DOSEN PENGAMPU
Najuah, M.pd
OLEH:
ROBINTANG SIRAIT
3193321023
REGULER C
PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Perkem Sejarah Asia
Selatan yang berjudul “CRITICAL JURNAL REVIEW” ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Saya ucapakan banyak terimakasih atas bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai
pihak.mpada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, saya menyampaikan ucapan
terimakasih kepada ibuk yang telah membingbing saya dalam membuat tugas ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan tugas Critical Jurnal Review ini banyak sekali
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna baik dari segi Bahasa maupun susunan
penulisasnya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan untuk langkah-langkah selanjutnya.
Akhir kata saya ucapkan terimaksasih kepada semua pihak yang telah terkait. Harapan
saya semoga Critical Jurnal Review ini dapat bermamfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari mengkritik jurnal ini adalah untuk referensi ilmu yang dapat
menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan
kekurangan suatu jurnal,menjadi bahan pertimbangan,penganalisa dan pembanding
serta menyelesaikan salah satu tugas dari mata kuliah Perkembangan peserta didik di
Universitas Negeri Medan
Jurnal : ISTORIA
Penulis : Supardi
Jurnal Pembanding
Jurnal : el-Harakah
Edisi : 2009
ISSN :-
Kesultanan Moghul adalah Dinasti Islam yang terbesar dan terakhir di India. Setelah
mengalahkan Ibrahim Lodi, Babur membangun stabilitas politik dan memperkuat angkatan
perang serta melakukan penetrasi. Sampai tahun 1529 wilayah kekuasaan Moghul sangat luas
mulai dari Turkestan sampai Teluk Bengala. Artinya daerah-daerah penting telah ada di bawah
kekuasaan Moghul. Walaupun demikian Babur belum dapat dikatakan berhasil mengausai
seluruh India
India yang pada masa lalu meliputi negara India, Pakistan, dan Bangladesh pada masa
sekarang selalu menarik dikaji. Ketiga negara ini memiliki kesinambungan sejarah yang satu
hingga masa kolonialisme Barat. Secara geografis India terpisah oleh benteng alam pegunungan
Himalaya di sebelah utara dan Hindu Kusy di sebelah Barat Laut. Pegunungan Himalaya
merupakan benteng terpanjang yang membujur dari Afghanistan hingga Assam sejauh 2.500
km2. Kondisi geografis inilah sebagai salah satu penyebab sulitnya pengaruh luar masuk ke
India. Walaupun begitu, berbagai bangsa silih berganti masuk ke daerah India dan memberikan
warna perkembangan kebudayaan India terutama melalui celah Khyber yang menghubungkan
dengan Afghanistan dan lintas Bolan yang di Pakistan. Setidaknya di India telah lahir 4 agama
dunia yakni Hindu, Buddha, Jain, dan Sikh. Selain keempat tersebut, warna sejarah India juga
dipengaruhi oleh pengaruh Islam yang berkembang pesat sejak pertengahan abad VII M dari
jazirah Asia Barat. SejakSejak awal abad XIII sampai dengan pertengahan XIX dinasti Islam
berkembang di India. Masa pengaruh politik Islam telah dimulai sejak awal abad VIII ketika
Muhammad bin al-Qasim diutus Khalifah al-Walid I menyerbu daerah Sind mulai tahun 708 M.
Walaupun belum menguasai seluruh India,Qasim telah berhasil menancapkan pengaruh politik
Islam di daerah Punjab. Sejak masa itu politik Islam terus merangsek di India. Dinasti Ghazni
yang berkembang sejak tahun 961 M berpusat di Afghanistan menjadi kekuatan politik kedua
yang berpengaruh di India, dan dinasti Ghuri adalah pengaruh politik ketiga dalam sejarah
kerajaan Islam di India. Akhir Dinasti Ghuri menandai mulainya kekaisaran Islam di India
ditandai dengan berdirinya Kesultanan Delhi oleh Kutbu’ddin Aibak (1206-1211). Sejak saat
itulah dinasti Islam berkembang di India sampai dengan tahun 1857.Mengkaji kekuasaan para
dinasti Islam di India sangat menarik, selainkekhasan sifat politik para dinasti Islam di India,
juga akan ditemukan berbagai peninggalan kebudayaan yang luar biasa tinggi. Ada lima dinasti
Islam yang berkuasa di India mulai tahun 1206-1857 M. Kelima Dinasti yang memerintah
tersebut adalah ; Dinasti Budak (1206-1290), Dinasti Khilji (1290 – 1321), Dinasti Taghluk
(1321 – 1388 ), Dinasti Lodhi (1450 – 1526), dan Dinasti Moghul (1526 –1857). Berbagai
peninggalan baik kebudayaan, sistem sosial, ekonomi, politik, hukum, dan pemerintahan masih
dapat ditelusuri pada masa sekarang. Dinasti Moghul adalah dinasti terakhir yang memerintah di
India.
Peletak dasar dinasti Islam di India adalah Kutbu’ddin Aibak (1206-1211), yang berhasil
mendirikan kerajaan Islam di India yang merdeka. Raja-raja terbesar dari dinasti Moghul adalah
Sultan Akbar, Sultan Shah Jahan, dan Sultan Aurangzib. Sultan Akbar terkenal sebagai raja yang
berusaha melakukan akomodasi politik dan kultur atas kekuasaan Islam dan masyarakat Hindu di
India. Di bawah kepemimpinannya Moghul berhasil berkembang menjadi dinasti yang besar.
Sultan Shah Jahan terkenal dengan peninggalannya dalamseni dan bangunan. Makam Tajmahal
sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia saat ini merupakan salah satu bangunan
peninggalan masa pemerintahannya. Sementara Sultan Aurangzib sebagai pemimpin yang
berhasil mengembangkan kekuasaan Dinasti Moghul sehingga memiliki wilayah kekuasaan yang
sangat luas.
Mughal adalah salah satu Kerajaan Islam yang tinggal lama sekitar 342 tahun, dimulai
dari Sultan Zahr al-Din Muhammad (1483-1530 A.D) sampai Sultan Siraj al-Din Bahadur Syah
(1837-1858 A.D). Ada dua faktor-faktor penting yang menyebabkan Kerajaan Mughal
memisahkan masing-masing lainnya dan menghadapi penurunan, faktor internal dan eksternal.
Secara internal, Kerajaan Mughal menghadapi penurunan karena tidak ada sistem dan
mekanisme suksesi kekuasaan, dan juga kurangnya integritas kepemimpinan generasi berikutnya
yang merupakan keturunan para mantan pemimpin. Kehidupan hedonisme Gaya juga menjadi
penyebab utama situasi politik yang rumit di Kerajaan. Apalagi kebijakan politik yang cenderung
lebih puritan dan ideologis juga merusak sistem pemerintahan. Itu Karena itu, faktor internal
menyebabkan kontrol politik lemah dan tidak berdaya otoritas Kerajaan di depan kerajaan lain.
Sebagai konsekuensi, banyak pemberontakan terjadi di mana-mana. Itu benar-benar membuat
kekuatan Kerajaan satu per satu milik kerajaan lain.
Setelah jatuhnya dinasti Abbasiyah, dalam waktu kurun waktu yang begitu lama muncullah
kerajaan Islam terbesar yang berdiri di India, yaitu kerajaan Mughal yang berdiri tegak selama
tiga abad (1526-1858 M). Kerajaan ini didirikan oleh Babur, seorang keturunan Mongol pada
tahun 1526 M. Dalam kurun waktu kurang lebih 150 tahun, kerajaan yang menganut agama
Islam tersebut telah memberikan warna tersendiri di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas
beragama Hindu di India. Tentu saat ini, gaung kebesaran Islam warisan Dinasti Mughal sudah
tidak terdengar lagi. Namun perlu diketahui bahwa lahirnya negara Islam Pakistan tidak terlepas
dari perkembangan Islam pada masa dinasti tersebut.Bahkan sisa-sisa kemegahan Dinasti
Mughal masih bisa terlihat dari bangunan-bangunan-bangunan bersejarah yang masih bertahan
hingga sekarang seperti Taj Mahal dan Red Fort (Benteng Merah) yang merupakan artefak
peniggalan Shah Jehan.Kerajaan yang telah mengalami suksesi kepemimpinan sebanyak enam
belas kali tersebut adalah suatu prestasi tersendiri dalam khazanah peradaban Islam. Terutama
implikasi positif, seperti kemajuan di bidang perekonomian, pertanian militer bagi bangsa India
saat itu.
BAB III
PEMBAHASAN
Kekuatannya yaitu :
- Abstrak
Pada bagian ini si peneliti benar-benar menguraikan secara jelas seperti apa permasalahan
yang akan diteliti,sehingga pembaca dapat mudah memahami apa yang disajikan oleh si
peneliti
- Banyaknya teori dan referensi yang diberikan membuat pembaca tidak monoton hanya
kepada satu fakta saja.Hal ini juga memperluas pengetahuan si pembaca
- Secara keseluruhan jurnal ini telah memenuhi standart penulisan,sehingga cocok untuk
dijadikan referensi yang sah dan baik dalam penelitian
- Jurnal ini memaparkan secara jelas latar belakang dari permasalahan yang dibahasa
dalam penelitian.
- Penjelasan yang disampaikan pada landasan teori memaparkan cukup jelas, Penggunaan
tata bahasa yang mudah untuk dipahami
Kelemaahannya yaitu:
1. Pada kedua jurnal sama-sama membahas bagaimana Dinasti Mughal di India, pada jurnal
utama penulis menjabarkan bagaimana sejarah lahirnya dinasti Mughal sampai dengan
kehancuran kerajaan tersebut lengkap dengan peninggalan dari Dinasti Mughal,
sedangkan pada jurnal pembanding penulis hanya membahasa bagaimana proses
jatuhnya/kemunduran dinasti Mughal.
2. Dalam jurnal pembanding buku referensinya terlalu sedikit, dan tidak internasional,
sedangkan dalam jurnal utama memuat banyak referensi dan mencakup buku – buku dari
luar negeri untuk menambah kemampuan berpikir pembaca.
4. Masalah kelebihan dan kekurangan model yang disampaikan dari ke – 2 jurnal tersebut
kurang lebih sama namun disampaikan dalam penjabaran yang berbeda. Hanya saja
keduaa jurnal tersebut tidak mencantumkan bagaimana metode penelitian yang
digunakan dalam penulisan jurnal
5. Untuk saran yang diberikan dari masing masing jurnal, sudah sesuai dengan isi penelitian
yang dibahas dalam jurnal. Begitu juga dengan kesimpulannya, diharapkan dapat
bermanfaat untuk kedepannya.
6. Dalam aspek tata bahasa jurnal 1 lebih mudah dipahami dibandingkan jurnal 2.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Dari hasil jurnal yang diriview maka bisa ditarik kesimpulan bahwa Kesultanan Moghul
adalah Dinasti Islam yang terbesar dan terakhir di India. Setelah mengalahkan Ibrahim Lodi,
Babur membangun stabilitas politik dan memperkuat angkatan perang serta melakukan penetrasi.
Sampai tahun 1529 wilayah kekuasaan Moghul sangat luas mulai dari Turkestan sampai Teluk
Bengala. Artinya daerah-daerah penting telah ada di bawah kekuasaan Moghul. Walaupun
demikian Babur belum dapat dikatakan berhasil mengausai seluruh India. Raja-raja terbesar dari
dinasti Moghul adalah Sultan Akbar, Sultan Shah Jahan, dan Sultan Aurangzib. Sultan Akbar
terkenal sebagai raja yang berusaha melakukan akomodasi politik dan kultur atas kekuasaan
Islam dan masyarakat Hindu di India. Di bawah kepemimpinannya Moghul berhasil berkembang
menjadi dinasti yang besar. Sultan Shah Jahan terkenal dengan peninggalannya dalamseni dan
bangunan. Makam Tajmahal sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia saat ini merupakan
salah satu bangunan peninggalan masa pemerintahannya. Sementara Sultan Aurangzib sebagai
pemimpin yang berhasil mengembangkan kekuasaan Dinasti Moghul sehingga memiliki wilayah
kekuasaan yang sangat luas.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan jatuhnya dua dinasti besar dalam sejarah peradaban
Islam tersebut. Diantaranya adalah