Anda di halaman 1dari 3

Kajian Pustaka

A. Pendahuluan
Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik.
Permasalahan lingkungan hidup saat ini memang menjadi problem yang paling sering terjadi di
seluruh dunia. Adapun Berbagai macam masalah lingkungan di Indonesia, salah satunya hujan
asam.
Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang benar-benar menjadi masalah
bagi manusia. Ini merupakan masalah umum yang secara berangsur-angsur mempengaruhi
kehidupan manusia. Istilah Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia
menulis tentang polusi industri di Inggris. Hujan secara alami bersifat asam karena Karbon
Dioksida di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah, jenis asam
dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang
dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa peningkatan keasaman yang ada dalam air hujan pada
beberapa dekade ini terjadi karena ulah manusia. Hujan asam ini menyerang margasatwa, hasil
panen dan air danau. Hal ini menyebabkan kerusakan hutan dan kerusakan gedung serta
monumen-monumen. Ini amat berbahaya bagi kelanjutan hidupmanusia.
Hujan asam disebabkan oleh polusi. Penyebab polusi (polutan) seperti Sulfur Dioksida dan
Nitrogen Oksida yang tinggal dalam atmosfer dan akhirnya bereaksi dengan kelembaban dalam
udara. Ketika polusi ini jatuh sebagai embun di tanah, inilah yang disebut dengan hujan asam.
Sumber dari penyebab polusi ini tidak hanya berasal dari pembakaran sampah, tetapi juga berasal
dari pembakaran bahan bakar motor dan limbah pabrik kimia.
B. Proses Terjadinya Hujan Asam
Hujan asam adalah salah satu indikator untuk melihat kondisi pencemaran udara. di atmosfer,
presipitasi basah dari polutan di udara yang larut dalam awan akan jatuh ke bumi dalam bentuk
hujan, salju dan kabut. Dengan polutan SO2, SO3, NO2, dan HNO3, butir-butir air hujan akan
membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang menjadikan pH air hujan kurang dari 5,60. Lebih
dari 90% emisi sulfur dan nitrogen berasal dari aktivitas manusia. Senyawa sulfat dan nitrat itu
akan berpindah dari atmosfer ke permukaan bumi melalui presipitasi dan deposisi langsung yang
dikenal dengan istilah deposisi basah dan deposisi kering. Akibat adanya pencemaran udara yang
tinggi, daerah-daerah yang padat industri ataupun kendaraan bermotor terutama kota besar di
Indonesia telah mengalami hujan asam, seperti kota Bandung. Dari hasil penelitian derajad
keasaman (pH) dan komposisi kimia air hujan di cekungan Bandung menunjukkan telah terjadi
peningkatan keasaman air hujan di wilayah tepian cekungan Bandung, walaupun belum
keseluruhan terindikasi mengalami hujan asam.
C. Dampak Hujan Asam
Hujan asam berdampak terhadap kesehatan, hutan, pertanian, ekosistem aquatik dan material.
a) Kesehatan
Hujan asam mempengaruhi kesehatan melalui tiga cara, yaitu pertama efek jangka
pendek karena menghirup udara yang tercemar berat, efek jangka panjang karena
menghirup udara yang tercemar sedang atau ringan, efek tidak langsung karena
terexposed pada logam berat seperti aluminium dan logam berat lain yang terbebaskan
dari zarah tanah pada pH yang rendah, akumulasi logam berat melalui rantai makanan
dan terlarutnya logam berat dari pipa yang terbuat dari timbal atau tembaga.

b) Hutan
Dampak terhadap hutan dan pertanian sebagian karena pH tanah turun. Penurunan pH
tanah dan air danau dipengaruhi kemampuan tanah dan air untuk menetralisir asam
tersebut. Kerusakan hutan oleh hujan asam gejalanya berbeda dengan gejala kerusakan
oleh kekeringan dan serangan hama atau penyakit. Kerusakan dan kematian hutan disebut
Forest Dieback atau Waldsterben. Kematian hutan mengakibatkan naiknya resiko
terjadinya tanah longsor dan juga kelonggaran salju pada musim dingin, yang sangat
berbahaya bagi penduduk dan wisatawan.

c) Pertanian
Hasil padi dapat turun sampai 30% karena hujan asam. Karena besarnya laju
pertumbuhan industri dan transpor, ada kemungkinan telah terjadi kenaikan kadar
SO2 sampai pada kadar yang menyebabkan keracunan kronik dan penurunan hasil
pertanian tanpa adanya gejala morfologik dan kasat mata pada tanaman.

d) Ekosistem Aquatik
Hujan asam yang berkepanjangan akan mempengaruhi pH air ekosistem aquatik.
Karena kehidupan organisme aquatik sangat dipengaruhi oleh pH air tempat hidupnya,
hujan asam mempunyai pengaruh yang besar terhadap biologi ekosistem aquatik. Hujan
asam menurunkan populasi ikan, tumbuhan aquatik, dan  jasad renik. Menjadi asamnya
air danau dapat juga menyebabkan kepunahan. Di samping efeknya terhadap pH, hujan
asam juga memperkaya danau dengan unsur hara, khususnya Nitrogen. Sebagai akibatnya
dapatlah terjadi apa yang disebut yang disebut eutrofikasi, yaitu penyuburan perairan.
Eutrofikasi menimbulkan kesulitan, karena terjadinya pertumbuhan plankton yang
berlebihan sehingga plankton itu saling meneduhi dari sinar matahari dan terjadilah
kematian massal plankton. Jika ini terjadi oksigen dalam air habis terpakai dalam proses
pembusukan biomassa yang mati itu dan mengakibatkan kematian ikan dan organisme.

e) Material
Hujan asam mempunyai dampak penting terhadap berbagai  jenis material. material.
logam, bangunan baru, keramik dan gelas, cat, kertas, bahan fotografi, tekstil, kulit dan
karet terpengaruh oleh oksida belerang, oksida nitrogen dan zat pencemar udara lainnya.
Sebagian kerusakan ini disebabkan oleh deposisi kering asam sulfat yang berasal dari
transpor dalam kota dan dari industri.

D. Pengendalian Hujan Asam


Usaha untuk menanggulangi pencemaran dari pembakaran BBF di pabrik dan instalasi
listrik adalah dengan membangun cerobong asap yang tinggi. Dengan cerobong yang
tinggi itu daerah sekitar pabrik dan pusat pembangkit listrik mengalami menderita sedikit
atau bahkan bebas dari pencemaran. Tetapi, zat pencemaran itu terbawa oleh angin ke
tempat yang jauh. Jika jumlah zat pencemarnya sedikit, cara ini baik karena dengan
penyebaran itu terjadi pengenceran zat pencemar. Akan tetapi, dengan makin banyaknya
zat pencemar yang diproduksi, efek pengenceran tidak lagi cukup sehingga daerah yang
jauh akhirnya menderita juga. Jadi, cerobong tinggi sebenarnya mempunyai efek
membuang zat pencemar ke halaman tetangga.

Sumber :
Fajar, Ibnu Khairul.2016.”Hujan Asam”.Jakarta:SCRIBD

Anda mungkin juga menyukai