Ekonomi
Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
2021
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN
METODE ECONOMIC VALUE ADDED
(STUDI PADA BANK UMUM PEMERINTAH)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
Ekonomi
Oleh:
SKRIPSI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN
METODE ECONOMIC VALUE ADDED
(STUDI PADA BANK UMUM PEMERINTAH)
Oleh:
AULIA WAHYU MIFTACHULFIA
NIM. 2017051031
Oleh:
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Oleh:
Dr. Titik Inayati, S.E,M.M. Rachmad Sholeh, S.E,M.M Fajar Budiyanto, S.Si., M.Si
NIDN.0721047003 NIDN.0715088504 NIDN. 0729068102
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Mengetahui
Pembimbing I
Yang Menyatakan,
Aulia Wahyu Miftachulfia, Dr. Titik Inayati, S.E,M.M, Rachmad Sholeh, S.E,M.M
Email : auliawahyu1705@gmail.com
ABSTRAK
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penilaian kinerja
keuangan dengan metode EVA pada Bank Umum Pemerintah dan mana penilaian
kinerja yang paling baik dengan metode EVA. Tujuan penelitian ini adalah Untuk
mengetahui kinerja keuangan metode Economic Value Added (EVA) pada Bank Umum
Pemerintah.
Teknis Analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis kuantitatif, dimana
data yang digunakan data sekunder diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia
dengan metode pengumpulan data dokumentasi dan riset kepustakaan, dengan
menyajikan uraian EVA dan langkah-langkah perhitungan Economic Value Added (EVA) .
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa 1. Nilai NOPAT mengalami fluktuasi dan
cenderung negatif. 2. Nilai Invested Capital terjadi fluktuatif kerana jumlah ekuitas bank
yang tidak stabil, 3. Nilai WACC memiliki kecenderungan negatif pada setiap tahun
penelitiannya, 4. Capital Charges juga mengalami fluktuasi meskipun ada beberapa yang
bernilai positif, 5. Economic Value Added (EVA) hanya didapat satu hasil yang positif.
Hanya didapat satu nilai positif dalam penilaian kinerja dengan metode EVA yaitu Bank
BTN (Persero) Tbk dapat menciptakan nilai tambah dan dapat memaksimumkan
pendapatan dan dapat meminimumkan beban bank. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA)dalam
perhitungan kinerja keuangan bank lebih efektif karena metode EVA
mempertimbangkan nilai modal bank.
dan hidayah-Nya, sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW sehingga
Value Added (Studi Pada Bank Umum Pemerintah)” ini dapat terselesaikan
pada waktu yang telah direncanakan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk
Mayjen Sungkono.
Mayjen Sungkono.
8. Terima kasih yang sebesar besarnya kepada Ibu Saya Diyah Arifah dan
Bapak Saya Trisono Wahyudi selaku orang tua kandung yang masih hidup
selama ini karena telah memberikan banyak dukungan luar biasa setiap
9. Untuk saudara kandung Saya Anton Wahyu Ari Utomo dan Dwi Wahyu
Cahyono, saya ucapkan terima kasih untuk dukungan dan perhatian yang
diberikan.
10. Terima kasih kepada spotify, drama Korea dan Quora yang menemani
Damayanti, Desi Wahyu W., Desi Vika S., Achmad Tajuddin, Fajar
Romadloni, Ari Prayogo, Sri Lestari dan Anti Ati Wijayanti yang selalu
12. Terima kasih kepada teman-teman saya di luar kampus terutama Novi
Atika Dewi., Natalia Chandra, Anthoni Pratama dan Minami Kana yang
selalu juga tidak pernah lupa untuk mendukung dan membantu saya dalam
13. Semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang telah
Kepada mereka semua, hanya ungkapan terima kasih dan do’a tulus yang
bisa saya persembahkan, semoga segala yang telah mereka berikan pada saya
tercatat dengan tinta emas dalam lembaran catatan roqib sebagai ibadah yang tiada
ternilai. Amin.
Penulis
Aulia Wahyu Miftachulfia
DAFTAR ISI
1.2.........................................................................................Rumusan Masalah
.....................................................................................................................9
1.3.........................................................................................Tujuan Penelitian
...................................................................................................................10
1.4........................................................................................Manfaat Penelitian
...................................................................................................................10
PENDAHULUAN
menambah modal kerja perusahaan. Kebutuhan akan dana dalam jumlah yang
besar dan pihak kreditur tidak mampu untuk memberikan pinjaman karena
berbagai alasan seperti tingginya resiko yang akan dialami jika terjadi kemacetan,
investor tentu perusahaan harus mampu menunjukan kinerja keuangan yang baik,
1998 tentang Perbankan, Bank disebutkan sebagai badan usaha yang menghimpun
1
2
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
Para perusahaan, agar modal yang ada cukup aman dan mendapatkan
untuk masa yang akan datang demi kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
dewan sejenis Dewan Pengawas Syariah serta menggunakan tingkat suku bunga
berdasarkan rasio keuangan ini sangat bergantung pada metode atau perlakuan
Economic Value Added (EVA) untuk mengukur kinerja yang berdasarkan nilai
(value), karena EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh
yang dikembangkan oleh Stem Stewart & Co, sebuah perusahaan konsultan
memenuhi semua biaya operasi (Operating Cost) dan biaya modal (Cost of
Capital).
kinerja perusahaan di mana fokus penilaian kinerja adalah pada penciptaan nilai
Dengan EVA, para manajer akan berpikir dan bertindak seperti halnya pemegang
lalu. Analisis rasio merupakan bentuk atau cara yang umum dipergunakan dalam
analisis laporan keuangan. Sedangkan rasio ialah alat yang dinyatakan dalam arti
keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi akan dapat dilakukan
dari analisis rasio adalah membantu manajer keuangan memahami apa yang perlu
terbatas yang berasal dari financial statement yaitu dalam hal pembuatan
keputusan dan pertimbangan tentang apa yang perlu dicapai oleh perusahaan dan
bagaimana prospek yang dihadapi oleh perusahaan di masa yang akan datang
(Alwi, 2002).
laporan keuangan yang dinilai dari kinerja keuangan perusahaan tersebut. Bagian
perusahaan itu sehat atau tidak ialah dari laporan keuangan yang menggambarkan
manajemen, laporan keuangan merupakan media bagi investor dan kreditur untuk
baik agar kondisi keuangan pun stabil. Untuk memahami kondisi keuangan
untuk mencatat dan mengevaluasi kinerja suatu perusahaan. Selain itu, pihak
perusahaannya.
digunakan oleh para investor adalah rasio profitabilitas. Daya tarik bagi pemilik
6
Harnanto (2004).
beberapa alat analisis keuangan, salah satunya yaitu laporan keuangan dengan
merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi lain
munculah pendekatan baru yang disebut EVA (economic value added). Menurut
biaya operasi (operating cost) dan biaya modal (cost of capital). EVA sebagai
sumber dana yang ada di perusahaan tentunya juga akan berpengaruh positif
mengikuti EVA jauh lebih dekat dibanding 3 faktor lainnya seperti laba per
saham, marjin operasi. Korelasi ini terjadi karena EVA benar-benar diperhatikan
investor.
hasil yang telah diperoleh atas berbagai aktivitas yang telah dilakukannya. Dapat
Economic Value Added (EVA) Sebagai Alat Penilaian Kinerja Pada PT Gudang
Garam TBK Tahun 2011 – 2013 menunjukkan bahwasannya pada tahun 2011
bernilai negatif atau EVA > dari 0, dan pada tahun tersebut terjadi nilai tambah
ekonomis, namun pada tahun 2012 dan 2013 EVA yang dihasilkan bernilai
negatif atau EVA < dari 0, maka di tahun tersebut tidak mengalami nilai tambah
ekonomis.
(Economic Value Added): Studi Kasus pada PT. Krakatau Steel Tbk Periode
nilai EVA < 0 dimana nilai tersebut bernilai negatif sehingga tidak terjadi
Added (EVA) : Learning From Baitul Wat Tamwil (BMT) Usaha Gabungan
2011 dan 2012 analisis terhadap kinerja keuangan BMT UGT menghasilkan EVA
yang bernilai positif atau EVA >0 dan pada tahun tersebut menghasilkan nilai
tambah ekonomis. Dan pada tahun 2013 EVA juga menunjukkan nilai yang
dibandingkan dengan biaya modal atau EVA >0 dan memberikan nilai tambah
ekonomis.
di AS, beberapa diantaranya yaitu CSX, Briggs & Stratton, AT&T, dan Quaker
Qats (Nasser2003). Di Indonesia konsep EVA ini juga sudah diterapkan oleh
pertama kali menerapkan EVA di Indonesia ialah PT. United Tractors,Tbk pada
tahun 1996.
metode EVA akan membantu Bank Umum Pemerintah dalam mengukur nilai
2020?
2018 – 2020?
metode Economic Value Added (EVA) yang terdaftar di BEI periode tahun
2018-2020.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
kinerja keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan, serta sebagai bahan
datang.
pada perusahaan.
keadaan keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu sehingga pihak yang
Pada dasarnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan
rugi laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukkan jumlah
aktiva, hutang dan modal suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan
perhitungan (laporan rugi laba) menunjukkan hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan
adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
12
13
perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan
keuangan yang banyak dikenal adalah Neraca, Laporan Rugi Laba, Laporan Arus
Kas dan Laporan Perubahan posisi Keuangan. Laporan keuangan adalah laporan
menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi suatu perusahaan yang
dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil
perusahaan pada periode tertentu. Biasanya laporan keuangan dibuat per periode,
misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Dan
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
diberdayakan kepadanya.
berikut :
masalah yang akan terjadi baik dalam manajemen operasi, keuangan atau
masalah lain.
kegiatan usaha perusahaan yang bersangkutan dan pihak yang berkaitan untuk
jenis laporan keuangan terdiri dari Neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan
Untuk lebih jelasnya ketiga bentuk laporan keuangan tersebut di atas akan
1. Neraca
aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Adapun
bentuk-bentuk neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang dan
modal, yaitu :
a) Asset
(deffered charges) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan
yang akan datang, serta aktiva yang tidak terwujud lainnya (intangible assets).
Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu
Aktiva lancar adalah kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk
membiayai operasi perusahaan. Sedangkan aktiva tidak lancar adalah aktiva yang
mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang. Yang termasuk
16
2) Aktiva tidak tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya
nampak (konknret).
b) Hutang
keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini
merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Yang
1) Hutang dagang yaitu hutang yang timbul karena adanya pembelian barang
2) Hutang wesel adalah hutang yang disertai dengan janji yang tertulis untuk
akan datang.
4) Biaya yang harus di bayar adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum
dilakukan pembayarannya.
5) Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo adalah sebagian atau seluruh
hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek karena
c) Modal
Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh perusahaan yang
ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan.
Seperti diketahui laporan rugi laba merupakan suatu laporan yang sistematis
tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama
periode tertentu.
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis
modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga
perusahaan. Laporan perubahan modal jarang dibuat bila tidak terjadi perubahan
modal. Artinya laporan ini dibuat bila memang ada perubahan modal, yang
meliputi :
perusahaan menjadi gulung tikar. Kekurangan kas merupakan hal yang sangat
sulit untuk diatasi perusahaan. Walaupun sebuah perusahaan mencatat laba pada
laporan laba dan ruginya, belum tentu perusahaan tersebut memiliki uang tunai
laporan laba rugi menunjukkan kinerja usaha dalam periode tertentu. Laporan ini
dapat membantu dalam menentukan kapan uang tunai diperlukan untuk membuat
keputusan usaha, seperti kapan mengembangkan usaha atau membuat lini produk
baru. Laporan arus kas hanya berhubungan dengan aktivitas kas, yakni kas masuk
Pada umumnya terdapat dua macam rasio standar yang umum dipergunakan
dalam keuangan. Pertama adalah rasio yang sama dari suatu laporan keuangan
dari tahun ke tahun yang lampau. Yang kedua yaitu rasio dari korporasi lain yang
perusahaaan dalam periode waktu usaha, tidak terlepas dari kinerja yang
menghasilkan prestasi yang bagus pula, begitu juga sebaliknya. Menurut Menteri
bahwa yang dimaksud dengan kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh
perusahaan tersebut.
memprediksi posisi keuangan dimasa depan dan hal-hal lain yang langsung
tempo.
suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
antara lain :
planning.
periode.
ekonomis yang dapat ditentukan dari selisih antara laba bersih operasional setelah
pajak (Net Operating Profit After Tax) dengan biaya modal. Biaya modal ini
ditentukan melalui biaya rata-rata tertimbang dari hutang dan ekuitas (Weighted
Average Cost of Debt and Equity Capital(WACC) dan jumlah dari modal yang
Biaya.
EVA dan penciptaan nilai dapat terjadi ketika suatu perusahaan dapat mencapai
dibandingkan WACC.
Metode Economic Value Added (EVA) adalah salah satu cara dalam
menilai kinerja keuangan yang lebih memfokuskan pada nilai tambah dari suatu
investasi (Sawir:2005)
(Sartono:2010) :
23
Keterangan :
WACC = Wd Kd + We Ke
Total Hutang
Wd = x100%
Total Hutang+ Ekuitas
Total Ekuitas
We = x100%
Total Hutang+ Ekuitas
Keterangan :
Kd = cost of debt
Ke = cost of equity
(Margaretha,2011) :
Kd = kdbt (1-T)
Beban Bunga
Kdbt = x100%
Hutang Jangka Panjang
Beban Pajak
T (tingkat pajak) = x 100%
Laba Bersih Sebelum Pajak
Keterangan :
T = tingkat pajak
menggunakan rumus:
Pemagang Saham.
nilai ekonomi perusahaan yang realistis. Hal ini disebabkan karena EVA dihitung
kepentingan kreditur terutama para pemegang saham dan bukan berdasarkan nilai
buku yang bersifat historis. Perhitungan EVA diharapkan juga dapat mendukung
pemegang saham.
modalnya.
perusahaan. Sedangkan menurut Stuart dalam Muhtar (2010), Bank adalah badan
definisi- definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa bank adalah lembaga
yang seluruh atau sebagian kepemilikannya dimiliki oleh pihak swasta. Baik bank
swasta maupun bank pemerintah bersaing untuk dalam mencapai tujuan bisnisnya.
kinerjanya akan selalu disokong oleh pemerintah. Oleh karena itu masyarakat
lebih memilih menabungkan uangnya di bank pemerintah dari pada bank swasta
utama dalam perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana
masyarakat“. Dari pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi bank dalam
antara lain oleh fungsi-fungsi yang melekat pada bank yang bersangkutan.
tabungan, giro, dan defosito. Ketiga sumber dana tersebut merupakan sumber
modal bank selain sumber modal yang berasal dari modal bank, yang terdiri dari
2. Fungsi Pemberian Kredit, yang merupakan salah satu bentuk usaha bank.
Usaha ini dianggap paling menguntungkan pihak bank dan tidak banyak
3. Fungsi Penanaman Dana atau Investasi, dalam bentuk surat berharga, baik surat
tanda kepemilikan (saham) atau surat tanda utang (obligasi, surat wesel).
4. Fungsi Pembayaran, melalui pencairan cek, bilyer giro, surat wesel, transfer
5. Fungsi pemindahan uang, yakni kegiatan uang, yakni kegiatan transfer yang
1. Penelitian pertama yang dilakukan oleh Natasya Cindy Hidayat (2018) berjudul
“Pengaruh Return On Equity, Earnings Per Share, Economic Value Added , Dan
Market Value Added Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Pertanian yang
penelitian ini untuk menguji pengaruh return on equity, earnings per share, EVA,
dan nilai pasar (MVA) yang ditambahkan pada return saham perusahaan
pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2016 baik
secara parsial maupun simultan. Jenis, Periode, Populasi dan Sampel Penelitian :
dalam melaksanakan penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder
dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertanian yang ada di Indonesia.
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 77. Oleh karena pengujian ini
30
menggunakan analisis regresi data panel, maka tidak diharuskan lagi untuk
ROE adalah 0.0438. Nilai tersebut berada di bawah tingkat signifikansi (α) yang
Besarnya probabilitas (p-value) untuk variabel EPS adalah 0.0104. Nilai tersebut
di bawah tingkat signifikansi (α) yang digunakan dalam penelitian ini sebesar
0,05 (5%) dapat disimpulkan variabel EPS memiliki pengaruh yang signifikan
variabel MVA adalah 0.357. Nilai tersebut berada dibawah tingkat signifikansi (α)
yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 0.05 (5%). Oleh karena itu dapat
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rany Feranita (2017) yang bertajuk “Analisa
-Memberikan referensi bagi investor dan calon investor dalam berinvestasi pada
sektor pertanian.
31
Penelitian ini bersifat analisis data kuantitatif .Populasi dalam penelitian ini adalah
fluktuasi dan memperoleh nilai EVA yang positif. Dan hanya satu perusahaan
yang mengalami nilai EVA negatif pada tahun penelitiannya dikarenakan Capital
Charges.
(EVA) :Learning from Baitul Wal Tamwil (BMT) Usaha Gabungan Terpadu
ekuitas,
Timur. Jenis, Populasi dan Sampel Penelitian ini menggunakan data sekunder
Indonesia. Berdasarkan hasil EVA pada penelitian ini periode 2011 dan 2012
EVA menunjukkan hasil yang positif dimana EVA meningkat dari 54,8% dari
tahun 2011 dikarenakan NOPAT menghasilkan capaian sebesar 73% dan biaya
modal 92,6% tetapi nilai tersebut masih lebih rendah dari laba akuntasi di tahun
32
kenaikan NOPAT sebesar 80% yang menghasilkan nilai EVA positif dan hal
dengan menghitung seluruh biaya modal, baik setoran modal yang berasal dari
pemegang saham maupun dari pinjaman, atau resiko yang dihadapi perusahaan
dalam melakukan investasi. Perusahaan yang akan diteliti adalah Bank Umum
Pemerintah yaitu sektor perbankan yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Saham-saham tersebut adalah BMRI (Bank Mandiri Persero Tbk), BBRI
(Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk), BBNI (Bank Negara Indonesia Persero
EVA atau nilai tambah ekonomis diperoleh dari selisih antara laba operasi
bersih setelah pajak (NOPAT) dengan biaya modal. Hasil perhitungan EVA yang
positif menunjukkan tingkat pengembalian atas modal yang lebih tinggi daripada
tingkat biaya modal, hal ini berarti bahwa perusahaan mampu menciptakan nilai
yang negatif berarti total biaya perusahaan lebih besar daripada laba operasi
tidak baik.
NOPAT
WACC
Modal yang Diinvestasikan
Metode EVA
Hasil Analisis
Kinerja Keuangan
Bank Umum Pemerintah
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini bersifat analisis data kuantitatif dimana data tersebut dalam
bentuk angka-angka yang dapat dihitung, yang diperoleh dari perkembangan laporan
keuangan perusahaan yang akan diteliti berkaitan dengan masalah yang akan dibahas
Menurut Sutrisno (2009) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian ini adalah seluruh perbankan milik pemerintah. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder. Data sekunder berupa
data laporan keuangan Bank Umum Pemerintah yang telah dipublikasikan di BEI
dengan mengakses website resmi www.idx.co.id. Sampel adalah bagian dari jumlah
penelitian ini adalah laporan keuangan pada PT. Bank Negara Indonesia, PT. Bank
Rakyat Indonesia, PT. Bank Tabungan Negara, dan PT. Bank Mandiri yang terdaftar
37
di BEI periode 2018-2020. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil
Dimana dalam penelitian ini penulis telah menetapkan sampel dan populasi
Berdasarkan kriteria tersebut maka sampel penelitian terdiri dari 4 bank umum,
yaitu : Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank BNI (Persero) Tbk, Bank BRI (Persero)
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekunder, dimana data
sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh dari sumber pertama dan telah
tersusun dalam bentuk dokumentasi tertulis. Sumber data dari penelitian ini adalah
sumber data yang didapatkan dari dokumen perusahaan dan informasi tertulis
mengenai keadaan Bank Umum Pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang relevan, maka dalam
sebagai berikut :
1. Teknik Dokumentasi
data yang ada. Dengan cara membaca buku-buku teks, jurnal dan
39
mempelajari literatur dan catatan yang sesuai dengan masalah yang dibahas
dalam skripsi ini. Agar data yang diperoleh benar-benar memiliki landasan
data yang dapat diolah atau diukur. Jadi, metode yang digunakan dalam
paparan uraian tentang suatu obyek sebagaimana adanya pada waktu tertentu
dimana data yang digunakan dapat diolah atau diukur dan hasil dari data yang
yang berupa angka dalam metode Economic Value Added (EVA) dapat
Keterangan :
WACC = Wd Kd + We Ke
Total Hutang
Wd =
Total Hutang+ Ekuitas
Total Ekuitas
We =
Total Hutang+ Ekuitas
41
Keterangan :
Kd = cost of debt
Ke = cost of equity
(Margaretha,2011) :
Kd = kdbt (1-T)
Beban Bunga
Kdbt =
Hutang Jangka Panjang
Beban Pajak
T (tingkat pajak) = x 100%
Laba Bersih Sebelum Pajak
Keterangan :
T = tingkat pajak
menggunakan rumus:
42
Saham.
1. Jika EVA > 0 hal ini menunjukkan terjadi nilai tambah ekonomis bagi
perusahaan.
2. Jika EVA < 0 hal ini menunjukkan tidak terjadi nilai tambah ekonomis bagi
perusahaan.
3. Jika EVA = 0 hal ini menunjukkan posisi impas karena laba telah digunakan
pemegang saham.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk berdiri tanggal 2 Oktober 1998 sebagai
Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik pemerintah yaitu Bank Bumi Daya
(BBD), Bank dagang Negara, Bank Ekspor Impor (Exim), dan Bank Pembangunan
tersebut dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat bank tersebut telah
Bank Dagang Negara (BDN) merupakan salah satu bank tertua di Indonesia.
yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1875. Pada tahun 1949, namanya
berubah menjadi Escompto Bank NV. Selanjutnya pada tahun 1960, Escompto Bank
dinasionalisasi dan berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, sebuah bank
Bank Bumi Daya (BBD) didirikan melalui proses panjang yang bermula dari
Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank
44
(sebelumnya merupakan bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum
Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi bank tersebut pada tahun 1965. Bank
Umum Negara digabungkan kedalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama
Sejarah Bank Ekspor Impor (Exim) Indonesia berawal dari perusahaan dagang
Indonesia menasionalisasi perusahaan ini pada tahun 1960 dan selanjutnya pada
tahun 1965 perusahaan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia Unit II. Pada
tahun1968 Bank Negara Indonesia dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah
Bank Negara Indonesia Unit II divisi Ekspor Impor, yang pada akhirnya Bank Exim,
(BIN) sebuah bank industri yang didirikan pada tahun 1951. Misi Bank Industri
nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor
manufaktur, transportasi, dan pariwisata. Kini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu
tradisi layanan jasa perbankan dan keuangan yang telah berpengalaman selama 140
tahun. Masing-masing dari empat bank bergabung memainkan peranan yang penting
Setelah melalui proses panjang dan persiapan yang sangat berat, pada tanggal
14 Juli 2003 akhirnya Bank Mandiri melaksanakan pencatatan saham perdana dengan
kode saham BMRI di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada
sebesar lebih dari 7 kali. Proses diinvestasi saham pemerintah pada Bank Mandiri
tersebut didasarkan pada Peraturan pemerintah No.27 tahun 2003 tentang penjualan
dijelaskan bahwa penjualan saham Bank Mandiri akan dilakukan melalui pasar modal
dan atau kepada mitra strategis dengan jumlah maksimal 3% dari jumlah saham yang
transformasi bisnis dalam beberapa tahun terakhir, Bank Mandiri bertekad memasuki
tahapan strategis yaitu menjadi salah satu bank terkemuka di kawasan Regional Asia
di semua segmen nasabah untuk menjadi universal bank yang mendominasi pasar
a. Visi
46
b. Misi
Gambar 4.1.3
BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank
pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia berdiri sejak 1946.
48
Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang
dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada
Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 juli ditetapkan
kancah perbankan Indonesia dan menjadi salah satu Bank Pemerintah yang
Indonesia, Bank BNI senantiasa berpijak pada idealism dan falsafat yang telah
dianutnya selama ini. Hal ini tercermin pada logo Bank BNI, bahtera berlayar
sekaligus perlindungan dan penolong. Suatu fungsi yang diemban oleh Bank BNI
kendala mencerminkan nilai-nilai dasar yang dianut oleh seluruh pegawai Bank BNI.
memecah ombak, menunjukkan kecapakapan Bank BNI dalam mencari inovasi yang
tiada henti, baik dalam hal produk maupun layanan, Bank BNI memposisikan dirinya
sebagai universal banking yang menawarkan beragam produk dan layanan prima
a. Visi
Mejadi lembaga keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja secara
berkelanjutan.
b. Misi
Gambar 4.1.6
51
Sejarah berdirinya Bank Rakyat Indonesia tidak terlepas dari adanya beberapa
kali pergantian nama sebelum menjadi Bank Rakyat Indonesia itu sendiri. Sejarah
tersebut dimulai ketika pada tanggal 16 desember 1895, Raden Wiriaatmadja dan
Hoofden “ (Bank Penolong dan Tabungan bagi Priyayi Poerwokerto) atau disingkat
menjadi “ Bank Priyayi Poerwokerto “, dengan akta otentik yang dibuat oleh E.
Sieburgh Asisten Residen. Kemudian tahun 1896, W.P.D de Wolff van Westerrode
berbadan hukum dengan nama Centrale Kas yang berfungsi sebagai Bank Sentral
bagi Volksbanken termasuk juga Bank Desa. Sebagai akibat resesi dunia pada tahun
1929-1932, banyak Volksbanken yang tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk
Volkscredietbank (AVB) yang berstatus Badan Hukum Erops. Modal pertama berasal
dari hasil likuidasi Centrale Kas ditambah dengan kekayaan bersih dari Volksbanken.
Pemerintah Nomor 25 tahun 1951 tanggal 20 April 1951 menjadikan Bank Rakyat
Negara nomor 128-1960 dibentuk Bank Koperasi, Tani dan Nelayan yang disingkat
dengan BKTN. Dalam Bank itu seharusnya berturut-turut dilebur dan diintegrasikan :
26 Oktober 1960.
2. PT. Bank Tani Nelayan berdasarkan PERPU Nomor 43 tahun 1960 tanggal
26 Oktober 1960.
Namun sampai integrasi ketiga Bank Pemerintah ini terlaksana, semua Bank
Umum Negara serta Bank Tabungan Pos berdasarkan Penpres Nomor 8 tahun 1965
tanggal 4 Juni 1965 disatukan dengan Bank Indonesia, sebagai suatu langkah
diintergrasikan pula ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan
Koperasi, Tani dan Nelayan baerdasarkan Penpres Nomor 9 tahun 1965 dan Surat
Menteri Bank Sentral Nomor 42 tahun 1965 dan Nomor 47 tahun 1965. Ketika
Penpres tersebut baru berjalan satu bulan, keluarlah Penpres Nomor 17 tahun 1965
tentang Pembentukan Bank Tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia, dan Bank
Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (ex. BKTN) diintergrasikan dengan
a. Visi
Menjadi The Most Valuable Banking Group di Asia Tenggara dan Champion of
Financial Inclusion.
b. Misi
kepada segmen mikro, kecil, dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi
masyarakat.
Memberikan pelayanan prima dengan fokus kepada nasabah melalui sumber daya
culture), teknologi informasi yang handal dan future ready, dan jaringan kerja
Gambar 4.1.9
56
Kyoku atau Chokinkyoku (貯金局).
pemerintah Indonesia dan diubah menjadi Kantor Tabungan Pos. Nama dan bentuk
perusahaan selanjutnya berubah beberapa kali hingga akhirnya pada tahun 1963
diubah menjadi nama dan bentuk resmi yang berlaku saat ini.
Kemudian sejarah Bank BTN mulai diukir kembali dengan ditunjuknya oleh
Pemerintah Indonesia pada tanggal 29 Januari 1974 melalui Surat Menteri Keuangan
Sejalan dengan tugas tersebut, maka mulai 1976 mulailah realisasi KPR (Kredit
operasi sebagai bank komersial dan mengeluarkan obligasi pertama. Pada tahun 1992
status Bank BTN ini menjadi PT Bank Tabungan Negara (Persero) karena sukses
Bank BTN dalam bisnis perumahan melalui fasilitas KPR. Pada tahun 1994, BTN
memperoleh izin untuk beroperasi sebagai Bank Devisa. Delapan tahun berikutnya
memutuskan Bank BTN sebagai Bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan
berbasis sekuritisasi. Produk itu adalah EBA Danareksa Sarana Multigriya Finansial I
- Kredit Kepemilikan Rumah Bank Tabungan Negara (SMF I-KPR BTN). Di tahun
yang sama juga Bank BTN melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) dan
a. Visi
Menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada tahun 2025.
b. Misi
inovasi digital.
59
Gambar 4.1.12
60
Untuk mendapatkan hasil dari NOPAT dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Tabel 4.1
Setelah Pajak
Berdasarkan tabel diatas maka besarnya NOPAT pada PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk pada tahun 2018 sebesar 1.304.393. Di tahun 2019 mengalami NOPAT
61
negatif sebesar -1.588.093 dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2020
sebesar -11.103.352.
berikut :
Tabel 4.2
Pendek PemegangSaham
IC
(1) (2)
(1+2)
2018 3.843.194 11.666.667 15.509.861
2019 3.169.451 11.666.667 14.836.118
2020 4.266.331 11.666.667 15.933.000
Data diolah peneliti tahun 2021
(Persero) Tbk selama 3 periode mengalami fluktuasi yaitu pada tahun 2018 sebesar
Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam 3 periode dari tahun 2018-2020 dapat digunakan
Weighted Average Cost of Capital (WACC) Periode 2018 PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk
Total Hutang
Wd = x 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
941.953.100
= x 100 %
1.126.913 .405
WACC =Wd + Kd + We + Ke
= 83,5%
Kd = Kdbt (1-T)
Beban Bunga
Kdbt = x 100 %
Hutang Jangka Pendek
(23.710 .628)
= x 100 %
3.843 .194
= -616,9%
Beban Pajak
T = x 100 %
Laba Bersih Sebelum Pajak
8.091.431
= x 100 %
33.943.369
= 23,8%
Total Ekuitas
We = X 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
184.960.305
= x 100 %
1.126.913 .405
= 16,4%
= 13,5%
WACC2018 = Wd Kd + We Ke
= -1,7%
Weighted Average Cost of Capital (WACC) Periode 2019 PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk
Total Hutang
Wd = x 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
1.025 .749.580
= x 100 %
1.234 .784 .105
= 83,1%
Kd = Kdbt (1-T)
Beban Bunga
Kdbt = x 100 %
Hutang Jangka Pendek
(29.070 .226)
= x 100 %
3.169 .451
= -917,2%
Beban Pajak
T = x 100 %
Laba Bersih Sebelum Pajak
7.985.848
= x 100 %
36.441.440
= 21,9%
Total Ekuitas
We = X 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
194.461.345
= x 100 %
1.128.683 .875
= 17,2 %
65
= 17,8%
WACC2019 = Wd Kd + We Ke
= -2,84%
Weighted Average Cost of Capital (WACC) Periode 2020 PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk
Total Hutang
Wd = x 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
1.151.267 .847
= x 100 %
1.209.045 .441
= 95,2%
Kd = Kdbt (1-T)
Beban Bunga
Kdt = x 100 %
Hutang Jangka Pendek
(28.222 .605)
= x 100 %
4.286 .333
= -658,4%
66
Beban Pajak
T = x 100 %
Laba Bersih Sebelum Pajak
5.652.417
= x 100 %
23.298.041
= 24,3%
Total Ekuitas
We = X 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
175.706 .210
= x 100 %
1.209.045 .441
= 14,5%
= 9,7%
WACC2020 = Wd Kd + We Ke
= -3,33%
Berdasarksn hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai WACC yang
dimiliki PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dari tahun 2018-2020 mengalami hasil yang
67
negatif fluktuatif, dimana pada periode ini nilai negatif cenderung mengalami
Menghitung Capital Chargers (CC) Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
Tabel 4.3
CC = WACC X Invested Capital (IC)
Hasil Perhitungan
Capital Charges
Tahun WACC IC CC
Berdasarkan tabel perhitungan diatas nilai Capital Charges pada PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk selama 3 periode dari tahun 2018 hingga 2020, perusahaan
setiap tahunnya bernilai negatif. Nilai tersebut semakin meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 2018 sebesar -263.667. Pada tahun 2019 sebesar -421.345 dan tahun 2020
sebesar -530.569.
Untuk menghitung nilai Economic Value Added (EVA) pada PT. Bank Mandiri
selama 3 periode dari tahun 2018-2020 dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Nilai Economic Value Added (EVA) PT. Bank Mandiri
penurunan disetiap tahun penelitian, tahun 2018 sebesar 1.568.060 Pada tahun 2019
nilai EVA mengalami penurunan yaitu sebesar 1.166.748. Pada tahun 2020
4.2.1.2 Perhitungan Economic Value Added (EVA) pada Bank BNI (Persero)
Untuk mendapatkan hasil dari NOPAT dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Tabel 4.5
Setelah Pajak
(1)
(2) (1+2)
2018 15.015.118 -17.684.456 -2.669.338
2019 15.384.476 -20.939.501 -5.555.025
2020 3.280.403 -18.101.085 -14.820.682
70
Berdasarkan tabel diatas maka besarnya NOPAT pada PT. Bank BNI
(Persero) Tbk selama 3 periode mengalami NOPAT yang negatif di setiap tahun
penelitianya, yaitu pada tahun 2018 sebesar -2.669.338, kemudian di tahun 2019
berikut :
Tabel 4.6
Pendek Pemegang
IC
Saham
(2)
(1)
(1+2)
2018 4.160.295 9.054.807 13.215.102
2019 5.272.805 9.054.807 14.327.612
71
Berdasarkan pada tabel diatas hasil perhitungan Invested Capital pada PT.
Bank BNI (Persero) Tbk mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018 sebesar 13.215.102.
Bank BNI (Persero) Tbk dalam 3 periode dari tahun 2018-2020 dapat digunakan
Weighted Average Cost of Capital (WACC) Periode 2018 PT. Bank BNI (Persero)
Tbk
Total Hutang
Wd = x 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
671.237 .546
= x 100 %
754.575.210
= 88,9%
Kd = Kdbt (1-T)
WACC =Wd + Kd + We + Ke
72
Beban Bunga
Kdbt = x 100 %
Hutang Jangka Pendek
(17.684 .456)
= x 100 %
4.160.295
= -425%
Beban Pajak
T = x 100 %
Laba Bersih Sebelum Pajak
4.728 .952
= x 100 %
19.041.926
= 24,8%
Total Ekuitas
We = X 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
103.589.076
= x 100 %
754.575.210
= 13,7%
= 14,5%
WACC2018 = Wd Kd + We Ke
73
= -2.3%
Weighted Average Cost of Capital (WACC) Periode 2019 PT. Bank BNI (Persero)
Tbk
Total Hutang
Wd = x 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
688.489.442
= x 100 %
813.493.390
= 84,6%
Kd = Kdbt (1-T)
Beban Bunga
Kdbt = x 100 %
Hutang Jangka Pendek
(20.939 .501)
= x 100 %
5.223 .746
= -401%
Beban Pajak
T = x 100 %
Laba Bersih Sebelum Pajak
3.860.523
= x 100 %
19.369.106
=7,82%
74
Total Ekuitas
We = X 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
125.003.948
= x 100 %
813.493.390
=15,4%
= 12,3%
WACC2019 = Wd Kd + We Ke
= -1,2%
Weighted Average Cost of Capital (WACC) Periode 2020 PT. Bank BNI (Persero)
Tbk
Total Hutang
Wd = x 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
75
746.235.663
= x 100 %
859.107 .862
= 86,9%
Kd = Kdbt (1-T)
Beban Bunga
Kdbt = x 100 %
Hutang Jangka Pendek
(18.101 .085)
= x 100 %
5.560 .702
= -325,5%
Beban Pajak
T = x 100 %
Laba Bersih Sebelum Pajak
1.790.711
= x 100 %
5.112 .153
=34,9%
Total Ekuitas
We = X 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
112.872 .199
= x 100 %
859.107 .862
= 13,1%
= 2,9%
WACC2020 = Wd Kd + We Ke
= -1,44%
Berdasarksn hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai WACC yang
dimiliki PT. Bank BNI (Persero) Tbk dari tahun 2018-2020 mengalami hasil yang
negatif fluktuatif, dimana pada periode ini nilai negatif cenderung mengalami
penurunan dengan prosentase terendah pada tahun 2020 sebesar -1,44% dimana nilai
Menghitung Capital Chargers (CC) Pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk selama
Tabel 4.7
Tahun WACC IC CC
Berdasarkan tabel perhitungan diatas nilai Capital Charges pada PT. Bank BNI
(Persero) Tbk selama 3 periode dari tahun 2018 hingga 2020, perusahaan setiap
tahunnya bernilai negatif. . Pada tahun 2018 sebesar -303.947 dan meningkat sebesar
Untuk menghitung nilai Economic Value Added (EVA) pada PT. Bank BNI
selama 3 periode dari tahun 2018-2020 dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Tabel 4.8
Hasil Perhitungan Nilai Economic Value Added (EVA) PT. Bank BNI
fluktuatif. Pada tahun 2018 nilai EVA bersifat negatif sebesar -2.365.391 dan
4.2.1.3 Perhitungan Economic Value Added (EVA) pada Bank BRI (Persero)
Untuk mendapatkan hasil dari NOPAT dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Tabel 4.9
Data
Tahun Laba Bersih Beban Bunga NOPAT
Setelah Pajak
(1)
(2) (1+2)
2018 32.351.133 -32.166.798 184.335
2019 34.372.609 -38.671.838 -4.299.229
2020 18.654.753 -36.190.771 -17.536.018
diolah peneliti tahun 2021
Berdasarkan tabel diatas maka besarnya NOPAT pada PT. Bank BRI
(Persero) Tbk pada tahun 2018 sebesar 184.335. Di tahun 2019 mengalami NOPAT
negatif sebesar -4.299.229. dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2020
sebesar -17.536.018.
berikut :
Tabel 4.10
Pendek Pemegang
Saham
(1)
(1+2)
(2)
Berdasarkan pada tabel diatas hasil perhitungan Invested Capital pada PT. Bank
Untuk menghitung Weighted Average Cost of Capital (WACC) pada PT. Bank
BRI (Persero) Tbk dalam 3 periode dari tahun 2018-2020 dapat digunakan rumus
sebagai berikut :
Weighted Average Cost of Capital (WACC) Periode 2018 PT. Bank BRI (Persero)
Tbk
81
Total Hutang
Wd = x 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
1.111 .622.961
= x 100 %
1.296.898 .292
= 85,7%
Kd = Kdbt (1-T)
Beban Bunga
Kdbt = x 100 %
Hutang Jangka Pendek
(32.541 .395)
= x 100 %
8.462 .958
= -384,5%
Beban Pajak
T = x 100 %
Laba Bersih Sebelum Pajak
9.335 .208
= x 100 %
41.725 .877
= 22,4%
Total Ekuitas
We = X 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
185.275.331
= x 100 %
1.296.898 .292
82
= 14,3%
= 17,5%
WACC2018 = Wd Kd + We Ke
= -0.05%
Weighted Average Cost of Capital (WACC) Periode 2019 PT. Bank BRI (Persero)
Tbk
Total Hutang
Wd = x 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
1.183.155 .670
= x 100 %
1.343.077 .860
= 88,1%
Kd = Kdbt (1-T)
Beban Bunga
Kdbt = x 100 %
Hutang Jangka Pendek
(38.671 .838)
= x 100 %
7.549 .312
83
= -512,2%
Beban Pajak
T = x 100 %
Laba Bersih Sebelum Pajak
8.950 .228
= x 100 %
43.364 .053
= 20,6%
Total Ekuitas
We = X 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
203.665.462
= x 100 %
1.343.077 .860
=15,2%
= 16,9%
WACC2019 = Wd Kd + We Ke
= -1,04%
84
Weighted Average Cost of Capital (WACC) Periode 2020 PT. Bank BRI (Persero)
Tbk
Total Hutang
Wd = x 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
1.278.346 .276
= x 100 %
1.421.785 .007
= 89,9%
Kd = Kdbt (1-T)
Beban Bunga
Kdbt = x 100 %
Hutang Jangka Pendek
(36.190 .771)
= x 100 %
11.845 .910
= -305,5%
Beban Pajak
T = x 100 %
Laba Bersih Sebelum Pajak
8.064 .453
= x 100 %
26.724 .846
=30,2%
Total Ekuitas
We = X 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
85
194.359.102
= x 100 %
1.421.785 .007
= 13,7%
= 9,6%
WACC2020 = Wd Kd + We Ke
= -0,6%
Berdasarksn hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai WACC yang
dimiliki PT. Bank BRI (Persero) Tbk dari tahun 2018-2020 mengalami hasil yang
negatif fluktuatif, dimana pada periode ini nilai negatif cenderung mengalami
peningkatan dengan prosentase terendah pada tahun 2018 sebesar -0.05% dan nilai
tertinggi berada di tahun 2019 sebesar -1,04% dan mengalami penurunan di akhir
Menghitung Capital Chargers (CC) Pada PT. Bank BRI (Persero) Tbk selama
Tabel 4.11
CC = WACC
Tahun WACCX Invested Capital
IC (IC) CC
Berdasarkan tabel perhitungan diatas nilai Capital Charges pada PT. Bank
BRI (Persero) Tbk selama 3 periode dari tahun 2018 hingga 2020, perusahaan setiap
tahunnya bernilai negatif. Pada tahun 2018 sebesar -95.715. Pada tahun 2019 sebesar
Untuk menghitung nilai Economic Value Added (EVA) pada PT. Bank BRI
selama 3 periode dari tahun 2018-2020 dapat digunakan rumus sebagai berikut :
87
Tabel 4.12
Hasil Perhitungan Nilai Economic Value Added (EVA) PT. Bank BRI
penurunan disetiap tahun penelitian, pada tahun 2018 sebesar 280.050. Kemudian,
bernilai negatif pada periode selanjutnya. Di tahun 2019 sebesar -2.074.953 dan di
4.2.1.4 Perhitungan Economic Value Added (EVA) pada Bank BTN (Persero)
Untuk mendapatkan hasil dari NOPAT dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Tabel 4.13
Setelah Pajak
(1)
(2) (1+2)
2018 2.807.923 -11.627.554 -8.819.631
2019 557.332 16.600.365 17.157.697
2020 1.602.358 16.044.791 17.647.149
Data diolah peneliti tahun 2021
Berdasarkan tabel diatas maka besarnya NOPAT pada PT. Bank BTN
mengalami fluktuasi yaitu pada tahun 2018 NOPAT bernilai negatif sebesar
berikut :
Tabel 4.14
Pendek Pemegang
Saham
(2)
(1)
(1+2)
2018 2.301.930 42.652.177 44.954.107
2019 1.999.183 42.324.946 44.324.946
2020 4.765.276 39.832.264 44.597.540
Data diolah peneliti tahun 2021
Berdasarkan pada tabel diatas hasil perhitungan Invested Capital pada PT.
Bank BTN (Persero) Tbk mengalami fluktuasi, meskipun setiap periode tidak terlalu
90
Bank BTN (Persero) Tbk dalam 3 periode dari tahun 2018-2020 dapat digunakan
Total Hutang
Wd = x 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
263.784 .017
= x 100 %
287.624 .465
= 91,7%
Kd = Kdbt (1-T)
Beban Bunga
Kdbt = x 100 %
Hutang Jangka Pendek
(11.627 .554)
= x 100 %
2.301 .930
= -505,1%
91
Beban Pajak
T = x 100 %
Laba Bersih Sebelum Pajak
802.332
= x 100 %
3.610.275
= 22,2%
Total Ekuitas
We = X 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
23.840 .448
= x 100 %
287.624 .465
= 8,3%
= 11,8%
WACC2018 = Wd Kd + We Ke
= -4,33%
Weighted Average Cost of Capital (WACC) Periode 2019 PT. Bank BTN (Persero)
Tbk
92
Total Hutang
Wd = x 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
269.451.682
= x 100 %
293.287.877
= 91,9%
Kd = Kdbt (1-T)
Beban Bunga
Kdbt = x 100 %
Hutang Jangka Pendek
16.600.365
= x 100 %
1.999.183
= 830%
Beban Pajak
T = x 100 %
Laba Bersih Sebelum Pajak
201.799
= x 100 %
411.062
= 49,1%
Total Ekuitas
We = X 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
23.836 .195
= x 100 %
293.287.877
93
= 8,1%
= 2,3%
WACC2019 = Wd Kd + We Ke
= 4,06%
Weighted Average Cost of Capital (WACC) Periode 2020 PT. Bank BTN (Persero)
Tbk
Total Hutang
Wd = x 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
321.376 .142
= x 100 %
341.363.987
= 94,1%
Kd = Kdbt (1-T)
Beban Bunga
Kdbt = x 100 %
Hutang Jangka Pendek
16.044 .791
= x 100 %
4.765 .276
94
= 336,7%
Beban Pajak
T = x 100 %
Laba Bersih Sebelum Pajak
668.499
= x 100 %
2.270.857
= 29,4%
Total Ekuitas
We = X 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
19.987.845
= x 100 %
341.363.987
= 5,85%
= 8,02%
WACC2020 = Wd Kd + We Ke
= 2,7%
95
a. Weighted Average Cost of Capital (WACC) Periode 2018-2020 PT. Bank BTN
(Persero) Tbk
Total Hutang
Wd = x 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
263.784 .017
= x 100 %
287.624 .465
= 91,7%
Kd = Kdbt (1-T)
Beban Bunga
Kdbt = x 100 %
Hutang Jangka Pendek
(11.627 .554)
= x 100 %
2.301 .930
= -505,1%
Beban Pajak
T = x 100 %
Laba Bersih Sebelum Pajak
802.332
= x 100 %
3.610.275
= 22,2%
Total Ekuitas
We = X 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
96
23.840 .448
= x 100 %
287.624 .465
= 8,3%
= 11,8%
WACC2018 = Wd Kd + We Ke
= -4,33%
b. Weighted Average Cost of Capital (WACC) Periode 2018-2020 PT. Bank BTN
(Persero) Tbk
Total Hutang
Wd = x 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
269.451.682
= x 100 %
293.287.877
= 91,9%
Kd = Kdbt (1-T)
Beban Bunga
Kdbt = x 100 %
Hutang Jangka Pendek
97
16.600.365
= x 100 %
1.999.183
= 830%
Beban Pajak
T = x 100 %
Laba Bersih Sebelum Pajak
201.799
= x 100 %
411.062
= 49,1%
Total Ekuitas
We = X 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
23.836 .195
= x 100 %
293.287.877
= 8,1%
= 2,3%
WACC2019 = Wd Kd + We Ke
= 4,06%
c. Weighted Average Cost of Capital (WACC) Periode 2018-2020 PT. Bank BTN
(Persero) Tbk
Total Hutang
Wd = x 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
321.376 .142
= x 100 %
341.363.987
= 94,1%
Kd = Kdbt (1-T)
Beban Bunga
Kdbt = x 100 %
Hutang Jangka Pendek
16.044 .791
= x 100 %
4.765 .276
= 336,7%
Beban Pajak
T = x 100 %
Laba Bersih Sebelum Pajak
668.499
= x 100 %
2.270.857
= 29,4%
Total Ekuitas
We = X 100 %
Total Hutang+ Ekuitas
19.987.845
= x 100 %
341.363.987
= 5,85%
= 8,02%
WACC2020 = Wd Kd + We Ke
= 2,7%
Tabel 4.15
Tahun WACC IC CC
Berdasarkan tabel perhitungan diatas nilai Capital Charges pada PT. Bank
BTN (Persero) Tbk selama 3 periode dari tahun 2018 hingga 2020, .Pada tahun 2018
sebesar -1.946.512. Mengalami nilai Capital Charge yang positif pada tahun 2019
Untuk menghitung nilai Economic Value Added (EVA) pada PT. Bank BTN
selama 3 periode dari tahun 2018-2020 dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Tabel 4.16
Hasil Perhitungan Nilai Economic Value Added (EVA) PT. Bank BTN
peningkatan disetiap tahun penelitian, pada tahun 2018 EVA bernilai negatif sebesar
-16.873.119 kemudian, di tahun selanjutnya bernilai positif. Pada tahun 2019 EVA
Tabel 4.17
seberapa besar perusahaan menggunakan rata-rata biaya hutang, biaya ekuitas untuk
Berdasarkan hasil EVA pada bank umum pemerintah yang terdaftar di BEI
periode tahun 208 sampai dengan 2020, 1 (satu) dari 4 (empat) perusahaan yaitu PT.
103
Bank BTN (Persero) Tbk mengalami fluktuasi dan memperoleh nilai EVA yang
positif. Dan 3 (tiga) perusahaan yaitu PT. Bank Mnadiri (Persero) Tbk, PT. Bank
BNI (Persero) Tbk, dan PT. Bank BRI (Persero) Tbk mengalami nilai EVA yang
negatif pada tahun penelitiannya dikarenakan Capital Chargers lebih besar daripada
bahwa nilai EVA akan positif apabila nilai NOPAT melebihi Capita Chargers.
Berikut akan disajikan ringkasan hasil perhitungan EVA pada Bank Umum
Pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018-2020.
Tabel 4.18
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai EVA mengalami fluktuasi yang
cenderung negatif, pada tahun 2018 nilai EVA bernilai positif sebesar 1.568.060.
104
Pada periode berikutnya di tahun 2019 dan 2020 nilai EVA bersifat negatif yaitu
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai EVA mengalami fluktuasi yang
cenderung negatif, pada tahun 2018 nilai EVA bernilai negatif sebesar-2.365.391 .
Pada periode berikutnya di tahun 2019 nilai EVA bersifat positif yaitu sebesar
11.638.109 dan pada tahun 2020 nilai EVA bersifat negatif sebesar -14.648.008.
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai EVA mengalami fluktuasi yang
cenderung negatif, pada tahun 2018 nilai EVA bernilai positif sebesar 280.050. Pada
periode berikutnya di tahun 2019 dan 2020 nilai EVA bersifat negatif yaitu sebesar
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai EVA mengalami fluktuasi yang
cenderung negatif, pada tahun 2018 nilai EVA bernilai negatif sebesar -16.873.119.
Pada periode berikutnya di tahun 2019 dan 2020 nilai EVA bersifat positif yaitu
Rp(4,000,000) Rp (3,390,490)
Rp(6,000,000) PT. Mandiri
Rp(8,000,000)
Rp (6.025.194)
PT.BRI
pada grafik diatas, PT. Bank BTN (Persero) Tbk menghasilkan nilai rata-rata
terbesar yaitu Rp.4.976.055. Kemudian pada ketiga bank tidak mengahsilkan nilai
tambah atau EVA < 0 yang artinya EVA bernilai negatif. Pada PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk menghasilkan nilai rata-rata Rp. -3.390.490. Kemudian PT. Bank
BNI (Persero) Tbk menghasilkan nilai rata-rata EVA sebesar Rp. -1.803.763 dan
PT. Bank BRI (Persero) Tbk menghasilkan nilai rata-rata sebesar Rp. -6.025.194.
terhadap laba sebelum bunga dan pajak. Hal ini sangat berpengaruh terhadap niali
Economic Value Added (EVA) perusahaan, dimana jika kinerja manajemen baik
107
maka akan terlihat pada NOPAT yang dapat menutupi biaya modal yang telah
yang dihasilkan bersifat fluktuatif. Hal ini harus menjadi perhatian bagi pihak
manajemen karena nilai Invested Capital yang besar akan mempengaruhi nilai
EVA yang akan menjadi semakin kecil. Sebaliknya, jika nilai Invested Capital
cenderung kecil maka nilai EVA akan mengalami peningkatan atau EVA >0.
jika nilai diciptakan ketika pertumbuhan NOPAT dan IC melebihi WACC maka
mampu menunjukkan aliraan kas yang dibutuhkan untuk mengganti resiko usaha
dari modal yang telah ditanamkan atau yang diinvestasikan oleh investor akan
Nilai EVA pada Bank Umum Pemerintah tahun 2018 sampai dengan 2020
mengalami hasil yang kurang baik dan cenderung bersifat fluktuatif pada tahun-
perusahaan sebesar Rp 4.976.055 yang berarti pada bank ini telah mampu
menciptakan nilai tambah ekonomi perusahaan. nilai EVA>0 pada PT. Bank BTN
(Persero) Tbk dari periode 2018-2020 mengalami hasil yang cukup baik pada
lebih besar daripada biaya modal yang digunakan oleh perusahaan sehingga
kinerja keuangan bisa dikategorikan positif selama tahun 2018 sampai dengan
2020. Dan juga memiliki nilai tambah ekonomis yang dapat digunakan sebagai
terhadap laba sebelum bunga dan pajak. Hal ini sangat berpengaruh terhadap niali
Economic Value Added (EVA) perusahaan, dimana jika kinerja manajemen baik
maka akan terlihat pada NOPAT yang dapat menutupi biaya modal yang telah
yang dihasilkan bersifat fluktuatif. Hal ini harus menjadi perhatian bagi pihak
manajemen karena nilai Invested Capital yang besar akan mempengaruhi nilai
EVA yang akan menjadi semakin kecil. Sebaliknya, jika nilai Invested Capital
cenderung kecil maka nilai EVA akan mengalami peningkatan atau EVA >0.
109
jika nilai diciptakan ketika pertumbuhan NOPAT dan IC melebihi WACC maka
mampu menunjukkan aliraan kas yang dibutuhkan untuk mengganti resiko usaha
dari modal yang telah ditanamkan atau yang diinvestasikan oleh investor akan
Nilai EVA pada Bank Umum Pemerintah tahun 2018 sampai dengan 2020
mengalami hasil yang kurang baik dan cenderung bersifat fluktuatif pada tahun-
perusahaan sebesar Rp 4.976.055 yang berarti pada bank ini telah mampu
menciptakan nilai tambah ekonomi perusahaan. nilai EVA>0 pada PT. Bank BTN
(Persero) Tbk dari periode 2018-2020 mengalami hasil yang cukup baik pada
lebih besar daripada biaya modal yang digunakan oleh perusahaan sehingga
110
kinerja keuangan bisa dikategorikan positif selama tahun 2018 sampai dengan
2020. Dan juga memiliki nilai tambah ekonomis yang dapat digunakan sebagai
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Rumusan masalah yang sudah diajukan, analisis data yang diteliti dan
Added (EVA) pada Bank Umum Pemerintah periode 2018-2020 nilai EVA
dikarenakan nilai bunga pada setiap bank tidak sama. Berikut hasil dari
Value Added.
nilai EVA sebesar Rp. 1.568.060, pada tahun 2019 nilai EVA
rupiah).
112
nilai EVA sebesar Rp. 280.050, pada tahun 2019 nilai EVA sebesar
jutaan rupiah).
nilai EVA sebesar Rp. -16. 873.119 pada tahun 2019 nilai EVA
perusahaan sebesar Rp. 4.976.055 yang berarti pada perusahaan ini telah
5.2 Saran
Melalui hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan oleh penulis,
komprehensif lagi.
Metode EVA (Economic Value Added) (Studi Kasus pada PT. Krakatau
648-659.
Sumatera Utara).
Harahap, Sofyan Safri. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
2, No. 2.
Karamoy, J., Tampi, D. L., & Mukuan, D. D. (2016). Analisis Economic Value
Jakarta: Erlangga.
Milles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: UI Press, 1992), h.16.
O’Byrne, F. S., dan S. David, Y., (2010). Economic Value Added dan Manajemen
Salemba Empat.
Wacana Media
116
201
Bandung:Alfabeta
Yogyakarta.
hlm.3
www.idx.co.id
117
https://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/economic-value-added-eva-sebagai-
konsep_28.html
https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/Pages/Bank-Umum.aspx
https://www.statistikian.com/2017/06/penjelasan-teknik-purposive-sampling.html