Anda di halaman 1dari 5

BAB VIII

ASSOCIATION OF SOUTH EAST ASIA NATIONS (ASEAN)


I. Latar belakang terbentuknya ASEAN
Asolsociation of South East Asia Nations (ASEAN) berdiri sebagai satuan organisasi
regional sekawasan Asia Tenggara. ASEAN dibentuk berdasarkan deklarasi Bangkok
pada 8 Agustus 1967. Pembentukan ASEAN didasarkan pada persamaan sejarah,
persamaan nasib, dan persamaan kebudayaan diantara negara- negara di kawasan Asia
Tenggara. Penjelasannya sebagai berikut:
 Persamaan Letak Geografis
Wilayah Asia Tenggara berada di lingkup geografis yang sama yaitu antara Benua
Asia dan benua Australia, dan antara Samudera Pasifik dan Samudra Hindia. Maka
dikatakanlah Asia Tenggara merupakan sebuah kawasan yang disebut jazirah Asia
Tenggara Dangkalan Sunda.
 Persamaan dasar- dasar Kebudayaan
Kebudayaan dan bahasa melayu- Austronesia merupakan dasar pergaulan bangsa di
wilayah Asia Tenggara. Di antaranya seperti bercocok tanam untuk bertahan hidup,
kebanyakan rumah tradisional dibuat berbentuk rumah panggung, bentuk kapal yang
bercadik atau bersayap, ada cerita rakyat yang hampir semua kawasan
menceritakannya yaitu cerita panci. Berkembang pula agama Hindu, Budha, Islam,
dan Kristen.
 Persamaan Sejarah
Bila ditinjau dari sisi sejarah, kawasan Asia Tenggara memiliki nasib yang sama yaitu
menjadi daerah jajahan. Ketika perang dunia II berlangsung, seluruh kawasan Asia
Tenggara menjadi daerah pendudukan Jepang dan pusat komando tentara Jepang
untuk Asia Tenggara berpusat di Dalat (Siagon).
 Persamaan kepentingan
Bangsa-bangsa Asia Tenggara merasa adanya kepentingan bersama dalam
memasarkan hasil- hasil tambang dan pertanian mereka, sehingga perlunya dibentuk
wadah kerja sama antara bangsa makin tinggi.
II. Upaya merintis pembentukan Asia Tenggara
Upaya merintis kerjasama regional bangsa-bangsa Asia Tenggara telah dimulai sejak
zaman kerajaan-kerajaan di kawasan Asia Tenggara mencapai puncak kejayaannya.
Akan tetapi upaya tersebut gagal karena masing-masing kerajaan tersebut hancur
bersamaan dengan datangnya pengaruh dari Eropa. Upaya menghidupkan kembali
kerjasama regional Asia Tenggara mulai dirintis setelah penyelenggaraan Konferensi
Asia Afrika I di Bandung Tahun 1995.
III. Pembentukan ASEAN
Kerjasama dalam bidang politik,ekonomi dan kebudayaan diantara negara-negara
Asia Tenggara dirasakan sangat penting mengingat Asia Tenggara secara geografis
merupakan kawasan yang sangat strategis dan rawan bagi keamanan,serta berada di
antara dua kekuatan yang saling bertentangan (komunisme-liberalisme).Disisi lain
juga para pemimpin negara-negara di Asia Tenggara merasakan pentingnya suatu
kerjasama dalam regional tertentu untuk ikut serta dalam memelihara ketertiban dan
keamanan dunia,untuk itu Indonesia beserta Malaysia,Filipina,Singapura dan Muang
Thai mengadakan pertemuan konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Bangkok,KTT
Bangkok menghasilkan deklarasi Bangkok yang ditandatangani pada tanggal 8
Agustus 1967 sebagai dasar pembentukan ASEAN.
Deklarasi Bangkok ditandatangani oleh para Menteri Luar negeri dari lima Negara
ASEAN,yaitu berikut :
 Adam Malik,Menteri Luar negeri Indonesia.
 Narsisco Ramos,Menteri luar negeri Filipina.
 Thanat Khoman,menteri luar negeri Muang Thai.
 S.Rajaratman,menteri luar neheri Singapura.
 Tun Abdul Rajak,Menteri luar negeri Malaysia.

Tujuan Berdirinya ASEAN
 Mempercepat pertumbahan ekonomi dan kemajuan sosial serta perkembangan
budaya di Asia Tenggara melalui usaha bersama dalam semangat
kebersamaan, persamaan, persahabatan untuk memperkuat pondasi bagi
kesejahteraan dan terciptanya masyarakat damai di Asia Tenggara.
 Untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional di Asia Tenggara
dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum.di dalam hubungan –
hubungan antara negara- di kawasan Asia Tenggara serta mematuhi prinsip –
prinsip yang tertuang dalam piagam PBB.
 Memajukan kerja sama aktif dan tukar menukar bantuan antara negara anggota
dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan
administrasi.
 Menyediakan bantuan bagi masing – masing anggota dalam bentuk latihan dan
penelitian dalam bidang pendidikan, teknik, dan profesi juga dalam lapangan
adinistrasi.
 Mengadakan kerja sama dalam bidang pertanian, industri, perdagangan,
pengangkutan, dan komunikasi serta berusaha untuk meningkatkan standar
hidup masyarakat.
 Memajukan studi tentang Asia Tenggara
 Memelihara dan meningkatkan kerja sama dengan organisasi regional dan
internasional yang telah ada, dan untuk menjaga segala kemungkinan untuk
saling bekerja sama secara lebuih erat diantara mereka sendiri yang
bermanfaat bagi negara – negara anggota ASEAN.
IV. Sekretariat ASEAN ( ASEAN Secretariat)
a. Latar belakang
Untuk menyelenggarakan kepentingan ASEAN,maka dibentuklah secretariat
Jendral dan komite-komite.Kegiatan ASEAN makin lama semakin
meningkat.Karena itu diperlukan secretariat yang cukup ampuh.Maka
mengadakan sidang sebanyak empat kali yaitu di Manila (Agustus 1973)
ketika para Menlu ASEAN mengadakan pertem di Pattaya, Thailand. Untuk
mewujudkan gagasan tersebut dibentuklah sebuah panitia khusus yang terdiri
dari para kaum ASEAN dari kelima negara ASEAN. Sekretariat ASEAN
dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu sekretariat jenderal tetap yang
berkedudukan di Jakarta dan sekretariat nasional yang berkedudukan di
masing-masing negara anggota.
b. Struktur Sekretariat ASEAN
Sekretariat ASEAN berfungsi resmi pada tanggal 7 Juni 1976. Sekretariat
ASEAN diketahui oleh sekretariat jenderal yang diangkat oleh para Menlu
ASEAN secara bergilir untuk masa jabatan 2 tahun. Calon anggota Sekretariat
diusulkan oleh salah satu negara anggota untuk periode tertentu. Dalam
tugasnya sehari-hari sekretariat jenderal dibantu oleh staf sekretariat yang
terdiri dari 7 orang diambil dari kelima negara ASEAN. Yang terdiri dari 3
direktur biro yaitu:
 Direktur Biro Ekonomi
 Direktor Biro Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
 Direktur Biro Sosial dan Budaya
Sedangkan 4 lainnya adalah pejabat untuk bidang-bidang :
 Hubungan perdagangan dan Ekonomi Luar Negeri
 Administrasi
 Penerangan
 Pembantu kepada sekretaris Jenderal
c. Sekretariat Nasional ASEAN
Berdasarkan kententuan termuat dalam deklarasi Bangkok tanggal 8 Agustus
1976, setiap negara anggota ASEAN harus mendirikan sekretariat Nasional
ASEAN di negaranya. Maka Indonesia membentuk sekretariat Nasional
ASEAN pada 5 Desember 1967. Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
 Menberikan rekomendasi kepada Menteri Luar Negeri mengenai
kerjasama ASEAN dalam bidang ekonomi dan nonekonomi.
 Mengadakan hubungan dan melaksanakan koordinasi dengan instansi-
instansi pemerintah dan organisasi perencanaan dan pelaksanaan
kerjasama antar ASEAN dengan organisasi-organisasi regional lainnya
atau dengan negara-negara ketiga.
 Melaksanakan dan membantu penyelenggaraan sidang-sidang ASEAN.
 Menyusun rencana kerja nasional dan melaksanakan kegiatan
program-program kerjasama ASEAN
 Memprakarsai penelitian dan pengkajian pelaksanaan bidang
kerjasama ASEAN
 Melaksanakan koordinasi antar instansi pemerintah dalam rangka
pelaksanaan kegiatan ASEAN serta mengadakan penilaian tentang
hasil-hasilnya
 Melaksanakan koordinasi dan mengikuti serta menunjang kegiatan-
kegiatan komite ASEAN yang berada di Indonesia
 Mengadakan kerjasama dan koordinasi dengan sekretariat ASEAN
dengan sekretariat Nasional ASEAN di masing Negara aggota
lainnya,serta dengan komite –komite ASEAN di negara ketiga.
V. Struktur ASEAN
Sebelum KTT Bali 1976, didasarkan pada deklarasi Bangkok yaitu:
 Sidang tahunan para mentri
 Standing Committee
 Komite- komite tetap dan khusus
 Sekretariat nasional ASEAN pada setiap ibukota negara- negara anggota
Sesudah KTT
 Pertemuan para kepala pemerintahan
 Sidang tahunan para menteri luar negeri ASEAN
 Sidang para menteri ekonomi
 Sidang para menteri lainnya( non ekonomi)
 Standing committee
VI. Komite – Komite ASEAN
Komite-komite permanen ASEAN yang bayaknya sebelas sebelum KTT Bali,
dilebur menjadi dua yaitu:
1) Bidang ekonomi
Para menteri Ekonomi ASEAN telah menyetujui pembentukan lima
komite Ekonomi yang kemudia diakui secara resmi dalam struktur
ASEAN yaitu:
 Komite perdagangan dan pariwisata (Committee on Trade and
Taurisme- CVTT)
 Komite perdagangan, pertanian dan kehutanan ( Committee on Food
Agriculture and Forest/ COFAF)
 Sektor industri, pertambangan dan energi
 Sektor komunikasi dan transportasi
 Sektor keuangan dan perbankan
2) Bidang non ekonomi
 Kebudayaan dan penerangan
 komite ilmu pengetahuan dan teknologi
 komite pembangunan sosial
KERJASAMA DENGAN NEGERA-NEGARA KETIGA
Perkembangan ASEAN yang begitu pesat menyebabkan organisasi ini perlu mengadakan
hubungan kerjasama ekonomi dengan yang lebih besar negara-negara ketiga. Diantara
negara-negara ketiga yang telah mengadakan kerjasama ekonomi dengan ASEAN adalah
Australia, Selandia Baru, MEE, UNDP, Kanada, Amerika Serikat, dan Jepang. Kerajasama
itu meliputi berbagai bidang seperti industri, Perdagangan, investasi, ilmu pengetahuan dan
teknologi, kepemudaan dan kebudayaan.
KERJASAMA SWASTA ASEAN
Para menteri Ekonomi ASEAN telah menyetujui suatu kebijakan untuk meningkatkan peran
serta pihak swasta ASEAN dalam kerjasama ASEAN. Kamar Dagang dan Industri ASEAN
(ASEAN Chamber of Commerce and Industry) (ASEAN-CCI) adalah suatu badan swasta
yang menghimpun dan mengkoordinir kerjasam sektor swasta ASEAN.
HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI NON PEMERINTAH
Untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial dan kebudayaan,
masyarakat ASEAN secara spontan membentuk berbagai organisasi non pemerintah. Lalu
ASEAN mengadakan kerjasama dengan mereka sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Mengingat semakin luasnya kegiatan ASEAN dan adanya kemungkinan untuk berafiliiasi
dengan ASEAN, ada suatu kecenderungan bahwa jumlah organisasi ASEAN non-pemerintah
ini akan bertambah terus lahirnya berbagai macam organisasi ini dianggap sebagai suatu hal
yang positif selama sejalan dengan tujuan dan cita-cita ASEAN.

Anda mungkin juga menyukai