PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Mempelajari cara-cara pembuatan medium untuk mikroba
Memperkenalkan macam-macam medium untuk pertumbuhan mikroba
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAHAN
1 Pepton 0,5 gram
2 Aquades 100 ml
3 Media NA 100 ml
4 Beef extract 0.3 gr
5 Agar 1.5 gr
1 Timbang semua bahan pemuatan medium ( pepton, NA, Beef ekstrak, agar)
2 Masukan semua bahan pembuatan medium ke dalam Erlenmeyer 500 ml dan tambahkan
aquades sedikit demi sedikit hingga 100 ml (hingga larut)
3 Siapkan horplate, panaskan bahan sambil diaduk hingga mendidih lalu dinginkan
4 Masukan ke dalam labu Erlenmeyer lalu ditutup dengan kertas dan diikat dengan karet
lalu masukan kedalam autoclave hingga steril (jarum pada autoclave meunjukan angka
15)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
4.2 PEMBAHASAN
Fungsi pepton sebagai bahan dalam pembuatan media yaitu sebagai sumber nitrogen bagi
mikroba agar bias berkembang Pepton adalah sebagai sumber/persediaan nitrogen bagi
pertumbuhan bakteri, mudah larut dalam air, tidak rusak/menggumpal pada suhu tinggi dan juga
berfungsi sebagai buffer (penyangga) . Pepton dapat dibuat dengan pengasaman atau hidrolisa
dengan enzym dari protein hewani atau protein nabati, seperti : otot, hati, darah, susu, kasein,
laktalbumin, gelatin dan kacang kedelai (Cowan, 1975) .
Berikutnya yaitu fungsi aquades dalam pembuatan media yaitu Air mutlak diperiukan selain
sebagai pelarut babas media, umumnya balcteri senang/lebih subur tumbuhnya dengan kandungan
air, den biasanya digunakan air sting (aquadest).
Selanjutnya fungsi penambahan media NA yaitu berfungsi untuk memadatkan media sehingga
memiliki struktur yang lumayan kuat sebagai media dalam pertumbuhan mikroba
Lalu penambahan beef extract beef extract sebagai sumber karbon dan pelengkap fungsi nutrisi
dari pepton. digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin
serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang.
Fungsi dari agar yaitu sebagai bahan pemadat agar media menjadi keras . membuat media memiliki
bentuk padat/semi padat.
Selanjutnya fungus dari setiap media yang digunakan selama percobaan (media NA, media NB,
PDA)
1 Media NA (nutrient Agar)
Biasanya disebut sebagai media umum karena biasanya digunakan untuk melakukan
percobaan pertumbuhan bakteri atau mikroba lainnya.
5.1 SIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa setiap media yang
dibuat memiliki cara cara tersendiri dalam pembuatanya media media tersebut juga memiliki
fungsi fungsinya tersendiri sebagai media pertumbuhan dan perkembangan mikroba ada yang
padat dan sebagai tempat tumbuhnya bakteri tetapi ada juga yang padat tapi untuk media
tumbuhnya jamur. Lalu bahan- bahan yang dipakai juga berbeda agar dapat memberikan nutrisi
pada mikroba yang tumbuh pada media tersebut.
5.2 SARAN
Saran saya adalah sebaiknya menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan sebelum
dimulainya praktikum, agar tidak terjadi adanya percobaan yang tidak dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, H., Mogea, R., dan Salosa, Y. 2018. Penuntun Praktikum Mikrobiologi
Dasar. Prodi Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Papua. Manokwari.
Pratama, D. 2017. Pembuatan Median Pertumbuhan Mikroba dan Pemindahan
Secara Aseptik. Jurusan S1 Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Andalas. Padang.
Fatmariza, M., Inayanti, N., Rohmi. Tingkat Kepadatan Media Nutrient Agar
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Jurusan Analis
Kesehatan, Poltekkes Kemenkes. Mataram. Jurnal Analis Medika Bio Sains
Vol.4, No.2, September 2017, pp. 69~73
Anisah, Rahayu., T. 2018. Media Alternatif untuk Pertumbuhan Bakteri
Menggunakan Sumber Karbohidrat yang Berbeda. Program Studi Pendidikan
Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta.
Hidayat, Y. 1999. Teknik Pembuatan Kultur Media Bakteri. Balai Penelitian
Veteriner, JI.R.E. Martadinata 30, Bogor 16114. Bogor
Nuritasari, D., Sarjono, P., Amini, A., 2017. Isolasi Bakteri Termofilik Sumber Air
Panas Gedongsongo dengan Media Pengaya MB (Minimal Broth) dan TS
(Taoge Sukrosa) serta Identifikasi Fenotip dan Genotip. Laboratorium
Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Diponegoro. Semarang. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20 (2)
(2017) : 84 – 91