MIKROBIOLOGI
OLEH:
Universitas Sriwijaya
LAPORAN AKHIR
ACARA 4
Universitas Sriwijaya
IV. Metode Praktikum
4.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada hari Rabu 22 September 2021, pukul 13.00
WIB sampai 15.00 WIB. Bertempat dilaboratorium Mikrobiologi, Jurusan
BiologiFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya,
Indralaya.
Universitas Sriwijaya
V. Hasil dan Deskripsi
5.1. Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapat beberapa hasil sebagai
berikut :
No. Nama Alat dan Gambar Fungsi
Bahan
1. Jarum ose berfungsi untuk
Jarum Ose memindahkan atau
mengambil koloni suatu
mikroba ke medium yang
akan digunakan.
Universitas Sriwijaya
5. Fungsi spiritus adala untuk
Pembakar menyalakan api bunsen yang
Spritus digunakan untuk pemanasan.
Universitas Sriwijaya
5.2. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, tujuan dari penerapan teknik aseptis
dalam laboratorium adalah untuk membersihkan permukaan benda dan meja kerja
dengan desinfektan, mengurangi terkontaminasi dan terpaparnya media tumbuh
atau larutan dari udara terbuka. Menurut Hafsan (2014), Penggunaan teknik
aseptik meminimalisir material yang digunakan terhadap agen pengontaminasi.
Menurut Oetari (2018), menyatakan bahwa kondisi aseptik didefinisikan dengan
keadaan yang dirancang untuk menghindari kontaminasi mikroorganisme,
patogen, ataupun partikel-partikel yang berasal dari alat, bahan, maupaun bentuk
sediaan selama proses pencampuran. Teknik aseptis dapat mengurangi risiko
paparan kontaminasi terhadap petugas.
Teknik aseptik selalu dilakukan di dekat api/bunsen bertujuan untuk
mengurangi kontaminan yang bisa timbul dari mana saja. Menurut Mansur et al.
(2019), menyatakan bahwa nyala api dari pembakar bunsen digunakan untuk
mensterilkan jarum ose dan juga alat lainnya dari kontaminasi mikroorganisme.
Tujuan pemanasan dengan nyala api dari pembakar bunsen secara langsung ini
adalah untuk sterilisasi. Jarum ose disterilkan dengan nyala api (pemanasan kering)
hingga merah membara, pemanasan tersebut dilakukan untuk mensterilkan jarum
ose, sehingga mikroorganisme yang berada ataupun menempel pada jarum ose
akan terbunuh dan jarum ose menjadi steril.
Teknik aseptik perlu dilakukan pada diri maupun lingkungan yang digunakan
untuk percobaan. Salah satu cara untuk aseptik diri dan lingkungan saat
melakukan percobaan dengan menggunakan alkohol 70%. Menurut Baruno
(2021), menyatakan bahwa kegiatan aseptik untuk lingkungan tempat kegiatan
dengan menyemprotkan alkohol di sekeliling meja yang digunakan. Menurut
Sambuaga et al. (2018), cara untuk mengaseptiskan diri dan juga lingkungan
tempat melakukan percobaan dengan menggunakan alkohol 70% yaitu dengan
menyemprotkan alkohol 70% pada tangan dan area percobaan secara merata agar
steril sehingga mikroorganisme akan terbunuh dan hasil dari percobaan dapat
lebih akurat.
Universitas Sriwijaya
VI. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai
berikut :
1. Teknik pemindahan bakteri secara aseptik terdiri dari dua macam yakni
konvensional dan modern.
2. Inokulasi bakteri dilakukan dengan menggunakan jarus ose sebagai alat
untuk memindahkannya.
3. Digunakan teknik aseptis selama pengambilan sampel agar tidak terjadi
pencemaran.
4. Tujuan pemanasan dengan nyala api dari pembakar bunsen secara langsung
untuk sterilisasi.
5. Aseptik diri dan lingkungan tempat percobaan dapat dilakukan dengan
menyemprotkan alkohol 70%.
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Mansur, D. S., Hidayat, M. N., dan Irmawaty. 2019. Ketahanan Bakteri Asam
Laktat Asal Saluran Pencernaan Broiler terhadap pH dan Garam Empedu.
Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan. 5(1): 27-26.
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
Universitas Sriwijaya
Plagiarsm Pembahasan
Universitas Sriwijaya