Anda di halaman 1dari 2

Hujan Asam

Benedictus Edgar Rafael ( XI IPA 1 / 4)

Hujan asam adalah sebuah fenomena alam yang berbentuk hujan dengan pH di bawah 5,6.
Terjadinya peristiwa ini karena adanya senyawa karbondioksida (CO2) yang terkandung
di udara yang mudah larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Kadar asam
dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang
dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang. Tetapi, dapat merugikan juga bagi lingkungan karena
dapat merusak alam. Hujan asam juga disebut dengan nama lain deposisi basah karena kejadiannya
sama seperti hujan asam berupa turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asap di
dalam udara larut di dalam butir-butir air di awan. Jika turun hujan, maka air hujan yang turun
bersifat asam. 
Sebenarnya, hujan asam ini merupakan peristiwa yang sering terjadi di lingkungan kita.
Lalu, hujan asam ini dapat mengancam kehidupan ikan dan tanaman karena air hujannya terdapat
kandungan belerang yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil yang bereaksi dengan
oksigen lalu membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Lalu, zat ini berdifusi dan bereaksi
dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut ke air dan dapat
menambahkan kadar asam dalam tanah dan air. Hujan asam juga dapat mengancam kehidupan
manusia karena dapat terkena penyakit paru, serangan jantung, serta gatal gatal dan kulit memerah.
Jika kekebalan seseorang juga sedang tidak sehat, hujan asam ini menyebabkan seseorang merasa
pusing.
Hujan asam dapat terjadi karena peristiwa alam seperti semburan dari gunung berapi dan
dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, hujan asam juga dapat terjadi karena
adanya aktivitas manusia yang merugikan lingkungan seperti pembakaran bahan bakar fosil, kilang
minyak, penggunaan kendaraan bermotor , pabrik pengolahan pertanian, industri, dan pembangkit
tenaga listrik tenaga batu bara. Untuk industri sendiri, menyumbangkan tingkat keasaman cukanya
sampai 2,4. Lalu, ditambah dengan polusi udara dari kendaraan bermotor dan mesin pabrik. Karena
semua kejadian ini, gas-gas yang dihasilkan dapat terbawa oleh angin lalu berubah menjadi asam
dan terdeposit ke tanah.
Secara sederhana, proses pembentukan hujan asam diawali dengan pembuangan gas SO2
hasil pembakaran dalam jumlah lebih banyak dari gas SO 3. Lalu, bertemu dengan oksigen dan
membentuk SO3 melalui reaksi di bawah ini:

Gambar reaksi kimia hujan asam


Gas SO2 bereaksi dengan uap air membentuk H2SO3 atau asam sulfit dan gas SO3 bereaksi dengan
uap air membentuk H2SO4 atau asam sulfat.
Secara umum, proses pembentukan asam diawali oleh pembentukan gas dari aktivitas alam
maupun aktivitas manusia yang menimbulkan berbagai macam gas penyebab hujan asam, seperti
karbon dioksida, karbon monoksida, sulfur dioksida, dan hidrogen sulfur. Lalu, terjadi penguapan
oleh macam sumber air yang disebabkan karena pemanasan sinar matahari dan menghasilkan uap
air yang banyak. Lalu, Uap air timbul lewat pengembunan dan bertemu dengan gas yang
menyebabkan terjadinya hujan asam yaitu CO2 (Karbon dioksida) dan CO (Karbon monoksida)
dengan uap air, serta hidrogen sulfur dan sulfur oksida dengan uap air. Lalu, terjadi pertemuan uap
air dengan Karbon monoksida atau Karbon dioksida yang menghasilkan asam yang bersifat lemah.
Hidrogen oksida dan sulfur dioksida ketika bertemu dengan uap air menghasilkan asam yang
bersifat kuat. Lalu, kandungan yang bertemu tadi terbawa oleh angin menuju tempat yag jauh dan
semakin ke atas. Jika telah di atas, gas bercampur dan mengalami kejenuhan sehingga terjadilah
turun hujan, Seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini:

Gambar siklus hujan asam

Hujan asam ini merupakan fenomena alam yang sering terjadi di Bumi kita. Penyebabnya
pun sebagian besar karena aktivitas manusia dan hanya beberapa kejadian yang terjadi karena
peristiwa alam. Dapat disimpulkan, Hujan asam ini dapat merusak alam kita. Jika terjadi terus
menerus, hujan asam ini dapat merusak tekstur tanah dan mengubah kadar air di laut yang membuat
ikan atau biota laut mati. Penggunaan kendaraan bermotor seharusnya dikurangi untuk mengurangi
polusi yang dapat menyebabkan hujan asam.

Anda mungkin juga menyukai