Dosen Pengampu :
Dra. Flores Tanjung, MA
Pulung Sumantri , M.Pd
4
pengembangan kawasan wisata Pesisir Talang Siring yaitu masing-masing wisata
harus memiliki jenis atraksi sebagai daya tarik wisata alam dan budaya, terjaganya
kelestarian lingkungan pesisir, peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas
pendukung pariwisata, dan dalam suatu pariwisata spasial harus terdapat daya
tarik utama, dimana daya tarik utama ini dijadikan zona inti dalam pengembangan
kawasan wisata pesisir Talang Siring. Kemudian dengan menggunakan teknik
triagulasi dihasilkan beberapa konsep pengembangan yang disarankan. Konsep
tersebut antara lain: Perlu adanya penambhan jenis atraksi wisata untuk
meningkatkan daya tarik wisatawan, Menciptakan kondisi lingkungan yang
bersih, asrih, nyaman dan ramah dengan cara melakukan rehabilitasi, Penyediaan
moda transportasi untuk menuju objek wisata yang belum bisa dijangkau dan
perbaikan kondisi jalan demi kenyamanan perjalanan wisatawan, Adanya
pembagian zona kegiatan, meliput zuna inti yang menjadi wisata utama yaitu
pantai Talang Siring dan makam Joko Tarub, zuna pendukung yang menjadi
wisata pendukung yaitu perahu nelayan, oleh-oleh khas Madura, kesenian saronen
dan petik laut, dan zona kensevasi yaitu kawasan hutan mangrove.
ANALISIS
5
wisata pesisir Talang Siring di Kabupaten Pamekasan dapat mempermudah
pembaca dalam memahami isi dan memberikan gambaran visual kepada pembaca
secara langsung.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan rasionalistik dengan
teknik analisa deskriptif theoretical, analisa scoring (pembobotan dengan skala k
likert), empirical analytic, analisa delphi, dan analisis triangulasi. Dimana dalam
merumuskan solusi terhadap suatu studi kasus seperti yang dijelaskan dalam
jurnal dengan menggunakan kelima teknik analisa tersebut kurang efektif, dilihat
dari hasil penelitian yang telah dilakukan juga belum sepenuhnya menjawab
permasalahan. Dan setelah dilakukan komparasi dengan jurnal berjudul “Strategi
Pengembangan Wisata di Pesisir Danau Poso Kecamatan Pamona Puselemba
Kabupaten Poso” oleh Arifin Balingki dimana kedua jurnal sama-sama membahas
mengenai strategi pengembangan wisata di kawasan pesisir, dapat dilihat
beberapa perbedaan terhadap teknik analisa dan output yang dihasilkan.
Dalam jurnal pembanding dirasa metode yang digunakan lebih efektif dan
pembahasan juga lebih mendalam, karena peneliti menggunakan metode analisis
deskriptif yang hasilnya ditabulasikan dalam bentuk tabel dan gambar kemudian
di analisis faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternalnya
(peluang dan ancaman) yang ada dengan menggunakan analisis SWOT. Hal
tersebut bisa menjadi pertimbangan dalam penelitian strategi pengembangan
wisata kawasan pesisir Talang Siring di Kabupaten Pamekasan. Sehingga apabila
dilakukan penelitian terkait topik tersebut akan menghasilkan solusi yang lebih
baik dari penelitian sebelumnya karena faktor-faktor yang ditinjau tidak hanya
faktor yang bersifat internal tapi juga bersifat eksternal.
6
Dalam jurnal ini pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini
menggunakan pendekatan rasionalistik. Pengumpulan data dilakukan melalui
survei primer dan sekunder, tinjauan media dan studi literatur. Dalam
pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling
untuk mendapatkan responden berkompeten atau berpengaruh dalam pencapaian
sasaran yang diperoleh dengan menggunakan analisa stakeholder.
Teknik analisa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran
antara lain dengan menggunakan metode analisa deskriptif theoretical dan Analisa
Scoring (Pembobotan dengan skala k likert), empirical analytic, analisa delphi
bertujuan untuk menentukan konsensus group untuk faktor pendukung, analisis
deskriptif theoretical, analisis triangulasi.
Hasil yang dicapai dari penggunaan pendekatan diatas dapat memberikan
suatu masukkan mengenai perumusan kebijakan yang dapat digunakan dalam
mengembangkan pariwisata di pesisir. Dalam penerapannya pendekatan di atas
untuk di wilayah pesisir lainnya kemungkinan besar dapat digunakan karena
beberapa faktor:
Teknik analisa yang digunakan menggunakan data yang mudah untuk di
dapatkan saat di lapangan maupun dari studi literatur yang di gunakan. Data yang
paling sering di gunakan berupa data primer yang di dapatkan dari observasi
lingkungan secara real dan hasil wawancara ke responden kunci. Responden kunci
yang dapat di gunakan diharuskan mengetahui dan berperan penting dalam
rencana pengembangan potensi wisata di wilayah studi.
Tingkat keberhasilan analisa di atas di tentukan oleh kemampuan
penganalisa. Oleh karna itu pemilihan SDM sangat diperlukan untuk mendapatkan
hasil yang optimal agar tidak terjadi Human Error.
Walaupun pendekatan dan analisa yang diatas dapat di gunakan untuk wilayah
lain dikarenakan fleksibelitas dalam mendapatkan sumber data, namun masih
adanya beberapa kekurangan yang dapat menghambat hasil akhir dari analisis.
faktor yang dapat penghambat adalah kebanyakan analisa tersebut memerlukan
hasil pemikiran dari tim analisa saja. Oleh karna itu hasil akhir analisis dapat
berbeda jika dilakukan oleh tim lain nya.
7
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan konsep pendekatan dan analisa di
atas dapat digunakan di wilayah lain dengan persyaratan yakni harus
menggunakan SDM peneliti yang sangat memadai dikarenakan hasil olah analisa
di tentukan pemikiran dari tim analisa.
SARAN