Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JOURNAL REVIEW

ANTROPOLOGI SOSIAL

DOSEN PENGAMPU: Prof.Dr.Ibnu Hajar,M.Si

Disusun Oleh:

Rizki Khairunnisa 1191171001


Nurhasanah 1192171002

PENDIDIKAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-NYA kami masih dapat membuat tugas Critical Journal Review (CJR mata
kuliah Antropologi Sosial ini tepat pada waktunya). Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi
tugas CJR mata kuliah Antropologi sosial. Kami berharap makalah ini menjadi salah satu
referensi bagi pembaca bila mana hendak membandingkan 3 atau lebih isi Journal tentang
materi Antropologi Sosial. Kami juga berterimakasih kepada Prof.Dr.Ibnu Hajar, Msi yang
telah memberikan tugas yang sangat bermanfaat ini.

Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan supaya makalah ini
menjadi lebih baik. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada pembaca atas
perhatiannya.

2
DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG................................................................................................4

B. TUJUAN PENULISAN..............................................................................................4

C. MANFAAT PENULISAN..........................................................................................4

BAB II IDENTITAS JURNAL.....................................................................................5

BAB III RINGKASAI ISI JURNAL ...........................................................................6

BAB IV PEMBAHASAN ..............................................................................................7

BAB V KELEBIHAN DAN KEKURANGAN...........................................................10

BAB VI PENUTUP

A. KESIMPULAN.......................................................................................................11

B. SARAN....................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pentingnya Critical Jurnal Review


Critical jurnal review yang berbentuk makalah ini berisi tentang kesimpulan
dari sebuah jurnal yang penulis kritik. Mengkritik dan menilai sebuah jurnal
“Menyimak (Kembali) Integrasi Budaya di Tanah Batak Toba dan Struktur Dan Nilai
Budaya Batak Toba Dalam Sastra Lisan Huta Silahi-Sabungan”. Dalam critical jurnal
review ini, penulis akan memaparkan materi lewat pembahasan. Semoga usaha ini
dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan bagi penyusun khususnya.

B. Tujuan Penulisan
Mengkritik Jurnal (critical journal review) ini dibuat sebagai salah satu
referensi ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca
dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu jurnal, menjadi bahan
pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu tugas kelompok mata kuliah
Antropologi Sosial di Universitas Negeri Medan.

C. Manfaat Penulisan
1) Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dan sebuah jumal.
2) Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik.
3) Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat.
4) Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap cara
penulisan, isi, dan substansi jurnal

4
BAB II
IDENTITAS JURNAL

Identitas Jurnal yang Direview

1) Judul :Menyimak (Kembali) Integrasi Budayadi Tanah Batak Toba


2) Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi
3) Edisi Penerbit : -
4) Volume :
5) Pengarang : Sugiyarto
6) Penerbit : Universitas Dipanegoro Semarang
7) Kota Terbit : Malang
8) Nomor ISSN :E-ISSN : 2599-1078
9) Alamat Situs : Email: sugiayarto.efibe@gmail.com

Identitas Jurnal Pembanding

1) Judul : Struktur Dan Nilai Budaya Batak Toba Dalam Sastra Lisan
Huta Silahi-Sabungan
2) Nama Jurnal :-
3) Edisi Penerbit :-
4) Volume : Vol. 13, No.1
5) Pengarang : Sarmida T.r. Sigalingging
6) Penerbit :-
7) Kota Terbit :-
8) Nomor ISSN :-
10) Alamat Situs :-

5
BAB III

RINGKASAN ISI JURNAL

A. JURNAL UTAMA

Suku Batak adalah penduduk asli di propinsi Sumatra Utara. Dari perbedaan dialek
yang dipergunakan dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari, orang Batak secara
khusus terdiri dari enam sub suku, yaitu Karo, Simalungun, Pakpak, Toba, Angkola,
dan Mandailing. Setiap sub suku Batak memiliki batas-batas wilayah kebudayaan
yang jelas. Pada tahun 1961 orang Karo mendiami suatu wilayah paling utara di
Sumatra Utara yang wilayahnya meliputi daerah induk dataran tinggi Karo, Langkat
Hulu, Deli Hulu, Serdang Hulu, dan sebagian kabupaten Dairi. Di sebelah selatan dan
tenggara wilayah orang Karo didiami oleh Batak Simalungun yangmenempati daerah
induk Simalungun. Sedangkan di sebelah barat orang Karo didiami suku Batak
Pakpak menempati daerah induk Dairi Di bagian wilayah paling selatan dari propinsi
Sumatra Utara merupakan lokasi orag Batak Angkola dan Mandailing. Orang
Angkola mendiami daerah induk Angkola dan Sipirok, sedangkan suku Mandailing
mendiami daerah induk Mandailing, Ulu, Pakatan, dan bagian selatan Padanglawas.

Orang Batak Toba sebagai salah satu sub-suku Batak, memiliki perangkat struktur dan
sistem sosial warisan dari nenek moyang. Struktur dan sistem sosial berfungsi
mengatur dan mengendalikan tata hubungan sesame anggota masyarakat, baik yang
menjadi kerabat dekat, kerabat, luas, saudara satu marga (dongansabutuha/dongan
tubu) maupun masyarakat umum.

B. JURNAL PEMBANDING

Dalam cerita rakyat huta silahisabungan yang bercerita tentang sejarah huta Silahi
sabungan dalam kultur Tapanuli, ketika seseorang membuka sebuah perkampungan
(huta) maka ia akan menobatkan dirinya sebagai raja Sipukka Huta (disebut sebagai
raja sebab ia merupakan orang pertama yang merintis perkampungan tersebut)
sehingga ia dan keturunannya (ahli waris) akan selalu dihormati sepanjang masa
(sampai saat ini). Sejak dahulu kala, keturunan Raja Silahisabungan kemudian

6
mendiami perkampungan Huta Lahi. Kampung Raja Silahisabungan bernama
kampung Huta Lahi yang kemudian dikenal sebagai Silalahi Nabolak, Pakpak, Dairi.

7
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Metode Penelitian

1) Jurnal Utama

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitiankualitatif deskriptif.
Alasan penulis menggunakan metode ini sesuai dengan pendapat Lofland (dalam Moleong)
yang menyebutkan sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah Kata-kata, dan
tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sasaran yang akan
dicapai dalam penelitian ini adalah mengkaji tentang Nilai-nilai budaya Batak yang terdapat
dalam Sastra lisan “huta silahisabungan”, yang dianalisis melalui kata-kata dari hasil
wawancara, catatanlapangan dan foto dari sumber data utama yang ditemui di lapangan.
Data-data yang telah terkumpul dijadikan sebagai usaha untuk memperoleh makna dan
pemahaman dari sasaran kajian yang ingin diteliti.Lokasi penelitian yang digunakan sebagai
tempat meneliti adalah di Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi. Alasan
peneliti memilih lokasi ini dengan beberapa pertimbangan yaitu: Keadaan atau situasi
lingkungan mendukung untuk dilakukan penelitian karena sastra lisan huta silahisabungan
berasal dari daerah ini, terdapat simbol berupa tugu Silalahi yang dapat dijadikan sebagai
bukti untuk melengkapi dokumentasi, sebagian besar penduduk Silalahi mengingat rangkaian
cerita huta silahisabungan. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan mulai bulan Juni 2013
sampai bulan Agustus 2013.Arikunto mengatakan,“sumber data adalah objek penelitian
dimana data menempel, sumber dapat berupa benda, hal, orang, atau teempat peneliti
mengamati, membaca atau bertanya tentang data”. Sumber data yang dimaksudkan adalah
pemuka masyarakat, orangtua, dan masyarakat batak toba. Sumber data yang akan
diwawancarai diperoleh dengan beberapa pertimbangan, seperti orang-orang yang dipandang
tahu tentang situasi sosial dari cerita huta silahisabungan, orang tua yang berusia 50 tahun ke
atas, karena masih mengingat sejarah cerita huta silahisabungan, pemukamasyarakat, seperti
pengetua adat setempat, dan masyarakat batak toba yang bertempat tinggal di huta
silahisabungan.

8
2) Jurnal Pembanding

Dalam jurnal ini disajikan dalam bentuk artikel penjelasan sehingga tidak bersifat kualitatif
maupun kuantitatif dan tidak menggunakan metode apapun. Hanya dalam bentuk
pengumpulan informasi dari berbagai sumber.

9
BAB V

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

1) Kelebihan Jurnal
a) Jurnal Utama
Kelebihan dalam setiap karya tulis pastinya tersebar di berbagai tulisannya, namun
pastilah ada beberapa kelebihan yang menonjol pada setiap karya
ilmiah/tulis. Kelebihan dalam jurnal pertama terletak pada materi yang cukup lengkap
terlihat pada sub-sub judul dalam jurnal tersebut yang lengkap dan mendetail,
kemudian kelebihan dari jurnal tersebut adalah penulis dapat mengembangkan banyak
contoh yang ada dengan jelas. Kemudian jurnal ini sangat terpercaya karena penulis
mencantumkan banyak referensi/daftar pustaka sehingga jurnal tersebut sangat
memikat.
b) Jurnal Pembanding
Berikutnya kelebihan pada jurnal kedua dicantumkannya keterangan didalam jurnal,
Kemudian jurnal memiliki daftar pustaka atau referensi yang sangat banyak sehingga
terkesan lebih berisi dengan kata lain jurnal terlihat lebih terpercaya dan kuat
dikarenakan banyaknya referensi yang tercantum. Penulis juga memasukkan poin-
poin penting kedalam jurnal dengan uraian yang lengkap namun tidak boros kalimat.

2) Kekurangan Jurnal
Jika kita mencari sebuah kekurangan dalam sebuah karya ilmiah seseorang
mungkin saja sangat untuk mencarinya karena setiap penulis mempunyai kemampuan
dan metode yang berbeda-beda. Namun menurut saya kekurangan yang ada dalam
jurnal ini antara lain adalah :
a) Jurnal Utama
Jurnal ini juga mengalami beberapa kesalahan dalam pengeditan kata misalnya
kekurangan huruf dalam kata atau kalimat. Tidak terdapatnya, edisi terbit dan alamat
situs jurnal dan dalam arti jurnal ini tidak lengkap dari aspek identitas.
b) Jurnal Pembanding
Jurnal kedua ini memiliki kekurangan yaitu dari segi tata bahasa memiliki
bahasa yang sulit dimengerti dan dipahami,, sehingga pembaca sulit memahami isi
jurnal tersebut. Jurnal ini juga tidak disertai Keterangan lengkap sehingga membuat
para pembaca kurang menarik untuk mengetahui isi yang ada pada jurnal tersebut.

10
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa data hasil analisis telah menunjukkan
peningkatan frekuensi kehadiran siswa setelahpenerapan layanan konseling kelompok
dengan teknik modelinglangsung, dengan demikian maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa penerapan konseling kelompok dengan teknik modeling langsung
dapat meningkatkan frekuensi kehadiran siswa.Hasil penelitian dari pra siklus
diperoleh rata-rata pencapaian kecerdasan intrapersonal terhadap 6 orang siswa
sebesar 61,33 % dengan kategori rendah. Pada siklus I terjadi peningkatan dengan
rata-rata sebesar 5,17% dengan hasil 2 orang siswa yang dikategorikan sedang dan 4
orang siswa yang dikategorikan rendah sehingga perlu melanjutkan treatmen pada
siklus II. Pada siklus II terjadi peningkatan dengan rata-rata peningkatan sebesar
16,16% dengan kategori tinggi. Artinya siswa sudah bisa memahami segala hal yang
terkait dengan kecerdasan intrapersonal. Data tersebut diperkuat dari hasil
pengamatan perubahan perilaku siswa yang diisi oleh peneliti pada setiap siklusnya.
Hasil penelitian ini diharapkan siswa dapat mengaplikasikan kecerdasan intrapersonal
dalam kehidupan sehari-hari, agar siswa dapat memahami diri secara akurat.

B. Saran
Sebaiknya peneliti mencantumkan identitas jurnal dengan lengkap, sehingga semua
jelas dari segi identitas dan materi pembahasan.

11

Anda mungkin juga menyukai