Anda di halaman 1dari 12

Dampak Hujan Asam Terhadap Manusia dan Lingkungan

Sekitar

dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia

Kelas XI Ipa 1

Disusun oleh :

Damas Elwan Z
Elisa Frderica S
R. Ayu Annisa
Yusufa Raditya

SMA Negeri 1 Tambun Selatan

Jl.Kebon Kelapa Tambun Selatan Bekasi

Telp: (021) 88325613


KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat dan karunianya yang besar sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah
mengenai dampak hujan asam terhadap manusia dan lingkungan sekitar ini.

Karya ilmiah ini dibuat bertujuan sebagai syarat dalam memenuhi tugas mata
pelajaran bahasa Indonesia. Laporan ini juga dimaksudkan untuk memberikan gambaran,
referensi dan juga pengetahuan lebih bagi para pembaca mengenai dampak hujan asam.

Dengan adanya karya ilmiah ini, penulis diberi kesempatan untuk menjelaskan dan
diharuskan untuk mengerti mengenai dampak hujan asam terhadap manusia dan lingkungan
sekitar yang sering kali kita hadapi atau rasakan, dan mulai untuk menerapkan pola hidup
sehat dalam kehidupan kita agar lingkungan kita pun akan sehat.

Tak lupa, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.Hj. Atik Gartika sebagai
guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan seluruh pihak yang terkait dalam pembuatan Karya
Tulis Ilmiah ini.

Penulis juga telah beruaha dengan segenap kemampuan. Semoga laporan praktikum
ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pihak lain yang membaca karya ilmiah ini.
Setiap hal yang dilakukan dengan ketekunan, walaupun terasa pahit di awal akan terasa manis
di akhir.

Bekasi, 9 Mei 2012

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................................i

Kata Pengantar ..........................................................................................................................ii

Daftar Isi ..................................................................................................................................iii

1. Bab 1: Pendahuluan
1.1. Latar
Belakang.............................................................................................................1
1.2. Perumusan
Masalah.....................................................................................................2
1.3. Tujuan...................................................................................................................
.......2
1.4. Manfaat.................................................................................................................
.......2
1.5. Metodologi
Penulisan...................................................................................................2

2. Bab 2: Pembahasan
2.1 Definisi Hujan asam.....................................................................................................3
2.2 Proses Terjadinya Hujan Asam....................................................................................3
2.3 Pengaruh Hujan Asam Terhadap Lingkungan.............................................................4
2.4 Pengaruh Hujan Asam Terhadap Kehidupan Manusia................................................4
2.5 Cara Pengukuran Kadar Keasaman Hujan Asam.........................................................4
2.6 Cara Mencegah Pengaruh Buruk Hujan Asam............................................................5

3. Bab 3: Penutup
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................6
3.2. Saran.............................................................................................................................6

Daftar Pustaka............................................................................................................................7
iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hujan asam dilaporkan pertama kali di Machester, Inggris yang menjadi kota
penting dalam Revolusi Industri. Pada tahun 1852, Robert Angus Smith menemukan
hubungan antara hujan asam dengan polusi udara. Istilah hujan asam tersebut mulai
digunakannya pada tahun 1872. Ia mengamati bahwa hujan asam dapat mengarah pada
kehancuran alam.1

Walaupun hujan asam ditemukan pada tahun 1852, baru pada tahun 1970-an para
ilmuwan mulai mengadakan banyak melakukan penelitian mengenai fenomena ini.
Kesadaran masyarakat akan hujan asam di Amerika Serikat meningkat pada tahun
1990-an setelah di New York Times memuat laporan dari Hubbard Brook Experimental
Forest di New Hampshire tentang banyaknya kerusakan lingkungan yang diakibatkan
oleh hujan asam.

Udara sebagai zat yang terkena dampak hujan asam secara langsung, merupakan
salah satu unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Dengan semakin meningkatnya
intensifitas terjadinya hujan asam. yang kadang kala menimbulkan dampak buruk
terhadap kelestarian lingkungan, dalam hal ini tentang pencemaran udara. Menurut
Mukono (2000) Pencemaran Udara adalah adanya bahan kontaminasi di atmosfir
karena ulah manusia.2

Hujan asam dapat berdampak negatif terhadap keseimbangan ekosistem, secara


tidak langsung juga berdampak negatif terhadap kehidupan manusia. Dampak negatif
tersebut dapat berupa gangguan kesehatan.

Selain memiliki dampak negatif terhadap kesehatan manusia, hujan asam juga
dapat memiliki dampak buruk bagi bangunan-bangunan bersejarah ataupun cagar
budaya yang telah berusia ratusan bahkan ribuan tahun.Dalam hal ini Hujan Asam
dapat menyebabkan pelapukan dan pengeroposan bangunan bersejarah/cagar budaya
tersebut.

1 (http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan_asam)

2 (http://keslingbanget.blogspot.com/2009/03/hujan-asam.html)

1
Hal tersebut membuat penulis merasa perlu untuk membahas lebih lanjut tentang
dampak negatif hujan asam bagi umat manusia dan Lingkungan.

1.2. Perumusan Masalah

1.2.1 Definisi hujan asam?


1.2.2 Bagaimana proses terjadinya hujan asam?
1.2.3 Bagaimana pengaruh hujan asam terhadap lingkungan?
1.2.4 Bagaimana pengaruh hujan asam terhadap kesehatan manusia?
1.2.5 Bagaimana cara mencegah pengaruh buruk hujan asam?

1.3. Tujuan

1.3.1 Mengenal hujan asam dan proses terjadinya


1.3.2 Mengetahui pengaruh hujan asam bagi ekosistem dan manusia
1.3.3 Mengetahui cara mencegah dan menanggulangi pengaruh buruk hujan asam

1.4. Manfaat

1.4.1 Sebagai tulisan yang memberikan informasi secara lengkap mengenai hujan
asam
1.4.2 Sebagai panduan dalam pencegahan dan penanggulangan pengaruh buruk
hujan asam

1.5. Metodologi Penulisan

1.5.1 Mengambil kutipan dari e-book mengenai hujan asam


1.5.2 Menyebar angket
1.5.3 Mencari informasi dari internet mengenai pengaruh buruk hujan asam
2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Hujan Asam

Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6.
Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2)
di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam
dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu
melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.

Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor


dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen
membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan
bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut
sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan
kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan
dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.

2.2 Proses Terjadinya Hujan Asam

Di atmosfer, presipitasi basah dari polutan di udara yang larut di dalam awan
akan jatuh ke bumi dalam bentuk hujan, salju dan kabut. Dengan polutan SO2 , SO3 ,
NO3 dan HNO3 . butir-butir air hujan akan membentuk asam sulfat dan asam nitrat
yang menjadikan pH air hujan menjadi kurang dari 5,6. Lebih dari 90 % emisi sulfur
dan nitrogen berasal dari aktifitas manusia.Senyawa sulfat dan nitrat itu akan berpindah
dari atmosfer ke permukaan bumi melalui presipitasi dan deposisi langsung yang
dikenal dengan deposisi basah dan deposisi kering.3

Deposisi basah terjadi dengan pembentukan awan dan akhirnya turun sebagai
hujan, sedangkan deposisi kering terjadi jika keadaan cuaca dalam keadaan cerah dan
berawan sehingga butiran-butiran gas dan aerosol yang bersifat asam diterbangkan oleh
angin dan memungkinkan tertinggal di pepohonan dan bangunan atau bahkan terhirup
oleh manusia.

3 D.Gustina. 2003. Penentuan Komposisi Kimia Air Hujan Di Cekungan Bandung. Bandung
3
2.3 Pengaruh Hujan Asam Terhadap Lingkungan

Hujan asam sangat berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan.Terdapat dua


jenis lingkungan yaitu biotik dan abiotik.Pada lingkungan biotik, endapan asam akan
mempengaruhi tanah, air dan udara dan berbagai makhluk hidup lainnya.Sebagi contoh,
suatu danau yang terkena hujan asam akan menyebabkan banyaknya spesies makhluk
hidup yang mati karena tidak dapat menyesuaikan dengan tingkat keasaman air yang
berlebih.Meskipun memang terdapat beberapa faktor yang dapat memperkecil tingkat
keasaman pada suatu objek yang terkena hujan asam.

Sedangkan pada lingkungan abiotik, hujan asam akan mempengaruhi elemen-


elemen tidak hidup seperti, dinding rumah, bangunan bangunan bersejarah bahkan yang
paling parah dapat melarutkan kalsium dalam bahan-bahan beton.Bila hal ini (hujan
asam ) terus berlanjut, maka lingkungan sekitar kita akan mengalami kerusakan yang
lebih besar.

2.4 Dampak Hujan Asam Terhadap Kesehatan Manusia

Dampak deposisi asam terhadap kesehatan telah banyak diteliti, namun belum
ada yang nyata berhubungan langsung dengan pencemaran udara khususnya oleh
senyawa NOx dan SO2 . Kesulitan yang dihadapi dikarenakan banyaknya faktor yang
mempengaruhi kesehatan seseorang, termasuk faktor kepekaan seseorang terhadap
pencemaran yang terjadi.Balita, orang berusia lanjut dan orang dengan gizi buruk relatif
lebih rentan terhadap dampak radio aktif dibandingkan orang yang sehat.

Berdasarkan penelitian, sulphur dioxide yang dihasilkan oleh hujan asam juga
dapat bereaksi secara kimia didalam udara, dengan terbentuknya partikel halus suphate,
partikel halus inilah yang akan mengikat dalam paru-paru yang akan menyebabkan
penyakit pernapasan. Selain itu juga dapaat meningkatkan resiko terkena kangker kulit
karena senyawa sulfat mengalami kontak secara langsung dengan kulit.Dalam
penelitian lain juga dikatakan bahwa Hujan Asam dapat menimbulkan gatal-gatal, sesak
nafas, bronkhitis dan emphisema.

4
2.5 Cara Pengukuran Kadar Keasaman Hujan Asam

Hujan asam diukur menggunakan skala pH, air murni memiliki pH sekitar 7
sedangkan hujan yang normal bersifat agak asam karena adanya kandungan karbon
dioksida yang terlarut didalamnya sehingga pH-nya sekitar 5,5. Pengukuran hujan asam
dapat menggunakan botol, kemudian air hujan ditampung dalam botol tersebut. Dengan
menggunakan indicator pH maka tingkat kebasaan maupun keasaman hujan dapat
diketahui.4

Jika ingin mengetahui pengaruh hujan asam pada batuan sesuatu yang dapat
dilakukan adalah menampung air hujan pada botol dengan corong terbalik, kemudian
air yang tertampung diteteskan pada batuan yang diuji. Pengujian dapat dilakukaan
pada batuan beku dan batuan sedimen. Sebagai contoh batuan beku yang diambil untuk
sampel adalah batu andesit sedangkan batu sedimen berupa batu gamping. Sifat batu
granit yang sudah asam maka ketika terkena tetes air hujan yang asam, batu tersebut
tidak ikut terlarut. Sebaliknya, pada batu gamping yang memiliki sifat basa, maka batu
gamping akan terlarut dan air yang melarutkan batu tersebut menjadi keruh.

2.6 Cara Mencegah Dampak Negatif Hujan Asam

Di Amerika Serikat banyak pembangkit listrik tenaga batu bara menggunakan


Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk menghilangkan gas yang mengandung
belerang dari cerobong asap mereka. Sebagai contoh FGD adalah Wet Scrubber. Wet
Scrubber adalah tower yang dilengkapi kipas yang mengambil gas asap dari cerobong
ke tower tersebut. Kapur atau batu kapur dalam bentuk bubur juga diinjeksikan ke
tower tersebut sehingga tercampur dengan gas cerobong serta bereaksi dengan sulfur
dioksida yang ada.Kalsium karbonat dalam batu kapur menghasilkan kalsium sulfat
ber-pH netral yang secara fisik dapat dikeluarkan dari scrubber. Limbah industri dari
scrubber inilah yang sering kita sebut dengan gypsum.5

4 (http://younggeomorphologys.wordpress.com/2011/01/15/hujan-asam-
penyebab-dan-proses-pembentukannya/)

5 (http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hujan_asam&action=edit&section=4
)
5
Sementara itu di Indonesia, beberapa peneliti meyakini bahwa terdapat beberapa
hal yang dapat meminimalisir dampak yang dihasilkan oleh Hujan Asam. Diantaranya
adalah:

Menggunakan bahan bakar dengan kandungan belerang yang rendah.


Mengurangi kandungan belerang sebelum pembakaran.
Pengendalian pencemaran selama pembakaran.
Pengendalian setelah pembakaran
Mengaplikasikan prinsip 3R( Reuse, Reduce, Recycle)

Khusus untuk point ketiga yaitu dengan cara pengendalian pencemaran selama
pembakaran, terdapat fakta yang ditemukan bahwa emisi gas buang dari kendaraan
bermoto dapat dikurangi dengan menggunakan catalic converters alat yang dapat
mengkatalis dekomposisi gas nitrogen dioksida menjadi gas nitrogen dan oksigen.
Untuk industri dapat menggunakan jenis batubaradan minyak yang mengandung sedikit
sulfur (belerang).

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari informasi yang telah kami kumpulkan, dapat disimpulkan bahwa hujan asam
merupkan segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6 atau bersifat asam. Hujan ini
mengandung belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta
nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan
nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk
membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air
hujan.

Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide
(SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui
pembakaran.Adapun beberapa dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam antara lain
Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya species yang bertahan,
Hujan asam yang larut bersama nutrisi didalam tanah akan menyapu kandungan
tersebut sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk tumbuh, korosi dan
menyebabkan terganggunya kesehatan manusia.

3.2 Saran

Banyak kerugian yang kita dapat dari terjadinya hujan asam, oleh sebab itu kita
harus melakukan usaha usaha untuk mengendalikan deposisi asam. Salah satu usaha
yang dapat kita lakukan ialah dengan menggunakan bahan bakar yang mengandung
sedikit zat pencemar, menghindari terbentuknya zat pencemar saat terjadinya
pembakaran, dan menangkap zat pencemar dari gas buangan serta melakukan
penghematan energi. Hal itu dapat membantu kita dalam mengurangi deposisi asam
dan lingkungan kita pun akan menjadi lebih sehat sehingga pada akhirnya kesehatan
kita pun ikut terjaga.

7
DAFTAR PUSTAKA

Gustina.D 2003. Penentuan Komposisi Kimia Air Hujan Di Cekungan Bandung. Bandung

Rahardhiman, Aryatama. 2009 HujanAsam.


(http://keslingbanget.blogspot.com/2009/03/hujan-asam.html) (diakses tangga 28 Maret
2012)l

(http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hujan_asam&action=edit&section=4

Younggeomorphologys. 2011
(http://younggeomorphologys.wordpress.com/2011/01/15/hujan-asam-penyebab-dan-proses-
pembentukannya/)

Anda mungkin juga menyukai