TULUS INSYIRAH
105961101417
TULUS INSYIRAH
105961101417
SKRIPSI
ii
iii
iv
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Pola
Kemitraan Antara Pemilik Lahan Dengan PT. Sultra Prima Lestari Dalam
Konawe Utara adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam
bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi
yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian
Tulus Insyirah
105961101417
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Serta tidak lupa shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad Salallahu
„Alaihi Wassalam. Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh
setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1) di Fakultas
Adapun judul skripsi yang akan dibahas oleh penulis adalah “Analisis Pola
Kemitraan Antara Pemilik Lahan dengan PT. Sultra Prima Lestari Dalam
dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
1. Dr. Reni Fatmasari Syafruddin, S.P., M.Si selaku pembimbing utama dan Ardi
2. Dr. Ir. Andi Khaeriyah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P. Selaku Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas
viii
4. Ketiga orang tua ayahanda Ir. Aminuddin Mustafa, Ibunda Insan, S.Sos, dan ibu
saya Ir. Hj. Mardiana Djohar dan Kakak adikku segenap keluarga yang
bisa terselesaikan.
6. Kepada pihak PT. Sultra Prima Lestari dan Pemilik Lahan Di Kecamatan
7. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi dari awal hingga akhir
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
bertujuan untuk penyempurnaan skripsi ini kearah yang lebih baik. Semoga kita
Tulus Insyirah
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ....................................................................... iv
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI .............. v
ABSTRAK .................................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii
I. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
x
III. METODE PENELITIAN .................................................................................. 16
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Teks
2. Umur Pemilik Lahan yang Bermitra Dengan PT. Sultra Prima Lestari
di Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara ............................................. 23
6. Luas Lahan Pemilik Lahan yang Bermitra dengan PT. Sultra Prima Lestari
di Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara ............................................. 27
7. Uraian Kegiatan Kemitraan Antara Pemilik Lahan dengan PT. Sultra Prima
Lestari di Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara ........................................ 29
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Teks
4. Surat Perjanjian Antara Pemilik Lahan dan PT. Sultra Prima Lestari ................ 81
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
Teks
4. Penerimaan Bagi Hasil Pemilik Lahan Dengan PT. Sultra Prima Lestari Periode
Januari 2020 ......................................................................................................... 49
5. Penerimaan Bagi Hasil Pemilik Lahan Dengan PT. Sultra Prima Lestari Periode
Februari 2020 ....................................................................................................... 51
6. Penerimaan Bagi Hasil Pemilik Lahan Dengan PT. Sultra Prima Lestari Periode
Maret 2020 ........................................................................................................... 53
7. Penerimaan Bagi Hasil Pemilik Lahan Dengan PT. Sultra Prima Lestari Periode
April 2020 ............................................................................................................ 55
8. Penerimaan Bagi Hasil Pemilik Lahan Dengan PT. Sultra Prima Lestari Periode
Mei 2020 .............................................................................................................. 57
9. Penerimaan Bagi Hasil Pemilik Lahan Dengan PT. Sultra Prima Lestari Periode
Juni 2020 .............................................................................................................. 59
10. Penerimaan Bagi Hasil Pemilik Lahan Dengan PT. Sultra Prima Lestari Periode
Juli 2020 ............................................................................................................... 61
11. Penerimaan Bagi Hasil Pemilik Lahan Dengan PT. Sultra Prima Lestari Periode
Agustus 2020 ....................................................................................................... 63
12. Penerimaan Bagi Hasil Pemilik Lahan Dengan PT. Sultra Prima Lestari Periode
September 2020 ................................................................................................... 65
xiv
13. Penerimaan Bagi Hasil Pemilik Lahan Dengan PT. Sultra Prima Lestari Periode
Oktober 2020 ....................................................................................................... 67
14. Penerimaan Bagi Hasil Pemilik Lahan Dengan PT. Sultra Prima Lestari Periode
November 2020 .................................................................................................... 69
15. Penerimaan Bagi Hasil Pemilik Lahan Dengan PT. Sultra Prima Lestari Periode
Desember 2020 .................................................................................................... 71
16. Penerimaan Bagi Hasil Pemilik Lahan Dengan PT. Sultra Prima Lestari Periode
Rekapitulasi Tahun 2020 ..................................................................................... 73
19. Surat Perjanjian Antara Pemilik Lahan dan PT. Sultra Prima Lestari ................. 81
xv
I. PENDAHULUAN
dilihat dari sebagian besar penduduk Indonesia yang hidup dan bekerja pada sektor
pertanian. Penduduk Indonesia yang bekerja pada sektor pertanian pada tahun 2003
mencapai 40,6 juta jiwa. Selain itu, sektor pertanian juga ikut berperan dalam
cukup tinggi 1,45%. Nilai tambah di sektor pertanian menjadi semakin kecil karena
memikul beban terbesar penyediaan lapangan kerja terutama pada tanaman padi dan
pembudidaya. Salah satu bentuk usaha agribisnis yang cukup banyak dilakukan
konsep kemitraan ini kepada para petani untuk memproduksi suatu komoditas
Konsep dan pola kemitraan yang ditawarkan antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain berbeda-beda. Beberapa hal yang mempengaruhi konsep dan pola
kemitraan adalah jenis komoditas yang dibudidayakan, permintaan konsumen dari
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang mempunyai peran penting
bagi subsektor perkebunan. Pengembangan kelapa sawit antara lain memberi manfaat
industri pengolahan yang menciptakan nilai tambah di dalam negeri dan ekspor CPO
yang menghasilkan devisa. Dari sisi upaya pelestarian lingkungan hidup, tanaman
kelapa sawit yang merupakan tanaman tahunan berbentuk pohon (tree crops) dapat
berperan dalam penyerapan efek gas rumah kaca seperti (CO2), dan mampu
konservasi biodiversity atau eko wisata. Selain itu, tanaman kelapa sawit juga
Perusahaan sawit PT. Sultra Prima Lestari merupakan salah satu perusahaan
Konawe Utara. Upaya dalam meningkatkan pendapatan pemilik lahan kelapa sawit di
Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara melalui kerja sama antara pemilik
2
Dimana pemilik lahan mempercayakan lahan kebunnya kepada perusahaan
untuk dikelola oleh perusahaan membuka lahan kelapa sawit. Pemilik lahan yang ikut
dalam bekerja di perusahaan akan dapat upah dengan hasil lahan yang mereka miliki
penelitian yang berjudul “Analisis Pola Kemitraan Antara pemilik Lahan dengan PT.
1. Bagaimana pola kemitraan yang terjalin antara pemilik lahan dengan PT. Sultra
2. Berapa besar pendapatan pemilik lahan yang melakukan pola kemitraan dengan
Berdasarkan rumusan masalah maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini
yaitu :
1. Untuk mengetahui pola kemitraan yang dilaksanakan oleh pemilik lahan dengan
3
2. Untuk mengetahui pendapatan pemilik lahan yang melakukan kemitraan dengan
1. Bagi Mahasiswa, sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut yang
pemilik lahan.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa sawit termasuk tanaman keras (tahunan) yang mulai meghasilkan pada
umur 3 tahun dengan usia produktif hingga 15 – 25 tahun dan tingginya mencapai 24
meter. Bunga dan buahnya berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya kecil, bila
masak berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya
mengandung minyak. Kelapa sawit termasuk tanaman daerah tropis. Komponen yang
menentukan persyaratan agronomis untuk kelapa sawit meliputi curah hujan, bulan
pasokan yang kontiniu ikut menjaga kestabilan harga minyak goreng. Ini penting,
sebab minyak goreng merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok kebutuhan
Kedua, sebagai salah satu komoditas pertanian andalan ekspor, komoditas ini
memiliki prospek yang baik sebagai sumber perolehan devisa maupun pajak. Ketiga,
Indonesia di antaranya adalah fluktasi produksi dan harga, penanganan pasca panen
pada saat panen raya dan pengolahannya (dryer dan corn sheller) termasuk silo,
masih terbatas sehingga berpengaruh terhadap kualitas hasil, terbatasnya modal usaha
penyediaan bibit unggul yang bermutu dan harga terjangkau ekonomi petani sehingga
disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh pengusaha besar, sehingga saling
tersebut akan menghasilkan efisiensi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak
yang bermitra dan karenanya menguntungkan semua pihak yang bermitra. Kemitraan
konsep sosial yang dilandasi motif belas kasihan atau kedermawanan (Sulistyani,
2004).
inti plasma adalah hubungan antara kelempok mitra dengan perusahaan mitra dimana
6
kelompok mitra bertindak sebagai plasma inti, 2. Pola sub kontrak adalah kemitraan
produksinya, 3. Pola dagang umum adalah kemitraan antara kelompok mitra dengan
produksi.
2. Ekonomi yaitu efisiensi yang erat kaitannya dengan penggunaan input yang
minimum dan Efektivitas dengan mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang
diiinginkan.
3. Resiko usaha yaitu dengan kemitraan usaha di harapkan resiko yang besar dapat
secara profesional sesuai dengan besarnya model dan keuntungan yang akan di
peroleh.
7
4. Sosial yaitu kemitraan usaha bukan hanya memberikan dampak positif dengan
dalam mencapai tujuan bersama berdasarkan kesepakatan prinsip dan peran masing-
persyaratan yaitu persamaan perhatian, saling percaya dan saling menghormati, harus
saling menyadari pentingnya kemitraan. Dan harus adanya kesepakatan visi, misi,
tujuan dan nilai yang sama, harus berbijak pada landasan yang sama dan ketersediaan
undang No. 12 Tahun 1992 telah menetapkan : 1. Pasal 47 ayat 3 “Badan usaha
diarahkan untuk kerja sama secara terpadu dengan masyarakat petani dalam
“Pemerintah membina usaha lemah serta mendorong dan membina terciptanya kerja
sama yang serasi dan saling menguntungkan antara pengusaha lemah”. Istilah
kemitraan berdasarkan Undang-undang No. 9 Tahun 1995 yaitu kerja sama antara
8
usaha kecil dan usaha menengah atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan
pengembangan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip
antara pengusaha besar dan pengusaha kecil atau koperasi dapat dilakukan melalui
1. inti plasma atau perusahaan inti rakyat hubungan kemitraan yang didalamnya
usaha menengah atau usaha besar bertindak sebagai inti dan usaha kecil sebagai
komponen yang diperlukan oleh usaha menengah atau usaha besar sebagai
usaha besar memasarkan hasil produksi usaha kecil atau usaha kecil memasuk
kebutuhan yang diperlukan oleh usaha menengah atau usaha besar mitranya.
5. Keagenan hubungan kemitraan yang didalamnya usaha kecil diberi hak khusus
9
2.4 Penelitian Terdahulu
10
kemampuan berpikir petani untuk
masa depannya.
11
30, dikelola oleh petani dengan
Kecamatan bantuan pihak perusahaan.
Gunung 2. Proses pelaksanaan kemitraan
Meriah, yang terjadi di Desa Blok 30
Kabupaten meliputi kegiatan: survey lokasi,
Aceh Singkil pengajuan kemitraan, admistrasi
dan kontrak kemitraan.
Pelaksanaan/monitorig, evaluasi
dan pendampingan operasional.
3. Skor total penilaian responden
terhadap tingkat efektivitas
program kemitraan di Desa Blok
30 sebesar 39,25 berada pada
interval kelas 38,6 48,6 dengan
kreteria penilaian Efektive
dengan persentase responden
yang memberikan penilaian
sebanyak 78,33%. Yang artinya
sebanyak 78,33% petani sampel
menanggapi pelaksanaan
program kemitraan di Desa Blok
30 sudah efektif, sedangkan
sisanya sebesar 21,67%
memberikan penilaian terhadap
program kemitraan belum
efektif.
Junaidi, Analisis Analisis Dari hasil penelitian bahwa hasil
2016 Pendapatan Kuantitatif penerimaan rata-rata atas usaha
Usahatani dan Kualitatif yang dijalankan pada usahatani
Kelapa Sawit kelapa sawit adalah sebesar Rp.
di Desa 25.843.568,-/Ha/Tahun dengan
Panton demikian total pendapatan rata-rata
Pangke yang diperoleh adalah sebesar Rp.
Kecamatan 16. 804.824,-/Ha/Tahun. Kemudian
Tripa hasil dari R/C adalah sebesar 2,86.
Makmur Artinya usahatani kelapa di Desa
Kabupaten Panton Pange Kecamatan Tripa
Nagan Raya Makmur Kabupaten Nagan Raya
Menguntungkan.
12
2.5 Kerangka Pemikiran
Perusahaan PT. Sultra Prima Lestari merupakan salah satu perusahaan yang
para pemilik lahan kelapa sawit di Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara.
Andowia Kabupaten Konawe Utara melalui kerja sama antara pemilik lahan dengan
Prima Lestari untuk dikelola oleh perusahaan membuka lahan kelapa sawit. Pemilik
lahan yang ikut dalam bekerja di perusahaan akan dapat upah dengan hasil lahan yang
Kabupaten Konawe Utara yang tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh perusahaan yang meliputi biaya investasi dan biaya operasional. Perusahaan
tanaman kelapa sawit dan juga struktur pendapatan. Input dan output yang mencakup
dalam biaya usahatani kelapa sawit adalah biaya produksi yang meliputi biaya tetap
dan biaya pajak tanah, biaya peralatan. Dan biaya variabel adalah biaya pupuk,
pestisida, tenaga kerja baik dari pegawai perusahaan maupun pemilik lahan yang ikut
13
Produktivitas yang dihasilkan dalam perusahaan tersebut akan mempengaruhi
antara penerimaan dengan total biaya. Besarnya total biaya dan penerimaan akan
lahan yang satu dengan yang lainnya terdapat perbedaan pendapatan karena
pemikiran analisis pola kemitraan antara pemilik lahan dengan PT. Sultra Prima
14
Perkebunan Kelapa Sawit
Pola Kemitraan
- Pola Kemitraan Bagi
Hasil
- Penyediaan Lahan
- Modal
- Tenaga Kerja
- Bagi Hasil
Gambar 1. Kerangka Berfikir Analisis Pola Kemitraan Antara Pemilik Lahan dengan
PT. Sultra Prima Lestari Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan
Pemilik Lahan di Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara.
15
III. METODE PENELITIAN
Penentuan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut termasuk
penghasil Kelapa Sawit. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus
2021.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah pemilik lahan dengan
PT. Sultra Prima Lestari di Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara. Teknik
penentuan sampel dalam penelitian ini ditentukan secara simple random sampling
jika subjeknya kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semua, jika populasi lebih
dari 100 orang maka memungkinkan diambil 10% dari jumlah populasi.
mengambil 10% dari jumlah populasi pemilik lahan di daerah penelitian. Maka
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 34 orang pemilik lahan yang
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitaif dan
kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer yaitu data yang di peroleh dengan cara observasi dan
wawancara langsung dengan pemilik lahan dan PT. Sultra Prima Lestari di
pertanyaan (quisioner). Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari
Dalam teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Wawancara
yaitu pemilik lahan dengan PT. Sultra Prima Lestari di Kecamatan Andowia
17
3. Dokumentasi
memberikan keterangan atau bukti yang berkaitan dengan proses pengumpulan dan
internet yang berkaitan dan mendukung kebenaran dari hasil yang diperoleh dari
penelitian ini.
lahan dengan PT. Sultra Prima Lestari di Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe
subjek atau objek penelitian pada saat ini berdasarkan fakta-fakta sebagaimana
adanya. Dilakukan dengan mengumpulkan berbagai pendapat dari pihak yang terkait
dengan penelitian ini yaitu pemilik lahan di Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe
18
Definisi operasional variabel yaitu pengertian variabel (yang diungkap dalam
definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dan lingkup
1. Kemitraan adalah kerja sama antara pemilik lahan dengan PT. Sultra Prima
3. Sampel dalam penelitian ini adalah pemilik lahan yang melakukan kemitraan
pengaruhi oleh hasil produksi kelapa sawit seperti, penggunaan tenaga kerja,
7. Penerimaan yaitu jumlah produksi yang dihasilkan dari usahatani kelapa sawit
sawit.
19
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
a. Sejarah Perusahaan
Provinsi Sulawesi Tenggara, 4 Kecamatan yaitu kecamatan andowia, asera, oheo dan
raya, tapuwatu, walalindu, kota maju, laronaha, bandaeha, lameruru, landawe, paka
indah, tinondo, polora indah, alenggo, pariama, molore, tobimeita, dan kelurahan
langgikima.
PT. Sultra Priima Lestari mulai melakukan sosialisasi pada tahun 2004, tahun
2005 dimulai pembibitan dan pada tahun 2006 mulai dilakukan penanaman. Luas
areal yang dikelola oleh PT. Sultra Prima Lestari adalah 6.969 Ha. Perusahaan
membangun pabrik minyak kelapa sawit pada tahun 2013, pabrik mulai beroperasi
a. Visi Perusahaan
PT. Sultra Prima Lestari menjadi perusahaan perkebunan yang maju di
wilayah kabupaten konawe utara khususnya dan di provinsi Sulawesi tenggara pada
umumnya.
b. Misi Perusahaan
PT. Sultra Prima Lestari menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang
21
Chief Executive Officer
Assistant Assistant
Kepala Security Finance/Cashier
Mandor Panen
Pembukuan
Mandor
Perawatan
Kerani Produksi
Kerani Transport
Kerani Divisi
22
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui kondisi pemilik lahan dalam penelitian. Responden dalam penelitian ini
adalah pemilik lahan yang bermitra dengan PT. Sultra Priman Lestari. Adapun yang
termasuk identitas responden adalah nama pemilik lahan, umur pemilik lahan,
Umur pemilik lahan yang bermitra dengan PT. Sultra Prima Lestari berkisar
Tabel 2. Umur Pemilik Lahan Yang Bermitra dengan PT. Sultra Prima Lestari di
Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara.
No Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 34 – 40 2 5,88
2 41 – 47 10 29,41
3 48 – 54 7 20,59
4 55 – 61 9 26,47
5 62 – 68 4 11,77
6 69 – 75 2 5,88
Jumlah 34 100,00
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa persentase terbesar yaitu pada
kelompok umur 55-61 tahun sebanyak 9 orang dengan persentase 26,47%, kelompok
umur 48-54 tahun sebanyak 7 orang dengan persentase 20,59%, kelompok umur 62-
68 tahun sebanyak 4 orang dengan persentase 11,77%, kelompok umur 34-40 tahun
sebanyak 2 orang dengan persentase 5,88%, kelompok umur 69-75 tahun sebanyak 2
orang dengan persentase 5,88%. Mantra (2004) menyatakan bahwa umur produktif
secara ekonomi dibagi menjadi 3 klasifikasi, yaitu kelompok 0-14 tahun merupakan
usia belum produktif, kelompok 15-64 tahun merupakan kelompok usia produktif,
dan kelompok umur diatas 65 tahun merupakan kelompok usia tidak lagi produktif.
sawit. Hal ini tingkat pendidikan pemilik lahan yang berbeda-beda di Kecamatan
24
Berdasarkan tabel 3 Pemilik lahan yang tamat SD sebanyak 5 orang dengan
persentase 14,71%, SMP sebanyak 3 orang dengan persentase 8,82%, SMA sebanyak
32,35%, dan yang terakhir tamat S2 sebanyak 4 orang dengan persentase 11,77%.
Jumlah responden yang paling banyak berdasarkan tingkat pendidikan yaitu SMA
memberikan perubahan pada keterampilan kerja seorang petani kearah yang lebih
25
efektif karena makin tinggi pengalaman maka semakin efisien petani tersebut
mengalokasikan biaya produksi dan penggunaan tenaga kerja yang lebih baik.
dari istri anak, serta orang lain yang turut serta dalam keluarga berada atau hidup
dalam satu rumah dan makan bersama yang menjadi tanggungan kepala keluarga.
Adapun jumlah tanggungan keluarga pemilik lahan, dapat dilihat pada Tabel 5.
persentase 70,59% dan tanggungan paling sedikit 5-8 orang sebanyak 10 orang
dengan persentase 29,41%. Hal ini sejalan dengan pendapat Hermanto (1996)
menyatakan bahwa semakin besar beban tanggungan dalam suatu keluarga maka
petani akan lebih giat berusaha dan bekerja dalam kegiatan usahataninya untuk
memperoleh pendapatan yang lebih besar sehingga kesejahteraan petani dan seluruh
26
5.1.5 Luas Lahan
Luas lahan yang digunakan untuk usahatani kelapa sawit akan mempengaruhi
produksi kelapa sawit yang dihasilkan. Semakin luas lahan yang termanfaatkan akan
semakin banyak produksi yang dihasilkan. Luas lahan pemilik lahan akan
mempengaruhi efisien atau tidaknya usahatani, karena erat hubungan dengan biaya
yang dikeluarkan dan produksi yang diterima. Semakin luas lahan dan biaya produksi
yang dikeluarkan biasanya tidak seimbang dengan produksi yang diperoleh. Adapun
luas lahan kelapa sawit dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6. Luas Lahan Pemilik Lahan yang Bermitra dengan PT. Sultra Prima Lestari
di Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara.
No Luas Lahan (Ha) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 1,2 – 7,2 22 64,71
2 8,2 – 14,2 7 20,59
3 15,2 – 21,2 - -
4 22,2 – 28,2 2 5,88
5 29,2 – 35,2 1 2,94
6 36,2 – 42,2 1 2,94
7 43,2 – 49,2 - -
8 50,2 -56,2 - -
9 57,2 – 63,2 - -
10 64,2 – 70,2 1 2,94
Jumlah 34 100,00
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021
Tabel 6 menunjukkan bahwa luas lahan pemilik lahan yang bermitra dengan
PT. Sultra Prima Lestari, yang paling banyak berada pada luas 1,2 – 7,2 Ha dengan
27
jumlah 22 orang dengan persentase 64,71%. Menurut soekartawi (2002) luas lahan
pertanian akan mempengaruhi skala usaha dan skala usaha ini pada akhirnya akan
mempengaruhi jumlah produksi petani, semakin luas lahan semakin besar pula hasil
produksi yang diperoleh petani. Akan tetapi, jika petani tidak dapat memanfaatkan
luas lahan tersebut maka semakin luas lahan tidak menjamin pendapatan petani
meningkat.
5.2 Pola Kemitraan Antara Pemilik Lahan dengan PT. Sultra Prima Lestari
Kemitraan merupakan strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih
dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling
Menurut erizka permatasari 2021, dalam pola kemitraan bagi hasil para pihak
yang bermitra dengan pola bagi hasil memberikan kontribusi sesuai dengan
kemampuan dan sumber daya yang dimiliki serta disepakati kedua belah pihak yang
bermitra. Adapun besar pembagian keuntungan yang diterima atau kerugian yang
pemilik lahan responden, maka didapatkan pola kemitraan yang terjadi antara pemilik
lahan dengan PT. Sultra Prima Lestari adalah pola kemitraan Kerjasama bagi hasil
(KBH) merupakan pola hubungan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan dan
28
pengadaan sarana produksi untuk membudidayakan komoditas kelapa sawit.
sesuai perjanjian yang telah disepakati dalam perjanjian kerjasama dengan diikat oleh
kemitraan antara pemilik lahan dan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini :
Tabel 7. Uraian Kegiatan Kemitraan Antara Pemilik Lahan dengan PT. Sultra Prima
Lestari di Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara.
No Uraian Kegiatan Pemilik Lahan Perusahaan Keterangan
1. Penyediaan Lahan √ _ _
lahan dan pihak perusahaan dengan bentuk kerja sama yang dilakukan oleh pemilik
lahan dan pihak perusahaan antara lain, penyediaan lahan, modal, tenaga kerja, bagi
29
Penyediaan lahan yang disediakan pemilik lahan, dan dikelola perusahaan
perusahaan dan tanaman yang tumbuh dalam lahan tanpa meminta ganti rugi apapun
Pemilik lahan dan perusahaan setuju dan sepakat bahwa modal biaya investasi
untuk pembangunan kebun adalah sebesar Rp. 35.000.000,- per hektar dimana
pemilik lahan menanggung biaya tersebut sebesar 40% Rp. 14.000.000,- per hektar
dan perusahaan menanggung biaya sebesar 60% Rp. 21.000.000,- per hektar. Modal
dengan cara memotong hasil produksi. Masa pelunasan biaya investasi adalah sesuai
dengan hasil produksi kebun dan akan dimonitor serta dihitung sisa hutang masing-
Bagi hasil yang disepakati pemilik lahan dan pihak perusahaan adalah 40%
5 tahun).
30
2. Setelah menghasilkan produksi di sepakati pula, bahwa biaya pemeliharaan
dasarnya, pola dan sistem pembayaran dalam proses kemitraan antara pemilik lahan
dan pihak perusahaan yang diterima masyarakat 3 kali dalam setahun. Pencairan dana
umumnya dilakukan pertriwulan yaitu 3 bulan sekali. Dalam proses penyerahan uang
terdapat syarat dan kondisi perjanjian yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak,
syarat dan kondisi perjanjian yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak tercantum
dalam surat perjanjian kontrak kemitraan. Berikut adalah syarat dan kondisi
perjanjian pemilik lahan dan perusahaan dalam kegiatan kemitraan yang berlangsung
tanaman yang tumbuh diatasnya tanpa ganti rugi apapun kepada pihak
31
kedua. Dari seluruh luas lahan yang diserahkan, pengelolaannya dilakukan
2. Dari luas lahan pihak pertama yang diserahkan, 60% (enam puluh persen)
digunakan untuk kepentingan pihak kedua dan yang 40% (empat puluh
kelapa sawit selama satu siklus produksi kelapa sawit (+/- 30 tahun_.
3. Lahan yang diserahkan oleh pihak pertama kepada pihak kedua tidak
dalam sengketa ataupun tidak dijaminkan kepada pihak lain serta memiliki
sawit (± 30 tahun).
5. Apabila terjadi jual beli lahan atau perubahan kepemilikan atas lahan yang
telah diserahkan yang dilakukan oleh salah satu pihak kepada pihak lain,
maka perjanjian ini tetap berlaku dan mengikat kedua belah pihak.
6. Pihak kedua wajib membangun pabrik kelapa sawit dan mengolah buah
sawit (TBS).
32
5.3 Biaya Perkebunan Kelapa Sawit
Biaya usahatani kelapa sawit yang dibebankan oleh PT. Sultra Prima Lestari
yang dimaksud disini adalah biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi TBS
(Tandan Buah Segar), sedangkan biaya investasi yang dibebankan perusahaan kepada
pemilik lahan adalah sebesar Rp.11.517.177, biaya investasi yang dimaksud disini
adalah pembibitan, tanaman awal panen dan biaya pembangunan kebun sampai
tanaman produksi, adapun biaya operasional yang dimaksud yaitu biaya yang akan
dipotong pertiap bulan sebesar 40%, biaya operasional yang termasuk seperti gaji
33
5.4 Penerimaan Perkebunan Kelapa Sawit
merupakan perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Dari hasil,
penelitian ini, dapat dilihat penerimaan pemilik lahan kelapa sawit selama satu tahun.
sawit 40.746 kg, dimana produksi kelapa sawit menurun yang disebabkan oleh umur
tanaman kelapa sawit yang sudah tua sedangkan harga jual Rp. 1.161/kg, jadi rata-
rata penerimaan yang diperoleh pemilik lahan yaitu sebesar Rp. 47.306.106/tahun.
Hasil rata-rata produksi dalam panen 1Ha di panen 3 kali dalam 1 bulan, dalam 1
tahun kurang lebih 36 kali panen tiap 1Ha kebun kelapa sawit. Jumlah produksi dan
harga jual produksi mempengaruhi tingkat penerimaan yang diperoleh pemilik lahan
dalam kerja sama dengan PT. Sultra Prima Lestari, semakin besar jumlah produksi
yang diperoleh dan dikalikan dengan nilai jual yang tinggi maka penerimaan yang
diterima oleh pemilik lahan semakin besar. Sebaliknya semakin rendah jumlah
34
5.5 Pendapatan Pemilik Lahan Kelapa Sawit yang Melakukan Kemitraan
total (PrT) dan biaya-biaya (B). analisis pendapatan berfungsi untuk mengukur
berhasil tidaknya suatu kegiatan usaha, menentukan komponen utama pendapatan dan
apakah komponen itu masih dapat ditingkatkan atau tidak. Kegiatan usaha dikatakan
sarana produksi. Analisis usaha tersebut merupakan keterangan yang rinci tentang
Kemitraan pada dasarnya adalah kerja sama antara dua belah pihak atau lebih
kemitraan tersebut adalah memberikan dampak positif terhadap pihak yang bermitra
kelompok mitra. Kemitraan antara pemilik lahan dengan PT. Sultra Prima Lestari di
Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara merupakan salah satu kerja sama
yang terjalin antara pemilik lahan dengan lembaga mitra yang menerapkan prinsip
lebih untuk pemilik lahan, karena pada dasarnya pemilik lahan tidak bisa mengelolah
35
sendiri lahan yang mereka mitrakan karena lahan tersebut rawa yang sampai di
pinggang orang dewasa, yang pada akhirnya pemilik lahan mitrakan ke perusahaan.
Kabupaten Konawe Utara pada musim tanam tahun 2020. Pendapatan adalah
penerimaan atau pendapatan bersih yang dikurangi dengan total biaya produksi atau
Kg dengan harga jual sebesar Rp.1.161/Kg dapat dilihat pada (lampiran 74), sehingga
jumlah biaya operasional yang dikeluarkan oleh pemilik lahan dan perusahaan yaitu
diperoleh pemilik lahan dan perusahaan dikurangi dengan total biaya sebesar
sebesar Rp.16.866.487/tahun dari sini bagian pemilik lahan adalah 40% atau sebesar
Bisa dilihat pada penjelasan diatas bahwa pendapatan yang diterima oleh
36
sebesar Rp.16.866.487/tahun, dengan pendapatan yang di dapatkan di kali dengan
karena banyaknya biaya pengeluaran terlalu besar yang dikeluarkan pemilik lahan
dan perusahaan. Pemilik lahan bekerja sama dengan perusahaan di karenakan lahan
yang mereka miliki tidak bisa dikelolah sendiri dan kondisi pada saat itu lahan rawa
menggunakan alat berat. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan dilakukan oleh
Affan Jasuli (2014) yaitu, Analisis Pola Kemitraan Petani Kapas Dengan PT.
selama budidaya hingga pasca panen dengan tujuan kapas yang dihasilkan berkualitas
baik dan produksinya lumayan tinggi, sehingga dengan produksi yang tinggi maka
37
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Pemilik Lahan Dengan PT. Sultra Prima Lestari Dalam Meningkatkan Pendapatan
1. Pola kemitraan yang terjadi antara PT. Sultra Prima Lestari dengan pemilik lahan
reponden adalah pola mitra Kerjasama bagi hasil (KBH) merupakan pola
hubungan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan dan pemilik lahan untuk
2. Pendapatan petani pemilik lahan yang bermitra dengan PT. Sultra Prima Lestari
6.2 Saran
diberikan
bertambah.
penelitian lebih lanjut mengenai pola kemitraan antara pemilik lahan dengan
perusahaan lainnya.
39
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Y., Y. Erma. Widyastuti, I. Satyawibawa dan R. Hartono. 2005. Kelapa Sawit.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Hafsah, Moh. Jafar. 2000. Kemitraan Usaha. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Liptan, 2000. Kemitraan Usaha. No: 03/2000 seri: EK/PAATP/AF Agdex: 890.
Notoatmojo, 2003. Pengertian, Tujuan dan Manfaat Kemitraan. Menurut Para Ahli.
40
Pahan, I. 2010. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Managemen Agribisnis dari Hulu
hingga Hilir. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sulistyani, 2004. Pola Kemitraan. Usaha Kecil & Besar. Yogyakarta: Gava Media
Soekartawi, 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Teori dan Aplikasi. Edisi
Revisi. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Soekartawi. 2005. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Jakarta. Raja Grafindo persada.
Undang-undang RI No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
(2008).
41
L
A
42
N
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
No Urur Responden :
Tanggal Wawancara :
Nama Pewawancara :
1. Keterangan Lokasi
1. Provinsi : Sulawesi Tenggara
2. Kabupaten : Konawe Utara
3. Kecamatan : Andowia
2. Karakteristik Responden
1. Nama Responden :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Status Pernikahan : ( ) Menikah
( ) Belum Menikah
( ) Cerai (Duda/Janda)
43
( ) bekerja ( ) tidak bekerja
Daftar pertanyaan
Biaya
44
2. Biaya tetap
a. Penyusutan alat
No Jenis alat Jumlah unit Nilai awal Nilai akhir Lama pemakaian
(Rp) (Rp)
1
b. Pengeluaran lain-lain
a. Pajak : Rp………/Tahun
3. Biaya variabel
a. Penggunaan pupuk
No Jenis pupuk Volume Harga (Kg) Total harga (Rp)
1.
b. Jenis pestisida
No Jenis pestisida Botol/Liter Harga(Kg) Total harga (Rp)
1.
Jumlah
c. Tenaga kerja
No Uraian kegiatan Jumlah Waktu Upah kerja Jumlah
orang kerja (hari) upah (Rp)
1.
Penerimaan
Usahatani kelapa sawit
Musim tanam Jumlah (Kg) Harga (Kg) Nilai (Rp)
Musim panen
45
Lampiran 2. Peta Lokasi Tempat Penelitian
46
Lampiran 3. Identitas Pemilik Lahan Responden Usahatani Kelapa Sawit yang
Bermitra dengan PT. Sultra Prima Lestari di Kecamatan Andowia
Kabupaten Konawe Utara.
47
21 Iwan 59 SMP 9 Tahun 1,5 1 Orang Mitra
Ha
22 Suboha 59 SMA 9 Tahun 2 Ha 6 Orang Mitra
23 Nais 48 S2 10 Tahun 23 Ha 4 Orang Mitra
24 Puslana 54 S1 12 Tahun 3 Ha 4 Orang Mitra
25 Imran 48 SMP 10 Tahun 3 Ha 5 Orang Mitra
26 Suparto 42 SMA 16 Tahun 10 Ha 3 Orang Mitra
27 Asmin 42 S2 16 Tahun 4 Ha 2 Orang Mitra
28 Haspun 44 SMA 16 Tahun 8 Ha 4 Orang Mitra
29 Hasim 45 SD 16 Tahun 10 Ha 3 Orang Mitra
30 Musrim 34 S1 9 Tahun 2,5 3 Orang Mitra
Ha
31 Hartina 66 SD 16 Tahun 9,60 2 Orang Mitra
32 Anhar 70 SMA 16 Tahun 64 Ha 1 Orang Mitra
48
49
Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian
75
Gambar 3. Wawancara Dengan Pemilik Lahan Kelapa Sawit
76
Gambar 5. Wawancara Dengan Pemilik Lahan Kelapa Sawit
77
Gambar 7. Wawancara Dengan Pemilik Lahan Kelapa Sawit
78
Lampiran 17. Surat Izin Penelitian
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
RIWAYAT HIDUP
2014, kemudian melanjutkan studi di SMAN 14 Makassar lulus pada tahun 2017.
Dengan tahun yang sama, penulis lulus seleksi masuk Program Studi Agribisnis
PT. Pp London Sumatra Indonesia TBK dan kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di
Bulukumba.
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas
Pertanian Jurusan Agribisnis, penulis menyusun skripsi dengan judul : Analisis Pola
Kemitraan Antara Pemilik Lahan dengan PT. Sultra Prima Lestari Dalam
Konawe Utara.
95