NIM : 08041382025088
Kelas : B Biologi
Mata Kuliah : Mikrobiologi
Sumber :
https://id.sawakinome.com/articles/science--nature/difference-between-bacteria-an
d-archaea-2.html
2. Bagaimana metabolisme bakteri?
Jawab:
Metabolisme bakteri merupakan semua reaksi biokimia yang terjadi pada sel
bakteri, termasuk anabolisme dan katabolisme yang dikatalisis oleh enzim metabolik.
Reaksi kimia yang membebaskan energi melalui perombakan nutrien disebut reaksi
disimilasi atau peruraian yang merupakan kegiatan katabolik sel, sedangkan reaksi
kimia yang menggunakan energi untuk sintesis dan fungsi-fungsi sel lainnya disebut
reaksi asimilasi atau anabolik. Jadi, reaksi disimilasi menghasilkan energi, dan reaksi
asimilasi menggunakan energi. Mikroorganisme, terutama bakteri menghasilkan
energi melalui pemindahan elektron, yang dibagi dalam tiga kategori,
1. produksi energi secara anaerob
2. produksi energi secara aerob, dan
3. produksi energi secara fotosintetik.
Berdasarkan sumber yang digunakan, bakteri dapat dibagi menjadi dua kelas,
yaitu heterotrof dan autotrof. Organisme heterotrof adalah kelompok bakteri yang
menggunakan molekul organik sebagai sumber energi dan disebut dengan
kemoorganotrof. Organisme autotrof adalah kelompok bakteri yang menggunakan
komponen anorganik sebagai sumber energi. Bakteri dapat mengubah zat kimia dan
energi radiasi kebentuk yang berguna untuk kehidupannya melalui proses respirasi,
fermentasi dan fotosintesis. Dalam respirasi, molekul oksigen adalah penerima
elektron utama, sementara dalam fermentasi molekul bahan makanan biasanya pecah
menjadi dua bagian, dimana yang satu kemudian dioksidasi oleh yang lainnya. Dalam
fotosintesis, energi cahaya diubah menjadi energi kimia. Reaksi tersebut diiringi oleh
pembentukan Adenosine Triphosphate (ATP).
Respirasi
Respirasi merupakan salah satu dari reaksi katabolik. Berdasarkan kebutuhan
terhadap oksigen bebas, respirasi dibedakan atas dua macam, yaitu:
1. Respirasi aerob, yaitu respirasi yang membutuhkan oksigen bebas. Pada proses ini,
oksigen merupakan senyawa penerima hidrogen akhir proses ini terjadi didalam
sitoplasma dan berlangsung melalui empat tahap, yaitu: Glikolisis, Dekarboksilasi
Oksidatif Asam Piruvat, Siklus Krebs (Daur Asam Sitrat), dan Transpor Elektron.
2. Respirasi anaerob (Fermentasi), yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen
bebas. Pada proses ini, senyawa seperti asam piruvat dan asetaldehid berfungsi
sebagai penerima hidrogen terakhir. Fermentasi adalah proses pembebasan energi
tanpa oksigen. Ciri-ciri dari fermentasi adalah:
a) Terjadi pada organisme yang tidak membutuhkan oksigen bebas.
b) Tidak terjadi penyaluran elektron ke siklus krebs dan transpor elektron.
c) Energi (ATP) yang terbentuk lebih sedikit jika dibandingkan dengan respirasi aerob
yaitu 2 molekul ATP setiap mol glukosa
d) Jalur yang ditempuh ialah glikolisis dan pembentukan alkohol (fermentasi alkohol)
dan pembentukan asam laktat.
e) Menghasilkan produk berupa asam-asam organik, alkohol dan gas.
f) Organisme anaerobik juga menghasilkan energi, yaitu melalui reaksi- reaksi yang
disebut fermentasi yang menggunakan bahan organik sebagai donor dan akseptor
elektron.
Fotosintesis
Pada kelompok bakteri dapat dibedakan atas: anoxygenic dan oxygenic
photosynthesis.
a. Anoxygenic Photosynthesis Proses fotosintesis yang tidak menghasilkan
O2 dan H2S berperan sebagai donor elektron. Anoxygenic photosynthesis
ditemukan pada:
Green sulfur bacteria (e.g. Chlorobium)
Green nonsulfur bacteria (e.g. Chloroflexus)
Purple sulfur bacteria (e.g. Chromatium)
Purple nonsulfur bacteria (e.g. Rhodobacter) Donor Electron bervariasi
H2S atau senyawa organik pada green dan purple sulfur bacteria.
H2 atau senyawa organik pada green and purple nonsulfur bacteria. Hanya
memiliki satu fotosistem
Pada green bacteria, photosystem sama dengan PSI.
Pada purple bacteria, photosystem sama dengan PSII. Fungsi utama adalah
menghasilkan ATP melalui cyclic photophosphorylation.
Sumber:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/818/biologi-nunuk1.pdf?seq
uence=2&isAllowed=y