Anda di halaman 1dari 34

ANATOMI DAN & FISIOLOGI

INDERA

Dosen Pengampu : Dr. Rachel D Sagrim, S. Ked

KELOMPOK : 1

1. MARIA MARTHA TIRI


2. CRISTA E JANOMA
3. DALI KIWO
4. AMELIA NAUW

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES ) PAPUA SORONG

TAHUN 2019
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Anatomi Fisiologis.

Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari ibu Dosen dan teman-teman sekalian agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Anatomi Fisiologis ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap teman-teman pembaca.

SORONG, 2 AGUSTUS 2019

KELOMPOK I
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………........................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................5
C. Tujuan..................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem pengindraan............................................................................................6


B. Indra Penglihatan ................................................................................................................7
C. Indra Pendengaran.............................................................................................................10
D. Indra Penciuman................................................................................................................13
E. Indra Pengecap...................................................................................................................14
F. Indra Peraba………………………..….............................................................................15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang.

Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam, karena alam sangat
penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Karena itu setiap makhluk hidup, khususnya
manusia harus dapat menjaga keseimbangan alam untuk dapat menjaga keseimbangan alam dan
untuk dapat mengenali perubahan lingkungan yang terjadi, Tuhan memberikan indera kepada
setiap makhluk hidup.
Indera ini berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan, baik yang terjadi di
dalam maupun di luar tubuh. Indera yang ada pada makluk hidup, memiliki sel-sel reseptor
khusus. Sel-sel reseptor inilah yang berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan yang
terjadi.berdasarkan fungsinya, sel-sel reseptor ini dibagi menjadi 2, yaitu interoreseptor dan
eksoreseptor.
Interoreseptor ini berfungsi untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi didalam
tubuh. Sel-sel interoreseptor terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding pembuluh
darah, dinding saluran pencernaaan, dan lain sebagainya. Sel-sel ini dapat mengenali berbagai
perubahan yang ada di dalam tubuh seperti terjadi rasa nyeri didalam tubuh, kadar oksigen
menurun, kadar glukosa, tekanan darah menurun/naik dan lain sebagainya
Eksoreseptor adalah kebalikan dari interoreseptor, eksoreseptor berfungsi untuk
mengenali perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi diluar tubuh. Yang termasuk
eksoreseptor yaitu : (1). Indera penglihat (mata), indera ini berfungsi untuk mengenali perubahan
lingkungan seperti sinar, warna, dan lain sebagainya (2). Indera pendengar (telinga), indera ini
berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti suara. (3) indera peraba (kulit), indera
ini berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti panas, dingin, dan lain sebagainya.
(4), indera pengecap (lidah), indera ini berfungsi untuk mengenal perubahan lingkungan seperti
mengecap rasa manis, pahit, dan lain sebagainya. (5) indera penciuman (hidung), indera ini
berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti mencium bau. Kelima indera ini biasa
kita kenal dengan sebutan panca indera.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana struktur dan fungsi telinga luar,eksternal dan telinga tengah ?


2. Bagaimana faal pendengaran ?
3. Bagaimana faal keseimbangan ?
4. Bagaimana organ penghidu dan jalur pernafasan olfaktori sampai di otak ?
5. Seperti apa struktur pengecap dan pembau ?
6. Bagaimana praktikum pendengaran dan keseimbangan ?

C. Tujuan.

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera pengelihat (mata) pada manusia.


2. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera pendengar (telinga) pada manusia.
3. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera peraba (kulit) pada manusia.
4. Untuk mengetahui pabagaimana sistem indera pengecap (lidah) pada manusia.
5. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera penciuman (hidung) pada manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pengindraan

Sistem penginderaan adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis
rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa
kesan rasa (sensori inferision) dari organ indera menuju ke otak, tempat perasaan ini ditafsirkan.
Serabut saraf dilengkapi dengan ujung akhir khusus yang mengumpulkan rangsangan
yang khas dimana setiap organ berhubungan. Sistem indera memerlukan bantuan sistem saraf
yang menghubungkan badan indera dengan sistem saraf pusat. Organ indera merupakan sel-sel
tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan maupun dari dalam badan sendiri untuk
diteruskan sebagai implus saraf melalui serabut saraf ke pusat susunan saraf. Setiap organ indera
menerima stimulus tertentu. Interpretasi organ indera yang dapat diklasifikasikan yaitu organ
indera umum seperti reseptor peraba yang tersebar diseluruh tubuh dan organ indera khusus
seperti puting pengecap yang terbatas pada lidah.
Reseptor sensorik merupakan bagian dari neuron atau sel yang membentuk potensial aksi
dalam neuron. Reseptor ini seringkali disertai sel yang bukan saraf yang mengelilinginya dan
membentuk organ indera. Bentuk tenaga yang diubah oleh reseptor mencakup tenaga mekanik
(raba dan tekan), suhu (derajat kehangatan), elektromagnetik (cahaya), dan kimiawi (bau dan
pengecapan). Reseptor tiap organ indera beradaptasi untuk berrespon terhadap suatu bentuk
khusus. Tenaga pada ambang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan reseptor lain yang
berrespon terhadap bentuk tenaga lain.
Reseptor sensoris dikhususkan berrespon terhadap salah satu bentuk khusus tenaga dan
area banyak variable dalam lingkungan yang diterima maka banyak jenis reseptor yang berbeda.
Misalnya, bunyi nada yang berbeda, terutama didengar karena perbedaan kelompok sel rambuat
dalam organ korti yang diaktivasi maksimum oleh gelombang bunyi dari frekuensi yang berbeda.
Secara tradisional, indra khusus merupakan pengelihatan, penghidu, pendengaran,
pengecapan, dan perabaan (reseptor kulit). Klasifikasi reseptor :
1. Teleseptor (prima jarak) : reseptor yang berhubungan dengan kejadian pada suatu jarak.
2. Eksteroseptor : berhubungan dengan lingkungan luar dekat tangan.
3. Intereseptor : berhubungan dengan lingkungan dalam.
4. Proproireseptor : memberikan informasi tentang posisi badan dalam ruang pada saat
kapanpun
B. Indera Penglihatan ( Mata )

Mata merupakan organ indera yang rumit. Mata disusun dari bercak sensitif cahaya primitif
pada permukaan intervebrata. Dalam selubung pelindungnya, mata mempunyai lapisan reseptor.
Sistem lensa dibagi pemfokusan cahaya atas reseptor merupakan suatu sistem saraf untuk
menghantarkan implus ke otak dan membentuk bayangan penglihatan yang disadari menjadi
sasaran.
Lapisan saraf yang melapisi separuh bagian posterior bola mata merupakan bagian dari
susunan saraf pusat yang dihubungkan melalui suatu berkas serat saraf yang disebut saraf optik
(nervus optikus). Lapisan fibrosa yang terletak diluar sesuai dengan dura mater yang berwarna
putih keruh. Antara lapisan fibrosa diluar dan retina terdapat suatu lapisan vaskular yang
berfungsi sebagai nutrisi.
Pada iris tedapat suatu celah bulat dibagian tengah dengan diameter yang beragam dan
disebut pupil. Mata merupakan suatu bulatan yang sedkit asimetris dan agak gepeng dari atas ke
bawah. Titik pusat lengkungan kornea dan seklera di sebut kutub anterior dan kutub posterior.

a. Bola Mata
 Lapisann luar ( fibrosa ) : seklera dan kornea.
 Lapisan tengah ( vaskular atau traktus uveal ) : koroid, badan siliaris, dan iris.
 Lapisan dalam ( jaringan saraf ) : retina.
Struktur didalam mata adalah lensa, cairan aqueous dan badan vitreus.
b. Organ Mata

 Organ mata terbagi atas 2 bagian :

1. Orga mata bagian luar yaitu :


• Kelopak mata : yang berfungsi untuk melindungi dan menutup mata.
• Bulu mata : yang fungsinya adalah untuk mengurangi cahaya yang masuk ke
dalam mata dan juga mencegah masuknya debu atau kotoran ke dalam mata.
• Alis mata : yang berfungsi untuk menahan keringat supaya tidak masuk ke dalam
mata
• Kelenjar air mata : yang fungsinya adalah untuk menghasilkan air mata. Biasanya ini
untuk membasahi dan juga menjaga agar mata Anda tetap lembab. Juga untuk
membersihkan debu. Selain itu juga untuk membunuh berbagai jenis bibit penyakit yang
terdapat di dalam mata.

2. Organ mata bagian dalam


Organ mata bagian dalam terdiri atas beberapa lapisan yaitu :
• Sklera adalah ,bagian dalam mata yang fungsinya adalah untuk melindungi bagain
dalam pada bola mata. Pada bagian depan bola mata manusia, sclera telah mengalami
modifikasi menjadi kornea yang berfungsi untuk meneruskan rangsangan cahaya ke
dalam bagian bola mata.
• Koroid merupakan, bagian dalam bola mata yang fungsinya adalah untuk menyuplai
makanan dan juga oksigen ke dalam retina dan juga untuk mencegah terjadinya pantulan
cahaya yang kemungkinan masuk ke dalam bagian bola mata. Koroid sendiri semacam
pembuluih darah dan semacam pigmen khusus untuk mata.

• Retina adalah ,bagian dalam pada mata yang di dalamnya mengandung reseptor cahaya
untuk bisa menangkap suatu bayangan. Pertama adalah sel kerucut atau biasa dikenal
dengan konus yang berfungsi untuk bisa melihat di saat terang. Selain itu juga untuk
menerima rangsangan cahaya yang memiliki warna hijau, merah serta biru. Kedua adalah
sel batang atau biasa dikenal dengan basilus yang fungsinya adalah untuk melihat cahaya
yang mempunyai intensitas lemah.
• Iris adalah, bagian dalam mata selanjutnya yang fungsinya adalah untuk memberikan
warna kepada mata serta mengatur besar dan juga kecilnya pupil. Tujuannya adalah
untuk membatasi jumlah dari cahaya yang masuk.
• Sementara pupil, fungsinya adalah untuk mengatur kesediaan cahaya atau sedikit dan
banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata.
• Lensa, memiliki fungsi untuk mengatur daya akomodasi pada lensa supaya bayangan
yang ada bisa jatuh secara tepat pada bagian retina.
• Bintik kuning, ini merupakan bagian dalam mata yang bisa dibilang paling peka
terhadap adanya cahaya. Hal itu karena di sini menjadi tempat berkumpulnya reseptor.
• Bintik buta, merupakan bagian dalam mata yang menjadi tempat masuk dan juga
membelokkan berkas saraf.
• Kelenjar air mata, adalah bagian dalam mata yang tugasnya adalah untuk menjaga
kelembaban serta kesehatan pada mata.

c. Struktur dan organ aksesoris mata

 Struktur mata terdiri atas:

• Lensa

• cairan aqueous

• badan vitreus.

 Organ aksesoris mata terdiri atas :

1. Alis mata.

2. Kelopak mata (palpebra).

3. Konjungtiva.

4. Tepi kelopak mata.

5. Aparatus lakrimalis.
d. Pembuluh Darah Yang Memperdarahi Mata

Mata diperdarahi oleh darah arteri yang berasal dari arteri sIliaris dan arteri retina sentral.
Vena yang memperdarahi mata adalah vena retina setral,yang akhirnya bermuara kesinus vena
profunda. Arteri dan vena sentral terbungkus didalam saraf optik yang masuk ke mata pada
diskus optik.

c. Organ Aksesoris Mata


1. Alis mata.
2. Kelopak mata (palpebra).
3. Konjungtiva.
4. Tepi kelopak mata.
5. Aparatus lakrimalis.

d. Otot-otot Penggerak Bola Mata


Bola mata digerakkan oleh enam otot yang memiliki origo di anulus fibrosa danmenyebar
membentuk konus fibromuskularis yang melapisi bola mata kecuali m. oblikusinferior.
Anulus juga merupakan origo bagi m. levator palpebrae superior yang berinsersi dikelopak
mata atas dan berfungsi membuka mata.
• Otot-otot menggerakkan bola mata adalah:
• Rektus eksternus ,berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke arah luar.

• Rektus internuss , berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke arah dalam.

• Rektus inferior, berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke bawah dan ke dalam.

• Obliquus inferior,berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke bawah dan ke luar.

• Rektus superior,berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke atas dan ke dalam.

• Obliquus superior,berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke atas dan ke luar


e. Mekanisme Proses Penglihatan
• Sumber cahaya
• Masuk ke mata melalui kornea
• Melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris
• Dibiaskan oleh lensa
• Terbentuk bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil
• Sel-sel batang dan sel kerucut meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik
• Otak membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina
• Obyek terlihat sesuai dengan aslinya

f. Penyakit Mata
1. Mata Minus ( myopia)
Rabun jauh atau miopia adalah salah satu masalah penglihatan yang umum terjadi.
Dalam kasus rabun jauh, penderita dapat melihat objek dari dekat dengan jelas,
sedangkan objek dengan jarak jauh menjadi buram.
g. Penyebab Rabun Jauh (miopia)
Pada mata minus, penyebab pandangan menjadi kabur adalah kelengkungan kornea
yang terlalu besar sehingga cahaya yang masuk tidak bisa fokus. Cahaya yang tidak fokus
akhirnya tidak jatuh tepat di retina, melainkan jatuh di depan retina. Akibatnya,
pandangan tersebut menjadi tidak jelas atau kabur.
h. Tanda dan Gejala
• Harus Memincingkan mata terlebih dulu agar pandangan bisa lebih jelas atau fokus
• Sering Mengedipkan Mata
• Mata tegang atau lelah
• Mata merah
• Pusing atau sakit kepala
• Kesulitan melihat jelas hanya saat malam
i. Pencegahan Mata Minus
• Pencegahan mata minus / myopia
Ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah mata minus / myopia
seperti:
• Mengonsumsi sayur-mayur dan buah-buahan yang mengandung vitamin A seperti;
brokoli, wortel, kangkung, bayam, pepaya, melon, belimbing
• Melakukan pemeriksaan mata dengan rutin
• Membaca ditempat yang cukup penerangannya
• Menjaga aktivitas melihat dekat dalam waktu yang lama tanpa istirahat

j. Penanganan mata minus / myopia


Kesulitan penglihatan ini dapat ditangani dengan beberapa bantuan alat penglihatan
ataupun dengan melakukan bedah refraktif.
Kacamata : Cara yang dapat dengan mudah dilakukan adalah menggunakan kacamata
yang sesuai dengan kondisi minus pada mata. Anda dapat memilih frame kacamata yang
sesuai dengan keinginan Anda. Akan tetapi penggunaan kacamata di saat melakukan
aktivitas olahraga dan aktivitas intensitas tinggi lainnya akan sangat mengganggu
penggunanya.
Softlens: Softlens dapat digunakan sebagai alternatif lain menangani mata minus.
Bentuknya yang lembut dan dipasangkan ke mata akan sangat membantu Anda
melakukan aktivitas dengan intensitas yang tinggi; olahraga, menyelam, berkendara dan
lain-lain. Akan tetapi, Anda harus memberikan tetes mata beberapa jam sekali agar mata
tidak kering dan harus melepasnya sebelum tidur. Pembersihan juga harus dilakukan
dengan kondisi tangan yang bersih dan menggunakan cairan khusus. Sehingga
membutuhkan perawatan yang lebih ekstra.
Bedah Refraktif: Bedah Refraktif dapat dilakukan sebagai opsi penanganan mata
dengan rabun jauh. Seiring dengan perkembangan teknologi, kondisi mata minus atau
myopia dapat diatasi dengan bantuan sinar laser. Ada beberapa metode Lasik yang
pernah dijalankan sampai ke metode yang paling terbaru yaitu ReLEx SMILE (Refractive
Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction) yang tidak memerlukan
C. Indera Pendengaran ( Telinga )

Telinga adalah organ pendengaran. Telinga di persarafi oleh saraf kranial, yakni bagian
koklea saraf vestibulokoklea, yang di stimulasi oleh getaran yang disebabkan gelombang suara.
Struktur telinga dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

a. Telinga luar.

1. Aurikel (daun telinga).

Telinga manusia bagian luar berfungsi seperti corong yang menangkap getaran suara dan
menyalurkannya hingga ke gendang telinga. Telinga bagian luar terdiri dari dua bagian. Kedua
bagian itu adalah daun telinga dan liang telinga.

Berikut ini adalah bagian yang ada di telinga luar:

Fungsi daun telinga adalah untuk mengumpulkan gelombang suara dan menyalurkannya ke
liang atau saluran telinga. Selain itu, fungsi dari daun telinga adalah untuk melakukan lokalisasi
suara yakni dengan merasakan daun telinga pada sisi mana yang lebih dekat dengan suara.

2. Liang telinga/ saluran telinga

Bagian selanjutnya dari telinga luar setelah daun telinga adalah liang atau saluran telinga.
Saluran telinga orang dewasa memiliki panjang sekitar 3 cm. Bentuk lubang telinga ini
menyerupai huruf S.
Pada bagian awal saluran/ lubang telinga tersusun dari tulang rawan dan pada bagian
selanjutnya tersusun dari tulang eras. Fungsi lubang atau liang telinga adalah untuk
menyalurkan getaran suara menuju telinga bagian tengah.

b. Telinga tengah ( rongga timpani).

Telinga bagian tengah terletak di antara telinga bagian luar dan telinga bagian dalam. Batas
telinga tengah dengan telinga luar ditandai dengan membran timpani atau gendang telinga.
Bentuk dari telinga tengah menyerupai kubah dengan enam sisi.

Fungsi telinga tengah adalah untuk memindahkan getaran suara dari gendang telinga
menuju cairan telinga yang ada di telinga bagian dalam. Ada beberapa bagian pada telinga
bagian tengah yang mendukung pemindahan getaran suara. Berikut ini adalah beberapa bagian
yang ada di telinga tengah.

Berikut ini adalah beberapa bagian yang ada di telinga tengah:

 Membran timpani (gendang telinga)

Membran timpani merupakan sebuah selaput yang memisahkan saluran/ lubang telinga
luar dengan telinga tengah. Membran timpani sering juga disebut dengan gendang telinga. Hal
ini dikarenakan bentuk dari membran timpani memang menyerupai gendang.

Gendang telinga atau membran timpani memiliki diameter berukuran 1 cm dan berbentuk
cekung. Pada bagian gendang telinga terdapat saraf sehingga membuatnya adanya rasa sakit
apabila menyentuh bagian membran timpani. Fungsi gendang telinga adalah untuk merespon
suara yang ditandai dengan adanya getaran pada gendang telinga.

 Rongga timpani

Setelah selaput atau membran timpani, bagian selanjutnya dari telinga tengah adalah
rongga timpani. Rongga timpani terdiri dari tiga buah tulang pendengaran dan dua otot
pendengaran.

 Tulang pendengaran

Fungsi tulang pendengaran atau disebut juga osikel pendengaran adalah untuk
menghubungkan membran timpani dengan telinga dalam. Berikut ini adalah tulang-tulang
pendengaran:

 Maleus (martil)

Tulang pendengaran maleus merupakan tulang pendengaran yang menempel pada


membran timpani. Maleus memiliki bentuk tulang seperti martil. Fungsi tulang maleus atau
tulang martil adalah meneruskan getaran dari membran timpani.
 Incus (landasan)

Tulang pendengaran incus terletak di dekat tulang maleus atau tulang martil. Incus atau
disebut juga tulang landasan dengan ukuran kecil dan berbentuk seperti sebuah landasan
pesawat. Fungsi tulang incus adalah untuk memberikan respons tulang maleus.

 Stapes (sanggurdi)

Tulang pendengaran yang ketiga adalah tulang stapes atau dikenal dengan tulang
sanggurdi. Bentuk dari tulang sanggurdi seperti sanggurdi kuda yang memiliki bagian yang
melengkung. Fungsi tulang stapes adalah memberikan respons dari getaran yang diteruskan
oleh tulang stapes dan mengalirkan gelombang suara ke telinga dalam.

Getaran suara yang direspon oleh getaran membran timpani akan menggerakan tulang-
tulang pendengaran dengan gerakan yang memiliki frekuensi sama. Gerakan dari ketiga tulang
pendengaran akan menghasilkan tekanan yang menyerupai gelombang. Gelombang tersebut pun
akan membuat gerakan yang mirip dengan gerakan cairan telinga dalam

 Otot pendengaran

Selain tulang pendengaran, pada bagian telinga tengah terdapat dua otot pendengaran.
Kedua otot pendengaran tersebut adalah tensor timpani dan stapedius. Otot tensor timpani adalah
otot telinga yang ada di tulang maleus, sedangkan otot stapedius adalah otot telinga yang ada di
tulang stapes.

Fungsi otot tensor timpani adalah untuk menarik gendang telinga ke dalam dan
membuatnya tegang. Pada saat yang sama, fungsi otot stapedius yaitu untuk melindungi telinga
dari suara keras muncul sebagai refleks timpani. Otot stapedius akan mengurangi pergerakan
tulang stapes.

.
c. Telinga dalam.

Bagian selanjutnya adalah telinga dalam. Melalui namanya, kamu pun sudah tahu bahwa
bagian telinga ini merupakan bagian telinga yang paling dalam. Telinga dalam terletak di tulang
labirin.

Tulang labirin berbentuk seperti labirin yang dilapisi dengan membran labirin. Ada bagian
yang terletak di antara tulang labirin dengan membran labirin, yaitu perilimph. Membran labirin
memiliki cairan sendiri yang bernama endolimph.

Berikut ini adalah beberapa bagian yang ada di telinga dalam:

 Koklea

Koklea merupakan bagian dari telinga dalam yang berbentuk spiral seperti rumah
siput. Fungsi koklea adalah mengubah getaran suara menjadi persepsi pendengaran. Koklea
memiliki ukuran lebar 9 mm dan tinggi 5 mm.

 Ruang koklea

Di dalam koklea terdapat tiga ruang yang berisi cairan perilimph. Ketiga ruang koklea
tersebut adalah ruang atas, ruang depan, dan ruang bawah. Hanya ada satu ruang yang diisi
dengan endolimph, yaitu ruang tengah atau disebut juga dengan saluran koklea. Fungsi ruang
koklea adalah untuk menampung cairan koklea.

3. Organ korti

Organ korti dilapisi oleh membran yang disebut dengan membran basilar. Besar organ
korti seperti ukuran kacang polong. Fungsi organ korti adalah untuk mengubah gelombang
menjadi impuls saraf.

Ada beberapa komponen penting pada organ corti di antaranya adalah sel rambut dalam,
sel rambut luar, sel penunjang Deiters, Hensen’s, Claudiu’s, membran tektoria dan lamina
retikularis. Komponen-komponen inilah yang menyampaikan persepsi suara ke otak dan sistem
saraf pusat sehingga manusia bisa mendengar dan memberikan respon.
d. Macam-Macam Penyakit pada Telinga Manusia & Pengobatannya

Semua bagian telinga berisiko pada trauma dan infeksi yang bisa menimbulkan
kerusakan kecil atau besar pada telinga. Macam-macam penyakit telinga seperti apa saja yang
harus kita diwaspadai? Berikut ini adalah berbagai gangguan penyakit telinga yang perlu
diperhatikan:

1. Penyakit telinga yang disebabkan penyumbatan kotoran kuping

Penyakit pada telinga bagian luar memiliki kelenjar yang menghasilkan minyak. Minyak
ini berguna untuk mencegah air dan kotoran masuk ke dalam telinga. Biasanya, minyak bersama
kotoran menggumpal dan akan mengering. Selanjutnya, kotoran telinga ini akan keluar dengan
sendirinya. Namun, kadangkala kotoran telinga mengumpul terlalu banyak dan menyumbat
telinga.

Anda bisa mengompres telinga untuk melunakkan kotoran telinga, meminum obat
dekongestan, dan menggunakan obat tetes. Jika kondisi telinga sulit diobati dengan cara tersebut,
segera konsultasikan dengan dokter.

2. Penyakit pada telinga akibat pencemaran suara

Penyakit yang sering menyerang telinga ini disebabkan oleh suara yang keras. Suara yang
terlalu keras dapat menyebabkan kerusakan telinga bagian dalam. Akibatnya, kemungkinan
mengalami gangguan pada telinga, dan bahkan pendengaran hilang.

Rusaknya telinga akibat suara yang terlalu keras dapat dicegah dengan tidak
mendengarkan dan menghindari sumber pencemaran suara. Anda juga menggunakan alat
penutup telinga yang dapat mengurangi intensitas suara.

3. Gangguan penyakit telinga: Tuli Konduksi

Tuli konduksi, telinga tidak dapat mendengar karena gangguan pada penghantaran getaran suara.
Penyebab gangguan pada telinga ini antara lain:

 Penyumbatan saluran telinga oleh minyak serumen


 Penebalan atau pecahnya membran timpani
 Pengapuran pada tulang pendengaran
 Kekakuan hubungan stapes pada tingkap oval
 Tuli saraf yaitu tuli yang disebabkan adanya kerusakan saraf auditori (saraf
pendengaran).
Mengatasi tuli konduksi bisa dengan mengeluarkan kotoran yang mengeras dalam telinga.
Carannya menggunakan minyak dan cairan ke dalam telinga untuk melunakkan kotoran telinga.
Bila dilakukan sendiri, berhati-hatilah saat mengeluarkannya.

4. Vertigo

Vertigo adalah penyakit atau kondisi di mana telinga bagian dalam mengalami gangguan
sehingga terasa pusing dan ruang di sekeliling penderita terasa berputar, akibatnya penderta
merasa berputar atau melayang. Kelainan pada telinga ini sangat berbahaya jika menyerang
secara tiba-tiba.

Kebanyakan para penderita vertigo terserang kondisi ini saat sedang stres dan kelelahan. jadi
penderita vertigo sensitif dengan yang namanya stres dan capai.

Jika keseimbangan saraf ini terganggu maka akan menyebabkan beberapa komplikasi. Tidak
hanya vertigo yang menyebabkan penyakit pada telinga namun bisa juga hipertensi, jantung
koroner, bahkan stroke.

Penyebab penyakit vertigo adalah terganggunya saraf yang menghubungkan antara mata
dengan otak, dan pergerakan mata secara abnormal (sering menggerakan mata dengan
berlebihan). Gejala yang dirasakan sering merasa pusing, sering terserang pusing disertai
perasaan melayang walau dalam keadaan mata tertutup sekalipun.

Pilihan lain untuk memperbaiki gejala vertigo adalah dengan mendapatkan suntikan obat di
telinga bagian tengah. Jenis obat yang digunakan antara lain:

 Gentamisin
Dokter akan menyuntikkan antibiotik ke telinga bagian dalam dan selama prosedur ini
Anda akan diberi anestesi lokal. Jenis obat ini dipercaya dapat mengurangi frekuensi dan
tingkat keparahan dari serangan vertigo. Namun, setelah melakukan hal ini, kemampuan
pendengaran Anda akan terganggu.

 Steroid, seperti deksametason


Dokter juga akan memberikan anestesi lokal kepada Anda sebelum menyuntikkan jenis
obat ini. Bila dibandingkan dengan gentamisin, jenis obat ini kurang efektif. Namun,
risiko efek samping dari obat ini lebih rendah dibandingkan dengan gentamisin.

Namun, bila vertigo tidak kunjung membaik dan semakin parah, operasi mungkin menjadi
satu-satunya pilihan untuk mengobatinya. Jenis pembedahan dibagi menjadi beberapa macam,
antara prosedur kantung endolymphatic.

Jenis pembedahan ini dapat mengatur kadar cairan telinga bagian dalam. Selain itu,
produksi cairan dapat berkurang, penyepan cairan lebih meningkat, dan vertigo pun dapat diatasi.
Namun, ketika Anda melakukan hal ini, dokter akan menghilangkan sebagian kecil tulang yang
berada di atas kantung endolymphatic.
5. Terasa ada tekanan dalam telinga

Orang yang mengidap penyakit meniere akan merasa ada tekanan pada telinga bagian
dalam, gejala-gejala tersebut dapat timbul dengan tingkat keparahan, frekuensi, dan durasi yang
berbeda-beda, terutama pada awal penyakit.

Misalnya, Anda mungkin akan mengalami vertigo yang lebih parah daripada gejala lain
atau Anda lebih sering mengalami tinnitus (telinga berdenging) daripada gejala lainnya. Namun,
bisa juga gejala-gejala tersebut terjadi dalam waktu yang bersamaan.

6. Bisul

Bisul atau furunkel yang tumbuh di saluran telinga. Penyebab penyakit telinga ini
biasanya oleh infeksi bakteri. Infeksi ini biasanya dimulai karena luka pada kulit. Gejala yang
timbul adalah benjolan kecil yang menyakitkan dan terasa gatal. Benjolan tersebut kemungkinan
pecah, menyebabkan keluarnya cairan.

Bisul biasanya sembuh sendiri. Jika tidak, antibiotik dapat diresepkan bersama dengan
obat penghilang rasa sakit. Dokter juga dapat mengeringkan abses untuk menghilangkan rasa
sakit.

7. Tinnitus

Jenis penyakit telinga ini umumnya ditandai dengan denging di telinga, meskipun
suaranya juga bisa berupa desis, mendengung, menderu, atau mengklik. Gejala tinnitus biasanya
berupa suara yang tidak bisa dijelaskan di satu atau kedua telinga yang mungkin keras atau
lembut. Suaranya mungkin bernada tinggi pada beberapa orang dan bernada rendah untuk orang
lain.

Tinnitus biasanya sembuh dengan sendirinya. Namun, kasus yang membandel harus
didiagnosis dengan dokter spesialis THT untuk menentukan penyebabnya sehingga pengobatan
dapat ditentukan. Perawatan umum termasuk terapi suara, TRT (terapi pelatihan ulang tinitus)
dan mengatasi stres.

8. Barotrauma

Barotrauma adalah cedera yang disebabkan oleh perubahan tekanan air atau udara.
Penyebab penyakit telinga ini biasanya dialami karena perubahan ketinggian yang tiba-tiba,
seperti yang terjadi ketika di pesawat terbang, selam scuba, atau mendaki gunung. Gejala
barotrauma dapat dimulai dengan bunyi letupan di telinga, diikuti oleh rasa sakit, pusing dan
beberapa gangguan pendengaran.

Penanganan penyakit ini bisa dengan menguap, mengunyah, atau menelan akan
membantu meringankan tekanan. Dalam beberapa kasus, dekongestan bisa diresepkan.
9. Presbycusis

Presbycusis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gangguan pendengaran sebagai
akibat dari penuaan. Gangguan telinga ini biasanya terjadi pada individu berusia 65 dan lebih
tua.

Gejalanya ditandai mengalami kehilangan pendengaran yang bertahap, biasanya dimulai


dengan suara bernada tinggi, seperti kicau burung, telepon berdering, suara wanita dan anak-
anak, dan lainnya. Kondisi ini seperti tinnitus, dan kesulitan mendengar orang lain berbicara.

Ketika sudah mengalami kehilangan pendengaran, dokter mungkin merekomendasikan


pemakaian alat bantu dengar. Jika gangguan pendengaran ringan dan disebabkan oleh suara
keras, dokter dapat merekomendasikan meminimalkan paparan suara keras dan memakai
peralatan pelindung.

10. Cholesteatoma

Cholesteatoma ditandai oleh pertumbuhan abnormal kulit di telinga tengah. Biasanya


disebabkan oleh infeksi kronis. Gejala berupa pertumbuhan kantong kecil dan kista di telinga
bagian dalam, menyebabkan gangguan pendengaran. Dalam kasus yang parah, kelumpuhan otot-
otot wajah dan pusing dapat terjadi, tetapi jarang.

Setiap infeksi yang timbul diobati dengan antibiotik. Kolesteatoma yang besar atau
terinfeksi dapat diangkat melalui pembedahan.

e. Cara Mencegah Penyakit Telinga

Berikut ini langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah gangguan pada telinga, di
antaranya:

 Batasi paparan diri terhadap suara keras. Seperti bising kendaraan, berbagai suara mesin
seperti pemotong rumput, konser, dan sumber suara lainnya.
 Pakailah alat pelindung pendengaran, seperti penyumbat telinga (earplugs) jika di sekitar
Anda terdengar suara keras yang cukup lama.
 Awasi dan atur volume suara di dalam rumah, seperti saat menonton televisi,
mendengarkan musik, mesin alat rumah tangga dan alat lainnya menimbulkan suara
keras.
 Lindungi diri dari cedera kepala traumatis, seprti terbentur. Jadi gunakanlah pelindung
kepala saat mengendarai seperda, sepeda motor, skateboard, skuter, atau aktivitas lainnya
yang berisiko.
 Bersihkan kotoran telinga menggunakan alat yang aman, dan hindari penggunaan cotton
bud karena akan mendorong kotoran ke bagian dalam telinga, bahkan berisiko mengalami
gendang telinga bocor.
 Bila perlu kunjungi dokter secara teratur untuk memastikan telingan Anda sehat.
Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, lebih baik Anda langsung berkonsultasi ke
dokter. Sebab, gejala-gejala tersebut mungkin dapat menimbulkan komplikasi, seperti gangguan
berbicara, hilangnya kesadaran, kehilangan penglihatan, atau bahkan menimbulkan penyakit lain
yang lebih serius, seperti stroke, tumor otak, penyakit jantung, penyakit kardiovaskular, dan
menyebabkan hilangnya kemampuan mendengar.

f. Gejala Penyakit Telinga


Gejala infeksi telinga antara lain adalah berkurangnya pendengaran, nyeri dari dalam
telinga, dan keluar cairan dari telinga menyerupai nanah.

g. penyebab Penyakit Telinga

Infeksi pada telinga biasanya terjadi pada telinga tengah. Infeksi telinga tengah terjadi ketika tuba
Eustachius tersumbat atau bengkak, sehingga menyebabkan penumpukan cairan pada telinga
bagian tengah. Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh flu, alergi, merokok, infeksi sinus, atau
produksi lendir berlebihan. Gangguan ini biasanya terjadi pada anak-anak. Sekitar 75 persen anak di
bawah usia 10 tahun pernah menderita gangguan ini.

h. Mekanisme Proses Pendengaran Pada Manusia

Kita dapat mendengar suatu bunyi pada dasarnya dengan urutan sebagaimana diperlihatkan pada
gambar berikut ini.

Proses perjalanan bunyi


Mekanisme proses mendengar sesuai gambar di atas adalah sebagai berikut!

1) Gelombang bunyi diterima daun telinga.

2) Gelombang bunyi disalurkan masuk oleh liang telinga.

3) Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga.

4) Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang pendengaran (osikel).

5) Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan menggetarkan cairan limfe di dalam kokhlea.

6) Getaran cairan limfe di dalam kokhlea menggerakkan sel reseptor organ korti, yang
menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan.

7) Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap bulat bergerak keluar masuk untuk mengatur
tekanan udara di dalam agar seimbang dengan tekanan di luar.
D. Idera Penciuman ( Hidung )

Indera penciuman merupakan alat visera (alat dalam rongga badan) yang erat
hubungannya dengan gasrtointestinalis.
a. Fungsi Hidung

Meskipun tergolong sebagai alat indera penciuman, tetapi hidung juga merupakan bagian
dari sistem pernapasan. Adapun berbagai fungsi dari hidung sebagai berikut:

Setelah mengetahui fungsi-fungsi hidung, kita akan mencari tahu apa saja bagian-bagian
hidung dari luar maupun organ dalamnya. Nah, secara anatomi, hidung bagian luar akan terlihat
seperti piramid, di mana bagian atasnya merupakan pangkal, sedangkan bagian bawah adalah
puncaknya. 2/5 bagian hidung luar ini disusun oleh kerangka bagian luar sedangkan 3/5-nya dari
tulang rawan.

b. Bagian-Bagian Hidung
 Bagian Hidung Bagian Luar

Dari gambar dapat terlihat bahwa organ hidung bagian luar dimulai dari pangkal, batang,
sayap dan puncak hidung. Selain itu, ada lubang hidung dan kolumela yang merupakan sekat di
antara kedua lubang tersebut.

 Lubang Hidung

Secara fungsi, lubang hidung pasti Squad sudah paham, ya. Selain sebagai tempat masuknya
udara, kotoran, dan kelingking kita, lubang hidung juga merupakan organ yang berhubungan
langsung dengan rongga hidung. Di dalam rongga hidung, terdapat mukus dan bulu hidung untuk
menyaring kotoran yang masuk.

 Bagian Hidung Bagian Dalam.

 Rongga Hidung

Rongga hidung adalah organ yang sangat penting karena berfungsi sebagai tempat masuknya
udara menuju tenggorokan. Di samping itu, rongga hidung menjaga kelembapan, suhu, dan
tekanan udara. Di dalam rongga, terdapat selaput lendir dan bulu hidung (silia). Bagian rongga
dibentuk oleh tulang tengkorak yang membentuk dinding-dinding hidung.
c. Kerangka Luar Hidung

 Septum (Pemisah) Hidung

Kamu pasti sadar bahwa lubang hidung terbagi menjadi dua, kan? Nah, pemisah antara
lubang hidung yang kanan dan yang kiri dinamakan dengan septum hidung. Septum atau
pemisah hidung ini dilapisi oleh lendir yang berfungsi untuk mengatur suhu dan kelembapan
rongga di dalamnya.

 Silia./Bulu Hidung

SIlia/bulu hidung merupakan rambut-rambut yang terdapat di bagian bawah serabut saraf
pembau. Fungsinya untuk menyaring udara yang masuk. Sehingga kotoran atau debu yang
masuk ke dalam hidung tidak mencapat sistem pernapasan kita.
 Serabut Saraf Pembau

Seperti namanya, saraf pembau yang ada di dalam hidung berfungsi sebagai penerima
rangsang berupa bau. DIa lah yang menjadi reseptor utama indera penciuman kita. Ketika ada
aroma di dekat kita, saraf pembau akan menerimanya dan melanjutkannya ke otak, sehingga kita
dapat mengetahui bau tersebut.

 Selaput Lendir

Selaput lendir di dalam hidung adalah bagian yang berfungsi untuk menghasilkan mukus,
atau, dalam bahasa yang lebih sederhana, disebut, ,ehem, ingus. Eits, jangan menganggap remeh
ingus, lho. Ingus/mukus ini yang melindungi kita dari berbagai macam kotoran dan bakteri.
Makanya, ketika kita sedang tidak enak badan, warna dan kepadatan mukus kita berubah.

d. Penyakit Pada Hidung

 Salesma influenza – Salesma influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang
menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan.Penyakit yang ditimbulkan adalah batuk, pilek,
nyeri dan pegal diseputar leher serta menyebakan nyeri pada sendi.
 Anosmia – Anosmia adalah adanya gangguan pada kesehatan indera penciuman yaang
menyebabkan kepekaan mencium bau menjadi berkurang atau hilang.Ini disebabkan oleh sel
rambut yang mengalami kerusakan karena infeksi serta dikarenakan adanya infeksi di Olfaktori.
penyaki tersebut adalah adanya polip atau tumor dirongga hidung.
E. Indra Pengecap ( Lidah )
Pengecapan merupakan fungsi puting kecap pada mulut. Tedapat 4 kesan pengecap primer
yaitu asam, asin, manis, dan pahit.
Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan
epithelium yang banyak mengandumg kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas
pengecap. Tunas pengecapan terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan
seperti rambut.

a. Bagian-bagian dari lidah :


1. Radiks lingua : pangkal lidah.
2. Dorsum lingua : Dasar lidah.
3. Apeks lingua : Ujung lidah.

Secara garis besar, permukaan lidah bisa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

 Ujung dan tepi lidah. Sesuai namanya, bagian ini meliputi lidah bagian depan (ujung)
serta kanan dan kiri (tepi). Ujung dan tepi lidah bisa bergerak dengan bebas ke depan,
belakang, kanan, maupun ke kiri.
 Pangkal lidah. Bagian ini terletak di sisi belakang lidah yang dekat dengan tenggorokan.
Di pangkal lidah terdapat banyak sel yang mendukung fungsi lidah dalam merasakan dan
menyentuh sesuatu yang masuk ke mulut.
 Dasar lidah. Bagian ini terletak di sisi bawah lidah. Dasar atau akar lidah bisa bergerak,
tapi pergerakannya tidak bisa sebebas bagian ujung dan tepi lidah. Karena letaknya di
bawah, dasar lidah tidak bisa dilihat dari luar mulut.
Seluruh bagian lidah ditutupi jaringan berwarna merah muda yang disebut dengan mukosa.
Lalu, di atas mukosa terdapat papillae, semacam bintik-bintik kecil yang membuat permukaan
lidah terasa kasar. Permukaan papillae terdiri dari ribuan kuncup perasa (taste buds), yaitu sel
saraf yang terhubung dengan saraf yang masuk ke otak. Kadang pada lidah bisa tampak

b.Bagian Pengecap Rasa Pada Lidah

Fungsi lidah adalah :


- mengatur letak makanan didalam mulut
- mencampur makanan dengan ludah
- membantu proses menelan makanan
- sebagai indera pengecap
Lidah dapat merasakan berbagai macam rasa yaitu rasa manis, rasa asin, rasa pahit, dan rasa
asam yang terdapat pada bagian lidah yang berbeda letaknya seperti yang tertera pada gambar
berikut.

c. Otot-Otot lidah

Sebagaimana telah dijelaskan diawal bahwa lidah tersusun atas oto-otot rangka dan selaput
lendir, otot-otot pembentuk lidah digolongkan kedalam dua bagian, yaitu:

1. Otot Ekstrinsik – Otot Ekstrinsik memiliki fungsi utama untuk mengubah posisi lidah
sehingga memungkinkan untuk menjulur, melakukan gerak dari sisi ke sisi dan gerakan
retraksi.
2. Otot Genioglossus – muncul dari mandibula dan membuat lidah dapat menjulur. Otot
genioglossus juga dikenal sebagai otot keselamatan (safety muscle) karena merupakan
satu-satunya otot lidah yang memiliki gerakan ke depan.
3. Otot Hyoglossus – muncul dari tulang hyoid memiliki fungsi menekan dan meretraksi
lidah sehingga punggung lidah lebih cekung.
4. Otot Styloglossus – timbul dari proses styloid tulang temporal. Membuat kita bisa
memanjangkan dan menarik lidah ke belakang lidah. Styloglossus menarik sisi lidah ke
atas sehingga membuat cekungan untuk menelan
5. Otot Palatoglossus – muncul dari aponeurosis palatina, menekan langit-langit lunak.
Fungsi palatoglossus adalah untuk mengangkat lidah posterior dan membantu proses
inisiasi menelan. Otot ini juga mencegah mengalirnya air liur dari ruang depan orofaring
dengan membentuk lengkungan palatoglossal.
6. Otot Instrinsik – Empat pasang otot instrinsik lidah ada dibagian dalam lidah. Otot-otot
ini mempengaruhi bentuk lidah dengan memperpanjang dan memperpendek lidah,
menggulung dan meluruskan puncak dan tepian lidah serta mendatarkan dan
membulatkan lidah. Otot instrinsik juga berperan dalam proses berbicara, menelan dan
makan.
7. Otot lingitudinal superior – otot ini melintang di permukaan superior lidah, dibawah
membran mukus. Meningkatkan kemampuan untuk menarik lidah serta membelokkan
ujung lidah.
8. Otot longitudinal inferior – melintang dibagian sisi lidah dan bergabung dengan otot
styloglossis
9. Otot vertikal – terletak di bagian tengah lidah dan bergabung dengan otot longitudinal
superior dan otot longitudinal inferior
10. Otot transversi – merupakan otot yang melintang di tengah lidah dan melekat pada
selaput lendir yang ada disepanjang sisi lidah

d. Macam-macam Penyakit Lidah

Lidah yang digunakan terus menerus tanpa dirawat kebersihannya dapat


menimbulkan macam-macam penyakit lidah. Apa saja penyebab dan gejalanya? Yuk,
simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini!

Lidah merupakan organ dengan jaringan otot-otot kuat yang memungkinkan manusia
untuk bisa mengecap, menelan, serta berbicara. Lidah diselimuti oleh mukosa atau selaput merah
muda dan papila atau tonjolan-tonjolan kecil yang memberikan tekstur kasar sebagai tempat
berkumpulnya ribuan saraf pengecap berbagai rasa.

Leukoplakia

Leukoplakia adalah bercak putih yang dapat timbul di permukaan lidah, gusi maupun di
dinding bagian dalam pipi. Penyakit lidah ini berkaitan dengan kebiasaan merokok atau
mengunyah tembakau, dan konsumsi alkohol yang berlebihan.

Pada umumnya, leukoplakia akan sembuh dengan sendirinya tanpa terapi. Namun, jika
bercak putih bertahan lebih dari dua minggu, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Beberapa
kasus leukopakia berisiko menjadi kanker lidah. Menghindari faktor pencetus, seperti merokok,
merupakan hal penting untuk mencegah leukoplakia.
Kandidiasis

Kondisi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans ini biasanya lebih mungkin terjadi
pada orang yang daya tahan tubuhnya sedang lemah atau sedang menjalani pengobatan dengan
steroid. Kondisi ini juga lebih mungkin menimpa orang tua, anak kecil, atau bayi. Dokter
mungkin akan memberikan terapi berupa anti jamur untuk mengobati kandidiasis.

Kanker Mulut

Waspadai bila terdapat benjolan yang terus tumbuh pada lidah karena dapat
mengindikasikan tumbuhnya kanker mulut. Penyakit lidah ini lebih berisiko menimpa mereka
yang mengonsumsi minuman keras secara berlebihan dan perokok berat. Pada stadium awal
biasanya benjolan tidak terasa sakit, namun disarankan untuk tidak mengabaikan kondisi ini.

Sindrom Lidah Perih

Lidah terasa seperti tersiram air panas merupakan masalah yang cukup umum. Sebagian
wanita yang telah mengalami menopause juga dapat mengalami kondisi ini. Namun, jangan
khawatir karena hal ini tidak berbahaya. Biasanya hanya karena masalah saraf ringan.

Lidah Hitam dan Berbulu

Lidah bisa mengalami penumpukan bakteri pada papila yang bertambah panjang seiring
usia. Bakteri inilah yang membuat lidah menjadi kelihatan berbulu dan hitam. Pada umumnya,
kondisi ini tidak tergolong serius. Meski begitu, Anda disarankan untuk lebih menjaga
kebersihan mulut dan merawat lidah. Penderita diabetes, orang yang sedang menjalani
kemoterapi, atau sering mengonsumsi antibiotik, lebih mungkin mengalami kondisi semacam ini.

Glositis Atrofi

Glositis atrofi atau bercak merah pada lidah yang licin dan halus bisa terjadi akibat
kekurangan vitamin B12, asam folat. atau zat besi. Selain terlihat merah dan terasa datar, rasa
perih dan pembengkakan juga bisa muncul. Dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut,
mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral, serta mengonsumsi obat antibiotik seperlunya,
glositis atrofi dapat ditangani dan dicegah.

Jagalah kebersihan lidah dengan rutin menggosok gigi dan menyikat lidah dengan lembut,
tidak merokok, serta membatasi konsumsi minuman beralkohol. Bila mengalami masalah pada
lidah, sebaiknya hindari makanan yang bisa membuat kondisinya bertambah parah, seperti
makanan pedas, asam, atau pun terlalu panas. Pastikan juga kebutuhan nutrisi Anda terpenuhi,
agar terhindar dari defisiensi vitamin.
F. Idera Peraba ( Kulit )
Kulit merupakan indera peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas,
dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terbagi menjadi 3 lapisan :

1. Epidermis

Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ukuran yang paling tebal 1 mm yang terdapat di
telapak kaki dan tangan, paling tipis berukuran 0,1 mm terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi,
dan perut. Sel-sel epidermis di sebut keratinosit.
Tipe-tipe sel epidermis:
 Keratinocytes
 Melanocytes
 Merkel cells
 Langerhans cells

Epidermis di bedakan atas 5 lapisan kulit yaitu:


 Lapisan tanduk (stratum corneum)
 Lapisan beding (stratum lucidum)
 Lapisan berbutir (stratum granulosum)
 Lapisan bertaju (stratum spinosum)
 Lapisan benih (stratum germinativitum/stratum bersale)
2. Dermis (korium)

Kulit jagat atau dermis menjadi tempat ujung syaraf prasa, tempat keberadaan kandung
rambut, kelenjar keringat, pembuluh darah, getah bening, dan otot penegak rambut. Di dalam
lapisan kulit dermis terdapat 2 macam kelenjar yaitu:
 Kelenjar keringat (sudorifera)
 Kelenjar palit (sebacea)

3. Hypodermis/suscutis

Lapisan ini mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan linfe, syaraf-syaraf yang
berjalan sejajar dengan permukaan kulit.

Fungsi kulit

1. Kulit berfungsi melindungi dan menutupi organ-organ dibawah nya


2. Melindungi tubuh dari masuknya mikrooganisme dan benda asing
3. Pengaturan suhu
4. Kulit sebagai indera peraba.
5. Eksresi
6. Sistesis
7. Tempat penimbunan lemak
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Panca indera adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis
rangsangan tertentu. Serabut saraf yang melayaninya merupakan alat perantara yang membawa
kesan rasa (sensori impression) dari organ indera menuju otak, tempat perasaan itu ditafsirkan.
Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman, dan
suara. Lainnya timbul dari dalam antara lain lapar, haus, dan rasa sakit.
Dalam segala hal, serabut saraf sensorik dilengkapi dengan ujung – akhir – khusus guna
mengumpulkan rangsangan dan perasaan yang khas itu sampai saat setiap orang berhubungan.
Tampaknya kita seolah-olah mengecap dengan ujung saraf pada lidah, mendengar dengan
saraf telinga, dan seterusnya. Tetapi sesungguhnya otaklah yang menilai semua perasaan itu.
Daftar Pustaka

 Nurachman elly dan anggriani rida. 2011. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta :
Salemba Medika .
 Pearce, Evelyn C.2010. Anatomi Dan Fisiologis Untuk Paramedis. Jakarta : Granmedia .
 Syaifuddin. 1994. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta : EGC.
 https://www.scribd.com/doc/292119611/MAKALAH-PANCA-INDERA-pdf.

Anda mungkin juga menyukai