Anda di halaman 1dari 20

KARYA TULIS ILMIAH

BIOLOGI
SISTEM INDERA

Disusun oleh:

Kelompok 3

1. Adinda Anggraini
2. Akhmad Mekiyoza . P.
3. Ardilla Novika Sari
4. Azzura Nur Fadillah .E.
5. Benni Kurniawan
6. Daiva Fachira Syahri
7. M. Habib Al Aziz

Kelas XI IPA I

SMA NEGERI 21 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamua’laikum Wr. Wb
Alhamdulilahirobill’alamin berkat rahmat, taufik, hidayahnya serta kemampuan
yang telah Allah Swt. anugerahkan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah
tentang Sistem Indra pada Manusia yang kami sajikan. Penulis mengucapkan Penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan perlindungan sampai
terselesaikanya makalah ini
2. Khotimah Lasmita Sari, S.Pd. selaku guru pembimbing mata pelajaran biologi
yang telah memberikan bimbingan dan arahan penting sehingga makalah ini
dapat terselesaikan
3. Orang tua, keluarga dan teman-teman dan semua pihak yang telah membantu
dan memotivasi penulis dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan
sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’allaikum Wr. Wb

Palembang, 8 April 2023


Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR
ISI.........................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................................................
5
B. Rumusan Masalah................................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................
5
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem Indera........................................................................................................................................ 6
B. Indera Penglihatan (Mata) ..............................................................................................................6
C. Indera Pendengaran
(Telinga) .......................................................................................................9
D. Indera Peraba (Kulit) .....................................................................................................................
12
E. Indera Pengecap (Lidah) ...............................................................................................................14
F. Indera Pembau
(Hidung)................................................................................................................16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................................................... 19
B. Saran...................................................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................20

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur mata pada


manusia.................................................................................................7
Gambar 2.2 Struktur telinga pada
manusia.............................................................................................9
Gambar 2.3 Penampang kulit manusia beserta reseptor-
reseptornya.....................................12
Gambar 2.4 Struktur lidah
manusia..........................................................................................................15
Gambar 2.5 Struktur lidah dan pembagian daerah
perasanya......................................................15
Gambar 2.6 Struktur indera
pembau.......................................................................................................17

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam, karena


alam sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Karena itu setiap makhluk
hidup, khususnya manusia harus dapat menjaga keseimbangan alam untuk dapat
menjaga keseimbangan alam dan untuk dapat mengenali perubahan lingkungan yang
terjadi, Tuhan memberikan indera kepada setiap makhluk hidup.
Indera ini berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan, baik yang
terjadi di dalam maupun di luar tubuh. Indera yang ada pada makhluk hidup, memiliki
sel-sel reseptor khusus. Sel-sel reseptor inilah yang berfungsi untuk mengenali
perubahan lingkungan yang terjadi. berdasarkan fungsinya, sel-sel reseptor ini dibagi
menjadi 2, yaitu interoreseptor dan eksoreseptor.
Interoreseptor ini berfungsi untuk mengenali perubahan-perubahan yang
terjadi di dalam tubuh. Eksoreseptor adalah kebalikan dari interoreseptor,
eksoreseptor berfungsi untuk mengenali perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi
di luar tubuh.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem indera penglihat (mata) pada manusia?


2. Bagaimana sistem indera pendengar (telinga) pada manusia?
3. Bagaimana sistem indera peraba (kulit) pada manusia?
4. Bagaimana sistem indera pengecap (lidah) pada manusia?
5. Bagaimana sistem indera penciuman (hidung) pada manusia?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera pengelihat (mata) pada manusia.


2. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera pendengar (telinga) pada manusia.
3. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera peraba (kulit) pada manusia.
4. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera pengecap (lidah) pada manusia.
5. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera penciuman (hidung) pada manusia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Indera

Sistem indra adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis
rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang
membawa kesan rasa (sensori inferision) dari organ indera menuju ke otak, tempat
perasaan ini ditafsirkan.
Serabut saraf dilengkapi dengan ujung akhir khusus yang mengumpulkan
rangsangan yang khas dimana setiap organ berhubungan. Sistem indera memerlukan
bantuan sistem saraf yang menghubungkan badan indera dengan sistem saraf pusat.
Organ indera merupakan sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari
lingkungan maupun dari dalam badan sendiri untuk diteruskan sebagai implus saraf
melalui serabut saraf ke pusat susunan saraf. Setiap organ indera menerima stimulus
tertentu. Interpretasi organ indera yang dapat diklasifikasikan yaitu organ indera umum
seperti reseptor peraba yang tersebar di seluruh tubuh dan organ indera khusus seperti
puting pengecap yang terbatas pada lidah.
Reseptor sensorik merupakan bagian dari neuron atau sel yang membentuk
potensialaksi dalam neuron. Reseptor ini seringkali disertai sel yang bukan saraf yang
mengelilinginya dan membentuk organ indera. Bentuk tenaga yang diubah oleh reseptor
mencakup tenaga mekanik (raba dan tekan), suhu (derajat kehangatan),
elektromagnetik (cahaya), dan kimiawi(bau dan pengecapan). Reseptor tiap organ
indera beradaptasi untuk berespon terhadap suatu bentuk khusus. Tenaga pada ambang
jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan reseptor lain yang berespon terhadap
bentuk tenaga lain.
Reseptor sensoris dikhususkan berespon terhadap salah satu bentuk khusus
tenaga dan area banyak variable dalam lingkungan yang diterima maka banyak jenis
reseptor yang berbeda. Misalnya, bunyi nada yang berbeda, terutama didengar karena
perbedaan kelompok sel rambuat dalam organ korti yang diaktivasi maksimum oleh
gelombang bunyi darifrekuensi yang berbeda.
Secara tradisional, indra khusus merupakan pengelihatan, penghidu,
pendengaran, pengecapan, dan perabaan (reseptor kulit). Klasifikasi reseptor:
1. Teleseptor (prima jarak) : reseptor yang berhubungan dengan kejadian pada
suatu jarak.
2. Eksteroseptor : berhubungan dengan lingkungan luar dekat tangan.
3. Intereseptor : berhubungan dengan lingkungan dalam.
4. Proproireseptor : memberikan informasi tentang posisi badan dalam ruang pada
saatkapanpun.

B. Indera Penglihatan (Mata)

Mata merupakan organ indera yang rumit. Mata disusun dari bercak sensitif
cahaya primitif pada permukaan intervebrata. Dalam selubung pelindungnya, mata
mempunyai lapisan reseptor. Sistem lensa dibagi pemfokusan cahaya atas reseptor
merupakan suatu sistem saraf untuk menghantarkan implus ke otak dan membentuk
bayangan penglihatan yang disadari menjadi sasaran.
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.
Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot

6
penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.
Lapisan saraf yang melapisi separuh bagian posterior bola mata merupakan bagian dari
susunan saraf pusat yang dihubungkan melalui suatu berkas serat saraf yang disebut
saraf optik (nervus optikus). Lapisan fibrosa yang terletak diluar sesuai dengan dura
mater yang berwarna putih keruh. Antara lapisan fibrosa diluar dan retina terdapat
suatu lapisan vaskular yang berfungsi sebagai nutrisi.
Pada iris tedapat suatu celah bulat dibagian tengah dengan diameter yang
beragamdan disebut pupil. Mata merupakan suatu bulatan yang sedkit asimetris dan
agak gepeng dariatas ke bawah. Titik pusat lengkungan kornea dan seklera di sebut
kutub anterior dan kutub posterior.

Gambar 2.1 struktur mata pada manusia

1. Bola Mata

Bola mata dikelilingi oleh tiga lapis dinding. Ketiga lapis dinding ini, dari
luar ke dalam adalah sebagai berikut:
 Lapisan luar (fibrosa) : seklera dan kornea, lapisan tengah
 ( vaskular atau traktus uveal ) : koroid, badan siliaris, dan irir dan
lapisan dalam
 ( jaringansaraf ) : retina
2. Kotak Mata
Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari
kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak
mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh
dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut
konjungtivitis. Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan
yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah
alis. Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air
mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikro organisme
ke dalam mata.
3. Otot Mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di
antaranya disebut ototrektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal,
dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan,
ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnyaadalah otot obliq atas (Superior) dan
otot obliq bawah (Inferior).

7
4. Pembuluh Darah yang Memperdarahi Mata
Mata diperdarahi oleh darah arteri yang berasal dari arteri sIliaris dan
arteri retinasentral. Vena yang memperdarahi mata adalah vena retina
setral,yang akhirnya bermuarakesinus vena profunda. Arteri dan vena sentral
terbungkus didalam saraf optik yang masuk kemata pada diskus optik.

5. Organ Aksesoris Mata


 Alis mata.
 Kelopak mata (palpebra).
 Konjungtiva.
 Tepi kelopak mata.
 Aparatus lakrimalis.

6. Cara Kerja Mata


Cara kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan cara kerja kamera,
kecuali caramengubah fokus lensa. Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai
di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva,
kornea, aqueus humor, lensa, danvitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di
kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik kuning,
yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.
7. Kelainan pada Mata
a) Presbiopi
Presbiopi adalah penyakit mata karena proses penuaan, disebut juga mata tua.
Padaanak-anak, titik dekat mata bisa sangat pendek, kira-kira 9 cm untuk anak
umur 11tahun. Makin tua, jarak titik dekat makin panjang. Sekitar umur 40-50
tahun terjadi perubahan yang menyolok, yaitu titik dekat mata sampai 50 cm,
oleh karena itumemerlukan pertolongan kaca mata untuk membaca berupa
kaca mata cembung(positif). Hal ini disebabkan karena elastisitas lensa
berkurang. Penderita presbiopidapat dibantu dengan lensa rangkap.
b) Hipermetropi
Hipermetropi atau mata jauh dapat terjadi pada anak-anak. Hipermetropi
disebabkan bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang
retina. Penderitahipermetropi ini tidak dapat melihat benda yang dekat atau
biasa disebut rabun dekat.
c) Miopi
Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata
terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan
jatuh di depanretina. Pada penderita miopi ini orang tidak dapat melihat benda
yang jauh biasadisebut rabun jauh, mereka hanya dapat melihat benda yang
jaraknya dekat. Untuk cacat seperti ini orang dapat ditolong dengan lensa
cekung (negatif). Miopi biasaterjadi pada anak-anak.
d) Astigmatisma
Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan
lensamata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak
sama,akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk
menolong orangyang cacat seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu yang
mempunyai beberapa fokus.

8
8. Katarak
Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa
mata.Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang
terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
9. Imeralopi
Imeralopi atau rabun senja adalah kelainan yang menyebabkan penderita
menjadirabun pada senja hari.
10.Xeroftalxni
Xeroftalxni adalah kelainan pada mata, yaiut kornea menjadi kering dan
bersisik.
11.Keratomealasi
Keratomealasi adalah kelainan pada mata yaitu kornea menjadi putih dan rusak.

C. Indera Pendengaran (Telinga)

Telinga merupakan sebuahorgan yang mampu mendeteksi/mengenal suara dan


juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Suara adalah bentuk
energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang.
Walaupuntelinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan
diotak dansistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melaluisaraf
yangmenyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).Ada tiga bagian
utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah,dan telinga dalam.
Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengahmeneruskan
getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalamakan
menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.

Gambar 2.2 Struktur telinga pada manusia

1. Bagian-bagian Telinga

a) Telinga luar
Telinga luar meliputidaun telinga (Pinna), liang telinga (Meatus
auditoriuseksternus), dan saluran telinga luar.
b) Telinga tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan
udara agar seimbang. Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang

9
pendengaran yaitu martir (Malleus) menempel pada gendang telinga,
tulang landasan (Incus), keduatulang ini terikat erat oleh ligamentum
sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang,dan tulang sanggurdi
(Stapes) yang berhubungan dengan jendela oval.

c) Telinga dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang
dan labirin membran. Ada lima bagian utama dari labirin membran,
yaitu:
 Tiga saluran setengah lingkaran
 Ampula
 Utrikulus
 Sakulus
 Koklea atau rumah siput.

2. Cara Kerja Telinga


Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan
gendang telinga.Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela
oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang
ada di dalam saluran vestibulum.Getaran cairan tadi akan menggerakkan
membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfadalam saluran tengah.
Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengahmenggerakkan
membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan
dalamsaluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran
pada jendela bundar.Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan
selaput-selaput basiler, yang akanmenggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke
bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuhmembran tektorial, terjadilah
rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan
menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls
yangakan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
3. Susunan dan cara kerja alat keseimbangan
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran
setengahlingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ
keseimbangan yang adadi dalam utrikulus clan sakulus. Ujung dari setup saluran
setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor,
sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulusyang menuju ke sakulus.
Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alatkeseimbangan
yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori
yangmempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini
disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka
terhadap gerakan kepala. Alatkeseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus
terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang
melekat pada Otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi
kepalamengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls
yang akan dikirim keotak.
4. Kelainan pada telinga

10
Telinga merupakan salah satu organ yang penting. Sebagai organ tubuh
yang lemah, telinga bisa mengalami kelainan maupun terserang penyakit.
Berikut beberapa penyakit yang ada pada telinga:

a) Tuli
Tuli adalah ketidakmampuan telinga untuk mendengarkan
bunyi atau suara. Tuli dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada
gendang telinga, tersumbatnya ruangtelinga, atau rusaknya saraf
pendengaran. Pada orang yang telah berusia lanjut,ketulian biasanya
disebabkan oleh kakunya gendang telinga dan kurang
baiknyahubungan antar tulang pendengaran.
b) Congek
Congek adalah penyakit telinga yang biasanya disebabkan oleh
infeksi pada bagiantelinga yang tersembunyi di tengah-tengah. Infeksi
ini disebabkan oleh bakteri.
c) Otitis eksterna
Otitis eksterna adalah suatu infeksi pada saluran telinga.
Infeksi ini bisa menyerangseluruh saluran (Otitis eksterna
generalisata) atau hanya pada daerah tertentu sebagai bisul
(Furunkel ). Otitis eksterna seringkali disebut sebagai telinga
perenang(Swimmer’s ear ).
d) Perikondritis
Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan
(Kartilago) telinga luar.Perikondritis bisa terjadi akibat cedera, gigitan
serangga dan pemecahan bisul dengansengaja. Nanah akan terkumpul
diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat disekitarnya
(Perikondrium). Kadang nanah menyebabkan terputusnya aliran darah
kekartilago, dan menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada
akhirnyamenyebabkan kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat
merusak dan menahun,tetapi perikondritis cenderung hanya
menyebabkan gejala-gejala yang ringan.
e) Eksim
Eksim pada telinga merupakan suatu peradangan kulit pada
telinga luar dan salurantelinga, yang ditandai dengan gatal-gatal,
kemerahan, pengelupasan kulit, kulit yang pecah-pecah serta
keluarnya cairan dari telinga. Keadaan ini bisa menyebabkaninfeksi
pada telinga luar dan saluran telinga.
f) Cidera
Cedera pada telinga luar (misalnya pukulan tumpul) bisa
menyebabkan memar diantara kartilago dan perikondrium. Jika terjadi
penimbunan darah di daerahtersebut, maka akan terjadi perubahan
bentuk telinga luar dan tampak massa berwarnaungu kemerahan.
Darah yang tertimbun ini (Hematoma) bisa menyebabkanterputusnya
aliran darah ke kartilago sehingga terjadi perubahan bentuk
telinga.Kelainan bentuk ini disebut telinga bunga kol, yang sering
ditemukan pada pegulatdan petinju.

g) Tumor

11
Tumor pada telinga bisa bersifat jinak atau ganas (kanker).
Tumor yang jinak bisatumbuh di saluran telinga, menyebabkan
penyumbatan dan penimbunan kotorantelinga serta ketulian.
h) Kanker
Kanker sel basal dan kanker sel skuamosa seringkali tumbuh
pada telinga luar setelah pemaparan sinar matahari yang lama dan
berulang-ulang. Pada stadium dini, bisadiatasi dengan pengangkatan
kanker atau terapi penyinaran. Pada stadium lanjut,mungkin perlu
dilakukan pengangkatan daerah telinga luar yang lebih luas. Jikakanker
telah menyusup ke kartilago, dilakukan pembedahan. Kanker sel basal
dan selskuamosa juga bisa tumbuh di dalam atau menyebar ke saluran
telinga.

D. Indera Peraba (Kulit)

Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk


sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya
menjorok masuk kedaerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di
dermis yang jauh dariepidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung
reseptornya terletak di dekatepidermis. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian
dalam, misalnya otot dan tulang.

Gambar 2.3 Penampang kulit manusia beserta reseptor-reseptornya

1. Bagian-bagian Kulit
Kulit merupakan indera peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk
sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terbagi menjadi 3 lapisan:
a) Lapisan epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf.
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ukuran yang paling
tebal 1 mm yang terdapat di telapak kakidan tangan, paling tipis
berukuran 0,1 mm terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut.
Sel-sel epidermis di sebut keratinosit.
Tipe-tipe sel epidermis:
 Keratinocytes
 Melanocytes
 Merkel cells

12
 Langerhans cells
Epidermis tersusun atas lima lapis sel yaitu:
 Lapisan benih (stratum germinativitum/stratum bersale)
berfungsimembentuk lapisan di sebelah atasnya.
 Lapisan berbutir (stratum granulosum) yang berisi sedikit
keratin yangmenyebabkan kulit menjadi keras dan kering.
Selain itu sel-sel dari lapisangranulosum umumnya
menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandunganmelanin
menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan.
 Lapisan beding (stratum lucidum) merupakan lapisan yang
transparan.
 Lapisan tanduk (stratum corneum) merupakan lapisan yang
paling luar.
 Lapisan bertaju (stratum spinosum).
b) Dermis (korium)
Kulit jagat atau dermis menjadi tempat ujung syaraf prasa, tempat
keberadaankandung rambut, kelenjar keringat, pembuluh darah, getah
bening, dan otot penegak rambut. Penyusun utama dari bagian dermis
adalah jaringan penyokong yang terdiridari serat yang berwarna putih
dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifatelastis/lentur,
sehingga kulit dapat mengembang.Stratum germinativum mengadakan
pertumbuhan ke daerah dermismembentuk kelenjar keringat dan akar
rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang
membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan
dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot
penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut
mengerut danrambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat
timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi
bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.
Di dalam lapisan kulit dermis terdapat 2 macam kelenjar yaitu:
 Kelenjar keringat (sudorifera)
 Kelenjar palit (sebacea)
c) Hypodermis/suscutis
Lapisan ini mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan linfe,
syaraf-syaraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit.

2. Cara Kerja Kulit

Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan,
dannyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-
sel reseptor.Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf.
Oleh otak, rangsang akandiolah. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu
rangsang. Otak pun memerintahkan tubuhuntuk menanggapi rangsang tersebut.
Fungsi kulit:
a) Kulit berfungsi melindungi dan menutupi organ-organ dibawah nya
b) Melindungi tubuh dari masuknya mikrooganisme dan benda asing
c) Pengaturan suhu
d) Kulit sebagai indera peraba
e) Eksresi

13
f) Tempat penimbunan lemak.

3. Kelainan pada kulit

Kulit merupakan bagian tubuh terluar sehingga selalu berhubungan


denganlingkungan sekitar. Oleh karena itu, kulit mudah terluka serta terserang
jamur dan bibit penyakit lainnya. Beberapa penyakit kulit yang sering kita temui
yaitu:
a) Jerawat
Jerawat mudah menyerang kulit wajah, leher, punggung, dan dada.
Penyakitini timbul akibat ketidakseimbangan hormon dan kulit yang
kotor. Anak-anak yangmemasuki masa remaja serta orang-orang yang
memiiki jenis kulit berminyak sangatrentan terhadap jerawat.
b) Panu
Panu disebabkan oleh jamur yang menempel di kulit. Panu tampak
sebagai bercak atau bulatan putih di kulit dan disertai rasa gatal. Panu
timbul karena penderita tidak menjaga kebersihan kulit.
c) Kadas
Kadas nampak di kulit sebagai bulatan putih bersisik. Pada setiap
bulatanterdapat garis tepi yang jelas dengan kulit yang tidak terkena.
Kadas jugamenyebabkan rasa gatal. Penyakit ini disebabkan oleh
jamur.
d) Skabies
Skabies disebut pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut disebabkan
oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat
menular pada oranglain.
e) Eksim
Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit
tersebutmenyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-
gatal, dan bersisik.
f) Biang keringat
Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-
selkulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat
yang terperangkaptersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik
kemerahan yang disertai gatal. Daki,debu, dan kosmetik juga dapat
menyebabkan biang keringat.

E. Indera Pengecap (Lidah)

Lidah adalah kumpulanotot rangka pada bagian lantaimulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera
pengecap yang banyak memiliki strukturtunas pengecap. Menggunakan lidah, kita
dapatmembedakan bermacam-macam rasa. Lidah juga turut membantu dalam tindakan
bicara.Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkhahitan dengan rangsangan kimia.
Lidahmerupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan
lapisan epitheliumyang banyak mengandumg kelenjar lendir, dan reseptor pengecap
berupa tunas pengecap.Tunas pengecapan terdiri atas sekelompok sel sensori yang
mempunyai tonjolan sepertirambut.
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu
dapatdikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran

14
yangdikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada parit-parit
papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di
permukaan papila berbentuk benang. Pengecapan berhubungan erat denagan fungsi
gastrointestinalis. Makanan bisa di kecap berbeda –beda karena resptor pengecapan
dirangsang oleh molekul dalamlarutan mucus saliva dalam mulut. Jalan pengecapan ke
thalamus melalui batang otak dandiproyeksikan kegirus postsentrasils bersama dengan
jaras bagi sensiblitas raba dan tekanandari mulut. Organ reseptor yaitu tunas pengecap
dan jaras pengecapan

Gambar 2.4 Struktur lidah manusia

1. Bagian-bagian lidah
Sebagian besar lidah tersusun atasotot rangka yang terlekat padatulang
hyoideus,tulang rahang bawah dan processus styloideus ditulang pelipis.
Terdapat dua jenisotot padalidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik. Lidah
memiliki permukaan yang kasar karena adanyatonjolan yang disebut papila.
Terdapat tiga jenis papila yaitu:
 Papila filiformis berbentuk seperti benang halus.
 Papila sirkumvalata berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di
belakang lidah.
 Papila fungi formis berbentuk seperti jamur.

Gambar 2.5 Struktur lidah dan pembagian daerah perasanya

15
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari
duasel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai
reseptor,sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Bagian-bagian
dari lidah :
 Bagian depan lidah (Apeks lingua), fungsinya untuk mengecap rasa
manis.
 Bagian pinggir lidah (Dorsum lingua), fungsinya untuk mengecap rasa
asin dan asam.
 Bagian belakang/pangkal (Radiks lingua), fungsinya untuk mengecap
rasa pahit.

Lidah memiliki kelenjar ludah, yang menghasilkan air ludah dan enzim
amilase(ptialin). Enzim ini berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat
gula. Letak kelenjar ludah yaitu: kelenjar ludah atas terdapat di belakang telinga,
dan kelenjar ludah bawahterdapat di bagian bawah lidah.

2. Cara Kerja Lidah

Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut akan
merangsangujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa ini
diteruskan ke pusatsaraf pengecap di otak. Selanjutnya, otak menanggapi rangsang
tersebut sehingga kita dapatmerasakan rasa suatu jenis makanan atau minuman.

3. Kelainan pada lidah

a) Oral candidosis.
Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans..gejalanya
yaitu lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
b) Atropic glossitis
Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidahmaupun
hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah
kekurangan zat besi. Jadi banyak ditemukan pada penderita anemia.
c) Geografic tongue
Gejalanya yaitu lidah seperti peta, berpulau-pulau. Bagian pulauitu
berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih
tebal.4.
d) Fissured tongue
Gejalanya yaitu lidah akan terlihat pecah-pecah.5.
e) Glossopyrosis
Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan
panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam
pemeriksaan. Hal inilebih banyak disebabkan karena psikosomatis
dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.

F. Indera Pembau (Hidung)

Saat manusia baru lahir indera penciumannya lebih kuat dari manusia dewasa,
karenadengan indera ini bayi dapat mengenali ibunya. Indera penciuman manusia dapat
mendeteksi2000 – 4000 bau yang berbeda. Indera pembau manusia berupa

16
kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir
bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.

Gambar 2.6 Struktur indera pembau

1. Bagian-bagian hidung
Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang di
sebut dengan nostril. Sinding pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat
dari tulang yang sangat tipis. Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan
membran yang mensekresi lendir lengket.
a) Rongga hidung (Nasal cavity)
Berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ketenggorokan menuju
paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang
tenggorokan. Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut kita
yangdi sebut dengan palate. Di rongga hidung bagian atas terdapat sel-
sel reseptor atauujung- ujung saraf pembau. Ujung-ujung saraf pembau
ini timbul bersama denganrambut-rambut halus pada selaput lendir
yang berada di dalam rongga hidung bagianatas. Dapat membau
dengan baik.

b) Mucous membrane
berfungsBerfungsi menghangatkan udara dan melembabkannya.
Bagian inimembuat mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk
menangkap debu, bakteri,dan partikel-partikel kecil lainnya yang
dapat merusak paru-paru.

2. Cara kerja hidung

Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di udara.


Diatap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif
terhadap molekul- molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi
bau (Smell receptors). Reseptor ini jumlahnya sangat banyak ada sekitar 10 juta.
Ketika partikel bau tertangkap oleh reseptor,sinyal akan di kirim ke the olfactory
bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yangmengirim sinyal ke otak dan
kemudian di proses oleh otak, bau apakah yang telah terciumoleh hidung kita,
apakah itu harumnya bau sate padang atau menyengat nya bau selokan.

17
3. Kelainan pada hidung

Sebagai indra pembau, hidung dapat mengalami gangguan. Akibatnya,


kepekaanhidung menjadi berkurang atau bahkan tidak dapat mencium bau
suatu benda. Kelainan-kelainan pada hidung yaitu:
a) Angiofibroma Juvenil, adalah tumor jinak pada hidung bagian
belakang atau tenggorokan bagian atas (nasofaring), yang
mengandung pembuluh darah. Tumor ini paling sering ditemukan
pada anak-anak laki yang sedang mengalami masa puber.
b) Papiloma Juvenil, adalah tumor jinak pada kotak suara (laring).
Papiloma disebabkanoleh virus. Papiloma bisa ditemukan pada anak
usia 1 tahun. Papiloma bisamenyebabkan suara serak, kadang cukup
berat sehingga anak tidak dapat berbicaradan bisa menyumbat saluran
udara.
c) Rhinitis Allergica, adalah peradangan hidung karena alergi.
Disebabkan oleh adanyareaksi alergi pada hidung yang ditimbulkan
oleh masuknya substansi asing ke dalam saluran tenggorokan.
d) Sinusitis, Merupakan peradangan sinus, yaitu rongga-rongga dalam
tulang yang berhubungan dengan rongga hidung, yang gawat dan
biasanya terjadi dalam waktumenahun (kronis).
e) Salesma dan Influenza, merupakan infeksi pada alat pernapasan yang
disebabkan olehvirus, dan umumnya dapat menyebabkan batuk, pilek,
sakit leher dan kadang-kadang panas atau sakit pada persendian.
f) Anosmia, adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan
kemampuan untuk membau. Penyakit ini dapat terjadi karena
beberapa hal, misalnya cidera atau infeksidi dasar kepala, keracunan
timbel, kebanyakan merokok, atau tumor otak bagiandepan. Untuk
mengatasi gangguan ini harus diketahui dulu penyebabnya.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan
warna.Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk
otot-otot penggerak bola mata, kotak mata, kelopak, dan bulu mata. Cara kerja mata
manusia padadasarnya sama dengan cara kerja kamera, kecuali cara mengubah fokus
lensa. Ada berbagaimacam kelainan pada mata, seperti: presbiopi, hipermetropi, miopi,
astigmatisma, katarak,imeralopi, xeroftalxni, keratomealasi, dan lain sebagainya.Telinga
mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan
tubuh. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar,telinga
tengah, dan telinga dalam. Ada berbagai kelainan pada telinga, seperti: tuli, congek,otitis
eksterna, perikondritis, eksim, cidera, tumor, kanker, dan lain sebagainya.Kulit
merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas,
dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis
danlapisan dalam yang disebut lapisan dermis. Kelainan-kelainan yang ada pada kulit
yaitu: jerawat, panu, kadas, skabies, eksim, biang keringat, dan lain sebagainya.Lidah
mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.Permukaan lidah
dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir,dan reseptor
pengecap berupa tunas pengecap. Lidah berfungsi sebagai pengecap rasa dansebagai
pembantu dalam tindakan berbicara. Kelainan yang ada pada lidah yaitu: oralcandidosis,
atropic glossitis, geografic tongue, fissured tongue, glossopyrosis, dan
lainsebagainya.Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam
hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Kelainan-kelainan yang ada pada hidung
yaitu: angiofibroma juvenil, papiloma juvenil, rhinitis allergica, sinusitis, salesma dan
influensa, anosmia, danlain sebagainya.

B. Saran
Pada sistem indra ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik
karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi
makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik

19
DAFTAR PUSTAKA

Nurachman elly dan anggriani rida. 2011. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta :
Salemba Medika .
Pearce, Evelyn C.2010. Anatomi Dan Fisiologis Untuk Paramedis. Jakarta : Granmedia .
Syaifuddin. 1994. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat . Jakarta : EGC.
Sari, Mega. 2004. Sistem Ventrikel dan Liquor Cerebrospinal. Medan : Fakultas
Kedokteran USU Sinaga, Erlintan dkk. 2011. Anatomi Fisiologi Manusia. Medan :
FMIPA Unimed

20

Anda mungkin juga menyukai