Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

STERILISASI PERALATAN DAN BAHAN

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Laporan


Praktikum mata kuliah Mikrobiologi semester ganji

Disusun oleh :
Kelompok 5 – Perikanan A

Ari Supriyadi 230110170011


Ajeng Dyah Aprilia 230110170022
Fikry Ingdrya Ghazaly 230110170026
Aditiya Rezkita 230110170034
Khoyrunnisa Rambe 230110170036
Adinda Elsha Akmalya 230110170037
Melda Nurul Winda Sari 230110170055

Kelompok 5 /Perikanan A

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan usulan riset. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat dan umatnya
sehingga akhir zaman. Laporan praktikum yang berjudul “Sterilisasi Peralatan
dan Bahan” dibuat untuk memenuhi laporan praktikum mata kuliah Mikrobiologi
pada Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Padjadjaran. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen, coordinator asisten
mata kuliah mikrobiologi, asisten penanggung jawab mata kuliah mikrobiologi atas
segala bimbingan dan masukkan,
Penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan laporan
praktikum, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang
membangun bagi penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan praktikum
yang telah disusun dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Jatinangor, Mei 2018

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

BAB Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... iv
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan....................................................................................... 2
1.3 Manfaat..................................................................................... 2
II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sterilisasi .................................................................................. 3
2.2 Metode Sterilisasi ..................................................................... 4
2.3 Macam-Macam Sterilisasi ....................................................... 5
III BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu ................................................................... 7
3.2 Alat dan Bahan ......................................................................... 7
3.2.1 Alat ........................................................................................... 7
3.2.2 Bahan ........................................................................................ 7
3.3 Prosedur Kerja .......................................................................... 8
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ......................................................................................... 9
4.2 Pembahasan .............................................................................. 10

V SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan................................................................................... 12
5.2 Saran ......................................................................................... 12

VI PENDALAMAN ............................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 15
LAMPIRAN .............................................................................................. 16

ii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


1 Hasil alat sterilisasi.......................................................................... 14

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman


1 Alat-alat yang digunakan ................................................................ 16
2 Bahan-bahan yang digunakan ......................................................... 18
3 Prosedur Kerja ................................................................................. 19
4 Kegiatan Praktikum ......................................................................... 20

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tahapan penting yang mutlak harus dilakukan selama bekerja di ruang
praktikum mikrobiologi adalah sterilisasi. Bahan atau peralatan yang digunakan
harus dalam keadaan steril. Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis
organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme yang terdapat dalam suatu
benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan
tujuan untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Setiap proses baik
fisika, kimia dan mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama
mikroorganisme disebut sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme
menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak
sempurnanya sterilisasi (Fardiaz 1992).
Sterilisasi merupakan suatu usaha untuk membebaskan alat-alat dan bahan-
bahan dari segala macam bentuk kehidupan, terutama mikroba, sehingga dalam
sterilisasi nanti alat-alat tidak terkontaminasi dengan pihak luar. Oleh karena itu,
bagi seorang pemula di bidang mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik
sterilisasi karena merupakan dasar-dasar kerja dalam laboratorium mikrobiologi.
Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam
melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan
secara sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang mengkontaminasi
media (Hadioetomo 1985).
Ada tiga cara yang umum digunakan dalam sterilisasi yaitu penggunaan
panas, penggunaan bahan kimia dan penyaringan (Filtrasi). Bila panas digunakan
bersama – sama dengan uap air maka disebut sterilisasi panas lembut atau sterilisasi
basah, bila tanpa kelembapan maka disebut sterilisasi panas kering atau sterilisasi
kering .Sterilisasi kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan gas atau radiasi.
Metode sterilisasi yang umum digunakan secara rutin dilaboratorium mikrobiologi
ialah yang menggunakan panas (Irianto 2010).

1
2

1.2 Tujuan
Praktikum sterilisasi alat bertujuan untuk memahami dan memiliki
kemampuan untuk melakukan proses sterilisasi, baik terhadap bahan atau peralatan
yang akan digunakan untuk menangani mikroba.

1.3 Manfaat
Memahami proses sterilisasi alat maupun bahan yang akan digunakan untuk
menangani mikroba agar alat dan bahan tidak terkontaminasi saat praktikum
dilakukan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentuk
kehidupan mikroba, termasuk spora, pada permukaan benda mati. Prosesnya dapat
berupa pemanasan, pemberian zat kimia, radiasi, atau filtrasi (Gruendemann dan
Fernsebner 2006). Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk
mematikan semua mikroorganisme pada bahan makanan. Sterilisasi biasanya
dikombinasi dengan pengemasan hermetis untuk mencegah kontaminasi ulang.
Yang dimaksud pengemasan hermetis adalah pengemasan yang sangat rapat,
sehingga tidak dapat ditembus oleh mikroorganisme, air, ataupun udara
(Purnawijayanti 2001).
Sterilisasi merupakan salah satu metode menggunakan uap air pada suhu
211°C selama beberapa waktu tertentu. Tujuan pemanasan adalah memusnahkan
bakteri patogen dan spora bakteri elostridium bolulinum yang berbahaya. Metode
sterilisasi yang paling umum dilakukan adalah menggunakan kaleng atau kemasan
tetra pack (Yuyun dan Gunaisa 2011) Sterilisasi dalam pengertian medis
merupakan suatu proses dengan metode tertentu dapat memberikan hasil akhir,
yaitu suatu bentuk keadaan yang tidak dapat ditunjukkan lagi adanya
mikroorganisme hidup.
Ada beberapa istilah yang digunakan dalam mikrobiologi untuk masalah
mematikan, menghambat pertumbuhan, dan menyingkirkan mikroorganisme yaitu
sterilisasi dan desinfeksi. Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap
benda atau substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan
mikrobiologi dalam usaha mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat
dimatikan setempat oleh panas atau kalor, gas-gas seperti formaldehide,
etilenoksida oleh bermacam-macam larutan kimia, oleh sinar lembayung ultra atau
sinar gamma. Mikroorganisme juga dapat disingkarkan secara mekanik. Oleh
sentrifugasi kecepatan tinggi oleh filtrasi. Sedangkan untuk desinfeksi berarti
mematikan atau menyingkirkan organisme yang dapat menyebabkan infeksi.

3
4

Meskipun dengan melakukan desinfeksi dapat tercapai keadaan steril namun tidak
seharusnya terkandung arti sterilisasi. Desinfeksi biasanya dilaksanakan dengan
menggunakan zat-zat kimia seperti fenol dan formaldehide. Desinfeksi
dimaksudkan untuk mematikan sel-sel vegetatif yang lebih sensitif tetapi bukan
spora-spora yang tahan panas (Irianto 2006).

2.2 Metode Sterilisasi


Metode sterilisasi cukup banyak, namun alternatif yang dipilih sangat
bergantung pada keadaan serta kebutuhan setempat. Apapun pilihan metodenya,
hendaknya tetap menjaga kualitas hasil sterilisasi. Kualitas hasil sterilisasi peralatan
laboratorium perlu dijaga terus mengingat risiko kontaminasi kembali saat
penyimpanan dan terutama pada saat akan digunakan dalam penelitian di
laboratorium (Darmadi 2008).
Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan cara fisik maupun kimia. Metode
fisik didasarkan pada tindakan pemanasan (proses autoclaving, sterilisasi ternal
kering atau sterilisasi ternal basah), iradiasi (irradiasi-ƴ), atau pada pemisahan
secara mekanis melalui filtrasi. Cara kimia mencakup sterilisasi gas dengan etilen
oksida atau gas lainnya dan menyampurkan agens pensteril (misalnya
glutalardehid) pada larutan desinfektan (Pruss,et al. 2002). Sterilisasi dengan panas
kering dilakukan dengan menggunakan oven. Sterilisasi dengan panas kering sering
kali digunakan untuk mensterilkan perangkat kaca. Dalam keadaan kering, struktur
protein bersifat lebih sabil dan tidak mudah rusak sehingga untuk mematikan
organism diperlukan suhu panas kering yang jauh lebih tinggi dan lebih lama bila
dibandingkan dengan suhu pada pemanasan lembap (Gunawan A. W 2008).
Metode sterilisasi steam yaitu dengan cara penguapan dalam tekanan meresap
kedalam benda yang permeabel dan menyebabkan koagulasi protein selular, yang
dapat mematikan mikroba dan spora. Dan metode sterilisasi kimiawi caranya yaitu
dengan menghentikan metabolisme protein seluler sehingga mematikan mikroba
dan spora (Baradero et al. 2009). Sterilisasi dengan tekanan, metode sterilisasi yang
biasa dilakukan untuk semua kirgi dan instrumen genggam adalah menggunakan
autoklaf uap atau kimia. Instrument yang telah dibungkus kasa diautoklafkan
5

selama 20 menit pada suhu 121ºC dan tekanan 15 psi. Ini akan membunuh semua
bakteri, spora, dan virus (Walton dan Torabinejad 2008)
Sterilisasi yang paling umum dilakukan dapat berupa: sterilisasi secara fisik
(pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama
senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat
temperatur atau tekanan tinggi). Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan
penggunaan disinfektan). Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa
bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami
perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter (Suriawiria 2005).
Sterilisasi basah biasanya dilakukan di dalam autoclave uap yang mulai
diangkat dengan menggunakan uap air jenuh pada suhu 121°C selama 15 menit.
Adapun alasan digunakannya suhu 121°C itu disebabkan oleh tekanan 1 atm pada
ketinggian permukaan laut. Autoclave merupakan alat yang essensial dalam setiap
laboratorium mikrobiologi, ruang sterilisasi di rumah-rumah sakit serta tempat-
tempat lain yang memproduksi produk steril. Pada umumnya (tidak selalu)
autoclave dijalankan padaa tekanan kira-kira 15-16 per (5 kg/cm2) pada suhu
121°C. Waktu yang diperlukan untuk sterilisasi bergantung pada sifat bahan yang
disterilkan, tipe wadah dan volume bahan. Misalnya 1000 buah tabung reaksi yang
masing-masing berisi 10 ml medium cair dapat disterilkan dalam waktu 10-15
menit pada suhu 121°C, sedangkan jumlah medium yang sama bila ditempatkan
dalam wadah 10 wadah berukuran 1 liter akan membutuhkan 1 liter akan
membutuhkan waktu 20-30 menit pada suhu yang sama untuk menjamin
tercapainya sterilisasi (Pelczar 1986).
2.3 Macam-Macam Sterilisasi
Prinsip dalam sterilisasi adalah sebagai berikut (Hadioetomo 1985) :
a. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi)
menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron
atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut.
Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya
larutan enzim dan antibiotik.
6

b. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan &


penyinaran.
1). Pemanasan
a) Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api
secara langsung, contoh alat jarum inokulum, pinset, batang L,
dll.
b) Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-180oC.
Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari
kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi, dll.
c) Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan
yang mengandung air lebih tepat menggunakan metode ini
supaya tidak terjadi dehidrasi.
d) Uap air panas bertekanan: menggunalkan autoklaf.
c. Radiasi
a) Sinar Ultra Violet (UV) juga dapat digunakan untuk proses
sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada
permukaan interior Biological Safety Cabinet (BSC) atau Laminar
Air Flow (LAF) dengan disinari lampu UV.
b) Gamma bersumber dari Cu60 dan Cs137 dengan aktivitas sebesar
50-500 kilo curie serta memiliki daya tembus sangat tinggi. Dosis
efektifitasnya adalah 2,5 MRad. Gamma digunakan untuk
mensterilkan alat-alat yang terbuat dari logam, karet serta bahan
sintesis seperti pulietilen (Hadioetomo 1985).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum Mikrobiologi tentang “Pengenalan Peralatan Praktikum” yang
berlangsung pada hari selasa, 24 April 2018, pukul 14.30 – 16.30 WIB bertempat
di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan dan Laboratorium Avertebrata Air
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.

3.2 Alat dan Bahan


Praktikum ini membutuhkan alat dan bahan untuk menunjang keberhasilan
proses praktikum dan mendapatkan hasilnya untuk itu alat dan bahan harus yang
disiapkan dan disediakan harus sesuai dengan prosedur.

3.2.1 Alat
Adapun peralatan utama yang dibutuhkan dalam proses sterilisasi peralatan
dan bahan antara lain adalah :
1. Tabung reaksi, sebagai alat yang akan disterilisasi.
2. Cawan petri, sebagai alat yang akan disterilisasi.
3. Gelas ukur, sebagai alat yang akan disterilisasi.
4. Pipet hisap, sebagai alat yang akan disterilisasi.
5. Labu Erlenmeyer, sebagai alat yang akan disterilisasi.
6. Beaker glass, sebagai alat yang akan disterilisasi.
7. Ose, sebagai alat yang akan disterilisasi.
8. Pinset, sebagai alat yang akan disterilisasi.
9. Oven, sebagai alat sterilisasi.
10. Waterbath, sebagai alat sterilisasi.
11. Bunsen, sebagai alat sterilisasi.

3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam proses sterilisasi peralatan dan bahan antara
lain adalah :

7
8

1. Media kaldu.
2. Media agar.
3. Kertas penyaring.
4. Kertas coklat.

3.3 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja tahapan sterilisasi adalah sebagai berikut :
1. Peralatan yang akan disterilisasi dicuci bersih menggunakan air bersih yang
mengalir dan tiriskan hingga kering.
2. Peralatan yang akan disterilisasi dipastikan kembali agar tidak ada air yang
tersisa menggunakan tissue.
3. Peralatan yang akan disterilisasi dibungkus menggunakan kertas coklat.
Pembungkusan harus dilakukan secara benar, sehingga tetap mudah dibuka
pada saat digunakan.
4. Peralatan yang sudah dikemas kemudian ditali agar hasil bungkusan tetap
rapih.
5. Peralatan yang sudah dikemas kemudian disusun ke dalam oven.
6. Oven dipanaskan hingga suhunya mencapai 121 °C dan lakukan proses
sterilisasi selama 30 menit. Selanjutnya, matikan oven.
7. Peralatan yang telah disterilisasi dipindahkan ke wadah yang telah
disediakan dalam keadaan terbungkus dan sudah dingin.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


Hasil praktikum yang diperoeh dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Peralatan dan Prinsip Sterilisasi
Hasil
Sterilisasi
Peralatan Dapat
Prinsip Sterilisasi Keterangan
Sterilisasi Disimpan
Lama
Y T
Oven Oven merupakan alat Berfungsi untuk
sterilisasi dengan mensterilkan alat
menggunakan uap panas dan bahan sehingga
kering. Protein mikroba tidak menimbulkan
jahat akan mengalami kondensasi pada
dehidrasi sehingga terjadi alat yang disterilkan
kekeringan, selanjutnya karena
teroksidasi oleh oksigen di menggunakan uap
udara yang menyebabkan panas kering.
matinya mikroba.
Waterbath Waterbath dihidupkan, lalu Alat yang berisi air
dipilih suhu yang untuk
diinginkan dan diatur. mempertahankan
Pengaturan harus dilakukan suhu air pada
sesuai dengan pembacaan kondisi tertentu
thermostat atau sesuai selama selang
dengan suatu sistem waktu yang
pengawasan suhu. ditentukan
Autoklaf Alat sterilisasi dengan Alat untuk
menggunakan uap yang sterilisasi alat dan
bertekanan, yaitu dengan bahan dalam waktu
tekanan 2 atm/15 psi dan yang cukup singkat.
suhu 121oC selama 15
menit
Lampu Bunsen dinyalakan hingga Alat yang
Bunsen api menyala, kemudian digunakan untuk
jarum ose didekatkan ke api pemijaran serta
yang menyala selama untuk mensterilkan
beberapa menit agar lebih alat dari mikroba.
steril.

9
Hasil
Sterilisasi
Peralatan Dapat
Prinsip Sterilisasi Keterangan
Sterilisasi Disimpan
Lama
Y T
Alkohol Alkohol disemprotkan ke Sterilisasi dengan
meja untuk mensterilkan kimiawi. Alkohol
meja atau alat-alat sebagai disenfektan
dimasukkan ke dalam yang dapat
beaker glass yang sudah menghambat
berisi alkohol. pertumbuhan
mikroba jahat.

4.2 Pembahasan
Dalam praktikum mengenai sterilisasi peralatan dan bahan praktikum dibahas
mengenai sterilisasi alat dan bahan yang terdapat di laboratorium mikrobiologi
perikanan. Bahan yang disterilisasi yaitu tabung reaksi, pipet ukur, beaker glass,
cawan petri, pinset, ose, pipet tetes, labu erlenmeyer, serta mortar dan alu.
Sterilisasi merupakan syarat utama untuk mencapai keberhasilan kerja dalam
laboraturium mikrobiologi. Alat atau bahan yang tidak disterilisasi terlebih dahulu
akan menyebabkan kesalahan bahkan kegagalan dalam alat atau media kultur.
Sterilisasi dapat dilakukan menggunakan oven, waterbath, autoklaf, lampu
bunsen dan alkohol. Sterilisasi kering menggunakan oven untuk mensterilisasi alat-
alat yang tahan terhadap suhu tinggi. Alat-alat tersebut harus dibungkus terlebih
dahulu menggunakan kertas coklat untuk mencegah terjadi keretakan karena
bertumpukkan dengan alat yang lainnya dan agar tidak terjadi kontaminasi pada
saat pensterilan. Alat yang telah dibungkus dengan kertas dimasukkan ke dalam
oven dengan temperatur sekitar 120°C selama 20 menit. Setelah dipanaskan, alat
ditunggu hingga suhunya turun mencapai suhu kamar. Hal ini dilakukan untuk
menghindari keretakan alat atau masuknya udara yang mengandung partikel debu.
Sterilisasi basah dapat dilakukan menggunakan autoclave dan waterbath.
Sterilisasi yang dilakukan pada praktikum ini hanya menggunakan sterilisasi
kering saja dengan menggunakan oven karena alat-alat yang akan disterilisasikan
berupa alat dengan bahan kaca atau logam yang tahan panas.

10
11

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan sterilisasi terdapat 3 antara lain


suhu, waktu, dan kelembaban. Suhu yang digunakan disesuaikan dengan bahan
yang akan disterilisasikan dan alat yang digunakan. Waktu, alat atau bahan yang
akan disterilisasikan tidak semua sama untuk perlakuan waktu yang digunakan.
Alat cenderung memerlukan waktu yang lebih lama daripada bahan pada proses
sterilisasi. Kelembaban, bahan yang akan disterilisasikan mempunyai tingkat
kelembaban yang berbeda. Oleh sebab itu, kelembaban harus disesuaikan dengan
jenis bahan yang akan disterilisasikan.
Faktor yang mempengaruhi kegagalan sterlisasi salah satunya human error.
Kesalahan prosedur yang dilakukan saat pembungkusan alat – alat serta
ketidakrapihan saat membungkus membuat alat tersebut rentan terkontaminasi.
Suhu yang kurang sesuai dengan sterilisasi alat di bawah 1000 C masih membuat
mikroba tumbuh dan berkembang. Waktu yang kurang tepat untuk mensterilkan
alat membuat mikroba tidak rata mati.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Sterilisasi adalah hal terpenting dalam semua percobaan/penelitian dimana
jika alat terkontaminasi maka dapat mempengaruhi hasil atau bahkan gagal dalam
percobaan. Strelisasi dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya sterilisasi
basah menggunakan autoclaf, sterilisasi kering dengan menggunakan oven,
sterilisasi dengan dibersihkan dengan alkohol. Sterilisasi untuk jarum ose dengan
menggunakan bunsen atau lampu spirtus. Khusus sterilisasi dengan oven, semua
alat yang akan disterilkan harus dibungkus dengan kertas coklat atau kertas buram
agar tidak pecah. Melipatnya pun tak boleh sembarangan, dan ada tekniknya. Tidak
boleh celah dan udara dalam melipat alatnya, agar kontaminan tidak bisa masuk.

5.2 Saran
Semoga dengan mengetahui cara sterilisasi alat yang benar, segala kegagalan
atau kesalahan dalam praktikum dapat diminimalisir. Alat dan bahannya
seharusnya bisa lebih lengkap lagi dan lebih memadai.

12
BAB VI
PENDALAMAN

a. Apa tujuan utamma membungkus peralatan gelas menggunakan kertas


coklat, sebelum proses sterilisasi dilakukan?
Tujuan utama menggunakan kertas coklat dalam proses sterilisasi adalahUntuk
mencegah terjadi keretakan karena bertumpukan dengan alat lainnya dan agar
tidak terjadi kontaminasi pada saat proses sterilisasi. Selain itu juga agar alat
yang di sterilkan dapat disimpan sampai waktu penggunaan.
b. Apa tujuan utama penggunaan aluminium foil sebagai pembungkus tutup
labu erlenmeyer dalam sterilisasi media kaldu dan media agar?
Penggunaan aluminium foil pafa tutup labu adalah Agar media kaldu dan media
agar tidak menguap saat dipanaskan, dan aluminium foil tahan terhadap panas.
c. Jelaskan mekanisme penggunaan oven listrik dan waterbath terhadapa
proses sterilisasi yang terjadi.
Oven listrik : Oven listrik menggunakan energi listrik untuk menghasilkan
panas, dimana udara di dalam oven akan menjadi panas. Oven di set pada suhu
121˚C yang berperan dalam proses sterilisasi selama 20 menit. Sterilisasi
menggunakan oven ini merupakan sterilisasi kering.
WaterBath : Penggunaan waterbath untuk proses sterilisasi memiliki prinsip
yang sama dengan autoclave, namun berlangsung di bawah tekanan normal (± 1
atm). Waterbath akan memanaskan air hingga mencapai suhu yang diinginkan.
Selanjutnya air panas inilah yang akan berperan dalam proses sterilisasi.
Sterilisasi dengan menggunakan Waterbath ini merupakan sterilisasi basah,
karena menggunakan air panas.
d. Meskipun labu Erlenmeyer telah ditutup dan proses sterilisasi secara
dilkakukan dengan baik, namun masih sering dijumpai terjadinya
kontaminasi pada media kaldu maupun media agar. Jelaskan oleh anda
kemungkinan utama penyebab kontaminasi tersebut.
Terjadinya kontaminasi pada media kaldu maupun media agar meskipun labu
erlenmeyer telah ditutup karena hal ini disebabkan karena pengaruh udara

13
14

lingkungan yang membawa kontaminan. Kontaminan ini masuk pada saat


pemindahan sampel pada media kultur, kerana pemanasan dengan bunsen yang
penggunaannya kurang tepat. Atau hal ini juga dapat disebabkan pada saat
penyimpanan media dalam wadah yang telah disterilkan tidak dilakukan
pembalikan, dimana bagian bawah menjadi di bagian atas dan sebaliknya,
dimana hal ini mengakibatkan bagian bawah menjadi di bagian atas dan
sebaliknya, yang menyebabkan uap air dalam wadah tertutup tersebut.
e. Anda jelaskan, mengapa ujung pipet hisap yang akan disterilisasi selalu
dimasukkan atau di sumbat dengan kapas sebelum dibungkus?
Ujung pipet hisap yang akan disterilisasi di sumbat dengan kapas sebelum
dibungkus berfungsi untuk menghindari kontaminasi dari muluit pipet setelah
itu dibungkus kertas pada saat pemanasan akan timbul uap pada ujung pipet dan
kapas ini akan menyerap uap air tersebut.
f. Mengapa hasil sterilisasi ada yang bersifat tahan lama ada yang tidak?
Karena hal tersebut tergantung pada perlakuan pada saat sterilisasi dan setelah
sterilisasi, contohnya sterlisasi dengan alkohol hanya bersifat sementara saja
karena akan langsung berhubungan secara langsung dengan keadaan
lingkungan, serta tidak dimaksudkan untuk penyimpanan. Sedang dengan oven
dilakukan pembungkusan sebelum pemanasan dengan oven, hal ini agar alat
dapat disimpan sampai waktu penggunaan.
g. Sebutkan dan jelaskan metode sterilisasi paling tepat untuk peralatan yang
terbuat dari gelas?
Sterilisasi kering atau juga basah, seperti dengan Oven atau juga Autoklaf
biasanya digunakan untuk alat-alat gelas, karena pada umumnya alat-alat gelas
memiliki tingkat ketahanan yang tinggi terhadap suhu panas.
h. Sebutkan dan jelaskan metode paling tepat untuk Sterilisasi media kultur.
Dengan metode pemanasan basah yaitu dengan autoklaf, atau juga dengan
sterilisasi kering dengan oven. Jika menguap akan tertahan oleh aluminium voil
sebagai penutup.
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta. Penerbit Djambatan.

Hadioetomo. 1985. Mikrobiologi dasar dalam praktek: Teknik dan


prosedur dasar Laboratorium. Gramedia. Jakarta.

Irianto. 2006. Mikrobiologi Jilid 1. Bandung. Yrama Widya.

15
LAMPIRAN
16

Lampiran 1. Alat Praktikum

Pipet ukur Beaker glass

Cawan petri Pinset

Ose panjang Pipet tetes

Tabung reaksi Bunsen


17

Penjepit Mortar dan alu

Labu elemenyer Waterbath

Oven
18

Lampiran 2. Bahan Praktikum

Kertas coklat
19

Lampiran 3. Prosedur Kerja

Peralatan yang akan disterilisasi dicuci bersih menggunakan air bersih


yang mengalir dan tiriskan hingga kering

Peralatan yang akan disterilisasi dipastikan kembali agar tidak ada air
yang tersisa menggunakan tissue

Peralatan yang akan disterilisasi dibungkus menggunakan kertas


coklat. Pembungkusan harus dilakukan secara benar, sehingga tetap
mudah dibuka pada saat digunakan

Peralatan yang sudah dikemas kemudian ditali agar hasil bungkusan


tetap rapih

Peralatan yang sudah dikemas kemudian disusun ke dalam oven

Oven dipanaskan hingga suhunya mencapai 121 °C dan lakukan


proses sterilisasi selama 30 menit. Selanjutnya, matikan oven

Peralatan yang telah disterilisasi dipindahkan ke wadah yang telah


disediakan dalam keadaan terbungkus dan sudah dingin
20

Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan

Pembungkusan tabung reaksi Pembungkusan cawan petri

Peralatan yang sudah dikemas


Pembungkusan 3 tabung reaksi
kemudian ditali

Anda mungkin juga menyukai