SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Jurusan Akuntansi, Universitas Nusa Cendana
Oleh :
KUPANG
2017
2
LEMBARAN PENGESAHAN
SKRIPSI
OLEH
DIKA PUTRA GUMAY
NIM. 1303072024
Pembimbing I Pembimbing II
Yohana Febiani Angi, SE, MAKS I Komang Arthana, SE, M.Si, Ak, CA
NIP. 19850202 200912 2 002 NIP. 19791103 201404 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi
Yohanes Demu, SE., MSA
NIP . 19690907 199802 1 001
2
SKRIPSI
OLEH:
DEWAN PENGUJI
Mengesahkan Mengetahui:
Dekan Ketua Jurusan Akuntansi
Dr. Oktovianus Nawa Pau, MM., MBA Yohanes Demu, SE., MSA
NIP. 19611006 1986 01 1001 NIP. 19690907 199802 1 001
3
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
Jln. Adisucipto Penfui Kupang-NTT
Nim : 1303072024
4
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED
TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2012-2015
ABSTRAK
Harga saham perusahaan mencerminkan nilai perusahaan sehingga perlu
dilakukan pengukuran kinerja untuk mengetahui sejauh mana kinerja perusahaan
yang nantinya berdampak pada pergerakan harga saham perusahaan tersebut.
Selain pengukuran kinerja menggunakan analisis rasio, terdapat pula metode
pengukuran kinerja lain yaitu Economic Value Added dan Market Value Added.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Economic Value Added dan
Market Value Added terhadap Harga Saham pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian diperoleh dengan menggunakan
metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, didapatkan 8
perusahaan perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian. Teknik analisis data
yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil pengujian signifikansi
parameter individual (uji t) menunjukan bahwa variabel Economic Value Added
dan Market Value Added berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga
saham. Hasil pengujian signifikasi simultan (uji F) menujukan bahwa kedua
variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham
pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-
2015.
Kata kunci: Economic Value Added, Market Value Added dan Harga Saham.
5
INFLUENCE OF ECONOMIC VALUE ADDED AND MARKET VALUE ADDED
TO STOCK PRICE ON BANKING COMPANIES LISTED ON THE
INDONESIAN STOCK EXCHANGE ON 2012-2015
ABSTRACT
The company’s stock price reflects the value of the company so it is
necessary to measure the performance to know the extent to which the company’s
performance that will affect the movement of company’s stock price. In addition
to performance measurement using ratio analysis, There are also other
performance measurement methods that is Economic Value Added and Market
Value Added. This research aim to analyze influence of Economic Value Added
and Market Value Added to Stock Price on banking companies listed on the
Indonesian Stock Exchange on 2012-2015. This research used quantitative
approach. Samples of this research was taken by using purposive sampling
method. Based on defined criteria, reseacher got 8 banking companies that
become sample research. This research used multiple regression method. The
result of the significance of individual parameter (t test) showed that Economic
Value Added and Market Value Added variables has significant positive effect on
Stock Price. The result of the simultaneous significance (F test) showed that the
two independent variables simultaneously affect to stock price on banking
companies listed on the Indonesian Stock Exchange on 2012-2015.
Keywords: Economic Value Added, Market Value Added and Stock Price.
6
MOTTO
7
PERSEMBAHAN
8
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Peneliti panjatkan kehadiarat Tuhan yang Maha Esa
karena atas berkat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi ini dengan
judul “Pengaruh Economic Value Added dan Market Value Added Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2012-2015” dengan baik. Skripsi ini disusun guna sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Nusa Cendana Kupang.
Proses penyelesaiaan skripsi ini terdapat banyak persoalan yang dihadapi,
namun harus disadari telah banyak yang membantu dalam bentuk arahan,
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara spiritual dan material
hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada
kesempatan ini dengan kerendahan dan ketulusan hati yang paling dalam, izinkan
Peneliti untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang Prof. Ir. Frederik L. Benu, M.Si,
Ph.D beserta staf yang telah menerima dan memberikan kesempatan
kepada peneliti menuntut ilmu pada Universitas Nusa Cendana, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, khususnya pada Program Studi Akuntansi.
2. Dr. Oktovianus Nawa Pau, MM, MBA., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis.
3. Yohanes Demu, SE, M.SA Selaku Ketua Jurusan Akuntansi dan Penguji
yang telah menyediakan waktu dan perbaikan dalam penyempurnaan
skripsi ini.
4. Maria Elerina Douk Tunti, SE, MSi., Selaku, Sekertaris Jurusan Akuntansi
atas motivasi dan saran dalam penyelesaiaan skripsi ini.
5. Yohana Febiani Angi, SE, MAKS, Selaku Pembimbing I yang telah
membimbing dengan memberikan arahan, masukan, waktu selama
penyelesaian skripsi ini.
6. I Komang Arthana, SE, M.Si, Ak, CA, Selaku Pembimbing II yang telah
membimbing dengan memberikan arahan, masukan, waktu selama
penyelesaian skripsi ini.
9
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya
jurusan Akuntansi atas morivasi dan saran yang telah diberikan selama
masa perkuliahan dan penyelesaiaan skripsi.
8. Keluarga tercinta Almarhum Robin Iskandar, S.Pt (Ayah), Efrida Winikaka,
SH (Ibu), AKP Pol. Purn. Zakaria S. (Kakek), Zahyati Yusman (Nenek),
Diki Putra Gumay dan Muhammad Kirkov Gumay (Adik), Iptu Pol. Chairil
Ramadhan (Paman), Mauludin Anwar, S.Pt (Paman), Achmad Ridwan, SP
(Paman), Wiwik Kurniyati, S.Sos (Bibi) atas motivasi dan saran serta
bantuan material dan spiritual yang telah diberikan sehingga dapat
mengikuti proses perkuliahan hingga pada penyelesaiaan skripsi dengan
baik.
9. Teman-teman se’angkatan Akustik’13 yang telah menjadi keluarga dalam
dunia perkuliahan dan motivasi serta saran yang telah diberikan sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penyelesaiaan penyusunan skripsi ini Peneliti telah berupaya maksimal
menurut ketentuan pedoman jika terdapat kesalahan,pada kesempatan ini kritik
dan saran yang konstruktif dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Terimakasih.
Peneliti
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
LEMBAR KELULUSAN.......................................................................................iii
ABSTRAK...............................................................................................................v
ABSTRACT..............................................................................................................vi
MOTTO.................................................................................................................vii
PERSEMBAHAN.................................................................................................viii
KATA PENGANTAR..............................................................................................ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL..................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xv
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................9
2.1 Kajian Teoritis.....................................................................................9
2.1.1 Perbankan.................................................................................9
2.1.1.1 Pengertian Perbankan dan Bank...................................9
2.1.1.2 Asas, Fungsi dan Tujuan Perbankan.............................9
2.1.1.3 Jenis-jenis Bank..........................................................10
2.1.1.4 Sumber Dana Bank.....................................................13
2.1.1.5 Suku Bunga Bank.......................................................16
2.1.2 Harga Saham..........................................................................17
11
2.1.3 Economic Value Added (EVA)................................................21
2.1.3.1 Pengertian Economic Value Added (EVA)..................21
2.1.3.2 Perhitungan Economic Value Added (EVA)...............24
2.1.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Economic Value Added
(EVA)..........................................................................40
2.1.4 Market Value Added (MVA)...................................................42
2.1.4.1 Pengertian Market Value Added (MVA).....................42
2.1.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Market Value Added
(MVA).........................................................................44
2.2 Kajian Empirik..................................................................................44
2.3 Kerangka Berpikir.............................................................................49
2.4 Hipotesis...........................................................................................50
BAB III. METODE PENELITIAN.......................................................................52
3.1 Pendekatan Penelitian.......................................................................52
3.2 Ruang Lingkup Penelitian.................................................................52
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...................................52
3.3.1 Variabel Dependen.................................................................52
3.3.2 Variabel Independen...............................................................53
3.3.2.1 Economic Value Added (EVA)....................................53
3.3.2.2 Market Value Added (MVA).......................................57
3.4 Populasi dan Sampel.........................................................................58
3.5 Jenis dan Sumber Data......................................................................59
3.6 Metode Pengumpulan Data...............................................................59
3.7 Teknik Analisis Data.........................................................................60
3.7.1 Statistik Deskriptif..................................................................60
3.7.2 Uji Asumsi Klasik..................................................................60
3.7.2.1 Uji Normalitas............................................................60
3.7.2.2 Uji Heterokedastisitas.................................................61
3.7.2.3 Uji Multikolinearitas..................................................61
3.7.2.4 Uji Autokorelasi.........................................................62
3.7.2 Pengujian Hipotesis................................................................63
3.7.2.1 Koefisien Determinasi (R2)........................................64
12
3.7.2.2 Uji Signifikansi Parameter Individual
(Uji Statistik t)........................................................... 64
3.7.2.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)...............................65
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................66
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian..................................................66
4.2 Hasil Penelitian.................................................................................71
4.2.1 Statistik Deskriptif..................................................................71
4.2.2 Uji Asumsi Klasik..................................................................74
4.2.2.1 Uji Normalitas............................................................74
4.2.2.2 Uji Heterokedastisitas.................................................75
4.2.2.3 Uji Multikolinearitas..................................................76
4.2.2.4 Uji Autokorelasi.........................................................77
4.2.3 Pengujian Hipotesis................................................................79
4.2.3.1 Koefisien Determinasi (R2)........................................80
4.2.3.2 Uji Signifikansi Parameter Individual
(Uji Statistik t)........................................................... 81
4.2.3.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)...............................82
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian............................................................83
4.3.1 Pembahasan Secara Parsial....................................................83
4.3.1.1 Pengaruh Economic Value Added Terhadap Harga
Saham.........................................................................83
4.3.1.2 Pengaruh Market Value Added Terhadap Harga
Saham.........................................................................85
4.3.2 Pembahasan Secara Simultan.................................................86
BAB V. PENUTUP................................................................................................89
5.1 Kesimpulan.......................................................................................89
5.2 Saran.................................................................................................90
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................92
LAMPIRAN
13
DAFTAR TABEL
14
DAFTAR GAMBAR
15
BAB I
PENDAHULUAN
intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana.
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Oleh karena fungsi bank
tersebut, maka sifat bisnis bank berbeda dengan perusahaan manufaktur maupun
perusahaan jasa yang lain (Demu, 2014). Dalam era modern, industri perbankan
menjadi perusahaan yang juga berorientasi profit. Hal ini dilakukan agar
perusahaan perbankan dapat bertumbuh menjadi lebih besar yang dapat menarik
persaingan.
perusahaan terbuka atau telah go public. Hal ini membuat sumber modal utama
perusahaan yaitu modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan perbankan tersebut
yang diperoleh dari aktivitas perbankan, dan eksternal perusahaan adalah investasi
sebagai perantara keuangan menjadi tidak relevan lagi pada masa sekarang karena
perusahaan perbankan diharuskan untuk memaksimalkan laba agar dapat menarik
investor. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk menimbang semua strategi
2011).
Dengan kata lain, harga saham juga mencerminkan nilai suatu perusahaan,
dimana kinerja keuangan tercermin di dalamnya. Harga saham akan naik jika
semakin banyak investor yang membeli saham perusahaan begitu pula sebaliknya.
fluktuasi pada rentang tahun 2011-2015, dan trend yang terjadi menunjukkan
signifikan terjadi di tahun 2013 yakni sebesar 16,01% dari tahun sebelumnya
25,55%, hal ini diakibatkan hasil kinerja sejumlah emiten bank yang sesuai
2
(www.bisnis.liputan6.com). Berikut disajikan pergerakan harga saham pada
Gambar 1.1
Pergerakan Harga saham pada perusahaan perbankan Periode 2011-2015
2000
1500 Saham
RUPIAH
Linear
1000 (Saham)
500
0
2011 2012 2013 2014 2015
TAHUN
perbankan mengalami kenaikan pada tahun 2012 dan 2014, sedangkan penurunan
terjadi pada tahun 2013 dan 2015. Pada tahun 2012 kenaikan terjadi sebesar
17,4% dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2014 kenaikan harga saham yang
paling signifikan terjadi yaitu sebesar 25,55% dari tahun 2013. Pada tahun 2013
3
penurunan paling signifikan terjadi yaitu sebesar 16,01% dan pada tahun 2015
perusahaan harus menjaga harga sahamnya agar tetap stabil bahkan meningkat.
Untuk itu, pengukuran kinerja dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana kinerja
memiliki beberapa kelemahan, antara lain: (1) Rasio keuangan tidak disesuaikan
dengan perubahan tingkat harga; (2) Rasio keuangan sulit digunakan sebagai
pada tanggal laporan keuangan dan periode pelaporan keuangan (Munawir, 2002).
Metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)
ini diperkenalkan oleh Stern Stewart & Co, sebuah perusahaan keuangan di
Amerika Serikat. EVA merupakan konsep pengukuran kinerja dengan dasar biaya
modal (Cost of Capital), yaitu risiko yang dihadapi perusahaan dalam melakukan
sejenis, EVA dapat berdiri sendiri dan tidak membutuhkan analisis trend maupun
4
norma perusahaan sehingga memudahkan pihak manajemen dan investor dalam
menilai kinerja. EVA sendiri merupakan selisih antara NOPAT (Net Operating
Profit After Tax) dengan biaya modal (Capital Charge) yang artinya EVA
mengukur tambahan pada nilai pemegang saham dalam periode tertentu. Nilai
modal perusahaan.
nilai tambah pemegang saham dalam periode tertentu, maka MVA mengukur
pada suatu waktu tertentu dari nilai EVA di masa mendatang atau absolut antara
nilai pasar saham dengan modal yang diinvestasikan (Kartini, 2011). Secara
matematis, MVA adalah selisih antara nilai pasar ekuitas dan nilai buku ekuitas.
EVA dan MVA adalah ukuran kinerja yang berfokus pada nilai perusahaan,
dengan demikian penciptaan nilai tambah perusahaan adalah hal yang penting
menurut pendekatan ini. EVA dan MVA yang bernilai positif artinya perusahaan
meningkatnya harga saham perusahaan tersebut. Hal ini dapat dijelaskan karena
harga saham terbentuk dari kekuatan permintaan dan penawaran saham itu
sendiri, yang artinya peningkatan harga saham adalah bentuk respon positif para
investor dari penciptaan nilai tambah perusahaan. Untuk itu metode Economic
Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) dipilih karena kedua metode
5
Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk melihat pengaruh EVA dan
MVA terhadap harga saham. Seperti penelitian dari Rahman (2016) tentang
Pengaruh Economic Value Added dan Market Value Added Terhadap Harga Saham
positif terhadap harga saham. Hasil ini didukung oleh penelitian dari Himawan
dan Sukardi (2009) yang menyatakan bahwa secara parsial EVA dan MVA
(2016) tentang Pengaruh EVA, MVA dan Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada
berpengaruh positif dan siginifikan terhadap harga saham. Hasil dari penelitian ini
didukung oleh penelitian milik Kartini (2011) yang menyatakan bahwa EVA dan
Beberapa hasil penelitian yang telah dikemukakan, dapat dilihat hasil yang
didapat masih sangat beragam dengan sampel perusahaan yang berbeda. Untuk itu
Value Added dan Market Value Added terhadap harga saham jika diaplikasikan
sektor mining, perusahaan food and beverages dan perusahaan industri konsumsi
regulasi yang ketat sehingga keputusan keuangan yang berkaitan dalam usaha
6
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini berjudul “Pengaruh
Economic Value Added Dan Market Value Added Terhadap Harga Saham Pada
2015”.
perbankan?
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
7
3. Mengetahui pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value
perbankan.
Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap harga saham.
3. Manfaat bagi penelitian lanjutan
Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang
8
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Perbankan
2.1.1.1 Pengertian Perbankan dan Bank
Menurut Ardiyana (2011), perbankan adalah segala sesuatu
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan. Dewasa ini
9
Berikut adalah fungsi, asas, dan tujuan menurut Pasal 2, 3, dan 4 UU
empat, yaitu:
a. Bank Umum
(commercial bank).
10
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang
pemerintah pula.
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar
11
e. Bank milik campuran
a. Bank devisa
keseluruhan.
12
juga ditentukan berdasrkan tingkat suku bunga tertentu.
(musharakah)
(murabahah)
pilihan (ijarah)
barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah
wa iqtina)
aktiva lancar yang dikuasai oleh bank dan setiap waktu dapat
13
diuangkan. Kasmir (2002), menyatakan jenis sumber dana bank dibagi
menjadi :
b. Cadangan-cadangan
a. Simpanan giro
b. Simpanan Tabungan
14
c. Simpanan deposito
call money biasanya hanya beberapa hari atau satu bulan saja.
15
selaku bank sentral ikut mengawasi pelaksanaan pinjaman
1. Bunga simpanan
2. Bunga pinjaman
Bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus
1. Kebutuhan dana
2. Persaingan
3. Kebiksanaan pemerintah
16
4. Target laba yang diinginkan
5. Jangka waktu
6. Kualitas jaminan
7. Reputasi perusahaan
9. Hubungan baik
dalam Rahman (2016) adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada
waktu tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan
harga saham.
17
3. Harga pasar yaitu harga pada pasar riil, yang merupakan harga dari
suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar
price).
dengan:
Model ini sering disebut sebagai share price forecasting dan sering
18
SDM, dan keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja
perusahaan.
Menurut Jogiyanto (1998), analisis fundamental merupakan analisis
19
Jika tingkat suku bunga perbankan meningkat, maka instrumen
d. Valuta Asing
mata uang yang lain. Apabila dollar naik maka investor asing akan
mereka sedang ragu atas negeri ini, baik atas keadaan sosial politik
20
maupun kamanannya. Jadi besar kecilnya investasi dana asing di
dalam keadaan baik. Sebaliknya jika turun berarti iklim investasi dan
dikembangkan pertama kali oleh Stewart & Stren yaitu seorang analis
21
keuangan dari perusahaan Sten Stewart & Co pada tahun 1993. Di
rugi laba sebagai beban bunga, tetapi tidak mencerminkan biaya ekuitas.
Oleh karena itu, sebuah perusahaan dapat melaporkan laba bersih yang
positif jika laba bersihnya kurang dari biaya ekuitasnya. Economic Value
dan Arnos, definisi Economic Value Added (EVA) adalah laba operasional
setelah pajak dikurangi dengan total biaya modal tahunan. Jika EVA positif,
22
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat ditarik
mendorong para manajer untuk berfikir dan bertindak seperti halnya para
optimum dan tingkat risiko yang minimum, dengan demikian para investor
(Rahman, 2016).
23
1. Apabila Economic Value Added (EVA) > 0, berarti nilai EVA positif
3. Apabila Economic Value Added (EVA) < 0, yang berarti EVA negatif
Agar lebih jelas, penilaian EVA dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1
24
hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi nilai Tidak dapat
EVA < tambah pada perusahaan tersebut, karena laba ditentukan, namun
yang tersedia tidak memenuhi harapan jika pun ada laba,
0
tidak sesuai dengan
penyandang dana terutama pemegang saham. yang diharapkan.
Sumber: diolah peneliti, 2017
ekonomisnya.
saham.
Dimana:
25
dikurangi dengan biaya operasi, kemudian dikurangi dengan pajak sehingga
yang merupakan gabungan dari biaya hutang (cost of debt) dan biaya
struktur modal.
biaya modal. EVA dapat dihitung dengan cara mengurangkan NOPAT dan
capital charge.
A. NOPAT
operasi bersih setelah pajak yang sudah terbebas dari pengaruh hutang dan
biaya non kas. Penghitungan NOPAT tidak memasukkan laba rugi dari
faktor non operasional, seperti laba rugi atas penjualan aktiva tetap,
catatan atas laporan keuangan yang tidak mempunyai keterangan jelas tidak
penghasilan, tax shield on interest expenses, equity gain or loss dan laba
26
NOPAT dengan pendekatan finansial perhitungan diawali dari laba
bersih, untuk membebaskan dari pengaruh hutang maka beban bunga atas
perhitungannya adalah:
Tabel 2.2
Perhitungan NOPAT (1)
NOPAT
= laba bersih
( + ) beban bunga
( - ) Penghematan pajak atas bunga (tax shield)
Sumber: Stewart dalam Peter, 2011
Selanjutnya menghilangkan distorsi finansial atau pengaruh yang
perhitungannya menjadi:
Tabel 2.3
Perhitungan NOPAT (2)
NOPAT
= laba bersih
(+) preffered dividen
(+) hak minoritas (atas laba bersih)
27
(+) beban bunga
( - ) penghematan pajak atas bunga (tax shield)
Sumber: Stewart dalam Peter, 2011
pada LIFO (Last in first out) reserve, deffered income tax reserve,
(R&D) serta cumulative unusual losses, less gains, after taxes. Dengan
Tabel 2.4
Perhitungan NOPAT (3)
NOPAT
= Laba bersih
( + ) Kenaikan equity equivalent
( + ) Preffered deviden
( + ) Hak minoritas (atas laba bersih)
( + ) Beban bunga
( - ) Penghematan pajak atas bunga (tax shield)
Sumber: Stewart dalam Peter, 2011
(economic book value). Nilai buku ekonomis dianggap lebih baik dalam
distorsi yang mungkin terjadi. Jika harga saham perusahaan melebihi nilai
28
pendekatan finansial sebagaimana diuraikan sebagai berikut:
Tabel 2.5
Perhitungan NOPAT Menggunakan Pendekatan Finansial
NOPAT FINANCING APPROACH
Penghasilan yang tersedia x
Kenaikan equity equivalent x
Cadangan pajak tangguhan x
Cadangan LIFO x
Amortisasi goodwill x
Aktiva tidak berwujud yang dikapitalisasi x
(bersih) full cost
Cadangan x
Rugi/laba tidak biasa x
Cadangan bad debt x
Cadangan pendapatan tangguhan x
Kenaikan equity equivalent x x
Penyesuaian penghasilan yang tersedia x x
Beban bunga x x
Beban bunga non-sewa guna usaha x
Penyesuaian beban bunga x
Manfaat pajak dari beban bunga x
Beban bunga setelah pajak x
Hak minoritas anak perusahaan x
x x
NOPAT financing approach x
Sumber: Stewart dalam Peter, 2011 x
laba operasi, kemudian dikurangi dengan cash operating tax, yaitu pajak
penghasilan (income tax) yang telah dikurangi dengan kenaikan pajak yang
Tabel 2.6
29
Perhitungan NOPAT (4)
NOPAT
= Penjualan
( - ) Operating expenses & depreciation
( - ) Pajak penghasilan
( + ) kenaikan deffered income tax
( - ) Penghematan pajak atas bunga (tax shield)
Sumber: Stewart dalam Peter, 2011
atas akun piutang, akumulasi amortisasi goodwill atas akun goodwill, the
(1991):
Tabel 2.7
Perhitungan NOPAT Menggunakan Pendekatan Operasional
NOPAT OPERATING APPROACH
Penjualan bersih x
Pokok penjualan x x
Penyusutan x
Penjualan umum dan administratif x
Cadangan pajak tangguhan x x
x
30
Cadangan LIFO x
Amortisasi goodwill x
Aktiva tidak berwujud yang dikapitalisasi x
(bersih)
Cadangan (Full cost) x
Rugi/Laba tidak biasa x
Cadangan Bad debt x
Cadangan persediaan atas keusangan x
Cadangan garansi x
Cadangan pajak tangguhan x
Kenaikan equity equivalent x x
Beban usaha x x
Penyesuaian terhadap laba yang tersedia x x
Penghasilan lainnya x
Laba bersih operasi sebelum pajak x
Pajak kas operasi x
NOPAT operating approach x
Sumber: Stewart dalam Peter, 2011 x
B. Perhitungan Modal
Tabel 2.8
Perhitungan Modal (1)
Modal
31
= nilai ekuitas
(+) hutang (dan nilai sekarang leasing)
Sumber: Stewart dalam Peter, 2011
Tabel 2.9
Perhitungan Modal (2)
Modal
= Nilai Ekuitas
( + ) Hutang (dan nilai sekarang leasing)
( + ) Saham preferen
( + ) Hak minoritas (atas aktiva bersih)
Sumber: Stewart dalam Peter, 2011
dengan ekuitas yang perlu ditambahkan adalah seperti LIFO (last in first
Tabel 2.10
Perhitungan Modal (3)
Modal
= Nilai Ekuitas
( + ) Hutang (dan nilai sekarang leasing)
32
( + ) Saham preferen
( + ) Hak minoritas (atas aktiva bersih)
( + ) Equity equivalents
Sumber: Stewart dalam Peter, 2011
Tabel 2.11
Perhitungan Modal Menggunakan Pendekatan Finansial
CAPITAL FINANCING APPROACH
Hutang jangka pendek x
Hutang jangka panjang x
Hutang jangka panjang lainnya x
Jumlah hutang x x
Hak minoritas anak perusahaan x
Jumlah ekuitas x
Equity equivalent x
Cadangan pajak tangguhan x
Cadangan LIFO x
Amortisasi kumulatif goodwill x
Goodwill yang tidak tercatat x
Aktiva tidak berwujud yang dikapitalisasi x
(bersih) (Full cost)
Cadangan x
Akumulasi rugi/laba x
Cadangan Bad debt x
Cadangan persediaan yang telah using x
Cadangann garansi x
Cadangan pendapatan tangguhan x
Ditambahkan ke modal, equity equivalent x x
Capital financing approach x
Sumber: Stewart dalam Peter, 2011 x
working capital (NWC) ditambah net fixed asset (NFA), dimana NWC
33
bearing current liabilities (NIBCLs). Dengan demikian maka untuk
menghitung modal diawali dari current asset atau aktiva lancar yang
NIBCLs, menambahkan NFA berupa net property, plant and equipment (net
ke akun net PPE, akumulasi amortisasi goodwill ke akun goodwill serta net
Tabel 2.12
Perhitungan Modal (4)
Modal
= Aktiva lancar
(-) Kewajiban lancar tanpa bunga (NIBCLs)
(+) Aktiva & perlatan pabrik (bersih)
(+) Cadangan bad-debt
(+) Cadangan LIFO
(+) PV non sewa guna usaha
(+) Goodwill kotor
(+) Aktiva tidak berwujud yang dikapitalisasi (bersih)
Sumber: Stewart dalam Peter, 2011
Tabel 2.13
Perhitungan Modal Menggunakan Pendekatan Operasional
CAPITAL OPERATING APPROACH
Kas operasi x
Piutang bersih x
Persediaan bersih x
x
34
Cadangan LIFO x
Aktiva lancar lainnya x
Penyesuaian aktiva lancar x x
Hutang x x
Beban yang masih harus dibayar x
Penghasilan hutang pajak x
Kewajiban lancar tanpa bunga (NIBLCs) x x
Modal kerja bersih x x
Aktiva & peralatan pabrik (bersih) x x
PV dari non-sewa guna usaha x
Penyesuaian aktiva tetap x x
Goodwill x x
Akumulasi amortisasi goodwill x
Goodwill bruto x x
Aktiva lain-lain x
Equity equivalent lain x
Goodwill yang tidak tercatat x
Aktiva tidak berwujud yang dikapitalisasi x
(bersih) (Full cost)
Cadangan x
Akumulasi rugi/laba x
Cadangan Bad debt x
Cadangan persediaan yang telah using x
Cadangan garansi x
Cadangan pendapatan tangguhan x
Ditambahkan ke modal, equity equivalent x x
Capital operating approach x
Sumber: Stewart dalam Peter, 2011 x
yaitu berupa tingkat suku bunga yang diminta oleh kreditur atas sejumlah
merupakan tax deductible expenses yang artinya biaya hutang adalah beban
35
Langkah selanjutnya setelah mendapatkan nilai dari tingkat
pinjaman bunga (Kb) adalah menghitung nilai dari Cost Of Debt, dengan
rumus :
Kd = Kb (1-T)
Dimana :
obligasi dipegang sampai saat jatuh tempo) dari obligasi yang dikeluarkan
oleh perusahaan, atau jika obligasi perusahaan memiliki rating maka kita
dapat memakai perkiraan tingkat suku bunga dari yang diberikan oleh
yield yang mudah diamati atau dibaca. Pada tingkat yang paling sederhana
seperti itu untuk pembiayaan ekuitas dan tidak mungkin pula kita
perilaku pasar modal. Ini memerlukan suatu model dari bagaimana suatu
aktiva beresiko seperti saham dalam perusahaan bisnis, dihargai oleh pasar
modal. Model yang paling populer untuk tujuan ini disebut model
penetapan harga aktiva modal atau capital asset pricing model (CAPM).
tanpa resiko atau risk free rate (Rf), premi resiko pasar atau Market Risk
Premium (MRP) dan faktor resiko berupa koefisien beta (β). Market Risk
lebih besar dar1 1 (β >1) dan kebalikannya, sekuritas dengan resiko yang
37
dalam melakukan estimasi terhadap Market Risk Premium (MRP), yaitu :
b) Resiko politik, nilai risk premium akan lebih tinggi pada negara
c) Struktur pasar, jika suatu pasar modal diisi dengan perusahaan yang
besar dan stabil maka risk premium untuk berinvestasi saham akan
Tabel 2.14
Perhitungan Cost of Equity
Cost of Equity
Re = Rf + β (Rm-Rf)
Re = Rf + β (MRP)
Sumber: Young dan O’Byrne, 2001
modal memiliki tiga asumsi, Keown, Scott, Martin and Petty (1999)
menyatakan bahwa:
38
kriteria untuk investasi yang mempunyai tingkat resiko bisnis sama
3. Kebijakan dividen
mencakup cost of debt dan cost of equity serta bobot atau proporsi dari
dalam struktur modal (Wd), dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
39
Langkah ketiga setelah diketahui bobot hutang dan ekuitas adalah
Dimana :
modal yang diinvestasikan. Jika Capital Charge lebih kecil dari NOPAT
maka terdapat nilai tambah ekonomis EVA. Capital Charge dapat dihitung
dengan rumus:
Dimana:
struktur modal
current liabilities/NIBCLs)
40
2.1.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Economic Value Added (EVA)
investasi.
tertimbang dari struktur modal yang ada dan berpedoman pada nilai
41
dihitung dan mudah digunakan sehingga merupakan salah satu bahan
menggunakan EVA untuk kinerja haruslah melihat EVA masa kini dan
atas biaya modal, dan estimasi ini terutama untuk perusahaan yang
dominan.
42
mengemukakan kondisi internalnya.
keberhasilan bisnis.
market value of equity dan jumlah dana yang ditanamkan investor kedalam
oleh Stewart & Stern. Menurut Sartono (2011) “Market Value Added
(MVA) adalah kenaikan nilai pasar dari modal perusahaan di atas nilai
modal yang disetor pemegang saham”. MVA hanya dapat dihitung atau
dapat diambil sekarang, yang merupakan selisih antara nilai buku dan nilai
investasi yang lebih tinggi daripada modal yang disetor oleh investor,
Variabel terikat dalam penelitian adalah harga saham sehingga MVA dapat
Dimana:
berikut:
dalam Lutfiana dkk (2013), MVA merupakan ukuran tunggal dan dapat
industri sehingga bagi pihak manajemen dan penyedia dana akan lebih
public saja.
Penelitian ini menguji pengaruh dari Economic Value Added dan Market
45
2. Ni Made Putri Sri Rahayu dan I Made Dana (2016)
saham.
46
Leverage, dan MVA tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham.
4. Kartini (2011)
Market Value Added (MVA), dan Arus Kas Terhadap Return Saham
Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), dan Arus
sampling dan sampel pada penelitian ini adalah industri sektor mining
47
bahwa secara parsial maupun simultan EVA, MVA dan Operating
48
Tabel 2.15
Persamaan dan Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu
Peneliti
Variabel
Harga Saham Harga Saham Return Saham Return Saham Return Saham Harga Saham
Dependen
Economic Value
EVA, Operating Cash Economic Value Added Added (EVA), Economic Value
Economic Value Added EVA, MVA, dan Flow, Residual Income, (EVA), Market Value Market Value Added (EVA) dan
Variabel (EVA) dan Market Likuiditas Earnings, Operating Added (MVA), dan Arus Added (MVA), Market Value Added
Independen Value Added (MVA)
Leverage, dan MVA kas dan Operating (MVA)
Income
Periode
2011-2014 2010-2014 2008-2011 2005-2009 2003-2007 2012-2015
Penelitian
Teknik Purposive Purposive Purposive Purposive Purposive
Sampling Jenuh (sensus)
Sampling Sampling Sampling Sampling Sampling Sampling
Teknik Regresi Linear Regresi Linear Regresi Linear Regresi Linear Regresi Linear Regresi Linear
Analisis Berganda Berganda Berganda Berganda Berganda Berganda
Jenis Data Data Sekunder Data Sekunder Data Sekunder Data Sekunder Data Sekunder Data Sekunder
Metode Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi
Sumber: diolah peneliti, 2017
49
2.3 Kerangka Berpikir
kreditur (Rahayu dan Dana, 2015). EVA merupakan ukuran kinerja yang berfokus
pada nilai perusahaan, semakin besar EVA berarti perusahaan telah berhasil
direspon oleh meningkatnya harga saham dan sebaliknya semakin kecil nilai EVA
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rahman (2016) yang menyatakan
bahwa EVA berpengaruh positif terhadap harga saham atau dengan kata lain EVA
memiliki hubungan yang searah dengan harga saham dan Himawan dan Sukardi
perusahaan yang memperlihatkan penilaian pasar modal pada suatu waktu tertentu
dari nilai sekarang EVA di masa mendatang. MVA positif menunjukkan bahwa
saham perusahaan tersebut dinilai oleh investor lebih besar dari pada nilai buku
per lembarnya, sehingga hal ini akan meningkatkan minat investor untuk
nilai tambah yang lebih besar bagi investor, sehingga harga saham juga akan
meningkat begitu juga sebaliknya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rahman
49
(2016) yang menyatakan MVA berpengaruh positif signifikan terhadap harga
saham dan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu dan Dana (2015) yang
menyatakan bahwa MVA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham
yang artinya ada nilai tambah bagi perusahaan, dan biasanya akan direspon oleh
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif antara Market
Gambar 2.1
Skema Kerangka Berpikir
H1
Economic Value
Added (EVA)
Perusahaan H3 Harga saham pada
Perbankan perusahaan
perbankan
Market Value
Added (MVA)
H2
Keterangan:
= Pengujian secara parsial
= Pengujian secara simultan
2.4 Hipotesis
Economic Vaalue Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap harga
50
Harga Saham.
Harga Saham.
51
BAB III
METODE PENELITIAN
statistik. Penelitian ini bersifat sebab dan akibat sehingga dalam penelitian ini
pengaruh antara variabel independen, yaitu Economic Value Added (EVA) dan
Market Value Added (MVA) terhadap variabel dependen, yaitu harga saham.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2012-2015. Periode tersebut dipilih karena pada rentang tahun
paling signifikan.
52
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham. Harga saham adalah nilai
saham dalam penelitian ini diproksikan dengan closing price dari suatu saham
independen dalam penelitian ini adalah Economic Value Added (EVA) dan
setelah pajak/NOPAT (Net Operating Profit After Tax) dengan biaya modal
(Capital Charge). EVA diukur dengan satuan rupiah per lembar saham. EVA
Net Operating Profit After Tax merupakan laba operasi setelah pajak
53
dimana laba operasi dihitung sebelum dikurangkan dengan financing
cost.
Interest Expense
2. Invested Capital
dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata dari modal awal dan modal akhir
berikut:
Weight Average Cost of Capital adalah biaya ekuitas dan biaya hutang
Keterangan:
Ke = Biaya Ekuitas
Dimana:
a) Perhitungan Pajak
berikut:
Beban Pajak
Tingkat Pajak ( Tax ) = x 100
Laba Bersih Sebelum Pajak
55
perusahaan dengan beban bunga yang harus dibayar perusahaan. Sehingga
diketahui nilai dari Risk Free Rate (Rf), Beta (ß), Market Risk Premium
(MRP). Risk Free Rate (Rf) yang digunakan dalam perhitungan cost of
penelitian. Nilai beta (ß) diperoleh dari koefisien regresi variabel tingkat
4. Capital Charges
setelah pajak dikurangi dengan biaya modal atau dengan kata lain
EVA yang digunakan adalah EVA per lembar saham, sehingga agar dapat
ekuitas (Market Value of Equity) dan nilai buku ekuitas (Book Value of
57
Variabel terikat dalam penelitian adalah harga saham sehingga MVA dapat
Dimana:
dan data saham perusahaan perbankan selama 4 tahun yaitu dari tahun 2012
sampai dengan 2015 yang merupakan data terbaru perusahaan yang dapat
dengan 2015.
58
2. Perusahaan sudah melakukan IPO (Initial Public Offering) sebelum tahun
menyajikan informasi harga saham dari tahun 2012 sampai dengan 2015.
6. Tidak melakukan corporate action seperti stock split, right issue, stock
yang diperoleh dari situs resmi BEI dan informasi data saham dari situs
bank swasta dan tidak ada perusahaan perbankan milik BUMN dikarenakan
Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif
adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan
(skoring) (Sugiyono, 2013). Sumber data dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang berupa laporan keuangan dan data saham perusahaan perbankan
59
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2015. Data
diperoleh dari situs resmi BEI yaitu www.idx.com dan situs informasi saham
yaitu www.duniainvestasi.com.
perusahaan perbankan dan data saham yang diperoleh baik dari kepustakaan
data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan
analisis yang digunakan adalah nilai rata-rata (mean), nilai minimum dan
60
Unbiased Estimator). Dalam hal ini bisa diartikan bahwa uji asumsi klasik
autokorelasi.
3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
signifikansi sebesar 0,05 (5%), dan data dinyatakan berdistribusi normal jika
yang lain (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah jika variance suatu
61
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
mempunyai nilai korelasi antar variabel independen sama dengan nol. Untuk
dilihat dari nilai tolerance (tolerance value) dan nilai Variance Inflation
Nilai cutoff yang umum digunakan adalah nilai tolerance 0,10 atau sama
dengan VIF diatas 10. Apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 atau nilai VIF
dinamakan problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas
autokorelasi, salah satu cara yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan
adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag
62
diantara variabel independen (Ghozali, 2011). Hipotesis yang akan diuji
adalah:
HA : ada autokorelasi (r ≠ 0)
1. Bila DW terletak antara batas atas (Upper bound / dU) dan 4-dU, maka tidak
ada autokorelasi.
2. Bila DW lebih rendah dari pada batas bawah (Lower bound / dL) maka ada
autokorelasi positif.
3. Bila nilai DW lebih besar dari (4-dL), maka ada autokorelasi negatif.
4. Bila nilai DW terletak antara (4-dU) dan (4-dL) atau diantara (dL-dU) maka
dapat dilakukan menggunakan Run test. Run test digunakan sebagai alternatif
model regresi tidak tejadi masalah autokorelasi. Namun sebaliknya, jika nilai
63
dependen. Secara umum, persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan
berikut:
64
Ha1 : b1 ¿ 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif signifikan dari EVA
saham
harga saham
1. Jika nilai thitung > ttabel dan tingkat siginfikansi lebih kecil dari 5%, maka
2. Jika nilai thitung < ttabel dan tingkat siginfikansi lebih besar dari 5%, maka
1. Jika signifikansi > 0,05 (5%), maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
signifikan)
2. Jika signifikansi < 0,05 (5%), maka hipotesis tidak dapat ditolak (koefisien
regresi signifikan).
65
BAB IV
berperan aktif dalam pasar modal karena sektor ini merupakan penunjang riil
oleh para investor karena return atas saham yang akan diperoleh menjanjikan.
Berdasarkan Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998, bank
merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sehingga dari
tabungan dan deposito berjangka serta pinjaman dalam rekening koran atau
giro. Sebagai penyalur dana atau pemberi kredit, bank memberikan kredit bagi
66
Berikut ini adalah profil perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2012-2015 yang menjadi sampel dalam penelitian ini:
Berdiri pada tanggal 20 April 1989 dengan nama PT Bank Credit Lyonnais
Indonesia Tbk., antara lain: PT Inigo Global Capital (PT Kirana Cemerlang
lembar saham dengan harga penawaran perdana Rp 150 per lembar saham.
Berdiri pada tanggal 30 Mei 1989 dengan nama PT Bank Century Intervest
Corporation dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan April 1990.
Tbk., PT Bank Century Tbk. (2004), PT Bank Mutiara Tbk. (2009), dan
67
Tbk. dan PT Bank Pikko Tbk. pada tahun 2004. Berdasarkan anggaran
IPO (Initial Public Offering) pada tanggal 03 Juni 1997 dengan nilai
1993. PT Bank Pundi Indonesia Tbk. tercatat telah beberapa kali mengganti
Indonesia Tbk. berstatus bank non devisa yang fokus pada pembiayaan
Tbk. melakukan IPO (Initial Public Offering) pada tanggal 22 Juni 2001
68
sebanyak 277.500.000 dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham
yaitu:
1.000 per lembar saham dengan harga penawaran Rp 12.500 per lembar
saham.
69
PT Bank Sinarmas Tbk. didirikan dengan nama PT Bank Shinta Indonesia
pada tanggal 18 Agustus 1989 dan mulai beroperasi secara komersial pada
saham PT Bank Sinarmas Tbk. adalah Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA),
70
syari’ah. Pada tanggal 29 Februari 2008, BTPN melakukan penawaran
dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham dengan harga penawaran
71
(Initial Public Offering) kepada masyarakat sebanyak 1.637.500 dengan
3.475 per lembar saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
yang dijelaskan pada Bab III, maka jumlah sampel disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1
Proses Seleksi Sampel Penelitian
Keterangan Jumlah
Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia memiliki laporan keuangan yang sudah diaudit 43
per 31 Desember 2012 sampai dengan 2015
Perusahaan yang melakukan IPO (Initial Public Offering)
setelah tahun 2012 dan tidak mempunyai data saham tahun (12)
2012 sampai dengan 2015
Ekuitas perusahaan yang bernilai negatif (0)
Perusahaan yang tidak mempunyai beban bunga pada
laporan keuangan per 31 Desember tahun 2012 sampai (0)
dengan 2015.
Perusahaan yang melakukan corporate action seperti stock
(23)
split, right issue, stock deviden, dan kebijakan lain
Total perusahaan perbankan yang digunakan sebagai
8
sampel penelitian
Sumber: peneliti, 2017
72
Berdasarkan proses pemilihan sampel diperoleh 8 perusahaan yang
selama 4 tahun dalam satu analisis, maka jumlah observasi dalam penelitian
adalah 32 amatan.
dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi.
Hasil penelitian yang dilakukan secara deskriptif dalam penelitian ini disajikan
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Minim Maximu Std.
Variabel N Mean
um m Deviation
EVA 3 -21,59 511,00 111,6218 156,71859
2
MVA 3 -47,00 5.230,00 711,4513 1.341,6318
2 2
Harga 3 50,00 5.250,00 787,531 1.320,5407
Saham 2 3 2
Sumber: diolah peneliti, 2017 (lampiran 6)
berikut:
Value Added sebesar -21,59 dan nilai maksimum sebesar 511,00. Hal
yang menjadi sampel penelitian ini berkisar antara -21,59 sampai 511,00
73
2. Market Value Added
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai minimum Market Value
Added sebesar -47,00 dan nilai maksimum sebesar 5.230,00. Hal tersebut
sampel penelitian ini berkisar antara -47,00 sampai 5.230,00 dengan rata-
3. Harga Saham
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai minimum Harga Saham
yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas
5%. Sebaliknya, jika Asymph. Sig. (2-tailed) variabel residual berada di bawah
0,05 atau 5%, maka data tersebut tidak berdistribusi normal atau tidak
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas (Sebelum Transformasi Data)
Unstandardized
Keterangan Kesimpulan
Residual
N = Jumlah sampel 32 Data Tidak
Asymph. Sig. (2-tailed) 0,042 Berdistribusi
Normal
Sumber: diolah peneliti, 2017 (lampiran 7)
tidak berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji one sample
mengatasi data yang tidak terdistribusi normal, maka peneliti mengubah data
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas (Sesudah Transformasi Data)
Unstandardized
Keterangan Kesimpulan
Residual
N = Jumlah sampel 32 Data Berdistribusi
Asymph. Sig. (2-tailed) 0,434 Normal
Sumber: diolah peneliti, 2017 (lampiran 7)
75
Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan one sample
sudah terdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji one sample
yang lain (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah jika varians suatu
tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya
signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat
signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat
Tabel 4.5
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sig. Kesimpulan
Variabel
76
Economic Value 0,61 Tidak Terjadi
Added 0 Heterokedastisitas
0,64 Tidak Terjadi
Market Value Added
7 Heterokedastisitas
Sumber: diolah peneliti, 2017 (lampiran 7)
Berdasarkan Tabel 4.5, hasil Uji Glejser menunjukkan bahwa tidak ada
variabel dependen nilai absolute residual (Abs_Res). Hal ini terlihat dari
probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%. Oleh karena itu dapat
dapat dilihat dari nilai tolerance (tolerance value) dan nilai Variance Inflation
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya (Ghozali, 2011). Nilai
cutoff yang umum digunakan adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan VIF
diatas 10. Apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 atau nilai VIF kurang dari 10
model regresi. Sebaliknya, jika nilai tolerance kurang dari 0,10 atau nilai VIF
Tabel 4.6
77
Hasil Uji Multikolinearitas
Colinearity Statistics
Variabel Toleranc VIF Kesimpulan
e
Tidak Terjadi
Economic
0,302 3,308 Multikolinearita
Value Added
s
Market Value Tidak Terjadi
0,302 3,308
Added Multikoliearitas
Sumber: diolah peneliti, 2017 (lampiran 7)
nilai tolerance menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang mempunyai
nilai toleransi ≥ 0,10 atau sama dengan VIF ≤ 10, jadi dapat disimpulkan bahwa
model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas dan model regresi
layak digunakan.
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi (Durbin Watson)
Durbin-
Model Kesimpulan
Watson
1 1,498 Tidak Dapat Disimpulkan
Sumber: diolah peneliti, 2017 (lampiran 7)
78
Tabel 4.7 merupakan hasil pengujian autokorelasi dengan nilai Durbin-
dU yang terdapat pada tabel Durbin-Watson. Nilai dU dan dL diambil dari tabel
dan nilai dU sebesar 1,574. Dari perbandingan tersebut dapat dilihat bahwa nilai
dL < d < dU atau 1,309 < 1,498 < 1,574. Karena dL < d < dU, maka pengambilan
bebas dari masalah autokorelasi (tidak terjadi autokorelasi) apabila nilai Asymph.
Tabel 4.8
Unstandardized
Kesimpulan
Residual
Total Cases 32 Tidak Terjadi
Asymph. Sig. (2-tailed) 0,126 Autokorelasi
Sumber: diolah peneliti, 2017 (lampiran 7)
ditunjukkan dengan hasil uji Run test yang menunjukkan nilai Asymph. Sig. (2-
tailed) di atas tingkat signifikansi yang ditetapkan (0,05), yaitu sebesar 0,126.
79
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung
Keterangan:
Tabel 4.9
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
80
Berdasarkan Tabel 4.9, diperoleh persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut:
Keterangan:
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Adjusted R Square adalah 0,966 atau 96,6%. Hal ini berarti variabel independen
sisanya sebesar 3,4% dijelaskan oleh variabel-variabel yang lain diluar variabel
penelitian.
81
4.2.3.2 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
sebagai berikut:
1. Apabila tingkat singnifikansi lebih besar dari 5%, maka dapat disimpulkan
2. Apabila tingkat signifikansi lebih kecil dari 5%, maka dapat disimpulkan
Tabel 4.11.
Tabel 4.11
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Economic Value Added dan Market Value Added terhadap Harga Saham
82
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa variabel
Economic Value Added memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,293 dan
nilai thitung sebesar 6,004. Sementara tingkat signifikansi lebih kecil daripada
tingkat signifikansi yang telah ditetapkan yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa variabel
Market Value Added memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,500 dan nilai
tingkat signifikansi yang telah ditetapkan yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini
perhitungan Uji Statistik F dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Kesimpul
Model F Sig.
an
Regressi 295,87 0,00 Signifikan
83
on 4 0
Sumber: diolah peneliti, 2017 (lampiran 9)
independen Economic Value Added dan Market Value Added terhadap variabel
dependen Harga Saham. Dari hasil uji simultan diperoleh nilai F hitung sebesar
yang jauh lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakann bahwa Economic Value
Added dan Market Value Added secara bersama-sama berpengaruh terhadap Harga
Saham.
bahwa koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,293. Hasil uji t untuk variabel
Economic Value Added diperoleh nilai thitung sebesar 6,004 dan ttabel sebesar 2,045
sehingga thitung > ttabel yaitu 6,004 > 2,045 dengan tingkat signifikansi lebih kecil
dibanding taraf signifikansi yang telah ditetapkan (0,000 < 0,05), maka dapat
terhadap Harga Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
(2016), yang menyatakan bahwa Economic Value Added berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan
84
oleh Himawan dan Sukardi (2013) menyatakan bahwa EVA berpengaruh
variabel EVA adalah sebesar 0,293. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif
antara EVA dan harga saham. Hal ini dapat dikatakan bahwa ketika EVA
perusahaan telah mampu menciptakan nilai tambah bagi investor atau pemegang
melebihi tingkat modalnya. Penciptaan nilai tambah bagi investor ini akan
adalah sebesar 0,000 jauh lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah
ditetapkan yaitu 0,05 (5%). Hal ini menandakan bahwa variabel EVA mempunyai
baik atau efektif maka akan tercermin dalam harga saham perusahaan. Oleh sebab
itu apabila pengukuran terhadap EVA positif, maka terdapat nilai tambah bagi
85
perusahaan dan biasanya akan dilanjutkan dengan meningkatnya harga saham
perusahaan. Hal ini dapat dijelaskan karena harga saham terbentuk dari kekuatan
permintaan dan penawaran saham itu sendiri, yang artinya peningkatan harga
saham adalah bentuk respon positif para investor dari penciptaan nilai tambah
perusahaan.
Hasil analisis statistik untuk variabel Market Value Added diketahui bahwa
koefisien regresi bernilai 0,500. Hasil uji t untuk variabel Market Value Added
diperoleh nilai thitung sebesar 7,947 dan ttabel sebesar 2,045 sehingga thitung > ttabel
yaitu 7,947 > 2,045 dengan tingkat signifikansi lebih kecil dibanding taraf
signifikansi yang telah ditetapkan (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
Market Value Added berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham
pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
positif dan signifikan terhadap harga saham. Begitu pula dengan penelitian yang
dilakukan oleh Rahayu dan Dana (2016) yang menyatakan Market Value Added
Hal ini menunjukkan bahwa dengan nilai tambah pasar (Market Value
Added) sangat relevan untuk digunakan sebagai acuan investor dalam menilai
Added dapat mengukur prestasi perusahaan berdasarkan nilai tambah pasar yang
86
positif berarti ada nilai tambah bagi perusahaan, dan biasanya akan direspon oleh
berhasil menciptakan nilai tambah perusahaan bagi investor. Semakin besar MVA
maka menunjukan nilai tambah yang lebih besar bagi investor, sehingga harga
saham juga akan meningkat. Sebaliknya jika MVA negatif berarti perusahaan
harga saham.
Added dan Market Value Added secara bersama-sama (simultan) terhadap Harga
Saham. Berdasarkan uji signifikansi simultan yang disajikan pada tabel 4.8, hasil
menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 295,874 dan Ftabel sebesar 3,32 sehingga Fhitung >
yang jauh lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa Economic Value
Added dan Market Value Added secara bersama-sama berpengaruh terhadap Harga
Saham.
sebesar 0,966. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,966 atau 96,6% menunjukkan
bahwa Economic Value Added dan Market Value Added mampu menjelaskan
variabel Harga Saham sebesar 96,6%, sedangkan sisanya sebesar 3,4% dijelaskan
oleh variabel lain diluar variabel penelitian. Economic Value Added dan Market
87
pergerakan harga saham selain kondisi fundamental emiten, yaitu antara lain,
hukum permintaan dan penawaran, tingkat suku bunga, valuta asing, dana asing di
bursa, indeks harga saham, serta berita dan rumor. Dimana faktor-faktor tersebut
merupakan faktor-faktor diluar penelitian yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berikut disajikan ringkasan hasil pengujian secara parsial maupun simultan pada
tabel 4.13.
Tabel 4.13
Ringkasan Hasil Pengujian Secara Parsial Maupun Simultan
Hasil Uji F Koefisien
No Variabel Hasil Uji t (Parsial)
(Simultan) Regresi
Economic Value
Economic
Added berpengaruh
Value Added
positif dan Economic Value
Economic mempunyai
1 signifikan terhadap Added dan
Value Added koefisien
harga saham pada Market Value
regresi sebesar
perusahaan Added secara
0,293
perbankan simultan
Market Value berpengaruh
Market Value
Added berpengaruh terhadap harga
Added
positif dan saham pada
Market Value mempunyai
2 signifikan terhadap perusahaan
Added koefisien
harga saham pada perbankan
regresi sebesar
perusahaan
0,500
perbankan
Sumber: diolah peneliti, 2017
maupun simultan. Dari hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa kedua
variabel mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham.
Hal ini berarti setiap kenaikan nilai Economic Value Added dan Market Value
Economic Value Added dan Market Value Added berpengaruh terhadap harga
88
saham. Hal ini sejalan dengan hasil pengujian secara parsial yang menunjukkan
0,293. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan Economic Value Added
sebesar 1 satuan akan menyebabkan kenaikan variabel harga saham sebesar 0,293
satuan atau sebesar 29,3%. Untuk variabel Market Value Adedd mempunyai nilai
koefisien regresi sebesar 0,500. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan
Market Value Added sebesar 1 satuan akan menyebabkan kenaikan variabel harga
saham sebesar 0,500 satuan atau sebesar 50%. Dari hasil tersebut menunjukkan
bahwa variabel Market Value Added mempunyai pengaruh yang lebih besar
Economic Value Added. Hal ini dikarenakan Market Value Added mengukur
lain Market Value Added merupakan ukuran kumulatif dari kinerja perusahaan
89
90
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Market Value Added terhadap Harga Saham pada perusahaan perbankan yang
yaitu sebesar 0,05. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang
yaitu sebesar 0,05. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang
3. Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) secara
yaitu nilai Fhitung sebesar 295,874 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.
Berdasarkan nilai signifikansi yang jauh lebih kecil dari 0,05, maka dapat
dikatakan bahwa Economic Value Added dan Market Value Added secara
5.2 Saran
charge) sehingga akan lebih meningkatkan nilai tambah ekonomi bagi para
pemegang saham.
90
dapat digeneralisasi. Periode pengamatan diperpanjang dengan periode
waktu di masa yang akan datang dengan harapan apakah ada perbedaan
91
DAFTAR PUSTAKA
92
Industri Sektor Mining di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2007. Jurnal
Institut Bisnis Nusantara, Esesnsi Vol. 12, No. 3, Hal. 53-83.
Husnan, Suad. 1998. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi
Kedua. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
Husnan, S. dan Pudjiastuti, E. 2012. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelian Bisnis
Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogjakarta: BPFE
Iramani dan Erie Febrian. 2005, Financial Value Added: Suatu Paradigma dalam
Pengukuran Kinerja dan Nilai Tambah Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Vol. 7 No. 1.
Jogiyanto, 1998, Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE.
Kartini. 2011. Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value
Added (MVA), dan Arus Kas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan
Industri Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis
dan Ekonomi, Vol. 2, No. 2, Hal 158-168.
Lutfiana, L., Sudjana, N., dan M. G Wi Endang N. P. 2013. Analisis Kinerja
Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Economic Value
Added (EVA) dan Metode Market Value Added (MVA) Studi pada PT
Japfa Comfeed Indonesia Tbk. dan PT Charoen Pokphand Indonesia
Tbk.Di BEI Periode 2009-2011). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. , No.1,
Hal 1-9.
Munawir. S. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Pandji, Anoraga dan Piji, Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi.
Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.
Pipit, Herdiana. 2013. Pengaruh Economic Value Added, Operating Cash Flow,
Residual Income, Earnings, Operating Leverage dan Market Value Added
Terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktir yang
Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011). Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas
Dian Nuswantoro.
93
Rahayu, Ni Made Putri Sri dan Dana, I Made. 2016. Pengaruh EVA, MVA dan
Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food and
Beverages. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 1, Hal. 443-469.
Rahman, Dony Y. 2016. Pengaruh Economic Value Added dan Market Value
Added Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Keuangan Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 201-2014. Jurnal STIE Perbanas Surabaya.
Saputra, Agung. 2010. Analysis Of Influence Economic Value Added (EVA) And
Market Value Added (MVA) Return To Share In Manufacturing Company
In Indonesia Stock Exchange. Juornal Economy
Sartono, Agus. 2011. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPFE.
Siddharta Utama, 1997. EVA: Pengukur Penciptaan Nilai Perusahaan.
Manajemen dan Usahawan Indonesia, No. 04 Th XXVI April.
Sugiyono. 2013. Statitiska Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA.
Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi
Pertama Cetakan Kedua. Yogyakarta: Ekonisia.
Stewart, G. Bannett. 1991. The Quest For Value: A Guide For Senior
Managers. Harpercollins, New York.
Trihastutti. 2009. EVA sebagai alat ukur kinerja perusahaan, Jurnal Akuntansi
Manajemen.
Tunggal, Amin Widjaja. 2001. Memahami Konsep EVA dan Value Based
Management (VBM). Harvarindo.
Winarto, Jacinta. 2005. Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan dengan
Menggunakan Metode Market Value Added (MVA). Jurnal Manajemen
Maranatha, Vol. 4.
www.bi.go.id
www.bisnis.liputan6.com
www.duniainvestasi.com
www.idx.co.id
www.stern.nyu.edu/~adamodaran
Young, S. David dan Stephen F. O’Byrne. 2001. Economic Value Added dan
Manajemen Berdasarkan Nilai Panduan Praktis untuk Implementasi.
Jakarta: Salemba Empat.
94
RIWAYAT HIDUP PENELITI
95
LAMPIRAN
Lampiran 1
Data Sampel Perusahaan
Data Sampel Perusahaan Perbankan Periode 2012-2015
NOPAT = Laba Bersih + Kenaikan Pajak Tangguhan + Kenaikan Penyisihan Aktiva Produktif + Minority Interest + Adjusted Interest
Expense
Tahun 2012
Kenaikan Minor
N Kenaikan Pajak Penyisihan ity Adjusted Interest
Perusahaan Laba Bersih NOPAT
o Tangguhan Aktiva Intere Expense
Produktif st
1 BACA 47.714.000.000 63.000.000 391.000.000 0 26.931.100.0000 317.479.000.000
2 BCIC 145.595.000.000 1.514.000.000 (2.570.000.000) 0 857.771.000.000 1.002.310.000.000
(21.355.000.00 171.833.000.00
3 BEKS 46.865.000.000 0 495.470.000.000 692.813.000.000
0) 0
4.249.861.000.0 (68.323.000.00 1.142.790.000.0 6.228.922.000.0
4 BNGA 0 11.553.250.000.000
00 0) 00 00
5 BSIM 227.906.000.000 3.671.000.000 16.834.000.000 0 671.392.000.000 919.803.000.000
1.978.986.000.0 445.325.000.00 3.221.858.000.0
6 BTPN 6.090.000.000 0 5.652.259.000.000
00 0 00
118.899.000.00 1.033.193.000.0
7 INPC 133.349.000.000 (3.421.000.000) 0 1.282.020.000.000
0 00
2.278.335.000.0 884.050.000.00 6.024.990.000.0
8 PNBN 43.368.000.000 0 9.230.743.000.000
00 0 00
Catatan: Dalam Rupiah Penuh
NOPAT = Laba Bersih + Kenaikan Pajak Tangguhan + Kenaikan Penyisihan Aktiva Produktif + Minority Interest + Adjusted Interest
Expense
Tahun 2013
Kenaikan Minor
N Kenaikan Pajak Penyisihan ity Adjusted Interest
Perusahaan Laba Bersih NOPAT
o Tangguhan Aktiva Intere Expense
Produktif st
1 BACA 70.477.000.000 3.680.000.000 (9.622.000.000) 0 344.842.000.000 409.377.000.000
997.662.000.00 1.028.649.000.0
2 BCIC (1.169.662.000.000) (14.584.000.000) 0 842.065.000.000
0 00
3 BEKS 96.272.000.000 (6.157.000.000) 101.141.000.000 0 647.757.000.000 839.013.000.000
4.296.151.000.00 304.192.000.00 1.198.769.000.0 7.354.751.000.0
4 BNGA 0 13.153.863.000.000
0 0 00 00
244.475.000.00
5 BSIM 221.100.000.000 379.000.000 0 563.787.000.000 1.029.741.000.000
0
2.131.101.000.00 591.327.000.00 3.894.609.000.0
6 BTPN 27.093.000.000 0 6.644.130.000.000
0 0 00
7 INPC 225.937.000.000 6.099.000.000 63.137.000.000 0 942.104.000.000 1.237.277.000.000
2.454.475.000.00 112.887.000.00 571.463.000.00 7.120.070.000.0
8 PNBN 0 10.258.895.000.000
0 0 0 00
Catatan: Dalam Rupiah Penuh
NOPAT = Laba Bersih + Kenaikan Pajak Tangguhan + Kenaikan Penyisihan Aktiva Produktif + Minority Interest + Adjusted Interest
Expense
Tahun 2014
Kenaikan Minor
N Kenaikan Pajak Penyisihan ity Adjusted Interest
Perusahaan Laba Bersih NOPAT
o Tangguhan Aktiva Intere Expense
Produktif st
(1.876.000.000
1 BACA 74.530.000.000 (733.000.000) 0 570.303.000.000 642.224.000.000
)
(662.006.000.00 138.505.000.00 1.128.672.000.0
2 BCIC 5.737.000.000 0 610.908.000.000
0) 0 00
(119.173.000.000
3 BEKS 29.377.000.000 122.973.000.000 0 875.581.000.000 839.013.000.000
)
2.343.840.000.00 (207.395.000.0 3.458.008.000.0 9.850.966.000.0
4 BNGA 0 15.445.419.000.000
0 00) 00 00
5 BSIM 154.932.000.000 136.000.000 0 0 806.881.000.000 961.949.000.000
1.869.031.000.00 743.983.000.00 5.252.372.000.0
6 BTPN 4.627.000.000 0 7.870.013.000.000
0 0 00
1.294.645.000.0
7 INPC 110.585.000.000 12.576.000.000 54.486.000.000 0 1.472.292.000.000
00
2.582.627.000.00 437.265.000.00 9.284.606.000.0
8 PNBN (27.992.000.000) 0 12.276.506.000.000
0 0 00
Catatan: Dalam Rupiah Penuh
Tahun 2015
Kenaikan Minor
N Kenaikan Pajak Penyisihan ity Adjusted Interest
Perusahaan Laba Bersih NOPAT
o Tangguhan Aktiva Intere Expense
Produktif st
(680.000.000
1 BACA 90.823.000.000 (4.284.000.000) 0 828.538.000.000 914.397.000.000
)
(676.010.000.00 (9.108.000.00 269.779.000.00
2 BCIC 0 922.087.000.000 506.748.000.000
0) 0) 0
(331.159.000.000
3 BEKS 54.978.000.000 182.944.000.000 0 632.619.000.000 539.382.000.000
)
5.343.714.000.0 10.558.619.000.
4 BNGA 427.885.000.000 95.931.000.000 0 16.426.149.000.000
00 000
2.071.000.00 171.895.000.00 1.048.493.000.0
5 BSIM 185.153.000.000 0 1.407.612.000.000
0 0 00
1.752.609.000.00 1.366.000.00 785.886.000.00 5.308.265.000.0
6 BTPN 0 7.848.126.000.000
0 0 0 00
13.139.000.00 105.371.000.00 1.411.721.000.0
7 INPC 71.294.000.000 0 1.601.525.000.000
0 0 00
1.567.845.000.00 1.344.809.000.0 9.713.532.000.0
8 PNBN 70.731.000.000 0 12.696.917.000.000
0 00 00
Catatan: Dalam Rupiah Penuh
2. Komponen Pembentuk Invested Capital
Invested Capital (Average) = Nilai Ekuitas + Jumlah Kewajiban Hutang + Minority Interest - Pajak Tangguhan – Penyisihan Piutang
Ragu-ragu
Tahun 2012
Jumlah Minori Penyisihan
N Perusaha Pajak
Nilai Ekuitas Kewajiban ty Piutang Jumlah Capital Average Capital
o an Tangguhan
Hutang Interest Ragu-ragu
1 BACA 657.788.000.000 5.008.389.000.0 0 2.433.000.000 1833100000 5.645.413.000.00 5.645.413.000.0
00 0 0 00
2 BCIC 1.243.946.000.0 13.996.145.000. 0 112.786.000.0 201.703.000.0 14.925.602.000.0 14.925.602.000.0
00 000 00 00 00 00
3 BEKS 654.184.000.000 7.028.754.000.0 0 82.777.000.000 295.714.000.0 7.304.447.000.0 7.304.447.000.0
00 00 00 00
4 BNGA 2265191200000 1747605690000 0 311580000000 36717200000 193.429.181.000. 193.429.181.000.
0 00 00 000 000
5 BSIM 1825608000000 1332628400000 0 8253000000 92248000000 15.051.391.000. 15.051.391.000.0
0 000 00
6 BTPN 7733927000000 5135620500000 0 34680000000 38419000000 58.671.262.000. 58.671.262.000.0
0 0 000 00
7 INPC 1937327000000 1862144300000 0 29620000000 10201000000 20.518.949.000. 20.518.949.000.0
0 000 00
8 PNBN 1764776500000 1311448500000 0 96958000000 13092990000 147.386.358.000. 147.386.358.000.
0 00 00 000 000
Catatan: Dalam Rupiah Penuh
2. Komponen Pembentuk Invested Capital
Invested Capital (Average) = Nilai Ekuitas + Jumlah Kewajiban Hutang + Minority Interest - Pajak Tangguhan – Penyisihan Piutang
Ragu-ragu
Tahun 2013
Jumlah Kewajiban Minority Penyisihan Piutang
No Perusahaan Nilai Ekuitas Pajak Tangguhan Jumlah Capital Average Capital
Hutang Interest Ragu-ragu
1 BACA 906.390.000.000 6.232.886.000.000 0 6.113.000.000 8.630.000.000 7.124.533.000.000 6.384.973.000.000
2 BCIC 1.375.050.000.000 13.201.044.000.000 0 98.202.000.000 1.003.491.000.000 13.474.401.000.000 14.200.001.500.000
3 BEKS 717.916.000.000 8.285.208.000.000 0 76.620.000.000 236.065.000.000 8.690.439.000.000 7.997.443.000.000
4 BNGA 25.886.687.000.000 192.979.722.000.000 0 616.042.000.000 3.882.512.000.000 214.367.855.000.000 203.898.518.000.000
5 BSIM 2.754.260.000.000 14.693.195.000.000 0 4.254.000.000 56.333.000.000 17.386.868.000.000 16.219.129.500.000
6 BTPN 9.907.865.000.000 59.757.008.000.000 0 61.773.000.000 486.446.000.000 69.116.654.000.000 63.893.958.000.000
7 INPC 2.611.823.000.000 18.576.759.000.000 0 35.719.000.000 78.796.000.000 21.074.067.000.000 20.796.508.000.000
8 PNBN 19.958.433.000.000 144.097.145.000.000 0 209.845.000.000 1.757.943.000.000 162.087.790.000.000 154.737.074.000.000
Catatan: Dalam Rupiah Penuh
2. Komponen Pembentuk Invested Capital
Invested Capital (Average) = Nilai Ekuitas + Jumlah Kewajiban Hutang + Minority Interest - Pajak Tangguhan – Penyisihan Piutang
Ragu-ragu
Tahun 2014
Penyisihan
Jumlah Kewajiban Minority
No Perusahaan Nilai Ekuitas Pajak Tangguhan Piutang Ragu- Jumlah Capital Average Capital
Hutang Interest
ragu
1 BACA 974.193.000.000 8.277.583.000.000 0 4.237.000.000 7.897.000.000 9.239.642.000.000 7.336.529.333.333
2 BCIC 1.019.618.000.000 11.662.403.000.000 0 103.939.000.000 609.630.000.000 11.968.452.000.000 13.456.151.666.667
3 BEKS 636.146.000.000 8.407.900.000.000 0 105.997.000.000 159.101.000.000 8.778.948.000.000 8.257.944.666.667
4 BNGA 28.447.694.000.000 204.714.729.000.000 0 408.647.000.000 5.757.285.000.000 226.996.491.000.000 211.597.842.333.333
5 BSIM 3.160.482.000.000 18.099.067.000.000 0 4.390.000.000 75.078.000.000 21.180.081.000.000 17.872.780.000.000
6 BTPN 12.060.534.000.000 60.749.900.000.000 0 66.400.000.000 507.019.000.000 72.237.015.000.000 66.674.977.000.000
7 INPC 2.719.276.000.000 20.734.071.000.000 0 48.295.000.000 132.027.000.000 23.273.025.000.000 21.622.013.666.667
8 PNBN 23.228.703.000.000 149.352.964.000.000 0 181.853.000.000 1.992.666.000.000 170.407.148.000.000 159.960.432.000.000
Catatan: Dalam Rupiah Penuh
2. Komponen Pembentuk Invested Capital
Invested Capital (Average) = Nilai Ekuitas + Jumlah Kewajiban Hutang + Minority Interest - Pajak Tangguhan – Penyisihan Piutang
Ragu-ragu
Tahun 2015
Penyisihan
Jumlah Kewajiban Minority
No Perusahaan Nilai Ekuitas Pajak Tangguhan Piutang Ragu- Jumlah Capital Average Capital
Hutang Interest
ragu
1 BACA 1.053.416.000.000 11.105.781.000.000 0 3.557.000.000 3.613.000.000 12.152.027.000.000 8.540.403.750.000
2 BCIC 998.153.000.000 12.185.350.000.000 0 94.831.000.000 190.642.000.000 12.898.030.000.000 13.316.621.250.000
3 BEKS 310.670.000.000 5.656.516.000.000 0 157.788.000.000 52.553.000.000 5.756.845.000.000 7.632.669.750.000
4 BNGA 28.679.387.000.000 210.169.865.000.000 0 504.578.000.000 7.050.246.000.000 231.294.428.000.000 216.521.988.750.000
5 BSIM 3.669.611.000.000 24.199.077.000.000 0 6.461.000.000 178.808.000.000 27.683.419.000.000 20.325.439.750.000
6 BTPN 13.923.859.000.000 64.053.233.000.000 0 67.766.000.000 543.585.000.000 77.365.741.000.000 69.347.668.000.000
7 INPC 2.765.770.000.000 22.353.479.000.000 0 61.434.000.000 226.597.000.000 24.831.218.000.000 22.424.314.750.000
8 PNBN 30.806.209.000.000 152.314.331.000.000 0 252.584.000.000 2.659.541.000.000 180.208.415.000.000 165.022.427.750.000
Catatan: Dalam Rupiah Penuh
3. Perhitungan Tingkat Pajak
Beban Pajak
Pajak =
Earning Before Tax
Tingkat
No Perusahaan Tahun Beban Pajak EBT
Pajak
2012 14.847.000.000 62.561.000.000 0,237
2013 22.866.000.000 93.343.000.000 0,245
1 BACA
2014 24.366.000.000 98.896.000.000 0,246
2015 28.825.000.000 119.648.000.000 0,241
2012 (1.514.000.000) 144081000000 (0,011)
2013 23.069.000.000 (112.976.000.000) (0,204)
2 BCIC
2014 (7.928.000.000) (669.934.000.000) 0,012
2015 24.260.000.000 (651.750.000.000) (0,037)
2012 21.355.000.000 68220000000 0,313
2013 61.57.000.000 102.429.000.000 0,060
3 BEKS
2014 (29.377.000.000) (148.550.000.000) 0,198
2015 (53.685.000.000) (384.844.000.000) 0,139
2012 1.537.066.000.00 5.786.927.000.00
0,266
0 0
2013 1.535.866.000.00 5.832.017.000.00
0,263
4 BNGA 0 0
2014 3.200.169.000.00
856.329.000.000 0,268
0
2015 142.119.000.000 570.004.000.000 0,249
2012 57.573.000.000 285.479.000.000 0,202
2013 65.000.000.000 286.100.000.000 0,227
5 BSIM
2014 45.963.000.000 200.895.000.000 0,229
2015 53.800.000.000 238.953.000.000 0,225
2012 2.485.314.000.00
506.328.000.000 0,204
0
2013 2.868.855.000.00
737.754.000.000 0,257
6 BTPN 0
2014 2.522.528.000.00
653.497.000.000 0,259
0
2015 680.002.000.000 2.432.611.000.000 0,280
2012 6.461.000.000 139.810.000.000 0,046
2013 67.676.000.000 293.613.000.000 0,230
7 INPC
2014 67.192.000.000 177.777.000.000 0,378
2015 12.964.000.000 84.258.000.000 0,154
8 PNBN 2012 3.042.464.000.00
764.129.000.000 0,251
0
2013 3.252.163.000.00
797.688.000.000 0,245
0
2014 3.477.071.000.00
894.444.000.000 0,257
0
2015 889.839.000.000 2.457.684.000.00 0,362
0
Catatan: Dalam Rupiah Penuh
4. Perhitungan Cost Of Debt (Kd)
Cost of Debt ( Kd )=Tingkat Bunga x (1−Tax)
Beban Bunga(i)
*dimana: Tingkat bunga ( Kb ) = x 100
Total Hutang( D)
Perusahaa
No Tahun Rf β MRP Ke
n
2012 0,058 0,174 0,017 0,061
2013 0,065 0,002 0,041 0,065
1 BACA
2014 0,075 0,003 0,038 0,075
2015 0,075 0,051 0,029 0,077
2012 0,058 0 0,017 0,058
2013 0,065 0 0,041 0,065
2 BCIC
2014 0,075 0 0,038 0,075
2015 0,075 0 0,029 0,075
2012 0,058 (0,004) 0,017 0,058
2013 0,065 0,520 0,041 0,086
3 BEKS
2014 0,075 0,129 0,038 0,80
2015 0,075 (0,046) 0,029 0,074
2012 0,058 0,447 0,017 0,066
2013 0,065 0,465 0,041 0,084
4 BNGA
2014 0,075 0,172 0,038 0,082
2015 0,075 0,139 0,029 0,079
2012 0,058 0,226 0,017 0,062
2013 0,065 0,619 0,041 0,090
5 BSIM
2014 0,075 0,044 0,038 0,077
2015 0,075 (0,101) 0,029 0,072
2012 0,058 (0,024) 0,017 0,057
2013 0,065 0,269 0,041 0,076
6 BTPN
2014 0,075 (0,047) 0,038 0,074
2015 0,075 0,220 0,029 0,082
2012 0,058 0,246 0,017 0,062
2013 0,065 0,192 0,041 0,072
7 INPC
2014 0,075 0,130 0,038 0,080
2015 0,075 0,167 0,029 0,080
2012 0,058 (0,012) 0,017 0,057
2013 0,065 0,284 0,041 0,076
8 PNBN
2014 0,075 0,008 0,038 0,076
2015 0,075 0,170 0,029 0,080
95
5. Perhitungan WACC
WACC=( Wd x Kd ) +(We x Ke)
Perusahaa
No Tahun Wd Kd We Ke WACC
n
0,04 0,06
2012 0,883 0,117 0,044
1 1
0,04 0,06
2013 0,872 0,128 0,045
2 5
1 BACA
0,05 0,07
2014 0,894 0,106 0,055
2 5
0,05 0,07
2015 0,911 0,089 0,060
8 7
0,06 0,05
2012 0,915 0,085 0,064
5 8
0,09 0,06
2013 0,901 0,099 0,095
8 5
2 BCIC
0,10 0,07
2014 0,916 0,084 0,099
1 5
0,08 0,07
2015 0,919 0,081 0,084
5 5
0,05 0,05
2012 0,912 0,088 0,051
0 8
0,07 0,08
2013 0,916 0,084 0,078
8 6
3 BEKS
0,08 0,08
2014 0,927 0,073 0,087
7 0
0,10 0,07
2015 0,945 0,055 0,101
3 4
0,03 0,06
2012 0,872 0,128 0,034
0 6
0,03 0,08
2013 0,864 0,136 0,040
3 4
4 BNGA
0,04 0,08
2014 0,861 0,139 0,047
1 2
0,04 0,07
2015 0,865 0,135 0,084
3 9
0,05 0,06
2012 0,836 0,164 0,058
8 2
0,04 0,09
2013 0,796 0,204 0,051
1 0
5 BSIM
0,04 0,07
2014 0,822 0,178 0,049
3 7
0,04 0,07
2015 0,841 0,159 0,047
2 2
6 BTPN 2012 0,853 0,05 0,147 0,05 0,057
7 7
0,05 0,07
2013 0,840 0,160 0,059
6 6
0,07 0,08
2014 0,809 0,191 0,070
6 2
0,06 0,08
2015 0,803 0,197 0,070
7 2
0,05 0,06
2012 0.896 0,104 0,059
9 2
0,04 0,07
2013 0,861 0,139 0,049
5 2
7 INPC
0,04 0,08
2014 0,873 0,127 0,048
3 0
0,05 0,08
2015 0,881 0,119 0,061
9 0
0,04 0,05
2012 0,861 0,139 0,044
1 7
0,04 0,07
2013 0,852 0,148 0,051
7 6
8 PNBN
0,05 0,07
2014 0,849 0,151 0,056
3 6
0,04 0,08
2015 0,812 0,188 0,053
7 0
EVA per
Perusahaa
No Tahun NOPAT Capital Charge EVA Lembar
n
Saham
2012 317.479.000.000 246.558.500.658 70.920.499.342 15,584
2013 409.377.000.000 288.018.007.048 121.358.992.952 18,97
1 BACA
2014 642.224.000.000 402.251.944.959 239.972.055.041 37,51078
2015 914.397.000.000 511.301.750.479 403.095.249.521 62,9391
2012 1.002.310.000.000 954.794.951.824 47.515.048.176 0,00007026
2013 842.065.000.000 1.351.141.378.557 (509.076.378.557) -0,00075
2 BCIC
2014 610.908.000.000 1.328.969.591.743 (718.061.591.743) -0,0009
2015 506.748.000.000 1.118.889.638.598 (612.141.638.598) -0,00068
3 BEKS 2012 692.813.000.000 372.538.477.444 320.274.522.556 29,7788
2013 839.013.000.000 460.584.381.158 378.428.618.842 19,79938
2014 908.758.000.000 717.569.766.143 191.188.233.857 17,77649
2015 539.382.000.000 771.631.434.940 (232.249.434.940) -21,5943
2012 11.553.250.000.000 6.649.018.138.548 4.904.231.861.452 195,7015
13.153.863.000.00 8.130.965.319.671 5.022.897.680.329
2013
0 200,4368
4 BNGA 15.445.419.000.00 9.850.699.131.223 5.594.719.868.777
2014
0 223,2552
16.426.149.000.00 10.401.669.184.52 6.024.479.815.479
2015
0 2 240,4046
2012 919.803.000.000 877.486.765.772 42.316.234.228 4,11483
2013 1.029.741.000.000 821.400.966.492 208.340.033.508 15,88335
5 BSIM
2014 961.949.000.000 869.459.224.915 92.489.775.085 6,587512
2015 1.407.612.000.000 947.441.531.388 460.170.468.612 32,51629
2012 5.652.259.000.000 3.344.441.243.455 2.307.817.756.545 395,1552
2013 6.644.130.000.000 3.760.367.785.187 2.883.762.214.813 493,7702
6 BTPN
2014 7.870.013.000.000 5.048.180.915.364 2.821.832.084.636 483,1663
2015 7.848.126.000.000 4.863.723.436.992 2.984.402.563.008 511,0023
2012 1.282.020.000.000 1.215.822.979.976 66.197.020.024 7,7197
2013 1.237.277.000.000 1.009.690.473.849 227.586.526.151 17,38858
7 INPC
2014 1.472.292.000.000 1.036.574.356.885 435.717.643.115 33,29069
2015 1.601.525.000.000 1.370.956.865.182 230.568.134.818 17,61639
2012 9.230.743.000.000 6.436.213.299.521 2.794.529.700.479 116,0151
10.258.895.000.00 7.909.038.290.178 2.349.856.709.822
2013
0 97,55444
8 PNBN 12.276.506.000.00 9.016.471.561.604 3.260.034.438.396
2014
0 135,3405
12.696.917.000.00 8.741.369.275.918 3.955.547.724.082
2015
0 164,2148
Catatan: Dalam Rupiah Penuh
Lampiran 3
Perhitungan Market Value Added
( Stock Price−Book Value ) x Outstanding Share
MVA=
Jumlah lembar saham yang beredar
Tahun 2012
MVA
Stoc
per
N Perusahaa k Book
Outstanding Share MVA Lemba
o n Pric Value
r
e
Saham
1 BACA 114 100 4.550.852.657 63.711.937.198 14
88 100 63.97.416.110 (76.768.993.320) (12)
96 100 63.97.416.110 (25.589.664.440) (4)
94 100 6.404.528.162 (38.427.168.972) (6)
33.805.042.639.000.00
2 BCIC 50 0,01 676.236.100.000.000 49,99
0
33.805.042.639.000.00
50 0,01 676.236.100.000.000 49,99
0
40.051.193.159.000.00
50 0,01 801.184.100.000.000 49,99
0
45.050.193.159.000.00
50 0,01 901.184.100.000.000 49,99
0
3 BEKS 120 100 10.755.117.153 215.102.343.060 20
84 100 10.755.117.153 (172.081.874.448) (16)
80 100 10.755.117.153 (215.102.343.060) (20)
53 100 10.755.117.153 (505.490.506.191) (47)
1.10
4 BNGA 50 25.059.752.907 26.312.740.552.350 1.050
0
920 50 25.059.752.907 21.801.985.029.090 870
835 50 25.059.752.907 19.671.906.031.995 785
595 50 25.059.752.907 13.657.565.334.315 545
5 BSIM 225 100 10.283.836.238 1.285.479.529.750 125
240 100 13.116.881.498 1.836.363.409.720 140
339 100 13.116.881.498 3.355.600.235.411 239
394 100 14.151.999.729 4.160.687.920.326 294
5.25
6 BTPN 20 5.840.287.257 30.544.702.354.110 5.230
0
4.30
20 5.840.287.257 24.996.429.459.960 4.280
0
3.95
20 5.840.287.257 22.952.328.920.010 3.930
0
2.40
20 5.840.287.257 13.899.883.671.660 2.380
0
7 INPC 104 110,88 8.575.076.227 (58.996.524.442) (6,88)
91 110,88 13.088.274.241 (260.194.891.911) (19,88)
79 110,88 13.088.274.241 (417.254.182.803) (31,88)
64 110,88 13.088.274.241 (613.578.296.418) (46,88)
8 PNBN 630 100 24.087.645.998 12.766.452.378.940 530
660 100 24.087.645.998 13.489.081.758.880 560
1.16
100 24.087.645.998 25.653.342.987.870 1.065
5
820 100 24.087.645.998 17.343.105.118.560 720
Catatan: Dalam Rupiah Penuh
Lampiran 4
Daftar Harga Saham Perusahaan Perbankan
Daftar Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Menjadi Sampel
No Perusahaan 2012 2013 2014 2015
1 BACA 114 88 96 94
2 BCIC 50 50 50 50
3 BEKS 120 84 80 53
4 BNGA 1.100 920 835 595
5 BSIM 225 240 339 394
6 BTPN 5.250 4.300 3.950 2.400
7 INPC 104 91 79 64
8 PNBN 630 660 1.165 820
Catatan: Dalam Rupiah Penuh
Lampiran 5
Tabulasi Data Penelitian
Lampiran 6
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Unstandardized
Residual
N 32
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 42,18553633
Absolute ,246
Most Extreme Differences Positive ,214
Negative -,246
Kolmogorov-Smirnov Z 1,391
Asymp. Sig. (2-tailed) ,042
Unstandardized
Residual
N 32
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,65943800
Absolute ,154
Most Extreme Differences Positive ,154
Negative -,130
Kolmogorov-Smirnov Z ,871
Asymp. Sig. (2-tailed) ,434
Unstandardized
Residual
a. Median
Lampiran 8
Model Transformasi Data
Total 45,863 21