Anda di halaman 1dari 61

PENGARUH SPESIALISASI TUGAS, BEBAN KERJA

DAN FASILITAS KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS


KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT TRI
LESTARI SANDANG INDUSTRI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan


Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen
Universitas Pekalongan

Disusun oleh :

Nama : Ika Sidrotul Janah

NPM : 0119073251

FAKULTAS EKONONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PEKALONGAN
TAHUN 2022/2023
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Masalah Penelitian..............................................................................7
1.3 Pertanyaan Penelitian..........................................................................7
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................9
2.1 Landasan Teori....................................................................................9
2.1.1 Efektivitas Kerja.....................................................................9
2.1.1.1 Pengertian Efektivitas Kerja....................................
2.1.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas
Kerja.......................................................................
2.1.1.3 Dimensi Efektivitas kerja.......................................
2.1.1.4 Indikator Efektivitas Kerja.....................................
2.1.2 Spesialisasi Tugas.................................................................13
2.1.2.1 Pengertian Spesialisasi Tugas................................
2.1.2.2 Manfaat Spesialisasi Tugas....................................
2.1.2.3 Faktor Penghambat Spesialisasi Tugas..................
2.1.2.4 Indikator Spesialisasi Tugas..................................
2.1.3 Beban Kerja...........................................................................17
2.1.3.1 Pengertian Beban Kerja.........................................
2.1.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Beban
Kerja.......................................................................
2.1.3.3 Dimensi Beban Kerja.............................................
2.1.3.4 Indikator Beban Kerja............................................
2.1.4 Fasilitas Kerja.......................................................................20
2.1.4.1 Pengertian Fasilitas Kerja......................................
2.1.4.2 Fungsi Fasilitas Kerja............................................
2.1.4.3 Karakteristik Fasilitas Kerja..................................
2.1.4.4 Indikator Fasilitas Kerja.........................................

i
2.2 Penelitian Terdahulu.........................................................................24
2.3 Model Penelitian...............................................................................29
2.4 Pengembangan Hipotesis..................................................................29
2.4.1 Pengaruh Spesialisasi Tugas Terhadap Efektivitas Kerja.....29
2.4.2 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Efektivitas Kerja..............30
2.4.3 Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Efektivitas Kerja...........31
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................33
3.1 Jenis Penelitian..................................................................................33
3.2 Objek Penelitian................................................................................33
3.3 Definisi Operasional Variabel...........................................................34
3.3.1 Definisi Variabel Penelitian..................................................34
3.3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian....................................35
3.4 Populasi, Sampel dan Metode Penarikan Sampel.............................36
3.4.1 Populasi.................................................................................36
3.4.2 Sampel...................................................................................37
3.5 Jenis dan Metode Pengumpulan Data...............................................39
3.5.1 Jenis Data..............................................................................39
3.5.2 Metode Pengumpulan Data...................................................40
3.6 Teknik Analisis.................................................................................41
3.6.1 Uji Validitas..........................................................................42
3.6.2 Uji Reliabilitas......................................................................42
3.6.3 Uji Asumsi Klasik.................................................................43
3.6.4 Analisis Regresi Linier Berganda.........................................46
3.6.5 Uji Hipotesis.........................................................................46
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................49
LAMPIRAN..........................................................................................................53

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini karyawan merupakan

salah satu aset penting yang menjadi kunci dalam sebuah organisasi, baik

institusi maupun perusahaan, sebagai penentu berhasil atau tidaknya

organisasi dalam mencapai tujuan (Simanjuntak et al., 2021). Karena peranan

sumber daya manusia sangat penting, maka diperlukan upaya dalam

peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan adanya sumber

daya manusia yang berkualitas dalam sebuah organisasi, maka akan

meningkatkan efektivitas kerja yang maksimal, sehingga tujuan organisasi

dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Efektivitas kerja adalah suatu keadaan terlaksananya semua tugas

pokok secara tepat waktu oleh partisipasi aktif dari anggota yang

menunjukkan keberhasilan kesesuaian antara tujuan yang hendak dicapai

dengan hasil yang dicapai melalui usaha atau proses kegiatan (Rahman,

2017). Menurut Priyatna et al., (2020) efektivitas kerja adalah keadaan yang

menunjukkan seseorang atau sekelompok orang berhasil menyelesaikan

pekerjaan mereka sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

secara tepat waktu sehingga memberikan kegunaan yang diharapkan.

Berdasarkan pengertian di atas, karyawan dapat dikatakan sudah

bekerja secara efektif, apabila berhasil menyelesaikan pekerjaan secara tepat

waktu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan. Efektivitas

1
kerja karyawan banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti spesialisasi

tugas (Cahyani et al., 2019), beban kerja dan fasilitas kerja (Indriati, 2021).

Spesialisasi tugas adalah pembagian berbagai macam jenis pekerjaan

di dalam organisasi ke sejumlah tugas tersendiri sehingga lebih mudah untuk

dipelajari dan dilaksanakan secara lebih efisien (Thian, 2021). Menurut

Manullang (2015) dalam Cahyani et al., (2019) pembagian kerja adalah suatu

keharusan karena tanpa adanya pembagian kerja, maka kemungkinan terjadi

tumpang tindih dalam melaksanakan tugas menjadi semakin besar.

Spesialisasi tugas merupakan pembagian tugas yang disusun berdasarkan

uraian pekerjaan yang dibutuhkan mencakup beberapa hal seperti tingkat

pendidikan, jenis kelamin, keadaan fisik, pengetahuan atau kecakapan

pekerja, umur, status menikah atau belum menikah, minat serta emosi dan

temperamen pekerja (Hasibuan, 2013).

Berdasarkan pengertian di atas, spesialisasi tugas dispesialisasikan

berdasarkan kemampuan, keahlian dan pendidikan yang dibutuhkan agar

pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan akan semakin cepat

terselesaikan dan semakin hemat penggunaan tenaga dan biaya yang

dikeluarkan sehingga berdampak baik pada efektivitas kerja karyawan.

Beban kerja adalah proses kegiatan yang mampu dikerjakan oleh

pegawai sesuai waktu yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi, banyak

keluhan oleh tenaga kerja sehubungan dengan beban kerja, namun yang

menjadi pertanyaaan adalah apakah memang beban kerja yang diberikan oleh

organisasi meningkat atau ketidakmampuan tenaga kerja melaksanakan tugas

2
yang diberikan sebagai tanggung jawab (Pipin, 2021). Menurut Sunarso

(2010) dalam Indriati (2021) beban kerja adalah jumlah aktivitas yang harus

dikerjakan pegawai atau kelompok kerja dalam suatu perusahaan sampai

selesai selama periode tertentu.

Berdasarkan pengertian di atas, pengukuran beban kerja dilakukan

agar tidak memberikan beban kerja yang terlalu berat bagi karyawan dalam

melaksanakan tugas sehingga menciptakan kondisi kerja yang lebih baik,

yang artinya efektivitas kerja karyawan semakin baik pula.

Fasilitas kerja menurut Syamsuri (2009) dalam Naibaho (2021)

adalah segala sesuatu yang para pegawai terima sebagai balas jasa

perusahaan untuk mereka. Menurut Koyong (2011) dalam Mutia (2020)

mendefinisikan fasilitas kerja sebagai suatu bentuk pelayanan perusahaan

terhadap karyawan dengan tujuan menunjang kinerja dalam memenuhi

kebutuhan karyawan, sehingga meningkatkan produktifitas kerja karyawan.

Menurut Moenir (2017) dalam Anjani (2021) fasilitas kerja adalah segala

sesuatu yang digunakan, dipakai, ditempati, dan dinikmati oleh pegawai

sehubungan dengan pekerjaan untuk kelancaran pekerjaan.

Berdasarkan pengertian di atas, disimpulkan bahwa fasilitas kerja

yang memadai sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan karyawan yang

mencakup semua hal sehubungan dengan pekerjaan, dapat meningkatkan

semangat kerja karyawan karena karyawan merasa lebih dimudahkan dalam

melaksanakan pekerjaan sehingga akan berdampak positif terhadap

efektivitas kerja dalam perusahaan.

3
PT Tri Lestari Sandang Industri merupakan perusahaan yang bergerak

di industri garment yang memproduksi pakaian jadi khususnya sweater rajut.

PT Tri Lestari Sandang Industri berdiri pada 8 Februari 2013 dan

berlokasikan di Jalan Balamoa No 45 Rt 03/02 Desa Karangjati Kecamatan

Tarub Kabupaten Tegal.

Berdasarkan informasi yang peneliti terima, PT Tri Lestari Sandang

Industri memiliki sumber daya manusia sebanyak 1137 karyawan bagian

produksi yang terbagi ke dalam berbagai departemen berbeda. Fenomena

yang terjadi di PT Tri Lestari Sandang Industri adalah terdapat beberapa

permasalahan di dalam proses produksi, diantaranya adalah masih banyak

karyawan yang melakukan kesalahan dalam bekerja, karyawan tidak

menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, penumpukan pekerjaan yang tidak

terselesaikan, banyaknya tugas yang dibebankan kepada karyawan, dan

fasilitas kerja yang masih kurang memadai yang mengakibatkan tidak

tercapaian target perusahaan.

Ketidakmampuan karyawan mencapai target produksi mengindikasi

bahwa terjadi penurunan efektivitas kerja karyawan pada PT Tri Lestari

Sandang Industri. Dilihat dari permasalahan yang ada, peneliti menduga

beberapa faktor yang menjadi penyebab produksi di PT Tri Sandang Industri

menjadi tidak efektif di antaranya adalah spesialisasi tugas karena perusahaan

belum menempatkan karyawan secara tepat pada bidangnya, beban kerja

karena perusahaan membebankan pekerjaan yang tidak sebanding dengan

waktu kerja yang diberikan dan fasilitas kerja karena fasilitas yang masih

4
sangat terbatas sehingga tidak membantu karyawan dalam mencapai target

perusahaan.

Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti tentang efektivitas kerja

berkaitan dengan penelitian ini diantaranya adalah penelitian oleh Syafe’i

(2019) dan Cahyani et al.,(2019) yang menunjukkan hasil penelitian bahwa

spesialisasi tugas atau spesialisasi kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap efektivitas kerja. Indriati (2021) dan Thoha, Mangkunegara (2021)

membuktikan beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

efektivitas kerja. Kemudian penelitian oleh Anjani (2021) dan Indriati (2021)

membuktikkan bahwa fasilitas kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap efektifitas kerja.

Namun terdapat perbedaan pada penelitian yang dilakukan oleh

Nugraha et al.,(2021) yang menunjukkan bahwa beban Kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap Efektifitas Kerja. Dan penelitian oleh

Aprilliana (2021) menunjukkan hasil bahwa fasilitas kerja secara parsial

tidak ada pengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja. Berikut ini adalah

tabel research gap dalam penelitian ini :

5
Tabel 1. 1 Research gap

No Research Peneliti Temuan


1. Spesialisasi (Syafe’i, 2019)
Tugas Terhadap (Hardiyanti, 2017) Positif
Efektivitas (Cahyani et al., 2019) Signifikan
Kerja (Priyatna et al., 2020)
(Sunandar et al., 2020)
2. (Indriati, 2021) Positif
Beban Kerja (Thoha, Mangkunegara, Signifikan
Terhadap 2021)
Efektivitas kerja (Nugraha et al., 2021) Negatif
(Rayhan et al., 2022) Signifikan

3. (Herizal & Mutia, 2020)


(Indriati, 2021)
(Anjani & Wahyuni, 2021) Positif
Fasilitas Kerja (Naibaho, 2021) Signifikan
Terhadap (Rayhan et al., 2022)
Efektivitas (Aprilliana, 2021) Tidak
Kerja berpengaruh
signifikan
Sumber : Dari berbagai jurnal

Berdasarkan permasalahan dan hasil penelitian terdahulu di atas,

maka penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah faktor-faktor yang

peneliti duga sebagai penyebab menurunya efektivitas kerja karyawan bagian

produksi PT Tri Lestari Sandang Industri yang meliputi spesialisasi tugas,

beban kerja dan fasilitas kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap efektivitas kerja karyawan. Sehingga judul dalam penelitian ini

adalah “Pengaruh Spesialisasi Tugas, Beban Kerja dan Fasilitas Kerja

6
Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT Tri Lestari

Sandang Industri”.

1.2 Masalah Penelitian

Seperti yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas, masalah

dalam penelitian ini adalah menurunnya tingkat efektivitas kerja karyawan

bagian produksi PT Tri Lestari Sandang Industri. Oleh karena itu, yang

menjadi permasalahan adalah bagaimana meningkatkan efektivitas kerja

karyawan bagian produksi PT Tri Lestari Sandang Industri dengan melihat

bagaimana pengaruhnya faktor spesialisasi tugas, beban kerja dan fasilitas

kerja dalam meningkatkan efektivitas kerja sehingga tujuan atau target

perusahaan dapat tercapai.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian, maka pertanyaan yang dikemukakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan spesialisasi

tugas terhadap efektivitas kerja karyawan bagian produksi PT Tri

Lestari Sandang Industri?

2. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan beban kerja

terhadap efektivitas kerja karyawan bagian produksi PT Tri

Lestari Sandang Industri?

3. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan fasilitas kerja

kerja terhadap efektivitas kerja karyawan bagian produksi PT Tri

Lestari Sandang Industri?

7
1.4 Tujuan Penelitian

Berikut adalah tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini :

1. Untuk mengetahui pengaruh spesialisasi tugas terhadap

efektivitas kerja karyawan bagian produksi PT Tri Lestari

Sandang Industri

2. Untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap efektivitas

kerja karyawan bagian produksi PT Tri Lestari Sandang Industri

3. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas kerja terhadap efektivitas

kerja karyawan bagian produksi PT Tri Lestari Sandang Industri

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Efektivitas Kerja

2.1.1.1 Pengertian Efektivitas Kerja

Efektivitas kerja adalah suatu keadaan terlaksananya semua tugas

pokok secara tepat waktu oleh partisipasi aktif dari anggota yang

menunjukkan keberhasilan kesesuaian antara tujuan yang hendak dicapai

dengan hasil yang dicapai melalui usaha atau proses kegiatan ( Rahman,

2017)

Efektivitas merupakan pemanfaatan sumber daya, sarana dan

prasarana dalam jumlah tertentu yang dengan sadar telah ditetapkan

sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa dari kegiatan yang

dijalankan. Efektifitas kerja adalah suatu keadaan yang menunjukkan tujuan

yang diharapkan perusahaan tercapai melalui penyelesaian pekerjaan sesuai

dengan yang telah direncanakan (Siagian, 2014)

Menurut Priyatna et al., (2020) efektivitas kerja adalah kemampuan

atau keadaan berhasilnya suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

secara tepat waktu sehingga memberikan kegunaan yang diharapkan.

Efektivitas kerja merupakan suatu keadaan keberhasilan kerja yang

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan (Hasibuan, 2013).

9
Dari berbagai pengertian efektivitas kerja yang telah dikemukakan

diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa efektivitas kerja adalah Suatu

keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang berhasil menyelesaikan

pekerjaan secara tepat waktu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yang

telah ditetapkan sebelumnya dan secara tepat memperoleh kegunaan yang

diharapkan.

2.1.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja menurut

(Hasibuan, 2013),adalah sebagai berikut :

1. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang dimaksud adalah lingkungan fisik seperti

fasilitas yang disediakan dan lingkungan non fisik seperti

hubungan antar karyawan, memiliki suasana bekerja yang baik.

2. Pengawasan

Pengawasan perusahaan adalah memastikan seluruh karyawan

bekerja sesuai dengan aturan dan tujuan perusahaan

3. Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah bagaimana sikap karyawan dalam bekerja

sesuai dengan peraturan yang berlaku di dalam perusahaan yang

menjadi tanggung jawab karyawan

10
4. Motivasi

Motivasi dari perusahaan akan mampu memberikan dorongan kuat

bagi karyawan untuk bekerja lebih baik sehingga karyawan

menjadi lebih efektif dalam bekerja

5. Kompensasi

Kompensasi adalah balas jasa yang perusahaan berikan kepada

karyawan berupa kompensasi financial seperti bonus dan jaminan

kesehatan maupun non financial berupa promosi jabatan

2.1.1.3 Dimensi Efektivitas kerja

Menurut Steers (1985) dalam Priyatna et al., (2020) dimensi

efektivitas kerja yaitu sebagai berikut :

1. Karakteristik Organisasi

Karakter organisasi meliputi struktur dan teknologi organisasi.

Struktur adalah hubungan yang sifatnya relatif tetap, seperti

bagaimana cara organisasi menyusun dan mengelompokkan

orang-orang dalam menyelesaikan pekerjaan. Sedangkan teknologi

adalah mekanisme perusahaan dengan menggunakan teknologi

yang tepat dan penempatan orang yang tepat untuk mengubah

bahan baku menjadi barang jadi sehingga menunjang kelancaran

perusahaan untuk mencapai sasaran.

2. Karakteristik Lingkungan

Karakteristik lingkungan baik dalam maupun luar dinyatakan

berpengaruh terhadap efektivitas. Lingkungan luar misalnya

11
hubungan perusahaan dengan masyarakt sekitar, sedangkan

lingkungan dalam misalnya karyawan atau pegawai di dalam

perusahaan tersebut. Keberhasilan lingkungan dalam hubungan

organisasi sangat dipengaruhi oleh tiga faktor diantaranya tingkat

keterdugaan keadaan lingkungan, ketetapan persepsi atas keadaan

lingkungan, dan tingkat rasionalitas organisasi.

3. Karakteristik Pekerja

Karakteristik pekerja merupakan faktor yang paling berpengaruh

atas efektivitas karena perilaku pekerja dalam jangka panjang akan

memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan organisasi.

4. Kebijaksanaan dan praktek manajemen

Bagaimana kebijaksanaan dan praktek manajemen dapat

mempengaruhi atau merintangi pencapaian tujuan organisasi

adalah tergantung kebijaksanaan dan praktek manajemen dalam

tanggung jawab terhadap karyawan dan organisasi.

2.1.1.4 Indikator Efektivitas Kerja

Berikut ini adalah indikator dari efektivitas kerja (Hasibuan, 2013) :

1. Kuantitas kerja

Volume kerja yang dihasilkan dapat dilihat dari banyaknya beban

kerja dan keadaan yang dialami pekerja selama bekerja.

2. Kualitas Kerja

Kualitas kerja dapat dilihat dari sikap yang ditunjukkan oleh

pekerja yang merupakan hasil kerja dalam bentuk kerapian,

12
ketelitian dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume

kerja dalam mengerjakan pekerjaan

3. Pemanfaatan waktu

Pemanfaatan waktu dapat dilihat dari penggunaan masa kerja oleh

karyawan yang disesuaikan dengan kebijakan perusahaan agar

pekerjaaan selesai dengan tepat waktu.

2.1.2 Spesialisasi Tugas

2.1.2.1 Pengertian Spesialisasi Tugas

Menurut Thian (2021) spesialisasi tugas merupakan pembagian

berbagai macam jenis pekerjaan di dalam organisasi ke sejumlah tugas

tersendiri sehingga lebih mudah untuk dipelajari dan dilaksanakan secara

lebih efisien.

Spesialisasi tugas menurut Sukoco (2007) didefinisikan sebagai

derajat di mana tugas dalam organisasi dibagi menjadi beberapa pekerjaan

melalui pemberian tugas yang spesifik dan berulang sehingga akan

meningkatkan produktivitas dan efisiensi sebuah pekerjaan.

Spesialisasi tugas atau spesialisasi kerja menurut Hasibuan (2013)

adalah syarat kualitas minimun untuk orang yang dapat diterima agar mampu

menjalankan suatu jabatan dengan baik dan kompeten. Pembagian tugas

disusun berdasarkan uraian pekerjaan yang dibutuhkan mencakup beberapa

hal seperti tingkat pendidikan, jenis kelamin, keadaan fisik, pengetahuan atau

kecakapan pekerja, umur, status menikah atau belum menikah, minat serta

emosi dan temperamen pekerja (Hasibuan, 2013).

13
Menurut Manullang (2015) dalam Cahyani et al., (2019) pembagian

kerja adalah suatu keharusan karena tanpa adanya pembagian kerja maka

kemungkinan terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan tugas menjadi

semakin besar.

Spesialisasi tugas adalah pembagian kegiatan pekerjaan ke dalam

tugas-tugas tersendiri dengan menempatkan orang atau sekelompok orang

secara tepat sesuai dengan uraian pekerjaan yang dibutuhkan agar tidak

terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan tugas, serta menciptakan

karyawan menjadi ahli dalam bidang pekerjaannya sehingga meningkatkan

efektivitas kerja (Cahyani et al., 2019).

Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa spesialisasi tugas

adalah pembagian tugas secara spesifik ke sejumlah tugas tersendiri dengan

menempatkan orang atau sekelompok orang secara tepat sesuai dengan uraian

pekerjaan yang dibutuhkan agar tidak terjadi tumpang tindih dalam

melaksanakan tugas sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara efektif dan

efisien.

2.1.2.2 Manfaat Spesialisasi Tugas

Menurut Terry (2001) dalam Priyatna et al., (2020) spesialisasi kerja

penting untuk diterapkan dalam sebuah organisasi karena memberikan

manfaat sebagai berikut :

1. Menetapkan kekuasaan

2. Memudahkan arus komunikasi dalam orrganisasi

14
3. Lebih sedikit kecakapan yang diperlukan oleh seseornag atau

karyawan

4. Lebih mudah untuk memperinci kecakapan-kecakapn yang

diperlukan untuk penyaringan atau tujuan-tujuan latihan

5. Mengulangi atau mempraktekan kerja yang sama

mengembangkan kemahiran

6. Penggunaan kecakapan-kecakapan serta efisien terutama sekali

dengan menggunakan kecakapan-kecakapan terbaik setiap pekerja

7. Kemampuan untuk beroprasi bersama- sama

8. Lebih banyak terdapat keseragaman dalam produksi akhir, jika

setiap potongan selalu di produksikan oleh orang yang sama

2.1.2.3 Faktor Penghambat Spesialisasi Tugas

Menurut Sutarto (2015) dalam Priyatna et al., (2020) berikut adalah

faktor-faktor yang dapat menghambat spesialisasi tugas :

1. Karyawan dalam bekerja tidak mengetahui dan meyakini tujuan

organisasi

2. Pembentukan satuan organisasi tidak berlandaskan pada

pengembangan volume kerja

3. Setiap karyawan tidak memiliki daftar perincian tugas yang jelas

sehingga tidak mengetahui tanggung jawab pokoknya

4. Terdapat wewenaang dalam setiap bidang kerja

5. Karyawan hanya sekedar bekerja menunggu perintah

15
6. Terdapat karyawan yang bingung karena harus melaksanakan

perintah dari atasan yang ganda

7. Kurang menyadari sarana-sarana tertentu yang menjamin

kelangsungan hidup organisasi

2.1.2.4 Indikator Spesialisasi Tugas

Indikator spesialisasi tugas menurut Fathoni (2015) dalam Cahyani et

al., (2019) adalah sebagai berikut :

1. Penempatan Karyawan

Penempatan karyawan dilakukan berdasarkan kemampuan,

keahlian dan pendidikan yang dimiliki. Ketidaktepatan dalam

menetapkan posisi seorang karyawan akan beresiko pada

penyelesaian pekerjaan oleh karyawan menjadi tidak maksimal.

2. Beban Kerja

Pembagian beban kerja sebaiknya dilakukan secara merata agar

menghindari adanya seorang karyawan dengan beban kerja terlalu

banyak atau terlalu sedikit.

3. Pembagian Pekerjaan

Pembagian kerja berarti mengkotak-kotakan pekerjaan dengan

menempatkan karyawan yang sesuai dengan kemampuannya agar

pekerjaan lebih cepat terselesaikan sesuai dengan tujuan yang

diharapkan perusahaan.

16
2.1.3 Beban Kerja

2.1.3.1 Pengertian Beban Kerja

Beban kerja menurut Pipin (2021) adalah proses kegiatan yang

mampu dikerjakan oleh pegawai sesuai waktu yang telah ditetapkan dalam

suatu organisasi, banyak keluhan oleh tenaga kerja sehubungan dengan beban

kerja, namun yang menjadi pertanyaaan adalah apakah memang beban kerja

yang diberikan oleh organisasi meningkat atau ketidakmampuan tenaga kerja

melaksanakan tugas yang diberikan sebagai tanggung jawab.

Menurut Sunarso (2010) dalam Indriati (2021) beban kerja adalah

jumlah aktivitas yang harus dikerjakan pegawai atau kelompok kerja dalam

suatu perusahaan sampai selesai selama periode tertentu.

Menurut Rayhan et al. (2022) beban kerja merupakan sebuah tuntutan

pekerjaan yang menjadi tanggung jawab untuk dilaksanakan dan diselesaikan

dalam jangka waktu tertentu.

Menurut Rayhan et al.,(2022) beban kerja adalah sejumlah aktivitas

kerja yang menjadi tanggung jawab karyawan untuk diselesaikan dalam

jangka waktu yang telah ditetapkan.

Dari pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa beban kerja

adalah aktivitas kerja yang menjadi tanggung jawab seseorang atau kelompok

kerja untuk dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

2.1.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja

Menurut Tarwaka (2004) dalam Prihatin et al., (2018) berikut adalah

Faktor yang mempengaruhi beban kerja

17
1. Faktor Eksternal

1) Tugas-tugas

Tugas bersifat fisik seperti tata ruang kerja, sarana kerja,

tempat kerja dan tugas bersifat mental seperti kompleksitas

pekerjaan, tingkat kesulitan kerja dan tanggung jawab

pekerjaan

2) Organisasi kerja

Organisasi yang mempengaruhi beban kerja seperti

lamanya bekerja, waktu istirahat, kerja bergilir, kerja

malam, sistem pengupahan , tugas dan wewenang

3) Lingkungan kerja

Lingkungan yang mempengaruhi beban kerja misalnya

lingkungan kerja fisik (penerangan, kebisingan, getaran

mekanis), lingkungan kerja kimiawi (debu,gas pencemar

udara),lingkungan kerja biologis (bakteri,virus dan parasit)

dan lingkungan kerja psikologis (penepatan tenaga kerja).

2.1.3.3 Dimensi Beban Kerja

Menurut Newtrom (1985) dalam Pipin (2021) berikut adalah dimensi

yang menyebabkan terjadinya beban kerja pada pekerja dalam suatu

organisasi :

1. Pekerjaan yang berlebihan

2. Waktu yang terdesak atau terbatas

3. Sistem pengawasan yang tidak efisien

18
4. Kurang tepatnya pemberian wewenang sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan

5. Kurang umpan balik prestasi kerja

6. Ketidak jelasan peran

7. Perubahan - perubahan dalam pekerjaan

8. Konflik antara pribadi dan antar kelompok dan seterusnya

9. Suasana politik yang tidak aman

10. Frustasi

11. Perbedaan nilai-nilai perusahaan dengan nilai-nilai yang dimiliki

pekerja

2.1.3.4 Indikator Beban Kerja

Indikator untuk mengukur beban kerja menurut Rayhan et al.,(2022),

adalah sebagai berikut :

1. Target yang harus dicapai

Pandangan individu mengenai besarnya target kerja yang

diberikan untuk menyelesaikan pekerjaannya . Pandangan

mengenai hasil kerja yang harus diselesaikan dalam jangka

waktu tertentu

2. Kondisi Pekerjaan

Mencangkup tentang bagaimana pandangan yang dimiliki oleh

seseorang atau individu mengenai kondisi pekerjaannya ,

misalnya mengambil keputusan dengan cepat pada saat

pengerjaan barang . serta mengatasi kejadian yang tak terduga

19
seperti melakukan pekerjaan ekstra diluar waktu yang telah

ditentukan

3. Penggunaan Waktu

Waktu kerja yang digunakan dalam kegiatan - kegiatan yang

langsung berhubungan dengan produksi ( waktu lingkaran , atau

waktu baku atau dasar )

4. Standar Pekerjaan

Kesan yang dimiliki oleh individu mengenai pekerjaannya ,

misalnya perasaan yang timbul mengenai beban kerja yang harus

diselesaikan dalam jangka waktu tertentu .

2.1.4 Fasilitas Kerja

2.1.4.1 Pengertian Fasilitas Kerja

Menurut Hetty (2018) fasilitas kerja adalah sarana yang perusahaan

sediakan untuk membantu kelancaran aktivitas misalnya kondisi tempat kerja

(penerangan, AC, luas ruangan), teknologi (komputer, fotocopy, faximile dan

sebagainya), serta sara pendukung lain seperti mushalla, loker dan ret room.

Menurut Moenir (2017) dalam Anjani (2021) fasilitas kerja adalah

segala sesuatu yang digunakan, dipakai, ditempati, dan dinikmati oleh

pegawai sehubungan dengan pekerjaan untuk kelancaran pekerjaan.

Menurut Syamsuri (2009) dalam Naibaho (2021) fasilitas kerja adalah

segala sesuatu yang para pegawai terima sebagai balas jasa perusahaan untuk

mereka.

20
Menurut Rahman (2021) Fasilitas kerja adalah sarana pendukung

dalam aktivitas perusahaan berbentuk fisik yang digunakan dalam kegiatan

normal perusahaan dan memiliki jangka waktu kegunaan lebih dari satu

periode akuntansi, serta memberikan manfaat untuk menunjang kinerja

karyawan.

Dari berbagai pengertian diatas, peneliti menyimpulkan fasilitas kerja

adalah segala sesuatu yang perusahaan berikan untuk memenuhi kebutuhan

karyawan dalam bentuk sarana dan prasana yang mencakup semua hal

sehubungan dengan pekerjaan untuk membantu kelancaran pekerjaan

sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara lebih efektif.

2.1.4.2 Fungsi Fasilitas Kerja

Menurut Allen (2001) dalam Naibaho (2021) fasilitas kerja berfungsi

untuk mengalokasikan sumber tenaga kerja secara lebih efisien ke arah

pekerjaan yang dianggap kurang dalam memberikan kontribusi yang lebih

wajar. Fasilitas kerja membantu perusahaan memanfaatkan tenaga kerja

secara ekonomis sehingga kinerja karyawan meningkat.

Fasilitas kerja yang perusahaan berikan dapat membantu

meningkatkan semangat kerja karyawan karena karyawan merasa lebih

dimudahkan dalam melaksanakan pekerjaan sehingga akan meningkatkan

efektivitas kerja dalam perusahaan.

21
2.1.4.3 Karakteristik Fasilitas Kerja

Menurut Hartanto (2005) dalam Rahman (2021) berikut adalah

karakteristik dari fasilitas kerja sebagai sarana pendukung dalam aktivitas

perusahaan :

1. Mempunyai Bentuk Fisik

Fasilitas yang disediakan dapat digunakan secara aktif dalam

operasi perusahaan, memiliki jangka waktu kegunaan relatif lama

atau lebih dari satu periode akuntansi

2. Memberikan Manfaat

Fasilitas yang disediakan dapat memberikan manfaat langsung

pada karyawan sehingga membantu pekerjaan karyawan

2.1.4.4 Indikator Fasilitas Kerja

Indikator fasilitas kerja menurut Sofyan (2004) dalam Rahman (2021)

sebagai berikut:

1. Mesin dan peralatan

Yaitu seluruh peralatan yang digunakan dalam proses produksi

2. Prasarana

Yaitu fasilitas pendukung dalam aktivitas perusahaan, seperti

tempat ibadah, toilet, jalan, pagar dan lainnya

3. Perlengkapan kantor

Yaitu fasilitas pendukung aktivitas yang ada di kantor, seperti

perabot kantor (meja, kursi, lemari, dan sebagainya)

4. Ruangan kesehatan

22
Yaitu ruangan untuk tempat istirahat karyawan ketika sedang

sakit atau terjadi kecelakaan kerja

5. Bangunan

Yaitu fasilitas utama yang mendukung aktivitas sentral

perusahaan, seperti perkantoran, pabri dan pergudangan

6. Alat transportasi

Yaitu mencakup semua jenis peralatan yang digunakan untuk

membantu aktivitas perusahaan seperti kendaraan berupa truk,

mobi, motor dan lainnya.

23
2.2 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian terdahulu berikut sebagai bahan perbandingan dan

refensi tambahan dalam menyusun penelitian ini.

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Objek / Variabel / Teknik Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan
Analisis
1. (Syafe’i, 2019) Pengaruh Spesialisasi Tugas Objek : Hasil penelitian ini Perbedaan :
dan Gaya Kepemimpinan menunjukkan bahwa :
Terhadap Efektivitas Kerja PT Pln Cabang Baturaja Pada penelitian (Syafe’i, 2019)
Karyawan Pada Pt. Pln Variabel : 1. Spesialisasi tugas objek penelitiannya adalah PT Pln
Cabang Baturaja berpengaruh signifikan Cabang Baturaja, sedangkan
- Spesialisasi terhadap efektivitas kerja penelitian ini adalah PT Tri Lestari
Tugas (X1) karyawan PT Pln Cabang Sandang Industri. Variabel
- Gaya Baturaja kepemimpinan digunakan dalam
Sinta 5 penelitian (Syafe’i, 2019)
Kepemimpinan 2. Gaya Kepemimpinan sedangkan dalam penelitian ini
https://jurnal.um- (X2) berpengaruh signifikan tidak digunakan. Selain itu, periode
palembang.ac.id/ - Efektivitas Kerja terhadap efektivitas kerja yang digunakan berbeda dengan
ilmu_manajemen/article/ (Y) karyawan PT Pln Cabang penelitian ini yaitu 2023.
view/1563 Baturaja
Teknik Analisis : Persamaan :
Regresi linier bergandan Persamaan dengan penelitian ini
adalah sama-sama menggunakan
variabel spesialisasi tugas sebagai

24
variabel bebas dan efektivitas kerja
sebagai variabel terkait. Selain itu,
teknik analisis yang digunakan juga
sama yaitu regresi linier berganda.

2. (Cahyani et al., Job Specialization dan Job Objek : Badan Hasil penelitian ini Perbedaan :
2019) Enlargement Terhadap Kependudukan Keluarga menunjukkan bahwa :
Efektivitas Kerja pada Berencana Nasional Pada penelitian (Cahyani et al.,
Badan Kependudukan (BKKBN) Pusat 1. Job specialization 2019) objek penelitiannya adalah
Keluarga Berencana yang diteliti dalam Badan Kependudukan Keluarga
Nasional (BKKBN) Pusat Variabel : penelitian ini Berencana Nasional (BKKBN)
menunjukkan pengaruh Pusat, sedangkan penelitian ini
- Job Specialization yang signifikan terhadap adalah PT Tri Lestari Sandang
(X1) efektivitas kerja pada Industri. Selain itu, dalam
Sinta 5 - Job Enlargement Badan Kependudukan penelitian ini tidak mengugunakan
(X2) Keluarga Berencana variabel Job Enlargement sebagai
http://ejournal.uika- - Efektivitas Kerja Nasional
bogor.ac.id/index.php/ (BKKBN) variabel independen dan periode
(Y) Pusat penelitian yang digunakan berbeda
Manager/article/view/1861
dengan penelitian ini yaitu 2023.
Teknik Analisis : 2. Job enlargement yang
diteliti dalam penelitian Persamaan :
Regresi linier berganda ini menunjukkan
pengaruh yang signifikan Persamaan dengan penelitian ini
terhadap efektivitas kerja adalah sama-sama menggunakan
pada Badan variabel spesialisasi tugas (job
Kependudukan Keluarga specialization) sebagai variabel
Berencana Nasional bebas dan efektivitas kerja sebagai
(BKKBN) Pusat. variabel terkait. Selain itu, teknik

25
analisis yang digunakan juga sama
yaitu regresi linier berganda.
3. (Sunandar et Pengaruh Fungsi Pembagian Objek : Hasil penelitian ini Perbedaan :
al., 2020) Kerja Terhadap Efektivitas menunjukkan bahwa
Kerja Pegawai Pada Badan Badan Kepegawaian Dan terdapat hubungan yang Pada penelitian (Sunandar et al.,
Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber signifikan antara 2020) objek penelitiannya adalah
Pengembangan Sumber Daya Manusia pembagian kerja dan Badan Kepegawaian Dan
Daya Manusia Kabupaten Kabupaten Cirebon efektivitas kerja Pada Pengembangan Sumber Daya
Cirebon Badan Kepegawaian Dan Manusia Kabupaten Cirebon,
Variabel : sedangkan penelitian ini adalah PT
Pengembangan Sumber
- Pembagian Kerja Daya Manusia Tri Lestari Sandang Industri. Selain
(X1) Kabupaten Cirebon. itu, periode penelitian yang
Sinta 6 digunakan berbeda dengan
- Efektivitas Kerja
http://jurnal.ugj.ac.id/ (Y) penelitian ini yaitu 2023.
index.php/Publika/article/ Teknik Analisis : Persamaan :
view/4144#
Regresi linier berganda Persamaan dengan penelitian ini
adalah sama-sama menggunakan
variabel spesialisasi tugas
(pembagian kerja) sebagai variabel
bebas dan efektivitas kerja sebagai
variabel terkait. Selain itu teknik
analisis yang digunakan juga sama
yaitu regresi linier berganda.

4. (Indriati, 2021) Pengaruh Struktur Objek : Hasil penelitian ini Perbedaan :


Organisasi, Fasilitas Kerja

26
dan Beban Kerja Terhadap Pegawai BPR Chandra menunjukkan bahwa : Pada penelitian (Indriati, 2021)
Efektivitas Kerja Pegawai Muktiartha Yogyakarta objek penelitiannya adalah
BPR Chandra Muktiartha 1. Struktur organisasi pegawai BPR Chandra Muktiartha
Yogyakarta Variabel : berpengaruh signifikan Yogyakarta, sedangkan penelitian
terhadap efektivitas kerja ini adalah PT Tri Lestari Sandang
- Struktur pegawai BPR Chandra
Organisasi (X1) Industri. Pada penelitian ini juga
Muktiartha Yogyakarta tidak menggunakan variabel
Sinta 4 - Fasilitas Kerja
(X2) 2. Fasilitas kerja struktur organisasi sebagai variabel
https://ejournal.unsri.ac.id/ - Beban Kerja (X3) berpengaruh signifikan bebas. Selain itu, periode penelitian
index.php/jembatan/article/ - Efektivitas Kerja terhadap efektivitas kerja yang digunakan berbeda dengan
view/12333 (Y) pegawai BPR Chandra penelitian ini yaitu 2023.
Teknik Analisis : Muktiartha Yogyakarta Persamaan :
Regresi linier berganda 3. Beban kerja Persamaan dengan penelitian ini
berpengaruh signifikan adalah sama-sama menggunakan
terhadap efektivitas kerja variabel fasilitas kerja dan beban
pegawai BPR Chandra kerja sebagai variabel bebas dan
Muktiartha Yogyakarta efektivitas kerja sebagai variabel
terkait. Selain itu, teknik analisis
yang digunakan juga sama yaitu
regresi linier berganda.

5. (Nugraha et Pengaruh Beban Kerja dan Objek : Hasil penelitian ini Pada penelitian (Nugraha et al.,
al., 2021) Time Management terhadap menunjukkan bahwa : 2021) objek penelitiannya adalah
Efektivitas Kerja Selama Kantor Bea dan Cukai Kantor Bea dan Cukai Sorong
Work From Home (WFH) Sorong Papua Barat 1. Beban Kerja Papua Barat, sedangkan penelitian
Saat Pandemi Covid-19 berpengaruh negatif dan ini adalah PT Tri Lestari Sandang

27
dengan Motivasi Kerja Variabel : signifikan terhadap Industri. Pada penelitian ini juga
Sebagai Variabel Efektifitas Kerja tidak menggunakan variabel time
Intervening - Beban Kerja (X1) management sebagai variabel
- Time 2. Time Management bebas. Selain itu, periode penelitian
Management berpengaruh positif dan yang digunakan berbeda dengan
(X2) signifikan terhadap penelitian ini yaitu 2023.
- Efektivitas Kerja Efektifitas Kerja
(Y)

Sinta 5 Persamaan :
Teknik Analisis :
https:// Persamaan dengan penelitian ini
journal.feb.unmul.ac.id/ Regresi linier berganda adalah sama-sama menggunakan
index.php/ variabel beban kerja sebagai
JURNALMANAJEMEN/ variabel bebas dan efektivitas kerja
article/view/10278 sebagai variabel terkait. Selain itu,
teknik analisis yang digunakan juga
sama yaitu regresi linier berganda.

Sumber : Dari berbagai jurnal penelitian

28
2.3 Model Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dalam

penelitian ini dibuatlah model penelitian seperti berikut :

Gambar 2. 1 Model Penelitian

Spesialisasi Tugas (X1) H1

H2 Efektivitas Kerja (Y)


Beban Kerja (X2)

H3
Fasilitas Kerja (X3)

Sumber : Dari berbagai jurnal penelitian

2.4 Pengembangan Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan sementara terhadap rumusan

masalah yang diteliti, dikatakan sementara karena jawaban yang diperoleh

berdasarkan teori yang relevan bukan berdasarkan fakta empiris yang berasal

dari pengumpulan data (Sugiyono, 2013). Berdasarkan landasan teori,

penelitian penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran di atas, maka

hipotesis pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

2.4.1 Pengaruh Spesialisasi Tugas Terhadap Efektivitas Kerja

Spesialisasi tugas atau spesialisasi kerja diartikan sebagai pembagian

pekerjaan ke dalam sejumlah bagian dengan menempatkan setiap karyawan

sesuai dengan bidang keahlian dan pendidikan yang dimiliki sehingga

bermanfaat bagi organisasi karena tercapainya efektivitas dalam penyelesaian

pekerjaan. Spesialisasi kerja di ukur berdasarkan penempatan kerja, beban

29
kerja dan pembagian kerja. Yang mana apabila semakin baik penempatan

kerja, beban kerja dan pembagian kerja karyawan dalam organisasi maka

semakin baik pula tingkat efektivitas kerja.

Penelitian Cahyani et al., (2019) membuktikan bahwa variabel

spesialisasi kerja berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja. Penelitian

oleh Priyatna et al., (2020) juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan antara spesialisasi kerja dengan efektivitas kerja. Hal

ini didukung dengan penelitian oleh Sunandar et al., (2020) yang

membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara spesialisasi

kerja dan efektivitas kerja.

Dari uraian diatas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H1 : Spesialisai Tugas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Efektivitas Kerja Karyawan

2.4.2 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Efektivitas Kerja

Beban kerja merupakan sejumlah aktivitas kerja yang menjadi

tanggung jawab oleh seorang pekerja untuk dilaksanakan dan diselesaikan

dalam jangka waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Semakin tinggi

beban kerja yang diberikan perusahaan maka akan semakin rendah tingkat

efektivitas kerja karyawan. Maka sebaiknya perusahaan memberikan beban

kerja yang merata untuk menghindari adanya karyawan yang mempunyai

beban kerja terlalu banyak atau terlalu sedikit sehingga tercipta kondisi kerja

yang lebih baik dan berdampak pada meningkatnya efektivitas kerja.

30
Penelitian Thoha, Mangkunegara,(2021) membuktikan bahwa beban

kerja berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan. Penelitian

oleh Indriati (2021) juga membuktikan beban kerja berpengaruh signifikan

terhadap efektivitas kerja pegawai. Namun pada penelitian oleh Nugraha et

al., (2021) dan Rayhan et al., (2022) mengatakan bahwa beban kerja

memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap efektivitas kerja.

Dari uraian diatas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H2 : Beban Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Efektivitas Kerja Karyawan

2.4.3 Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Efektivitas Kerja

Fasilitas kerja adalah segala sesuatu yang perusahaan berikan untuk

memenuhi kebutuhan karyawan dalam bentuk sarana dan prasana yang

mencakup semua hal sehubungan dengan pekerjaan untuk membantu

kelancaran pekerjaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara lebih

efektif.

Apabila perusahaan memberikan fasilitas kerja yang lengkap sesuai

kebutuhan karyawan, maka hal ini akan memotivasi karyawan dalam bekerja

dan membantu karyawan menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu.

Dengan kata lain, fasilitas kerja yang lengkap akan meningkatkan efektivitas

kerja karyawan dalam suatu perusahaan.

Penelitian Herizal & Mutia (2020)membuktikan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara fasilitas kerja dengan efektivitas kerja

31
pegawai. Penelitian oleh Anjani & Wahyuni (2021) membuktikan bahwa

fasilitas kerja berpengaruh positif terhadap efektifitas kerja Pegawai.

Penelitian oleh Naibaho (2021) juga membuktikan bahwa fasilitas kerja

berpengaruh signifikan terhadap efektifitas kerja karyawan.

Dari uraian diatas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H3 : Fasilitas Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Efektivitas Kerja Karyawan

32
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penyusunan suatu penelitian, metode penelitian digunakan

untuk mendapatkan data dan informasi berkaitan dengan permasalahan yang

akan diteliti. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data

yang valid yang mana tujuannya bersifat penemuan, pembuktian dan

pengembangan sehingga data yang diperoleh dapat digunakan untuk

memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2013).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif

dengan metode asosiatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel dengan tujuan untuk menguji dan menjelaskan

hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam skala numerik. Sedangkan

metode asosiatif digunakan untuk menjelaskan hubungan yang

mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang akan diteliti

(Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini, pendekatan kuantitatif asosiatif

digunakan untuk mengetahui pengaruh spesialisasi tugas, beban kerja dan

fasilitas kerja terhadap efektivitas kerja karyawan.

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian dapat diartikan sebagai variabel penelitian yang

merupakan inti dari permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti di tempat

penelitian dilakukan (Anshori, 2017). Objek penelitian yang akan diteliti

33
dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh spesialisasi tugas, beban

kerja, fasilitas kerja dan efektivitas kerja. Penelitian dilaksanakan di PT Tri

Lestari Sandang Industri yang berlokasi di Jalan Balamoa No 45 Rt 03/02

Desa Karangjati Kecamatan Tarub.

3.3 Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Definisi Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek maupun kegiatan dengan variasi tertentu yang peneliti tetapkan untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Setiap

variabel harus didefinisikan secara operasional agar mempermudah dalam

mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya sehingga

lebih terukur.

Dalam penelitian ini, sesuai dengan judul penelitian yang diambil,

maka variabel-variabel tersebut dikelompokkan ke dalam dua variabel

berikut:

1. Variabel Bebas (Variabel Independen)

Variabel independen merupakan variabel di mana posisinya adalah

sebagai yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terhadap timbulnya

variabel dependen dan dinotasikan dengan X (Sugiyono, 2013). Variabel

independen (X) dalam penelitian ini adalah Spesialisasi Tugas (X1), Beban

Kerja (X2) dan Fasilitas Kerja (X3).

2. Variabel Terikat (Variabel Dependen)

34
Variabel dependen merupakan variabel di mana posisinya sebagai

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel independen dan

dinotasikan dengan Y (Sugiyono, 2013). Variabel dependen (Y) dalam

penelitian ini adalah Efektivitas Kerja.

3.3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih yaitu Pengaruh

Spesialisasi Tugas, Beban Kerja dan Fasilitas Kerja terhadap Efektivitas

Kerja Karyawan bagian produksi pada PT Tri Lestari Sandang Industri, maka

untuk mempermudah pemahaman mengenai variabel yang digunakan

dibuatlah tabel operasionalisasi variabel sebagai berikut :

Tabel 3. 1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasionalisasi Indikator


1. SpesialisasiSpesialisasi tugas adalah 1. Penempatan
Tugas (X1) pembagian kegiatan kerja ke karyawan
dalam tugas-tugas tersendiri 2. Beban kerja
dengan menempatkan orang 3. Spesialiasi
atau sekelompok orang secara pekerjaan
tepat sesuai dengan uraian (Cahyani et al.,
pekerjaan yang dibutuhkan 2019)
agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam melaksanakan
tugas, serta menciptakan
karyawan menjadi ahli dalam
bidang pekerjaannya sehingga
meningkatkan efektivitas kerja.
(Cahyani et al., 2019)
2. Beban Kerja Beban kerja adalah sejumlah 1. Target yang harus
(X2) aktivitas kerja yang menjadi dicapai
tanggung jawab karyawan 2. Kondisi Pekerjaan
untuk diselesaikan dalam 3. Penggunaan Waktu
jangka waktu yang telah 4. Standar Pekerjaan
ditetapkan. (Rayhan et al., 2022)
(Rayhan et al., 2022)

3. Fasilitas Fasilitas kerja adalah sarana 1. Mesin dan peralatan

35
Kerja (X3) pendukung dalam aktivitas 2. Prasarana
perusahaan berbentuk fisik 3. Perlengkapan
yang digunakan dalam kegiatan kantor
normal perusahaan dan 4. Ruangan kesehatan
memiliki jangka waktu 5. Bangunan
kegunaan lebih dari satu 6. Alat transportasi
periode akuntansi, serta (Rahman, 2021)
memberikan manfaat untuk
menunjang kinerja karyawan.
(Rahman, 2021)

4. Efektivitas Efektivitas kerja adalah Suatu 1. Kuantitas kerja


Kerja (Y) keadaan yang menunjukkan 2. Kualitas kerja
keberhasilan kerja yang sesuai 3. Pemanfaatan waktu
dengan rencana yang telah (Hasibuan, 2013)
ditetapkan.
(Hasibuan, 2013)

3.4 Populasi, Sampel dan Metode Penarikan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek

dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang peneliti tetapkan untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi dapat disimpulkan

bahwa populasi bukan hanya orang, tetapi juga terdiri dari obyek dan benda-

benda alam lain. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada

obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang ada

pada obyek atau subyek itu sendiri (Sugiyono, 2013)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian

produksi PT Tri Lestari Sandang Industri yang berjumlah 1137 orang.

Berikut adalah rincian karyawan bagian produksi di PT Tri Lestari Sandang

Industri :

36
Tabel 3. 2 Tabel Jumlah Populasi

No Departemen Jumlah
Karyawan
1 Lingking 207
2 Sewing 219
3 Soom Sontex 198
4 Quality Control Lampu 220
5 Sulam 293
Total 1137

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

suatu populasi (Sugiyono, 2013). Sampel digunakan oleh peneliti agar

mempermudah dalam penelitian. Karena apabila populasi terlalu besar

terdapat kemungkinan peneliti memiliki keterbatasan dalam mempelajari

semua yang ada pada populasi. Sampel yang diambil dari populasi tersebut

dipelajari dan hasil kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi.

Ukuran sampel adalah langkah dalam menentukan besarnya sampel

yang diambil dari suatu populasi dalam melaksanakan penelitian. Teknik

pengambilan sampel disebut Teknik Sampling. Teknik sampling

dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Non probability

Sampling (Sugiyono, 2013).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik non probability

sampling. Teknik non probability sampling adalah teknik pengambilan

sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi

37
setiap unsur atau anggota dari populasi yang akan dipilih untuk menjadi

sampel (Sugiyono, 2013).

Dari teknik sampling non probability, peneliti memilih untuk

menggunakan metode purposive sampling, yaitu metode dengan

pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel

yang digunakan (Sugiyono, 2013). Adapun yang menjadi kriteria untuk

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan bagian

produksi yang telah bekerja lebih dari 2 tahun dan berusia diatas 20 tahun

serta merupakan karyawan tetap.

Peneliti menggunakan rumus slovin menurut Sugiyono (2013) untuk

mendapatkan jumlah sampel yang memenuhi kriteria, yaitu sebagai berikut :

N
n= 2
N . e +1

Dimana :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populai

e = (% tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi, dalam

penelitian ini sebesar 1%)

Populasi dalam penelitian ini adalah sebesar 1137 karyawan,

sehingga:

1137
n =
1137× 0,12 +1

1137
n = 12,37

38
n = 91,9 (dibulatkan menjadi 92)

Kesimpulannya adalah ada sebanyak 92 karyawan bagian produksi

yang dijadikan sebagai sampel penelitian, dan berikut adalah tabel sampel

dalam penelitian ini :

Tabel 3. 3 Tabel Sampel

No Departemen Jumlah
Karyawan
1 Lingking 18
2 Sewing 18
3 Soom Sontex 18
4 Quality Control Lampu 19
5 Sulam 19
Total 92

3.5 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Jenis Data

Jenis data apabila dilihat dari sumber datanya, maka untuk

pengumpulan data dapat menggunakan data primer dan data sekunder.

Berikut penjelasan dari kedua jenis data tersebut :

a. Data Primer

Data primer merupakan sumber data langsung yang diberikan kepada

pengumpul data (Sugiyono, 2013). Kesimpulannya data primer adalah

data yang diperoleh melalui informasi langsung yang didapatkan dari

hasil observasi, wawancara maupun kuesioner.

b. Data Sekunder

39
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung diberikan kepada

pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen

(Sugiyono, 2013). Data sekunder adalah data yang didapatkan dari

berbagai informasi yang telah ada sebelumnya dan digunakan untuk

melengkapi kebutuhan penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data dari data primer

dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini berupa pendapat

langsung dari responden melalui kuesioner yang diberikan. Sedangkan

untuk data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian

terdahulu berupa buku cetak, e-book dan jurnal yang berkaitan dengan

penelitian sebagai pelengkap data primer.

3.5.2 Metode Pengumpulan Data

Pada dasarnya tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh data yang

relevan dan dapat dipercaya. Untuk memperoleh data yang relevan, maka

diperlukan metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1 Kuesioner (Angket)

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberi

pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden untuk

memperoleh jawaban (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini, peneliti

membuat daftar pertanyaan dan pernyataan yang sesuai dengan variabel

dan indikator masalah yang diteliti kemudian disebarkan kepada

responden yaitu karyawan PT Tri Lestari Sandang Industri.

40
Peneliti menggunakan skala Likert sebagai alat ukur untuk memporoleh

jawaban dari responden berupa data kuantitatif. Dalam penelitian ini,

diberikan 5 (lima) alternatif jawaban kepada responden menggunakan

angka penilaian dari skala 1 sampai 5 seperti yang terlihat pada tabel

instrumen skala likert dibawah ini :

Tabel 3. 4 Skala Likert

Pernyataan Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : (Sugiyono, 2013)

2 Studi Kepustakaan

Peneliti menggunakan studi kepustakaan untuk memperoleh data

sekunder sebagai landasan teori yang digunakan sebagai data pendukung

dalam pembahasan penelitian. Guna memperoleh data dari studi

kepustakaan dilakukan dengan cara membaca buku atau jurnal yang

berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

3.6 Teknik Analisis

Analisis data adalah kegiatan setelah semua data dari responden atau

sumber data lain terkumpul. Kegiatan menganalisis data yaitu

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis reponden, mentabulasi

data dari setiap variabel, menyajikan data dan melakukan perhitungan agar

memperoleh jawaban untuk rumusan masalah serta menguji hipotesis yang

telah diajukan (Sugiyono, 2013).

41
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Teknik analisis data

kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji

hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal penelitian. Karena datanya

bersifat kuantitatif, maka teknik analisis data yang digunakan adalah dengan

metode statistik dan perhitungannya menggunakan SPSS. Berikut adalah

teknik analisis data statistik yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah suatu kuesioner valid

atau tidak. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan dalam

kuesioner yang dibuat mampu mengungkapkan apa yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghozali, 2018). Dalam uji validitas, rumus df = n – 2

digunakan untuk memperoleh nilai r tabel, dimana n merupakan jumlah

responden. Taraf signifikan untuk r tabel sebesar 0,05 atau 5% dilihat pada

tabel r. Dasar pengambilan keputusan validitas adalah sebagai berikut :

 Jika nilai r hitung ≥ r tabel, maka dinyatakan valid

 Jika nilai r hitung ≤ r tabel, maka dinyatakan tidak valid

3.6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi dari suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner dikatakan reliable jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan

dan pernyataan dijawab secara konsisten dari waktu ke waktu (Ghozali,

2018). Pada penelitian ini, uji reliabilitas diukur menggunakan uji statistik

Cronbach Alpha (α) menggunakan SPSS. Pengambilan keputusan reliabilitas

42
berdasarkan dari nilai Cronbach Alpha. Suatu variabel atau konstruk

dikatakan reliabel jika nilai nilai Cronbach Alpha > 0,70.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik penting untuk dilakukan terlebih dahulu karena

sudah menjadi kententuan pada analisis regresi linier berganda berbasis

Ordinary Leas Square (OLS). Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk

memastikan tidak terdapat kesalahan pada model regresi yang digunakan

dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang dilakukan diantaranya adalah :

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji pada model regresi

apakah terdapat variabel pengganggu atau residual yang memiliki

distribusi normal (Ghozali, 2018). Data yang baik adalah data dengan

distribusi normal. Untuk mengetahui sebaran data tersebut normal atau

tidak dapat dilakukan dengan metode uji statistik non-parametrik

Komogorov-Smirnov (K-S). Pedoman dalam mengambil keputusan

apakah sebaran distribusi data normal atau tidak adalah berdasarkan nilai

signifikan variabel. Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka

menunjukkan distibusi data normal. Namun sebaliknya, jika nilai

signifikan kurang dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah model

regresi ada hubungan yang signifikan antar variabel bebas (Ghozali,

2018). Model regresi yang baik adalah tidak terdapat hubungan diantara

43
variabel bebas. Apabila terdapat hubungan antar variabel bebas, maka

variabel-variabel tersebut tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel bebas dengan nilai korelasi antar sesema variabel bebas

bernilai sama dengan 0. Untuk melihat ada tidaknya multikolonieritas

dalam model regresi adalah sebagai berikut :

 Jika nilai Tolerance >0,1 dan nilai VIF <10, maka tidak

ditemukan adanya multikolonieritas

 Jika nilai Tolerance <0,1 dan nilai VIF >10, maka ditemukan

adanya multikolonieritas

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas dapat diartikan sebagai ketidaksamaan

varian residual pada semua pengamatan untuk setiap variabel bebas

dalam model regresi. Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lainnya (Ghozali, 2018). Disebut

Heteroskedastisitas jika varian residul semua pengamatan berbeda dan

jika varian residual semua pengamatannya tetap disebut

Homoskedastisitas.

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui ada tidaknya

heteroskedastisitas adalah dengan uji glejser. Uji glejser dilakukan

dengan cara meregres nilai residual terhadap variabel bebas. Dasar

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

44
 Jika nilai Signifikansi > 0,05, maka data tidak terjadi

heterokedastisitas dalam model regresi

 Jika nilai Signifikansi < 0,05, maka data terjadi

heterokedastisitas dalam model regresi

4. Uji Autokerelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah ada keterkaitan

antara kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan

pada periode t-1 (periode sebelumnya) di dalam regresi linier (Ghozali,

2018). Cara yang dapat digunakan untuk uji autokorelasi adalah dengan

menggunakan Uji Durbin Watson (DW test). Dasar pengambilan

keputusan ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilihat pada tabel Durbin

Watson Test berikut :

Tabel 3. 5 Durbin Watson Test

Hipotesis Keputusan Jika


Tidak ada autokorelasi Tolak 0 < d < dl
positif
Tidak ada autokorelasi No desicison dl ≤ d ≤ du
positif
Tidak ada autokorelasi Tolak 4 – dl < d < 4
negatif
Tidak ada autokorelasi No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 -dl
negatif
Tidak ada Tidak ditolak du < d < 4 - du
autokorelasi, positif
atau negatif

45
3.6.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Persamaan regresi linier berganda digunakan untuk mengukur

kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dan juga untuk

mengetahui arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen (Ghozali, 2018). Dalam penelitian ini, analisis regresi linier

berganda digunakan untuk memperhitungkan pengaruh variabel bebas (X)

terhadap variabel terkait (Y). Variabel bebas yang digunakan (X) adalah

spesialisasi kerja (X1), beban kerja (X2) dan fasilitas kerja (X3). Sedangkan

variabel terkait yang digunakan adalah efektivitas kerja (Y). Persamaan

regresinya dapat dituliskan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana :

Y = Efektivitas kerja (variabel terkait)

X1 = Spesialisasi kerja (variabel bebas)

X2 = Beban Kerja (variabel bebas)

X3 = Fasilitas Kerja (variabel bebas)

b1 = Koefisien regresi variabel spesialisasi kerja

b2 = Koefisien regresi variabel beban kerja

b3 = Koefisien regresi variabel fasilitas kerja

e = Margin of eror atau kesalahan

3.6.5 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan sebagai langkah pengambilan keputusan

untuk memperoleh kesimpulan dari analisis data. Pengujian hipotesis

46
dilakukan dengan secara parsial (Uji t) dan secara simultan atau menyeluruh

(uji F). Pengujian hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut :

1 Uji Parsial (Uji t)

Pengujian hipotesis parsial (Uji t) digunakan untuk membuktikkan apakah

ada pengaruh secara individu dari masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terkait (Ghozali, 2018). Uji t dilakukan dengan membandingkan

nilai t hitung dengan nilai t tabel. Perbandingan nilai t hitung dan t tabel

dilakukan dengan taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Berikut adalah dasar

pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial :

 Jika nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak (Ha

diterima)

 Jika nilai t hitung< t tabel maka Ho diterima (Ha ditolak)

2 Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-

sama memiliki pengaruh terhadap variabel terkait (Ghozali, 2018).

Analisis uji F dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F

tabel dengan tingkat kepercayaan alpha sebesar 5%. Yaitu jika F hitung >

F tabel atau p value < a, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya

adalah variabel independen secara bersamaan mempunyai pengaruh

terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika F hitung < F tabel atau P

value > a, maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga memiliki Hasil yang

tidak signifikan dan berarti bahwa variabel independen tidak mempunyai

pengaruh terhadap variabel dependen

47
3 Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi dapat menunjukkan seberapa besar pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terkait. Jika nilai R2 kecil atau mendekati

nol,maka hal ini berarti kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel

terikat amat terbatas. Dan jika nilai R2 semakin tinggi atau mendekati

angka 1, maka hal ini berarti variabel bebas mampu menjelaskan variasi

variasi variabel (Ghozali, 2018). Rumus yang digunakan untuk

menghitung nilai koefisien menurut (Sugiyono, 2013) adalah :

R2 = r2 x 100%

Dimana :

R = Koefisien determinasi

r = Koefisien korelasi

48
DAFTAR PUSTAKA

Anjani, U., & Wahyuni, D. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja, Fasilitas, Dan

Pengawasan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Asahan. Jurnal Sains Ekonomi (JSE), 1–11.

http://www.jurnal.una.ac.id/index.php/jse/article/view/2480

Anshori, M. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif.

Aprilliana, C. (2021). Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Efektifitas Kerja

Pegawai. Transekonomika: Akuntansi, Bisnis dan Keuangan, 1(2), 139–144.

https://doi.org/10.55047/transekonomika.v1i2.28

Cahyani, A., Firdaus, M. A., & Rinda, R. T. K. (2019). Job Specialization Dan

Job Enlargement Terhadap Efektivitas Kerja. Manager : Jurnal Ilmu

manajemen, 2(1), 1. https://doi.org/10.32832/manager.v2i1.1861

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hardiyanti, R. (2017). Pengaruh Pembagian Kerja Dan Pengawasan Terhadap

Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten

Kutai Timur. Jurnal Pemerintahan Integratif, 5(4), 570–580.

https://jurnal.pancabudi.ac.id/index.php/jurnalfasosa/article/view/3476

Hasibuan, M. S. P. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi (P. B.

Aksara (ed.)).

Herizal, H., & Mutia, M. (2020). Pengaruh Prosedur Kerja Dan Fasilitas Kerja
Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan

Dan Perlindungan Anak Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Sosial Humaniora

Sigli, 3(2), 161–170. https://doi.org/10.47647/jsh.v3i2.316

Hetty, I. (2018). Manajemen Unit Kerja. Penerbit deepublish.

Indriati, I. H. (2021). Pengaruh Struktur Organisasi, Fasilitas Kerja dan Beban

Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai BPR Chandra Muktiartha

Yogyakarta. Jembatan: Jurnal Ilmiah Manajemen, 18(1), 14–28.

Naibaho, P. (2021). Fasilitas Kerja Dan Budaya Organisasi Pengaruhnya

Terhadap Efektifitas Kerja. Mpu Procuratio, 3(1 Juni), 407–414.

Nugraha, P. S., Kirana, K. C., & Subiyanto, E. D. (2021). Pengaruh beban kerja

dan time management terhadap efektivitas kerja selama work from home

(wfh) saat pandemi covid-19 dengan motivasi kerja sebagai variabel

intervening. 13(4), 676–683. https://doi.org/10.29264/jmmn.v13i4.10278

Pipin, S. (2021). Manajemen Dalam Berorganisasi. Ahlimedia Press.

Prihatin, W. N., Fathoni, A., & Wulan, H. S. (2018). Analysis of Use of Work

Time ad Work Loads on The Effectiveness of Work with Work Satisfaction

as an Intervening Variabel in PT Visionland Karangjati Semarang District.

Journal of Management, 62, 793–802.

https://synapse.koreamed.org/Synapse/Data/PDFData/1006JKAN/jkan-37-

44.pdf

Priyatna, D., Gusrini, I., & Taufik. (2020). Pengaruh Pembagian Kerja Terhadap

50
Efektivitas Kerja Pegawai Bps Kabupaten Sumedang. Journal of Regional

Public Administration (JRPA), 5(1), 92–105.

http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/42608%0Ahttp://repository.unpas.ac.id

/42608/3/BAB 1.pdf

Rahman, M. (2017). Ilmu Administrasi.pdf. CV Sah Media.

Rahman, T. (2021). Pengaruh Iklim Kerja Dan Fasilitas Kerja Terhadap Semangat

Kerja Karyawan Pada Pt.Zahra Karya Lestari Di Kabupaten Balangan.

Jurnal PubBis, 5(2), 147–160. https://doi.org/10.35722/pubbis.v5i2.454

Rayhan, M., Azwar, & Mustofa, A. (2022). Pengaruh Beban kerja dan Fasilitas

Kerja terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT

Wieda Sejahtera. 03(1), 1–11.

Siagian, S. P. (2014). Manajemen Sumber Daya manusia. BUMI AKSARA.

Simanjuntak, M., Kato, I., Butarbutar, S. M., Sherly, Purba, S., Purba, L. P. B.,

Ismail, Y. J. P. M., Rosmawati, & Hendra. (2021). Manajemen SDM.

Yayasan Kita Menulis.

Steers, R. M. (1985). Efektivitas Organisasi. Erlangga.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitafif, Kualitatif dan R&D.

ALFABETA, CV.

Sukoco, B. M. (2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Penerbit

Erlangga.

Sunandar, A., Sutarjo, M., & Wulandari, S. (2020). Pengaruh Fungsi Pembagian

51
Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Cirebon. Jurnal Ilmiah

Publika, 7(2), 68–82. https://doi.org/10.33603/publika.v7i2.4144

Syafe’i, D. (2019). Pengaruh Spesialisasi Tugas Dan Gaya Kepemimpinan

Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Pt. Pln Cabang Baturaja. Jurnal

Ilmu Manajemen, 7(2), 128. https://doi.org/10.32502/jimn.v7i2.1563

Thian, A. (2021). Perilaku Organisasi. ANDI.

Thoha, Mangkunegara, S. (2021). Karakteristik Individu, Beban Kerja dan

Lingkungan Kerja Pengaruhnya terhadap Efektivitas Kerja Karyawan PT

Bengkulu Kokoh Perkasa. Jurnal Manajemen Modal Insani dan Bisnis, 2(1),

39–49.

52
KUESIONER PENELITIAN

Pengaruh Spesialisasi Tugas, Beban Kerja dan Fasilitas Kerja Terhadap

Efektivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT Tri Lestari Sandang

Indusrtri

I. Identitas Responden

1. Nama : _____

2. Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan

3. Usia :

4. Pendidikan Terakhir :

5. Lama Bekerja :

II. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Mohon isi terlebih dahulu data diri anda dengan sebenarnya

(seluruh data dirahasiakan dan akan dipergunakan untuk

kepentingan skripsi)

2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan

pilihan jawaban anda

3. Dalam menjawab pernyataan di bawah ini, tidak ada jawaban yang

salah. Oleh karena itu, mohon agar tidak ada jawaban yang

dikosongkan

4. Jawaban yang tersedia berupa skala likert yaitu 1-5 sebagai

berikut:

STS : Sangat Tidak Setuju (1)


TS : Tidak Setuju (2)

N : Netral (3)

S : Setuju (4)

SS Sangat Setuju (5)

III. Kuesioner

1. Variabel Spesialisasi Tugas

Pernyataan berikut akan mengukur pendapat anda mengenai

spesialisasi tugas yang ada di PT Tri Lestari Sandang Industri

No Pernyataan ST TS N SS S
S
Penempatan Karyawan
1. Perusahaan menempatkan pekerja sesuai
dengan kemampuan yang sama ke dalam
departemen yang sama
2. Saya bekerja sesuai dengan latar
belakang pendidikan, kemampuan dan
keahlian saya
3. Saya menguasai pekerjaan yang
diberikan oleh perusahaan
Beban Kerja
4. Perusahaan memberikan beban kerja
sesuai dengan waktu kerja yang
diberikan
5. Saya tidak merasa stres atas pekerjaan
yang perusahaan berikan
6. Saya bertanggung jawab penuh atas
pekerjaan yang perusahaan berikan
Pembagian Kerja
7. Tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan
antara karyawan satu dengan karyawan
yang lain
8. Spesialisasi tugas menyebabkan saya
tidak bisa bertukar pikiran dengan
karyawan lain yang mempunyai tugas
berbeda
9. Pembagian kerja menyebabkan saya

54
merasa bosan
2. Variabel Beban Kerja

Pernyataan berikut akan mengukur pendapat anda mengenai beban

kerja yang ada di PT Tri Lestari Sandang Industri

No Pernyataan ST TS N SS S
S
Target yang Harus Dicapai
1. Target yang diberikan oleh perusahaan
cukup relevan dengan beban kerja yang
diberikan
2. Pimpinan selalu berharap saya dapat
mencapai target yang diberikan oleh
perusahaan
3. Saya berusaha maksimal dalam
mencapai target yang diberikan oleh
perusahaan
Kondisi Pekerjaan
4. Jumlah karyawan saat ini sudah cukup
untuk menyelesaikan beban pekerjaan
yang perusahaan berikan
5. Pekerjaan yang dilakukan saat ini sesuai
dengan harapan yang saya inginkan
6. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
dengan tingkat kesulitan yang tinggi
Penggunaan Waktu
7. Perusahaan memberikan beban kerja
sesuai dengan waktu kerja yang
diberikan
8. Saya akan melakukan lembur kerja
ketika tuntutan permintaan meningkat
9. Waktu kerja mempengaruhi jumlah hasil
yang saya kerjakan
Standar Pekerjaan
10. Beban kerja yang saya tanggung sesuai
dengan standar pekerjaan
11. Pimpinan mengharuskan saya
menyelesaikan pekerjaan dengan cepat
12. Pimpinan mengharuskan saya
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
peraturan yang berlaku di perusahaan

55
3. Variabel Fasilitas Kerja

Pernyataan berikut akan mengukur pendapat anda mengenai

Fasilitas kerja yang ada di PT Tri Lestari Sandang Industri

No Pernyataan ST TS N SS S
S
Mesin dan Peralatan
1. Mesin dan peralatan produksi yang
diberikan oleh perusahaan dapat
dimanfaatkan secara optimal dalam
pelaksanaan proses produksi
2. Terdapat pemeliharaan, pemeriksaan,
dan perbaikan secara rutin terhadap
mesin dan peralatan produksi lainnya
Prasarana
3. Perusahaan menyediakan fasilitas tempat
ibadah yang sesuai kebutuhan dan bersih
4. Fasilitas toilet yang disediakan oleh
perusahaan layak pakai
Perlengkapan Kantor
5. Tersedia fasilitas alat kerja kantor
(komputer, CPU, dll) yang dapat
membantu pekerjaan
6. Fasilitas kerja berupa meja dan kursi
masih dalam keadaan baik
Ruangan Kesehatan
7. Ruang kesehatan yang disediakan
memiliki alat kesehatan dan obat-obatan
untuk pertolongan pertama
8. Ruang kesehatan yang disediakan
nyaman digunakan karyawan untuk
beristirahat ketika sakit
Bangunan
9. Tata letak bangunan menunjang
kelancaran arus bahan baku, barang
dalam proses dan barang jadi
10. Gudang yang tersedia mampu
menampung persediaan bahan baku
maupun barang jadi serta memiliki
pengamanan khusus
Alat Transportasi

56
11. Perusahaan menyediakan bus sebagai
transportasi karyawan dalam bekerja
12. Perusahaan memiliki fasilitas
transportasi untuk kelancaran operasi
perusahaan

4. Variabel Efektivitas kerja

Pernyataan berikut akan mengukur pendapat anda mengenai

Efektivitas kerja yang ada di PT Tri Lestari Sandang Industri

No Pernyataan ST TS N SS S
S
Kuantitas Kerja
1. Tuntutan pekerjaan yang ringan akan
mempermudah
saya dalam menyelesaikan pekerjaan
2. Motivasi dalam diri saya dapat
mempengaruhi
jumlah dari hasil yang dikerjakan
3. Hasil kerja saya sesuai dengan kuantitas
kerja yang telah ditentukan
Kualitas Kerja
4. Saya melaksanakan pekerjaan dengan
hati-hati untuk meminimalisir kesalahan
5. Hasil pekerjaan saya sudah sesuai
dengan standar kualitas yang perusahaan
tentukan
6. Dengan adanya pengawasan kualitas
kerja saya semakin meningkat
Pemanfaatan Waktu
7. Saya berusaha memaksimalkan waktu
yang ada untuk menyelesaikan pekerjaan

8. Saya memiliki target waktu sendiri


dalam bekerja
9. Pekerjaan akan cepat terselesaikan jika
saya memanfaatkan waktu dengan benar

57

Anda mungkin juga menyukai