SISTEM RESPIRASI
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Aida Eliza
2. Indah Putriana
3. Mutia
4. Naili Hasni
5. Muhammad Afif
6. David kurniawan
7. Bismar perdamain
8. Dima suhada
9. Feni Lorenza
10. Afrizal Kurniawan
11. Mida riska arianti
12. Novela rahmi hanim
13. Jefri wahyudi
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyusun makalah dengan judul ‘’ SISTEM RESPIRASI “Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat untuk pembaca bagi pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Respirasi Salah satu ciri makhluk hidup adalah dengan bernapas, semua makhluk hidup
melakukan proses ini, demikian juga manusia. Pernapasan merupakan rangkaian proses sejak
pengambilan udara dan gas. Penggunaannya untuk memecah zat, mengeluarkan gas yang
dihasilkan dari sisa metabolisme, dan memanfaatkan energi yang dihasilkan. Bernafas adalah
kegiatan menghirup udara dan mengeluarkan udara. Udara mengandung berbagai komponen gas,
salah satunya adalah oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Oksigen inilah yang diperlukan
oleh tubuh, oksigen masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan. Selanjutnya, pernapasan
menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan dari dalam tubuh.
Respirasi makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dengan cara langsung dan
tidak langsung. Pernapasan secara langsung terjadi pada organ pernapasan khusus, sedangkan
pernapasan tidak langsung terjadi jika belum ada organ pernapasan khusus. Pernapasan manusia
dan sebagian besar makhluk hidup vetebrata lainnya, termasuk pernapasan tidak langsung,
artinya udara pernapasan yang diperlukan tubuh, tidak langsung masuk ke dalam sel melalui
permukaan tubuh, tetapi melalui selaput tipis yang terdapat di dalam saluran pernapasan, yaitu
gelembung paru-paru. Pentingnya untuk mempelajari sistem pernapasan manusia terkait dengan
organ pernapasannya, prosesnya dan gangguan yang harus dihindari untuk menjaga sistem
pernapasan. Pada makalah ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai sistem pernapasan manusia
tentang proses, alat, dan beberapa hal yang mempengaruhinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah ini, maka rumusan masalah pada makalah
ini adalah sebagai berikut.
1. Apa beberapa organ Respirasi pada manusia?
2. Bagaimana proses Respirasi pada manusia?
3. Bagaimana mekanisme Respirasi pada manusia?
4. Apa faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan manusia?
5. Apa saja gangguan Respirasi pada manusia?
6. Bagaimana contoh aktivitas siswa yang dapat dilakukan untuk membuktikan kerja Respirasi
manusia?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut
1. Untuk mengetahui beberapa organ Respirasi pada manusia
2. Untuk mengetahui proses respirasi pada manusia
3. Untuk mengetahui mekanisme respirasi pada manusia
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi frekuensi respirasi manusia
5. Untuk mengetahui beberapa gangguan respirasi pada manusia
6. Untuk mengetahui contoh aktivitas siswa yang dapat dilakukan untuk membuktikan kerja
respirasi manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Oksigen yang telah masuk ke dalam sel jaringan tubuh akan digunakan untuk pernapasan
seluler atau oksidasi biologis, yaitu untuk pemecahan zat makanan (Slamet dan Sri, 2007: 200).
Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-paru dibebaskan ke udara bebas. Darah yang
melewati paru-paru hanya membebaskan 10% CO2. Sisanya sebesar 90% tetap bertahan di dalam
darah dalam bentuk ion-ion bikarbonat. Ion-ion bikarbonat dalam darah ini sebagai buffer atau
penyangga karena mempunyai peran penting dalam menjaga stabilitas pH darah. Apabila terjadi
gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar asam karbonat (H2CO3) akan meningkat
sehingga akan menyebabkan turunnya kadar alkali darah yang berperan sebagai larutan buffer.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan fisiologis yang disebut asidosis (Purnomo, 2009:
226).
C. Mekanisme Respirasi pada Manusia
Berdasarkan otot yang berperan aktif pada proses pernapasan, pernapasan pada manusia
dapat dibedakan menjadi pernapasan dada dan pernapasan perut.
1. Pernapasan Dada
Pernapasan dada terjadi bila otot-otot tulang
rusuk luar berkontraksi, akibatnya tulang
rusuk naik dan volume rongga dada akan
lebih kecil daripada udara luar. Karena
adanya perbedaan tekanan udara ini, maka
udara luar masuk ke dalam rongga dada,
sehingga terjadi proses inspirasi. Proses
ekspirasi terjadi apabila otot antar tulang
rusuk dalam berkontraksi. Akibatnya, tulang rusuk turun dan volume rongga dada mengecil,
sehingga tekanan udara di dalam rongga dada akan lebih besar. Selanjutnya, udara akan
terdorong ke luar. Secara sederhana urutan prosesnya sebagai berikut.
Proses Inspirasi
Proses Ekspirasi
2. Pernapasan Perut
Pada pernapasan perut, fase inspirasi terjadi apabila otot
diafragma (sekat rongga dada) mendatar dan volume
rongga dada membesar, sehingga tekanan udara di dalam
rongga dada lebih kecil daripada udara di luar, akibatnya
udara masuk. Adapun fase ekspirasi terjadi apabila otot-otot diafragma mengkerut (berkontraksi)
dan volume rongga dada mengecil, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar
daripada udara di luar. Akibatnya udara dari dalam terdorong ke luar. Secara sederhana urutan
prosesnya sebagai berikut.
Proses inspirasi
Otot-otot mengendur otot diafragma mendatar volume
rongga dada membesar tekanan udara rongga dada lebih kecil
udara masuk
Proses ekspirasi
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 06 Januari 2020 Pukul 14 00 WIB. Data diperoleh
dari pasien, keluarga pasien dan rekam medis.
1. Biodata
a. Biodata Pasien
1. Nama : Tn. R
2. Umur : 16 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Pendidikan : SMA
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
7. Status : -
8. Alamat : Pulorejo Wonogiri
9. Suku : jawa
10. Bangsa : Indonesia
b. Biodata Penanggung Jawab
1. Nama : Tn. N
2. Umur : 38 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Pendidikan : SMP
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : PNS
7. Alamat : Pulorejo Wonogiri
8. Suku : Jawa
9. Hubungan dengan pasien : Ayah
c. Masuk Rumah Sakit
Senin, 06 Januari 2020 (Pukul 18.10 WIB)
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Sesak nafas, mual
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Sebelum pasien dirawat di RS Muh Selogiri pasien mengatakan sesak
nafas dan mual karena habis lari-lari saat sore hari karena keluarga merasa panik,
keluarga pasien langsung membawa pasien ke RS Muh Selogiri dengan
menggunakan kendaraan pribadi. Sesampainya di RS pasien langsung di bawa ke
IGD dan langsung mendapatkan terapi O2 3 lpm dan dipasang infus RL 20 tpm.
Injeksi aminopilin 10 mg dan obat oral salbutamol ½ tab. Pada saat dikaji pasien
masih mengeluh sesak dan mual. TD : 120/60, N : 100 x/menit, S : 360C, R :
26x/menit. Kemudian pasien dipindahkan ke bangsal mina pada hari Sabtu Pukul
18.10 WIB.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit asma sejak kecil dan flek paru-
paru. Keluarga pasien juga mengatakan dahulu pernah mondok selama 4 hari di
RSUD Sukoharjo, pasien mempunyai penyakit asma karena keturunan dari
ibunya.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien dan keluarga pasien mengatakan di keluarganya ada yang mempunyai
penyakit asma dari ibunya
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran
Composmentis, GCS : E4 V5 M6 Jumlah 15
b. TTV
TD : 120/60 mmHg
N : 100 x/menit
S : 360C
R : 26 x/menit
c. TB/BB
TB : 163
BB : 41
IMT : BB = 41 = 41 = 15,43
(TB)2 (1.63)2 (2.6569)
d. Kepala
Mesochepal, rambut hitam, tidak ada luka, tidak ada ketombe, bersih tidak
berminyak.
e. Mata
Konjungtiva merah muda, simetris kanan dan kiri, sclera berwarna putih
f. Wajah
Simetris, tidak ada luka, tidak ada benjolan abnormal
g. Hidung
Simetris kanan dan kiri, terpasang alat bantu nafas O2 3 lpm tidak ada secret tidak
ada polip hidung
h. Mulut
Mulcosa bibir kering tida ada stomatitis, gigi lengkap, lidah bersih, fungsi perasa
baik.
i. Telinga
Simetris kanan dan kiri, tidak ada luka tidak terlihat penumpukan serumen, tidak
ada alat bantu dengar, fungsi pendengaran baik.
j. Leher
Simetris kanan dan kiri tidak ada luka tidak ada pembesaran getah bening, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid
k. Dada
- Paru :
I : Pengembangan paru kanan dan kiri simetris, tidak ada luka
P : Hipersonor
P : Taktil femitus teraba, simetris kanan dan kiri
A : Whezing
- Jantung
I : Ictus cordis terlihat di ICS 4 – 5 mid clavicula sinistra
P : Redup
P : Ictus cordis teraba di ICS 4 – 5
A : Bunyi jantung 1 – 2 reguler
l. Abdomen
I : Simetris kanan dan kiri
A : Beristaltik usus 20 x/menit bising usus 18 x/menit
P : Dulnes
P : Tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas
m. Genetalia
Bersih, tidak terpasang DC
n. Anus
Tidak ada iritasi, tidak ada hemoroid
o. Ekstremitas
Atas : lengkap tidak ada kelainan, terpasang infus RL 20 tpm ditangan kanan dan
terpasang O2 3 lpm
Bawah : Lengkap tidak terpasang DC
p. Kulit
Sawo matang, tidak ada luka, tidak ada jejas, turgor kulit baik CRT < 3 detik
Hal yang dinilai 4 3 2 1
Kondisi fisik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk
√
Status Mental Sadar Apatis Bingung Stupor
√
Aktivitas Jalan Jalan dengan Sangat Tidak mampu
Sendiri bantuan terbatas bergerak
√
Mobilitas Bebas Agak terbatas Sangat Mampu tidak
bergerak terbatas bergerak
√
Inkontinesia Kontinen Kadang Selalu Inkontinen
kontinen kontinen urin dan alvi
√
Keterangan
a : 16-20 : tidak beresiko
b : 12-5 : beresiko
c : <12 : resoko tinggi
Kesimpulan : tidak beresiko decubitus score (16)
DIFF
7. Analisis Data
No Tgl Data Problem Etiologi
1 06/01/2020 DS : Pasien mengatakan Ketidakefektifan Mucus dalam
masih sesak nafas bersihan jalan jumlah
DO : Pasien tampak sesak dan nafas berlebihan
terpasang O2 3 lpm
TTV
TD : 100/60 mmHg
N : 100x/mnt
S : 360C
R : 26 x/mnt
2 06/01/2020 DS : Pasien mengatakan mual Gangguan Mual dan muntah
tidak nafsu makan pemenuhan
DO : Pasien tampak mual dan nutrisi kurang
tidak mau makan dari kebutuhan
3 06/01/2020 DS : Pasien mengatakan Kurangnya Isif espestasi
belum paham tentang pengetahuan yang
penyakit asma salah, informasi
DO : Pasien tampak bertanya yang didapat
kepada tim medis tidak adekuat
7. Diagnosa Keperawatan
DX Diagnosa Tanggal Tanggal paraf
ditemukan teratasi
1. Ketidakefektifan bersihan jalan 06/01/2020
nafas b.d mocus dalam jumlah
berlebihan
2. Gangguan pemenuhan nutrisi 06/01/2020
kurang dari kebutuhan b.d mual
dan muntah
3. Kurangnya pengetahuan b.d isif 06/01/2020
ekspetasi yang salah informasi
yang didapat tidak adekuat
8. Rencana Keperawatan
No
Tgl/Jam Implementasi Respon Paraf
Dx
06/01/2020 1 Memberikan obat oralS : Pasien mau minum obat
06.00 salbutamol ½ tab O : obat masuk po
10.00 1,2,3 Melakukan TTV S: Pasien mau dilakukan
TTV
O : TD : 100/60
N : 100 x/menit
S : 360C
R : 26x/mnt
13.00 1 Mengatur posisi semiS : Pasien mengatakan iya
fowler O : Posisi kepala lebih
tinggi dari kaki
14.00 Membantu mengaturS: Pasien mengatakan sesak
O2 2 lpm nafas berkurang
O : Pasien tampak memakai
O2
06/01/2020 1,2,3 Memberikan injeksi S : Pasien mengatakan mau
21.00 - Cefotaxim 700 mg di injeksi
- Dexametazol 4 mg O : Obat masuk IV
21.45 2 Memberikan obat oral : S : Pasien mengatakan mau
- Salbutamol 1 cth minum obat
O : Obat masuk PO
01.00 1,2,3 Mengganti cairan infusS : Pasien mengatakan “iya”
RL 20 tpm O : Cairan infus menetes 20
tpm
05.00 1,2 Melakukan TTV S: Pasien mengatakan
bersedia
O:
TD : 100/60 mmHg
N : 100x/mnt
S : 360C
R : 26 x/mnt
07/01/2020 1 Melakukan TTV S : Pasien mengatakan
“Iya”
O:
TD : 100/60 mmHg
N : 100x/mnt
S : 360C
R : 26 x/mnt
14.45 2 Memberikan obat oralS : Pasien mengatakan mau
salbutamol minum obat
O : Obat masuk PO
15.00 1,2 Memberikan injeksiS : Pasien mengatakan
cefotaxim 700 mg dan bersedia
dexametazol 4 mg O : Obat masuk melalui IV
15.45 1 Memberikan terapiS : Pasien mengatakan
nebulizer (ventolin 1 “Iya”
amp) O : Pasien tampak terpasang
masker
10 Evaluasi
Tanggal/jam DX Evaluasi Paraf
07/01/2020 1 S : Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
O: TD : 100/60 mmHg
A : Gangguan ketidak efektifan bersihan jalan
nafas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
-Pemberian terapi nebulizer ventolin 1 amp
07/01/2020 2 S : Pasien mengatakan badan sudah tidak lemas
O : Turgor kulit 4-5 detik
A : Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan teratasi sebagian
P : Intervensi dipertahankan
-monitor intake cairan
07/01/2020 3 S : Pasien mengatakan sudah paham dan
penatalaksanaan penyakitnya
O : Pasien sudah mengerti dan mampu menjelaskan
A : Masalah kurang pengetahuan teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
-Kaji tingkat pengetahuan pasien
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organ Respirasi pada manusia yaitu hidung, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Setiap
organ pernapasan tersebut memiliki tugas dan peran yang berhubungan. Proses Respirasi
manusia dibagi menjadi dua yaitu pernapasan eksternal dan pernapasan internal. Pernapasan luar
merupakan pertukaran gas dari udara luar atau udara bebas ke dalam sel-sel darah pada jaringan
epitel selaput alveolus. Pada pernapasan ini, oksigen dari udara bebas atau luar berdifusi ke
dalam darah kapiler paru-paru. Pada pernapasan dalam (pertukaran gas di dalam jaringan tubuh)
darah masuk ke dalam jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk
ke dalam cairan jaringan tubuh.
Mekanisme pernapasan pada manusia dibagi menjadi pernapasan dada dan pernapasan
perut. Pada mekanisme pernapasan ini terdapat sistem inspirasi dan ekspirasi. Pada pernapasan
dada, otot yang berperan adalah otot-otot tulang rusuk sementara pada penapasan perut yang
berperan adalah otot diafragma. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan
manusia yaitu umur, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh, dan kegiatan tubuh. Beberapa
gangguan pernaapasan pada manusia antara lain influenza, asma, TBC, Bronkitis, penyempitan
dan penyimbatan saluran pernapasan, feringitis, asifiksi, diphteri, anthrakosis, pleuritis,
tonsillitis, kanker paru-paru, dan emfisema.Untuk membelajarkan sistem pernapasan manusia
pada siswa ada beberapa aktivitas yang dapat dilakukan diantaranya pada proses peragaan
pernapasan dada dan peragaan pernapasan diafragma. Selain itu, terdapat aktivitas yang
membuktikan hubungan antara pernapasan dan suhu tubuh. Semua aktivitas tersebut berguna
untuk membelajarkan dasar yang lebih konkret tentang sistem pernapasan manusia pada siswa.
B. Saran
Sebagai pendidik pemberian pengetahuan secara mendalam tentang sistem pernapasan pada
manusia dapat dilakukan dengan media dan alat peraga yang konkret. Dengan demikian siswa
dapat mengetahui kegunaan dan pentingnya menjaga sistem pernapasan kita sebaik-baik
DAFTAR PUSTAKA
Endang Sri Lestari dan Idun Kistinnah. (2009). BSE Biologi Mahkluk Hidup dan Lingkungannya
untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Depdiknas.
Purnomo, dkk. (2009). BSE Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Depdiknas.
Slamet Prawirohartono dan Sri Hidayati. (2007). Sains Biologi 2 SMA/MA Kelas XI. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Wenham, Martin (2001). 200 Science Investigations for Young Students Practical Activities for
Science 5-11. London : Sage Publication Company.