Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I

PERCOBAAN VI
UJI KARAKTERISTIK SENYAWA KELOMPOK NITROGEN
(AMINA, AMIDA, NITRO)

O L E H:
NAMA

: HABRIN KIFLI HS
STAMBUK
KELOMPOK
ASISTEN

: F1C1 15 034
: VI (ENAM)
: IRNAWATI

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kimia organik merupakan cabang ilmu kimia mengenai


struktur, sifat, komposisi, reaksi dan sintesis senyawa organik.
Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen,
serta dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen,
oksigen, fosfor, halogen dan belerang.
Keragaman struktur senyawa-senyawa organik dapat lebih
disederhanakan melalui pengenalan gugus fungsi yang dimiliki
oleh

senyawa

bersangkutan.

Meskipun

kemajuan

teknologi

spektroskopi dalam menentukan struktur suatu tidak diragukan


lagi keakuratannya, akan tetapi identifikasi awal secara kimia
sangat

diperlukan.

digunakan

bila

Teknik-teknik

suatu

senyawa

spektroskopi
sudah

murni,

umumnya
sedangkan

identifikasi gugus fungsi dapat dilakukan terhadap ekstrak kasar.


Kelompok senyawa organik yang cukup banyak jenisnya
adalah senyawa-senyawa nitrogen, antara lain amina, amida,
dan nitro. Perbedaan gugus fungsi dari golongan tersebut
memberikan

respon

berbeda

terhadap tes

kimia

tertentu.

Keberadaan senyawa yang memiliki gugus fungsi amina dapat


diidentifikasi dengan uji asam kromat dengan menggunakana
CuSO4, amida dengan uji kelarutan dalam air, hidrolisis dengan

alkali dan hidrolisis dengan asam. Selanjutnya keberadaan gugus


nitro dapat diketahui dengan tes merah putih biru.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukanlah
pengujian karakteristik senyawa kelompok nitrogen (Amina,
amida, dan nitro) yang bertujuan untuk mengetahui metode
yang digunakan untuk mengenal dan mempelajari salah satu
senyawa berdasarkan perbedaan gugus fungsi serta mengetahui
proses identifikasi secara kimia senyawa golongan amina, amida
dan nitro.
B. Rumusan Masalah
Rumusan

masalah

pada

percobaan

uji

karakteristik

senyawa kelompok nitrogen (Amina, amida, dan nitro) adalah


sebagai berikut :
1. Bagaimana

metode

identifikasi

senyawa

berdasarkan

perbedaan gugus fungsi?


2. Bagaimanakah identifikasi senyawa golongan amina, amida,
dan nitro secara kimia?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan

yang

hendak

dicapai

pada

percobaan

uji

karakteristik senyawa kelompok nitrogen (Amina, amida, dan


nitro) adalah sebgai berikut :

1. Mempelajari

dan

memperkenalkan

identifikasi senyawa
fungsi.
2. Memberi

pemahaman

salah

satu

metode

berdasarkan perbedaan gugus


identifikasi

secara

kimia

senyawa

golongan amina, amida dan nitro.

D. Manfaat Percobaan
Manfaat yang diperoleh pada percobaan uji karakteristik
senyawa kelompok nitrogen (Amina, amida, dan nitro) adalah
sebagai berikut :
1. Dapat menentukan salah satu metode identifikasi senyawa
berdasarkan perbedaan gugus fungsi.
2. Dapat mengidentifikasi secara kimia senyawa golongan amina,
amida dan nitro.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Nitrogen adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik


yang memiliki lambang N dan nomor atom. Biasanya ditemukan
sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa, dan merupakan
gas diatomik bukan logam stabil, sangat sulit bereaksi dengan
unsur atau senyawa lain. Dinamakan zat lemas karena zat ini
bersifat malas, tidak aktif beraksi dengan unsur lainnya. Zat
lemas terbentuk banyak senyawa penting seperti asam amino,
amoniak, asam nitrat dan sianida (Vogel, 1985).
Nitrogen di atmosfer dalam bentuk molekul dan gas
nitrogen (N2) sangat berlimpah sekitar 80% dari total gas
atmosfer, namun tidak dapat langsung digunakan untuk proses
metabolisme oleh tanaman tingkat tinggi atau bintang. Bentuk

nitrogen yang dapat diambil oleh tanaman dari tanah adalah


nitrat (NO3-) dan amonium (NH4+) (Danapriatna, 2010).
Penamaan senyawa amina sama dengan alkohol, rangkaian
terpanjang suatu alkil merupakan rantai utama. Akhiran na
dalam alkana diganti dengan amina, nomor amina menunjukkan
letak dari gugus aminanya. Awalan N- dipakai jika ada subtituen
yang terikat pada atom N. Nama trivial suatu senyawa amina
berasal dari gugus alkil yang terikat pada atom nitrogen, diikuti
akhiran amina, dengan awalan di, tri, dan tetra dipakai untuk
menunjukkan jumlah gugus alkil yang ada pada atom N
(Riswiyanto, 2009).
Urea

(CO(NH2)2)

apabila

larut

akan

membentuk

ion

amonium (NH4+) yang akan diasimilasi oleh mikroalga dan diubah


menjadi glutamat sebagai salah satu penyusun asam amino.
Amonium (NH4+), merupakan bentuk senyawa nitrogen organik
yang telah mengalami penguraian. Amonium dihasilkan melalui
proses disosiasi amonium hidroksida (Amanatin, 2013).
Proses nitrasi adalah masuknya gugus nitro ke dalam zatzat organik atau kimia lainnya dengan menggunakan campuran
asam nitrat dan asam sulfat. Proses nitrasi dibedakan menjadi
dua

macam proses,

yaitu

pembuatan senyawa

nitro

dan

pembuatan ester nitrat dimana atom N berkaitan dengan atom O


(Purnawan, 2010).

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Percobaan uji karakteristik senyawa kelompok nitrogen
(Amina, amida, dan nitro) dilakukan pada hari Senin tanggal 3
Oktober 2016 pukul 07.30 09.55 wita dan bertempat di

Laboratorium Kimia Organik, Fakultas Matematika dan Ilmu


Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan uji karakteristik
senyawa kelompok nitrogen (Amina, amida, dan nitro)
adalah tabung reaksi, pipet tetes, penangas air, gelas
kimia, gelas ukur, dan labu semprot.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan uji karakteristik
senyawa kelompok nitrogen (Amina, amida, dan nitro)
adalah Natrium Hidroksida (NaOH), Asam Sulfat (H 2SO4),
Tembaga Sulfat (CuSO4), urea ((NO2)2CO), kertas lakmus
dan aquades.

C. Prosedur Kerja
1. Reaksi oksidasi dengan asam kromat

Uji CuSO4
CuSO4 10%

Dipipet sebanyak 1 mL
Dimasukkan kedalam tabung

reaksi
Dimasukkan anilin 5 tetes
Dihomogenkan
Diamati perubahannya
Dicatat perubahannya

Ditimbang 1 gram
Dimasukkan kedalam tabung

reaksi
Ditambahkan 5 mL akuades

Hasil Pengamatan

2. Uji karakteristik amida


a. Kelarutan dalam air

Urea

- Dipanaskan
Diamati perubahannya
Dicatat perubahannya
Hasil Pengamatan
b. Hidrolisis dengan alkali
Urea

- Ditimbang 1 gram
- Ditambahkan 5 mL NaOH 1M
Dipanaskan diatas penangas
air
Dicium baunya
Diuji uapnya dengan lakmus
merah
Dicatat
Hasil Pengamatan

c. Hidrolisis dengan asam

Urea
Ditimbang 1 gram
Ditambahkan 10 mL asam
sulfat setes demi setetes
Dipanaskan dipenangas air
Dicium baunya
Diuji uapnya dengan kertas
lakmus

Hasil Pengamatan

3. Uji karakteristik gugus Nitro (NO2)


Test Merah putih biru

Urea

Ditimbang 0,5 gram


Ditambah 0,5 mL NaOH 10%
Didiamkan selama 2 menit
Ditambahkan 0,5 mL NaNO3
Ditambahkan 5 tetes H2SO4
Diamati reaksinya
Dicatat perubahannya

Hasil Pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Data Pengamatan
a. Reaksi oksidasi dengan asam kromat
Uji CuSO4
No

Perlakuan

1.

CuSO4 1 mL ditambah
anilin 4 tetes

Hasil Pengamatan
Sebelum
Sesudah
Setelah
CuSO4
ditambahkan
berwarna biru anilin 4 tetes
muda
terbentuk
endapan hijau

b. Uji karakteristik amida


Kelarutan dalam air
No

Perlakuan

1.

1 gram urea ditambah 5


mL aquades, dilarutkan

Hasil Pengamatan
Sebelum
Sesudah
Urea larut dan
Larutan
berwarna
berwarna
keruh dan
bening
berbau pesing

Hidrolisis dengan alkali


No

Perlakuan

1.

1 gram urea ditambah 5


mL NaOH, diuji
menggunakan lakmus
merah

Hasil Pengamatan
Sebelum
Sesudah
Urea larut
dalam NaOH,
berwarna
Larutan
keruh dan
berwarna
berbau pesing
bening
serta kertas
lakmus
menjadi biru

Hidrolisis dengan asam


No

Perlakuan

1.

1 gram urea ditambah 5


mL H2SO4, dipanaskan,
diuji menggunakan kertas
lakmus merah

Hasil Pengamatan
Sebelum
Sesudah
Urea larut
dalam H2SO4,
berwarna
keruh dan
Larutan
berbau pesing
berwarna
serta kertas
bening
lakmus merah
tetap
berwarna
merah

c. Uji karakteristik gugus nitro (NO2)


Test merah putih biru
No
1.

Perlakuan
0,5 gram urea ditambah
NaOH 0,5 mL ditambah
NaNO3 ditambah 5 tetes
H2SO4

Hasil Pengamatan
Sebelum
Sesudah
Larutan
Terdapat
berwarna
warna merah
bening

B. Pembahasan
Kimia organik merupakan cabang ilmu kimia mengenai
struktur, sifat, komposisi, reaksi dan sintesis senyawa organik.
Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen,
dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen,
oksigen, fosfor, halogen dan belerang. Kelompok senyawa
organik yang banyak jenisnya adalah senyawa-senyawa nitrogen,

dimana senyawa-senyawa nitrogen terbagi atas amina, amida,


dan nitro.
Keberadaan senyawa yang memiliki gugus fungsi amina
dapat diidentifikasi dengan uji CuSO 4 dan heisenberg, amida
dengan uji kelarutan dalam air, hidrolisis dengan alkali dan
hidrolisis dengan asam. Selanjutnya keberadaan gugus nitro
dapat diketahui dengan tes merah putih biru.
Amina adalah senyawa organik yang mengandung nitrogen
dengan pasangan elektron bebas. Amina merupakan turunan
dari amonia yang mana satu atau lebih atom hidrogennya telah
tergantikan oleh kelompok alkil, banyak senyawa-senyawa yang
sangat penting adalah asam amino, anilin, dan tritanolamin. Zat
ini merupakan senyawa terpenting dalam kimia organik yang
reagen dari amoniak dan berturut-turut menghasilkan amina
primer, sekunder, dan tersier.
Percobaan uji karakteristik senyawa amina, menggunakan
reaksi oksidasi dengan asam kromat dan menguji CuSO 4 serta
senyawa

anilin

sebagai

senyawa

yang

akan

diuji.

CuSO 4

direaksikan dengan anilin, setelah bereaksi terbentuk endapan


hijau yang disebut endapan tembaga atau Cu 2+. Jadi senyawa
yang diuji yaitu anilin, mengandung gugus fungsi amina.
Amida

merupakan

senyawa-senyawa

organik

dengan

gugus asil (R-C=O) yang terhubung dengan nitrogen. Amida

menggunakan urea dalam uji karakteristik senyawa nitrogen


karena urea atau (NH2)2CO apabila direaksikan dengan air atau
H2O akan membentuk senyawa amonia (NH 3) dan urea juga
mudah larut dalam air atau polar.
Percobaan uji karakteristik senyawa amida menggunakan
uji kelarutan dalam air untuk menentukan apakah urea senyawa
polar atau non polar. Sedangkan uji senyawa amida hidrolisis
dengan alkali adalah untuk menentukan apakah urea bersifat
basa serta uji amida hidrolisis asam adalah untuk menentukan
apakah ures bersifat asam.
Uji kelarutan dalam air urea direaksikan dengan air setelah
bereaksi urea larut dalam air dan berwarna keruh serta
mengeluarkan bau pesing. Urea larut dalam air karena kelarutan
urea sama dengan prinsip Like dissolve like suatu zat akan larut
pada pelarut yang sesuai. Dengan kata lain, zat yang bersifat
polar akan larut pada pelarut polar dan suatu zat non polar pun
akan larut pada pelarut yang non polar serta air memiliki
momen dipol 1,85 dan urea meiliki momen dipol 1,46. Sehingga
urea dan air memiliki sifat polar atau mudah larut.
Uji

senyawa

amida

direaksikan dengan NaOH

hidrolisis

dengan

alkali.

Urea

dan diuji uapnya menggunakan

lakmus merah. Setelah bereaksi, urea larut dalam NaOH, larutan


berwarna keruh dan mengeluarkan bau pesing serta lakmus

berubah menjadi biru. Perubahan kertas lakmus menjadi biru


menunjukkan urea bersifat basa. Sedangkan uji senyawa amida
hidrolisis dengan asam, Urea direaksikan H 2SO4 lalu dipanaskan
dan diuji uapnya menggunakan kertas lakmus merah. Setelah
bereaksi larutan berwarna keruh dan mengeluarkan bau pesing
serta kertas lakmus menajdi warna biru. Perubahan kertas
lakmus dari warna merah menjadi warna biru menunjukkan
larutan bersifat asam.
Percobaan uji karakteristik gugus nitro (NO3). Perlakuan
test merah putih biru. Urea direaksikan dengan NaNO 3 serta
H2SO4. Setelah bereaksi terdapat warna merah. Jadi, warna
merah menunjukan adanya gugus nitro dalam senyawa tersebut.
Berdasarkan percobaan uji karakteristik senyawa kelompok
nitrogen (Amina, amida, dan nitro) dapat disimpulkan bahwa
CuSO4

apabila direaksikan dengan anilin akan membentuk

endapan tembaga atau Cu2+, dimana anilin mengandung gugus


amina. Urea apabila direaksikan dengan air, urea akan larut ini
menunjukkan urea bersifat polar. Urea bila direaksikan dengan
NaOH, urea akan larut dan kertas lakmus biru menjadi merah ini
menunjukkan

urea

bersifat

basa.

Sedangkan

urea

apabila

direaksikan dengan H2SO4, urea akan larut dan kertas lakmus


merah menjadi biru ini menunjukkan urea bersifat asam. Serta uji
gugus nitro dengan mereaksikan urea dengan NaNO3 dan H2SO4

akan menghasilkan warna merah, sehingga dalam senyawa


tersebut terdapat gugus nitro.

V. KESIMPULAN
Berdasarkan

percobaan

yang

telah

dilakukan

dapat

disimpulkan bahwa:
1. Metode dalam mengidentifikasi senyawa kelompok nitrogen
berdasarkan

perbedaan gugus fungsi yang pertama amina

dengan melakukan uji CuSO4, yang kedua amida dengan


melakukan uji kelarutan dalam air, hidrolisis dengan alkali
dan hidrolisis dengan asam dan basa. Nitro dengan uji test
merah putih biru.
2. Untuk mengetahui sifat kimia dan fisika dari suatu senyawa
organik, maka perlu dilakukan uji karakteristik kimia dengan
penambahan pereaksi-pereaksi tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Amanatin R. D., dan Nurhidayati, T. 2013. Pengaruh Kombinasi
Konsentrasi Media Ekstrak Tauge (MET) dengan Pupuk
Urea terhadap Kadar Protein Spirulina sp. Jurnal Sains dan
Seni Pomits. Vol. 2 (3).
Danapriatna D. 2010. Biokimia Penambatan Nitrogen Oleh
Bakteri
Non
Simbiotik.
Jurnal
Agribisnis
dan
Pengembangan Wilayah. Vol. 1 (2).
Purnawan. 2010. Optimasi Proses Nitrasi pada Pembuatan Nitro
Selulosa dari Serat Limbah Industri Sagu. Jurnal Rekayasa
Proses. Vol. 4 (2).
Riswayanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta. Erlangga.
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kuantitatif. Jakarta. Media
Pustaka

Anda mungkin juga menyukai