Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BAHASA INDONESIA

KELOMPOK 1
TEKS EKSPLANASI TANAH LONGSOR

NAMA ANGGOTA :
1. DINDA AGUSTIN PRATIWI (08)
2. GUSTI AYU ISTIARA (16)
3. KAVITA ANGEL (19)
4. RIYAN RAMADHAN (25)

SMAN 2 KOTA MOJOKERTO TAPEL 2017/2018


PENGERTIAN TEKS EKSPLANASI
Teks Eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya atau terbentuknya
suatu fenomena alam atau sosial. Pada teks eksplanasi, sebuah peristiwa timbul karena ada
peristiwa lain sebelumnya dan peristiwa tersebut mengakibatkan peristiwa yang lain lagi
sesudahnya. Struktur teksnya adalah pernyataan umum, urutan alasan logis.

STRUKTUR TEKS EKSPLANASI


1. Pernyataan umum, berisi statemen atau pernyataan umum tentang suatu topik yang
akan dijelaskan proses keberadaannya, proses terjadinya atau proses terbentuknya.
2. Urutan sebab akibat, berisikan tentang detail penjelasan proses kenberadaan atau
proses terjadinya yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal
hingga yang paling akhir.
3. Interpretasi, berisi tentang kesimpulan atau pernyataan tentang topik atau proses yang
dijelaskan.

CIRI CIRI TEKS EKSPLANASI


1. Strukturnya terdiri atas: pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi.
Pernyataan umum merupakan gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan
pernyataan yang bersifat umum. Deretan penjelasan (eksplanasi) merupakan inti
penjelasan apa yang disampaikan. Sementara itu, interpretasi yang berisi pandangan
atau simpulan penulis bersifat opsional, boleh ada atau boleh juga tidak ada
2. Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual)
3. Faktualnya memuat informasi yang bersifat keilmuan (misal: sains).

KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI


Di dalam teks eksplanasi biasanya mengandung ciri kaidah kebahasaan berikut:

1. Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan manusia (nonhuman participants).
Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan udara.
2. Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.
3. Lebih banyak menggunakan verba material dan verba relasional (kata kerja aktif).
4. Menggunakan konjungsi waktu dan kausal. Contohnya penggunaan: sehingga,
sebelum, pertama, jika, bila, dan kemudian.
5. Menggunakan kalimat pasif.
6. Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan
secara kausal itu benar adanya.
7. Kata serapan
Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai
berikut.
Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti titik
beku. Kata titik beku merupakan arti kata freezing point. Kata freezing
point merupakan kata bahasa Inggris. Unsur itu dipakai dalam konteks bahasa
Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing.
Unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia, seperti hidrologi. Katahidrologi berasal dari kata bahasa Inggris hydrology.
8. Konjungsi
Ada dua jenis konjungsi, yaitu konjungsi eksternal dan kojungsi internal.
a. Konjungsi eksternal merupakan konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa,
deskripsi benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa
simpleks. Konjungsi eksternal mempunyai empat kategori makna, yaitu penambahan
(contoh: dan, atau), perbandingan (contoh: tetapi, sementara), waktu (contoh: setelah,
sebelum, sejak, ketika), dan sebab-akibat (contoh: sehingga, karena, sebab, jika,
walaupun, meskipun).
Contoh:
Banjir terjadi di Kota Jakarta setelah hujan turun dua hari tanpa henti.
Kecelakaan lalu lintas sering terjadi karena pengguna jalan tidak tertib lalu lintas.
b. Konjungsi internal merupakan konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide
yang terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa. Konjungsi
internal juga dapat dibagi ke dalam empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh:
*selain itu, di samping itu, lebih lanjut), perbandingan (contoh: akan tetapi,
sebaliknya, sementara itu, di sisi lain), waktu (contoh: pertama, kedua ... , kemudian,
lalu, berikutnya), dan sebab-akibat (contoh: akibatnya, sebagai akibat, jadi,
hasilnya).
Contoh:
Pertama, kesuksesan disebabkan oleh daya kreativitas.
Yang paling sering digunakan adalah konjungsi eksternal.
9. Hubungan sebab-akibat
Hubangan sebab-akibat dapat dinyatakan dengan banyak cara, baik dengan konjungsi,
kata kerja, maupun kata benda.
Contoh:
Butir-butir air turun ke bumi karena gravitasi. (dengan konjungsi)
Butir-butir air turun ke bumi disebabkan oleh gravitasi. (dengan kata kerja)

CONTOH TEKS EKSPLANASI

Tanah Longsor

1. Pernyataan Umum (Pembuka)


Longsor adalah sebuah peristiwa dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa disebut
geologi yang terjadi karena adanya pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai
tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor
atau amblas secara garis besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong
dan faktor pemicu. Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab
bergeraknya material tersebut.
2. Deretan Penjelas (Isi)
Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan
oleh gempa sehingga menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan
elemen atau lempeng bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan
pecahan dan terjadinya longsor. Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan
menyebabkan terjadinya kelongsoran. Baik itu diakibatkan oleh alam atau karena
ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya curah hujan, jika musim penghujan
dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam
jumlah besar.
Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi
retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian yang retak lalu air
akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng, lalu menimbulkan
gerakan lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk pencegahan terjadinya longsor
bisa dengan menggunakan pohon, karena akar pohon akan banyak membantu
dengan cara menyerap air hujan sehingga bisa meminimalisir.
3. Penutup
Poin diatas merupakan beberapa penyebab terjadinya kelongsoran. Akibat dari
bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah adalah korban jiwa, selain itu
kerugian materi seperti kehilangan rumah, tanah, harta benda yang harus direlakan
karena tetimbun oleh longsoran. Sangat jarang orang dalam longsor bisa
menyelamatkan dirinya karena karena kecepatan tanah longsor diperkirakan
kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam kecepatan yang mustahil untuk lari bagi
manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian pun korban selamat tidak
sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika mendengar suara gemuruh
besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau wilayah dataran
stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam karena itu sama saja seperti
bunuh diri.
CONTOH 2 :
Tanah Longsor
1. Pernyataan Umum
Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan
atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar
tanah. Tanah longsor banyak terjadi di berbagai pelosok di Indonesia khususnya daerah
pegunungan dan pedesaan. Sehingga tanah longsor pasti tidak akan terjadi di daerah daratan
rendah dan perkotaan.

2. Deretan Penjelasan
A. Penjelasan 1
Bencana alam ini bisa diakibatkan karena hujan yang sangat lebat dan tidak ada pepohonan
yang menyerap air. Bencana ini biasanya sering terjadi di daerah lereng-lereng yang curam di
pegunungan dan hutan- hutan yang gundul. Tanah longsor ini biasanya terjadi karena cuaca
hujan yang tinggi dan tanah yang tandus tidak ada pepohonan yang pada saat musim hujan
sehingga mengakibatkan air mengendap di dalam tanah karena tidak ada yang menyerap air.

B. Penjelasan 2
Tanah longsor ini dapat merugikan penduduk sekitar. Rumah-rumah mereka bisa tertutup
dengan tanah atau lumpur dan dapat menimbulkan korban jiwa. Namun itu semua ulah
tangan mereka sendiri. Mereka selalu melakukan pemotongan tebing pada penambangan batu
di lereng yang terjal, penimbunan tanah urugan di daerah lereng, penggundulan hutan,
budidaya kolam ikan diatas lereng, sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang
aman, sistem drainase daerah lereng yang tidak baik. Mereka selalu melakukan kegiatan-
kegiatan tersebut tanpa melihat akibatnya yang dapat membahayakan mereka dan alam.
Seharusnya mereka memanfaatkan alam dengan sebaik-baiknya bukan merusak. Mereka
hanya mementingkan dirinya sendiri. Mereka juga seharusnya dapat memanfaatkan alam
dengan menanam pepohonan-pepohonan yang dibisa dimanfaatkan dan menguntungkan bagi
mereka sendiri, bukan untuk menjadi pekerja penebang pohon sembarangan.

3. Interpretasi
Seharusnya daerah yang sering mengalami tanah longsor mereka harus melakukan
penanaman kembali yang biasanya sering disebut Reboisasi dan tidak membuang sampah
sembarangan yang dapat menyumbat selokan-selokan kecil maupun besar sehingga air tidak
bisa mengalir dengan lancar. Tanah longsor ini juga dapat mengakibatkan bencana banjir
karena tanah yang sudah longsor dapat menyebabkan sungai tersumbat dengan tanah dan
mereka membuang sampah sembarangan yang akan menimbulkan banjir. Tanah longsor ini
dapat ditanggulani dengan cara membuat terasering ( sengkedan ) pada lereng yang terjal bila
membangun pemukiman, penanaman pohon kembali, jangan membuang sampah
sembarangan atau membuat progam kebersihan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai