Oleh:
ABDI NORGANI
1810512310002
KELOMPOK 20
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2
2020
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL....................................................................................... ii
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
Sterilisasi........................................................................................... 4
Sterilisasi Kering............................................................................... 4
Sterilisasi Basah................................................................................. 5
Pembuatan Media.............................................................................. 6
Media PDA........................................................................................ 6
Media NA.......................................................................................... 7
Hasil................................................................................................... 11
Pembahasan....................................................................................... 15
Kesimpulan………………………………………………………... . 18
Saran……………………………………………………………….. 18
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Strelisasi Kering........................................................................... 12
2. Sterilisasi Basah........................................................................... 12
Latar Belakang
mikrobiologi selanjutnya. Objek yang terbebas dari mikroba disebut dengan steril.
Sterilisasi sangat diutamakan baik alat-alat yang siap pakai maupun medianya.
sterilisasi nanti alat-alat tidak terkontaminasi dengan pihak luar. Oleh karena itu,
Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam
khususnya mikroba dalam suatu wadah ataupun peralatan laboratorium. Ada tiga
cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu menggunakan uap dari air
autoklave, atau yang ketiga dengan penyaringan atau filtrasi. Pada proses
setrilisasi dan penyiapan media ini, kita harus memperhatikan beberapa hal,
tujuanya adalah agar bahan yang kita siapkan tidak terkontaminasi oleh mikroba
yang tidak kita kehendaki. Sterilisasi yang baik dapat mencegah tumbuhnya
2
mikroba lain yang tidak diharapkan dalam bahan yang telah disterilisasi. Teknik
sterilisasi yang digunakan berbeda antara satu dengan lainnya, tergantung dari
Media berfungsi sebagai tempat tinggal, sumber makanan, dan penyedia nutrisi
bagi mikroorganisme yang akan dibiakan pada media, selain itu media juga
terbagi menjadi 3 yaitu media padat, media semi padat semi cair, media cair.
sintesis, dan media non sintesis. Berdasarkan tujuan yaitu media selektif atau
penghambat dan media diperkaya. Jenis media yang sering digunakan, yaitu
Nutrient Agar (NA), Nutrient Broth (NB), PDA (Potato Dextrose Agar),
Tujuan
3
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara sterilisasi dan cara
pembuatan media (PDA dan NA) untuk media tumbuh patogen tanaman.
TINJAUAN PUSTAKA
Sterilisasi
pengemasan hermetis adalah pengemasan yang sangat rapat, sehingga tidak dapat
Sterilisasi merupakan salah satu metode menggunakan uap air pada suhu
bakteri patogen dan spora bakteri elostridium bolulinum yang berbahaya. Metode
sterilisasi yang paling umum dilakukan adalah menggunakan kaleng atau kemasan
Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan cara fisik maupun kimia. Metode
kering atau sterilisasi ternal basah), iradiasi (irradiasi-ƴ), atau pada pemisahan
secara mekanis melalui filtrasi. Cara kimia mencakup sterilisasi gas dengan etilen
Sterilisasi Kering
destilasi dalam udara panas - oven. Yang termasuk dalam bahan ini adalah minyak
lemak, paraffin, petrolatum cair, gliserin, propilen glikol. Serbuk steril seperti
5
talk kaolin dan ZnO, dan beberapa obat yang lain. Sebagai tambahan sterilisasi
panas kering adalah metode yang paling efektif untuk alat-alat gelas dan banyak
alat-alat bedah. Ini harus ditekankan bahwa minyak lemak, petrolatum, serbuk
kering dan bahan yang sama tidak dapat disterilisasi dalam autoklaf. Salah satu
elemen penting dalam sterilisasi dengan menggunakan uap autoklaf. Atau dengan
dibunuh oleh suhu sampai 121º C (suhu yang biasanya digunakan dalam autoklaf
kematian oleh koagulasi protein pada sel bakteri yang terjadi dengan sterilisasi
uap panas. Pada umumnya suhu yang lebih tinggi dan waktu pemaparan yang
dibutuhkan saat proses dilakukan dengan uap di bawah tekanan. Saat sterilisasi di
bawah uap panas dipaparkan pada suhu 121° C selama 12 menit adalah efektif.
Sterilisasi panas kering membutuhkan pemaparan pada suhu 150° C sampai 170 °
Sterilisasi Basah
autoklaf. Ini merupakan metode sterilisasi yang biasa digunakan dalam industri
farmasi, karena dapat diprediksi dan menghasilkan efek dekstruksi bakteri, dan
dikontrol dan monitoring dilakukan sekali dalam satu siklus yang divalidasi.
6
Penangas air mendidih mempunyai kegunaan yang sangat banyak dalam sterilisasi
jarum spoit, penutup karet, penutup dan alat-alat bedah. Bahan-bahan ini harus
benar-benar tertutupi oleh air mendidih dan harus mendidih paling kurang 20
menit. Setelah sterilisasi bahan-bahan dipindahkan dan air dengan pinset yang
Pembuatan media
Bahan dasar adalah air (H2O) sebagai pelarut dari agar-agar (rumput laut) dimana
Media PDA
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sangat umum yang
Komposisi Potato Dextrose Agar ini terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan juga
agar. Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan sumber makanan untuk jamur
dan khamir. Potato Dextrose Agar juga bisa digunakan untuk menghitung jumlah
7
mikroorganisme menggunakan metode Total Plate Count. Perindustrian seperti
industri makanan, industri produk susu dan juga kosmetik menggunakan PDA
kondisi pH yang rendah (sekitar 3,5) dan juga menambahkan asam atau antibiotik
Media NA
dipadatkan sehingga NA juga bisa disebut sebagai nutrisi padat yang digunakan
bukan zat makanan pada bakteri, agar dapat mudah menjadi padat pada suhu
tertentu. Medium Nutrient Agar adalah salah satu medium padat yang memiliki
komposisi yaitu agar–agar yang telah di panaskan dan mencair dengan suhu 95º C
Bahan
Alat
Pelaksanaan
Sterilisasi Alat
2. Mencuci bersih cawan petri dan labu Erlenmeyer, menyumbat mulut labu
3. Membungkus cawan petri dan labu Erlenmeyer dengan kertas koran serta
Pembuatan Media
memotongnya kecil-kecil.
Erlenmeyer.
Pembuatan media NA
1. 0,75 gram ekstrak daging, 1,25 gram pepton, 5 gram agar, 20,6 gram
Hasil
Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat
6. Larutan NA mendidih
15
7. Membungkus larutan NA pada di dalam botol
menggunakan alumunium foil dan cling warp
Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu sterilisasi dan pembuatan media, pada
media PDA dan NA. Sterilisasi kering menggunakan alat oven yang berfungsi
dengan waktu 1 jam (60 menit). Sterilisasi basah menggunakan autoklaf yaitu
menggunakan uap, yang berfungsi juga sebagai mensterilkan alat dan bahan di
Udara panas oven bahan yang karakteristik fisikanya tidak dapat disterilisasi
dengan uap destilasi dalam udara panas oven. Yang termasuk dalam bahan ini
adalah minyak lemak, paraffin, petrolatum cair, gliserin, propilen glikol. Serbuk
steril seperti talk kaolin dan ZnO, dan beberapa obat yang lain. Sebagai tambahan
sterilisasi panas kering adalah metode yang paling efektif untuk alat-alat gelas dan
banyak alat-alat bedah. Ini harus ditekankan bahwa minyak lemak, petrolatum,
serbuk kering dan bahan yang sama tidak dapat disterilisasi dalam autoklaf. Salah
satu elemen penting dalam sterilisasi dengan menggunakan uap autoklaf. Atau
dengan adanya lembab dan penembusannya ke dalam bahan yang telah disterilkan
(Hadada, 2009).
16
Sterilisasi basah dapat menggunakan autoclave hirayama tipe HVE-
kecil-kecil lalu ditimbang dengan timbangan hingga mencapai ± 200 gram. Lalu
tuangkan kentang yang sudah dipotong kecil-kecil tersebut ke dalam air rebusan,
setelah itu memasukkan agar-agar yang sudah ditimbang ± 200 gram ke dalam
rebusan tersebut, setelah itu memasukkan gula yang sudah ditimbang ± 200 gram
ke dalam rebusan. Setelah mendidih tuangkan larutan media ke dalam gelas ukur,
kemudian memasukkan larutan media PDA ke dalam botol kaca yang ditutupi
PDA (Potato Dextrose Agar) adalah media yang umum untuk pertumbuhan
jamur dilaboratorium karena memilki pH yang rendah (pH 4,5 sampai 5,6)
netral dengan pH 7,0 dan suhu optimum untuk pertumbuhan antara 25-30 °C
± 250 mL pada gelas ukur, kemudian diletakkan diatas hot plate, kemudian
sumber energi pada media NA, memasukkan ekstrak daging sebagai sumber
makanan pada media NA, dan memasukkan pepton sebagai sumber nitrogen pada
17
media NA, kemudian tunggu hingga mendidih lalu larutan dimasukkan ke dalam
botol kaca yang ditutupi oleh kapas, alumunium foil dan cling warp.
Menurut Khaeruni dan Satrah (2017), Nutrient Agar (NA) merupakan suatu
medium yang berbentuk padat, yang merupakan perpaduan antara bahan alamiah
dan senyawa-senyawa kimia. NA dibuat dari campuran ekstrak daging dan pepton
dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan
mikroorganisme.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
sebagai berikut :
2. Media yang dibuat yaitu PDA san NA, media NA berfungsi sebagai
Saran
sterilisasi lebih memperhatikan arahan dari asisten sehingga pada saat praktikum