Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PERCOBAAN I

PENGENALAN ALAT

OLEH :

NAMA : WIWIT WARGI NINGSIH

NIM : O1A115148

KELAS :D

KELOMPOK : III (TIGA)

ASISTEN : ASMAHDIN

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017
PENGENALAN ALAT 1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio
(hidup) dan logos (ilmu). Mikrobiologi merupakan bidang ilmu
biologi yang mengkaji tentang mikroorganisme yang mencakup
bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang
terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel bakteri, alga,
protozoa, fungi mikroskopik bahkan virus. Dalam melakukan suatu
penelitan diperlukan berbagai alat yang dapat mendukung
penelitian tersebut. Alat-alat yang diperlukan suatu peneliti dapat berupa
mikroskop, autoklaf, inkubator, cawan petri, dan lain sebagainya. Oleh
karena itu, baik praktikan maupun peneliti harus mengenali alat-
alat tersebut serta mengetahui fungsi dari masing-masing alat
tersebut.
Pengenakan alat sangat penting karena melalui pengenalan
alat maka mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan dari
alat-alat yang ada di laboratoorium secara baik dan benar.
Sehingga dengan adanya pengetahuan tentang alat-alat yang
digunakan maka akan meminimalisir terjadinya kesalahan ppada
saat melakukan kerja di laboratorium dan juga meminimalisir
kerusakAn pada alat-alat tersebut. Karena alat-alat laboratorium
merupakan hal yang harus ada dalam melakukan praktikum
mikrobiologi, maka sangat penting dalam melakukan kerja untuk
megetahui fungsi dari masing-masing alat tersebut.
Dalam melakukan praktikum atau percobaan di
laboraturium, praktikan harus mengenal alat-alat yang akan
digunakan pada saat praktikum di laboraturium. Saat ini alat
merupakan salah satu pendukung pada keberhasilan suatu
pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsungnya prakrikum atau percobaan
pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan. Oleh
karena itu, pada percobaan ini akan dilakukan pengenalan alat-

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148
PENGENALAN ALAT 2

alat yang ada dalam laboratorium sehingga untuk percobaan


selanjutnya praktikkan tidak mendapatkan kesulitan yang berarti
dalam mengoperasikan alat-alat.

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148
PENGENALAN ALAT 3

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam percobaan ini ialah bagaimana
fungsi dari tiap-tiap alat laboratorium yang digunakan?

C. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari percobaan ini ialah untuk mengenal dan
mengetahui fungsi dari tiap-tiap alat-alat laboratorium yang
digunakan.

D. MANFAAT PRAKTIKUM
Manfaat dari percobaan ini ialah mahasiswa dapat
mengenal dan mengetahui fungsi dari tiap-tiap alat laboratorium
yang digunakan.

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148
PENGENALAN ALAT 4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DASAR TEORI
Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi.
Mikrobiologi berasal dari kata Yunani, mikros yang berarti kecil, bio
yang berarti hidup atau kehidupan, dan logos yang berarti ilmu atau
pikiran. Mikrobiologi merupakan ilmu pengetahuan tentang mahluk
hidup yang kecil atau jasad-asad renik. Jasad-jasad renik yang
demikian kecilnya itu tidak dapat dilihat dengan mata kita sendiri.
Kita baru dapat melihatnya setelah mempergunakan alat untuk
memperbesar benda yang kita lihat. Alat tersebut dikenal dengan
nama mikroskop (mikro dan mikros dan skop yang artinya melihat), atau
dapat dikatakan alat untuk melihat jasad-jasad renik (Adam,
1992).
Alat dapat diartikan sebagai sarana yang dapat dipakai
untuk mengerjakan sesuatu. Alat, adalah benda yang dipakai
untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot(an). Sedangkan
praktikum, adalah bagian dari pengajaran yang bertujuan agar
siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan
dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori; pelajaran
praktek (Sakti I, 2011).
Dalam pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus
untuk melihat mikroorganisme. Salah satu alat yang digunakan
adalah mikroskop. Mikroskop adalah alat bantu yang
memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran kecil
serta merupakan alat yang sangat modern. Mikroskop dalam
bahasa Yunani berasal dari micron yaitu kecil dan scopos yaitu
tujuan. Jadi, mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek
yang terlalu kecil. Ilmu yang mempelajari benda kecil
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik
berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata (David, 2008).
Mikroskop merupakan alat yangberperan dalam perbesaran
citra obyek untuk mengamati rincian dari obyek tersebut.

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148
PENGENALAN ALAT 5

Perkembangannya mulai dari mikroskop optik yang menggunakan


satu seri lensa gelas untuk membelokkan gelombang cahaya tampak
agar menghasilkan citra yang diperbesar, mikroskop petrografik,
mikroskop medan-gelap, miroskop fasa, mikroskop ultraviolet,
mikroskop medan dekat, dan mikroskop elektron yang
menggunakan berkas elektron untuk mengiluminasi obyek
(Ardisasmita, 2000).
Alat-alat selain mikroskop yang juga digunakan dalam laboratorium
mikrobiologi dan parasitologi ialah LAF, autoklaf, enkas, dan alat-alat
laboratorium lainnya. Laminar air flow cabinet letaknya di dalam
ruang penabur, yaitu ruang yang harus selalu dalam keadaan steril.
Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan mengalirkan arus udara
yang laminair ke dalam almari penabur saringan yang besar
dengan ukuran mesh 0,22-0,24 mikron. Bakteri dan jamur ditahan
oleh saringan ini, sehingga udara yang masuk ke dalam laminar
air flow sudah steril dan membuat ruangan menjadi steril pula
(Hendaryono & Ari, 1994).
Enkas adalah bentuk lama dari alat penabur, maka fungsinya
sama dengan laminar air flow. Autoklaf adalah alat sterilisasi untuk
alat dan medium kultur jaringan, serta sentrifuge adalah pemutar
tabung reaksi. Erlenmeyer pada kultur jaringan dipergunakan untuk
tempat dan sarana menuangkan air suling maupun untuk tempat
media dan penanaman eksplan. Gelas ukur dipakai untuk
menakar air suling dan bahan kimia yang akan digunakan.
Petridish atau cawan petri adalah jenis gelas piala yang mutlak
dibutuhkan dalam kultur jaringan.Petridish biasanya disterilisasi
bersama dengan kertas saring di dalamnya, sedangkan tabung reaksi
digunakan pada saat mengerjakan isolasi protoplas dan kloroplas
(Hendaryono & Ari, 1994).

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148
PENGENALAN ALAT 6

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM


Percobaan pengenalan alat dilaksanakan pada hari Senin,
6 Maret 2017 pukul 13.00 WITA bertempat di laboratorium Mikrobiologi dan
Parasitologi, fakultas Farmasi, Universitas Halu Oleo.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini ialah autoklaf, batang L,
Biology Safety Cabinet (BSC), buncen burner, cawan petri, colony counter,
enkas, filler, gelas beads, gelas ukur, gelas kimia, hemositometer,hotplate,
inkubator, jarum ose, deck glass, labu erlenmeyer, lumpang alu, mikroskop,
mikropipet, gelas obyek, oven, pinset, pipet tetes, pipet ukur, rak tabung,
tabung reaksi, tabung durham, dan pH meter.

C. PROSEDUR KERJA

Alat-alat
Disiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam
percobaan
Diamati setiap alat yang disediakan

Diketahui cara penggunaan dan fungsi dari masing-


masing alat
Dicatat hasil pengamatan
WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN
O1A115148
PENGENALAN ALAT 7

Hasil Pengamatan...?

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148
PENGENALAN ALAT 8

BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN

A. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan pada percobaan ini dapat dilihat pada
tabel berikut.

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148
Gambar Keterangan Fungsi
Alat-Alat Elektrik
1. Autoklaf 1 Rotor pengaduk Untuk
PENGENALAN ALAT 9
2 Belt rotor mensterilkan alat-
3 Poros pengaduk
4 Gear box poros alat yang
5 Indikator digunakan
pengaduk menggunakan
6 Baut & mur uap panas
7 Flange
8 Gasket bertekanan.
9 Dinding tangki
10 Elemen pemanas
11 Isolator
12 Pengaduk
13 Termokopel
14 Sekring
15 Pengatur suhu
16 Indicator suhu
17 Powerstart
18 Pengatur
kecepatan rotor
19 Kotak
panel/dudukan
20 Pengambil
sampel
21 Penguat dan baut
22 Masukan umpan
23 Motor
24 Pendingin motor
25 Penyangga
2. Biology Safety 1 Tombol on/of Bekerja secara
2 Pintu geser kaca
Cabinet (BSC) aseptis karena
3 Area kerja
4 Tombol kipas BSC mempunyai
pola atur dan
penyaring aliran
udara sehingga
menjadi steril dan
aplikasi sinar UV
beberapa jam
sebelum
digunakan

4.1 Colony Counter 1 Kaca pembesar Sebagai


2 Bulpoin
penghitung
2 3 Piringan objek
jumlah mikroba
3 pada cawan petri
dengan
WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN
menggunakan
O1A115148
sinar dan luv.
4 1 4
522 1
4 Enkas
5. 1 1 1. Lampu sinar UV Pengerjaan secara
PENGENALAN ALAT 10

B. PEMBAHASAN
Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi
yang mempelajari mahluk hidup berukuran mikro dan tidak dapat
dilihat kasat mata, sedangkan parasitologi merupakan cabang ilmu biologi
yang mempelajari mahluk hidup berupa parasit. Mikroba yang
menguntungkan dan merugikan merupakan dua hal yang dapat
diketahui saat melakukan praktikum di laboratorium, sehingga
dapat dikatakan laboratorium merupakan salah satu hal yang
menunjang pembelajaran aktif mikrobiologi dan parasitologi.
Untuk menunjang kerja dan proses pengamatan biasanya
laboratorium dilengkapi dengan alat-alat tertentu yang menujang
kerja di laboratorium.
Percobaan pengenalan alat menjadi salah satu cara untuk
meminimalisir kesalahan dalam praktikum sehingga menimbulkan
kesalahan. Untuk mendapatkan hasil pengamatan yang baik
maka penting bagi praktikan atau orang yang bekerja di
laboratorium mengenal dan mengetahui fungsi dari alat-alat yang
ada di labratorium mikrobiologi. Alat-alat yang digunakan di
laboratorium mikrobiologi dan parasitologi umumnya hampir sama
dengan peralatan lainnya yang digunakan di laboratorium kimia.
Alat-alat tersebut terbagi dalam beberapa bagian, di antaranya
alat-alat elektrik, alat-alat gelas dan keramik, serta alat-alat non
gelas.
Alat-alat elektrik meliputi Mikroskop Cahaya, Autoclave,
Inkubator, Hot Plate dan Stirer , Colony Counter, Biological Safety
Cabinet (BSC), Mikropipet, Enkas.Untuk alat-alat gelas dan
keramik meliputi Cawan Petri, Pipet Ukur, Pipet Tetes, Tabung
Reaksi, Labu Erlenmeyer, Glass Beads, Mortar dan Pastle, Kaca
Preparat/ Object Glass, Beake Glass, Lampu Spritus, Gelas Ukur,
Batang L / Drugalsky, Tabung Durham, Lumpang dan Alu, serta
Hemositometter. Sedangkan untuk alat-alat non gelas anatara lain
jarum inokulum, pinset, gegep, pH meter, serta rubber bulb.

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148
PENGENALAN ALAT 11

Alat-alat elektrik umumnya difungsikan menggunakan


energi dari listrik atau baterai. Salah satu contoh alat elektrik
adalah mikroskop. Mikroskop merupakan alat yang memiliki peran
besar dalam praktikum mikrobiologi. Alat ini berfungsi untuk
mengamati mahluk hidup atau jasad renik berukuran mikro.
Mikroskop terdiri atas beberapa bagian utama, seperti lensa
okuler yang berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak,
diperbesar, lensa obyektif yang berfungsi untuk membentuk
bayangan nyata, pemutar kasar dan halus yang berfungsi untuk
menaik turunkan mikroskop, revolver untuk mengatur perbesaran
lensa obeyektif, serta diafragma yang mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang yang masuk.
Alat gelas atau kaca serta alat non gelas alat-alat yang
tergolong sederhana dan mudah pemakaiannya. Yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan alat-alat gelas adalah kehati-
hatian dalam menggunakan karena untuk alat yang berbahan
gelas atau kaca jika terjatuh akan mudah pecah. Alat non gelas
(alat berbahan kayu dan/atau plastik) merupakan alat-alat yang
tidak mudah rusak, harga yang relatif lebih murah dan sangat
mudah penggunaannya. Sehingga untuk alat-alat ini biasanya
kecenderungan untuk rusak sangat kecil.
Autoklaf (autoclave) adalah alat untuk mensterilkan
berbagai macam alat dan bahan yang akan digunakan dalam
mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.Tekanan
yang digunakan umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm. Lama
sterilisasiyang dilakukan biasanya 15 menit dengan suhu 121C.
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memasukkan medium yang
ingin disterilkan, selanjutnya penutup autoklaf dipasang dan
sekrup dikencangkan. Keran pengatur tempat keluar uap air
dibiarkan tetap terbuka hingga semua udara terdesak keluar.
Apabila sterilisasi telah selesai autoklaf dibiarkan tekanan turun
hingga nol. Kran uap air dibuka secara perlahan. Jangan membuka

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148
PENGENALAN ALAT 12

kran uap untuk mempercepat turunnya tekanan, tunggu sampai


tekanan menunjukkan angka nol.
Oven berfungsi untuk mensterilkan alat- alat gelas yang
tahan terhadap panas. Digunakan pada sterilisasi udara kering
dengan membebaskan alat- alat dari segala macam kehidupan
(mikroba) tanpa kelembaban. Untuk penggunaan oven sendiri
bertujuan untuk menstrilkan alat-alat yang tidak mempunyai
skala.
Laminair Air Flow yang letaknya didalam ruang penabur
yaitu ruang yang selalu harus dalam keadaan steril. Ruang
penabur ini dilengkapi dengan dinding porselin sehingga setiap
akan dipergunakan dapat disterilkan dengan menyemprot atau
menggosokan alkohol. Inkubator adalah alat untuk menginkubasi
atau memeram mikroba pada suhuyang terkontrol. Maksud dari
suhu yang terkontrol disini adalah suhu untuk mengikubasi
mikroba ditentukan dan dijaga suhu agar sesuai dengan suhu
lingkungan mkikroba tersebut. Alat ini dilengkapi dengan
pengatur suhu dan pengatur waktu. Prinsip kerja alat ini yaitu
dengan memasukkan atau menyimpan biakan murni
mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya
dapat diatur diatas suhu tertentu.
Biological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut
Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja
secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan
penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar
UV beberapa jam sebelum digunakan. Sinar UV pada alat ini
berfungsi untuk membunuh bakteri yang ada pada tempat kerja.
Sinar UV akan merubah komponen dari sel mikroba yang dapat
menginfeksi sehingga mikroba tersebut tidak aktif dan akhirnya
tidak mengganggu proses kerja yang dilakukan.
Colony counter berguna untuk mempermudah perhitungan
koloni yang tumbuh. setelah diinkubasi di dalam cawan, koloni
tersebut dapat dihitung dan dilihat langsung menggunakan alat

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148
PENGENALAN ALAT 13

ini. Koloni tersebut dapat dilihat karena adanya kaca pembesar.


Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan skala atau kuadran yang
sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni yang
sangat banyak. Jumlah koloni pada cawanpetri dapat ditandai dan
dihitung otomatis yang dapat direset. Prinsip kerja alat ini yaitu
setelah menekan tombol ON , selanjutnya disimpan cawan petri
yang berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, kemudian
mengatur alat penghitung pada posisi (000) dan mulai
menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil
melihat jumlah pada layar hitung.
Cawan petri berfungsi untuk membiakan (kultivasi)
mikroorganisme. Mediumdapat dituang ke cawan bagian bawah
dan bagian atasnya digunakan sebagaipenutup. Cawan petri
tersedia dalam berbagai macam ukuran,diameter cawan
yangbiasa berdiameter 15 cm, dapat menampung media
sebanyak 15-20ml, sedangcawan yang berdiameter 9 cm, kira-
kira cikup diisi media sebanyak 10 ml. Tabung reaksi berfungsi
untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium nutrisi cair
atau padat, untuk alat pengenceran, dan untuk pengujian
mikrobiologis lainnya. Lingkungan steril pada tabung reaksi
dipertahankan dengan adanya sumbat. Prinsip kerja dari tabung
reaksi ini yaitu pada waktu memanaskan media yang ada didalam
tabung reaksi, harus berada dalam keadaan miring diatas nyala
api dan mulut tabung jangan sekali-kali menghadap pada diri kita
atau orang lain. Tabung reaksi yang disterilkan didalam autoklaf
harus ditutup dengan kapas dan aluminium foil. Cawan petri hanya
dapat digunakan untuk media padat, sedangkan tabung reaksi dapat
digunakan untuk media padat dan cair. Hal ini disebabkan bentuk cawan
petri yang memungkinkan media cair dapat tumpah apabila
diletakkan di dalamnya. Tabung durham memiliki kemiripan
dengan tabung reaksi, yakni bentuknya yang sedikit lebih pendek
dibanding tabung rekasi. Fungsi dari tabung durham ini ialah
untuk menampung gas yang dihasilkan oleh mikroba.

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148
PENGENALAN ALAT 14

Pipet ukur merupakan alat berupa pipa kurus dengan skala


di sepanjang dindingnya. Berguna untuk mengukur dan
memindahkan larutan dengan volume tertentu secara
tepat.Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipetukur,
diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Cara
penggunaannya adalah cairan disedot dengan bantuan filler
sampai pada volume yang diinginkan.Prinsip kerjanya dengan
memipet cairan secara kurang teliti dan tidak masuk dalam
perhitungan pada penetapan kadar.
Mikropipet digunakan untuk memindahkan cairan yang
bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 l. Prinsip
kerjanya dengan memasukan tip bersih kedalam ujung mikropipet
dan tekan Thumb Knop sampai hambatan pertama. Lalu
dimasukan tip kedalam cairan sedalam 3-4 mm dan ditahan pada
posisi vertikal lalu lepaskan maka cairan akan masuk ke tempat
penampung. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knop searah
jarum jam dan ditekan maka tip akan keluar dengan sendirinya.
Pipet tetes berfungsi untuk mengambil dan memindahkan
bahan tanpa adanya takaran volume. Prinsip kerja alat ini yaitu
dengan menekan bagian karet dari pipet tetes ini, kemudian
bagian ujungnya dimasukkan ke dalam larutan dan melepaskan
karet tersebut.
Tabung durham berfungsi Untuk menangkap gas O 2 yang di
hasilkan dari hasil fermentasi mikroorganisme. Prinsip kerjanya
yaitu dengan dicuci terlebih dahulu lalu diisi dengan medium yang
terdapat pada tabung reaksi dengan menggunakan pipet yang
ujungnya kecil.
Labu Erlenmeyer adalah tabung kaca yang berbentuk
kerucut dengan mulut sempit, memiliki kapasitas 50, 100, 250,
500, 1000, dan 2000 ml yang digunakan untuk mencampur
bahan-bahan medium yang akan dibuat atau sebagai tempat
medium. Prinsip kerjanya yaitu dengan menuangkan larutan atau

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148
PENGENALAN ALAT 15

zat kimia secara langsung atau dengan menggunakan corong


dengan cara hati-hati.
Lumpang dan alu digunakan untuk menumbuk atau
menghancurkan materi cuplikan, seperti daging, roti atau tanah
sebelum diproses lebih lanjut. Prinsip kerja dari lumpang dan alu
yaitu dengan memasukkan yang ingin ditumbuk kedalam
lumpang lalu tumbuklah dengan alu.
Bunsen yaitu alat sterilisasi yang berbentuk botol pendek
dengan badan yang bundar. Dilengkapi dengan sumbu dan
menggunakan spiritus sebagai bahan bakar. Digunakan untuk
memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat
yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan
ose. Alat ini juga digunakan dalam pengerjaan secara aseptik
yaitu dengan mendekatkan di sekitar tempat pengerjaan mikrobia
untuk menghindari terjadinya kontaminasi.
Gelas kimia adalah sebuah wadah yang menyerupai
tabung, terbuat dari kaca atau pyrex, bentuknya tinggi dengan
bibir tuang dan memiliki kapasitas 50, 100, 150, 250, 400, 600,
1000, dan 2000 ml. Berfungsi untuk menyimpan, memanaskan
dan mencampur larutan kimia dan medium meskipun skala tidak
terlalu tinggi. Prinsip kerjanya yaitu apabila ingin mencampurkan
suatu senyawa misal 1000 ml, maka kita pakai gelas kimia yang
skala 1000 ml. Kita hanya tinggal memasukkan senyawa yang
akan dicampur.
Batang pengaduk yang digunakan dalam praktikum ini
biasanya terbuat dari kaca atau dari pyrex sehingga dapat
dipanaskan dengan otoklaf. Alat ini berfungsi untuk mengaduk
bahan kimia atau menghomogenkan medium yang akan dibuat.
Prinsip kerjanya yaitu menghomogenkan dengan cara mengaduk
larutan tersebut dengan menggunakan batang pengaduk.
Pinset merupakan alat yang berfungsi untuk mengambil
benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram
antibiotik. Prinsup dari alat ini adalah dengan menekan bagian

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148
PENGENALAN ALAT 16

pegangan pinset maka bagian ujung pinset yang akan menjepit


mikroorganisme atau bahan yang digunakan. Kemudian
dipindahkan ke wadah lain dengan cara melonggarkan peganggan
pada pinset.
Desikator/eksikator, merupakan alat yang digunakan untuk
menurunkan suhu dari alat-alat yang digunakan dalam praktikum
mikrobiologi setelah disterilisasi oleh alat-alat steril seperti
autoclave atau oven. Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan
memasukkan alat yang telah disterilkan sebelumnya. Kemudian
dibiarkan hingga suhu dari alat-alat tersebut turun.
Alat-alat non gelas yang biasa digunakan dalam
praktikum mikrobiologi, antara lain jarum ose, pH meter, serta
pinset. Jarum ose berfungsi untuk memindahkan mikroba ke
wadah lain. Jarum ose terbagi atas dua yakni ose bulat dan ose
lurus. Perbedaan keduanya terletak pada bentuk jarum
inokulumnya. Alat lainnya selain jarum oseialah pH meter yang
digunakan untuk mengukur tingkat keasaman (pH) suatu larutan, serta
pinset yang juga berfungsi untuk memindahkan benda dengan cara dijepit.
Setiap percobaan yang dilakukan dalam praktikum
mikrobiologi harus dalam keadaan steril, baik dari alat-alat yang
digunakan, maupun sampel mikroba yang akan diuji. Hal ini bertujuan
agar hasil yang diperoleh juga akurat. Sampel mikroba atau alat
yang terkontaminasi dengan zat-zat asing yang masuk dapat
berakibat pada hasil yang diperoleh berupa ketidakvalidan data,
oleh karena itu alat-alat laboratorium seperti oven atau autoklaf
sangat penting dalam praktikum mikrobiologi, di mana keduanya
berfungsi untuk mensterilkan alat-alat dengan prinsip kerja uap
panas dan tekanan sehingga zat-zat asing yang menempel dapat
mati.

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148
PENGENALAN ALAT 17

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan
perconbaan ini adalah :
1. Alat-alat yang terbuat dari gelas seperti batang pengaduk,
botol vial, cawan petri,erlenmeyer,gelas kimia, gelas
ukur,kaca objek, pipet ukur, tabung reaksi, tabung durham.
2. Alat-alat yang terbuat dari plastik, yaitu botol semprot, filler,
mikropipet,pH meter.
3. Alat-alat yang terbuat dari besi, yaitu Autoclave,batang L,
centrifuge, hot plate, inkubator, jarum ose, laminar air flow,
lampu Bunsen, Oven, pinset.
Alat-alat sterilisasi yaitu autoklaf, bunsen, laminar air flow
dan oven.
B. SARAN
Kelengkapan alat perlu diperhatikan agar praktikan dapat
mengetahui seluruh alat-alat yang digunakan dalam praktikum
Mikrobiologi dan Parasitologi.

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148
PENGENALAN ALAT 18

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Syamsunir. 1992. Dasar-dasar Mikrobiologi dan Parasitologi


untuk Perawat.EGC. Jakarta.

Ardisasmita, Syamsa M. 2000. Pengolahan Citra Digital dan Analisis Kuantitatif dalam
Karakterisasi Citra Mikroskopik.Jurnal Mikroskopi dan Mikroanalisis. Vol. 3
(1).

David. 2008. Buku Pintar Koi. Jakarta : Gramedia.

Hendaryono Daisy PS, Ari Wijayani. 1994. Teknik Kultur Jaringan;


Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara
Vegetatif-Modern. Kanisius : Yogyakarta.

Sakti, Indra., 2011, Korelasi Pengetahuan Alat Praktikum Fisika dengan


Kemampuan Psikomotorik Siswa di SMA Negeri 1 Kota Bengkulu,
Jurnal Exacta, Vol. 9 (1).

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148
PENGENALAN ALAT 19

WIWIT WARGI NINGSIH ASMAHDIN


O1A115148

Anda mungkin juga menyukai