Anda di halaman 1dari 7

KIMIA

ARYA RAVA PRADANA


XI - MIPA
HUJAN ASAM

A. Pengertian
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6.[1] Hujan secara
alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut
dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat
bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dan binatang.

Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar
fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan
nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk
asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan
yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang
terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.

B. Proses Kejadian
Hujan asam terbentuk dari beberapa tahapan atau proses. Berikut ini proses terjadinya
hujan asam.

 Terdapat banyak aktivitas manusia di bumi yang memicu berbagai gas penyebab hujan
asam, seperti karbondioksida, karbon monoksida, hidrogen sulfur dan sulfur dioksida.

 Kemudian terjadi penguapan berbagai macam sumber air di bumi yang disebabkan oleh
pemanasan sinar matahari. Proses ini menghasilkan uap air yang banyak.

 Uap air yang timbul dari pengembunan akan bertemu dengan gas-gas penyebab hujan
asam, yaitu karbondioksida dan karbon monoksida dengan uap air, serta hidrogen sulfur
dan sulfur oksida dengan uap air.
 Terjadinya pertemuan uap air dengan karbondioksida atau karbon monoksida tersebut
menghasilkan asam yang sifatnya lemah. Sedangkan pertemuan hidrogen oksida dan
sulfur dioksida dengan uap air akan menghasilkan asam yang sifatnya kuat.

 Kandungan yang bertemu tadi akhirnya terbawa oleh angin dan menuju tempat yang
jauh dari sumbernya dan makin ke atas.

 Saat sudah sampai di atas, gas-gas yang sudah bercampur dnegan uap air tadi akan
mengalami kejenuhan. Hal inilah yang menyebabkan jatuhnya titik-titik hujan yang
disebut hujan asam.

C. Dampak
Hujan asam memiliki beberapa dampak bagi makhluk hidup, yaitu :
 Tumbuhan Terancam Mati Akibat Pengikisan Jaringan Epidermis
Pengikisan jaringan epidermis dapat mengakibatkan tumbuhan menjadi lebih mudah
mengalami kekeringan. Selain itu, tumbuhan juga rentan terserang berbagai macam
hama penyakit dan serangga. Secara umum, air hujan asam akan mengubah pH tanah
dan mengakibatkan aluminium meresap ke dalam tanah. Aluminium tersebut juga
menghalangi mineral lain yang dibutuhkan tumbuhan. Hal itu mengakibatkan tumbuhan
kekurangan mineral dan air, lalu pada akhirnya akan mati apabila hujan asam terjadi
secara terus-menerus.

Sesuai dengan namanya, hujan asam memiliki sifat yang asam. Saat hujan tersebut turun
ke permukaan bumi, air asam itu membasuh tumbuhan dan memengaruhi tanah di
sekitarnya. Asam dari hujan itu dapat mengakibatkan lingkungan kekurangan mineral,
kalsium, serta magnesium. Air asam yang menyentuh tumbuhan bisa mengikis jaringan
epidermis, utamanya di bagian kloroplas daun sehingga kemampuan fotosintesis
tumbuhan tersebut jadi berkurang.
Salah satu cara untuk mengetahui apakah sedang terjadi hujan asam adalah mengamati
tumbuhan di sekitar lingkungan. Apabila tumbuhan tampak layu bahkan sekarat,
kemungkinan terjadi hujan Selain itu, hujan asam juga dapat menyebabkan tanah
kehilangan kandungan nutrisi serta mineralnya.

Menurut para ilmuwan, air asam bisa melarutkan nutrisi dan mineral yang bermanfaat
bagi tanah, lantas menyapunya sebelum pohon dan tanaman lain bisa menggunakannya
untuk tumbuh. Di saat yang sama, hujan asam juga mengakibatkan pelepasan zat-zat
beracun bagi pohon dan tanaman, misalnya aluminium ke dalam tanah.

Logam beracun seperti aluminium, kadmium, serta merkuri larut dalam tanah karena
adanya reaksi dengan asam. Hal itu terjadi karena logam-logam tersebut terikat di tanah
dalam kondisi normal, namun aksi pelarutan tambahan dari ion hidrogen mengakibatkan
batu dan partikel tanah yang terikat kecil terurai. Kehidupan tumbuhan di daerah yang
kerap terjadi hujan asam biasanya akan tumbuh lambat bahkan mati imbas pengasaman
tanah.

 Senyawa Sulfur Dioksida dan Nitrogen Dioksida Menghasilkan Kadar Asam Tinggi
Selain itu, hujan asam juga terjadi imbas adanya pembuangan senyawa sulfur dioksida
(SO2) dan nitrogen oksida (NOX) ke udara. Kedua senyawa itu pada umumnya dihasilkan
dari asap kendaraan bermotor serta penggunaan batu bara sebagai tenaga listrik. Tak
hanya itu, letusan gunung berapi juga ikut berperan terhadap kehadiran kedua zat itu di
udara.

Saat dibakar, sulfur dioksida dan nitrogen dioksida akan terakumulasi serta bereaksi
dengan molekul air di udara. Hal itu dapat menghasilkan hujan dengan kadar asam yang
tinggi. Pendek kata, setiap tetesan air hujan tersebut pasti mengandung zat asam.
 Hewan Terancam Mati Akibat Peningkatan Karbon Dioksida
Bukan hanya dapat mengurangi kalsium, hujan asam juga bisa meningkatkan kadar
karbon dioksida dalam air yang membuat hewan terdampak tidak bisa bernapas, pada
akhirnya akan mati mengambang. Selain itu, hujan asam juga sangat berpengaruh
terhadap keberlangsungan rantai makanan. Matinya hewan pada ekosistem air akan
mengurangi makanan bagi pemakan rantai makanan lain seperti burung, ular, dan juga
beruang. Hal ini bisa menyebabkan kelaparan berkepanjangan bagi hewan-hewan
tersebut.

Selain itu, hujan asam juga memberikan efek yang sangat besar, terutama pada hewan
yang tinggal di lingkungan air, misalnya danau, sungai, atau rawa-rawa. Hujan air asam itu
akan merusak insang ikan, membuat embrio hewan air mati, serta membuat ikan menjadi
mandul lantaran sangat kekurangan kalsium.

 Hujan Asam Dapat Menyebabkan Berbagai Macam Penyakit


Hujan asam juga dapat menyebabkan berbagai macam penyakit bagi makhluk hidup.
Ketika hujan asam sudah berhenti, partikel-partikel asam bakal mengendap di lingkungan
terdampak, lalu terhirup oleh manusia. Partikel asam itu lantas akan masuk ke dalam
paru-paru, dan pada akhirnya menyebabkan berbagai macam gangguan pernapasan, di
antaranya asma, bronkitis, emfisema, serta pneumonia. Tak hanya itu, partikel yang tidak
terhirup juga bisa menyebabkan iritasi pada mata serta gangguan penglihatan.

Partikel dari hujan asam yang berupa sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx)
amat berbahaya apabila terpapar dalam jumlah besar atau dalam jangka panjang. Dalam
sebuah penelitian, terungkap bahwa terdapat hubungan antara peningkatan paparan
senyawa tersebut dengan penyakit jantung dan gangguan pernapasan, misalnya asma,
batuk kering, dan iritasi tenggorokan.
Tak hanya itu, adanya polusi udara juga memperparah dampak hujan asam bagi
kesehatan, yaitu penyakit jantung, kanker paru-paru, ISPA atau saluran pernapasan akut
dan kronis, sakit kepala, juga iritasi mata, hidung, dan tenggorokan. Kelompok yang
sangat rentan terhadap kondisi udara tersebut adalah anak-anak, orang tua, orang yang
bekerja di luar ruangan, serta penderita gangguan paru-paru atau jantung.

Polutan yang menjadi penyebab hujan asam (sulfur dioksida dan nitrogen oksida)
memang memiliki peran besar dalam merusak kesehatan manusia. Gas-gas tersebut
berinterksi di atmosfer, lalu membentuk partikel sulfat dan nitrat halus yang dapat
diangkut jarak jauh oleh angin, kemudian dihirup dalam-dalam ke paru-paru manusia.
Sudah banyak penelitian ilmiah yang mengidentifikasi hubungan antara peningkatan
kadar partikel halus, peningkatan penyakit dan kematian dini imbas gangguan jantung
dan paru-paru seperti asma dan bronkitis.

 Mengancam Keberlangsungan Industri dan Merusak Material Bangunan


Bukan hanya berdampak buruk bagi kesehatan, hujan asam juga bisa merugikan industri
perikanan. Sebab, hujan asam bisa menimbulkan kematian ikan dalam jumlah besar.
Industri perkebunan juga turut dirugikan imbas terjadinya penurunan kualitas tanaman,
bahkan kematian tanaman secara besar-besaran.

Hujan asam juga berdampak besar terhadap karena bisa merusak ekosistem dan
material-material yang tersentuh hujan tersebut. Tidak semua endapan asam memiliki
sifat basah, ada pula yang bersifat kering seperti butiran debu. Ketika tetesan hujan asam
menjadi satu dengan endapan asam kering, akan berdampak besar terhadap bangunan.

Endapan-endapan itu akan jatuh pada permukaan bangunan, lalu mengakibatkan


permukaan bangunan tampak kotor. Selain itu, hujan asam juga mengandung asam sulfat
dan asam nitrat. Asam sulfat dan asam nitrat merupakan asam kuat yang dapat
melarutkan besi. Akibatnya, bangunan dan besi akan rusak karena terkena hujan asam.
Hujan asam bisa merusak benda dan infrastruktur yang terbuat dari batu kapur dan
marmer, misalnya patung atau bangunan bersejarah. Berdasarkan laporan dari
Encyclopaedia Britannica, air asam bisa melarutkan batu kapur dan marmer, hal itu
membuatnya terkikis dan rusak bentuknya. Sulfur dan nitrogen oksida yang mengendap
pada hujan asam dapat berdampak buruk pada material logam, batu, bahkan cat. Ketika
material itu terkena hujan asam, logam dapat mengalami korosi dan menjadi berkarat.
Sementara, pada batu yang terkena hujan asam dapat terkikis, serta cat juga bisa
memudar.

Hal yang harus dipahami, rusaknya beragam material itu tentu akan berdampak pada
finansial. Banyak biaya perbaikan yang harus disiapkan, seperti biaya perawatan hingga
mengganti ornamen yang hilang.

 Merusak Ekosistem Air


Dampak terparah dari terjadinya hujan asam adalah rusaknya ekosistem air imbas
kandungan aluminiumnya. Semakin sering suatu daerah terimbas hujan asam, akan
semakin rusak pula ekosistem airnya.

Kandungan asam dan aluminium pada aliran air akan dilepaskan oleh hujan asam. Tak
hanya itu, kandungan asam pada hujan asam juga memengaruhi kadar normal asam pada
suatu lingkungan. Dampak negatif dari hujan asam tidak hanya dirasakan oleh makhluk
maupun benda di darat, melainkan juga makhluk laut. Bagaimana bisa? Ya, hal itu berasal
dari polutan kiriman pabrik dan industri yang terbang terbawa angin, lantas menyebar ke
daerah sekitarnya. Saat daerah pesisir menjadi lebih asam, hewan laut seperti bulu babi,
karang, hingga beberapa jenis plankton akan mengalami kesulitan menciptakan
exoskeleton.

Anda mungkin juga menyukai