Makalah
Disusun oleh:
Nugrah Sabam Timothy Sihotang
Dwiky Pamungkas Muris
Intan Nurminah Hasibuan
Mastrida Nainggolan
7 Bersifat taksonomik dan abstrak Lebih konkret dan cenderung tidak bersifat
taksonomik
9 Banyak memanfaatkan proses relasional Tidak menonjol pada salah satu jenis proses
identifikatif dan proses relasional atribut
10 Bersifat kronologis dengan banyak Bersifat dialogis dengan mendayagunakan
mendayagunakan kalimat indikatif jenis kalimat yang lebih bervariasi
deklaratif
1. DONGENG
Secara singkat definisi dongeng ini merupakan bentuk sastra lama yang meceritakan
mengenai suatu hal yang fiksi atau artinya tidak nyata namun tetap sangat disukai oleh banyak
orang, khususnya anak-anak. Dongeng adalah bentuk sastra lama yang menceritakan mengenai
suatu peristiwa atau kejadian yang luar biasa berupa fiksi (tidak nyata) atau khayalan. Dongeng
ini merupakan bentuk cerita tradisional atau juga cerita yang disampaikan secara terun-temurun
dari nenek moyang yang mempunyai fungsi untuk dapat mengajarkan nilai-nilai moral serta juga
sebagai hiburan.
2. CERPEN
Cerpen atau cerita pendek dalam cerpen memiliki unsur-unsur dan ciri-ciri cerpen yang
memudahkan kita untuk mengetahui bahwa ini cerpen dan memudahkan kita dalam
membedakan bahwa ini benar-benar cerpen dan ini hanya cerita biasa yang terkadang sulit untuk
membedakannya. Cerita pendek merupakan cerita yang habis dibaca sekitar sepeuluh menit atau
setengah jam. Untuk jumlah katanya sekitar 500-5.000 kata. Olah karena itu, cerita pendek
sering diungkapkan sebagai cerita yang dapat dibaca dalam sekali duduk. Cerita pendek pada
umumnya bertema sederhana, jumlah tokohnya pun terbatas. Untuk jalan ceritanya pun
sederhana dan latarnya meliputi ruang lingkup yang terbatas.
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif
fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya
fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena
singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh,
plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.
Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.
Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang
dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan
munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan
contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.
3. DRAMA
Drama merupakan genre karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan
gerak. Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui
peran dan dialog yang dipentaskan. Kisah dan cerita dalam drama memuat konflik dan emosi
yang secara khusus ditujukan untuk pementasan teater. Naskah drama dibuat sedemikian rupa
sehingga nantinya dapat dipentaskan untuk dapat dinikmati oleh penonton. Drama memerlukan
kualitas komunikasi, situasi dan aksi. Kualitas tersebut dapat dilihat dari bagaimana sebuah
konflik atau masalah dapat disajikan secara utuh dan dalam pada sebuah pementasan drama.