Identitas Nasional
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan
Oleh:
Widya Dhea Aqtari 0105192042
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa.
Karena berkat limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan
critical journal review ini dengan baik. CJR ini dibuat bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Kewarganegaraan .
Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Putri Ani Dalimunthe, M.Pd, I selaku
dosen pengampu mata kuliah Sejarah Asia Tenggara yang telah mengajarkan dan
membimbing mahasiswa/I agar dapat memahami dalam Sejarah Asia Tenggara.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh, karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaikinya.
Akhir kata saya berharap semoga critical journal review ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….....
DAFTAR ISI………………...…………………………………………..…………........
BAB I. PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CJR ………………….…………..……………...…...
B. Tujuan penulisan CJR ……………………………..……………………...…….
C. Manfaat CJR………...……………………………..………….…………………..
D. Identitas Jurnal yang direview……………………...……………………...……
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, penulis membuat Critical jurnal Review ini untuk mempermudah pembaca
dalam memilih buku referensi dan lebih mempermudah dalam memahami buku terkhusus pada
sejarah hukum terdahulu. Penulisan karya ilmiah memiliki peranan dan kedudukan yang sangat
penting dan merupakan bagian dari tuntutan formal akademik. Di setiap universitas, termasuk di
Universitas Negeri Sumatera Utara khususnya Fakultas Ilmu Sosial (FIS), penulisan karya
ilmiah dapat berupa bagian dari tugas kuliah yang diberikan dosen kepada mahasiswa, yakni
dalam bentuk esai, anotasi bibliografi, review buku dan artikel ilmiah, atau merupakan salah
satu syarat penyelesaian studi untuk memperoleh gelar sarjana, magister, maupun doktor dalam
bentuk skripsi, tesis, dan disertasi.
B. TUJUAN CJR
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan
Mereview isi jurnal
Melatih individu untuk mengkritik isi jurnal agar berpikir secara kritis
C. MANFAAT CJR
Untuk menambah pengetahuan tentang Kewarganegaraan
Agar mengetahui informasi penting dalam pembahasan dari jurnal tersebut.
Menambah pengetahuan individu dalam berpikir kritis.
D. IDENTITAS JOURNAL
a. Jurnal Utama
b. Jurnal Pembanding
Nomor ISSN :-
BAB II
A. Jurnal Utama
Sebagai bahasa yang berasal dari penduduk yang bukan mayoritas, dapat dikatakan
bahasa Indonesia berkembang dengan baik. Indonesia sendiri bukanlah satu-satunya
bangsa yang dibangun atas dasar keberagaman, khususnya keberagaman bahasa.
Namun, tidak banyak negara di dunia yang berhasil mengangkat salah satu bahasa yang
ada di negaranya menjadi bahasa nasional dan bahasa persatuan dengan mendapatkan
penerimaan yang baik dari masyarakatnya yang bukan penutur bahasa tersebut.
Dalam kajian sosiolinguistik, bahasa tidak semata dilihat sebagai sebuah sistem
bunyi, tetapi juga dilihat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan melekat pada
manusia dan masyarakat. Edward (2009, hlm. 54) menyebut, ada hal lain dari bahasa
selain fungsinya untuk berkomunikasi. Artinya, adanya hubungan lain dalam bahasa
yang menunjukkan adanya hubungan bahasa dengan identitas.
Pada tahun 1930 sampai dengan 1950an, penggunaan bahasa Indonesia adalah
sebuah pilihan politis untuk menunjukan simbol nasionalisme dan perlawanan pada
Belanda (Jati, 2018). Hal ini dilakukan para putra-putri bangsa untuk menunjukan
identitas keindonesiaanya. Walaupun, pada saat itu tidak banyak yang benar-benar fasih
berbicara bahasa Indonesia. Masyarakat yang berasal dari kaum terpelajar jauh lebih
fasih berbahasa Belanda. Kalaupun ada yang bisa menggunakan bahasa Indonesia,
bahasa Indonesia yang dipakai masih sangat terdengar sangat Melayu seperti bahasa
yang digunakan para sastrawan. Meskipun begitu, para putra- putri bangsa saat itu tetap
berusaha berbicar menggunakan bahasa Indonesia untuk menunjukkan bahwa mereka
memiliki identitas berbeda dan bukan bagian dari Belanda.
Menurut Humbolt (Edward, 2009, hlm. 205), bagi sebuah negara, bahasa adalah ruh
sekaligus hal yang paling penting bagi udaya bangsa. Sebagai bangsa yang memiliki
semboyan Bhineka Tungga Ika, Indonesia sadar dengan keberagaman bahasa yang ada.
Hal ini diaplikasikan dengan tidak tergesernya keberadaan bahasa daerah oleh
keberadaan bahasa Indonesia sebagai mana dijamin Undang-Undang RI tentang
pemeliharan bahasa Indonesia.
Melihat mayoritas penduduk Indonesia adalah bilingual, jika dilihat dari penggunaan
bahasanya, dapat dikatakan seorang yang berkebangsaan Indonesia setidaknya akan
memiliki dua buah identitas, yakni identitas suku bangsanya dan identitas nasionalnya.
Untuk itu, penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tentu berperan besar
terhadap pemertahanan identitas nasional bangsa Indonesia.
Dalam hal ini, Indonesia memiliki modal yang baik dalam memupuk rasa
nasionalisme dan memperkuat identitas kebangsaan melalui penggunaan bahasa
Indonesia. Pra pendahulu kita telah mencontohkan teladan utuk meletakkan kepentingan
bangsa diatas kepentingan suku bangsanya. Penutur bahasa Jawa yang jumlahnya jauh
lebih banyak, dengan besar hati menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa baru yang
akan digunakan sebagai bahasa negara di Republik Indonesia. Selain itu, setiap
masyarakat Indonesia sadar atas identitas kesukuannya dan identitasnya sebagai bagian
dari bangsa Indonesia.
B. Jurnal Pembanding
Para mahasiswa PGSD UAD Yogyakarta yang berasal dari luar pulau Jawa merasa
tidak asing berada di lingkungan yang berbeda adat dan budaya, mereka menyatakan
identitas nasional erat kaitannya dengan pengertian bangsa. Bahasa Indonesia yang
merupakan bahasa resmi negara dan menjadi salah satu identitas nasional bangsa
Indonesia sebagai perantara mereka dalam berkomunikasi. Mereka juga menghormati
dan memahami sesama yakni melalui perbedaan suku, adat, ras, dan agama yang
merupakan identitas nasional Indonesia yakni keberagaman (Bhineka Tunggal Ika).
BAB III
PEMBAHASAN
1. Dari segi bahasa kedua jurnal yang saya review sudah menggunakan bahasa
yang baik dan benar sehingga para pembaca dapat dengan mudah memahami isi
dari jurnal tersebut.
2. Dari segi isi kedua jurnal yang saya review memiliki kesamaan dalam
pembahasan yaitu sama-sama membahas tentang bahasa Indonesia sebagai
identitas nasional.
3. Padaa identitas jurnal pembanding tidak terdapat nomor ISSN.
4. Isi pada jurnal utama lebih membahas tentang sejarah bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar masyarakat Indonesia dan merupakan salah satu identitas
nasional. Sedangkan isi jurnal pembanding lebih membahas tentang bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar bagi mahasiswa luar pulau Jawa.
5. Dari jurnal utama tidak terdapat metode penelitian.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Jurnal ini sangat cocok sebagai bahan ajar karena dari pembahasannya yang lengkap
dan bahasa yang mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA