KELOMPOK 6
Dosen Pengampu:
TRINA FEBRIANI,M.PD
DISUSUN OLEH:
Jefri Fernandes 21030052
Fina Fitria 21030037
Indah Aulia Rahmi. 21030046
Revi Hermanda 21030044
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan, pengetahuan, dan
kemudahan sehingga mini riset ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan mini riset sebagai tugas akhir dari mata kuliah Ilmu
Kealaman Dasar dengan judul “HUJAN ASAM”.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk mini riset ini, supaya mini riset
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen mata kuliah Meteorologi Klimatologi kami yang telah membimbing dalam
menulis makalah ini.
ii
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.............................................................................................2
A. Kesimpulan.....................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
semakin tinggi pula kegiatan ekonomi manusia, di antaranya adalah semakin
pesatnya perkembangan dari sektor industri dan sistem transportasi. Kemajuan
tersebut tidak berarti tidak terdapat konsekuensi, sebagai konsekuensi logis maka
akan semakin meningkatkan zat-zat polutan yang dikeluarkan dari kegiatan
industri dan transportasi tersebut. Keberadaan zat-zat polutan di udara ini tentu
akan berpengaruh terhadap proses-proses fisik dan kimia yang terjadi di udara.
Beberapa contoh efek negatif perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang menjadi isu-isu global antara lain efek rumah kaca, pemanasan global,
polusi, sampah, dan hujan asam.
Istilah hujan asam pertama kali digunakan Robert Angus Smith pada
tahun 1972.Ia menguraikan tentang keadaan di Manchester, sebuah kawasan
industri di bagian utara Inggris. Hujan asam ini pada dasarnya merupakan bagian
dari peristiwa terjadinya deposisi asam.Ia mengatakan bahwa bahan pencemar di
udara yang bercampur dengan air hujan bersenyawa menjadi asam dan
menyebabkan kerusakan bangunan dan monumen bersejarah. Pada dasarnya, air
hujan normal memang sudah asam dengan kadar keasaman antara pH 5,6 – 5,0.
Keasaman ini dihasilkan ketika karbondioksida dan materi asam alami lainnya
terurai dalam uap air yang bercampur di udara.
Masalah itu masih terjadi hingga kini dan kita tahu bahwa banyak gas
polutan yang menyebabkan pencemaran udara. Ini termasuk sulfur dioksida yang
umumnya dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik yang menggunakan batu
bara, dan nitrogen oksida dari kendaraan bermotor serta bahan bakar fosil yang
digunakan oleh industri. Kedua unsur tersebut bersenyawa di atmosfer dengan
air, oksigen, dan oksidan dari senyawa-senyawa asam lainnya. Persenyawaan ini
1
membentuk semacam lapisan gabungan antara asam sulfur dan asam nitrat.
Cahaya matahari mempercepat laju reaksi proses itu. Hujan asam menyebabkan
peningkatan kadar asam di tanah, danau-danau, sungai, serta menyebabkan
kematian pohon. Selain itu asam juga merusak material gedung, patung-patung
dan peninggalan sejarah.
Mengingat begitu besar dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam
terhadap kehidupan manusia dan lingkungan, maka pada makalah ini akan
dibahas mengenai bagaimana hujan asam terbentuk, dampak hujan asam
terhadap manusia dan lingkungan, serta usaha yang dapat kita lakukan untuk
mengurangi dan mencegah terjadinya hujan asam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep mengenai hujan asam ?
2. Bagaimana proses terjadinya hujan asam ?
3. Bagaimana penyebab, dampak sesungguhnya dan cara pengendalian dari
terjadinya hujan asam di Indonesia ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja tentang Hujan Asam serta sebab dan akibat dari
terjadinya Hujan Asam.
2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dan cara pengendalian Hujan
Asam di Indonesia.
D. Manfaat
1. Bagi mahasiswa dapat dijadikan rujukan untuk makalah lebih lanjut.
2. Bagi pembaca dapat memberikan informasi tentang Hujan Asam
3. Bagi penulis dapat menambah wawasan tentang Hujan Asam
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya
bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang
gencar dilaksanakan.
Terjadi karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat yang ada di
dalam polusi udara.
4
Keterangan pH Air Hujan:
• > 7 : pH basa
• 6.1 - 7 : Air hujan sangan baik, cenderung netral seperti air permukaan
5
B. Proses Terjadinya Hujan Asam
Proses terjadinya hujan asam dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Penguapan
Hampir seluruh penyusun bumi ini adalah air. Air memiliki peran yang
sangat penting bagi kehidupan. Pada siang hari air baik yang ada di sungai
maupun di laut menguap dan bergerak menuju lapisan bumi. Selanjutnya gas –
gas yang telah menyatu di udara dan menjadi pemicu terjadinya hujan asam.
6
2. Proses Penyatuan
3. Proses Akhir
Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab hujan asam adalah sebagai
berikut:
Sulfur dan nitrogen hasil dari industri, pembangkit listrik, dari kendaraan
bermotor dan amonia yang dihasilkan dari aktivitas pertanian dapat menjadi
7
penyebab hujan asam. Kedua senyawa tersebut merupakan hasil dari proses
pembakaran. Selain itu, sulfur juga merupakan senyawa yang berasal dari
kebakaran hutan dan atau hasil dari letusan gunung berapi.
b. Pencemaran Udara
8
daerah dengan pencemaran udara yang begitu parah tingkat keasamannya tinggi
sehingga pH nya semakin rendah.
c. Aktivitas Manusia
9
Kerusakan hutan oleh hujan asam gejalanya berbeda dengan gejala kerusakan
oleh kekeringan danserangan hama atau penyakit. Kerusakan dankematian hutan
disebut Forest Dieback atauWaldsterben.
Kematian hutan mengakibatkan naiknya resikoterjadinya tanah longsor
dan juga kelonggaran saljupada musim dingin, yang sangat berbahaya
bagipenduduk dan wisatawan.Proses terjadinya kerusakan dapat
dikelompokanmenjadi enam, yaitu (1) stres umum, (2) penurunanpH tanah-
keracunan aluminium, (3) peracunan olehSO2, (4) kekurangan magnesium, (5)
kelebihan haraatau nitrogen dan (6) zat organik pengatur tumbuh.
c. Pertanian
Hasil padi dapat turun sampai 30% karena hujan asam. Karena besarnya
laju pertumbuhan industri dantranspor, ada kemungkinan telah terjadi
kenaikankadar SO2 sampai pada kadar yang menyebabkankeracunan kronik dan
penurunan hasil pertanian tanpaadanya gejala morfologik dan kasat mata pada
tanaman.
d. Ekosistem akuatik
Hujan asam yang berkepanjangan akan mempengruhi pH air ekosistem
akuatik (Kupchella,1989). Karena kehidupan organisme hidup akuatiksangat
dipengaruhi oleh pH air tempat hidupnya, hujan asam mempunyai pengaruh yang
besar terhadapbiologi ekosistem akuatik.Hujan asam menurunkan populasi
ikan,tumbuhan akuatik dan jasad renik. Menjadi asamnyaair danau dapat juga
menyebabkan kepunahan jenis.
Di samping efeknya terhadap pH, hujan asam juga memperkaya danau
dengan unsur hara, khususnyanitrogen. Sebagai akibatnya dapatlah terjadi apa
yangdisebut eutrofikasi, yaitu penyuburan perairan.Eutrofikasi menimbulkan
kesulitan, karena terjadinyapertumbuhan plankton yang berlebihan
sehinggaplankton itu saling meneduhi dari sinar matahari danterjadilah kematian
massal plankton (Odum, 1996).Jika ini terjadi oksigen dalam air habis terpakai
dalamproses pembusukan biomassa yang mati itu danmengakibatkan kematian
ikan dan organisme.
10
e. Material
Hujan asam mempunyai dampak penting terhadap berbagai jenis material.
Logam, bangunanbaru, keramik dan gelas, cat, kertas, bahan fotografi,tekstil,
kulit dan karet terpengaruh oleh oksidabelerang, oksida nitrogen dan zat
pencemar udaralainnya. Sebagian kerusakan ini disebabkan olehdeposisi kering
asam sulfat yang berasal dari transpordalam kota dan dari industri.
11
d. Mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce)
Hendaknya prinsip ini dijadikan landasan saat memproduksi suatu
barang, dimana produk itu harus dapat digunakan kembali atau dapat di daur
ulang sehingga jumlah sampah atau limbah yang dihasilkan dapat dikurangi.
Untuk mengurangi dampak buruk yang muncul dari hujan asam terhadap
tanah ataupun danau dapat dilakukan dengan menambahkan zat kapur kedalam
tanah atau kedalam danau.Penambahan kapur kedalam tanah maupun danau
dapat menetralkan sifat asam.
1. Fungsi hidrologi
2. Fungsi perlindungan tanah
3. Stabilitas iklim mikro
4. Penghasil O2, dan penyerap gas-gas pencemar udara
5. Potensi sumber daya pulih yang dapat dipanen
6. Pelestarian sumber daya plasma nutfah
7. Perkembangbiakan ternak dan satwa liar
8. Pengembangan kepariwisataan dan rekreasi
9. Menciptakan kesempatan kerja
10. Penyediaan fasilitas pendidikan dan penelitian
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah
5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena
karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk
sebagai asam lemah. Proses terjadinya hujan asam melalu tiga tahapan yaitu
pertama penguapan, dimana air-air menguap ke atas dan membentuk uap-uap
air ; kedua proses penyatuan, dimana karbon dioksida, karbon monoksida,
hidrogen sulfur, sulfur oksida menyatu dengan uap air dan membuat asam ;
ketiga proses akhir, dimana penyatuan uap air tersebut dibawa angin ke tempat
yang lebih tinggi dan ketika sudah mencapai titik jenuh maka akan turun titik
hujan yang mengandung asam.
Hujan asam dapat terjadi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu sulfur dan
nitrogen seperti belerang ; pencemaran udara seperti asap kendaraan dan asap
rokok ; aktivitas manusia seperti penggunaan batu bara dan minyak bumi yang
berlebihan. Hujan asam juga berdampak bagi beberapa bidang kehidupan ialah
kesehatan, hutan, pertanian, ekosistem akuatik, dan material. Upaya untuk
mengendalikan atau menanggulangi deposisi asam adalah menggunakan bahan
bakar yang mengandung sedikit zat pencemaran, menghindari terbentuknya zat
pencemar saat terjadinya pembakaran, menangkap zat pencemar dari gas
buangan dan penghematan energi, bisa juga dengan menerapkan prinsip 3R
(Reuse, Recycle, Reduce).
13
14