Anda di halaman 1dari 7

HUJAN ASAM

Disusun Oleh:
LANANG GANGSAR .P
Kelas VII-E
No. 14

SMP Negeri 2 Kamal


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Hujan Asam

A. Pengertian
Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan
secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) untuk karbon dioksida (CO 2) di udara
yang larut dengan air hujan memiliki bentuk asam lemah. Asam dalam hujan ini sangat
bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dan hewan.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan
bakar fosil dan nitrogen di udara bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan
nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk
asam sulfat dan asam nitrat larut sehingga jatuh bersama-sama dengan air hujan.

B. Karakteristik Hujan Asam


Seperti jenis hujan lainnya, hujan asam ini juga mempunyai karakteristik khusus yang akan
menjadi ciri khasnya dan membedakannya dengan jenis hujan yang lainnya. Karakteristik
atau ciri- ciri yang dimiliki oleh hujan asam ini hanya dapat kita temukan di hujan asam saja
dan tidak di hujan yang lainnya. Beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh hujan
asam ini antara lain adalah sebagai berikut:
 Memiliki pH dibawah kadar normal, yakni dibawah 5,7
 Terjadi karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat yang ada di dalam polusi
udara.
 Awal terjadinya karena disebabkan oleh peningkatan emisi sulfur dioksida dan nitrogen
oksida yang ada di atmosfer
 Meningkatkan seseorang terserang gangguan jantung dan juga paru- paru
 Membuat kulit menjadi gatal- gatal dan memerah
 Beresiko menyebabkan pusing bagi orang yang memiliki kekabalan tubuh yang rendah
C. Penyebab Terjadinya Hujan Asam

Setelah kita mengetahui karakteristik dari hujan asam, selanjutnya kita akan meneruskan
tahap perkenalan pada hujan asam ini, yakni membahas mengenai penyebab terjadinya hujan
asam. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hujan secara umum disebabkan karena
banyak hal. Dan hujan asam ini juga terjadinya disebabkan oleh beberapa hal atau beberapa
sebab. Sebab- sebab yang mendatangkan terjadinya hujan asam adalah sebagai berikut:
 Karbondioksida atau CO₂ dan karbon monoksida atau CO. Karbondioksida dan karbon
monoksida ini merupakan suatu gas hasil proses pembakaran yang bertemu dengan uap air
atau H₂O. kedua gas ini apabila bertemu akan membentuk asam karbonat atau H2CO3 yang
termasuk ke dalam kategori asam lemah.
 Hidrogen sulfida atau H2S, sukfur oksida atau SO2 yang bertemu dengan uap air atau H2O
akan membentuk asam sulfat atau H2SO4 yang meurapakan kategori asam yang kuat.

Selain fenomena alam maupun beragam aktivitas manusia yang dapat menimbulkan hujan
asam, kita juga perlu mengetahui tenang apa saja gas- gas yang terlibat dalam proses
terjadinya hujan asam ini. Beberapa gas yang terlihat dalam proses terjadinya hujan asam ini
antara lain adalah:
1. Karbondioksida atau CO₂. Karbondioksida ini merupakan suatu gas hasil proses pembakaran.
Hal- hal yang dapat menyebakan karbondioksida ini antara lain adalah pernafasan makhluk
hidup, hasil pembakaran, polusi kendaraan bermotor (baca: penyebab polusi udara), dan lain
sebagainya.
2. Karbon monoksida atau CO. Karbon monoksida ini juga merupakan satu gas yang diperoleh
dari berbagai proses pembakaran. Seperti halnya karbondioksida, karbon monoksida ini juga
dapat diproduksi melalui beberapa aktivitas sebagai berikut: pernafasan makhluk hidup, hasil
pembakaran, polusi kendaraan bermotor, dan lain sebagainya
3. Uap air atau H2O. uap air juga merupakan elemen yang berperan dalam proses terjadinya
hujan asam. Uap air ini dapat disebabkan karena adanya penguapan dari sumber- sumber air
yang ada di Bumi ketika sedang dipanasi oleh sinar matahari.
4. Hidrogen sulfida atau H2S. Yakni suatu gas yang dapat timbul karena adanya pembakaran
atau pemanasan belerang.
5. Sulfur dioksida, yakni gas yang dapat timbul karena adanya pembakaran belerang pula,
seperti halnya hidrogen sulfida.
D. Dampak Bagi Lingkungan dan Makhluk Hidup
1. Dampak Hujan Asam bagi Kesehatan Manusia
Pada dasarnya gas sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) bersifat membahayakan
bagi kesehatan manusia. Kedua gas tersebut akan bereaksi di udara membentuk sulfat dan
nitrat yang berupa partikel halus yang dapat masuk terhirup ke saluran pernapasan manusia,
bahkan partikel halus sulfat dan nitrat tersebut dapat masuk ke dalam ruangan indoor.
Menurut berbagai studi yang dilakukan, kedua partikulat halus tersebut dapat menyebabkan
seseorang sakit yang berhubungan dengan kelainan jantung dan paru-paru, seperti asthma dan
bronchitis.
2. Dampak Hujan Asam bagi Tumbuhan
Hujan asam juga membawa dampak buruk bagi
berbagai macam tumbuhan. Air yang bersifat
asam yang jatuh ke tanah dapat melarutkan
berbagai macam nutrient dan juga mineral yang
sangat diperlukan oleh tumbuhan. Nutrien dan
mineral tersebut akan terbawa jauh sebelum
tumbuhan sempat mengambilnya. Ditambah
lagi, air yang sifatnya asam, akibat dari hujan
asam, akan menyebabkan meningkatnya
kandungan elemen toksik, seperti Aluminium,
di tanah. Akibat dari dampak tersebut adalah
daun-daun akan berubah warna menjadi coklat
hingga akhirnya tumbuhan mati. Dampak yang lebih parah akan dirasakan oleh tumbuh-
tumbuhan yang terdapat di area pegunungan yang tinggi. Tumbuhan tersebut akan lebih
sering terpapar oleh awan atau kabut yang sifatnya asam, karena terbentuk akibat hujan asam
yang terjadi. Paparan tersebut akan membuat tumbuhan kehilangan nutriennya, sehingga
tumbuhan akan lebih rentan terserang berbagai ancaman lainnya, seperti cuaca.
3. Dampak Hujan Asam bagi Perairan
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa hujan asam dapat mengubah pH lingkungan, termasuk
lingkungan perairan. Adanya hujan asam dapat menyebabkan meningkatnya konsentrasi
aluminium dan magnesium di lingkungan air yang akan membuat pH perairan menjadi turun
hingga mencapai 5 atau bahkan di bawah 4.8. Pada kondisi pH 5 akan banyak hewan perairan
yang mati karena ketidakmampuan dirinya untuk beradaptasi pada lingkungan asam. Alga,
ikan, plankton-plankton, amfibi, siput, kerang-kerangan dan yang lainnya akan menerima
dampak yang buruk akibat terjadinya hujan asam pada lingkungan tempat tinggal mereka.
Secara keseluruhan, hujan asam dapat mengurangi keragaman hayati pada suatu ekosistem
yang pada akhirnya dapat mengganggu rantai makanan dan keseimbangan alam.
4. Dampak Hujan Asam bagi Bangunan
Hujan asam akan menyebabkan timbulnya karat pada logam, seperti perunggu, ataupun
rusaknya cat bangunan atau kendaraan serta rusaknya berbagai monumen, patung, ataupun
makam yang terbuat dari batu. Dampak tersebut secara signifikan akan mengurangi nilai dari
bangunan atau objek itu sendiri. Kerugian secara finansial pun akan terasa manakala
perbaikan akan kerusakan bangunan diperlukan. Jika sudah begini, Kita pun harus mulai
berbenah untuk mengurangi emisi gas SO2 dan NOx ke udara.
5. Dampak Hujan Asam bagi Industri Otomotif (Cat Kendaraan)
Hujan asam juga membawa dampak buruk bagi industri otomotif, yaitu rusaknya cat
kendaraan secara permanen. Hujan asam membuat selaput cat mobil menjadi rusak dan
menurut para ahli kerusakan yang terjadi tidak bisa dipulihkan. Satu-satunya cara adalah
dengan mengecatnya kembali. Hal tersebut menimbulkan masalah tersendiri bagi industri
otomotif, biaya pemulihan cat kendaraan akibat hujan asam
6. Dampak Hujan Asam pada Jarak Pandang
Partikulat sulfur yang diemisikan ke udara juga mempengaruhi jarak pandang seseorang.
Pengaruh menurunnya jarak pandang tersebut bisa mencapai 50% hingga 70%.
Ternyata hujan asam berdampak secara luas di berbagai sector kehidupan. Tentu saja, hal
tersebut juga membawa kerugian secara ekonomi. Oleh karena itu, berbagai kegiatan yang
menyebabkan terjadinya hujan asam harus dikurangi atau dicari alternatifnya guna mencegah
semakin luasnya dampak hujan asam.

E. CARA MENGATASI HUJAN ASAM

Tindakan yang dapat mencegah dan cara mengatasi hujan asam antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Pemilihan bahan bakar
Bahan bakar yang direkomendasikan untuk digunakan adalah bahan bakar yang kandungan
belerangnya rendah. Selain itu, anda juga dapat menggunakan bahan bakar alternatif,
contohnya adalah etanol dan hidrogen. Hal ini bertujuan untuk menekan produksi gas
penyebab hujan asam.

2. Melakukan reduce, reuse dan recycle terhadap sampah plastik


Selain itu, anda juga dapat memulai untuk membuang sampah pada tempatnya agar
lingkungan tidak tercemar. Pencemaran di lingkungan baik di darat, air maupun udara juga
dapat memicu terjadinya hujan asam.
Kini daur ulang menjadi salah satu alternatif untuk membantu mengurangi produksi suatu
barang. Barang – barang yang dapat dilakukan daur ulang antara lain adalah botol plastik,
plastik bekas detergen atau sabun dan lain – lain.
Selain itu, anda juga dapat melakukan daur ualang kertas agar mengurangi jumlah pohon
yang ditebang dan membantu mencegah hutan gundul. Apabila banyak pohon yang ditebang
maka akan menimbulkan banyak masalah seperti pencemaran udara.
Hal ini mengingat salah satu peran tumbuhan adalah menyerap karbondioksida di udara untuk
membantu proses fotosintesis dan menghasilkan oksigen yang kita hirup sehari – hari.
Apabila dilakukan penebangan pohon secara berlebihan maka tidak ada lagi yang dapat
menyerap karbondioksida sehingga udara menjadi tercemar.
Barang – barang tersebut dapat anda gunakan sebagai bahan kerajinan dan ketrampilan.
Bahkan anda pun bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan penghasilan tambahan karena
barang tersebut dapat diolah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Solusinya adalah dengan melakukan reboisasi.

3. Reboisasi
Reboisasi hutan sangatlah penting untuk mencegah terjadinya hujan asam. Hal ini
dikarenakan dengan reboisasi dapat mengurangi penyebab hujan asam. Tumbuhan dapat
menghasilkan banyak oksigen yang dapat membuat lingkungan di sekitar kita bersih dan
nyaman. Selain itu, tumbuhn juga dapat menyerap dan menyimpan cadangan air.
Namun, apabila hutan gundul maka dapat menjadi penyebab hujan asam karena tidak ada lagi
yang dapat menyimpan cadangan air dan berkurangnya pasokan oksigen di lingkungan. Hal
ini berakibat pada pencemaran udara karena berkuranganya jumlah tumbuhan yang dapat
mengikat gas – gas yang berbahaya bagi lingkungan.

4. Penambahan zat kapur


Zat kapur memiliki peran penting dalam membantu pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu,
penambahan zat kapur di dalam tanah sangat penting sehingga dapat menyuburkan
pertumbuhan tanaman. Hal ini dikarenakan zat kapur dapat mencegah keasaman berlebih
pada tanah sehingga tanaman anda dapat tumbuh dengan baik.
5. Melakukan Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Seiring dengan berkembangnya teknologi kini telah hadir sebuah teknologi yang dapat
berfungsi untuk mengurangi emisi gas SO2 dan Nox saat dilakukan pembakaran. Salah satu
teknologi tersebut adalah LIMB atau Lime Injection in Multiple Burner. Selain itu, anda juga
dapat menggunakan Scrubbers.

6. Melakukan Pengendalian Setelah Pembakaran


FGD atau yang dikenal sebagai Fle Gas Desulfurization merupakan salah satu teknologi
terbaru yang dapat anda gunakan untuk mengurangi zat – zat yang dapat mencemari
lingkungan. Cara lainnya adalah dengan menggunakan amonia. Amonia berfungsi untuk
mengikat zat – zat tersebut sehingga limbah dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.

7. Anda dianjurkan untuk menggunakan energi secara hemat dan menghindari penggunaan
bahan bakar fosil.

8. Menggunakan kendaraan bermotor seperlunya sehingga mengurangi polusi udara.

9. Melakukan daur ulang kertas agar tidak banyak pohon di hutan yang ditebang.

10. Menggunakan bahan – bahan atau barang yang ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai