DOSEN PENGAMPU
Widya Juli Astria,M.Pd
DISUSUN OLEH
MITRA REFLIA
PRINANDA TITO
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Penelian RESEARCH
AND DEVELOPMENT ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan dari makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Research in Language
Teaching. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang
hal-hal yang berkaitan dengan Penelitian Kualitatif bagi penulis dan pembaca.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Widya Juli Astria, M.Pd, selaku
Dosen Mata Kuliah Research in Language Teaching yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang
dipelajari. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, didapatlah beberapa rumusan
masalah, yaitu:
1. Apakah pengertian dan maksud dari Metode Penelitian R&D?
2. Seperti apakah konsep dan pentingnya Metode Penelitian dan
Pengembangan (R&D) ?
3. Bagaimana langkah-langkah dari Metode Penelitian R&D?
4. Bagaimana penyusunan laporan Metode Penelitian R&D?
5. Apa kelebihan dan kekurangan Metode Penelitian dan Pengembangan?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, didapat tujuan pembahasan yaitu
1. Mengetahui apa itu Metode Penelitian dan Pengembangan atau R & D
2. Memahami konsep dan pentingnya Metode Penelitian dan Pengembangan
atau R & D
3. Mengetahui dan memahami langkah-langkah dari Metode R & D
4. Mengetahui cara penyusunan laporan untuk Metode Penelitian R & D
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Metode Penelitian dan
Pengembangan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
berkenaan dengan fenomena-fenomena yang bersifat fundamental, serta praktik-
praktik pendidikan. Penelitian fenomena-fenomena yang bersifat fundamental
pendidikan dilakukan melalui penelitian dasar (basic research), sedangkan
penelitian tentang praktik pendidikan dilakukan melalui penelitian terapan (applied
research).
Metode penelitian dan pengembangan merupakan penghubung atau pemutus
kesenjangan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Sering dihadapi
adanya kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoritis dengan
penelitian yang bersifat praktis. Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau
disambungkan dengan penelitian dan pengembangan.
Suatu produk yang baik akan dihasilkan apakah itu perangkat keras atau
perangkat lunak, memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik
tersebut merupakan perpaduan dari sejumlah konsep, prinsip, asumsi, hipotesis,
prosedur berkenaan dengan hal yang telah ditemukan atau dihasilkan dari penelitian
dasar. Misalnya karakteristik dari discovery learningmerupakan hasil temuan dari
penelitian dasar yang menyatakan bahwa discovery learning bertolak dari asumsi
bahwa siswa mempunyai potensi, kekuatan, dan kemampuan untuk belajar sendiri.
Pembelajaran ini juga bertolak dari asumsi bahwa discovery learning bisa
dilakukan oleh semua siswa dan pada semua mata pelajaran. Discovery learning
juga bertolak dari hipotesis bahwa belajar yang menekankan aktivitas siswa lebih
berhasil dibandingkan dengan hanya menekankan aktivitas guru, dikarenakan
belajar yang menekankan aktivitas siswa lebih membangkitkan motivasi beajar,
kemampuan berpikir tingkat tinggi, kreativitas, kemandirian, dan lainnya.
Berdasarkan karakteristik-karakteristik tersebut, model pembelajaran discovery
dalam mata pelajaran dan jenjang pendidikan tertentu dikembangkan melalui
penelitian dan pengembangan. Hasil dari pengembangan tersebut berupa
pembelajaran discovery diterapkan dalam praktik pendidikan di sekolah. Penerapan
dari produk-produk penelitian dan pengembangan diteliti dengan menggunakan
penelitian terapan. Dengan demikian, ketiga jenis penelitian ini saling terkait dan
saling mendukung satu sama lain. Kemajuan-kemajuan di dalam pendidikan dan
kurikulum pembelajaran sangat didukung oleh hasil-hasil penelitian dari ketiga
4
jenis penelitian ini. Penelitian dasar mengembangkan konsep-konsep, prinsip-
prinsip, teori-teori. Peneletian dan pengembangan mengambangkan model-model
proses, bahan, sarana-fasilitas, dan penelitian terapan mengembangkan praktik
pelaksanaan pendidikan dan kurikulum pembelajaran.
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa metode yang
digunakan, yaitu metode: deskriptif, evaluatif, dan eksperimental. Metode
penelitian deskriptif digunakan dala penelitian awal untuk menghimpun data
tentang kondisi yang ada. Kondisi tersebut mencakup: (1) kondisi produk-produk
yang telah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar untuk produk yang
akan dikembangkan, (2) kondisi pihak pengguna, seperti sekolah, guru, kepala
sekolah, siswa, serta pengguna lainnya, (3) kondisi faktor-faktor pendukung dan
penghambat pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan dihasilkan,
mencakup unsur manusia, sarana-prasarana, biaya, pengelolaan, dan lingkungan.
Metode evaluatif, digunakan untuk mengevaluasi proses uji oba
pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian uji coba,
dan setiap kegiatan uji coba diadakan evaluasi hasil maupun evaluasi proses.
Berdasarkan temuan-temuan hasil uji coba diadakan penyempurnaan-
penyempurnaan.
Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang
dihasilkan. Walaupun dalam tahap uji coba telah ada evaluasi (pengukuran), tetapi
pengkuran tersebut masih dalam rangka pengembangan produk, belum ada
kelompok pembanding. Dalam eksperimen telah diadakan pengukuran selain pada
kelompok eksperimen juga pada kelompok pembanding atau kelompok kontrol.
Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan secara random.
Pembandingan hasil dari kedua kelompok tersebut menunjukkan keampuhan dari
produk yang dihasilkan.
Strategi penelitian dan pengembangan banyak digunakan dalam teknologi
pembalajaran yang sekarang lebih difokuskan pada sistem pembelajaran. Strategi
ini banyak digunakan untuk mengembangkan model-model, desain atau
perencanaan pembelajaran, proses atau pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
pembelajaran dan model-model program pembelajaran. Penelitian dan
5
pengembangan juga banyak digunakan untuk mengembangkan bahan ajar, media
pembelajaran serta manajemen pembelajaran.
6
7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan.
8. Uji pelaksanaan lapangan.
9. Penyempurnaan produk akhir.
10. Diseminasi dan implementasi.
Penjelasan lebih rinci dari tiap tahapan dapat diikuti dalam uraian
berikut.
1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information
collecting). Meliputi pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian
dalam skala kecil.
a. Pengukuran Kebutuhan (need assessment)
Produk yang dikembangkan dalam pendidikan dapat berupa
perangkat keras seperti alat bantu pembelajaran, buku, modul atau
paket belajar, dan lain-lain, atau perangkat lunak seperti program-
program pendidikan dan pembelajaran, model-model pendidikan,
kurikulum, implementasi, evaluasi, instrumen pengukuran, dan
lain-lain. Beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam
memilih produk yang akan dikembangkan.
1) Apakah produk yang akan dibuat penting untuk bidang
pendidikan?
2) Apakah produk yang akan dikembangkan memiliki nilai ilmu,
keindahan dan kepraktisan?
3) Apakah para pengembang memiliki pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman dalam mengembangkan produk
ini?
4) Dapatkah produk tersebut dikembangkan dalam jangka waktu
yang tersedia?
7
digunakan. Dengan demikian produk yang akan dikembangkan
hendaknya yang akan memberikan sumbangan bagi peningkatan mutu
pendidikan, kurikulum dan pembelajaran.
b. Studi Literatur
Untuk mengembangkan suatu produk pendidikan diperlukan
studi literatur. Studi ini ditujukan untuk menemukan konsep-
konsep atau landasan-landasan teoritis yang memperkuat suatu
produk. Produk pendidikan terutama produk yang berbentuk
model, program, sistem, pendekatan, software dan sejenisnya
memiliki dasar-dasar konsep atau teori tertentu. Untuk menggali
konsep-konsep atau teori yang mendukung suatu produk perlu
dilakukan kajian literatur secara intensif. Melalui studi literatur
juga dikaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan,
kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan atau
diimplementasikan secara optimal, serta keunggulan dan
keterbatasannya. Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui
langkah-langkah yang paling tepat dalam pengembangan produk
tersebut.
8
dasar-dasar kongkrit bagi pengembangan suatu produk. Kedua
hasil studi tersebut masih perlu dilengkapi dengan penelitian
langsung ke lapangan, bagaimana hal yang akan diproduksi itu
dilaksanakan.
2. Perencanaan
Berpegang pada hasil dari studi literatur, pengukuran dan
pemngumpulan data kebutuhan dan penelitoan dalam skala kecil, dapat
disusun rencana pengembangan produk. Perencanaan ini meliputi
rancangan produk yang akan dihasilkan, serta proses
pengembangannya.
Rancangan produk yang akan dikembangkan minimal mencakup:
(1) tujuan dari penggunaan produk, (2) siapa pengguna dari produk
tersebut, (3) deskripsi dari komponen-komponen produk tersebut, dan
(3) deskripsi dari komponen-komponen produk dan penggunaannya.
Tujuan pengguna produk perlu dirumuskan sejelas dan sekongkrit
mungkin. Dalam teknologi instruksional tujuan dirumuskan dalam
bentuk objektif yang menggambarkan perilaku-perilaku yang bisa
diamati atau diukur.
Dalam merumuskan pengguna produk disebutkan siapa subjek
pengguna produk tersebut. Di samping subjeknya juga perlu dijelaskan
spesifikasinya, seperti latar belakang pendidikan, jabatan atau
kepangkatan, tugas dan peranannya, pengalaman, tugas-tugas non
struktural yang diembannya, dll.
Hal selanjutnya yang perlu dirumuskan adalah komponen-
komponen produk. Produk pendidikan yang berbentuk paket pelatihan
mencakup rumusan tentang: tujuan pelatihan, materi pelatihan, proses
pembelajaran dan media pembelajaran, tugas dan evaluasi hasil
pembelajaran, serta sumber-sumber belajar yang digunakan baik dalam
bentuk buku, maupun sumber yang ada di masyarakat.
9
Dalam proses pengembangan produk yang akan dihasilkan, perlu
dirumuskan lebih rinci, mulai dari penentuan produk, penyusunan draf
atau produk awal, uji coba draf/produk awal di lapangan,
penyempurnaan draf, uji coba draf yang sudah disempurnakan,
pengujian produk akhir, sampai dengan distribusi dan diseminasi
produk yang dihasilkan.
Kegiatan selanjutnya adalah merencanakn subjek uji coba dan
lokasi uji coba, baik untuk uji coba awal, uji coba lebih luas maupun
pengujian produk akhir. Karena produk yang akan dihasilkan adalah
produk standar, maka jumlah subjek yang terlibat dan lingkup lokasi
penelitian dan pengembangan harus representatif unyuk populasi
nasiaonal, propinsi atau kota/kabupaten.
Hal yang tidak kalah pentingnya dalam perenanaan pengembangan
adalah perhitungan biaya, orang-orang yang akan membantu dan
berpartisipasi dalam pelaksanaan pengembangan, alat dan bahan yang
diperlukan serta perkiraan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
semua kegiatan penelitian dan pengembangan.
Untuk pelaksanaan uji coba hal yang perlu direncanakan dengan
seksama adalah instrumen-instrumen yang diperlukan selama uji coba
pengembangan dan pengujian, baik instumen untuk pengamtan maupun
pengukuran hasil. Untuk pengolahan dan pelaporan hasil yang
diperlukan adalah teknik-teknik analisis hasil pengamatan dan
pengukuran serta bentuk-bentuk sajian hasil pengolahan seperti grafik,
profil, tabel, deskripsi, naratif, dan lain-lain.
10
Hasil penelitian dalam lingkup terbatas memberikan gambaran tentang
bahan dasar dan/atau produk-produk sejenis yang telah digunakan,
pelaksanaan produk yang ada, dan kemungkinan faktor-faktor yang
akan mendukung dan menghambat penggunaan produk yang akan
dikembangkan. Sosok atau bangun produk tersebut masih merupakan
produk awal, bersifat tentatif yang akan disempurnakan melalui
serentetan kegiatan uji coba.
Meskipun masih merupakan produk awal, bersifat draf kasar, tetapi
sudah disusun selengkap dan sesempurna mungkin. Draf atau produk
awal dikembangkan oleh para pengembang bekerja sama atau dengan
bantuan para ahli atau orang-orang yang punya keterampialn yang
dibutuhkan. Sebelum diuji cobakan di lapangan diperlukan evaluasi
atau “uji coba di atas meja” (desk try out atau desk evaluation).
Uji coba atau evaluasi ini semata-mata bersifat perkiraan atau
judgement berdasarkan analisis dan pertimbangan logika dari para
pengembangan dan para ahli. Uji coba atau evaluasi oleh para ahli juga
diperlukan untuk melihat kelayakan produk secara lebih makro. Uji
coba lapanagan akan mendapatkan kelayakan secara mikro, kasus demi
kasus untuk kemudian ditarik kesimpulan secara umum atau
digeneralisasikan.
11
tersebut pengembang pertama-tama menjelaskan tujuan umum
pelatihan, langkah-langkah umum yang akan dilakukan serta beberapa
hal pokok yang perlu mendapat perhatian. Setelah itu para peserta diber
kesempatan untuk membaca hasil dari pengembang (paket 1) dan
pengembang memberi penjelasan jika ada hal yang belum dipahami.
Yang sangat penting dalam kegiatan ini adalah para peserta
memberikan masukan komentar, kritik, dan saran untuk
penyempurnaan paket latihan yang kemudian didiskusikan kembali,
dicari kesimpulannya oleh para peserta dan para pengembang bagi
penyempurnaan paket latihan.
Hasil diskusi tersebut dibahas kembali oleh para pengembang.
Paket latihan tersebut yang telah disempurnakan, diberikan kembali
kepada subjek uji coba untuk dilaksanakan.
Langkah selanjutnya guru-guru peserta latihan uji coba
melaksanakan apa yang dirancang dalam paket latihan di kelas masing-
masing. Sebelum pelaksanaan pembelajaran guru terlebih dulu
membuat rencana pembelajaran atau merevisi perencanaan
pembelajaran yang telah ada disesuaikan apa yang dituntut dalam paket
pelatihan.
Selama pembelajaran berlangsung, para pengembang melukakan
pengamatan secara intensif. Pengembang mencatat hal-hal penting
berkenaan dengan respon siswa terhadap apa yang dilakukan dan
disampaikan guru. Pengamatan dilakukan dengan pendekatan kualitatif
(pencatatan deskriptif-naratif) dengan format yang telah disediakan.
Setelah guru mengajar dalam satu atau beberapa pertemuan, di luar
jam pelajaran guru dan para pengembang mengadakan pertemuan untuk
membahas hasil pengamatan yang perlu mendapatkan klarifikasi dan
penyempurnaan. Berdasarkan hasil diskusi itu guru membuat atau
menyempurnakan persiapan mengajar untuk pertemuan selanjutnya.
Selesai melaksanakan satu paket latihan (keterampilan mengajar) guru
membuat persiapan dan melaksanakan pembelajran (keterampilan
12
mengajar) yang lain dengan topik dan bahasan yang lain lagi.
Selanjutnya uji coba lagi dan dilakukan lagi proses pengamatan oleh
para pengembang, dan dilakukan penyempurnaan paket latihan. Begitu
seterusnya sampai produk paket-paket latihan (keterampilan mengajar)
selesai disempurnakan.
13
menggunakan produk itu. Dalam penilitian disebutnya tidak ada unsur
kematangan.
Dalam pengujian ini juga sebaiknya digunakan kelompok kontrol,
yaitu sekolah-sekolah dan guru-guru yang memiliki karakteristik dan
kemampuan yang sama (random), minimal berpasangan (matching)
dengan kelompok pengujian atau kelompok eksperimen. Kegiatan pada
tahap ketiga ini memang ditujukan untuk menguji dampak dari
penggunaan keterampilan mengajar terhadap pengethuan dan
keterampilan siswa.
Pengujian ini dilaksanakan dalam bentuk desain eksperimen. Model
desain yang digunakan adalah “The Randomized Preteset-Posttest
Control Group Design” merupakan desain eksperimen murni karena
kedua kelompok eksperimen dirandom. Atau minimal menggunakan
desain “The Mathcing Only Pretest-Posttest Control Group Design”
desain ini termasuk ke dalam eksperimen kuasi, karena kedua
kelompok desain hanya dipasangkan.
Dalam pelaksanaannya kedua kelompok baik yang menggunakan
desain pertama maupun kedua, diberi pretest. Kemudian kelompok
eksperimen belajar dengan menggunakan pendekatan keterampilan
mengajar, sedangkan kelompok kontrol menggunakan pendekatan
biasa. Setelai selesai mempelajari semua pokok bahasan kemudian
kedua kelompok diberi post test. Hasil yang dibandingkan: antara hasil
pretest dan post test pada kelompok eksperimen, pretest-posttest
kelompok kontrol. Pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
serta post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Perbedaan yang signifikan antara pre test dan post test menunjukkan
keberartian hasil belajar, perbedaan signifikan antara hasil post test
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan pengaruh
penggunaan keterampilan mengajar.
14
Setelah dihasilkan suatu produk final yang sudah teruji
keampuhannya, langkah selanjutnya adalah diseminasi, implementasi
dan institusionalisasi. Diseminasi merupakan langkah untuk
mensosialisasikan dan menyebarkan hasil. Diseminasi produk-produk
yang dikembangkan oleh lembaga-lembaga dibawah Departemen
Pendidikan Nasional sangat mudah. Dengan legalisasi dan instruksi
dari Menteri, Dirjen atau minimal Direktur, maka suatu produk dalam
tempo yang singkat bisa didiseminasikan ke Dinas-dinas Pendidikan
dan ke sekolah-sekolah untuk kemudian diimplementasikan dan
diinstitusionalisasikan.
15
2.4 Sistematika Penyusunan Laporan Metode Penelitian dan Pengembangan
Halaman Judul
Abstrak
Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAUJUAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Lagkah-langkah Penelitian
B. Metode Penelitian Tahap I
1. Populasi Sampel Sumber Data
2. Teknik Pengumpulan Data
3. Instrument Penelitian
4. Analisis Data
5. Perencanaan Desain Produk
6. Validasi Desain
C. Metode Penelitian Tahap II
1. Model Rancangan Eksperimen Untuk Menguji Produk Rancangan
2. Populasi dan Sampel
3. Teknik Pengumpulan Data
4. Instrument Penelitian
5. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
16
B. Hasil Pengujian Pertama
C. Revisi Produk (Gambaran setelah direvisi dan Penjelasan)
D. Hasil Pengujian Tahap ke II
E. Revisi Produk (Gambaran setelah direvisi dan Penjelasan)
F. Pengujian Tahap ke III (Bila Perlu)
G. Penyempurnaan Produk (Gambaran Terakhir dan Penjelasan)
H. Pengembangan Produk
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN PENGGUNAAN
A. Kesimpulan
B. Saran Penggunaan
Daftar Pustaka
Lampiran Instrumen
Lampiran Data
Lampiran Produk yang Dihasilkan
2.5.1 Kelebihan
2. Pendekatan R & D akan selalu mendorong proses inovasi produk/ model yang
tiada henti / memiliki nilai suistanibility yang cukup baik sehingga diharapkan
akan ditemukan produk-produk / model-model yang selalu actual sesuai dengan
tuntutan kekinian
4. Metode penelitian yang ada dalam R & D cukup komprehensif , mulai dari
metode deskriptif, evaluatif, dan eksperimen.
17
2.5.2 Kekurangan
2. Pendekatan R&D dapat dikatakan sebagai penelitian “here and now”, penelitian
ini tidak mampu digeneralisasikan secara utuh, karena pada dasarnya penelitian ini
pemodelannya pada sampel bukan pada populasi.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Para pembaca yang budiman, di penghujung tulisan ini kami berharap semoga
kita semua mampu menjaga dan mengamalkan perintah-perintah agama yang
terkandung di dalamnya sehingga kita bias menjadi orang-orang yang beruntung
dan mendapat petunjuk-Nya. Semoga pembaca yang budiman tidak puas akan hasil
makalah ini dan dapat menindaklanjutinya.
19
DAFTAR PUSTAKA
20