Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum

“(Pembuatan Medium Nutrient Agar)”

Di Susun
Oleh :
Andung Eliska (4219002)
Hendra Karyono (4219023)
Penti Oktafiani (4219011)
Yaumil Rizika (4219021)

Mata Kuliah : Mikrobiologi

Dosen Pengampu : Harmoko, M.Pd

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

TAHUN AKADEMIK 2020 / 2021


A. IDENTITAS
1. Hari/Tanggal: Rabu/22 Desember 2021
2. TujuanPraktikum:   Mengetahui cara pembuatan berbagai media,Mengetahui pentingnya
sterilisasi

B. KAJIAN PUSTAKA

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-
zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun
komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi
kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.

 (Indra, 2008)

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut
medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan
mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme
yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat
sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti
gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu
berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya.

 (Volk, dan Wheeler,1993)

Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang merupakan
substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi
dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan
dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh.

(Label, 2008).
Untuk menelaah bakteri di dalam laboratorium , pertama- tama kita harus dapat
menumbuhkan bakteri tersebut di dalam suatu biakan murni. Untuk melakukannya haruslah
dimengerti jenis- jenis nutrient yang disyartakan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik
yang mana dapat menyebabkan kondisi yang optimum bagi pertumbuhannya tersebut.

 (Pelczar, 1986)

Adapun macam-macam media Pertumbuhan antara lain:

1. Medium berdasarkan sifat fisik

 Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi
padat..
 Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit
kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya
pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran
sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen free
Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan dibawah permukaan
media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan
untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob
atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan
tumbuh merata diseluruh media.
 Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth),
LB (Lactose Broth).
2. Medium berdasarkan komposisi

 Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara
pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.
 Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misanya
PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk
bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa
penyusunnya
 Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui
secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar,
Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.

3. Medium berdasarkan tujuan

 Media untuk isolasi

Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient
Broth, Blood Agar.

 Media selektif/penghambat

Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media
tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba
yang diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani medium yang ditambah Amphisilin untuk
merangsang E.coli resisten antibotik dan menghambat kontaminan yang peka, Ampiciline.
Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran
terhadap garam.

 Media diperkaya (enrichment)

Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan
mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media
diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam
media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi
membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum Agar,
dll.

 Media untuk peremajaan kultur

Media umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur

 Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik.

Media ini digunakan unutk mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba.
Contohnya adalah Koser’s Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuan
menggunakan asam sitrat sebagai sumber karbon.

 Media untuk karakterisasi bakteri

Media yang digunakan untuk mengetahui kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-
kadang indikator ditambahkan untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya
adalah Nitrate Broth, Lactose Broth, Arginine Agar.

 Media diferensial

Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya berdasar karakter
spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni dan
perubahan warna media di sekeliling koloni.

(Indra, 2008)

Meskipun telah dijabarkan berbagai macam jenis dari medium, perlu diiingat bahwa tidak
ada satupun perangkat kondisi yang memuaskan bagi kultivasi untuk semua bakteri di
laboratorium. Bakteri amat beragam, baik dari persyaratan nutrisi maupun fisiknya. Beberapa
berapa bakteri memiliki persyaratan nutrient yang sederhana, sedang yang lain memiliki
persyaratan yang rumit. Karena alsan ini kondisi harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga
bisa menguntungkan bagi kelompok bakteri yang sedang ditelaah.

 (Pelczar, 1986)

Medium yang padanya bakteri ditumbuhkan akan beranak dalam susunannya sesuai
dengan kebutuhan jenis-jenis yang bersangkutan. Beberapa bakteri dapat hidup baik pada
medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anorganik ditambah sumber
karbon organik, seperti gula. Bakteri lain memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yang
kepadanya ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lain – hampir semua media yang
biasa dipakai sehari-hari dapat di beli secara komersil sebagai tepung kering. Jadi, untuk
membuat suatu medium, yang harus dilakukan hanyalah menimbang jumlah tepung yang
diperlukan, menambahkan air, dan mensterilkan sebelum dipakai.

 (Volk and Wheler, 1988)

Suatu medium yang mengandung substansi kompleks seperti ekstrak daging sapi, ekstrak
khamir, tripton, dan darah juga dapat disebut medium buatan atau medium kompleks (artificial
or complex medium). Sebagai lawannya, kita mengacu pada medium yang rumus kimia masing-
masing ramuannya dapat dituliskan sebagai medium sintetis (synththetical medium) atau
medium yang ditentukan (defined medium). Medium sintetis mungkin sangat rumit dan sangat
berbeda sesuai dengan organisme tertentu yang hendak ditumbuhkan. Untuk sebagian besar,
medium sintetis hanya digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di laboratorium
penelitian. Media agar merupakan substrat yang baik untuk memisahkan campuran
mikroorganisme, sehingga masing-masing jenisnya menjadi terpisah-pisah. Teknik yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar memungkinkan setiap sel
berhimpun menjadi koloni. Semua sel dalam koloni itu dianggap kesemuanya merupakan
keturunan (progeni) suatu organisme dan karena itu mewakili apa yang disebut mikrobiologi
biakan murni.

(Dwidjosputro, 1990)
Di samping itu, gelatin dapat juga dipakai sebagai bahan pengental dan memang dahulu
orang memakainya tetapi sejak lama orang lebih suka menggunakan agar-agar. Agar-agar baru
mencair pada suhu 950 C, sedangkan gelatin sudah mencair pada suhu 250 C. Dengan demikian
medium yang mengandung gelatin perlu disimpan dalam tempat yang lebih dingin dari pada
suhu kamar, jika dikehendaki medium tersebut tetap dalam keadaan padat.

 (Volk and Wheeler, 1988)

C. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain :

 Tabung reaksi
 Cawan petri
 Beaker glass
 Erlenmeyer
 Gelas ukur
 Gelas pengaduk
 Timbangan
 Hot plate
 Ph meter
 Autoclave
 Pipet
 Medium Nutrien Agar (NA) dengan komposisi (g/l)

D.HASIL PENGAMATAN
Alat dan bahan

E. PEMBAHASAN

Mikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan, yang pertama harus dilakukan


adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu medium atau bahan
yang akan digunakan. Air sangat penting bagi organisme bersel tunggal sebagai komponen
utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium
sebaiknya menggunakan air suling. Air sadah umumnya mengandung ion kalsium dan
magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung pepton dan ektrak daging, air dengan
kualitas air sadah sudah dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium fosfat .

Alat yang akan digunakan dalam suatu penelitian atau praktikum harus disterilisasi
terlebih dahulu untuk membebaskan semua bahan dan peralatan tersebut dari semua bentuk
kehidupan. Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme yang
teradapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
penggunaan panas (pemijaran dan udara panas); penyaringan; penggunaan bahan kimia (etilena
oksida, asam perasetat, formaldehida dan glutaraldehida alkalin).
Memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme di dalamnya harus memperhatikan berbagi macam ketentuan seperti jika yang
ingin kita membuat medium untuk organisme bersel tunggal, biasanya air sangat penting sebagai
komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan
medium agar padat, digunakan agar-agar, gelatin atau gel silika. Bahan agar yang utama adalah
galaktan (komplek karbohidrat yang diekstrak dari alga genus Gelidium). Agar akan larut atau
cair pada suhu hampir 100oC dan akan cair apabila kurang lebih 43oC. Agar merupakan media
tumbuh yang ideal yang diperkenalkan melalui metode bacteriaological.

Organisme hidup memerlukan nutrisi untuk pertumbuhannya. Subtansi kimia organik dan
inorganik diperoleh dari lingkungan dalam berbagai macam bentuk. Nutrien diambil dari
lingkungan kemudian ditransformasikan melalui membran plasma menuju sel. Di sel beberapa
nutrisi diolah menghasilkan energi yang digunakan dalam proses seluler. Bakteri dalam medium
juga memerlukan makanan untuk pertumbuhannya. Bakteri yang tidak punya akar harus berada
pada permukaan larutan makanan yang cair. Pertumbuhan bakteri berarti meningkatnya jumlah
sel yang konstituen (yang menyusun). Apabila disusun 10 bakteri dalam 1 ml medium yang
cocok dan 24 jam kemudian ditemukan 10 juta bakteri tiap milimeternya, maka terjadilah
pertumbuhan bakteri. Meningkatnya jumlah bakteri terjadi dengan proses yang disebut dengan
pembelahan biner, dimana setiap bakteri membentuk dinding sel baru .

Pertumbuhan bakteri selain memerlukan nutrisi, juga memerlukan pH yang tepat.


Kebanyakan bakteri tidak dapat tumbuh pada kondisi yang terlalu basa, kecuali Vibrio cholerae
yang dapat hidup pada pH lebih dari 8. Suhu juga merupakan variabel yang perlu dikendalikan.
Kelompok terbesar yaitu mesofil, suhu optimum untuk pertumbuhannya 20-400c

PH merupakan faktor yang sangat mempengaruhi suatu keberhasilan dalam pembuatan


medium sehingga kondisi pH yang terlalu basa atau terlalu asam tidak cocok untuk dijadikan
medium mikroba karena mikroba tidak dapat hidup pada kondisi tersebut. Medium didiamkan
atau disimpan selama 2 x 24 jam untuk menyakinkan bahwa medium masih steril, karena selain
pH sebagai penentu tumbuhnya mikroba, alat dan medium yang steril juga menentukan .
Pembuatan medium Nutrien Agar (NA) menggunakan bahan utama beef ekstrak 5 g,
peptom 3 g dan agar 3 g. Pada awal pengamatan medium Nutrien Agar, sebelum proses
sterilisasi berwarna kuning, setelah sterilisasi warna medium menjadi agak coklat. Pada
pembuatan medium NA ini ditambahkan pepton agar mikroba cepat tumbuh, karena
mengandung banyak N2 .

Nutrient agar (NA) termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami
(daging) dan bahan sintesis (pepton dan agar). Fungsi bahan yang digunakan pada medium NA :

- Daging : sebagai sumber vitamin B, mengandung nitrogen organik dan senyawa karbon.

- Pepton : sebagai sumber utama nitrogen organic dan sumber nutrisi

- Agar : Untuk memadatkan medium NA.

- Aquadest : Untuk melarutkan agar, pepton, dan daging.

Sama halnya dengan pembuatan media dengan Nutrien Agar, pembuatan dengan BHI
atau Brain Heart Infusion hasilnya adalah berupa medium padat berbentuk agar. Setelah diambil
dari autoclave, kemudian  diletakkan di cawan petri, maka sekitar 10-15 menit akan membeku
menjadi agar. Agar yang digunakan dalam proses ini untuk mengentalkan medium sama halnya
dengan yang digunakan pada medium NA yang juga berperan sebagai media tumbuh yang ideal
bagi mikroba

Di dalam dunia medis, penting untuk mempelajari tentang pembuatan media karena hal
ini akan sangat diperlukan untuk melakukan penelitian terhadap mikroorganisme yang
merupakan salah satu penyeab penyakit pada manusia. Dengan praktikum pembuatan media
diharapkan dapat menumbuhkan, mengisolasi dan menguji sifat fisiologi atau perhitungan
mikroorganisme tertentu.
F. KESIMPULAN 

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah :

• Jenis medium dapat digolongkan berdasarkan konsistensinya berupa ; medium cair, medium
padat, medium diperkaya, medium selektif, medium diferensiasi, medium penguji, medium
umum, medium khusus, dan medium untuk perhitungan jumlah koloni. Sedangkan berdasarkan
susunan kimianya berupa ; medium alamiah, medium semi alamiah, dan medium sintesis.

• Pada umumnya, pembuatan medium semi alamiah bahan umum yang digunakan yaitu agar
untuk merapatkan medium dan aquadest sebagai pelarut. Bedanya pada medium Tauge ekstrak
agar menggunakan tauge dan sukrosa sebagai sumber makanan bagi mikroba, pada medium
Potato dextrose agar menggunakan kentang dan dextrose, dan pada Nutrient agar menggunakan
daging dan pepton.

 
DAFTAR PUSTAKA

Dwijoseputro, 1990. Dasar-Dasar Mikorobiologi. Penerbit Djambatan. : Jakarta .

Indra., 2008, http//ekmon-saurus/bab-2-Media- pertumbuhan/.htm . diakses pada tanggal 08


maret 2009, Makassar .

Label, Caray.,2008, http//Caray label makalah –dan – skripsi pembuatan-media- agar dan-
sterilisasi/htm .diakses pada tanggal 08 maret 2009, Makassar .

Pelczar, Michael, 1986, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia : Jakarta .

Volk, dan Wheeler., 1993, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Erlangga : Jakarta .

Anda mungkin juga menyukai