No. Stambuk : D131171504 Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Lingkungan
Tugas 1 : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas dan
tepat disertai tulisan yang rapi agar mudah dibaca! Jelaskan perbedaan anatar bahasa Indonesia ragam ilmiah dan ragam non ilmiah! Kerjakan di sini… Bahasa Indonesia ragam ilmiah adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam pertemuan,pengantar pembelajaran,pertemuan yang bersifat formal dan kenegaraan ,dan digunakan pula dalam penulisan karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakanuntuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori, atau gabungan dari keempatnya, bahasaIndonesia diharapkan dapat menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secaratertulis maupun secara lisan.
Sedangkan bahasa Indonesia ragam non ilmiah atau disebut fiksi
adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan lainnya. Bentuk karangan non ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, roman, anekdot, hikayat, cerber, puisi dan naskah drama.
Tugas 2 : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas dan
tepat disertai tulisan yang rapi agar mudah dibaca!(silahkan menambah kolom jika tempat yang tersedia tidak cukup) Pertanyaan : uraikan ciri dan sifat bahasa Indonesia ragam ilmiah Kerjakan di sini… 1. Cendikia Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat Cendekia. Artinya, bahasa ilmiah itu mampudigunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis. Bahasa yang cendekiamampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca. Kalimat-kalimat yang digunakanmencerminkan ketelitian yang objektif sehingga suku- suku kalimatnya mirip dengan proposisi logika. Karena itu, apabila sebuah kalimat digunakan untuk mengungkapkan dua buah gagasan yang memiliki hubungan kausalitas, dua gagasan beserta hubungannya ituharus tampak secara jelas dalam kalimat yang mewadahinya.
2. Lugas dan Jelas
Sifat lugas dan jelas dimaknai bahwa bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasanilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan secara langsungsehingga makna yang ditimbulkan adalah makna lugas. Pemaparan bahasa Indonesia yanglugas akan menghindari kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat. Penulisanyang bernada sastra pun perlu dihindari. Gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkandalam bahasa yang jelas dan hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas.Kalimat yang tidak jelas umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
3. Menghindari Kalimat Fragmentaris
Bahasa Indonesia ragam ilmiah juga menghindari penggunaan kalimat fragmentaris.Kalimat fragmentaris adalah kalimat yang belum selesai. Kalimat terjadi antara lain karenaadannya keinginan penulis menggunakan gagasan dalam beberapa kalimat tanpa menyadarikesatuan gagasan yang diungkapkan.
4. Bertolak dari Gagasan
Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Bahasa Indonesia ragam ilmiahmempunyai sifat bertolak dari gagasan. Artinya, penonjolan diadakan pada gagasan atau halyang diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya, kalimat- kalimat yang digunakandidominasi oleh kalimat pasif sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perludihindari.
5. Formal dan Objektif
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada kosa kata, bentukan kata, dan kalimat.Bentukan kata yang formal adalah bentukan kata yang lengkap dan utuh sesuai dengan aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Kalimat formal dalam tulisan ilmiah dicirikan. Bahasa ilmiah barsifat objektif. Untuk itu, upaya yang dapat ditempuh adalahmenempatkan gagasan sebagai pangkal tolak pengembangan kalimat dan menggunakan katadan struktur kalimat yang mampu menyampaikan gagasan secara objektif. Terwujudnya sifatobjektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak. Sifatobjektif juga diwujudkan dalam panggunaan kata. Kata-kata yang menunjukkan sifatsubjektif tidak digunakan.
6. Ringkas dan Padat
Sifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yangmubazir. Itu berarti menuntut adanya penggunaan bahasa yang hemat. Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu, jikagagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi. Keringkasan dan kepadatan penggunaan bahasa tulis ilmiah juga ditandai dengan tidak adanya kalimat atau paragraf yang berlebihan dalamtulisan ilmiah.