Anda di halaman 1dari 21

AISYAH DARTI MEGASARI, S. Sos.

, MA
UNIVERSITAS TERBUKA
POKJA MOJOKERTO

ANALISIS KASUS
BISNIS:
PERENCANAAN
KAPASITAS DAN
MANAJEMEN
SEDIAAN
(MODUL 4)
KAPASITAS

1 2
Kapasitas adalah hasil produksi Kapasitas biasanya dinyatakan
(output) maksimal dari sistem dalam angka per satuan waktu.
pada periode tertentu.
KAPASITAS EFEKTIF

Kapasitas efektif adalah


Kapasitas efektif merupakan kapasitas yang dapat diharapkan
persentase kapasitas desain perusahaan untuk menghasilkan
yang benar – benar diharapkan berbagai produk dengan metode
mampu secara operasioal. penjadwalan, pemeliharaan dan
standar mutu tertentu.
 Terdapat 2 pengukuran yang dapat digunakan untuk
mengukur kinerja, yaitu penggunakan (utilization) dan
efisiensi.
 Tingkat penggunaan dan efisiensi dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
PENGUKURA
Tingkat Penggunaan = Output Aktual N KINERJA
Kapasitas Desain

Efisiensi = Output Aktual


Kapasitas Efektif
• Analisis titik impas adalah analisis yang digunakan untuk
menentukan satu titik ketika penghasilan sama dengan biaya –
biaya yang dikeluarkan.
• Analisis titik impas memerlukan perkiraan mengenai biaya

TITIK IMPAS tetap, biaya variabel dan pendapatan.

Titik impas dalam unit = Total Biaya Tetap = F


Harga – Biaya variabel P–V

Titik impas dalam Rp = Total biaya tetap = F


1 – Harga – Biaya Variabel 1 – V/P
Harga Jual
Soal :
PT Arya Kelana memproduksi produk XX, minggu lalu PT Arya Kelana mampu
memproduksi 200.000 unit, dengan kapasitas efektif 180.000 unit. Lini produksi
beroperasi 7 hari seminggu dengan 3 kali shift, masing – masing shift adalah 8 jam per
hari, dan tingkat produksi 1.250 bungkus per jam.
MENGHITUNG : Tentukan :
KAPASITAS a. Kapasitas Desain

DESAIN, b. Tingkat Penggunaan

TINGKAT c. Efisiensi
d. Tingkat output yang diharapkan
PENGGUNAAN,
EFISIENSI DAN Jawaban :
TINGKAT e. Kapasitas Desain = (7 hari x 3 shift x 8 jam) x (1.250 bungkus per jam) = 210.000
bungkus
OUTPUT YANG f. Tingkat Penggunaan = 200.000/210.000 x 100%= 0,9523 = 95,23%
DIHARAPKAN g. Efisiensi = 200.000/180.000 = 1,111 X 100%= 111,11%
h. Tingkat output yang diharapkan = (kapasitas efektif) (efisiensi)
= 180.000 x 111,11%
= 199.980 bungkus
MENGHITUNG TITIK IMPAS DALAM
UNIT DAN RUPIAH
Soal :
PT ABC memiliki data biaya produksi yaitu biaya tetap adalah Rp. 10.000.000,- biaya tenaga kerja
adalah Rp. 3.500,- per unit dan material sebesar Rp. 4.500,- per unit.
Harga jual adalah Rp. 12.500,-
Berapakah BEP dalam unit dan rupiah?

Jawaban :
Titik impas dalam unit = F = 10.000.000 = 2.222,2 unit
P–V 12.500 – (3.500 + 4.500)

Titik impas dalam rupiah = F = 10.000.000 = Rp. 27.777.777,78


1 – V/P 1 - ((3.500 + 4.500)/12.500)
Dalam manajemen
sediaan terdapat 3 macam
biaya yang sering kali
digunakan yaitu biaya MANAJEMEN
penyimpanan (holding
cost), biaya pemesanan
SEDIAAN
(ordering cost) dan biaya
pemasangan (setup cost)
• Biaya penyimpanan adalah biaya –
biaya yang berkaitan dengan
BIAYA penyimpanan sediaan sepanjang
waktu tertentu.
PENYIMPAN • Oleh karena itu, biaya
penyimpanan meliputi biaya yang
AN berkaitan dengan penyimpanan,
seperti asuransi, penambahan staf
dan pembayaran bunga.
Biaya Pemesanan adalah biaya
BIAYA – biaya yang meliputi biaya
pasokan, formulir, proses
PEMESANAN pemesanan dan tenaga untuk
pemesanan
Terdapat 3 model sediaan untuk
MODEL permintaan bebas yaitu sebagai berikut :

SEDIAAN a. Model Dasar Economic Order


Quantity (EOQ)
PERMINTAA b. Model Economic Production
N BEBAS Quantity (EPQ)
c. Model Quantity Discount
MODEL DASAR ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)
MODEL
ECONOMIC
PRODUCTION
QUANTITY (EPQ)
MODEL QUANTITY DISCOUNT

•Biaya
  Total = biaya pemesanan + biaya penyimpanan + biaya produk

Tc = S + PD
CONTOH PENGHITUNGAN MODEL DASAR ECONOMIC
ORDER QUANTITY (EOQ)
• 
Soal :
Permintaan tahunan PT ABC adalah 1.000 unit. Biaya pemesanan adalah Rp. 100.000,- per pesanan dan biaya penyimpanan adalah
Rp. 5.000,- per unit. Jumlah hari kerja yaitu 250 hari, tentukan :
a. Jumlah optimal setiap pemesanan
b. Jumlah pesanan yang dibuat sepanjang tahun
c. Waktu yang diinginkan antar pemesanan

Jawaban :
D = 1.000 unit
S = Rp. 100.000,-
H = Rp. 5.000,-
Jumlah hari kerja = 250 hari

d. Q* = = = 200 unit
e. N = Permintaan : Jumlah unit yang dipesan = 1.000 : 200 = 5 Pesanan per tahun
f. T = Jumlah hari kerja per tahun : Jumlah pemesanan = 250 : 5 = 50 hari, artinya pemesanan berikutnya dilakukan 50 hari setelah
pemesanan sebelumnya
Setelah anda mengetahu jumlah pemesanan dan waktu antar pemesanan, maka selanjutnya anda
bisa menghitung

total biaya persediaan tahunan dan permintaan perhari, dengan rumus :

TC =

TC =

TC =
TC =
TC = merupakan total biaya persediaan tahunan

 
d= D
Jumlah hari kerja per tahun

d = 1.000/250
d = 4 unit permintaan perhari
CONTOH PENGHITUNGAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION
QUANTITY (EPQ)
CONTOH PERHITUNGAN MODEL QUANTITY DISCOUNT
Jawaban :
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai