Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN

ISOLASI MIKROBA

Oleh :
GOLONGAN 2
CM.TARI
DELVIA ATMA Z
LISA HENDIRA PUTRI
NANDA PUTRI
(D-IV GIZI)

KEMENTERIAN KESEHATAN
JURUSAN GIZI POLTEKKES PADANG
2014/2015

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN


Judul Praktikum

: Pembuatan Medium NA (Nutrient Agar) untuk Isolasi Mikroba

Hari / Tanggal

: Senin / 01 September 2014

Tujuan Praktikum

: 1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang medium


2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang cara pembuatan medium
3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang cara penyimpanan medium

Pertemuan Ke-

: II

Tinjauan Pustaka

Untuk menumbuhkan mikroba dan mengembangbiakan mikroba, diperlukan suatu


substrat yang disebut dengan media. Sedangkan media itu sendiri sebelum dipergunakan
harus dalam keadaan steril, artinya tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan.
Susunan bahan, baik bentuk bahan alami (seperti tauge, kentang, telur, daging, wortel, dan
sebagainya) ataupun bahan buatan (berbentuk senyawa kimia, organik, ataupun anorganik)
yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba dinamakan media.
Medium dapat diklasifikasikan berdasar atas susunan kimia, konsistensi, dan
fungsinya. Klasifikasi medium berdasarkan susunan kimianya, yakni, medium organik, yaitu
medium yang tersusun dari bahan-bahan organik, medium anorganik, yaitu medium yang
tersusun dari bahan-bahan anorganik, medium sintetik, yaitu medium yang sususan
kimiawinya dapat diketahui dengan pasti, dan medium non-sintetik, yaitu medium yang
susunan kimiawinya dapat diketahui dengan pasti .
Bahan yang diinokulasikan pada medium disebut inokulum. Dengan menginokulasi
medium agar nutrien (nutrient agar) dengan metode cawan gores atau dengan metode cawan
tuang, sel-sel mikroba itu akan terpisah sendiri-sendiri. Jika dua sel pada inokulum asal
terlalu berdekatan letaknya pada medium agar, maka koloni yang terbentuk dari masingmasing sel dapat bercampur dengan sesamanya, atau paling tidak bersentuhan, jadi massa sel
dapat diamati dalam medium agar, bukanlah suatu biakan yang murni (Pelczar 2008: 86).
Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara
serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan, sistesis sel, keperluan energi dalam metabolism, dan
pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber

karbon, nitrogen, sulfur, phospat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur sekelumit (trace
element). Dalam bahan dasar, medium dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhan berupa
asam amino, vitamin, dan nukleotida (Waluyo 2007: 61).
Adapun macam-macam media pertumbuhan antara lain:
1. Medium berdasarkan sifat fisik

Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin

media menjadi padat.


Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3 0,4% sehingga
menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solit dibuat dengan
tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar keseluruh media tetapi tidak
mengalami percampuran sempuran jika tergoyang. Misalnya baktei yang tumbuh pada
edia NB (Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau
kebiruan dibawah permukaan mediajika media ini cair maka cincin ini dapat dengan
mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/ menekan difusi oksigen,
misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen
meningkatkan metabolism nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata

diseluruh media.
Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalahNB
(Nutrient Broth), LB (lactose Broth).

2. Medium Berdasarkan Komposisi

Medium sintesis yaitu medium yang komposisi zat kimia diketahui jenis dan

takarannya secara pasti. Misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.


Medium semisintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti
misalnya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandunga agr dekstrosa dan ekstrak

kentang.
Medium nonsintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat
diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya
Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Ekstrak.

3. Medium Berdasarkan Tujuan

Media untuk isolasi, media ini mengandung senyawa esensial untuk pertumbuhan

mikroba, misalnya Nitrient Broth, Blood Agar.


Media selektif/ penghambat, media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah
suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain
dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria

Bertani mediaum yang ditambah Amphisilin untuk erangsang E.coli resisten antibiotic

dan mengahmbat komtaminan yang peka amphisillin.


Media diperkaya (enrichment), merupakan media yang mengandung komponen dasar
untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum,
kuning telur. Media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri
yang ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya menumbuhkan nutrisi sederhana
untuk berkembangbiak tetapi membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood

Tellurite Agar, Bile Agar, Serum Agar.


Medium untuk peremajaan kultur, media umum atau spesifik yang digunakan untuk

peremajaan kultur.
Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik, media ini digunakan untuk
mendiagnosis atau menganalisis metabolism suatu mikroba. Contohnya adalah
Kosers Citrate medium yang digunakan untuk menguji kemampuan menggunakan

asam sitrat sebagi sumber karbon.


Media untuk karakteristik bakteri, media yang digunakan untuk mengetahui
keamampuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indicator ditambahkan untuk
menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya: Nitrate Broth,Laactose Broth,

Arginine Agar.
Media diferensial, media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari
campurannya berdasarkan karakter spesifik yang ditujuakan pada media diferensial,
misalnya TSIA (Triple Sugar Iron Agar) yang mampu memilih Enterobacteria
berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni dan perubahan warban media disekeliling
koloni (Galung, 2009).

Bahan

1. NA/PDA
2. Aquades

Alat

1. Cawan petri

6. Oven

2. Gelas Kimia

7. Autoclave

3. Hot plate

8. Lampu spiritus

4. Tabung pengencer
5. Neraca analitik
Cara Kerja

1. Ambilah medium Nutrient Agar (NA), baca petunjuknya baik-baik. Hitunglah jumlah
yang sesuai untuk volume yang anda butuhkan. Ambil medium NA dengan spatula
atau sendok yang disediakan dan timbanglah sebanyak 10 gr dengan neraca analitik
2. Tambahkan medium dengan air suling sebanyak 500 ml ke dalam gelas kimia 800 ml
3. Didihkan beberapa menit agar medium larut dan terus diaduk dengan batang
pengaduk dari kaca
4. Peniapan medium seperti NA biasanya tidak perlu dilakukan penyesuaian PH
5. Msukkan ke dalam tabung reaksi - , kemudian tabung ditutup atau disumbat
dengan kapas
6. Sterilkan medium tersebut dengan autoklaf pada suhu 121C dengan tekanan 1 atm
selama 15 menit
7. Tuangkan medium secara merata ke dalam cawan petri steril secara aseptic.
Penuangan agar dengan suhu terlalu tinggi akan menyebabkan kondensasi yang
berlebihan.
8. Biarkan mdium menjadi padat dan dingin dan tulis pada permukaan luar
cawan/tabung, tanggal dan nama medium
9. Bungkus cawan petri dengan kertas dan tabung dalam keranjang serta simpan dalam
lemari es.

Hasil Praktikum

(I)

(IV)

(VII)

(II)

(V)

(III)

(VI)

(VIII)

Pembahasan :
Medium dapat diklasifikasikan berdasar atas susunan kimia, konsistensi, dan
fungsinya. Klasifikasi medium berdasarkan susunan kimianya, yakni, medium organik, yaitu

medium yang tersusun dari bahan-bahan organik, medium anorganik, yaitu medium yang
tersusun dari bahan-bahan anorganik, medium sintetik, yaitu medium yang sususan
kimiawinya dapat diketahui dengan pasti, dan medium non-sintetik, yaitu medium yang
susunan kimiawinya dapat diketahui dengan pasti .
Ada 2 medium yang dapat digunakan yaitu medium PDA dan NA, sedangkan untuk
praktikum

kali

ini yang dibuat adalah medium NA (Nutrient Agar). Medium

NA

mengandung nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri. Menurut Pelczar


(2008: 138), menyatakan bahwa sifat-sifat media yang digunakan untuk faktor pertumbuhan
yaitu harus mudah tumbuh, media harus dibuat, pertumbuhan bakteri harus khas dan
mempunyai sifat-sifat yang diinginkan. Jika sifat ini dipenuhi, maka pertumbuhan bakteri
akan bagus.
Pada proses pembuatan media, medium NA menggunakan magnetik stirrer untuk
menghomogenkan agar dengan aquades selama pemasakan agar. Menurut Hadiotomo (1993:
53), magnetik stirrer berfungsi sebagai alat penghomogenan atau pemercepat pelarutan, dan
juga mengaduk medium selama sedang dipanaskan agar tidak terjadi penggumpalan pada saat
dipanaskan. Selain itu, hot plate digunakan untuk memanaskan medium hingga masak dan
mempercepat reaksi yang terjadi pada medium hingga mendidih. Autoklaf berfungsi untuk
mensterilkan bahan-bahan dan alat-alat yang tahan terhadap panas dan tekanan yang tinggi.
Medium yang telah disterilkan, tidak terdapat mikroba dan tidak terjadi perubahan
fisik seperti perubahan warna, tidak berbau, tidak terlihat permukaan medium yang tidak
ditumbuhi oleh koloni mikroba. Hal ini menunjukkan bahwa medium yang telah disterilisasi
tidak terjadi kontaminasi mikroba.
Medium NA sebelum disterilkan berwarna kuning dan setelah itu disterilkan
dengan autoklaf lalu didiamkan sehingga berwarna kuning pucat. Setelah itu, medium
tersebut dipindahkan ke cawan petri dengan hati-hati sampai medium NA tersebut habis.
Medium NA yang diisikan ke tabung reaksi adalah dan juga harus ditutup, jika
tabung reaksi tidak memiliki tutup, maka bisa ditutup dengan kapas ataupun kertas yang
dipadatkan. Ini bertujuan agar medium NA ini tetap terjaga kesterilannya sehingga tidak ada
mikroba yang masuk. Medium yang dituangkan ke cawan petri harus secara merata dan
dalam keadaan steril secara aseptic. Penuangan medium ini tidak dengan suhu yang terlalu
tinggi karena jika dengan suhu yang terlalu tinggi maka akan menyebabkan kondensasi yang
berlebihan

Kesimpulan :
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk
menumbuhkan mikroba. Medium NA (Nutrient Agar) digunakan untuk budidaya bakteri dan
untuk pencegahan organisme dalam air, limbah, kotoran, dan lainnya. Medium NA
merupakan medium padat yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin medium
tersebut akan menjadi padat. Dalam pembuatannya, Medium NA yang didapatkan setelah
dimasukkan ke dalam cawan petri yaitu 18 buah.

Daftar Pustaka
Machmud, M. 2008. Teknik Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba. Balai

Penelitian

Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor.


Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan Tahun Ajaran 2014/2015
http://bensonandika.blogspot.com/2013/11/penanaman-media-dan-isolasi-bakteri.html
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Padang / 07 September 2014


Pembimbing Praktikum,

(Azizah, SKM)

Yang Membuat Laporan,

CM.TARI

Anda mungkin juga menyukai