Disusun Oleh:
Nama : Rahmiyanti
Nim : 0601182084
Kelas : IP - I
Dosen Pengampu:
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
penulis mampu menyelesaikan critical jurnal review Komunikasi Ilmiah
Penyusunan critical jurnal review ini penulis menyadari bahwa kelancaran penulisan
critical jurnal review adalah berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
kelancaran penulisan critical jurnal review ini.
Dalam penulisan critical jurnal review ini, penulis telah berusaha menyajikan yang
terbaik. Penulis berharap agar critical jurnal review ini dapat memberikan informasi serta
mempunyai nilai manfaat bagi semua pihak.
Tentu saja makalah ini mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan critical jurnal review ini.
Penulis,
Rahmiyanti
BAB I
PENDAHULUAN
2. Jurnal Pembanding
Judul Jurnal : Curated and crowd-sourced metadata standards, database
Jumlah Halaman :8
Proses komunikasi ilmiah pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan antara
komunikan dan komunikator pada tataran tradisi akademik ilmiah yang melibatkan
berbagai sub komponen mulai dari pencipta informasi (ilmuwan, pengarang, inventor)
kepada pengguna informasi. Komunikasi ilmiah juga melibatkan berbagai komponen
pendukung semacam penerbit, penjual, agen dan took buku, organisasi, perpustakaan,
pusat dokumentasi, dan dukungan teknologi informasi. Dengan demikian, infrastruktur
informasi berupa koleksi digital perpustakaan menjadi hal yang tidak bisa diabaikan.
Lembaga perpustakaan dan pusat dokumentasi mutlak menjadi katalis dalam proses
komunikasi ilmiah. Perpustakaan sebagai lembaga yang menjadi penyedia sumber
informasi ilmiah, harus mampu mengoptimalkan fungsinya untuk mendukung kegiatan
riset. Tidak berfungsinya perpustakaan dalam memaksimalkan fungsi riset akan
menyebabkan proses komunikasi ilmiah menjadi tidak efektif. Perpustakaan dan pusat
dokumentasi harus mampu menjadi garda terdepan dalam diseminasi berbagai media
komunikasi ilmiah baik tekstual dan elektronik agar optimal dimanfaatkan para peneliti.
Perpustakaan akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam komunikasi ilmiah.
2.2 Intisari Jurnal Pembanding
BioSharing (http://www.biosharing.org) adalah portal tiga pendaftar yang terhubung
secara manual dan dapat dicari. Sumber daya ini mencakup standar (terminologi, format
dan model, dan pedoman pelaporan), database, dan kebijakan data dalam ilmu hayat,
yang secara luas mencakup ilmu biologi, lingkungan, dan biomedis. Diluncurkan pada
tahun 2011 dan dibangun oleh tim inti yang sama dengan portal MIBBI yang sukses,
BioSharing memanfaatkan kurasi komunitas untuk menyusun dan referensi silang sumber
daya di seluruh ilmu hayat dari seluruh dunia. BioSharing membuat sumber daya ini
dapat ditemukan dan diakses (inti dari prinsip FAIR). Setiap catatan dirancang untuk
saling terkait, memberikan deskripsi rinci tidak hanya pada sumber daya itu sendiri, tetapi
juga pada hubungannya dengan infrastruktur ilmu kehidupan lainnya. Melayani berbagai
pemangku kepentingan, BioSharing memupuk komunitas yang berkembang, yang
menawarkan beragam manfaat. Ini adalah sumber daya bagi badan pendanaan dan
penerbit jurnal untuk menavigasi lanskap metadata dari ilmu biologi; sumber daya
pendidikan untuk pustakawan dan penasihat informasi; platform publikasi untuk
pengembang / kurator standar dan database; dan alat penelitian untuk ilmuwan komputer
dan bangku untuk merencanakan pekerjaan mereka. BioSharing bekerja dengan semakin
banyak jurnal dan pendaftar lain, misalnya menghubungkan standar dan database ke
materi dan alat pelatihan. Didorong oleh Dewan Penasihat internasional, basis pengguna
BioSharing telah tumbuh lebih dari 40% (berdasarkan alamat IP unik), pada tahun lalu
berkat keterlibatan yang sukses dengan peneliti, penerbit, pustakawan, pengembang, dan
pemangku kepentingan lainnya melalui beberapa rute, termasuk kelompok kerja bersama
RDA / Force11 dan kolaborasi dengan International Society for Biocuration. Dalam
artikel ini, kami menjelaskan BioSharing, dengan fokus khusus pada kurasi yang
dipimpin oleh komunitas.
BAB III
PEMBAHASAN
PENUTUP
1. Kesimpulan
Jadi kesimpulan yang dapat saya ambil dari Critical Journal Review ini adalah bahwa
kedua jurnal masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Topic yang diangkat
oleh kedua penulis jurnal sudah bagus dan dapat memberikan informasi bagi para
pembaca.
2. Saran
Saya menyadari bahwa CJR yang saya tulis ini terdapat banyak kekurangan dalam segi
tulisan maupun pembahasannya. Maka dari itu saya menerima kritik dan saran dari
teman-teman sekalian. Semoga CJR yang saya tulis ini bisa bermanfaat bagi para
pembaca dalam menambah wawasan tentang filsafat dakwah.
3.