Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1) Latar belakang

Hujan Asam adalah jenis macam hujan biasa tetapi telah tercampur oleh gas-gas asam
dari hasil pabrik industri, polusi dari motor dan mobil serta secara alami bisa juga terjadi akibat
letusan gunung merapi. Hujan asam ini hampir sering terjadi namun pada umumnya manusia
tidak sadar, cirri-ciri terjadinya hujan asam bila terkena airnya kulit kita akan langsung merasakn
gatal-gatal, pusing, dan gejala-gejala lainnya yang menyebabkan badan kurang sehat.

Pencegahan bisa dilakukan untuk mengurangi terjadinya hujan asam diantaranya dengan
melakukan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi yang bisa menimbulkan polusi seperti
motor, mobil dll. Selain itu bisa juga dengan mengurangi hasil pabrik industri, karena dari hasil
pabrik industri tersebut terkandung adanya gas-gas asam seperti belerang (sulfur) yang nantinya
bereaksi dengan oksigen di atmosfer, kemudian gas tersebut bercampur dengan air hujan maka
terjadilah hujan asam.

1.2) Rumusan Masalah

1. Apa definisi hujan asam?


2. Bagaimana sejarah awalnya terjadi hujan asam?
3. Bagaimana penyebab dan proses terjadinya hujan asam?
4. Apa dampak terjadinya hujan asam?
5. Hal apa yang dilakukan agar dapat mencegah hujan asam?

1.3) Tujuan

1. Menjelaskan pengertian hujan asam


2. Menjelaskan bagaimana sejarah adanya hujan asam
3. Menjelaskan penyebab, dan proses hujan asam
4. Memberitahukan dampak dari hujan asam
5. Memberitahukan hal-hal yang dapat mencegah terjadinya hujan asam
BAB II
PEMBAHASAN
2.1) Pengertian Hujan asam

Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara
alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut
dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat
bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan
dan binatang.

2.2) Sejarah terjadinya hujan asam

Hujan asam dilaporkan pertama kali di Manchester, Inggris, yang menjadi kota penting
dalam Revolusi Industri. Pada tahun 1852, Robert Angus Smith menemukan hubungan antara
hujan asam dengan polusi udara. Istilah hujan asam tersebut mulai digunakannya pada tahun
1872. Ia mengamati bahwa hujan asam dapat mengarah pada kehancuran alam.

Walaupun hujan asam ditemukan pada tahun 1852, baru pada tahun 1970-an para
ilmuwan mulai mengadakan banyak melakukan penelitian mengenai fenomena ini. Kesadaran
masyarakat akan hujan asam di Amerika Serikat meningkat pada tahun 1990-an setelah di New
York Times, memuat laporan dari Hubbard Brook Experimental Forest di New Hampshire
tentang banyaknya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh hujan asam.

2.3) Penyebab terjadinya hujan asam

Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari
proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh
aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik
pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa
angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke
tanah.
2.4) Proses terjadinya hujan asam

Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan
bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan
nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk
asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang
asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti
berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang
gencar dilaksanakan.

Secara sederhana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut:


2.5) Dampak Terjadinya hujan asam

1. Menghambat perkembang biakan binatang yang hidup di air akan mati, pH yang semakin
kecil akan menghambat pertumbuhan larva ikan, sehingga membuat ikan sulit untuk
berkembang biak, seperti ikan trout.
2. Memusnahkan berbagai jenis ikan, menurut penelitian, plankton tidak dapat bertahan
hidup apabila pH pada air dibawah 5, sedangkan plankton adalah makanan dasar dari
ikan dan keadaan tersebut dapat menyebabkan putusnya rantai makanan, pH yang terlalu
kecil juga akan membuat beberapa jenis logam akan bercampur seperti alumunium,
keadaan tersebut dapat menyebabkan ikan mengeluarkan banyak lendir dari ingsan nya
seghingga ikan akan sulit berrespirasi.
3. Racun bagi manusia, hujan asam juga dapat berdampak bagi kesehatan manusia. Hujan
asam akan menyebar ke sungai, danau dan tempat menampunyan air, pH yang terlalu
rendah sangat tidak baik untuk manusia.
4. Kerusakan lingkungan, hujan asam dapat menyebabkan tumbuhan mati. Hujan asam akan
menghancurkan zat lilin yang terdapat pada tumbuhan. Nutrisi yang ada pada tumbuhan
tersebut akan hilang, sehingga tanaman tersebut dapat dengan mudah terserang penyakit
seprti jamur. Kerusakan hutan yang pelingbanyak terkena dampaknya adalah di
pegunungan, karena di daerah tersebut sering terjadi hujan.
2.6) Metode pencegahan hujan asam

Di Amerika Serikat, banyak pembangkit tenaga listrik tenaga batu bara menggunakan
Flue gas desulfurization (FGD) untuk menghilangkan gas yang mengandung belerang dari
cerobong mereka. Sebagai contoh FGD adalah wet scrubber yang umum digunakan di Amerika
Serikat dan negara-negara lainnya. Wet scrubber pada dasarnya adalah tower yang dilengkapi
dengan kipas yang mengambil gas asap dari cerobong ke tower tersebut. Kapur atau batu kapur
dalam bentuk bubur juga diinjeksikan ke dalam tower sehingga bercampur dengan gas cerobong
serta bereaksi dengan sulfur dioksida yang ada, Kalsium karbonat dalam batu kapur
menghasilkan kalsium sulfat ber pH netral yang secara fisik dapat dikeluarkan dari scrubber.
Oleh karena itu, scrubber mengubah polusi menjadi sulfat industri. Di beberapa area, sulfat
tersebut dijual ke pabrik kimia sebagai gipsum bila kadar kalsium sulfatnya tinggi. Di tempat
lain, sulfat tersebut ditempatkan di land-fill.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara
alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut
dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Secara alami hujan asam dapat terjadi
akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan
tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit
tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas
yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer
sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.

Dampak dari hujan asam sangat banyak diantaranya hutan menjadi gundul, tanaman mati
dan pohon-pohon menjadi meranggas, pengikisna pada batu dll. Pencegahan sampai saat ini
sedang dilakuakn untuk menceegah atau mengurangi terjadinya hujan asam, dintaranya yaitu
dengan mengurangi produksi bahan bakal fosil dari pabrik industri atau dengan mengurangi
pemakaian kendaraan pribadi. Upaya tersebut harus dilakukan agar lingkunga hidup kita tidak
tercemar akibat terjadinya hujan asam.
DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.com
visi grafika education
www.visigrafika.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai