Anda di halaman 1dari 18

Critical Book Review

MK Strategi,inovasi pemb.sej

PRODI S1 PEND SEJARAH - FIS

Skor Nilai :

Pembelajaran sejarah yang aktif,kreatif,dan inovatif

Melalui pemanfaatan tekonologi,informasi,dan komunikasi

(HERDIN,DORA,ANDI 2020)

MATTHEW BATORO SIAHAAN

NIM : 3213321004

DOSEN PENGAMPU : RICU SIDIQ S.PD M.PD

MATA KULIAH : STRATEGI,INOVASI PEMBELAJARAN SEJARAH

PRODI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat tyme, yang telah memberikan karunia-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Critical Journal Review Mata Kuliah Strategi
Inovasi Pembelajaran Sejarah.

Dalam penyusunan Critical Journal Review ini, juga tidak terlepas dari bantuan serta
dorongan dari beberapa pihak yang memotivasi dalam pembuatan Critical Journal Riview ini
supaya lebih baik dan efesien. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan Terimakasih kepada
Bapak Ricu Siddiq, M.Pd sebagai Dosen Mata Kuliah Strategi Inovasi Pembelajaran Sejarah
yang telah memberikan tugas dan membimbing saya dalam pembuatan Critical Journal Review
ini.

Mungkin masih terdapat kesalahan dalam Critical Journal Review ini, baik dalam isi
maupun sistematika penulisan. Oleh sebab itu, saya mengharapkan kritik serta saran untuk
mengembangkan dan menyempurnakan Critical Jornal Review ini, akhir kata saya ucapkan
terima kasih.

medan, Oktober 2022

Matthew Siahaan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Riview (CJR)...................................................... 4
B. Tujuan Penulisan Critical Journal Riview (CJR) .................................................................. 4
C. Manfaat Critical Journal Riview (CJR) ................................................................................. 4
D. Identitas Journal Utama........................................................................................................... 5
E. Identitas Journal Pembanding................................................................................................. 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
RINGKASAN ISI JURNAL................................................................................................................. 6
Jurnal Utama..................................................................................................................................... 6
Jurnal Pembanding......................................................................................................................... 10
Abstract............................................................................................................................................ 10

BAB III................................................................................................................................................. 15
PEMBAHASAN/ANALISIS .............................................................................................................. 15
A. Pembahasan Isi Jurnal ........................................................................................................... 15
B. Kelebihan Dan Kekurangan Isi Jurnal ................................................................................. 16
BAB IV ................................................................................................................................................. 17
PENUTUP ............................................................................................................................................ 17
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 17
DAFTAR PURTAKA ......................................................................................................................... 18
BAB I

PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Riview (CJR)
Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumber bacaan kita
selain buku dalam mempelajari mata kuliah Strategi Inovasi Pembelajaran Sejarah, sebaiknya
kita terlebih dahulu mengkritisi journal tersebut agar kita mengetahui journal mana yang lebih
relevan untuk dijadikan sumber bacaan.

B. Tujuan Penulisan Critical Journal Riview (CJR)


1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Strategi Inovasi Pembelajaran Sejarah.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan
membandingkan serta memberi kritik pada journal.
3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya Ilmu dalam kehidupan.

C. Manfaat Critical Journal Riview (CJR)


1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah journal dan mencari
sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi sebuah
journal.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang berbagai ilmu.
D. Identitas Journal Utama
1. Judul Artikel : Pembelajaran Sejarah Yang Aktif, Kreatif Dan Inovatif Melalui
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi
2. Nama Journal : Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah
3. Edisi Terbit : 2020
4. Pengarang Artikel : Herdin Muhtarom, Dora Kurniasih, Andi
5. Penerbit : Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah
6. Nomor ISSN : 2655-7908
7. Alamat Situs

E. Identitas Journal Pembanding


1. Judul Artikel : Inovasi Pembelajaran Aktif Melalui Penggunaan Strategi
Reading Guidedan Mind Mapping Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di
Madrasah Aliyah
2. Nama Journal : Jurnal Kependidikan
3. Edisi Terbit : Desember 2019
4. Pengarang Artikel : Ahmad Fauzi
5. Penerbit : Fakultas Tarbiyah IAIN Bone
6. Nomor ISSN : 1978-2657
7. Alamat Situs
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL


Jurnal Utama
Pendahuluan
Dalam dunia pendidikan pada proses kegiatan belajar mengajar, terdapat dua hal unsur
yang penting yaitu metode pengajaran dan media pembelajaran. Kedua unsur ini saling
keterkaitan karena dengan metode pengajaran tentunya juga akan mempengaruhi jenis media
pembelajaran yang sesuai. Salah satu fungsi utama dari media pembelajaran yaitu sebagai alat
bantu dalam pembelajaran.

Pembelajaran sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang


asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat pada masa lampau yang mengandung
nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak
dan kepribadian peserta didik (Sapriya, 2012:209-210). Selain itu pembelajaran sejarah juga
dapat membentuk sikap sosial terhadap diri sendiri seperti saling menghargai, menghormati
perbedaan yang satu dengan yang lainnya. Pembelajaran sejarah juga memiliki tujuan agar para
mahasiswa ataupun peserta didik mampu untuk membangun atau menumbuhkan akan
kesadarannya mengenai pentingnya suatu peristiwa sejarah pada masa lampau.

Salah satu terobosan yang dapat digunakan dalam Teknologi mengenai pembelajaran
sejarah yang efektif bagi mahasiswa, bisa melalui berbagai metode diantaranya menggunakan
Schoology, Google Clasroom, Edmodo, Zoom Meeting, Quizizz, Whatsap Group dan juga
metode pembelajaran melalui E-Learning. Biasanya banyak mahasiswa yang cenderung lebih
menyukai menggunakan metode pembelajaran E-Learning. Soekartawi (2003) menyatakan E-
Learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi
dalam pelaksanaan E-Learning di dalamnya dapat menggunakan berbagai jasa tulisan, video,
audio atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya.

Dengan adanya Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam suatu pembelajaran,


khususnya pada pembelajaran Sejarah dapat mempermudah mahasiswa dan peserta didik untuk
berkomunikasi ataupun mencari suatu informasi-informasi mengenai peristiwa sejarah pada
masa lampau. Dengan begitu mahasiswa dan peserta didik dapat mempelajari sejarah dengan
konsep yang berbeda.
Langkah pertama dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data dan menganalisis
data kuantitatif. Kedua, mengumpulkan data dan menganalisis data kualitatif. Dan untuk tahap
terakhir menganalisis semua data-data untuk diambil kesimpulan dari analisis data tersebut.

Pembahasan

Distribusi Jawaban Responden Tentang E-Learning

Sebanyak 33 responden (68,8%) menyatakan bahwa mereka setuju penerapan E-Learning


sudah efektif dalam pembelajaran sejarah, sebanyak 3 reponden (6,3%) mereka sangat setuju
penerapan E-Learning sudah efektif dalam pembelajaran sejarah, Sisanya 13 responden
(27,1%) menyatakan bahwa mereka tidak setuju.

Distribusi Jawaban Responden Tentang Jenis-jenis Platform Pembelajaran TIK

Sebanyak 25 responden (52,1%) lebih menyukai Online Learning, sebanyak 4 responden


(8,3%) lebih menyukai Schoology, sebanyak 13 responden (27,1%) lebih menyukai Google
Classroom, sebanyak 4 responden (8,3%) lebih menyukai Edmodo, sebanyak 16 responden
(33,3%) lebih menyukai Zoom Meeting, sebanyak 2 responden (4,2%) lebih menyukai Quizizz,
sebanyak 15 responden (31,3%) lebih menyukai WhatApp Group.

HASIL

Metode Pembelajaran Yang Efektif Dalam Pembelajaran Sejarah

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap mahasiswa mengenai metode pembelajaran


yang efektif dalam pembelajaran sejarah, data yang diperoleh melalui rekapitulasi tanggapan
mahasiswa terhadap metode pembelajaran sejarah, metode dengan E-Learning di program
studi Pendidikan sejarah berada dalam rekapitulasi data tertinggi dengan angka (68,8%)
sebagai metode pembelajaran sejarah yang paling efektif. Menurut Rosenberg (2001)
menekankan bahwa E-Learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk
mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

Materi dan pembelajaran dengan menggunakan metode E-Learning disampaikan melalui teks,
grafik, simulasi, audio, animasi, dan video. Serta dalam E-Learning juga terdapat forum
diskusi, sehingga mahasiswa menjadi lebih aktif dalam setiap pembelajaran. Karakteristik E-
Learning, antara lain. Pertama, memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan
siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif
mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler. Kedua, memanfaatkan keunggulan
komputer (digital media dan jaringan komputer). Ketiga, menggunakan bahan ajar bersifat
mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat di askes oleh guru dan
siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya. Keempat,
memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer (Yazdi,
Matematika, & Tadulako, 2012).

Dengan demikian, dalam menggunakan E-Learning dapat mempermudah mahasiswa untuk


memahami materi yang diberikan dosen. Karena mahasiswa dapat mengaksesmateri tersebut
kapan pun dan dimana pun. hal itu akan membuat mahasiswa lebih mudah untuk memahami
secara detail mengenai materi yang diberikan oleh dosen.

Efektifvitas Penggunan E-Learning Dalam Pembelajaran Sejarah

Kegiatan dalam pembelajaran di sekolah dengan efektif oleh seorang pendidik dapat
menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan. Efektivitas pembelajaran merupakan
takaran keberhasilan suatu sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan, sehingga sangat
diperlukan adanya upaya pembelajaran yang mampu membangkitkan minat dan kemauan anak
dalam kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan seluruh potensi dalam diri anak yang
dipadukan dengan kelima aspek perkembangan serta penanaman nilai agama yang kuat dalam
diri anak tersebut (Rohmawati, 2015). Penerapan kecanggihan teknologi di pembelajaran
sejarah dapat meningkatkan keefektivitasan dalam pembelajaran. Proses pembelajaran dengan
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan bimbingan dari pengajar
untuk memfasilitasi pembelajaran-pembelajaran yang efektif (Munir, 2009).

Strategi Pembelajaran Sejarah Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif Dan Menyenangkan


(PAIKEM) Dengan Menggunakan Model E-Learning

Pelajaran sejarah identik dengan rasa bosan jika sedang belajar materi sejarah, hal tersebut
merupakan tantangan bagi dosen untuk mengatur strategi pembelajaran sehingga mahasiswa
dapat menerima cakupan materi yang diberikan oleh dosen. Pembelajaran sejarah dengan
menggunakan PAIKEM dengan model E-Learning merupakan cara atau metode yang dapat
digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan cara menggunakan model E-
Learning, dosen dapat memberikan materi melalui pemanfaatan teknologi sebagai sarana atau
media dalam pembelajaran. Dalam PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inspiratif, Kreatif, Efektif
dan Menyenangkan) terdapat model pembelajaran kontekstual yang melibatkan empat prinsip
utama dalam proses pembelajarannya dengan model E-Learning:
1. Proses Interaksi

Pada tahap ini mahasiswa dan dosen berinteraksi secara aktif dalam forum diskusi yang tersedia
pada E-Learning. dengan menggunakan forum diskusi mahasiswa dapat bertaya akan hal
materi yang diberikan oleh dosen, sehingga akan tercipta pembelajaran aktif dengan
menggunakan model E-Learning.

2. Proses Komunikasi

Pada tahap ini mahasiswa dapat mengkomunikasikan pengalaman pembelajaran dengan model
E-Learning, sehingga dosen mengetahui hasil dari pembelajaran yang telah diberikan kepada
mahasiswa.

3. Proses Refleksi

Pada tahap ini peran dosen sangat penting, karena sebagai pendidik harus dapat mengetahui
seberapa paham mahasiswa terhadap materi yang diberikan dalam model E-Learning, sehingga
dosen dapat meninjau pembelajaran yang seharusnya dilakukan sesuai dengan model E-
Learning.

4. Proses Eksplorasi

Dengan kemudahan informasi, mahasiswa dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi


informasi dan komunikasi dalam mencari sumber materi pembelajaran yang diberikan oleh
dosen, sehingga mahasiswa dapat mengetahui dan mencari referensi terlebih dahulu sebelum
adanya pembelajaran yang dilakukan oleh dosen dalam E-Learning.

Dengan menggunakan model E-Learning dalam pembelajaran sejarah dengan PAIKEM


(Pembelajaran Aktif, Inspiratif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Dapat mengurangi akan
kebosan dalam memahami materi sejarah. Karena dengan model E-Learning dengan
memanfaatkan teknologi dapat memfasilitasi mahasiswa lebih kreatif, inovatif, dan sangat
efektif untuk memahai materi sejarah dengan mudah.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya Teknologi Informasi
dan Komunikasi sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan. Dan berdasarkan hasil penyebaran
kuesioner terhadap para responden pada program studi pendidikan sejarah. Data yang diperoleh
mengenai pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Sejarah
yang aktif, kreatif, dan inovatif telah terbukti bahwa sebanyak 33 responden (68,8%) mereka
menyatakan bahwa setuju akan penerapan E-Learning sudah efektif dalam pembelajaran
sejarah, sebanyak 3 responden (6,3%) mereka sangat setuju akan penerapan E-Learning yang
sudah efektif dalam pembelajaran sejarah, sisanya sebanyak 13 responden (27,1%) mereka
menyatakan tidak setuju jika penerapan E-Learning dalam pembelajaran sejarah sudah efektif.
Dan mengenai pembelajaran sejarah yang efektif mahasiswa menyukai pembelajaran sejarah
dengan menggunakan metode pembelajaran melalui media platform seperti E-Learning,
Schoology, Google Classroom, Edmodo, Zoom Meeting, Quizizz dan Whatsap Group.

Jurnal Pembanding
Abstract
Islamic cultural history lesson generally contain historical aspects of Islam. The
learning cultural history (SKI), however, often looks boring for manys students. To overcome
this problem, it is necessary to implement active learning innovations with multiple strategies.
This study aims to describe the implementation of the strategy reading guideand mind mapping
in SKI learning at MAS Tarbiyatus Shibbyan.This is a quantitative field research involving 12
students. Data was collected through observation, interview, and literature review, which were
then analyzed descriptively. The results show that the reading guideand mind mapping
strategies had been well applied to the SKI subjects in Class XI so that they were able to foster
student learning activities. However, in its implementation, it is necessary to develop learning
by continuing to use these two strategies simultaneously by paying attention to aspects such as
the material presented and the conditions of students in the class. In addition, innovation can
also be carried out using reflective strategies that will help students reflect on attitudes that
should be emulated or avoided in the series of historical events that are being studied.

Pendahuluan

Pergeseran paradigma belajar dari pembelajaran yang sebelumnya lebih berpusat kepada guru
kemudian berubah menjadi berpusat kepada siswa yang lebih aktif dalam proses beljar
mengajar tentu memerlukan sebuah inovasi model pembelajaran. Inovasi ini dimaksudkan
sebagai suatu upaya baru dalam proses pembelajaran, dengan menggunakan berbagai metode,
pendekatan, sarana dan suasana yang mendukung untuktercapainya tujuan pembelajaran.

Dalam pembelajarana aktif yang melibatkan lebih banyak siswa dalam proses serta aktivitas
belajar, guru perlu menggunakan berbagai strategi pembelajaran dalam rangka mencapai hasil
belajar serta tujuan pembelajaran yang lebih optimal. Pemilihan dan penggunaan strategi yang
tepat oleh guru sangat berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Selain itu, strategi pembelajaran menyediakan wahana belajar yang nervariatif uang dapat
menjadikan siswa lebih aktif dan terlibat secaraa langsung dalam proses belajar.

Dalam studi ini, penulis akan berfokus pada bagaimana implementasi penggunaan strategi
reading guide dan mind mapping pada mata pelajaran SKI serta bagaimana inovasi
pembelajaran aktif dengan menggunakan strategi reading guide dan mind mapping pada mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Tarbiyatus Shibyan Kubu Raya.

Inovasi Pembelajaran Aktif Melalui Penggunaan Strategi Pada Mata Pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam Di Madrasah Aliyah

Dalam menerapkan pembelajaran aktif, guru menggunakan berbagai strategi yang digunakan
untuk membantu memperlancar proses pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran SKI, ada
beberapa strategi yang cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunya
sebagaimana dikemukakan oleh Nashihah, (2009) bahwa penggunaan strategi reading guide
pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam berkatagori sangat baik. Hal ini dapat diketahui
dari dua hal: Pertama, kemampuan guru menggunakan strategi reading guide yang termasuk
baik serta Kedua, penggunaan strategi reading guide berpengaruh signifikan terhadap hasil
belajar siswa. Begitupula Hasil penelitian Karim (2017) yang berkesimpulan bahwa
penggunaan strategi mind mapping (Peta Konsep) pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu, strategi ini juga mingktakan kualitas
serta kreativitas belajar siswa. Melihat berbagai kesimpulan dari beberapa hasil penelitian
diatas, penulis tertarik untuk melakukan kombinasi penggunaan strategi yang ada sebagai
bagian dari pengembangan miodel pembelajaran aktif pada mata pelajaran SKI.

Menurut Silberman (2006) pendekatan active learning merupakan sebuah kesatuan sumber
kumpulan strategi-strategi pembelajaran yang komprehensif, yang meliputi berbagai cara
untuk membuat peserta didik menjadi aktif. Sedangkan Menurut Sukandi (2003), active
learning dimaknai sebagai cara pandang yang menganggap belajar sebagai kegiatan
membangun makna atau pengertian terhadap pengalaman dan informasi yang dilakukan oleh
si pembelajar, bukan oleh si pengajar, serta menganggap mengajar sebagai kegiatan
menciptakan suasana yang mengembangkan inisiatif dan tanggung jawab belajar si pembelajar
sehingga berkeinginan terus untuk belajar selama hidupnya, dan tidak tergantung kepada guru
atau orang lain.
Dalam bukunya Miles yang diterjemahkan oleh Soemanto (1980) inovasi dipahami sebagai
macam-macam perubahan genus. Inovasi sebagai perubahan disengaja, baru, khusus untuk
mencapai tujuan-tujuan sistem. Hal yang baru itu dapat berupa hasil invention atau discovery
yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dan diamati sebagai sesuatu yang baru bagi
seseorang atau kelompok masyarakat, jadi perubahan ini direncanakan dan dikehendaki. Dalam
konteks pembelajaran. Wina Sanjaya (2010) mendefinisikan Inovasi pembelajaran sebagai
suatu ide, gagasan atau tindakan-tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran
yang dianggap baru untuk memecahkan masalah pendidikan.Dalam bahasa yang lebih ekplisit
sebagaimana dikemukakan oleh (Rusdiana & Heryati, 2015), inovasi tidak selalu
mengisyaratkan atau mengharuskan pembaharuan absolut. Pembaharuan dapat dipandang
sebagai inovasi apabila perubahan tersebut bagi seseorang, kelompok atau organisasi
kelembagaan yang memperkenalkannya. Kerja tim atau manajemen partisipatif yang
diperkenalkan dalam suatu lembaga pendidikan juga dianggap sebagai inovasi jika baru dalam
lembaga tersebut, terlepas dari metode kerja tim tersebut pernah disosialisasikan pada lembaga
lain atau tidak.

Dalam pembelajaran aktif, pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dipandang sangat perlu
guna mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan. Beberapa pertimbangan yang
hendaknya digunakan dalam memilih strategi pembelajaran yang tepat antara lain: tujuan
pembelajaran, aktivitas pengetahuan awal siswa, integritas bidang studi/pokok bahasan,
Alokasi waktu dan sarana penunjang, jumlah siswa, serta pengalaman dan kewibawaan
pengajar.

Metode

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi atau pengamatan
secara langsung dan wawancara serta studi dokumen atas perangkat pembelajaran yang
digunakan seperti RPP, Silabus, dan buku paket. Kemudian data-data tersebut dianalisis secara
deskrpitif sesuai dengan rumusan masalah yang diinginkan.

Hasil Dan Pembahasan

Dalam implementasinya, guru dalam proses pembelajarannya membagi ke dalam 3 kegiatan


pembelajaran yakni kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Pada kegiatan pendahuluan, guru
yang bersangkutan seperti biasa melakukan salam dan mengajak siswa untuk memulai
pelajaran dengan melafalkan al-fatihah. Selain itu, pada kegiatan pendahuluan ini, guru juga
menyiapkan kondisi siswa, mengabsen kehadiran serta menjelaskan tujuan pelajaran yang
ingin dicapai hari itu. kegiatan ini dilakukan memakan waktu 10 Menit.

Sedangkan pada kegiatan penutup, guru bersama siswa menyimpulkan secara bersama-sama
materi yang telah dibahas. Kemudian guru melakukan pemberian tugas untuk membaca materi-
materi berikutnya, serta diakhiri dengan pembacaan doa penutup majlis.

Dengan demikian, proses pembelajaran yang telah diterapkan pada mata Pelajaran SKI di Kelas
XI telah menggunakan model pembelajaran aktif dengan melibatkan siswa secara penuh dalam
proses belajar mengajar melalui pemggunaan strategi belajar reading guide dan mind mapping.
Guru dalam hal ini hanya membantu siswa melalui pembuatan peta konsep yang disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Selain itu, inovasi pembelajaran aktif juga dapat dilakukan guru dengan memperteimbangkan
aspek sikap yang diperoleh dari materi ajar yang ingin disampaikan. Dalam konteks
pembelajaran SKI memang sarat nuansa kognitif. Aspek sikap dapat dimuncul misalnya ketika
membahas peristiwa peperangan yang terjadi sebelum Dinasti Bani Umayyah berdiri” adalah
hikmah dari munculnya peristiwa-peristiwa tersebut. Sikap seperti menghargai perbedaan,cinta
persatuan,kedamaian perlu direfleksikan oleh siswa setelah mempelajari materi tersebut. Guru
dapat menggunakan strategi pembelajaran reflektif. Pembelajaran reflektifini sebagaimana
dikemukakan oleh H. Dale. Schunk (2012) memiliki asumsi bahwa pembelajaran tidak dapat
dipersempit pada satu metode saja untuk diterapkan pada satu kelas. Guru membawa
pengalaman yang berbeda-beda ke dalam pembelajaran. Pengalaman-penalaman yang
diperoleh siswa akan membentuk pengetahuan tentang diri mereka misalnya minat, kapabilitas
dan sikap-sikap mereka. Strategi ini dipandang penting untuk digunakan oleh guru mata
pelajaran SKI agar siswa tidak hanya sekedar mendapat pengetahuan mengenai rentetatn
sejarah/peristiwa yang dipelajari tetapi juga mampu menarik /merefleksikan berbagai peristiwa
tersebut dalam kehidupan sehari-hari dalam wujud sikap dan prilaku baik yang hendak
diteladani maupun dihindari.

Kesimpulan Dan Saran

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa guru pada mata pelajaran SKI di Kelas XI MAS
Tarbiyatus Shibyan telah melaksanakan penggunaan kombinasi strategi Reading guidedan
mind mapping secara bersamaan. Strategi ini cukup efektif menumbuhkan aktivitas belajar
siswa di kelas. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah mengimplementasikan pembeljaran aktif
melalui penggunaan strategi reading guide dan mind mapping dengan melibatkan lebih banyak
aktivitas beljar yang dilakukan oleh siswa.

Namun, penggunaan model pembelajaran aktif melalui strategi reading guide dan mind
mapping ini masih dapat dikembangkan denagn mempertimbangkan beberapa hal antara lain:
materi yang ingin disampaikan serta kondisi siswa. Peta Konsep yang dibuat tidak harus dibuat
oleh guru, melainkan dibuat bersama-sama dengan siswa pada saat siswa memaparkan hasil
bacaan atau diskusi di depan kelas. Ini dimaksudkan agar siswa benar-benar memahami alur
materi yang disampaikan.
BAB III

PEMBAHASAN/ANALISIS
A. Pembahasan Isi Jurnal
Jurnal Utama membahas tentang Pembelajaran Sejarah Yang Aktif, Kreatif Dan Inovatif
Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi yang dimana berisikan tentang
Metode Pembelajaran Yang Efektif Dalam Pembelajaran Sejarah, Efektifvitas Penggunan E-
Learning Dalam Pembelajaran Sejarah, Strategi Pembelajaran Sejarah Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif Dan Menyenangkan (PAIKEM) Dengan Menggunakan Model E-Learning yang
mengarah pada Proses Interaksi, Proses Komunikasi, Proses Refleksi, Proses Eksplorasi.

Jurnal Pembanding membahas tentang Inovasi Pembelajaran Aktif Melalui Penggunaan


Strategi Reading Guidedan Mind Mapping Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di
Madrasah Aliyah yang dimana mencakup Inovasi Pembelajaran Aktif Melalui Penggunaan
Strategi Pada Mata Peajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di Madrasah Aliyah yang dimana
Telah banyak upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan serta
mengimplementasikan model pembelajaran aktif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya sejarah Kebudayaan Islam. Salah satunya
adalah penelitian yang dilakukan oleh Nurdyansyah & Fitriyani, (2018) yang berjudul
Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Madrasah Ibtidaiyah.
Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa melalui penggunaan strategi belajar aktif dapat
meningkatkan perhatian dan partisipasi belajar siswa melalui bertanya, berdiskusi dan secara
aktif pula menggunakan pengetahuan yang didapat serta mudah mencerna materi yang
dipahami dan diajarkan.
B. Kelebihan Dan Kekurangan Isi Jurnal
a. Kelebihan
 Dari aspek ruang lingkup isi artikel:

Dalam setiap pembahasan dijelaskan dengan cukup lengkap di sertai dengan metode
mengenai materi yang terkait sehingga setiap pembaca atau juga mahasiswa dapat mengetahui
sumber-sumber yang di gunakan dalam jurnal tersebut, di dalam setiap judul materinya di
sampaikan poin-poin penting mengenai setiap materi yang di tandai dengan angka dan huruf
sehingga para pembaca mudah membaca jurnal tersebut.

 Dari aspek tata bahasa:

Dalam penjelasan isi artikel menggunakan bahasa yang mudah di pahami pembacanya
karena tidak memiliki makna ganda atau berulang, sehingga pastinya para pembaca tidak sulit
untuk memahaminya.

b. Kekurangan
 Dari aspek ruang lingkup isi artikel

Di dalam pembahasan mengenai materi ini, materi yang di tuliskan sudah bagus
mungkin ada sedikit penambahan, di mana penambahahan dalam materi agar tidak terlalu
sedikit.

 Dari aspek Tata Bahasa

Di dalam tata bahasa pada artikel ini ada pembahasan yang tidak di jelaskan maknanya
seperti apa, agar memudahkan pembaca seharusnya membuat makna dan di jelaskan dari
pembahasan yang kurang di mengerti karena jarang di dengar oleh pembaca.
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Matri yang ada di kedua jurnal ini ialah membahas
mengenai pembelajaran yang aktif dan inovasi yang dimana Disinilah kemudian letak perlunya
seorang guru benar-benar menguasai kompetensi pedagogik. sebuah kompetensi atau
kemampuan yang harus dimiliki oleh guru dalam seni mengelola sebuah pembelajaran. Guru
sebagaimana dikemukakan Tohirin (2006) harus mampu meningkatkan kualitas belajar para
peserta didik dalam bentuk kegiatan belajar, sehingga dapat menghasilkan pribadi yang
mandiri pelajar yang efektif dan pekerja yang produktif. Dalam hubungan ini, guru memegang
peran penting dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang sebaik-baiknya. Tugas guru
dalam mengajar, tidak hanya sebagai pengajar dalam arti penyampai pengetahuan, tetapi lebih
meningkat sebagai perancang pengajaran manager pengajaran, pengevaluasi hasil belajar dan
sebagai direktur belajar.

B. Saran
Sangatlah bagus membahas mengenai judul dari kedua jurnal ini, artikel ini sangat pas
untuk di jadikan refrensi bagi kita mahasiswa maupun masyarakat lainnya jika ingin mencari
artikel bagaimana sebenarnya sejarah pembelajaran yang aktif dan inovasi ini.
DAFTAR PURTAKA

Muhtarom, Herdin, Dora Kurniasih, Andi. (2020). Pembelajaran Sejarah Yang Aktif, Kreatif
Dan Inovatif Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Pendidikan Sejarah
dan Ilmu Sejarah: 2655-7908

Fauzi, Ahmad. (2019). Inovasi Pembelajaran Aktif Melalui Penggunaan Strategi Reading
Guidedan Mind Mapping Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di Madrasah Aliyah.
Jurnal Kependidikan: 1978-2657

Anda mungkin juga menyukai