OLEH :
Reinal Sihite
Yenni Bakara
Willi Huta Soit
Kelas :
X Mia 1
B.Study :
Geografi
Hujan asam adalah hujan namun dengan air yang memiliki pH rendah sehingga
memiliki sifat asam yang korosif atau mengikis partikel lain. Hujan asam adalah salah satu
fenomena alam yang bisa menguntungkan dan bisa merugikan. Namun hujan asam lebih
banyak mendatangkan kerugian bagi lingkungan dan juga bisa mengganggu kehidupan.
Berikut ini dampak dari hujan asam pada kehidupan: Mengganggu Ekosistem di Air.Gas
Penyebab Hujan Asam - Hujan asam diakibatkan oleh terbentuknya asam di udara akibat
bertemunya uap air dengan gas pembentuk asam.Biasanya terjadi karena pencemaran udara
di sekitar lingkungan pabrik. Gas yang biasa menjadi penyebab hujan asam yaitu pertama
adalah CO2 atau karbon dioksida dan CO atau karbon monoksida, yang berasal dari hasil
pembakaran, polusi kendaraan bermotor, dan lain.
Satu- satunya manfaat dari hujan asam yang banyak diketahui oleh banyak orang
adalah hujan asam ini mampu melarutkan berbagai mineral yang sangat dibutuhkan oleh
binatang dan juga tumbuhan yang ada di Bumi. Kandungan asam yang tinggi inilah yang
mampu melakukannya (melarutkan mineral di dalam tanah).
-Reaksi di Atmosfer
Setelah gas-gas asam tersebut dikeluarkan oleh aktivitas manusia ataupun aktivitas
alami, gas tersebut akan terakumulasi di atmosfer. Saat berada di atmosfer, gas-gas ini akan
mengalami reaksi dengan zat lain yang ada di atas sana. Menciptakan zat-zat asam yang
terdapat pada hujan asam.
jika terdapat air, Sulfur trioksida akan dikonversi menjadi asam sulfur dengan cepat
SO2·H2O ⇌ H+ + HSO3−
HSO3− ⇌ H+ + SO32−
Selain hidrolisis, terdapat pula reaksi Oksidasi dimana sulfur S(IV) dioksidasi menjadi
S(VI). Hal ini akan mendorong terciptanya asam sulfat H2SO4.
Reaksi oksidasi yang paling penting adalah yang terjadi dengan ozone, hydrogen peroksida,
dan oksigen. Reaksi dengan oksigen dikatalis oleh zat mangan dan besi yang terdapat di
butir-butir air dalam awan.
Deposisi Kering
Deposisi kering terjadi ketika tidak terdapat presipitasi yang dapat membawa zat asam di
atmosfer ke permukaan bumi. Deposisi ini terjadi melalui ‘penempelan’ partikel-partikel dan
gas asam langsung ke permukaan bumi. Deposisi kering mencakup sekitar 60% dari total
deposisi asam dari atmosfer ke permukaan bumi.
Deposisi Basah
Berbeda dengan deposisi kering, deposisi basah terjadi ketika terdapat presipitasi yang dapat
membawa zat asam dari atmosfer ke permukaan bumi. Presipitasi yang terjadi dapat
berbentuk hujan, salju, ataupun es.
Kadang, setelah terjadi hujan, Udara yang ada terasa lebih segar dan bebas polusi. Hal ini
terjadi karena hujan tersebut ‘mencuci’ polusi yang ada di atmosfer, membawanya ke
permukaan bumi dalam butir-butir airnya. Inilah kunci dari proses deposisi basah.