Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI

PANCA INDERA

Disusun Oleh:
1. Siti Mufarrohah
2. Annisa Yunus Putri

SMK YANNAS HUSADA BANGKALAN


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
perlindungan, keselamatan, hidayah dan karunianya. Sehingga kami mampu menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Anatomi Fisiologi Panca Indera”.
Kami ingin mengucapkan terimakasih kasih kepada guru pembimbing yang telah
membimbing kami dalam pembuatan makalah ini serta kepada semua pihak baik yang secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan penuh kekurangan. Maka
dari itu, kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat kami
perlukan demi menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat
menjadi bahan informasi yang menambah wawasan dan dapat berguna bagi kita semua.

Bangkalan, 03 Agustus 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan Umum .....................................................................................................2
1.4 Tujuan Khusus.....................................................................................................2
1.5 Manfaat...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Struktur Dan Fungsi Telinga Luar, Eksternal Dan Telinga Tengah.
2.1.1 Telinga Luar. .............................................................................................3
2.1.2 Teling Tengah............................................................................................4
2.1.3 Telinga Dalam............................................................................................5
2.1.4 Faal Pendengaran.......................................................................................6
2.2 Indera Penciuman
2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Hidung...................................................................7
2.2.2 Proses Kita Dapat Mencium Bau ..............................................................9
2.3 Indera Pengecap
2.3.1 Anatomi Dan Fisiologi Lidah.....................................................................10
2.3.2 Struktur Lidah............................................................................................10
2.4 SistemPenglihatan
2.4.1 Anatomi Sistem Penglihatan.....................................................................12
2.4.2 Otot Penggerak Bola Mata.........................................................................15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................16
3.2 Saran.....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam, karena alam sangat
penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Tuhan memberikan indera kepada setiap
makhluk hidup. Indera ini berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan, baik yang
terjadi di dalam maupun di luar tubuh. Indera yang ada pada makhluk hidup, memiliki sel-sel
reseptor khusus. Sel-sel reseptor inilah yang berfungsi untuk mengenali perubahan
lingkungan yang terjadi. Berdasarkan fungsinya, sel-sel reseptor ini dibagi menjadi dua, yaitu
interoreseptor dan eksoreseptor.
Interoreseptor ini berfungsi untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
tubuh. Eksoreseptor adalah kebalikan dari interoreseptor, eksoreseptor berfungsi untuk
mengenali perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi di luar tubuh. Yang termasuk
eksoreseptor yaitu:
(1) Indera penglihat (mata).
berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti sinar, warna dan lain
sebagainya.
(2) Indera pendengar (telinga).
indera ini berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti suara.
(3) Indera peraba (kulit).
indera ini berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti panas, dingin dan
lain sebagainya.
(4) Indera pengecap (lidah)
indera ini berfungsi untuk mengenal perubahan lingkungan seperti mengecap rasa manis,
pahit dan lain sebagainya.
(5) Indera pembau (hidung)
indera ini berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti mengenali/mencium
bau. Kelima indera ini biasa kita kenal dengan sebutan panca indera.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja struktur panca Indra ?
2. Apa saja fungsi dari setiap struktur panca indra?
3. Bagaimana proses panca indra dapat menerima rangsangan ?
1.3 Tujuan Umum
Makalah ini di buat dengan tujuan agar menambah wawasan kita tentang panca indra baik
secara anatomi maupun fisiologi.

1.4 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dari pembuatan makalah ini yaitu agar kita memahami struktur serta fungsi
setiap bagian yang di miliki oleh panca indra kita serta proses panca indra menerma
rangsangan.

1.5 Manfaat
Makalah ini di buat oleh kami agar menambah pemahaman dalam mempelajari anatomi
fisiologi dalam sistem system panca indra sehingga kita bisa lebih mengenal tentang panca
indra manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Struktur Dan Fungsi Telinga Luar, Eksternal Dan Telinga Tengah.
Telinga adalah organ yang peka terhadap suara, kompleks dengan komponen-komponen
fungsional penting, aparatus pendengaran dan mekanisme keseimbangannya, terletak di
dalam tulang temporalis tengkorak. Sebagian besar telinga tidak dapat diperiksa secara
langsung dan hanya dapat diperiksa dengan tes-tes khusus. Telinga terdiri dari:
1. Telinga luar
2. Telinga tengah
3. Telinga dalam

2.1.1 Telinga Luar.


Telinga luar terdiri atas:

 Berfungsi : menangkap rangsang getaran bunyi atau bunyi dari luar.


 Terdiri dari:
 Daun telinga (pinna auricularis)
Daun telinga terdiri atas :
- tulang rawan
- elastin
- dan kulit.
Bagian-bagian daun telinga
- lobula,
- heliks,
- anti heliks,
- tragus,
- dan antitragus.
Fungsi Daun telinga :
- sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara.
 Saluran telinga (canalis auditorius externus)
Saluran telinga terdiri atas :
- rambut-rambut halus
- kelenjar lilin.
Fungsi Saluran Telinga :
- berfungsi untuk menjaga agar benda asing tidak masuk kedalam.

2.1.2 Teling Tengah


Telinga Tengah terdiri atas:

 Berfungsi : Telinga bagian tengah berfungsi menghantarkan bunyi atau bunyi dari telinga
luar ke telinga dalam.
 Terdiri dari:
A. Membran Timpani
 Gendang telinga (membran timpani) Gendang telinga adalah selaput tipis yang bertindak
sebagai menghubungkan antara telinga luar dan telinga tengah. Gendang telinga bergetar
dengan cepat dalam menerima gelombang suara, dan mengubah energi suara menjadi
energi mekanik.
 Malleus adalah tulang kecil, yang terletak di sebelah gendang telinga. Karena terletak
berdekatan dengan gendang telinga, getaran dari gendang telinga menyebabkan Malleus
bergetar.
 Anvil (Inkus) adalah tulang kecil lain di samping malleus, anvil bergetar dalam
menanggapi getaran malleus.
 Stapes, serupa dengan malleus dan anvil, stirrup adalah tulang kecil di telinga tengah.
Berfungsi menyalurkan getaran dari gendang telinga ke telinga bagian dalam.

B. Tuba auditiva eustachius(saluran eustachius)


Saluran penghubung antara ruang telinga tengah dengan rongga faring. Adanya saluran
eustachius, memungkinkan keseimbangan tekanan udara rongga telinga telinga tengah
dengan udara luar.
Telinga tengah juga memiliki dua otot yang kecil-kecil
 Otot tensor timpani, melekat pada malleus dan menjaga gendang telinga tetap menempel
 Otot stapedius, melekat pada stapes dan menstabilkan hubungan antar stapedius dengan
tingkap oval.

2.1.3 Telinga Dalam.

 Telinga dalam berfungsi menerima getaran bunyi yang dihantarkan oleh telinga tengah.
 Terdiri Dua bagian:
1. labirin tulang.
2. Dan labirin membrasona di dalam labirin tulang.
A. Labirin tulang
Terdapat 3 bagian :
 Vestibulum
Bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula. Sakula dan Utrikula ini disusun oleh sel rambut
yang memiliki struktur khusus, sel rambut ini disebut macula acustika.
 Kanalis semisirkularis
Saluran setengah lingkarang yang terdiri dari 3 saluran semisirkularis yang tersusun menjadi
satu kesatuan dengan posisi yang berbeda. 3 Saluran tersebut adalah :
-Kanalis Semisirkularis Horizontal
-Kanalis Semisirkularis Vertikal Superior (Vertikal Atas)
-Kanalis Semirikularis Vertikal Posterior (Vertikal Belakang)
 Koklea.
Koklea (rumah siput), merupakan sebuah tabung berbentuk spiral yang menyerupai rumah
siput.
Didalam koklea terdapat:
Organ korti yang merupakan organ pendengaran. Organ korti yang berisi ribuan sel-sel
rambut sensori yang merupakan reseptor getaran. Pada bagian koklea yang berhubungan
dengan telinga tengah terdapat dua lubang berselaput, yaitu tingkap oval dan tingkap bulat.
Tingkap oval menerima getaran masuk ke koklea, sedangkan tingkap bundar meneruskan
getaran keluar.

2.1.4 Faal Pendengaran.


a. Bunyi masuk ke liang telinga dan menyebabkan gendang telinga bergetar.
b. Gendang telinga bergetar oleh bunyi.
c. Getaran bunyi bergerak melalui osikula ke rumah siput.
d. Getaran bunyi menyebabkan cairan di dalam rumah siput bergetar.
e. Getaran cairan menyebabkan sel rambut melengkung. Sel rambut menciptakan sinyal
saraf yang kemudian ditangkap oleh saraf auditori. Sel rambut pada salah satu ujung
rumah siput mengirim informasi bunyi nada rendah dan sel rambut pada ujung lain
mengirim informasi bunyi nada tinggi.
f. Saraf auditori mengirim sinyal ke otak di mana sinyal ditafsirkan sebagai bunyi.
2.2 Indera Penciuman
Indera penciuman adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar
melalui aroma yang dihasilkan. Indera penciuman terletak pada rongga hidung.

2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Hidung


Hidung merupakan organ penting yang menjadi salah satu organ pelindung tubuh terhadap
lingkungan yang tidak menguntungkan. Fisiologis hidung berfungsi sebagai penyaring dan
pertahanan lini pertama. Terdiri dari silia epitel respirasi, kelenjar mukus dan palut lendir
yang membentuk sistem mekanisme pertahanan penting dalam sistem respirasi yang
kemudian dikenal sebagai sistem mukosiliar.

Fungsi Hidung :
1. Organ penyaring udara dalam sistem pernafasan.
2. Organ pembantu penghangat suhu udara yang dihirup.
3. Sebagai indera penciuman.

Hidung terdiri atas


A. nasus eksternus (hidung luar)
struktur hidung luar dapat dibedakan atas tiga bagian yaitu:
1) paling atas kubah tulang
2) kubah kartilago
3) lobulus hidung
B. cavum nasi (rongga hidung )
A. Hidung Luar
berbentuk : piramid . Hidung luar dibentuk oleh tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh
kulit, jaringan ikat dan beberapa otot yang berfungsi untuk melebarkan atau menyempitkan
lubang hidung.
Bagian pada hidung :
- pangkal hidung
- dorsum nasi
- puncak hidung (apeks)
- alas nasi
- kolumela dan lubang hidung
Kerangka tulang hidung terdiri dari :
- sepasang os nasalis (tulang hidung)
- prosesus frontalis os maksila
- prosesus nasalis os frontalis
kerangka tulang rawan terdiri dari :
- sepasang kartilago nasalis lateralis superior
- sepasang kartilago nasalis lateral inferior (kartilago alar mayor).

B. Rongga Hidung Atau Kavum Nasi


Rongga hidung terdapat :
- rambutrambut halus yang berfungsi : untuk menyerap kotoran yang masuk melalui sistem
pernafasan (respiratory).
- Konka nasal superior :
terdapat akar sel-sel dan jaringan syaraf penciuman (nervus olfaktorius yang merupakan
syaraf kranial pertama) yang berfungsi untuk mendeteksi bau-bauan yang masuk melalui
hirupan nafas. proteksi terhadap udara luar karena strukturnya yang berlapis
- intermediet serta
- inferior.
C. Faring
Faring merupakan saluran yang memiliki panjang kurang lebih 13 cm yang menghubungkan
nasal dan rongga mulut kepada laring pada dasar tengkorak.

D. Laring
Laring tersusun atas:
9 Cartilago (6 Cartilago kecil dan 3 Cartilago besar). Terbesar adalah Kartilago thyroid yang
berbentuk seperti kapal, bagian depannya mengalami penonjolan membentuk “adam’s
apple”, dan di dalam cartilago ini ada pita suara.
Fungsi utama laring adalah :
Untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi. Laring juga melindungi jalan napas bawah dari
benda asing dan memudahkan batuk.
Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:
a. Epiglotis : daun katup kartilago yang dapat menutup saat proses menelan.
b. Glotis
c. Kartilago Thyroid

2.2.2 Proses Kita Dapat Mencium Bau


1. Komponen kimia yang menguap
2. Selanjutnya, masuklah molekul tersebut ke dalam hidung kita.
3. Di dalam hidung kita, molekul tersebut akan larut dalam lendir dan terbawa sampai saraf
pembau yang ada di bagian atas hidung.
4. saraf pembau menerima molekul tersebut sebagai rangsangan bau.
5. Rangsangan tersebut kemudian diteruskan ke otak untuk menentukan seperti apakah
baunya.
2.3 Indera Pengecap
2.3.1 Anatomi Dan Fisiologi Lidah
Lidah adalah salah satu dari panca indera yang befungsi sebagai alat pengecap. Lidah
terletak didasar mulut dan melekat pada tulang hioid. Lidah berwarna merah dan permukaan
lidah tidak rata.

Otot Lidah terdiri atas:


A. otot intrinsik
Berfungsi :
untuk melakukan semua gerakan lidah.
B. otot ekstrinsik
Berfungsi :
mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta membantu melakukan gerakan
menekan makanan pada langit-langit dan gigi, kemudian mendorongnya masuk ke faring

2.3.2 Struktur Lidah


Bagian-bagian lidah terdiri :
- pangkal lidah ( radiks lingua ).
- Punggung lidah ( dorsum lingua )
- dan ujung lidah ( apeks lingua).
- Dorsum (Bagian melengkung pada bagian atas lidah)
- frenulum lungua(Permukaan bawah lidah), sebuah struktur ligamen yang halus yang
mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Permukaan atas lidah bludru dan
ditutupi papil-papil. Ada tiga jenis papil , yaitu :
1) Papila sirkumvalata.
yang terletak pada pangkal lidah atau dasar digilib papila ini adalah jenis papila terbesar dan
masing-masing deikelilingi semacam lekukan.
2) Papapila fungiformis
yang menyebar pada permukaan ujung sisi lidah dan berbentuk jamur.
3) Papila filiformis,
yang menyebar di seluruh permukaan lidah,
Berfungsi untuk :
menerima rasa sentuhan daripada rasa pengecapan yang sebenarnya. Lidah memiliki
sensitifitas terhadap empat rasa dasar, yang masing-masing berada pada lokasi yang berbeda,
yaitu :
a. Rasa pahit. Terdapat pada pangkal lidah
b. Rasa manis, terdapat pada ujung lidah
c. Rasa asin, terdapat pada ujung, samping kiri dan kanan lidah
d. Rasa asam, terletak pada samping kiri dan kanan lidah
2.4 SistemPenglihatan
2.4.1 Anatomi Sistem Penglihatan

Mata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia yang secara konstan menyesuaikan
pada jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta
menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera di hantarkan pada otak.
Menurut ilmu anatomi mata manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Bagian Luar
a. Bulu Mata
Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat ditepi kelopak mata.
Bulu mata berfungsi untuk menjaga mata dari masuknya benda-benda asing berukuran kecil
seperti debu atau pasir.
b. Alis Mata (Supersilium)
Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata.
Alis berfungsi menahan air keringat atau air yang jatuh dari kening (dahi) agar tidak masuk
ke dalam mata.
c. Kelopak Mata (Palpebra)
Kelopak mata merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit yang terletak di depan bulbus
okuli.
Kelopak mata berfungsi untuk menjaga bola mata dari masuknya benda asing dari luar mata
seperti debu, goresan, pasir, atau asap. Selain itu, bagian mata ini juga berfungsi untuk
menyapu bola mata dengan cairan dan mengatur jumlah cahaya yang masuk menuju mata.
d. Kelenjar Air Mata
Kelenjar lakrima atau kelenjar air mata adalah bagian mata yang berfungsi menghasilkan air
mata. Air mata bermanfaat untuk melembabkan mata, membersihkan mata dari debu, serta
mematikan kuman yang masuk ke mata.
e. Kelenjar Meibom
Kelenjar Meibom adalah kelenjar sebasea yang membujur di kelopak mata yang melepaskan
sekresi lemak berminyak untuk membentuk bagian luar sebagian besar lapisan film air mata,
mencegah penguapan air mata.

2. Bagian Dalam
Secara struktural anatomis, bola mata berdiameter ±2,5 cm dimana 5/6 bagiannya
terbenamdalam rongga mata, dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak pada bagian luar.
Perhatikangambar dibawah ini

Gambar diatas adalah gambar anatomi mata. Bagian-bagian mata mempunyai fungsi-fungsi
tertentu. Fungsi-fungsi dari anatomi mata adalah sebagai berikut:
 Kornea
Kornea memiliki fungsi untuk menerima dan membantu meneruskan cahaya ketika masuk ke
dalam mata. Selain itu kornea juga memiliki fungsi untuk membantu perlindungan pada
bagian mata yang sensitive.
 Pupil
Pupil memiliki fungsi sebagai tempat masuknya cahaya dengan mengatur banyaknya cahaya
yang masuk. Fungsi dari pupil hampir sama pada bagian kamera yakni diafragma yang juga
mengatur banyaknya cahaya yang masuk pada kamera.
Pupil terletak di tengah iris.
 Iris
Iris berfungsi untuk membatasi banyaknya jumlah cahaya yang masuk ke iris dengan
mengatur pembesaran pada pupil dan sebagai pemberi warna mata.
Letak dari iris di belakang bagian korena dan di tengah bola mata. Biasanya setiap bangsa
memiliki warna iris yang berbeda.
 Otot Mata
Otot mata berfungsi untuk menyangga lensa mata serta membantu mengatur besar kecilnya
lensa.
 Vitreus humor
Vitreus humor berfungsi untuk membantu meneruskan cahaya dari lensa menuju bagian
retina.
 Aqueous humor
Bagian mata berikutnya adalah Aqueous humor. Fungsi dari Aqueous humor membantu
membiaskan cahaya agar masuk ke bagian dalam mata.
 Lensa Kristalin (Mata)
Lensa kristalin memiliki peran penting untuk membantu mengatur letak dari bayangan agar
jatuh tepat di bintik kuning. Lensa mata ini membantu untuk memfokuskan cahaya serta
meneruskannya agar jatuhnya tepat pada bagian retina.
 Bintik Buta
Untuk bagian yang satu ini paling peka dan ketika bayangan jatuh pada bintik buta, maka
bayangan tersebut nampak kabur.
 Bintik Kuning
Bintik Kuning merupakan salah satu bagian dari retina yang memiliki fungsi untuk
terbentuknya bayangan dengan jelas.
 Retina
Retina terletak di belakang dinding bola yang merupakan tempat bayangan yang akan
dibentuk. Istilah lainnya adalah selaput jala, bagian ini sangat peka terhadap cahaya. Retina
pada mata berfungsi untuk menangkap cahaya yang kemudian dteruskan pada saraf mata.
Setelah itu cahaya akan diterima oleh ujung saraf yang terdapat di selaput jala.
 Saraf Optik
Saraf optik berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina yang dikirim menuju ke otak.
2.4.2 Otot Penggerak Bola Mata

Setiap bola mata digerakkan oleh empat musculus rectus dan dua musculus obliqus.
Empat musculus rectus itu adalah
a. Musculus rectus lateralis : memutar mata keluar
b. Musculus rectus medialis : memutar mata ke dalam
c. Musculus rectus superior : memutar mata ke atas dan dan rotasi ke dalam
d. Musculus rectus inferior: memutar mata ke bawah dan rotasi ke dalam
e. Musculus obliqus superior: memutar mata ke bawah dan rotasi ke dalam
f. Musculus obliquus inferior: memutar mata ke atas dan rotasi ke luar.

MENGAPA KITA DAPAT MELIHAT ?


CARA KERJA MATA DALAM MELIHAT :
a. Cahaya yang dipantulkan benda ditangkap oleh mata, menembus kornea dan diteruskan ke
pupil untuk diatur intensitas cahayanya.
b. Cahaya diteruskan menembus lensa mata.
c. Daya akomodasi lensa mata mengatur agar cahaya jatuh tepat di bintik kuning.
d. Bintik kuning menerima cahaya melalui sel kerucut dan sel batang lalu disampaikan ke
otak.
e. Informasi diolah oleh otak dan kita dapat mengetahui apa yang kita lihat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa telinga mempunyai reseptor khusus untuk
mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan tubuh. Ada tiga bagian utama dari telinga
manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Ada berbagai kelainan
pada telinga, seperti: tuli, congek, otitis eksterna, perikondritis, eksim, cidera, tumor, kanker,
dan lain sebagainya. Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan
kimia. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar
lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Lidah berfungsi sebagai pengecap rasa
dan sebagai pembantu dalam tindakan berbicara. Kelainan yang ada pada lidah yaitu: oral
candidosis, atropic glossitis, geografic tongue, fissured tongue, glossopyrosis, dan lain
sebagainya. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung,
yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Dan kita dapat mengetahui fungsi mata serta anatomi
mata bagian-bagian mata bagaimana kita dapat melihat serta setruktur mata itu sendiri

3.2 Saran
Dari pemaparan diatas, kami memberikan saran agar dalam ilmu kesehatan maupun ilmu
alam lainnya penting sekali memahai anatomi sistem panca indra secara tepat agar terhindar
dari kesalahan dalam tindakan baik itu dirumah sakit maupun di alam yang berkaitan dengan
perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya aktifitas positif untuk memberikan kesehatan
terhadap anatomi system panca indra.
DAFTAR PUSTAKA

Pereace evellyn c.2015.judul buku Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama


http://diskusiasistenapoteker.blogspot.com/2013/03/anatomi-fisiologi-manusia-panca-
indra.html (Diakses pada tanggal 01 Agustus 2017).

http://www.academia.edu/2265161/PANCA_INDERA_MANUSIA (Diakses pada tanggal 01


Agustus 2017)

http://staffnew.uny.ac.id/upload/.../materi+kuliah+anatomi,+fisiologi,+genetika+2013.pdf

Anda mungkin juga menyukai