perhitungan ini dilakukan

dengan menggunakan fungsi yang telah ada yaitu: ∑𝑘𝑗=1 𝑊𝑗 . 𝑈𝑖𝑗 , Dimana Wj

adalah nilai pembobotan kriteria ke-j dari k kriteria dan Uij adalah nilai utility

alternatif i pada kriteria j. Nilai Wj diperoleh dari langkah dan nilai Uij

diperoleh dari langkah 8.

10. Memutuskan. Nilai utilitas dari setiap alternatif akan diperoleh dari langkah 9.

Jika suatu alternatif tunggal yang akan dipilih, maka pilih alternatif dengan

nilai utilitas terbesar. (Muhammad Auliya B, dkk : 2015)

2.2.5 Sistem Penunjang Keputusan

Konsep Sistem Penunjang Keputusan (SPK) pertama kali diungkapkan pada

awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management

Decision Systems. Michael S. Scott Morton mendefinisikan sistem penunjang

keputusan sebagai “Sistem Berbasis Komputer Interaktif, yang membantu para

pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk

memecahkan masalah-masalah yang tidak terstruktur”.

Aplikasi sistem penunjang keputusan menggunakan data, memberikan

antarmuka pengguna yang mudah dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil

keputusan. Sistem penunjang keputusan lebih ditujukan untuk mendukung

manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang

kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. Sistem penunjang

keputusan tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan


tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan

untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model yang tersedia.

2.2.6 Tujuan Sistem Penunjang Keputusan

Menurut Ade dwi satya dalam Supriyadi (2018:6) mengemukakan bahwa

terdapat setidaknya 6 hakekat yang menjadi tujuan utama mengapa sistem

penunjang keputusan dibuat, diantaranya :

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi

terstruktur.

2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan

untuk menggantikan fungsi manajer.

3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih dari perbaikan

efisiensinya.

4. Kecepatan Komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan

untuk melakukan banyak komputerisasi secara cepat dengan biaya yang rendah.

5. Dukungan kualitas, Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang

dibuat, seperti semakin banyak data yang di akses, makin banyak juga alternatif

yang bisa dievaluasi.

6. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan data penyimpanan

dikarenakan otak manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk

memproses dan menyimpan informasi.

2.2.7 Kinerja
Kinerja sangat perlu di evaluasi oleh setiap pemimpin suatu perusahan, untuk

mengetahui manakah pegawai yang berprestasi dan tidak berprestasi sehingga

perusahan dapat memberikan reward (Penghargaan) pada orang yang tepat.

Menurut Fahmi (2018:2) “kinerja adalah hasil yang diperoleh suatu

organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented

yang dihasilkan selama satu priode waktu”.

Dalam Edison, Anwar, Komariyah (2018:188) menyatakan bahwa “kinerja

adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan mengukur selama periode waktu

tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah ditetapkan

sebelumnya".

2.2.8 PHP

Menurut Supriyadi (2018: 15) PHP adalah bahasa service side scripting yang

menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP

merupakan server side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan

dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke web browser dalam format

HTML.

PHP dirancang untuk membentuk halaman web dinamis, yaitu halaman web

yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti

menampilkan isi basis data ke halaman web dan lainnya.

2.2.9 Unifield Modeling Language (UML)

2.2.9.1 Defenisi Unified Modeling language (UML)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2018:137), Unified Modeling Language

(UML) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai


sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML

adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk

mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan

arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

2.2.9.2 Komponen Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language terbagi menjadi sembilan diagram yang masing-

masing memiliki aturan-aturan dalam penyusunan. Diagram-diagram tersebut

tersusun atas sejumlah elemen grafik yang saling membentuk satu kesatuan dalam

pemodelan software.

Beberapa penjelasan dari diagram UML adalah sebagai berikut :

1. Use Case Diagram

Use case diagram menjelaskan manfaat dari aplikasi jika dilihat dari sudut

pandang orang yang berbeda diluar system (actor).

Use Case diagram dapat digunakan selama proses analisa untuk menangkap

requirement atau permintaan terhadap sistem dan untuk memahami bagaimana

sistem tersebut harus bekerja:

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram

No Gambar Nama Keterangan

Menspesifikasikan Himpunan Peran

1 Actor Yang Pengguna Mainkan Ketika

Berinteraksi Dengan Use Case.


No Gambar Nama Keterangan

Hubungan Dimana Perubahan Yang

Terjadi Pada Suatu Elemen Mandiri

(Independent) Akan Dimana


2 Dependency
Mempengaruhi Elemen Yang

Bergantung Dimana Padanya Elemen

Yang Tidak Mandiri (Independent).

Hubungan Dimana dimana objek

anak (descendent) berbagi Dimana

3 Generalization perilaku dan struktur data Dimana

dari objek yang ada di atasnya objek

induk (ancestor).

Menspesifikasikan Bahwa Use Case


4 Include
Sumber Secara Eksplisit.

Menspesifikasikan Bahwa Use Case

Target Memperluas Dimana Perilaku


5 Extend
Dari Use Case Sumber Pada Suatu

Titik Yang Dimana Diberikan.

Apa Yang Dimana Menghubungkan

6 Association Antara Objek Satu Dengan Objek

Lainnya.
No Gambar Nama Keterangan

Menspesifikasikan Paket Yang

System Menampilkan Sistem Secara


7
Terbatas.

Deskripsi Dari Dimana Urutan Aksi-

Aksi Yang Ditampilkan Sistem Yang


8 Use Case
Menghasilkan Suatu Hasil Dimana

Terukur Bagi Suatu Aktor.

Interaksi Aturan-Aturan Dan Elemen

Lain Yang Bekerja Sama Untuk

9 Collaboration Menyediakan Perilaku Yang Lebih

Besar Dari Jumlah Dan Elemen-

Elemennya (Sinergi).

Elemen Fisik Yang Eksis Saat

Aplikasi Dijalankan Dan

10 Note Mencerminkan Suatu Sumber Daya

Komputasi.

Sumber : Rosa & Shalahuddin (2018:156)

2. Activity Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2018:137), Unified Modeling Language

(UML) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai


sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML

adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk

mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan

arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Tabel 2.2 Simbol Activity Diagram

No Gambar Nama Keterangan

Memperlihatkan Bagaimana Masing-

1 Actifity Masing Kelas Antarmuka Saling

Berinteraksi Satu Sama Lain

State Dari Sistem Yang Mencerminkan


2 Action
Eksekusi Dari Suatu Aksi

Bagaimana Objek Dibentuk Atau


3 Initial Node
Diawali.

Actifity Bagaimana Objek Dibentuk Dan


4
Final Node Dihancurkan

Satu Aliran Yang Pada Tahap Tertentu


5 Fork Node
Berubah Menjadi Beberapa Aliran

Sumber : Rosa & Shalahuddin (2018:162)

3. Sequence Diagram

Rosa dan Shalahuddin (2018:165), “diagram sequence menggambarkan objek pada

use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan

dan diterima antar objek”.


Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram

No Gambar Nama Keterangan

1 Objek Entity, Antarmuka Yang


LifeLine
Saling Berinteraksi.

Spesifikasi Dari Komunikasi Antar

Objek Yang Memuat Informasi-


2 Message
Informasi Tentang Aktifitas Yang

Terjadi

Spesifikasi Dari Komunikasi Antar

Objek Yang Memuat Informasi-


3 Message
Informasi Tentang Aktifitas Yang

Terjadi

Sumber : Rosa & Shalahuddin (2018:165)

4. Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi

pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas

memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan

variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. Operasi atau metode adalah

fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Adapun simbol-simbol pada class

diagram.

Tabel 2.4. Class Diagram


No. Simbol Nama Deskripsi

1.

Kelas Kelas Pada Struktur System

2. Antarmuka Sama Dengan Konsep

/interface Interface Dalam Pemrograman

Berorientasi Objek

3. Relasi Antar Kelas Dengan


Asosiasi
Makna Kelas Yang Satu
berarah/
Digunakan Oleh Kelas Yang
directed
Lain, Asosiasi Biasanya Juga
association
Disertai Dengan Multiplicity

Sumber : Rosa A.S & Shalahuddin (2018:146)

2.2.10 Pengujian Sistem Black Box

Teknik pengujian blackbox berfokus pada domain informasi dari perangkat

lunak, dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu

program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.

Metode pengujian yang menggunakan terspesialisasi meliputi sejumlah luas

kemampuan perangkat lunak dan area aplikasi. Pengujian menggunakan Black-Box

berfokus pada menggunakan persyaratan fungsional menggunakan perangkat

lunak. menggunakan Dengan demikian, pengujian Black-box menggunakan

memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi


input yang sepenuhnya menggunakan menggunakan semua persyaratan fungsional

untuk suatu program.

Pengujian Black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai

berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan kinerja

(sumber : https://www.kompasiana.com/ elisa_grace_heriberty)

2.3 Road map Penelitian / Penelitian Terkait

Ada beberapa penelitian terkait dengan penggunaan Metode SMART (simple

multi attribute rating technique) diantaranya adalah:

Penelitian Oleh Erene Gernaria Sihombing Tahun 2019, Penelitian ini

membahasan tentang penerapan sistem penunjang keputusan dengan Metode

Simple Multi Attribute Rating Technique Pada Pemilihan Toko Roti menggunakan

5 kriteria penilaian yaitu: Pelayanan(C1) dengan bobot 45, Cita Rasa(C2) dengan

bobot 10. Tekstur(C3) dengan bobot 25, Harga (C4) dengan bobot 15 dan Lokasi

(C5) bobot dengan 5 serta Alternatif yang digunakan pada adalah 5 toko roti terbaik

menurut konsumen melalui angket/kuisioner yang diberikan kepada 250 responden.

Daftar alternatif toko tersebut adalah Ganda (A1), Aroma (A2), Francebakery (A3),

Valetine (A4) dan Sayangku (A5). Setelah di proses dengan menggunakan metode

smart maka akan mendapatkan peringkat atau persentase, Peringkat pertama yang

mendapatkan hasil baik.


Berikutnya Penelitian oleh Astari Junianti Nasution pada tahun 2019,

Penelitian ini membahas tentang sistem penunjang keputusan menggunakan

Metode Simple Multi Attribute Rating Techinuqe (SMART) untuk penilaian kinerja

karyawan pada PT. Trans Engineering Sentosa menggunakan 6 kriteria penilaian

yaitu : Disiplin Kerja (K1) dengan bobot 80, Tanggung Jawab (K2) dengan bobot

70, Komunikasi dan Kerja sama (K3) dengan bobot 75, Loyalitas (K4) dengan

bobot 85, Pemahaman dan Penguasaan Kerja (K5) dengan bobot 75 dan inisiatif

dan pengembangan diri (K6) dengan bobot 80. Setelah di proses dengan

menggunakan metode smart maka akan mendapatkan peringkat atau persentase,

Peringkat pertama yang mendapatkan hasil baik.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

PT Prima Abadi Migas Bertempat di Desa Tendonggeo , Kec.Nambo Kendari

Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilakukan di bulan April 2022 sampai September

2022.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara

langsung kepada objek penelitian.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui

beberapa sumber bacaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan

bersifat ilmiah yang ada kaitannya dengan materi sistem penunjang keputusan.

3. Penelitian Eksperimental

Yaitu penelitian yang melakukan uji coba parameter parameter yang diteliti

untuk diimplementasikan ke dalam metode Simple Multi Attribute Rating

Technique (SMART)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

35
36

1. Teknik Observasi

Observasi atau pengamatan adalah suatu cara yang dilakukan untuk

memperoleh data dengan mengamati fakta atau data yang digunakan oleh suatu

organisasi tersebut.

2. Teknik Wawancara

Wawancara adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh jawaban atas

pertanyaan yang berkaitan dengan masalah penelitian kepada bagian-bagian

yang terkait di dalamnya.

3.4 Alat dan Bahan Penelitian

Keberhasilan dalam melakukan penelitian, sangat tergantung pada alat dan

bahan penelitian yang digunakan. Alat dan bahan penelitian yang digunakan untuk

merancang dan membuat serta mensimulasikan sistem hasil penelitian adalah

sebagai berikut:

3.4.1 Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian berupa :

1. Perangkat Keras (Hardware)

a. Laptop intel(R) core(TM) i5

b. RAM 4GB, HDD 500 GB

2. Perangkat Lunak (Software)

a. Windows 10

b. WAMP Server 2

c. Bahasa Pemrogramam PHP


37

d. Database MySQL

3. Desain Konseptual

Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat bantu dalam menganalisa dan

mempelajari sistem yang dirancang. Alat bantu yang digunakan yaitu UML. Dalam

perancangan sistem penulis menggunakan Use Case Diagram, Activity Diagram,

Class Diagram, dan Sequential Diagram.

3.4.2 Bahan Penelitian

Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian berupa perangkat lunak

(software). Dalam melakukan perancangan sistem maka diperlukan beberapa

software dan file diantaranya :

1. Data Kriteria antara lain Integritas, Kerjasama, Kreatif, Pelayanan Pelanggan,

Profesionalisme, Orientasi Tujuan pada PT Prima Abadi Migas

2. Data Karyawan pada PT Prima Abadi Migas

3.5 Metode Pengujian

Pengujian Black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai

berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan kinerja

Adapun langkah-langkah pengujian dalam sistem adalah sebagai berikut :


38

1. Memeriksa setiap fungsional dari aplikasi

2. Melakukan Pengujian input pada fungsional

3. Melakukan Pengujian output pada fungsional

4. Menyimpulkan Hasil Pengujian

3.6 Tahapan Penelitian

Tahapan yang harus dilalui dalam pembangunan sistem adalah sebagai berikut:

1. Survei lokasi : melihat tempat penelitian.

2. Pengumpulan data : Berupa pengumpulan data penunjang yang dapat

membantu perancangan sistem

3. Analisis Sistem : Analisis sistem adalah tahapan menganalisa kebutuhan

sistem yang akan dibangun.

4. Pembuatan program : Pengkodean adalah implementasi model ke dalam

bahasa pemrograman.

5. Pengujian Aplikasi : Pengujian perangkat lunak dilakukan setelah proses

coding selesai untuk melakukan verifikasi dan validasi perangkat lunak.

6. Implementasi : Implementasi adalah abstraksi dari penerapan (implementasi)

suatu sistem software.

3.7. Jadwal Penelitian

Tahapan dalam perancangan sistem yang disertai dengan perkiraan waktu

pengerjaan, yang ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Jenis Kegiatan Juni 2021 Juli 2021 Agustus 2022


39

N
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
o
1 Pengumpulan Data
2 Analisis Sistem
Pembuatan
3
Program
4 Pengujian Aplikasi
5 Implementasi
Keterangan :

= Sudah
dilaksanakan
= Belum
dilaksanakan
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Perancangan Solusi

Pada penelitian ini langkah awal dalam pembuatan sebuah aplikasi atau

sistem adalah membuat Unified Modelling Languange (UML) berupa Usecase

Diagram, lalu merancang aktivitas sistem pada Activity Diagram, dan terakhir

membuat alur sistem pada Sequence Diagram dengan tujuan memberikan informasi

terkait fungsi dan aktivitas yang dapat dilakukan oleh user terhadap aplikasi atau

sistem tersebut.

4.1.1 Analisis Perancangan Sistem

1. Use Case Diagram

Gambar 4.1 Use Case Diagram

40
41

Use case diagram merupakan gambaran interaksi antara seorang aktor

(user) dengan sistem. Use case diagram yang mendeskripsikan alur sistem bekerja

dari awal hingga sistem berakhir, sedangkan aktor itu sendiri yang akan berinteraksi

langsung, menjalankan, dan mengeksekusi fungsi-fungsi dari sistem tersebut. Use

case diagram dibuat sebagai gambaran umum secara keseluruhan sistem dan

fungsinya serta apa-apa saja yang dapat diakses oleh aktor.

2. Activity Diagram Admin

Gambar 4.2 Activity Diagram Admin

Pada Activity Diagram Admin, Admin akan melakukan login setelah

itu dapat melihat menu. Admin dapat kelola kriteria, kelola data karyawan dan

melihat hasil penilaian yang diberikan oleh tim penilai.

3. Activity Diagram Penilai

Gambar 4.3 Activity Diagram Penilai

PPada Activity Diagram Penilai, Penilai akan melakukan login setelah itu

dapat melihat menu. Penilai dapat kelola penilaian karyawan dan melihat hasil

penilaian yang diberikan oleh tim penilai.


42

4. Activity Diagram Karyawan

Gambar 4.4 Activity Diagram Karyawan

Pada Activity Diagram Karyawan, karyawan akan melakukan login setelah

itu dapat melihat menu. Karyawan dapat melihat hasil penilaian yang diberikan oleh

tim penilai.

5. Sequence Diagram Admin

Gambar 4.5 Sequence Diagram Admin


Pada Sequence Diagram Admin, Admin akan melakukan login setelah itu

dapat melihat menu. Admin dapat kelola kriteria, kelola data karyawan dan melihat

hasil penilaian yang diberikan oleh tim penilai.

6. Sequence Diagram Penilai

Gambar 4.6 Sequence Diagram Penilai

Sequence Diagram Penilai, Penilai akan melakukan login setelah itu dapat

melihat menu. Penilai dapat kelola penilaian karyawan dan melihat hasil penilaian

yang diberikan oleh tim penilai.


43

7. Sequence Diagram Karyawan

Gambar 4.7 Sequence Diagram Karyawan

Pada Sequence Diagram Karyawan, karyawan akan melakukan login setelah

itu dapat melihat menu. Karyawan dapat melihat hasil penilaian yang diberikan oleh

tim penilai.

4.1.2 Rancangan Antar Muka

Sebelum perancangan aplikasi game berbasis website, yang akan dilakukan

terlebih dahulu yaitu merancang tampilan antarmuka sistem dengan tujuan

memudahkan user dalam interaksi pada sistem dan mengenali tampilan-tampilan

sistem yang akan dirancang. Berikut desain antarmuka pada sistem yang akan

dirancang.
44

1. Rancangan Login

Gambar 4.8 Rancangan Login

2. Rancangan Dashboard Menu Admin

Gambar 4.9 Rancangan Dashboard Menu Admin


45

3. Rancangan Dashboard Menu Penilai

Gambar 4.9 Rancangan Dashboard Menu Penilai

4. Rancangan Dashboard Menu Karyawan

Gambar 4.9 Rancangan Dashboard Menu Karyawan


46

5. Rancangan Tampilan Kriteria

Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Kriteria

6. Rancangan Tampilan Karyawan

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Karyawan


47

7. Rancangan Tampilan Penilaian

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Penilaian


8. Rancangan Tampilan Rangking

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Rangking


48

4.2 Hasil dan Pembahasan

4.2.1 Proses Metode SMART

Tabel 4.1 Kriteria


No Kriteria Bobot
1 Integritas 100
2 Kerjasama 100
3 Kreatif 100
4 Pelayanan Pelanggan 100
5 Profesionalisme 100
6 Orientasi Tujuan 100

Tabel 4.2 Kategori Penilaian


No Kategori Penilaian Nilai
1 Sangat Baik 4
2 Baik 3
3 Cukup 2
4 Kurang 1

Tabel 4.3 Normalisasi


No Kriteria Bobot Normalisasi
1 Integritas 100 0.17
2 Kerjasama 100 0.17
3 Kreatif 100 0.17
4 Pelayanan Pelanggan 100 0.17
5 Profesionalisme 100 0.17
6 Orientasi Tujuan 100 0.17

Tabel 4.4 Tabel Penguji 1


No Kriteria K1 K2 K3 K4 K5 K6
1 Karman 3 3 4 4 3 3
2 Suwoko 4 3 3 2 3 3
3 Zulqarnain 4 3 4 2 3 3
4 M Rafli 3 3 2 3 4 2
5 Richy Suciono 3 2 3 3 3 3
6 Muh Idris 2 2 4 3 3 2
7 Sukiman 2 2 3 3 3 4
8 Bambang T 4 4 3 4 4 4
49

9 Wiwid W 4 4 4 3 3 3
10 Revni Feronika 4 3 4 3 4 4

Tabel 4.5 Tabel Penguji 2


No Nama K1 K2 K3 K4 K5 K6
1 Karman 4 3 4 3 4 4
2 Suwoko 3 3 4 4 3 3
3 Zulqarnain 4 3 3 2 3 3
4 M Rafli 4 3 4 2 3 3
5 Richy Suciono 3 3 2 3 4 2
6 Muh Idris 3 2 3 3 3 3
7 Sukiman 2 2 4 3 3 2
8 Bambang T 2 2 3 3 3 4
9 Wiwid W 4 4 3 4 4 4
10 Revni Feronika 4 4 4 3 3 3

Tabel 4.6 Tabel Alternatif


No Nama K1 K2 K3 K4 K5 K6
1 Karman 3.5 3 4 3.5 3.5 3.5
2 Suwoko 3.5 3 3.5 3 3 3
3 Zulqarnain 4 3 3.5 2 3 3
4 M Rafli 3.5 3 3 2.5 3.5 2.5
5 Richy Suciono 3 2.5 2.5 3 3.5 2.5
6 Muh Idris 2.5 2 3.5 3 3 2.5
7 Sukiman 2 2 3.5 3 3 3
8 Bambang T 3 3 3 3.5 3.5 4
9 Wiwid W 4 4 3.5 3.5 3.5 3.5
10 Revni Feronika 4 3.5 4 3 3.5 3.5

Tabel 4.7 Nilai Utility


No Nama K1 K2 K3 K4 K5 K6
1 Karman 83.33 66.67 100 83.33 83.33 83.33
2 Suwoko 83.33 66.67 83.33 66.67 66.67 66.67
3 Zulkarnain 100 66.67 83.33 33.33 66.67 66.67
4 Muh Rafli 83.33 66.67 66.67 50 83.33 50
5 Richy Suciono 66.67 50 50 66.67 83.33 50
6 Muh Idris 50 33.33 83.33 66.67 66.67 50
7 Sukirman 33.33 33.33 83.33 66.67 66.67 66.67
8 Bambang T 66.67 66.67 66.67 83.33 83.33 100
50

9 Wiwid 100 100 83.33 83.33 83.33 83.33


10 Revni Feronika 100 83.33 100 66.67 83.33 83.33

Tabel 4.8 Nilai Akhir


No Nama Nilai Akhir
1 Karman 85
2 Suwoko 73.666666666667
3 Zulkarnain 70.833333333333
4 Muh Rafli 68
5 Richy Suciono 62.333333333333
6 Muh Idris 59.5
7 Sukirman 59.5
8 Bambang T 79.333333333333
9 Wiwid 90.666666666667
10 Revni Feronika 87.833333333333

Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa Karyawan atas nama Wiwid

mendapatkan rangking 1 dengan nilai 90.66 sehingga terpilih sebagai karyawan

teladan.

4.2.2 Pengujian Blackbox

Pengujian Blackbox dilakukan untuk melakukan pengujian yang bersifat

fungsionalitas berdasarkan teknik black box. Desain dan alur diagram yang telah

dirancang akan diuji berdasarkan spesifikasi software dengan sistematis melalui

user sebagai perantara, sistem akan diuji dengan input dan akan dieksekusi sistem

sampai menghasilkan output yang akan dinilai. Berdasarkan parameter yang telah

ditentukan dengan teknik pengujian black box akan ditentukan apakah sistem layak

digunakan dan sesuai dengan kebutuhan user.


51

4.2.3 Pengujian Aplikasi

1. Pengujian Login

Pada Pengujian ini penulis melakukan pengujian untuk melakukan login.

Berikut adalah tampilan screenshoot hasil pengujian login :

Test Factor Hasil Keterangan


Input Username dan  Berhasil Melakukan Login
Password
Screenshoot

2. Pengujian Dashboard Menu Admin

Pada Pengujian ini penulis melakukan pengujian untuk menampilkan

dashboard menu admin. Berikut adalah tampilan screenshoot hasil pengujian

dashboard menu admin :


52

Test Factor Hasil Keterangan


Dashboard Menu Admin  Berhasil Menampilkan
Dashboard Menu Admin
Screenshoot

3. Pengujian Dashboard Menu Penilai

Pada Pengujian ini penulis melakukan pengujian untuk menampilkan

dashboard menu penilai. Berikut adalah tampilan screenshoot hasil pengujian

dashboard menu penilai :

Test Factor Hasil Keterangan


Dashboard Menu Penilai  Berhasil Menampilkan
Dashboard Menu Penilai
53

Screenshoot

4. Pengujian Dashboard Menu Karyawan

Pada Pengujian ini penulis melakukan pengujian untuk menampilkan

dashboard menu karyawan. Berikut adalah tampilan screenshoot hasil pengujian

dashboard menu karyawan :

Test Factor Hasil Keterangan


Dashboard Menu  Berhasil Menampilkan
Karyawan Dashboard Menu
Karyawan
54

Screenshoot

5. Pengujian Kriteria

Pada Pengujian ini penulis melakukan pengujian untuk menampilkan

kriteria. Berikut adalah tampilan screenshoot hasil pengujian kriteria:

Test Factor Hasil Keterangan


Kriteria  Berhasil Menampilkan
Kriteria
55

Screenshoot

6. Pengujian Tambah Kriteria

Pada Pengujian ini penulis melakukan pengujian untuk menambahkan data

kriteria. Berikut adalah tampilan screenshoot hasil pengujian tambah kriteria:

Test Factor Hasil Keterangan


Tambah Kriteria  Berhasil Menambahkan
Kriteria
56

Screenshoot

7. Pengujian Karyawan

Pada Pengujian ini penulis melakukan pengujian untuk menampilkan

karyawan. Berikut adalah tampilan screenshoot hasil pengujian karyawan:

Test Factor Hasil Keterangan


Karyawan  Berhasil Menampilkan
Karyawan
Screenshoot
57

8. Pengujian Tambah Karyawan

Pada Pengujian ini penulis melakukan pengujian untuk menambahkan

karyawan. Berikut adalah tampilan screenshoot hasil pengujian tambah karyawan:

Test Factor Hasil Keterangan


Tambah Karyawan  Berhasil Menambahkan
Karyawan
Screenshoot

9. Pengujian Penilaian Karyawan

Pada Pengujian ini penulis melakukan pengujian untuk melakukan penilaian

karyawan. Berikut adalah tampilan screenshoot hasil pengujian penilaian

karyawan:

Test Factor Hasil Keterangan


Penilaian Karyawan  Berhasil Melakukan
Penilaian Karyawan
58

Screenshoot

10. Pengujian Rangking Karyawan

Pada Pengujian ini penulis melakukan pengujian untuk menampilkan

rangking karyawan. Berikut adalah tampilan screenshoot hasil pengujian rangking

karyawan:

Test Factor Hasil Keterangan


Rangking Karyawan  Berhasil Menampilkan
Rangking Karyawan
59

Screenshoot

4.2.4 Hasil Pengujian Aplikasi

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Aplikasi

No Test Factor Keterangan Hasil


1 Login Berhasil Melakukan Login 
2 Dashboard Menu Admin Berhasil Menampilkan Dashboard 
Menu Admin
3 Dashboard Menu Penilai Berhasil Menampilkan Dashboard 
Menu Penilai
4 Dashboard Menu Karyawan Berhasil Menampilkan Dashboard 
Menu Karyawan
5 Kriteria Berhasil Menampilkan Kriteria 
6 Tambah Kriteria Berhasil Menambahkan Kriteria 
7 Karyawan Berhasil Menampilkan Karyawan 
8 Tambah Karyawan Berhasil Menambah Karyawan 
9 Penilaian Karyawan Berhasil Melakukan Penilaian 
10 Rangking Karyawan Berhasil Menampilkan Rangking 
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka

dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan untuk memilih karyawan

teladan pada PT Prima Abadi Migas telah berhasil dirancang. Sistem pendukung

keputusan ini menerapkan metode SMART dalam membantu pengambilan

keputusan multikriteria yang menghasilkan keputusan berdasarkan jumlah

penerima yang ditentukan oleh pimpinan. Keputusan yang dihasilkan berdasarkan

penilaian yang diberikan oleh Tim Penilai yaitu memperoleh nilai akhir karyawan

antara lain Karman dengan nilai akhir 85, Suwoko dengan Nilai 73,66, Zulkarnain

dengan nilai 70,83 sehingga rangking pertama adalah karman dengan nilai tertinggi

85. Berdasarkan hasil pengujian perangkat lunak yang telah dilakukan maka, sistem

dianggap sudah bebas dari kesalahan karena bekerja sesuai fungsionalnya.

4.2 Saran

Berdasarkan dari kesimpulan di atas maka penulis memberikan saran :

1. Diharapkan agar penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini

menggunakan metode lainnya.


2. Universitas Dipa Makassar selaku pencipta sumber daya yang ahli pada bidang

teknologi agar kiranya lebih mengoptimalkan satuan kerja serta sistem

62
63

pendidikan yang ada sekarang, sehingga sumber daya yang dikeluarkan

mampu bersaing dengan mahasiswa lainnya.


64

DAFTAR PUSTAKA

Ade Dwi Satya, 2015, Penerapan metode SMART dalam sistem pendukung
pengambilan keputusan pemilihan asuransi, Skrisi, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Edwards, W. and Barron, F.H. SMARTS and SMARTER: Improved Simple


Methods for Multi Attribute Utility Measurement, Organizational Behaviour
and Human Decision Process, 1994.

Hammim Tohari, 2014, Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui


Pendekatan UML, Penerbit Andi, Yogyakarta

Hendini, Ade. 2016. Pemodelan UML Sistem Informasi, Monitoring Penjualan


dan Stok Barang (Studi Kasus: Distro Zhexha Pontianak. Jurnal
Khatulistiwa Informatika, 4(2), 107-116.

Nurhasanah, 2017. Pendukung Keputusan Penentuan Penerimaan Beasiswa


Menggunakan Metode SMART. Jurnal Majalah Ilmiah INTI Vol. 1 XII No.,
STMIK Budidarma Medan.

Rosa A.S, M.Shalahuddin 2014, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan


Berioritnasi Objek, Penerbit Informatika, Bandung

Supriyadi. 2018. “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerimaan Karyawan


Baru Dengan Metode Smart ( Simple Multi Attribute Rating Technique ) Di
Pt Etowa Packaging Indonesia”, Skripsi. Batam : STMIK GICI

Shepetukha,2001. Metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique).

http://sistem-komputer-s1.stekom.ac.id/informasi/baca/Teknik-Pengujian-Black-
box-Testing-dan-White-box-
Testing/38db21cd8ce80834dec740c19b7839738bf026d0
65

Indikator Penilaian

Indikator Bobot Keterangan


Disiplin, Bersikap jujur ,bertanggung
4 jawab atas hasil kerja serta dapat
dipercaya
Integritas
3 Bertanggung jawab atas hasil kerja
2 Bersikap jujur
1 Bersikap acuh terhadap aturan
Mampu bekerja dengan baik secara
4 team dan mampu menjaga hubungan
baik sesama karyawan
3 Mampu bekerja secara team
Kerjasama
Mampu menjaga hubungan sesama
2
karyawan
Kurang mampu menjaga hubungan
1
sesama karyawan
Menuangkan Ide-ide baru dalam
4 menjalankan pekerjaan untuk mencapai
hasil
3 mengerjakan pekerjaan sesuai instruksi
Kreatif
Mengerjakan pekerjaan tidak tepat
2
waktu
Tidak mampu menyelesaikan pekerjaan
1
yang diberikan
Mampu berkomunikasi dengan baik
4 dan menjaga hubungan baik kepada
pelanggan
Pelayanan Pelanggan Mampu menjaga hubungan baik kepada
3
pelanggan
2 Berkomunikasi dengan baik
1 Kurang berkomunikasi Dengan baik
Mampu Menyelesaiakan pekerjaan
4 sesuai isntruksi yang diberikan secara
tepat waktu
3 Menyelesaikan pekerjaan 95%
Profesionalisme Menyelesaiakan pekerjaan kurang dari
2
95%
Sering Lambat menyelesaikan
1 pekerjaan bahkan tidak mengerjakan
pekerjaan yang diberikan
Mampu menyelesaikan tugas sesuai
4
target 100%
3 Menyelesaiakan target pekerjaan 95%
Orientasi Tujuan Menyelesaikan target pekerjaan kurang
2
dari 95%
Bersikap acuh terhadap target yang
1
diberikan

Anda mungkin juga menyukai