Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEMAHAMI BAHASA RAGAM ILMIAH


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah :Bahasa Indonesia
Nama Dosen : Nuzul Tenriana, S.Pd., M.Pd.

Oleh:
Reysha Syahranie Ramadhan
202030095
AKUNTANSI C
STIEM BONGAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ MEMAHAMI BAHASA RAGAM
ILMIAH ” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nuzul Tenriana, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar,30 Maret 2021

Reysha Syahranie Ramadhan

NIM:202030095

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I...................................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan......................................................................................................1

BAB II..................................................................................................................2
A. Pengertian Ragam Bahasa........................................................................................2

B. Karakteristik Ragam Bahasa Ilmiah.........................................................................2

C. Penggunaan Bahasa Ilmiah......................................................................................6

BAB III...................................................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................8

B. Saran.........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai
oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Indonesia dijajah oleh bangsa lain,
namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah
satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan
maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam
bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang
akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas
kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.

Bahasa-bahasa yang lahir dari perkembangan IPTEK dan kebudayaan tersebut


merupakan bahasa yang tidak baku. Bahasa ini digunakan dpada situasi santai dengan
teman, keluarga, dan tulisan-tulisan pribadi. Sedangkan bahasa-bahsa ilmiah merupakan
bahsa formal yang dgunakan dalam penulsan karya ilmiah, berdiskusi, pembicaraan di
lingkungan formal dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa kita harus
memehami dan mengetahui ragam bahasa ilmiah agar dapat memudahkan kita dalam
menulis karya ilmiah, berdiskusi, dan menunjang kegiatan kemahasiswaan lainnya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa ?
2.      Apa saja macam-macam ragam bahasa ?
3.      Bagaimana cara menggunakan ragam Bahasa ilmiah?

C. Tujuan Penulisan
• Memahami ragam bahasa ilmiah
• Mengetahui ciri-ciri ragam bahasa ilmiah
• Mengetahui karakteristik ragam bahasa ilmiah
• Mengetahui penerapan penggunaan ragam bahasa ilmiah di dunia nyata

1
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian ragam Bahasa
Ragam bahasa ilmiah adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan
dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah. Dimana ragam bahasa ilmiah ini diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode (pendekatan rasional
pendekatan empiris) dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.

Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokkan


menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya.
Bahasa Indonesia harus memenuhi syarat diantaranya benar (sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia baku), logis, cermat dan sistematis. Pada bahasa ragam ilmiah, bahasa bentuk
luas dan ide yang disampaikan melalui bahasa itu sebagai bentuk dalam, tidak dapat
dipisahkan.

Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu bahasa Indonesia yang
digunakan dalam menulis karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan untuk
memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya, bahasa
Indonesia diharapkan menjadi media efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis
maupun lisan. Berapa ciri dari bahasa indonesia ragam ilmiah adalah formal dan
objektif,ringkas dan padat, serta konsisten.

B.     Karakteristik ragam Bahasa Ilmiah


Adapun beberapa karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Formal dan Objetif


Berawal dari Sumpah pemuda 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia mempunyai
fungsi majemuk, menjadi bahasa persatuan, bahasa negara, bahasa resmi, bahasa
penghubung antar individu,bahasa pergaulan, dan tidak kalah penting sebagai bahasa
pengantar semua sekolah di Indonesia. Tapitentu saja penggunaan bahasa indonesia
sehari-hari berbedda dengan yang digunakan daam kalangan
ilmiah. Apapun yang akan dibahasa pada sub bab ini adalah salah satu ciri bahasa
indonesia ragamilmiah yakni formal dan objektif.
a. Formal
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Formal
artinya resmi.Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat dari
lapis kosakata, bentuk kata dan kalimat. Kalimat formal dalam tulisan ilmiah
dicirikan oleh kelengkapan unsur wajib (subyek dan predikat), ketepatan
penggunaan kata fungsi atau kata tugas, kebernalaran isi, dan tampilan esai
formal. Bentuk formal berlawanan dengan bentuk yang kolokial atau bahasa

2
sehari-hari. Bentuk formal digunakan dalam situasi berbahasa yang formal,
misalnya dalam penulisan karya ilmiah. Contoh:
Kata formal: kata non-formal:
Wanita Cewek

Daripada Ketimbang

Hanya Cuma

Membuat Bikin

Dipikirkan Dipikirin

matahari Mentari

Tulisan ilmiah termasuk kategori paparan yang bersifat teknis


Contoh:

Kata ilmiah teknis: Kata ilmiah populer:


Modern maju

Alibi Alas an

Argumen Bukti

Informasi Keterangan

Sinopsis Ringkasan

Urine air kencing

Bentukan kata formal dalah bentukan kata yang lengkap dan utuh sesuai dengan aturan
pembentukan kata dalam bahasa indonesia.
Contoh:

Kata bernada formal: Kata bernada non-formal:


Menulis nulis

Mendengarkan dengarkan

Mencuci nyuci

Tertabrak ketabrak

b. Objektif
Bahasa ilmiah barsifat objektif. Untuk itu, upaya yang dapat ditempuh
adalah menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak pengembangan kalimat dan
menggunakan kata dan struktur kalimat yang mampu menyampaikan gagasan
secara objektif. Terwujudnya sifat objektif tidak cukup dengan hanya
menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak. Sifat objektif juga diwujudkan

3
dalam panggunaan kata. Kata-kata yang menunjukkan sifat subjektif tidak
digunakan. Contoh:
- Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis kiranya disebabkan
kekurangan nitrogen.
- Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis disebabkan oleh kekurangan
nitrogen.

Kata yang menunjukka sikap ekstrim dapat memberi kesan subjektif dan emosional.

Kata seperti harus, wajib, tidak mungkin tidak, pasti, selalu perlu dihindari.
Contoh:
- Mahasiswa baru wajib mengikuti program pengenalan program studi fakultasnya
masing-masing.
- Mahasiswa baru mengikuti program pengenalan program studi di fakultasnya masing-
masing.

2. Ringkas dan padat

Bahasa indonesia ragam ilmiah memiliki ciri-ciri ringkas dan padat.


Bahasa Indonesia ragam ilmiah dengan ciri ringkas dan padat, dalam
penggunaannya direalisasikan dengan tidak memperlihatkan adanya suatu
penggunaan unsur-unsur bahasa yang mubazir atau pemborosan.hal ini berarti
bahwa dalam bahasa indonesia ragam ilmiah menuntut adanya suatu penggunaan
bahasa secara hemat tanpa mengurangi makna atau tujuan dari bahasa tersebut.
Karakteristik mengenai keringkasan dan kepadatan dari suatu bahasa indonesia
ragam ilmiah dapat dilihat dari beberapa aspek dari Batasan bahasa. Batasan
tersebut yakni, tata pilihan kata, tata pembentukan kata, tata penulisan kalimat
efektif, tata penulisan paragraf yang baik, pemakaian kata dan makna kata yang
tepat.
Pemilihan kata merupakan hal sangat penting dalam penulisan suatu karya ilmiah
karena akan dituturkan dalam karya ilmiah tersebut dan akan menetukan
kejelasan infromasi yang disampaikan. Apabila dalam pemilihan kata tidak tepat,
maka akan menumbulakn ketidakefektifan bahasa yang digunakan dan
terganggunya kejelasan informasi sehingga akan menimbulkan kesalahpahaman
terhadap informasi yang disampaikan. Pemilihan kata yang terlalu berbelit-belit
biasanya membuat pembaca kurang memahami makna atau sasaran informasi
yang disampaikan karena tidak adanya pemusatan inti informasi. Oleh karena itu
untuk dapat memilih kata secara tepat maka penulis karya ilmiah perlu
memahami kriteria pemilihan kata, yaitu ketetapan, kecermatan, dan keserasian.

a. Ketetapan

Berkaitan dengan kemampuan pemilihan kata yang dapat


mengungkapkan gagasan secara tepat. Oleh karena itu penulis dituntu
untuk dapat memahami perbadaan makna denotasi dan konotasi,

4
perbedaan makna kata-kata bersinonim, penggunaan kata atau ungkapan
eufemisme serta penggunaan kata kongkret dan abstrak.

b. Kecermatan

Berkaitan dengan memilih kata yang benar-benar diperlukan.


Untuk dapat memilih kata secara cermat, penulis dituntut untuk
memahami ekonomi bahasa dan menghindari penggunaan kata-kata yang
dapat menyebabkan kemubaziran, berlebihan atau yang berbunga-bunga.

c. Keserasian

Berkaitan dengan kemampuan memilih kata-kata yang sesuai


dengan konteks pemakaiannya. Dalam penulisan karya ilmiah penulis
perlu memahani bentuk-bentuk kata yang benar dalam bahasa indonesia,
yaitu sesuai dengan kaidah pembentukan kata. Hal ini dikarenakan
bentukbentuk kata yang benar atau baku itulah yang harus digunakan
dalam penulisan karya ilmiah. Dalam konteks tersebut, pembentukan
kata dalam bahasa indonesia dapat dilakukan dengan pengimbuhan,
pengulangan, penggabungan imbuhan dengan pengulangan serta
penggabungan kata dasar atau penggabungan unsur terikat dan kata
dasar. Contoh:
“Pasien itu haruslah dibaringkan dalam posisi terlentang.” Bentuk kata
terlentang dalam kalimat diatas tidaklah tepat. Bentuk bakunya
adalah telentang yang kalau diteliti lebih jauh, bentuk itu bukanlah
bentuk dasar melainkan bentuk kata dengan sisipan el. Yang menjadi
salah satu masalah dalam penulisan karya ilmiah adalah kata ulang. Kata
ulang menurut bentuknya ada beberapa macam:

Kata ulang dengan mengulang seluruh morfem: kuda-kuda, sakit-sakit,


berapa-berapa, perubahanperubahan

.Kata ulang dengan imbuhan: berjalan-jalan, gigi-geligi.

Kata ulang yang mengalami perubahan bunyi: bolak-balik, compang-


camping.

Kata ulang dwipurwa: lelaki, tetamu, leluhur. Yang menjadi


masalah adalah cara penulisannya. Dalam buku pedoman EYD,
dikatakan bahwa kata ulang ditulis lengkap, maksudnya tidak ditulis
dengan menggunakan angka 2 seperti ejaan menurut Soewandi.

3. Konsisten

Bahasa indonesia dalam ragam ilmiah bersifat logis dan eksak.


Ragam bahasa ini digunakan dalam kegiatan tertentu sesuai dengan
fungsinya dalam suatu karya ilmiah. Ada begitu banyak ragam yang

5
digunakan namun yang paling sering salah adalah ketidakkonsistensian
Bahasa indonesia ragam ilmiah.Konsisten, artinya harus bersifat ajeg,
taat asas, selaras, dan tidak berubahubah. Unsur-unsur bahasa serupa
pembentukan kata dan tata tulis (pengunaan ejaan dan tanda-tanda baca )
digunakan sesuai kaidah yang berlaku konsisten. Penggunaan istilah
dalam bahasa Indonesia ilmiah juga perlu dilakukan secara taat asas.
Sebagai contoh, kata tugas untuk digunakan untuk mengantarkan tujuan
dan kata tugas bagi mengantarkan objek (Suparno, 1998). Selain itu,
apabila pada bagian awal uraian telah terdapat singkatan SMP (Sekolah
Menengah Pertama), pada uraian selanjutnya digunakan singkatan SMP
tersebut.

Perhatikan contoh kalimat konsisten berikut ini !

(1) Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran,
pengusaha angkutan dihimbau mengoperasikan, semua kendaraan ekstra.
Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagimuslim Bosnia. Bagi
mereka yang penting adalah pencabutan embargo persenjataan.

(2) Untuk penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, telah
disiapkan
kendaraan yang eukup. Pengusaha angkutan dihimbau mengoperasikan semua
kendaraan ekstra. Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi
muslim Bosnia. Untuk mereka yang penting adalah peneabutan embargo
persenjataan.

Contoh (2) tidak konsisten dengan kaidah yang berlaku. Sementara itu, contoh
yang konsisten adalah contoh (1)

C.     Penggunaan Bahasa Ilmiah


Penggunaan dalm bahasa ilmiah yang disampaikan dalam bentuk karya tulis
ilmiah, misalnya, laporan penelitian (studi), makalah, skripsi, tesis, dan disertasi adalah
bersifat formal. Oleh karena itu, ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah
adalah ragam bahasa baku (standar). Bahasa dalam percakapan sehari-hari (colloquial)
serta percakapan lisan tidak tepat apabila digunakan untuk menyampaikan informasi dan
konsep-konsep yang berkadar ilmiah. Demikian pula bahasa ragam sastra (puisi, prosa,
dan drama) disusun sedemikian rupa, sehingga dapat menimbulkan berbagai efek
emosional, imajinatif, estetik, dan artistic, yang dapat membangkitkan rasa haru baik bagi
penulis maupun pembaca. Bahasa yang bersifat ilmiah tidak mempertimbangkan efek-
efek perasaan yang timbul, seperti yang dipertimbangkan dalam bahasa ragam sastra
(Oka, 1971: 14). Sifat bahasa ragam ilmiah yang khusus/spesifik tampak pada pemilihan
dan pemakaian kata serta bentuk-bentuk gramatika terutama dalam tataran sintaksis.
Kata-kata yang digunakan dalam bahasa ilmiah bersifat denotative. Artinya, setiap kata
hanya mempunyai satu makna yang paling sesuai dengan konsep keilmuan tersebut atau

6
fakta yang disampaikan. Demikian pula kalimat-kalimat yang digunakan dalam bahasa
ragam ilmiah bersifat logis. Hubungan antara bagian-bagian kalimat dalam kalimat
tunggal atau hubungan antara klausa-klausa dalam kalimat majemuk (kompleks)
mengikuti pola-pola bentuk hubungan logis.

7
BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN
Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia
yang digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah. Dalam bahasa ragam
ilmiah memiliki ciri khas yakni cendekia, lugas dan jelas, menghindari kalimat
fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan
konsisten. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, seorang presenter ilmiah harus
memperhatikan beberapa hal, yaitu : etika ilmiah, ketentuan lembaga (universitas),
kemampuan personal, dan kemampuan teknis. Menggunaan bahasa Indonesia ragam
ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah berarti memanfaatkan potensi bahasa
Indonesia untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempat hal
tersebut, serta hasil penelitian sec.

1. Bahasa Indonesia bersifat cendekia artinya bahasa Indonesia itu mampu digunakan
secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis, yakni mampu membentuk
pernyataan yang tepat dan seksama.

2. Bahasa Indonesia bersifat lugas artinya Paparan bahasa yang lugas akan menghindari
kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan.Penulisan
yang bernada sastra perlu dihindari.

3. Bahasa Indonesia bersifat jelas artinya Gagasan akan mudah dipahami apabila:

a. Dituangkan dalam bahasa yang jelas

b. Hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak
jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.

4. Bahasa Indonesia bersifat Formal artinya Bahasa yang digunakan dalam komunikasi
ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada
lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat.

Tulisan ilmiah termasuk kategori paparan yang bersifat teknis.

5. Bahasa Indonesia bersifat menghindari kalimat fragmentasi artinya kalimat yang belum
selesai. Kalimat yang seperti ini terjadi karena adanya keinginan tanpa menyadari
kesatuan gagasan dalam beberapa kalimat tanpa menyadari kesatuan yang diungkapkan.

6. Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat bertolak dari gagasan artinya penonjolan
diadakan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya,
kalimat-kalimat yang digunakan didominasi oleh kalimat pasif.

8
7. Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat objektif artinya Sifat objektif tidak cukup
dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan
dalam penggunaan kata. Kata yang menunjukkan sikap ekstrem dapat memberi kesan
subyektif dan emosional. Kata seperti harus, wajib, tidak mungkin tidak, pasti, selalu
perlu dihindari.

8. Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak
adanya unsur-unsur bahasa yang hemat.

B.     SARAN
Kami sarankan kepada pembaca agar membudayakan penggunaan bahasa ilmiah
dalam keadaan resmi (Formal) supaya bahasa Indonesia dapat melekat pada diri kita
masing-masing, agar kita lebih berani berbicara di depan umum meskipun di dalam
Lingkungan Informal terlebih dalam Lingkungan Formal.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/ikaNurulFadhillah/bahasa-indonesia-ragam-ilmiah
http://blog.unnes.ac.id/suparno/2016/04/26/ragam-bahasa-ilmiah/

10

Anda mungkin juga menyukai